Dalam materi ini dijelaskan 5 langkah EBM untuk farmasi, mulai langkah 1 yaitu mengumpulkan informasi, langkah 2 memformulasikan pertanyaan dengan metode PICO dst, dst
Materi ini kami buat untuk mahasiswa farmasi stikes telogorejo dan mahasiswa farmasi lainnya
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
1. Penerapan EBM Farmasi Pada
Setting Komunitas (Fokus PICO)
Gilang Rizki Al Farizi, M.Farm., Apt
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Telogorejo Semarang
Program Studi S-1 Farmasi
gilangrizki.alfarizi@gmail.com
5. Apa itu EBM?
EBM atau Evidence Based Medicine adalah
sebuah pendekatan sistematis dan tersruktur
dalam menyelesaikan permasalahan klinis
dengan mengintegrasikan pengalaman klinis
(clinical experience) dan bukti ilmiah
(penelitian) serta nilai-nilai pasien
Triad EBM à 3 komponen utama EBM à
untuk kedokteran
Perlu dipertimbangkan juga hal lain à
jaminan kesehatan nasional (JKN) dan
aturan penggunaan obat (Fornas, DOEN,
OWA),
INTRODUCTION
6. Pentingnya EBM Bagi seorang Farmasis
Sumber pengetahuan yang digunakan
sebelum adanya EBM
● Sumber pengatuan berdasarkan
tradisi/turun-temurun (empiris)
● Sumber pengetahuan berdasarkan otoritas
● Sumber pengetahuan berdasarkan trial and
erorr
● Sumber pengetahuan berdasarkan logical
reasoning
● Sumber pengetahuan berdasarkan saitific
method
FEATURESOFTHETOPIC
7. Pentingnya EBM Bagi seorang Farmasis (2)
Ø Bukti ilmiah/evidence
bisa didapatkan
dimana saja à
simposisum, seminar
kefarmasian,
proceding, dsb
Ø Berdasarkan data dari
Elsevier kurang lebih
400.000 manuscript
diterbitkan pada
tahun 2015 à So
many journals but so
little time to read it
8. Tujuan EBM?
Dalam meningkatkan pelayan
kefarmasian yang prima
(pharmaceutical care) EBM
digunakan untuk tujuan:
1. Menentukan keputusan akhir
seorang apoteker/farmasi klinik
untuk memberikan rekomendasi
2. Meningkatkan mutu pelayanan
kefarmasian drug oriented à
patient care
3. Penggunaan obat yang rasional
4. Menurunkan biaya perawatan
terutama obat (cost effectiveness)
5. Meningkatkan citra professional
seorang apoteker
9. 5 Langkah Menentukan EBM
Langkah I (define) Memformulasikan
pertanyaan klinis
Langkah II (Patient
Information)
Ambil informasi penting
yang berasal dari pasien
sebagai tambahan
informasi
Langkah III
(Evaluate
Literature)
Evaluasi literature
minimal memenuhi 10
kriteria
Langkah IV
(Categorize Quality
Of Evidence)
Tentukan hirarki
penelitian yang anda
dapatkan
Langkah V
(Conclusion)
Tentukan kemsimpulan
dan jawaban
10. Langkah I Menformulasikan
Pertanyaan Klinis
Perlu diperhatikan dalam memformulasikan pertanyaan:
1. Idenditas penanya à pasien, keluarga pasien, perawat,
dokter, detailer obat
2. Detail pertanyaan à tidak semua permasalah klinis
perlu diformulasikan dalam bentuk pertanyaan à
kategorikan pertanyaan menjadi “detail” atau “tidak
detail” à menentukan kesimpulan dan jawaban
3. Gunakan PICO à pada pertanyaan detail untuk
memformulasikan jawaban
11. Langkah I Menformulasikan Pertanyaan Klinis (2)
P (Patient/problem) Subjek individu atau populasi
disebutkan dalam permasalahan
klinis misal pasien populasi khusus
lansia,wanita hamil atau anak
I (Intervention) Intervensi yang digunakan pada
situasi klinis tersebut terapi
Bisa berupa farmakoterapi atau
lifestyle modification atau keduanya
C (Comparison) Perlu adisional terapi atau
pembanding dari intervensi yang
diberikan
O (Outcome) Luaran klinis yang diharapkan dari
pemberian dari intervensi tersebut
12. Langkah I Menformulasikan Pertanyaan Klinis (3)
Contoh I: is sildenafil safe in this patient
with type-2 diabetes?
Patient/problem: patient type-2 diabetes
w/CAD (asymptomatic)
Intervention: Sildenafil
Comparison: none, placebo
Outcome: risk of MI
13. Langkah I Menformulasikan Pertanyaan Klinis (3)
Contoh II: Which one is better for reduced
COVID-19 symptom hydroxychlorquin or
chloroquine in geriatric with COPD?
Patient/problem: geriatric patient with
COPD
Intervention: hydroxychloroquin
Comparison: chloroquin, placebo
Outcome: primary:reduce mortality
14. Langkah II Patient Information
1. Setelah memformulasikan pertanyaan tentukan arah pencarian
(starting point) literature à gunakan Teknik ”broad to narrow”
à gali informasi spesifik pertanyaan
2. Teknik pencarian bisa menggunakan jenis pustaka tersier
(compendia atau teks book), skunder (abstrak penelitian dari
berbagai jurnal) atau primer (artikel/journal). Contoh: seorang
pasien datang ke apotek ingin menanyakan dosis parasetamol
pasien dewasa? Berdasarkan pertanyaan apakah perlu
menggunakan literature primer à perhatikan konteks dan
skope pertanyaan
3. PICO digunakan untuk strategi pencarian literature yang lebih
spesifik à utamanya pustaka-pustaka primer
4. Gunakan Teknik “search and shift”
17. Jenis Pustaka SkunderJenis Pustaka Skunder
Ø Pustaka skunder
merupakan jenis pustaka
yang tidak langsung ditulis
oleh peneliti langsung à
database (pangkalan data)
dari berbagai jurnal
Ø Contoh lain pustaka skunder
adalah google scholar,
International
Pharmaceutical
Abstracts,Iowa Drug
Information Services, and
EMBASE
18. Jenis Pustaka Primer
Contoh Journal Alamat Website Jenis Pustaka Primer Yang Terdapat di
Dalam Journal
NEJM https://www.nejm.org Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report
Jama Network https://jamanetwork.com Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Cochrane https://www.cochrane.org Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Sciencedirect https://www.sciencedirect.com Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Wiley Online Library https://www.onlinelibrary.wiley.co
m
Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Up to Date https://www.uptodate.com/content
s/search
Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Sage Journal https://journals.sagepub.com Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
19.
20. Teknik ”shift” digunkan
untuk memfilter
kembali hasil pencarian
agar lebih spesifik
dengan menggunakan
filter tahun publikasi,
tipe artikel penelitian,
text avaibility
21.
22.
23. Latihan Kasus
Arahan pengerjaan kasus (PERHATIKAN)
1. Terdapat dua jenis kasus (kasus A dan kasus B) mahasiswa dengan absen
ganjil mengerjakan kasus A sedangkan mahasiswa absen genap mengejakan
kasus B
2. Buatlah PICO, sumber literature, dan berikan jawaban dari kasus yang telah
diberikan
3. Penilaian dari latihan kasus ini diambil dari 40% point (kesesuaian PICO),
30% point( relevansi literature/jurnal dengan kasus), 30% ( jawaban kasus
berdasarkan literatur)
4. Latihan kasus dikumpulkan pada akhir kuliah ini Selasa 2 Juni 2020 pukul
09.40 melalui google class room dibuat dalam bentuk power point secara
singkat dan jelas dengan menunjukkan literature yang digunakan sebagai
jawaban
24. KASUS ASeorang pasien rutin yang biasa menebus
obat di apotek anda datang ke apotek dan
ingin bertemu dengan apoteker apotek
untuk mendapatkan jawaban dari
informasi yang beredar di media sosisal
tersebut yang membuatnya gelisah
terkait penggunaan echinacea dan
propolis pada pasien covid 19. Sebagai
seorang apoteker anda harus
memberikan jawaban secara ilmiah dan
berdasarkan evidence. Anda meminta
waktu kepada pasien tersebut untuk
mengkaji terlebih dahulu EBM untuk
menjawab pertanyaan pasien tersebut.
Bagaimana jawaban anda atas
25. KASUS BSaudara anda bertanya terkait
kebenaran informasi yang beredar di
media social mengenai konsumsi
kunyit dan temulawak pada kondisi
pandemi covid 19 saat ini. Tentunya
berita tersebut meresahkan banyak
masyarakat awam, sebagai seorang
apoteker anda harus memberikan
jawaban berdasarkan bukti ilmiah
dan EBM sehingga valid. Anda
meminta waktu untuk mengkaji
literature untuk menjawab
pertanyaan saudara anda tersebut.
Bagaimana jawaban anda terhadap
pertanyaan tersebut?
26. Langkah III Evaluasi Literatur yang Anda
Dapatkan (simple critical appraisal tools)
1. Mengevaluasi literature sangat penting untuk menentukan
kualitas jurnal yang anda dapatkan
2. Banyak tools yang bisa digunakan untuk mengevaluasi
literature contohnya seperti jadad score (sistematika review),
critical appraisal Harvard dan critical appraisal consort
3. Kekurangan pada critical appraisal seperti Harvard dan tools
konvensional lainnya à terlalu banyak point peniliaian à
membutuhkan banyak waktu à kurang efektif untuk
permasalah klinis yang membutuhkan jawaban “cito”
4. tools sederhana (simple ciritical appraisal tools) à cebm.net
(oxford) disesuaikan dengan jenis penelitian dan jadad score
(RCT dan sistematika review)
5. Tools lain à ten major consideration
27. 1. Evaluasi pustaka menggunakan CEBM à
sesuai jenis penelitian yang anda dapatkan
dapat berupa sistematika review, clinical
trial, dan penelitian kualitatif à hampir
mirip dengan tools 10 item poin penilaian
28. 2. Evaluasi Jurnal dengan
menggunakan jaded score à
digunakan untuk penelitian
clinical trial dan sistematika
review
Ø Keuntungan: simple dan
cepat untuk digunakan
Ø Kerugian: tidak
representative untuk
mendeskripsikan seluruh
permasalahan klinis
29. Ø Ten Major
Concideration à
merupakan tools
berisi 10 item
penilaian dengan
versi berbahasa
inggris
Ø Penilaian jurnal
dikategorikan
menjadi 2 yaitu
“major strength”
dan “Major
limitation”
Ø Penilaian
ditentukan dari
power penelitian à
power penelitian
akurat dan relevan
à item lain
automatis akan
mengikuti atau bisa
dikatakan sudah
pasti ikut jelas
Ø Keuntungan:cepat
dan akurat
Ten major concideration (10 poin penilaian) Strengh
(kekuatan)
Limitation
(Keterbatasan)
Power penelitian (set/met)?
Dosis/regimentasi terapi jelas?
Lama perlakuan dijelaskan secara detil sampai
terjadi efek terapi/ROTD?
Kriteria inklusi jelas?
Kriteria eksklusi jelas?
Dilakukan blinding?
Randomisasi dilakukan pada kedua grup
(perlakuan/control)?
Analisa statistik sesuai dengan data hasil
penelitian?
Validitas data dan standarisasi dilakukan oleh
instansi atau lembaga yang kompeten serta
independent?
Kesimpulan representative dengan hasil penelitian?
30. 1. Power Penelititan
(set or met)?
Dari penelitian yang berjudul Remdesivir in adults with
severe COVID-19: a randomised, double-blind, placebo-
controlled, multicentre trial dengan membandingkan
ramdesivir dengan placebo dengan melihat parameter
skala kesembuhan (6 skala) selama 28 hari. Penelitian
menggunakan design RCT dengan power penelitian
95% CI (α=0,005) dan HR (Hazard Ratio) serta
efektifitas dianilisis dengan ITT (Intention-to-treat).
Perhatikan power penelitiannya à Analisa dan
kekuatan statistic disebutkan dengan jelas sudah
sesuai dengan kriteria? à secara syarat sudah
memenuhi untuk dievaluasi ke point berikutnya à cek
kembali pada hasil!
Hasil penelitian à major strengh
31. 2. Dosis/regimentasi
terapi disebutkan?
Penjelasan dosis juga sangat jelas
dijabarkan. Pada kelompok perlakukan
Hari pertama à injeksi (loading dose) 200
mg i.v
Hari ke 2 s.d 10 à 100 mg i.v drip (infus)
Pada kelompok control à juga diberikan
perlakuan yang sama
Semua di follow up selama 28 hari
Referensi dosis à berdasarkan Gilead
Science, Foster City à major strengh
32. 3. Lama perlakuan
(intervensi)
dijelaskan secara detil
sampai terjadi efek?
Penjelasan lama perlakuan
ke pasien hingga dilakukan
analisis data à cukup
lengkap dijelaskan
Lama perlakuan perlu
diperhatikan karena
menyangkut efek samping yang
juga akan muncul tertuma pada
uji klinis à jika ADR muncul
perlakuan apa yang diberikan
oleh peneliti untuk mengurangi
gejala tersebut
33. 4. Kriteria inklusi
jelas?
6. Dilakukan blinding
atau tidak
7. Apakah randomisasi
dilakukan?
Ø Dalam penelitian ini juga
disebutkan jelas kriteria inklusi
pasien
Ø Kriteria inklusi à kirteria atau
nominasi pasien bisa dilibatkan
dalam penelitian sesua dengan
ketetapan baik itu Lembaga atau
institusi yang independent dan
verified contohnya WHO,
American Collage Cardiology dll
Ø Blinding juga sudah dilakukan à
blinding adalah dilakukan oleh
orang yang berbeda à pada
penelitian ini digunakan teknik
double blind
Ø Randomisasi juga dijelaskan
dalam penelitian ini
34. 5. Kriteria eksklusi
dijelaskan?
Ø Kriteria eksklusi juga dijelaskan dengan
detil
Ø Kriteria eksklusi à kriteria atau nominasi
pasien tidak dapat dilibatkan sebelum
diberikan perlakuan atau pada saat
penelitian sudah berlangsung misalkan
pasien meninggal sebelum waktu
penelitian selesai à kriteria eksklusi
Ø Penelitian yang baik à kriteria pasien
dijelaskan secara detil à menggunakan
diagram alir yang sangat mudah untuk
dibaca
36. 8. Analisa statistik
sesuai dengan hasil
penelitian
Ø Analisa statistic à dijelasakan
menggunakan kompeterized
Ø Berdasarkan hasil penelitian
statistic yang digunakan sesuai
dengan metode awal à 95% CI
dan HR (Hazard Ratio)
Ø Hasil hitung ITT pada 2
kelompok control adalah:
Ø EER = 18,98%
Ø CER = 14,10%
Ø RR = EER/CER = 1,35% (RR >1)
à ramdesivir tidak lebih baik
memberikan kesembuhan pada
grup placebo
Ø RR > 1 à ramdesivir justru
dapat menignkatkan risiko
kematian pada pasien terinfeksi
COVID-19
37. 9. Validitas data dan
standarisasi dilakukan
oleh instansi atau
lembaga yang
kompeten serta
independent? Ø Organisasi/institusi
independent dilibatkan
dalam penelitian à selain
Teknik blinding validitas
data yang dilakukan oleh
organisasi independent
akan sangat meminimalisir
bias dan konflik
kepentingan
Ø Seperti penelitian tersebut
à kriteria
pengamatan/outcome klinis
ditetapkan oleh
Lembaga/institusi tersebut
dan dimonitoring selama
jalannya penelitian
berlangsung
38. 9. Validitas data dan
standarisasi dilakukan
oleh instansi atau
lembaga yang
kompeten serta
independent? Ø Organisasi/institusi
independent dilibatkan
dalam penelitian à selain
Teknik blinding validitas
data yang dilakukan oleh
organisasi independent
akan sangat meminimalisir
bias dan konflik
kepentingan
Ø Seperti penelitian tersebut
à kriteria
pengamatan/outcome klinis
ditetapkan oleh
Lembaga/institusi tersebut
dan dimonitoring selama
jalannya penelitian
berlangsung
39. 10. Kesimpulan
representative dengan
hasil penelitian?
Ø Berdasarkan hasil penelitian à hasil hitung ITT
terbukti ramdesivir tidak lebih baik dari plasebon
Ø Pada keseimpulan à peneliti juga menyebutkan
bahwa pemberian ramdesivir memberikan efek yang
tidak signifikan terhadap kesembuhan pasien COVID-
19 derajat berat
Ø Banyak factor yang mempengaruhi hasil penelitian
à ras/genetic, jumlah sampel yang digunakan,
dosis/regimentais yang kurang efektif, dan lain-lain
40. Langkah V Rumuskan Kesimpulan dan
Memberikan Rekomendasi (Level of Evidence)
Ø Setelah tahapan semua dilakukan à untuk
menyimpulakan jawaban juga penting à
semua memenuhi kriteria major strength
à maka tingkat kepercayaan tinggi à jika
jurnal yang kita dapatkan lebih banyak
keterbatasan à tentu tidak bisa
memberikan kesimpulan yang baik
Ø Dari contoh jurnal diatas à apakah
ramdesivir efektif untuk mengurangi
gejala pada pasien COVID-19 derajat
berat? à kesimpulannya tidak lebih baik
à sehingga diperlukan literature lain atau
cukup dengan kesimpulan tersebut
Ø Dalam merumuskan kesimpulan jawaban
pertanyaan klinis à kualitas literature +
logical reasoning (pemikiran kritis) +
keputusan klinis (based on experience)