Dokumen tersebut membahas tentang fraktur tulang belakang dan fraktur pada tulang pelvis. Secara ringkas, dibahas mengenai definisi fraktur tulang belakang dan pelvis, gejala klinis, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan konservatif dan operatif, serta komplikasi yang dapat terjadi.
2.
Fraktur adalah Discontinuitas dari jaringan tulang
Fraktur adalah putusnya kontinuitas tulang dan
(patah tulang) yang biasanya di sebabkan oleh
adanya kekerasan yang timbul secara mendadak
(Bernard Bloch, 1986)
ditentukan sesuai tipe dan luasnya (Harnowo,
2002)
3.
Tulang Belakang (vertebrae) adalah tulang
yang memanjang dari leher sampai ke
selangkangan. Tulang vertebra terdiri dari 33
tulang: 7 buah tulang servikal, 12 buah
tulang torakal, 5 buah tulang lumbal, 5 buah
tulang sacral.
4.
Kecelakaan lalu lintas
Kompresi atau tekanan pada tulang belakang akibat jatuh
dari ketinggian
Kecelakaan sebab olah raga (penunggang kuda, pemain
sepak bola, penyelam dan lain-lain).
Luka jejas, tajam, tembak pada daerah vertebra
Gangguan spinal bawaan atau cacat sejak kecil atau
kondisi patologis yang menimbulkan penyakit tulang atau
melemahnya tulang.
(Harsono, 2000).
5.
6.
Gambaran klinik tergantung pada lokasi dan besarnya kerusakan
yang terjadi.
kerusakan meningitis;lintang memberikan
gambaran
berupa hilangnya fungsi motorik maupun sensorik.
Cedera sumsum belakang sentral jarang
ditemukan.
Kerusaka tulang belakang setinggi vertebra
lumbal 1&2
mengakibatkan anaestesia
perianal, gangguan fungsi
defekasi, miksi, impotensi serta hilangnya refleks anal dan
refleks bulbokafernosa
9. secara umum sesuai kondisi pasien
a) Penatalaksanaan trauma tulang belakang dengan
kerusakan sumsum tulang belakang adalah sebagai
berikut:
1. Pertolongan pertama dan penanganan
darurat
trauma spinal terdiri atas:
Apakah penderita sadar atau tidak
Gerakan yang tidak perlu sebaiknya di hindari karena menyebabkan
kerusakan lebih lanjut pada sum-sum tulang.
Perhatikan jalan nafas.
Pemeriksan TTV
10.
Lakukan pemeriksaan umum terutama
kemungkinan adanya perdarahan internal.
Pemberian obat-obatan secara cepat
misalnya cairan analgesic
Segera mengirim klien ke unit trauma spinal (
bila ada)
perhatikan setiap pergeseran klien, klien
harus tetap lurus
11. 2. Pemeriksaan klinik secara teliti
Pemeriksaan neurologis secara teliti tentang
sensorik, motorik, dan refleks
Pemeriksaan nyeri local dan nyeri tekan serta
kiposis yang menandakan adanya fraktur
dislokasi
3. Penatalaksanaan fraktur tulang belakang
Pertahankan pemberian cairan dan nutrisi
Perawatan kandung kemih dan usus
Mencegah dekubitus
12.
Traksi tulang kepala dan pemasangan kolar
servikal sejak dini selama 6 minggu di ikuti
dengan pemasangan brace servikal atau
plaster Minerva selama 6 minggu
Tindakan operasi di lakukan sesuai indikasi.
13.
Konservatif dengan reduksi postural
Terafi operatif dilakukan dengan pemasangan
fiksasi internal pada daerah yang mengalami
deformitas
Pantau pemasangan fiksasi pada tulang
belakang setelah operasi untuk melihat hasil
pemasangan
14.
Tulang panggul (pelvis) terdiri dari dua tulang
coxae, sacrum dan coccygeus. Berartikulasi di
anterior yaitu pada simphisis pubis, di
posterior pada artikulasio sacroiliaca.
15. 1. Fraktur yang terisolasi dengan cincin pelvis yang
utuh
Fraktur avulsi:
Fraktur langsung
Fraktur-tekanan
2. Fraktur pada cincin pelvis
3. Fraktur Acetabulum
4. Cidera pada pada sacrum dan koksigis Pukulan dari
belakang atau jatuh pada tulang ekor dapat
mematahkan sacrum dan koksigis
17.
Pastikan saluran nafas bersih dan ventilasi tidak terhalang
Pasien dengan cepat diperiksa untuk mencari ada tidaknya
cidera ganda. Foto sinar-X AP harus segera
dilakukan.(Apley, 1995).
Kemudian dilakukan pemeriksaan lebih cermat dengan
memperlihatkan pelvis, perut, perineum dan rectum. Liang
meatus urethra diperiksa untuk mencari tanda perdarahan.
Tungkai bawah juga diperiksa untuk mencari tanda cidera
saraf.(Apley, 1995).
18.
Apabila keadaan umum sudah stabil,
pemeriksaan sinar-X dapat dilakukan. Apabila
dicurigai terdapat robekan urethra dapat
dilakukan uretrogram secara pelan-pelan
Military Antishock Trousers
Military antishock trousers (MAST) atau celana
anti syok militer dapat memberikan kompresi
dan imobilisasi sementara terhadap cincin pelvis
dan ekstremitas bawah melalui tekanan berisi
udara
20.
Istirahat total di tempat tidur, dikombinasi dengan
traksi tungkai bawah kurang lebih 4-6 minggu.
Apabila cidera open book kurang dari 2,5cm biasanya
dapat diterapi dengan bed rest total dengan
pemasangan korset elastic bermanfaat untuk
mengembalikan ke posisi semula. Pasien harus
bedrest total kurang lebih selama 10 minggu.
Operasi berbahaya dilakukan karena bias terjadi
perdarahan massif dan infeksi. Pemakaian traksi
kerangka dan fiksasi luar mungkin lebih aman (Apley,
1995)
21. 1) Pengkajian
a Pengumpulan Data
1. Anamnesa
Identitas Klien
keluhan Utama
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Psikososial
Pola-Pola Fungsi Kesehatan
22. 2. Pemeriksaan Fisik
Gambaran Umum
• Keadaan umum
• Secara sistemik dari kepala sampai kelamin.
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan lain-lain
23. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul pada
fraktur (Carpenito (2000), Doenges at al (2000))
adalah :
1.
Gangguan pola nafas b.d perubahan aliran darah,
emboli,kelumpuhan otot diafragma.
2.
Kerusakan mobilitas fisik b.d kelumpuhan
3.
Nyeri akut b.d adanya cedera
4.
Gangguan eliminasi alvi /konstipasi berhubungan
dengan gangguan persarafan pada usus dan
rektum
24. 5. Perubahan pola eliminasi urine b.d kelumpuhan
saraf perkemihan
6. Kerusakan integritas kulit b.d tirah baring lama.
7. Resiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih b.d
retensi urine dan pemasangan alat invasive
8. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan
kebutuhan pengobatan b/d kurang terpajan atau
salah interpretasi terhadap informasi, keterbatasan
kognitif, kurang akurat/lengkapnya informasi yang
ada.