SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
KEBENAR
AN
FILSAFAT
ILMU
M HASHEMI MAULIDA 21522251029
RONALD HENDRAWAN 21522251030
GALAN RADITYA SAPUTRA 22522251004
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
PROGRAM MAGISTER
FILS
AFATILMU–KEB
ENARAN-PENDIDIKANTEKNIKMES
INS
2
Apa sebenarnya hakikat dari
kebenaran dan kenapa manusia
selalu mencari kebenaran
tersebut?
“keadaan yang cocok dengan hal atau keadaan sesungguhnya”
- KBBI
Teori Korespodensi (realisime)
“kebenaran merupakan kesesuaian antara yang disampaikan
dengan fakta atau kenyataan”
Teori Koherensi (idealisime)
“kebenaran terkait dengan hubungan antara proposisi dengan
proposisi yang lain”
Teori Pragmatisme (idealisime)
“anggapan benar itu ketika sesuatu itu bernilai manfaat.”
Kebenaran itu usaha yang memiliki dasar yang telah disampaikan
atau dilaksanakan oleh orang-orang bijaksana sebelumnya.
POIN 1
KEBENARAN BERSIFAT MUTLAK
FILS
AFATILMU–KEB
ENARAN-PENDIDIKANTEKNIKMES
INS
2
• Menurut ahli filsafat, kebenaran itu berlapis-lapis.
• Kebenaran yang satu dibawah kebenaran yang lain, ada kebenaran relative,
ada kebenaran mutlak, ada kebenaran alami, ada pula kebenaran ilahi.
• Ada kebenaran khusus individu ada pula kebenaran umum universal.
• Apa yang disebut benar oleh seseorang belum tentu benar bagi orang lain.
• Sesuatu kebenaraan saat itu dapat digantikan oleh kebenaran lain di waktu
mendatang.
Setujukan Saudara
dengan pernyataan
tersebut? Berikan
rasional.
CONTOH Ujian nasional memiliki 5 paket itu benar saat ujian nasional
dilakukan 5 paket, sementara sekarang kebenarannya ujian nasional UNBK
Kami
SEPENDAPAT
Saat kebenaran itu sesuai dengan kenyataan yang ada, kebenaran itu bisa
berubah saat kenyataan di lapangan ikut berubah kenyataan di lapangan bisa
saja berubah dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan kemampuan
manusia.
POIN 2
FILS
AFATILMU–KEB
ENARAN-PENDIDIKANTEKNIKMES
INS
2
POIN 3
Apakah kebenaran
dibatasi oleh
pancaindera
manusia?
Kebenaran terbatas hingga tingkat kemampuan panca indra manusia.
TENTU DIBATASI
SEDERHANANYA kita membayangkan sesuatu.
Membayangkan Bentuk Langit, Bentuk Surga dan Neraka, serta hal lain yang hanya bisa dibayangkan.
“ada hal hal yang kita percayai benar karena
warisan kebijaksanaan orang-orang terdahulu”
Dapat disimpulkan
FILS
AFATILMU–KEB
ENARAN-PENDIDIKANTEKNIKMES
INS
2
POIN 4
Pendapat mana yang menurut
Saudara paling tepat
digunakan?
“Pernyataan atau rumusan dianggap benar apabila ada kesesuaian
antara pernyataan tersebut dengan fakta atau kenyataan yang ada”
KEBENARAN TERLIHAT NYATA bisa dibuktikan oleh setiap orang
KEBENARAN ITU HARU TETAP MENJADI
KEBENARAN BUKAN PEMBENARAN.
FILS
AFATILMU–KEB
ENARAN-PENDIDIKANTEKNIKMES
INS
2
POIN 5
Bagaimana implementasi pencarian kebenaran
berdasarkan karakteristik ilmu pengetahuan di
atas?
PENDEKATAN EMPIRIS
PENDEKATAN RASIONAL
PENDEKATAN ILMIAH
SYARAT KEBENARAN ILMIAH
1) harus sesuai dengan kebenaran ilmiah sebelumnya yang memungkinkan
tidak terjadinya kontradiksi dalam teori keilmuan secara keseluruhan.
2) Harus sesuai dengan fakta-fakta empiris, Sebab teori yang bagaimanapun
konsistennya sekiranya tidak didukung oleh pengujian empiris tidak dapat
diterima kebenarannya secara ilmiah.
FILS
AFATILMU–KEB
ENARAN-PENDIDIKANTEKNIKMES
INS
2
• Pendekatan empiris: kebenaran diperoleh melalui indera atau pengalaman.
• Pendekatan rasional: mengandalkan rasio.
• Pendekatan intuitif. Pengetahuan atau kebenaran yang didapat tanpa proses penalaran tertentu.
• Pendekatan religius. Mendasarkan pada ciptaan dan kodrati manusia sebagai mahluk Tuhan.
• Pendekatan otoritas, mendasarkan pada pernyataan atau pendapat pihak yang memiliki otoritas.
• Pendekatan ilmiah, kombinasi dari pendekatan empiris dan rasional
CARA MANA YANG MENURUT SAUDARA TEPAT DIGUNAKAN UNTUK MENDAPATKAN KEBENARAN?
POIN 6
1. bahwa kebenaran dapat diperoleh dari pengamatan (EMPIRIS)
2. bahwa gejala itu timbul sesuai dengan hubungan yang berlaku menurut hukum tertentu (RASIONAL)
PENDEKAAN ILMIAH Pendekatan yang bertumpu pada dua anggapan dasar
kombinasi dari pendekatan empiris dan rasional. Keduanya memiliki
kelemahan masing-masing
diwujudkan dengan langkah-langkah yang sistematis dan terkontrol.
Upaya memahami realitas dalam hal ini didasarkan pada kebenaran atau teori
ilmiah yang ada serta mengujinya dengan mengumpulkan fakta-fakta.
FILS
AFATILMU–PENDIDIKANTEKNIKMES
INS
2–GALANRADITYAS
APUTRA
POIN 7
Bagaimana cara memposisikan berbagai cara non ilmiah
tersebut dalam upaya mencari kebenaran?
AKAL SEHAT
(COMMON
SENSE)
Proses menentukan kebenaran dengan menggunakan akal
sehat ini, biasanya digunakan oleh masyarakat awam.
PRASANGKA
Proses menentukan kebenaran dengan akal sehat sangat terpengaruh oleh
emosi dan kepentingan orang yang melakukannya, oleh karena itulah akal
sehat dapat dengan mudah berubah menjadi prasangka.
Cara menentukan kebenaran dengan cara intuisi ini dilakukan dengan cara
mengikuti “kata hati” tanpa melalui proses pemikiran atau penelaahan
terlebih dahulu.
INTUIS
I
COBA-COBA
(TRIAL AND
ERROR)
Penentuan kebenaran dengan cara ini biasanya tanpa
melakukan perencanaan yang matang terlebih dahulu,
terkadang juga dilakukan dengan spontan.
AKAL SEHAT
(COMMON
SENSE)
PRASANGKA INTUISI
COBA-COBA
(TRIAL AND
ERROR)
PENDAPAT OTORITAS
ILMIAH
Orang yang sudah memiliki pendidikan yang sangat tinggi atau memiliki
pengetahuan yang mumpuni dalam bidang tertentu, ketika dia mengeluarkan
pendapat biasanya akan diterima dengan tanpa melalui proses pembuktian
walaupun terkadang pernyataan mereka bisa saja salah.
PENDAPAT
OTORITAS
ILMIAH
TERIMA
KASIH
FILSAFAT
ILMU
M HASHEMI MAULIDA 21522251029
RONALD HENDRAWAN 21522251030
GALAN RADITYA SAPUTRA 22522251004
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
PROGRAM MAGISTER

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie KEBANARAN.pptx

Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Sigit Kindarto
 
Teori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmuTeori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmu
mira_punya
 
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
M Agphin Ramadhan
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teori
Cindar Tyas
 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori Kebenaran
Hidayahilya
 

Ähnlich wie KEBANARAN.pptx (20)

Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
 
Teori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmuTeori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmu
 
Metodologi Penelitian Bisnis
Metodologi Penelitian BisnisMetodologi Penelitian Bisnis
Metodologi Penelitian Bisnis
 
Bab i .2.
Bab i .2.Bab i .2.
Bab i .2.
 
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
 
Filsafat dan ilmu pengetahuan
Filsafat dan ilmu pengetahuanFilsafat dan ilmu pengetahuan
Filsafat dan ilmu pengetahuan
 
Filsafat dan ilmu pengetahuan
Filsafat dan ilmu pengetahuanFilsafat dan ilmu pengetahuan
Filsafat dan ilmu pengetahuan
 
2 dasar dasar pengetahuan
2 dasar dasar pengetahuan2 dasar dasar pengetahuan
2 dasar dasar pengetahuan
 
Ujian 1 met lit
Ujian 1 met litUjian 1 met lit
Ujian 1 met lit
 
Filsafat peluang dalam ilmu
Filsafat peluang dalam ilmuFilsafat peluang dalam ilmu
Filsafat peluang dalam ilmu
 
Filsafat kurikulum
Filsafat kurikulumFilsafat kurikulum
Filsafat kurikulum
 
TUGAS 1 FILSAFAT_HENNY HERLINA_NPM A2M022068.pdf
TUGAS 1 FILSAFAT_HENNY HERLINA_NPM A2M022068.pdfTUGAS 1 FILSAFAT_HENNY HERLINA_NPM A2M022068.pdf
TUGAS 1 FILSAFAT_HENNY HERLINA_NPM A2M022068.pdf
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teori
 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori Kebenaran
 
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat IlmuModul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
 
Dimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmuDimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmu
 
chapter 1. metode penelitian dasar
chapter 1. metode penelitian dasarchapter 1. metode penelitian dasar
chapter 1. metode penelitian dasar
 
Kelompok 3 - Sumber Ilmu & Kebenaran Ilmiah.pdf
Kelompok 3 - Sumber Ilmu & Kebenaran Ilmiah.pdfKelompok 3 - Sumber Ilmu & Kebenaran Ilmiah.pdf
Kelompok 3 - Sumber Ilmu & Kebenaran Ilmiah.pdf
 
4 epistemologi
4 epistemologi4 epistemologi
4 epistemologi
 

Kürzlich hochgeladen

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

KEBANARAN.pptx

  • 1. KEBENAR AN FILSAFAT ILMU M HASHEMI MAULIDA 21522251029 RONALD HENDRAWAN 21522251030 GALAN RADITYA SAPUTRA 22522251004 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN PROGRAM MAGISTER
  • 2. FILS AFATILMU–KEB ENARAN-PENDIDIKANTEKNIKMES INS 2 Apa sebenarnya hakikat dari kebenaran dan kenapa manusia selalu mencari kebenaran tersebut? “keadaan yang cocok dengan hal atau keadaan sesungguhnya” - KBBI Teori Korespodensi (realisime) “kebenaran merupakan kesesuaian antara yang disampaikan dengan fakta atau kenyataan” Teori Koherensi (idealisime) “kebenaran terkait dengan hubungan antara proposisi dengan proposisi yang lain” Teori Pragmatisme (idealisime) “anggapan benar itu ketika sesuatu itu bernilai manfaat.” Kebenaran itu usaha yang memiliki dasar yang telah disampaikan atau dilaksanakan oleh orang-orang bijaksana sebelumnya. POIN 1
  • 3. KEBENARAN BERSIFAT MUTLAK FILS AFATILMU–KEB ENARAN-PENDIDIKANTEKNIKMES INS 2 • Menurut ahli filsafat, kebenaran itu berlapis-lapis. • Kebenaran yang satu dibawah kebenaran yang lain, ada kebenaran relative, ada kebenaran mutlak, ada kebenaran alami, ada pula kebenaran ilahi. • Ada kebenaran khusus individu ada pula kebenaran umum universal. • Apa yang disebut benar oleh seseorang belum tentu benar bagi orang lain. • Sesuatu kebenaraan saat itu dapat digantikan oleh kebenaran lain di waktu mendatang. Setujukan Saudara dengan pernyataan tersebut? Berikan rasional. CONTOH Ujian nasional memiliki 5 paket itu benar saat ujian nasional dilakukan 5 paket, sementara sekarang kebenarannya ujian nasional UNBK Kami SEPENDAPAT Saat kebenaran itu sesuai dengan kenyataan yang ada, kebenaran itu bisa berubah saat kenyataan di lapangan ikut berubah kenyataan di lapangan bisa saja berubah dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan kemampuan manusia. POIN 2
  • 4. FILS AFATILMU–KEB ENARAN-PENDIDIKANTEKNIKMES INS 2 POIN 3 Apakah kebenaran dibatasi oleh pancaindera manusia? Kebenaran terbatas hingga tingkat kemampuan panca indra manusia. TENTU DIBATASI SEDERHANANYA kita membayangkan sesuatu. Membayangkan Bentuk Langit, Bentuk Surga dan Neraka, serta hal lain yang hanya bisa dibayangkan. “ada hal hal yang kita percayai benar karena warisan kebijaksanaan orang-orang terdahulu” Dapat disimpulkan
  • 5. FILS AFATILMU–KEB ENARAN-PENDIDIKANTEKNIKMES INS 2 POIN 4 Pendapat mana yang menurut Saudara paling tepat digunakan? “Pernyataan atau rumusan dianggap benar apabila ada kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan fakta atau kenyataan yang ada” KEBENARAN TERLIHAT NYATA bisa dibuktikan oleh setiap orang KEBENARAN ITU HARU TETAP MENJADI KEBENARAN BUKAN PEMBENARAN.
  • 6. FILS AFATILMU–KEB ENARAN-PENDIDIKANTEKNIKMES INS 2 POIN 5 Bagaimana implementasi pencarian kebenaran berdasarkan karakteristik ilmu pengetahuan di atas? PENDEKATAN EMPIRIS PENDEKATAN RASIONAL PENDEKATAN ILMIAH SYARAT KEBENARAN ILMIAH 1) harus sesuai dengan kebenaran ilmiah sebelumnya yang memungkinkan tidak terjadinya kontradiksi dalam teori keilmuan secara keseluruhan. 2) Harus sesuai dengan fakta-fakta empiris, Sebab teori yang bagaimanapun konsistennya sekiranya tidak didukung oleh pengujian empiris tidak dapat diterima kebenarannya secara ilmiah.
  • 7. FILS AFATILMU–KEB ENARAN-PENDIDIKANTEKNIKMES INS 2 • Pendekatan empiris: kebenaran diperoleh melalui indera atau pengalaman. • Pendekatan rasional: mengandalkan rasio. • Pendekatan intuitif. Pengetahuan atau kebenaran yang didapat tanpa proses penalaran tertentu. • Pendekatan religius. Mendasarkan pada ciptaan dan kodrati manusia sebagai mahluk Tuhan. • Pendekatan otoritas, mendasarkan pada pernyataan atau pendapat pihak yang memiliki otoritas. • Pendekatan ilmiah, kombinasi dari pendekatan empiris dan rasional CARA MANA YANG MENURUT SAUDARA TEPAT DIGUNAKAN UNTUK MENDAPATKAN KEBENARAN? POIN 6 1. bahwa kebenaran dapat diperoleh dari pengamatan (EMPIRIS) 2. bahwa gejala itu timbul sesuai dengan hubungan yang berlaku menurut hukum tertentu (RASIONAL) PENDEKAAN ILMIAH Pendekatan yang bertumpu pada dua anggapan dasar kombinasi dari pendekatan empiris dan rasional. Keduanya memiliki kelemahan masing-masing diwujudkan dengan langkah-langkah yang sistematis dan terkontrol. Upaya memahami realitas dalam hal ini didasarkan pada kebenaran atau teori ilmiah yang ada serta mengujinya dengan mengumpulkan fakta-fakta.
  • 8. FILS AFATILMU–PENDIDIKANTEKNIKMES INS 2–GALANRADITYAS APUTRA POIN 7 Bagaimana cara memposisikan berbagai cara non ilmiah tersebut dalam upaya mencari kebenaran? AKAL SEHAT (COMMON SENSE) Proses menentukan kebenaran dengan menggunakan akal sehat ini, biasanya digunakan oleh masyarakat awam. PRASANGKA Proses menentukan kebenaran dengan akal sehat sangat terpengaruh oleh emosi dan kepentingan orang yang melakukannya, oleh karena itulah akal sehat dapat dengan mudah berubah menjadi prasangka. Cara menentukan kebenaran dengan cara intuisi ini dilakukan dengan cara mengikuti “kata hati” tanpa melalui proses pemikiran atau penelaahan terlebih dahulu. INTUIS I COBA-COBA (TRIAL AND ERROR) Penentuan kebenaran dengan cara ini biasanya tanpa melakukan perencanaan yang matang terlebih dahulu, terkadang juga dilakukan dengan spontan. AKAL SEHAT (COMMON SENSE) PRASANGKA INTUISI COBA-COBA (TRIAL AND ERROR) PENDAPAT OTORITAS ILMIAH Orang yang sudah memiliki pendidikan yang sangat tinggi atau memiliki pengetahuan yang mumpuni dalam bidang tertentu, ketika dia mengeluarkan pendapat biasanya akan diterima dengan tanpa melalui proses pembuktian walaupun terkadang pernyataan mereka bisa saja salah. PENDAPAT OTORITAS ILMIAH
  • 9. TERIMA KASIH FILSAFAT ILMU M HASHEMI MAULIDA 21522251029 RONALD HENDRAWAN 21522251030 GALAN RADITYA SAPUTRA 22522251004 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN PROGRAM MAGISTER