Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan sektor pertanian dan industri di Indonesia, mencakup peran kedua sektor tersebut, menilai kinerja, dan permasalahan pembangunannya. Sektor pertanian masih menjadi sumber mata pencaharian utama penduduk namun mengalami penurunan pertumbuhan, sedangkan sektor industri mengalami peningkatan terutama di industri padat karya meski menghadapi berbagai hambatan dalam peng
1. P E N G E M B A N G A N S E K T O R
P E R T A N I A N D A N I N D U S T R I ,
M E N I L A I K I N E R J A D A N P E R A N
S E K T O R P E R T A N I A N D A N
I N D U S T R I , P E R M A S A L A H A N
P E M B A N G U N A N S E K T O R P E R T A N I A N
D A N I N D U S T R I
K A R I M A H ( G 0 4 2 1 9 0 3 8 )
U M A R S YA H I D ( G 0 4 2 1 9 0 7 8 )
H A P P Y Z U L F I A Z I Z I ( G 7 4 2 1 9 0 9 8 )
2. Sektor pertanian hingga kini masih menjadi sumber mata pencaharian utama sebagian
besar penduduk. Program pembangunan sektor pertanian meliputi program peningkatan produksi
di kelima subsektornya, serta peningkatan pendapatan petani, perkebun, peternak dan nelayan.
Program pembangunan tersebut ditunjang dengan program pembangunan sarana dan
prasarananya seperti pengadaan dan pelancaran faktor produksi, pengembangan jaringan irigasi
dan jalan, kebijaksanaaan tata niaga dan harga, serta penelitian.
Konsep pembangunan sering dikaitkan dengan proses industrialisasi, oleh karena itu sering
kali pengertiannya dianggap sama. Proses industrialisasi dan pembangunan industri ini sebenarnya
merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup
yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Dengan kata lain pembangunan industri
itu merupakan suatu fungsi dari tujuan pokok kesejahteraan rakyat bukan merupakan kegiatan
yang mandiri untuk hanya sekedar mencapai fisik saja. Industrialisasi tidak terlepas dari usaha untuk
meningkatkan mutu sumber daya alam dan sumber daya lainnya. Hal ini berarti pula sebagai suatu
usaha untuk meningkatkan produktivitas tenaga manusia disertai untuk meluaskan ruang lingkup
kegiatan manusia. Dengan demikian, dapat diusahakan secara vertical semakin besarnya nilai
tambah pada kegiatan ekonomi dan sekaligus secara horizontal semakin luasnya lapangan kerja
PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN DAN
INDUSTRI
3. PERANAN SEKTOR PERTANIAN
1. Sebagai sumber penghasil bahan kebutuhan pokok, sandang dan
papan
2. Menyediakan lapangan pekerjaan bagi sebagian besar penduduk
3. Memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional yang tinggi
4. Memberikan devisa bagi Negara
5. Mempunyai efek pengganda ekonomi yang tinggi dengan rendahnya
ketergantungan terhadap impor (multiplier effect), yaitu keterkaitan
input-output antar industri, konsumsi dan investasi.
6. Menjadi basis dalam mengembangkan kegiatan ekonomi perdesaan
melalui pengembangan usaha berbasis pertanian yaitu agribisnis dan
agroindustri.
4. PERANAN SEKTOR INDUSTRI
1. Sebagai sektor pemimpin. Peran sektor pemimpin dalam kaitannya dengan
keberhasilan sebuah pembangunan adalah dengan adanya pembangunan
industri, maka diharapkan akan dapat memacu dan mendorong pembangunan
sektor lainnya.
2. Sebagai mesin pembangunan karena sektor industri memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan sektor lain karena nilai kapitalisasi modal yang
tertanam sangat besar.
3. Memiliki kemampuan menyerap tenaga kerja yang besar.
4. Memiliki kemampuan menciptakan nilai tambah (value added creation) dari
setiap input atau bahan dasar yang diolah.
5. Menunjukkan kontribusi yang semakin tinggi. Kontribusi yang semakin tinggi
dari sektor industri menyebabkan perubahan struktur perekonomian negara
yang bersangkutan secara perlahan ataupun cepat dari sektor pertanian ke
5. MENILAI KINERJA SEKTOR PERTANIAN
DAN INDUSTRI
SEKTOR PERTANIAN
• Pertumbuhan ekonomi Indonesia di
sektor pertanian mengalami
penurunan. Angka pertumbuhan
pertanian Indonesia pada kuartal
tahun 2016 1,85%. Angka
pertumbuhan ini mengalami
penurunan yang cukup signifikan jika
dibandingkan dengan angka
pertumbuhan pertanian Indonesia
pada kuartal yang sama tahun 2015
yaitu mencapai 4,03%.
SEKTOR INDUSTRI
• Pertumbuhan ekonomi Indonesia di sector industri
mengalami pengingkatan. Peningkatan tenaga kerja
sektor industri terutama terjadi pada industri-industri
yang padat karya seperti industri makanan dan
minuman, dan industri tekstil dan pakaian jadi.
Peningkatan tenaga kerja industri makanan dan
minuman sebesar 3,4 persen sejalan dengan kenaikan
PDB industri makanan dan minuman naik sepanjang
tahun 2018 sebesar 7,91 persen. Sedangkan tenaga
kerja industri tekstil dan pakaian jadi naik sebesar 3,6
persen seiring dengan peningkatan PDB industri tekstil
dan pakaian jadi sepanjang tahun 2018 sebesar 8,73
persen. Sedangkan subsektor industri yang mengalami
penurunan tenaga kerja atau pertumbuhan negatif
antara lain: subsektor industri kulit, barang dari kulit dan
alas kaki, menurun sebanyak 25.040 orang dan industri
6. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN SEKTOR
PERTANIAN DAN INDUSTRI
SEKTOR PERTANIAN
• Lemahnya struktur permodalan dan akses
terhadap sumber permodalan.
• Ketersediaan lahan dan masalah
kesuburan tanah.
• Terbatasnya kemampuan dalam
penguasaan teknologi.
• Lemahnya organisasi dan manajemen
usaha tani.
• Kurangnya kuantitas dan kualitas
sumberdaya manusia untuk sektor
agribisnis.
SEKTOR INDUSTRI
• Masalah Birokrasi
• Masalah Teknologi.
• Masalah Bahan Baku
• Masalah Pemasaran
• Masalah Permodalan
• Masalah Manajemen
• Masalah Industri Kecil