Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
PROSES HINDUISME DAN BUDDHAISME DI INDO
1. K E L O M P O K 1 / X - P P B :
• A F I F A H R I D A S A L S A B I L A ( 0 1 )
• A Z I Z A H M U R S Y I D AT I ( 0 6 )
• H A F A R A F I R D A U S I ( 11 )
• M U T I A A R I S T A W I D YA ( 1 6 )
• P E R W I R A B E R L I A N A F I K A ( 2 1 )
2. Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua
dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka
memiliki keuntungan, yaitu:
1. Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti
India, Cina, Arab, dan Persia
2. Kesempatan melakukan hubungan perdagangan
internasional terbuka lebar
3. Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas
4. Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-
Budha.
3. Awal abad Masehi, jalur perdagangan tidak lagi
melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi beralih
kejalur laut, sehingga secara tidak langsung
perdagangan antara Cina dan India melewati
selat Malaka. Untuk itu Indonesia ikut berperan
aktif dalam perdagangan tersebut.
Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah
kontak / hubungan antara Indonesia dengan
India dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah
yang menjadi salah satu penyebab masuknya
budaya India ataupun budaya Cina
ke Indonesia .
4. Teori tentang masuknya kebudayaan Hindu-
Budha di Indonesia pada dasarnya dapat
dibagi dalam dua pandangan.
1. Pendapat pertama menekankan pada
peran aktif dari orang-orang India dalam
menyebarkan Hindu-Budha (teori
Waisya, teori Ksatria, teori Sudra dan teori
Brahmana).
2. Pendapat kedua mengemukakan peran
aktif orang-orang Indonesia dalam
menyebarkan agama Hindu-Budha di
Indonesia (teori Arus Balik).
5. A. TEORI BRAHMANA
Teori ini dikemukakan oleh Jc.Van Leur yang
menyatakan bahwa agama dan kebudayaan
Hindu-Budha yang datang ke Indonesia dibawa
oleh golongan Brahmana (golongan agama) yang
sengaja diundang oleh penguasa Indonesia.
Pendapatnya didasarkan pada pengamatan
terhadap peninggalan kerajaan-kerajaan yang
bercorak Hindu-Budha di Indonesia, terutama
pada prasasti-prasasti yang menggunakan
Bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa. Di
India, bahasa itu hanya digunakan dalam kitab
suci dan upacara keagamaan dan hanya
golongan Brahmana yang mengerti dan
menguasai penggunaan bahasa tersebut.
6. Hal-hal yang dilakukan para brahmana di
Indonesia dalam rangka
penghinduan, antara lain,
1. Abhiseka, yaitu upacara penobatan raja,
2. Vratyastoma, yaitu upacara pencucian
diri (pemberian kasta),
3. Kulapanjika, yaitu memberikan silsilah
raja, dan
4. Castra, yaitu cara membuat mantra.
7. B. TEORI KSATRIA
Hipotesis ini menyatakan bahwa peranan penyebaran
agama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaum
ksatria.
Menurut hipotesis ini, di masa lampau di India sering
terjadi peperangan antargolongan di dalam
masyarakat. Para prajurit yang kalah atau jenuh
menghadapi perang, lantas meninggalkan India.
Rupanya, diantara mereka ada pula yang sampai ke
wilayah Indonesia.
Pendukung teori ksatria, antara lain : C.C.
Berg, Mookerji, dan J.L. Moens.
8. C. TEORI WAISYA
Teori Waisya dikemukakan oleh NJ. Krom yang
menyatakan bahwa golongan Waisya
(pedagang) merupakan golongan terbesar
yang berperan dalam menyebarkan agama
dan kebudyaan Hindu-Budha.
Para pedagang yang sudah terlebih dahulu
mengenal Hindu-Budha datang ke Indonesia
selain untuk berdagang mereka juga
memperkenalkan Hindu-Budha kepada
masyarakat Indonesia.
9. D. TEORI SUDRA
Von van Faber mengungkapkan bahwa
peperangan yang tejadi di India telah
menyebabkan golongan sudra menjadi
orang buangan. Mereka kemudian
meninggalkan India dengan mengikuti
kaum waisya.
Dengan jumlah yang besar, diduga golongan
sudralah yang memberi andil dalam
penyebaran budaya Hindu ke Nusantara.
10. E. TEORI ARUS BALIK / NASIONAL
Teori ini dikemukakan oleh F.D.K Bosch yang
menjelaskan peran aktif orang-orang Indonesia
dalam penyebaran kebudayaan Hindu-Budha di
Indonesia.
Menurut Bosch, yang pertama kali datang ke
Indonesia adalah orang-orang India yang memiliki
semangat untuk menyebarkan Hindu-Budha.
Karena pengaruhnya itu, ada di antara tokoh
masyarakat yang tertarik untuk mengikuti
ajarannya. Pada perkembangan
selanjutnya, banyak orang Indonesia sendiri yang
pergi ke India untuk berziarah dan belajar agama
Hindu-Budha di India. Sekembalinya di
Indonesia, merekalah yang mengajarkannya pada
11. Untuk khusus agama Budha, terdapat
misi penyiaran agama Budha yang
disebut dengan Dharmaduta, dan
diperkirakan abad 2 Masehi agama
Budha masuk ke Indonesia.
Hal ini dibuktikan dengan adanya
penemuan arca Budha yang terbuat dari
perunggu diberbagai daerah di
Indonesia antara lain Sempaga
(Sulsel), Jember (Jatim), Bukit
Siguntang (Sumsel).
12. Namun, pada umumnya para ahli
cenderung kepada pendapat yang
menyatakan bahwa masuknya
budaya Hindu-Budha ke Indonesia
itu dibawa dan disebarluaskan oleh
orang-orang Indonesia sendiri.
13. PENTING UNTUK
DIKETAHUI :
Dalam perkembangannya, agama Hindu lebih
banyak berpengaruh daripada agama Buddha. Bukti
bahwa agama Hindu lebih dahulu masuk ke
Indonesia adalah diketahui bahwa kerajaan tertua di
Indonesia, Kutai, beragama Hindu. Kerajaan yang
berdiri setelah itu pun, Tarumanegara, juga
beragama Hindu. Adapun bukti bahwa Hindu lebih
berpengaruh adalah adanya keterangan seorang
musafir Cina bernama Fa Hsien yang mengatakan
bahwa tidak banyak penganut Buddha di Ye-Po-Ti
(Jawa). Musafir Cina ini datang di Jawa pada tahun
414 M.
16. PERTANYAAN
1. Perbedaan proses penyebaran hiduisme
dan budhaisme ( ii )
2. Kaum sudra ( iii )
3. Mengapa hindu lebih berkembang di
indonesia ( iv )
4. Kaum brahmana yang lebih mengerti
bahasa ( v )
5. Kasta pada hinduisme ( iii )