SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
Downloaden Sie, um offline zu lesen
www.futurumcorfinan.com
Page 1
Surplus Revaluasi atau Penilaian Kembali Aset
Tetap: Antara PSAK Nomor 16 (Revisi 2011)/IAS
16 dengan PMK 79/PMK.03/2008
Pertanyaan:
Apakah akun “Surplus Revaluasi Aset Tetap” (atau akun “Selisih Lebih Revaluasi/Penilaian
Kembali Aset Tetap”) dapat direklasifikasi menjadi akun “Modal Saham” pada Ekuitas Neraca
Perusahaan?
Pembahasan
1. Standar Akuntansi Keuangan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 16 (revisi 2011) tentang Aset Tetap
paragraf 41 menyebutkan:
Sukarnen
DILARANG MENG-COPY, MENYALIN,
ATAU MENDISTRIBUSIKAN
SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN
INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS
DARI PENULIS
Untuk pertanyaan atau komentar bisa
diposting melalui website
www.futurumcorfinan.com
www.futurumcorfinan.com
Page 2
Surplus revaluasi aset tetap yang telah disajikan dalam ekuitas dapat dipindahkan langsung ke
saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Hal ini meliputi pemindahan
sekaligus surplus revaluasi pada saat penghentian atau pelepasan aset tersebut. Namun,
sebagian surplus revaluasi tersebut dapat dipindahkan sejalan dengan penggunaan aset oleh
entitas. Dalam hal ini, surplus revaluasi yang dipindahkan ke saldo laba adalah sebesar
perbedaan antara jumlah penyusutan berdasarkan nilai revaluasi aset dengan jumlah
penyusutan berdasarkan biaya perolehan aset tersebut. Pemindahan surplus revaluasi ke saldo
laba tidak dilakukan melalui laba rugi. [catatan: kata “dapat” sengaja dipertebal guna
memberikan penekanan dalam tulisan ini.]
Jelas dalam paragraf tersebut di atas, digunakan kata "Dapat".
PSAK 16 (revisi 2011) adalah adopsi dari International Accounting Standard (IAS) 16 “Property,
Plant and Equipment”, dan apabila dibandingkan dengan teks asli paragraf 41 IAS 16, memang
digunakan kata “may be”.
The revaluation surplus included in equity in respect of an item of property, plant and equipment
may be transferred directly to retained earnings when the asset is derecognized. This may
involve transferring the whole of the surplus when the asset is retired or disposed of. However,
some of the surplus may be transferred as the asset is used by an entity. In such a case, the
amount of the surplus transferred would be the difference between depreciation based on the
revalued carrying amount of the asset and depreciation based on the asset’s original cost.
Transfers from revaluation surplus to retained earnings are not made through profit or loss.
Sebagaimana diketahui, bahwa dalam IAS atau International Financial Reporting Standards
(IFRSs), ada beberapa ketentuan terkait perlakuan akuntansi yang bersifat “requirement”
(keharusan) tapi juga ada yang diperbolehkan1
.
Terkait dengan ketentuan reklasifikasi akun Surplus Revaluasi Aset Tetap, di sini digunakan
kata “may be” (atau di PSAK Nomor 16 (revisi 2011) diterjemahkan sebagai “dapat”). Artinya,
baik IAS 16 atau PSAK 16 “memperbolehkan”, “mengijinkan” (akan tetapi, tidak mewajibkan
atau mengharuskan) reklasifikasi/pemindahan saldo angka dari akun Surplus Revaluasi Aset
1
Jadi tidak diwajibkan, yang biasanya dibaca sebagai “IFRS permits a different accounting treatment.”
www.futurumcorfinan.com
Page 3
Tetap ke akun Saldo Laba (Retained Earnings)2
. Namun kalau opsi ini yang dipilih, maka
proses pemindahan/reklasifikasi saldo angka tersebut tidak boleh melalui Laporan Laba Rugi
(Income Statement), namun langsung didebit (atau dikreditkan) ke akun Saldo Laba tahun yang
bersangkutan.
Penulis mencatat bahwa tidak ada catatan khusus ataupun dasar pemikiran mengapa
digunakan kata “dapat” (may be) dalam paragraf di atas baik pada PSAK Nomor 16 (revisi
2011)/IAS 16, karena hal ini bisa berarti, boleh dijalankan, namun boleh juga tidak dijalankan.
Namun demikian, membaca IAS 16 secara keseluruhan, dapat dilihat bahwa pada umumnya
IAS 16 menggunakan suatu model dimana nilai revaluasian diperlakukan sebagai “pengganti
(substitusi)” (alternatif kedua: Model Revaluasi (Revaluation Model)3
) untuk “biaya [perolehan
historis]” (alternatif pertama: Model Biaya (Cost Model)), baik pada neraca/laporan posisi
keuangan dan laporan laba rugi. Dengan demikian, tidak dimungkinkan adanya pemindahan
atau reklasifikasi jumlah yang telah dicatatkan ke dalam Pendapatan Komprehensif Lainnya
(Other Comprehensive Income)4
. Namun demikian, International Accounting Standards Board
(IASB) juga kemungkinan mempertimbangkan bahwa mengapa akun Surplus Revaluasi Aset
Tetap perlu dipertahankan dan disajikan selamanya sebagai bagian dari Pendapatan
Komprehensif Lainnya, jika aset tetap yang terkait itu sendiri sudah tidak berada dalam kendali
perusahaan, atau sudah tidak diakui lagi dalam Neraca atau Laporan Posisi Keuangan
perusahaan. Hal ini tampak tidak logis. Untuk itulah, diberikan opsi atau pilihan bagi
perusahaan untuk memindahkan/mereklasifikasi saldo akun Surplus Revaluasi Aset Tetap
langsung ke akun Saldo Laba, tanpa melalui Laporan Laba Rugi.
2
Perlu ditekankan bahwa yang dibicarakan di sini adalah apabila akun tersebut adalah “Surplus Revaluasi Aset
Tetap”. Jadi ada saldo selisih lebih nilai [wajar] revaluasian aset tetap tersebut di atas nilai [wajar] revaluasian pada
akhir periode pelaporan sebelumnya.
Apabila membaca paragraf 40 PSAK Nomor 16 (revisi 2011) di bawah ini, maka pada prinsipnya tidak dimungkinkan
ada akun “Defisit” Revaluasi Aset Tetap, karena penurunan nilai aset tetap akan diakui dalam Laporan Laba Rugi
apabila jumlah penurunan nilai tersebut lebih besar dari saldo kredit akun Surplus Revaluasi Aset Tetap.
Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, maka penurunan tersebut diakui dalam laba rugi. Namun, penurunan
nilai tercatat diakui dalam pendapatan komprehensif lain selama penurunan tersebut tidak melebihi saldo kredit
surplus revaluasi untuk aset tersebut. Penurunan nilai yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain mengurangi
akumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi.
3
guna pengukuran setelah pengakuan awal atas aset tetap yang bersangkutan.
4
Perlakuan yang berbeda bisa kita lihat terkait keuntungan atau kerugian yang timbul dari pengukuran kembali
(remeasurement) nilai wajar aset keuangan yang tersedia untuk dijual (available for sale) dimana pada saat aset
keuangan tersebut tidak diakui lagi atau dihentikan pengakuannya (de-recognized, retired, disposed of), maka
seluruh akumulasi keuntungan/kerugian penilaian kembali aset keuangan tersebut yang sebelumnya dicatat pada
Pendapatan Komprehensif Lainnya, akan dipindahkan/direklasifikasi ke Laporan Laba Rugi.
www.futurumcorfinan.com
Page 4
Yang menarik, proses pemindahan/reklasifikasi saldo akun Surplus Revaluasi Aset Tetap ke
akun Saldo Laba dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, sebagai berikut.
a) Dipindahkan langsung ke akun Saldo Laba pada saat aset tetap yang bersangkutan
dihentikan pengakuannya. Hal ini meliputi pemindahan sekaligus surplus revaluasi aset
tetap yang tersisa pada saat penghentian atau pelepasan aset tersebut.
b) Sebagian surplus revaluasi tersebut dapat dipindahkan sejalan dengan penggunaan
aset oleh entitas/perusahaan. Dalam hal ini, surplus revaluasi yang dipindahkan ke akun
Saldo Laba adalah sebesar perbedaan antara jumlah penyusutan berdasarkan nilai
revaluasian aset tetap dengan jumlah penyusutan berdasarkan biaya perolehan aset
tetap tersebut.
Kedua cara pemindahan di atas tidak dilakukan melalui Laporan Laba Rugi.
Jadi dari pembahasan di atas, tampak bahwa baik IAS 16 atau PSAK Nomor 16 (revisi 2011)
tidak memberikan ruang untuk melakukan reklasifikasi/pemindahan saldo yang tersisa pada
akun Surplus Revaluasi Aset Tetap ke akun-akun lain diluar akun Saldo Laba. Akun-akun lain
ini termasuk tentunya akun Modal Saham.
Tentunya perlu diingat bahwa pencatatan akun Surplus Revaluasi Aset Tetap hanya
dimungkinkan apabila perusahaan memilih Model Revaluasi guna mengukur nilai aset tetapnya
sesudah pengakuan awal aset tetap yang bersangkutan pada Neraca atau Laporan Posisi
Keuangan perusahaan. Penggunaan Model Biaya (Cost Model) tidak memungkinkan
perusahaan untuk membukukan nilai revaluasian atas aset tetapnya. Hal ini tampak jelas dari
paragraf 30 PSAK Nomor 16 (revisi 2011) terkait Model Biaya [Perolehan Historis]:
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. [Catatan: bagian kalimat sengaja
dipertebal guna memberikan penekanan.
Dari paragraf 30 di atas, sesudah aset dibukukan sebesar biaya perolehannya, maka untuk
selanjutnya, perubahan hanya mencakup penyusutan dan penurunan nilai, tidak mencakup
revaluasi aset tetap.
2. Perpajakan
Pada saat yang sama, ketentuan perpajakan Indonesia memungkinkan pihak perusahaan Wajib
Pajak (WP) untuk melakukan penilaian kembali aset tetap perusahaan untuk tujuan perpajakan,
sebagaimana diatur dalam:
www.futurumcorfinan.com
Page 5
 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 79/PMK.03/2008 tentang
Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan untuk Tujuan Perpajakan;
 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 191/PMK.010/2015 tentang
Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan bagi Permohonan yang
Diajukan pada Tahun 2015 dan Tahun 2016.
Dalam pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tentang Penghitungan
Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan (PP
94/2010) diatur bahwa saldo akun Surplus Revaluasi Aset Tetap atau Selisih Lebih Penilaian
Kembali Aktiva Tetap diperbolehkan untuk “dikapitalisasi” menjadi akun Modal Saham melalui
mekanisme penerbitan dan pembagian saham bonus kepada pihak pemegang saham WP.
Objek pajak berupa dividen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf g Undang-
Undang Pajak Penghasilan tidak termasuk pemberian saham bonus yang dilakukan tanpa
penyetoran yang berasal dari:
a. kapitalisasi agio saham kepada pemegang saham yang telah menyetor modal atau
membeli saham di atas harga nominal, sepanjang jumlah nilai nominal saham yang
dimilikinya setelah pembagian saham bonus tidak melebihi jumlah setoran modal; dan
b. kapitalisasi selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 19 ayat (1) Undang - Undang Pajak Penghasilan. [Catatan: bagian kalimat
sengaja dipertebal guna memberikan penekanan]
Mengingat bahwa PP 94/2010 diterbitkan sesudah Undang - Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas (UU PT), sehingga diharapkan PP 94/2010 sudah sejalan dengan
ketentuan UU PT, apakah ini dapat diartikan bahwa hukum perseroan terbatas di Indonesia
sendiri memperbolehkan dilakukan reklasifikasi/pemindahan5
saldo akun Surplus Revaluasi
Aset Tetap untuk dibagikan menjadi saham bonus sehingga meningkatkan saldo akun Modal
Saham pemegang saham perusahaan pada perusahaan yang bersangkutan?
Menurut hemat penulis sendiri:
 Mengingat bahwa ketentuan akuntansi saat ini terkait aset tetap, sepanjang perusahaan
pelapor tidak menggunakan Model Revaluasi, maka revaluasi atau penilaian kembali
5
Atau umum dikenal sebagai “kapitalisasi” walaupun tidak tepat karena sesungguhnya ini hanya pemindahan saja
dari satu akun ke akun lainnya dalam bagian yang sama yaitu Ekuitas pada Neraca atau Laporan Posisi Keuangan
perusahaan.
www.futurumcorfinan.com
Page 6
nilai aset tetap yang dilakukan untuk tujuan perpajakan, tidak dapat dibukukan ke dalam
laporan keuangan komersial perusahaan, dan hanya disajikan dalam laporan keuangan
fiskal perusahaan6
.
 Ketentuan yang kurang sejalan ini antara ketentuan perpajakan dan ketentuan akuntansi
dapat menimbulkan konsekuensi hukum tersendiri mengingat bahwa jumlah modal
saham yang dilaporkan dalam laporan keuangan komersial bisa berbeda dengan
laporan keuangan fiskalnya, sesuatu hal yang tentunya tampak tidak logis. Penulis
melihat bahwa ketentuan UU PT hendaknya lebih menitikberatkan pada laporan
keuangan komersial karena laporan inilah pada umumnya yang digunakan menjadi
bagian dari laporan pertanggungjawaban pihak dewan direksi dan manajemen
perusahaan kepada pihak pemegang saham perusahaan. Namun pada saat yang sama,
penulis melihat juga bahwa laporan keuangan fiskal (atau apa yang dihitung, dibayarkan
dan dilaporkan oleh pihak manajemen perusahaan kepada otoritas perpajakan) juga
tidak serta merta dapat diabaikan dan tetap merupakan bagian dari keseluruhan bentuk
pertanggungjawaban manajemen dan dewan direksi kepada pihak pemegang saham
perusahaan.
~~~~~~ ####### ~~~~~~
6
yang umum disajikan sebagai bagian dari rekonsiliasi fiskal Neraca perusahaan guna pelaporan SPT Pajak
Penghasilan Perusahaan ke otoritas perpajakan.
www.futurumcorfinan.com
Page 7
Disclaimer
This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of
writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have been
compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any
representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising from
the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is not
intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your advisors
for specific advice.
This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the
authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com.
© FUTURUM. All Rights Reserved

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAAkuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAMahyuni Bjm
 
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Majid
 
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 bObligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 bFuturum2
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAdi Jauhari
 
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiBab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiAndiErwinGhozali
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangkaIndra Tugus
 
Rekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bankRekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bankadaaje
 
Chp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11eChp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11eFelix Novendra
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahmadureh
 
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15Maiya Maiya
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahcitra Joni
 
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensTugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensSeh Wahyu Lestari
 
analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangananalisis laporan keuangan
analisis laporan keuanganAmrul Rizal
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
Akuntansi istishna
Akuntansi istishnaAkuntansi istishna
Akuntansi istishnamadureh
 

Was ist angesagt? (20)

Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAAkuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
 
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
 
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 bObligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
 
Psak 2-laporan-arus-kas
Psak 2-laporan-arus-kasPsak 2-laporan-arus-kas
Psak 2-laporan-arus-kas
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiBab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
 
Rekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bankRekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bank
 
Surat perikatan-audit
Surat perikatan-auditSurat perikatan-audit
Surat perikatan-audit
 
Chp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11eChp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11e
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
 
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
 
Laporan posisi keuangan
Laporan posisi keuanganLaporan posisi keuangan
Laporan posisi keuangan
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabah
 
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensTugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
 
analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangananalisis laporan keuangan
analisis laporan keuangan
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
Akuntansi istishna
Akuntansi istishnaAkuntansi istishna
Akuntansi istishna
 

Andere mochten auch

Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Pajak,penilaian kembali aset tetap
Pajak,penilaian kembali aset tetapPajak,penilaian kembali aset tetap
Pajak,penilaian kembali aset tetapMarya Fitria
 
Pengukuran biaya perolehan
Pengukuran biaya perolehanPengukuran biaya perolehan
Pengukuran biaya perolehanUchiha Emzhie
 
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetapMuhamad Jaenudin
 
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012Sri Apriyanti Husain
 
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Futurum2
 
aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiTrisna Wahyuni
 
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012Sri Apriyanti Husain
 
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan EkuitasLaporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan EkuitasRiriany Ririany
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Sri Apriyanti Husain
 
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah IIBMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah IIMang Engkus
 
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Sri Apriyanti Husain
 
PPH Pasal 23
PPH Pasal 23PPH Pasal 23
PPH Pasal 23eryeryey
 
Perhitungan, pemotongan, dan pelaporan pph pasal 23
Perhitungan, pemotongan, dan pelaporan pph pasal 23Perhitungan, pemotongan, dan pelaporan pph pasal 23
Perhitungan, pemotongan, dan pelaporan pph pasal 23Trisna Wahyuni
 

Andere mochten auch (20)

Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Pajak,penilaian kembali aset tetap
Pajak,penilaian kembali aset tetapPajak,penilaian kembali aset tetap
Pajak,penilaian kembali aset tetap
 
Pengukuran biaya perolehan
Pengukuran biaya perolehanPengukuran biaya perolehan
Pengukuran biaya perolehan
 
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
 
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
 
Pajak Penghasilan Pasal 26
Pajak Penghasilan Pasal 26Pajak Penghasilan Pasal 26
Pajak Penghasilan Pasal 26
 
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
 
aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasi
 
Ekuitas modal disetor
Ekuitas modal disetorEkuitas modal disetor
Ekuitas modal disetor
 
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
 
PPh Pasal 26
PPh Pasal 26PPh Pasal 26
PPh Pasal 26
 
Psak 46-pajak-penghasilan
Psak 46-pajak-penghasilanPsak 46-pajak-penghasilan
Psak 46-pajak-penghasilan
 
aktiva tetap.ppt
 aktiva tetap.ppt aktiva tetap.ppt
aktiva tetap.ppt
 
PPh Pasal 22
PPh Pasal 22PPh Pasal 22
PPh Pasal 22
 
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan EkuitasLaporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
 
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah IIBMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
 
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
 
PPH Pasal 23
PPH Pasal 23PPH Pasal 23
PPH Pasal 23
 
Perhitungan, pemotongan, dan pelaporan pph pasal 23
Perhitungan, pemotongan, dan pelaporan pph pasal 23Perhitungan, pemotongan, dan pelaporan pph pasal 23
Perhitungan, pemotongan, dan pelaporan pph pasal 23
 

Ähnlich wie Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap

Pmk nomor 48_tahun_2017_tentang_likuidasi_pengganti_pmk_272_tahun_2014
Pmk nomor 48_tahun_2017_tentang_likuidasi_pengganti_pmk_272_tahun_2014Pmk nomor 48_tahun_2017_tentang_likuidasi_pengganti_pmk_272_tahun_2014
Pmk nomor 48_tahun_2017_tentang_likuidasi_pengganti_pmk_272_tahun_2014Sri Haryati
 
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modalHubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modalMas Tri Sragen
 
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalPenyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalDeady Rizky Yunanto
 
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)Reza Ayu Kahfi
 
Transfer fungsi bisnis dalam satu grup - kena pajakkah
Transfer fungsi bisnis dalam satu grup - kena pajakkahTransfer fungsi bisnis dalam satu grup - kena pajakkah
Transfer fungsi bisnis dalam satu grup - kena pajakkahFuturum2
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712Nita Putri
 
Akuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuanganAkuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuanganIma Rosmiati
 
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuanganArtikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuanganwardahmega
 
Pengertian Laporan Keuangan
Pengertian Laporan KeuanganPengertian Laporan Keuangan
Pengertian Laporan KeuanganFair Nurfachrizi
 
P10 Analisis-Rasio Keuangan1.pdf
P10 Analisis-Rasio Keuangan1.pdfP10 Analisis-Rasio Keuangan1.pdf
P10 Analisis-Rasio Keuangan1.pdfBudiOktavianusYusan
 
Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Leo Davincy
 
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahRingkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahEnvaPya
 
Paper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatanPaper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatanFajar Adhi Partomo
 

Ähnlich wie Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap (20)

Contoh laporan keuangan 2015
Contoh laporan keuangan 2015Contoh laporan keuangan 2015
Contoh laporan keuangan 2015
 
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
 
Pmk nomor 48_tahun_2017_tentang_likuidasi_pengganti_pmk_272_tahun_2014
Pmk nomor 48_tahun_2017_tentang_likuidasi_pengganti_pmk_272_tahun_2014Pmk nomor 48_tahun_2017_tentang_likuidasi_pengganti_pmk_272_tahun_2014
Pmk nomor 48_tahun_2017_tentang_likuidasi_pengganti_pmk_272_tahun_2014
 
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modalHubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
 
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalPenyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
 
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
 
Alk analisis pembanding lk
Alk analisis pembanding lkAlk analisis pembanding lk
Alk analisis pembanding lk
 
Alk analisis pembanding lk
Alk analisis pembanding lkAlk analisis pembanding lk
Alk analisis pembanding lk
 
Transfer fungsi bisnis dalam satu grup - kena pajakkah
Transfer fungsi bisnis dalam satu grup - kena pajakkahTransfer fungsi bisnis dalam satu grup - kena pajakkah
Transfer fungsi bisnis dalam satu grup - kena pajakkah
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
 
Akuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuanganAkuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuangan
 
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuanganArtikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
 
Pengertian Laporan Keuangan
Pengertian Laporan KeuanganPengertian Laporan Keuangan
Pengertian Laporan Keuangan
 
P10 Analisis-Rasio Keuangan1.pdf
P10 Analisis-Rasio Keuangan1.pdfP10 Analisis-Rasio Keuangan1.pdf
P10 Analisis-Rasio Keuangan1.pdf
 
LABA (INCOME)
LABA (INCOME)LABA (INCOME)
LABA (INCOME)
 
Psak02
Psak02Psak02
Psak02
 
Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3
 
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahRingkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
 
Paper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatanPaper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatan
 
Accounting
AccountingAccounting
Accounting
 

Mehr von Futurum2

Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Futurum2
 
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionAre P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionFuturum2
 
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionNPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionFuturum2
 
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Futurum2
 
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftA quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftFuturum2
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiFuturum2
 
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Futurum2
 
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryIgnacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryFuturum2
 
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estatREIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estatFuturum2
 
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Futurum2
 
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationPerpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationFuturum2
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Futurum2
 
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...Futurum2
 
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)Futurum2
 
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Futurum2
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Futurum2
 
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangHutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangFuturum2
 
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Futurum2
 
15-minute lesson overview to understand npv
15-minute lesson overview to understand npv15-minute lesson overview to understand npv
15-minute lesson overview to understand npvFuturum2
 
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillPsak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillFuturum2
 

Mehr von Futurum2 (20)

Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
 
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionAre P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
 
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionNPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
 
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
 
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftA quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
 
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
 
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryIgnacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
 
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estatREIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
 
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
 
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationPerpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
 
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
 
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
 
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
 
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangHutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
 
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
 
15-minute lesson overview to understand npv
15-minute lesson overview to understand npv15-minute lesson overview to understand npv
15-minute lesson overview to understand npv
 
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillPsak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
 

Kürzlich hochgeladen

KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 

Kürzlich hochgeladen (20)

KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 

Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap

  • 1. www.futurumcorfinan.com Page 1 Surplus Revaluasi atau Penilaian Kembali Aset Tetap: Antara PSAK Nomor 16 (Revisi 2011)/IAS 16 dengan PMK 79/PMK.03/2008 Pertanyaan: Apakah akun “Surplus Revaluasi Aset Tetap” (atau akun “Selisih Lebih Revaluasi/Penilaian Kembali Aset Tetap”) dapat direklasifikasi menjadi akun “Modal Saham” pada Ekuitas Neraca Perusahaan? Pembahasan 1. Standar Akuntansi Keuangan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 16 (revisi 2011) tentang Aset Tetap paragraf 41 menyebutkan: Sukarnen DILARANG MENG-COPY, MENYALIN, ATAU MENDISTRIBUSIKAN SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS DARI PENULIS Untuk pertanyaan atau komentar bisa diposting melalui website www.futurumcorfinan.com
  • 2. www.futurumcorfinan.com Page 2 Surplus revaluasi aset tetap yang telah disajikan dalam ekuitas dapat dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Hal ini meliputi pemindahan sekaligus surplus revaluasi pada saat penghentian atau pelepasan aset tersebut. Namun, sebagian surplus revaluasi tersebut dapat dipindahkan sejalan dengan penggunaan aset oleh entitas. Dalam hal ini, surplus revaluasi yang dipindahkan ke saldo laba adalah sebesar perbedaan antara jumlah penyusutan berdasarkan nilai revaluasi aset dengan jumlah penyusutan berdasarkan biaya perolehan aset tersebut. Pemindahan surplus revaluasi ke saldo laba tidak dilakukan melalui laba rugi. [catatan: kata “dapat” sengaja dipertebal guna memberikan penekanan dalam tulisan ini.] Jelas dalam paragraf tersebut di atas, digunakan kata "Dapat". PSAK 16 (revisi 2011) adalah adopsi dari International Accounting Standard (IAS) 16 “Property, Plant and Equipment”, dan apabila dibandingkan dengan teks asli paragraf 41 IAS 16, memang digunakan kata “may be”. The revaluation surplus included in equity in respect of an item of property, plant and equipment may be transferred directly to retained earnings when the asset is derecognized. This may involve transferring the whole of the surplus when the asset is retired or disposed of. However, some of the surplus may be transferred as the asset is used by an entity. In such a case, the amount of the surplus transferred would be the difference between depreciation based on the revalued carrying amount of the asset and depreciation based on the asset’s original cost. Transfers from revaluation surplus to retained earnings are not made through profit or loss. Sebagaimana diketahui, bahwa dalam IAS atau International Financial Reporting Standards (IFRSs), ada beberapa ketentuan terkait perlakuan akuntansi yang bersifat “requirement” (keharusan) tapi juga ada yang diperbolehkan1 . Terkait dengan ketentuan reklasifikasi akun Surplus Revaluasi Aset Tetap, di sini digunakan kata “may be” (atau di PSAK Nomor 16 (revisi 2011) diterjemahkan sebagai “dapat”). Artinya, baik IAS 16 atau PSAK 16 “memperbolehkan”, “mengijinkan” (akan tetapi, tidak mewajibkan atau mengharuskan) reklasifikasi/pemindahan saldo angka dari akun Surplus Revaluasi Aset 1 Jadi tidak diwajibkan, yang biasanya dibaca sebagai “IFRS permits a different accounting treatment.”
  • 3. www.futurumcorfinan.com Page 3 Tetap ke akun Saldo Laba (Retained Earnings)2 . Namun kalau opsi ini yang dipilih, maka proses pemindahan/reklasifikasi saldo angka tersebut tidak boleh melalui Laporan Laba Rugi (Income Statement), namun langsung didebit (atau dikreditkan) ke akun Saldo Laba tahun yang bersangkutan. Penulis mencatat bahwa tidak ada catatan khusus ataupun dasar pemikiran mengapa digunakan kata “dapat” (may be) dalam paragraf di atas baik pada PSAK Nomor 16 (revisi 2011)/IAS 16, karena hal ini bisa berarti, boleh dijalankan, namun boleh juga tidak dijalankan. Namun demikian, membaca IAS 16 secara keseluruhan, dapat dilihat bahwa pada umumnya IAS 16 menggunakan suatu model dimana nilai revaluasian diperlakukan sebagai “pengganti (substitusi)” (alternatif kedua: Model Revaluasi (Revaluation Model)3 ) untuk “biaya [perolehan historis]” (alternatif pertama: Model Biaya (Cost Model)), baik pada neraca/laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi. Dengan demikian, tidak dimungkinkan adanya pemindahan atau reklasifikasi jumlah yang telah dicatatkan ke dalam Pendapatan Komprehensif Lainnya (Other Comprehensive Income)4 . Namun demikian, International Accounting Standards Board (IASB) juga kemungkinan mempertimbangkan bahwa mengapa akun Surplus Revaluasi Aset Tetap perlu dipertahankan dan disajikan selamanya sebagai bagian dari Pendapatan Komprehensif Lainnya, jika aset tetap yang terkait itu sendiri sudah tidak berada dalam kendali perusahaan, atau sudah tidak diakui lagi dalam Neraca atau Laporan Posisi Keuangan perusahaan. Hal ini tampak tidak logis. Untuk itulah, diberikan opsi atau pilihan bagi perusahaan untuk memindahkan/mereklasifikasi saldo akun Surplus Revaluasi Aset Tetap langsung ke akun Saldo Laba, tanpa melalui Laporan Laba Rugi. 2 Perlu ditekankan bahwa yang dibicarakan di sini adalah apabila akun tersebut adalah “Surplus Revaluasi Aset Tetap”. Jadi ada saldo selisih lebih nilai [wajar] revaluasian aset tetap tersebut di atas nilai [wajar] revaluasian pada akhir periode pelaporan sebelumnya. Apabila membaca paragraf 40 PSAK Nomor 16 (revisi 2011) di bawah ini, maka pada prinsipnya tidak dimungkinkan ada akun “Defisit” Revaluasi Aset Tetap, karena penurunan nilai aset tetap akan diakui dalam Laporan Laba Rugi apabila jumlah penurunan nilai tersebut lebih besar dari saldo kredit akun Surplus Revaluasi Aset Tetap. Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, maka penurunan tersebut diakui dalam laba rugi. Namun, penurunan nilai tercatat diakui dalam pendapatan komprehensif lain selama penurunan tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk aset tersebut. Penurunan nilai yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain mengurangi akumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi. 3 guna pengukuran setelah pengakuan awal atas aset tetap yang bersangkutan. 4 Perlakuan yang berbeda bisa kita lihat terkait keuntungan atau kerugian yang timbul dari pengukuran kembali (remeasurement) nilai wajar aset keuangan yang tersedia untuk dijual (available for sale) dimana pada saat aset keuangan tersebut tidak diakui lagi atau dihentikan pengakuannya (de-recognized, retired, disposed of), maka seluruh akumulasi keuntungan/kerugian penilaian kembali aset keuangan tersebut yang sebelumnya dicatat pada Pendapatan Komprehensif Lainnya, akan dipindahkan/direklasifikasi ke Laporan Laba Rugi.
  • 4. www.futurumcorfinan.com Page 4 Yang menarik, proses pemindahan/reklasifikasi saldo akun Surplus Revaluasi Aset Tetap ke akun Saldo Laba dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, sebagai berikut. a) Dipindahkan langsung ke akun Saldo Laba pada saat aset tetap yang bersangkutan dihentikan pengakuannya. Hal ini meliputi pemindahan sekaligus surplus revaluasi aset tetap yang tersisa pada saat penghentian atau pelepasan aset tersebut. b) Sebagian surplus revaluasi tersebut dapat dipindahkan sejalan dengan penggunaan aset oleh entitas/perusahaan. Dalam hal ini, surplus revaluasi yang dipindahkan ke akun Saldo Laba adalah sebesar perbedaan antara jumlah penyusutan berdasarkan nilai revaluasian aset tetap dengan jumlah penyusutan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut. Kedua cara pemindahan di atas tidak dilakukan melalui Laporan Laba Rugi. Jadi dari pembahasan di atas, tampak bahwa baik IAS 16 atau PSAK Nomor 16 (revisi 2011) tidak memberikan ruang untuk melakukan reklasifikasi/pemindahan saldo yang tersisa pada akun Surplus Revaluasi Aset Tetap ke akun-akun lain diluar akun Saldo Laba. Akun-akun lain ini termasuk tentunya akun Modal Saham. Tentunya perlu diingat bahwa pencatatan akun Surplus Revaluasi Aset Tetap hanya dimungkinkan apabila perusahaan memilih Model Revaluasi guna mengukur nilai aset tetapnya sesudah pengakuan awal aset tetap yang bersangkutan pada Neraca atau Laporan Posisi Keuangan perusahaan. Penggunaan Model Biaya (Cost Model) tidak memungkinkan perusahaan untuk membukukan nilai revaluasian atas aset tetapnya. Hal ini tampak jelas dari paragraf 30 PSAK Nomor 16 (revisi 2011) terkait Model Biaya [Perolehan Historis]: Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. [Catatan: bagian kalimat sengaja dipertebal guna memberikan penekanan. Dari paragraf 30 di atas, sesudah aset dibukukan sebesar biaya perolehannya, maka untuk selanjutnya, perubahan hanya mencakup penyusutan dan penurunan nilai, tidak mencakup revaluasi aset tetap. 2. Perpajakan Pada saat yang sama, ketentuan perpajakan Indonesia memungkinkan pihak perusahaan Wajib Pajak (WP) untuk melakukan penilaian kembali aset tetap perusahaan untuk tujuan perpajakan, sebagaimana diatur dalam:
  • 5. www.futurumcorfinan.com Page 5  Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 79/PMK.03/2008 tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan untuk Tujuan Perpajakan;  Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 191/PMK.010/2015 tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan bagi Permohonan yang Diajukan pada Tahun 2015 dan Tahun 2016. Dalam pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan (PP 94/2010) diatur bahwa saldo akun Surplus Revaluasi Aset Tetap atau Selisih Lebih Penilaian Kembali Aktiva Tetap diperbolehkan untuk “dikapitalisasi” menjadi akun Modal Saham melalui mekanisme penerbitan dan pembagian saham bonus kepada pihak pemegang saham WP. Objek pajak berupa dividen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf g Undang- Undang Pajak Penghasilan tidak termasuk pemberian saham bonus yang dilakukan tanpa penyetoran yang berasal dari: a. kapitalisasi agio saham kepada pemegang saham yang telah menyetor modal atau membeli saham di atas harga nominal, sepanjang jumlah nilai nominal saham yang dimilikinya setelah pembagian saham bonus tidak melebihi jumlah setoran modal; dan b. kapitalisasi selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) Undang - Undang Pajak Penghasilan. [Catatan: bagian kalimat sengaja dipertebal guna memberikan penekanan] Mengingat bahwa PP 94/2010 diterbitkan sesudah Undang - Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT), sehingga diharapkan PP 94/2010 sudah sejalan dengan ketentuan UU PT, apakah ini dapat diartikan bahwa hukum perseroan terbatas di Indonesia sendiri memperbolehkan dilakukan reklasifikasi/pemindahan5 saldo akun Surplus Revaluasi Aset Tetap untuk dibagikan menjadi saham bonus sehingga meningkatkan saldo akun Modal Saham pemegang saham perusahaan pada perusahaan yang bersangkutan? Menurut hemat penulis sendiri:  Mengingat bahwa ketentuan akuntansi saat ini terkait aset tetap, sepanjang perusahaan pelapor tidak menggunakan Model Revaluasi, maka revaluasi atau penilaian kembali 5 Atau umum dikenal sebagai “kapitalisasi” walaupun tidak tepat karena sesungguhnya ini hanya pemindahan saja dari satu akun ke akun lainnya dalam bagian yang sama yaitu Ekuitas pada Neraca atau Laporan Posisi Keuangan perusahaan.
  • 6. www.futurumcorfinan.com Page 6 nilai aset tetap yang dilakukan untuk tujuan perpajakan, tidak dapat dibukukan ke dalam laporan keuangan komersial perusahaan, dan hanya disajikan dalam laporan keuangan fiskal perusahaan6 .  Ketentuan yang kurang sejalan ini antara ketentuan perpajakan dan ketentuan akuntansi dapat menimbulkan konsekuensi hukum tersendiri mengingat bahwa jumlah modal saham yang dilaporkan dalam laporan keuangan komersial bisa berbeda dengan laporan keuangan fiskalnya, sesuatu hal yang tentunya tampak tidak logis. Penulis melihat bahwa ketentuan UU PT hendaknya lebih menitikberatkan pada laporan keuangan komersial karena laporan inilah pada umumnya yang digunakan menjadi bagian dari laporan pertanggungjawaban pihak dewan direksi dan manajemen perusahaan kepada pihak pemegang saham perusahaan. Namun pada saat yang sama, penulis melihat juga bahwa laporan keuangan fiskal (atau apa yang dihitung, dibayarkan dan dilaporkan oleh pihak manajemen perusahaan kepada otoritas perpajakan) juga tidak serta merta dapat diabaikan dan tetap merupakan bagian dari keseluruhan bentuk pertanggungjawaban manajemen dan dewan direksi kepada pihak pemegang saham perusahaan. ~~~~~~ ####### ~~~~~~ 6 yang umum disajikan sebagai bagian dari rekonsiliasi fiskal Neraca perusahaan guna pelaporan SPT Pajak Penghasilan Perusahaan ke otoritas perpajakan.
  • 7. www.futurumcorfinan.com Page 7 Disclaimer This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have been compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising from the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is not intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your advisors for specific advice. This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com. © FUTURUM. All Rights Reserved