Dokumen tersebut membahas tentang kondisi masyarakat Arab pra-Islam, meliputi agama, budaya, geopolitik, dan suku-suku utama seperti Quraisy di Mekkah. Masyarakat Arab pra-Islam umumnya memeluk agama pagan dan kepercayaan lokal, serta memiliki budaya yang kurang menghargai hak asasi manusia khususnya hak wanita. Secara geopolitik, wilayah Arab berada di bawah pengaruh Kekaisaran
2. Para sejarawan Arab membagi bangsa Arab atas dua kelompok besar yaitu
Arab Baidah dan Arab Baqiyah.
Arab Baidah adalah bangsa Arab yang sudah punah jauh sebelum Islam lahir,
riwayat tentang mereka tidak banyak diketahui selain yang tertulis di dalam kitab kitab
suci agama samawi dan terungkap dalam syair-syair Arab klasik.
Adapun Arab Baqiyah terbagi atas Arab ‘Aribah dan Arab Musta’riah atau
Muta’ribah. Arab Aribah dinamakan pula Qaththiyaniyah dinisbahkan kepada Qahthan
yaitu nenek moyang mereka atau Yamaniyah dinisbahkan kepada Yaman tempat asal
persebaran mereka. Adapun Arab Musta’ribah adalah keturunan Ismail ibnu Ibrahim.
Oleh karena itu mereka dinamakan pula Ismailiyah.
Bangsa Arab
3. Agama Masyarakat Arab Pra Islam
Agama asli bangsa Arab sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, khususnyanya
Makkah dansekitarnya adalah Pagan (penyembah berhala), disamping ada juga
pengaruh agama dari wilayah lain seperti; Yahudi, Kristen, dan Zoroaster/ Majusi.
Selain itu ada beberapa kepercayaan yang sudah mengakar di masyarakat Arab
seperti :
1. Fetitisme /dinamisme : percaya bahwa benda tertentu dihuni roh, dan punya
kekuatan.
2. Totemisme: Pengultusan terhadap hewan/tumbuhan tertentu.
3. Animisme : Percaya pada roh baik/jahat yang berpengaruh dalam kehidupan manusia.
4. Kepercayaan pada benda-benda langit yang memiliki kekuatan, seperti; matahari,
bulan, dan bintang.
4. ِلْمَي ْنَم ْمَأ ِ
ض ْرَ ْ
اْل َو ِاءَمَّسال َنِم ْمُكُقُز ْرَي ْنَم ْلُق
ُج ِ
رْخُي ْنَم َو َارَصْبَ ْ
اْل َو َعْمَّسال ُك
ا
َّيَحْل
َنِم
ِبَدُي ْنَم َو ِيَحْال َنِم َتِيَمْال ُج ِ
رْخُي َو ِتِيَمْال
َأ ْلََُُ ُ َّ
َّلل َونُلوَُُيَسََ َرْمَ ْ
اْل ُر
َونَُُّتَت َ
َلََ
“Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah
yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan
yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang
mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah “Mengapa
kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?” (QS. Yunus [10]: 31)
ِب اَيْحَأََ ًءاَم ِاءَمَّسال َنِم َلََّزن ْنَم ْمُهَتْلَأَس ْنِئَل
َّنُلوَُُيَل اَهِت ْوَم ِدْعَب ْنِم َ
ض ْرَ ْ
اْل ِه
ِلُق ُ َّ
َّلل
َونُلُِْعَي َ
َل ْمُهُرَثْكَأ ْلَب ِ َّ ِ
ّلِل ُدْمَحْال
“Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menurunkan air
dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?” Tentu mereka akan
menjawab: “Allah”, Katakanlah: “Segala puji bagi Allah”, tetapi kebanyakan mereka tidak
memahami(nya).” (QS. al-’Ankabut: 63)
5. Budaya dan Moral Bangsa Arab Pra Islam
Masyarakat arab pra islam memiliki moral yang tidak manusiawi, mereka bahkan
menganggap wanita itu seperti barang yang bisa di wariskan dan juga di perjual belikan, bahkan
jika mereka di karuniai anak wanita mereka tidak segan segan menguburnya hidup hidup.
Dalam perkawinan, mereka mengenal berbagai macam, diantarnya adalah: Istibdla, Poliandri,
Maqthu, Badal, Shighar
kebiasaan orang-orang Arab yang mandarah daging adalah minum khamr dan juga berjudi.
Oleh karena itu, Allāh Subhānahu wa Ta’āla menurunkan firman-Nya:
ِ
ر ُم َ
َل ْزَ ْ
اْل َو ُابَصْنَ ْ
اْل َو ُرِسْيَمْال َو ُرَْمخْال اَمَّنِإ واُنَمآ َِينذَّال اَهُّيَأ اَي
ََ ِانََْيََّّال ِلَمََ ْنِم ٌْْج
ُت ْمُكَّلَعَل ُهوُبِنَتْاْج
َونُحِلْْف
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan
(QS Al-Māidah : 91)
6. Geopolitik Bangsa Arab
geopolitik bangsa arab pada masa itu (sekitar abad VI M) sangat didominasi oleh
dua kerajaan besar yaitu Persia/Sasaniah di belahan timur dunia, berpusat di Isfahan
(Iran) di bawah kekuasaan Khusraw II, dengan Zoroaster/Majusi sebagai agama
resmi negara.
Dan Bizantium/Romawi Timur di belahan barat dunia, berpusat di konstantinopel
(Turki), dibawah kekuasan Kaisar Maurice yang bergelar Augustus, keturunan
Augustus 1, dengan Kristen sebagai agama resmi negara.
kedua kerajaan tersebut akan di taklukan umat islam berdasarkan hadist
Riwayat Sahih Bukhori Dan Muslim
Kerajaan Persia akan hancur, dan takkan ada lagi Raja Persia setelahnya. Kekaisaran
Romawi juga akan hancur, dan tak ada lagi Kaisar Romawi setelahnya. Kalian akan
membagi harta simpanan mereka di jalan Allah. Karena itu, perang adalah tipu daya.”
(HR Bukhari dan Muslim)
7. Suku Quraisy Makkah
Mekah adalah kota suci tempat Kabah berdiri. Kabah pada masa itu
bukan saja disucikan dan dikunjungi oleh penganut-penganut agama asli Mekah,
tetapi juga oleh orang Yahudi yang bermukim di sekitarnya
Untuk mengamankan para peziarah yang datang ke kota itu, didirikanlah
suatu pemerintahan yang pada mulanya berada di tangan dua suku yang
berkuasa, yaitu Jurhum sebagai pemegang kekuasaan politik dan Ismail
(keturunan Nabi Ibrahim), sebagai pemegang kekuasaan atas Kabah.
Kekuasaan politik kemudian berpindah ke suku Khuza’ah dan akhirnya
ke suku Quraisy di bawah pimpinan Qushai. Suku inilah yang kemudian
mengatur urusan-urusan politik dan urusan-urusan yang berhubungan dengan
Kabah. Semenjak itu, suku Quraisy menjadi suku yang mendominasi masyarakat
Arab.
8. Tempat Strategis Perkembangan Islam
1. Makkah
Dalam sejarahnya, Mekkah marupakan wilayah strategis yang menjadi pusat
perdagangan dari seluruh wilayah sekitar. Selain karena letak geografisnya yang strategis,
Mekkah menjadi destinasi masyarakat untuk melaksanakan ibadah di ka’bah. Kedatangan kafilah
dagang dan para peziarah yang datang ke Mekkah ini dimanfaatkan oleh Rasulullah SAW untuk
menyampaikan pesan hidayah Islam. Rasulullah SAW mendatangi masing-masing kabilah untuk
menyampaikan informasi tentang Islam dan pandangan hidup yang baru.
2. Madinah
Kota Madinah merupakan kota terpenting setelah Makkah. Kota ini juga memiliki letak
wilayahnya yang sangat strategis."Madinah memiliki benteng perlindungan militer secara alami,
yang tidak dimiliki oleh kota yang dekat di Jazirah Arab, Madinah merupakan kota dengan jajaran
pohon kurma dan tanaman tebal yang menjadi perlindungan militer secara alami. Sebab pasukan
perang hanya bisa lewat melalui jalan sempit dan tidak cocok bagi strategi militer.
9. “Permata tidak dapat dipoles tanpa gesekan,
begitu pula manusia tidak dapat disempurnakan
tanpa cobaan.”
– Seneca