SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
Downloaden Sie, um offline zu lesen
www.futurumcorfinan.com
Page 1
Mengenal Pengaturan Bersama
(Joint Arrangement): Joint Operation (JO) dan
Joint Venture (JV)
Pendahuluan
Istilah pengaturan bersama (Joint Arrangement) merupakan istilah yang relatif baru muncul
beberapa tahun belakangan ini. Istilah ini diperkenalkan dalam PSAK 66 pada tahun 2013
silam. PSAK 66 sendiri merupakan PSAK yang muncul untuk memperbaharui beberapa
pengaturan yang terkait dengan ventura bersama (Joint Venture) dalam PSAK 12.Tulisan ini
akan memberikan gambaran awal apakah yang sebenarnya dimaksud dengan pengaturan
bersama.
Berdasarkan PSAK 66 pengertian dan karakterisik sebagai berikut.
Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak memiliki pengendalian
bersama.
Pengaturan bersama memiliki karakteristik berikut ini:
Muhammad Putrawal
DILARANG MENG-COPY, MENYALIN,
ATAU MENDISTRIBUSIKAN
SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN
INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS
DARI PENULIS
Untuk pertanyaan atau komentar bisa
diposting melalui website
www.futurumcorfinan.com
www.futurumcorfinan.com
Page 2
• Para pihak terikat oleh suatu pengaturan kontraktual
• Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada dua atau lebih
pihak dalam pengaturan tersebut
Tulisan ini akan membahas beberapa elemen dari pengaturan bersama. Ada lima elemen yang
nantinya akan dibahas. Seperti yang bisa dilihat pada ilustrasi di atas, dua elemen paling yang
berada pada kotak paling atas: pengaturan kontraktual dan pengendalian bersama merupakan
syarat yang harus terpenuhi untuk munculnya pengaturan bersama. Sedangkan dua elemen
pada kotak paling bawah: Joint Operation dan Joint Venture merupakan dua jenis bentuk dari
pengaturan bersama.
1. Pengaturan Kontraktual
Pengaturan kontraktual yang dimaksud disini sama dengan kontrak kerja/perjanjian
kerjasama yang umumya dibuat dalam kerjasama bisnis. Pengaturan kontraktual
merupakan titik awal dari terbentuknya pengaturan bersama. Dari pengaturan kontraktual
akan muncul hak untuk pengendalian terhadap suatu kerjasama. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa aktivitas ekonomi yang tidak memiliki pengaturan kontraktual bukanlah
www.futurumcorfinan.com
Page 3
pengaturan bersama. Jadi jika anda bekerjasama dengan pihak lain tanpa menggunakan
kontrak maka ini hanya dianggap sebagai kerjasama biasa bukan pengaturan bersama.
Isi dari pengaturan kontraktual diantaranya mengatur hal berikut:
Ilustrasi dibawah akan menjelaskan efek apa saja yang ditimbulkan dari adanya pengaturan
kontraktual. Dari ilustrasi dibawah terlihat bahwa pada akhirnya pengaturan kontraktual
akan menghasilkan satu elemen lagi yang menjadi syarat untuk pengaturan bersama yaitu
adanya pengendalian bersama (joint control). Bermula dari perjanjian kontraktual lalu
muncul pengendalian, pengendalian mayoritas, dan jika digabungkan dengan melihat isi
dari pengaturan kontraktual maka muncullah pengendalian bersama. Penjelasan lebih lanjut
mengenai pengendalian akan dibahas pada point nomor 2.
www.futurumcorfinan.com
Page 4
2. Pengendalian, Pengendalian Mayoritas/Kolektif dan Pengendalian Bersama
2.1 Pengendalian
Sebelum melompat lebih jauh ke pengendalian bersama, ada baiknya untuk mengetahui lebih
dulu mengenai pengendalian. Dalam PSAK 65 disebutkan bahwa suatu investor mempunyai
pengendalian terhadap suatu entitas apabila memiliki tiga unsur dibawah ini.
Jika disederhanakan dalam satu kalimat bisa disebutkan bahwa pengendalian ada ketika suatu
investor memiliki kekuasaan yang dapat digunakan untuk mempengaruhi imbal hasil yang
diinginkan. Pengertian lebih detail mengenai 3 unsur ini bisa dilihat pada ilustrasi dibawah ini.
www.futurumcorfinan.com
Page 5
2.2 Pengendalian Mayoritas/Kolektif dan Pengendalian Bersama
Jika dilihat jumlah pihak yang memiliki pihak pengendalian dapat dibagi menjadi:
Untuk pengaturan bersama tidak diperkenankan adanya pengendalian oleh satu pihak,
pengendalian yang ada harus melibatkan pihak lain. Pengendalian yang membutuhkan lebih
dari satu pihak bisa dibagi menjadi dua yaitu: Pengendalian mayoritas/kolektif dan
pengendalian bersama. Perbedaan dari dua jenis pengendalian ini bisa dilihat pada ilustrasi
berikut.
www.futurumcorfinan.com
Page 6
Pengendalian mayoritas/kolektif terjadi ketika dibutuhkan kerjasama dengan pihak lain untuk
mencapai suara mayoritas sebagai syarat kesepakatan. Misalnya dalam ilustrasi 1 untuk
mencapai kesepakatan dibutuhkan suara 75%. Untuk mencapai nilai ini perlu dilakukan
kerjasama entah itu antara pihak A-B, atau B-C.
Pengendalian bersama memiliki konsep yang sama seperti pengendalian mayoritas, yaitu
dibutuhkannya kerjasama dengan pihak lain untuk melakukan pengendalian. Namun
perbedaannya dalam pengendalian bersama tidak diperkenankan adanya lebih dari satu
kombinasi kerjasama. Seperti yang terlihat dari ilustrasi 2 pengendalian hanya muncul melalui 1
kombinasi yaitu kombinasi A-B. Dalam kontrak biasanya akan disebutkan siapa saja yang bisa
memilki pengendalian bersama. Untuk ilustrasi 1 bisa saja terjadi pengendalian bersama
apabila dalam kontrak disebutkan pihak yang mana saja yang memiliki pengendalian bersama.
Contohnya disebutkan dalam kesepakatan bahwa kombinasi yang relevan hanyalah kombinasi
A-B atau disepakati bahwa kombinasi yang relevan hanyalah kombinasi yang melibatkan pihak
A.
3. Joint Operation dan Joint Venture
Pada dua point diawal sudah dijelaskan dua syarat yang dibutuhkan untuk terbentuknya
pengaturan bersama. Bagian ini akan melanjutkan kepada penjelasan mengenai dua jenis
bentuk dari pengaturan bersama yaitu Joint Operation dan Joint Venture.
Sebelum dibahas dalam PSAK 66, PSAK 12 sudah terlebih dahulu membahas bentuk
kerjasama seperti ini. Namun perbedaannya dalam PSAK 12 penggolongannya dibedakan
menjadi Pengendalian Bersama Operasi (PBO), Pengendalian Bersama Aset, dan
Pengendalian Bersama Entitas. Salah satu perbedaan yang signifikan dari kedua PSAK ini
adalah pengelompokan kerjasama berdasarkan pemakaian kendaraan terpisah atau tidak.
Kendaraan terpisah yang dimaksud disini adalah entitas yang terpisah dari pihak investor yang
terlibat dalam kerjasama Joint Operation/Joint Venture. Contohnya PT A dan PT B bekerjasama
dengan membentuk badan pengelola yang bernama AB, maka AB disini dianggap sebagai
kendaraan terpisah. Bentuk kendaraan terpisah ini tidaklah harus PT, asalkan badan ini
terpisah dari pihak investor maka ia diakui sebagai kendaraan terpisah.
www.futurumcorfinan.com
Page 7
Dari ilustrasi diatas PSAK 12 hanya membedakan apakah kerjasama dilakukan melalui
kendaraan terpisah atau tidak, jika tidak maka kerjasama ini akan didefinisikan sebagai
Pengendalian Bersama Operasi (PBO) atau Pengendalian Bersama Aset (PBA). Sedangkan
jika dilakukan melalui kendaraan terpisah maka otomatis berbentuk Pengendalian Bersama
Entitas. Berbeda dengan PSAK 12, PSAK 66 ingin menekankan bahwa identifikasi yang
dilakukan masih harus dilakukan lebih detail. Selain bentuk kendaraan, perlu diperhatikan
bentuk hukum, isi kontrak, atau fakta dan keadaan lainnya.
Pengelompokan untuk pengaturan bersama sendiri hanya dibagi menjadi dua yaitu Joint
Operation atau Joint Venture. Dalam PSAK 66 kerjasama melalui kendaraan terpisah bisa
diakui sebagai Joint Operation ataupun Joint Venture. Hal ini dilakukan setelah melakukan
identifikasi terhadap bentuk hukum, isi kontrak, atau fakta dan keadaan lainnya. Isi kontraktual
dari suatu kerjasama kini menjadi salah satu hal yang krusial dalam penentuan bentuk dari
pengaturan bersama sesuai dengan pernyataan PSAK 66 yang menyebutkan menyebutkan
bahwa pihak dari pengendalian bersama mengakui hak dan kewajibannya berdasarkan isi dari
pengaturan kontraktual, terlepas dari bentuk hukum/usaha kerjasama yang dibentuk.
Pengakuan terhadap hak dan kewajiban ini jugalah yang menjadi dasar perbedaan untuk Joint
Operation dan Joint Venture dalam pengaturan bersama. Hal ini bisa dilihat dari pengertian
untuk kedua bentuk kerjasama ini dalam PSAK 66.
www.futurumcorfinan.com
Page 8
“Operasi bersama (Joint Operation) adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para
pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset, dan
kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan tersebut. Para pihak tersebut disebut
operator bersama.”
“Ventura bersama (Joint Venture) adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para
pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto
pengaturan tersebut. Para pihak tersebut disebut venturer bersama.”
Jadi bila disimpulkan dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan antara
joint operation dan joint venture sebagai berikut:
3.1 Langkah-langkah untuk membedakan Joint Operation dan Joint Venture
Langkah-langkah lebih detail untuk membedakan suatu pengaturan bersama bisa dilihat pada
bagan berikut
www.futurumcorfinan.com
Page 9
Jadi pada dasarnya akan ada empat faktor yang dilihat yaitu
1. Bentuk kendaraan
2. Bentuk hukum entitas terpisah
3. Persyaratan pengaturan kontraktual
4. Fakta dan keadaan lainnya
Contoh dibawah akan memberikan penjelasan lebih jelas bagaimana penerapan langkah-
langkah diatas.
Contoh: Kerjasama Produksi
www.futurumcorfinan.com
Page 10
Pada contoh diatas PT A dan PT B bekerjasama untuk melakukan kegiatan produksi. Terdapat
beberapa keterangan yang perlu diperhatikan dari kerjasama ini.
Bentuk kendaraan
PT A dan PT B sepakat untuk mendirikan C sebagai pihak yang bertanggung jawab mengelola
kerjasama ini.
Bentuk hukum entitas terpisah
Bentuk badan hukum dari C menunjukkan bahwa C dapat memiliki hak atas aset dan kewajiban
atas hutang yang ada.
Persyaratan pengaturan kontraktual
Dalam kontrak tidak jelas disebutkan apakah pihak investor memiliki hak atas aset dan
kewajiban atas hutang C.
Fakta dan keadaan lain
Setelah ditelusuri lebih jauh ditemukan fakta/keadaan tambahan bahwa:
 Output produksi 99% dijual kepada PT A dan PT B
 Kekurangan kas yang terjadi dalam proses produksi akan dibiayai oleh PT A dan PT B
 Harga jual dari output yang dijual ditentukan berdasarkan kesepakatan PT A dan PT B
Setelah dilakukan pertimbangan terhadap keterangan yang ada dapat dilakukan analisa
sebagai berikut:
www.futurumcorfinan.com
Page 11
Dari pertimbangan diatas terlihat bahwa bentuk kerjasama ini adalah Joint Operation. Hal ini
terutama setelah memperhatikan fakta bahwa C sangat bergantung kepada PT A dan PT B baik
dalam sisi pembeli produk, penentuan harga jual, ataupun pemenuhan biaya produksi. Fakta ini
secara tidak langsung bahwa keseluruhan manfaat ekonomis dan liabilitas dari C diambil oleh
PT A dan PT B.
Hal ini berbeda jika penjualan produk dilakukan sepenuhnya kepada pihak eksternal. Dengan
begini C akan menanggung resiko, biaya dan tingkat ketergantungan terhadap PT A dan PT B
juga berkurang. Jika contohnya seperti ini maka bentuk kerjasamanya adalah Joint Venture
karena C memiliki hak atas aset dan kewajiban atas liabilitasnya.
4. Pembukuan untuk Joint Operator dan Joint Venturer
www.futurumcorfinan.com
Page 12
Dalam PSAK 66 perlu diperhatikan bahwa pembukuan yang diatur adalah pencatatan untuk
pihak investor di Joint Operation/Joint Venture. Bukan pembukuan untuk Joint Operation/Joint
Venture itu sendiri. Jika disederhanakan bentuk pembukuan dari kerjasama Joint Operation
ataupun Joint Venture adalah berikut:
Joint Operation Joint Venturer
Pihak Joint Operation/Joint
Venturer
Tidak diatur dalam PSAK 66 Sama seperti pembukuan
perseroan pada umumnya
Pihak Joint Operator/Joint
Venturer
Aset, Liabilitas, Pendapatan,
dan Biaya dicatat sesuai porsi
masing-masing
Metode Ekuitas
Untuk pembukuan laba rugi jika pihak tersebut merupakan joint operator ia akan membukukan
pendapatan sesuai dengan porsi haknya dan biaya sesuai dengan porsi biayanya yang ia
keluarkan. Sedangkan jika berbentuk Joint Venturer, pembukuan hanya dilakukan dengan
mengakui adanya laba atas Joint Venturer. Contohnya bisa dilihat pada ilustrasi berikut.
Akun Joint Operator Joint Venturer
Pendapatan 150,000
HPP 115,000
Laba Kotor 35,000
Beban Usaha 6,000
Laba Usaha 29,000
Beban Keuangan 4,000
Laba atas Joint Venturer 25,000
Laba Sebelum Pajak 25,000 25,000
www.futurumcorfinan.com
Page 13
Untuk pembukuan dalam neraca, joint operator mengakui aset yang merupakan porsinya dan
kewajiban atas liabilitas yang ia miliki. Sedangkan jika ia berbentuk joint venture maka ia hanya
mencatat aset netonya saja. Pencatatan dilakukan pada akun investasi pada Joint Venture
(aset tidak lancar). Ilustrasinya sebagai berikut.
Akun Joint Operator Joint Venturer
Aset Tidak Lancar 150,000 425,000
Aset Lancar 635,000
Liabilitas Jangka Pendek (85,000)
Liabilitas Jangka Panjang (125,000)
Aset Neto 425,000 425,000
~~~~~~ ####### ~~~~~~
www.futurumcorfinan.com
Page 14
Daftar Bacaan
Delloite. Clearly IFRS: IFRS 11 – Joint Arrangements. May 2011
Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntansi Indonesia. ED PSAK 65: Laporan
Keuangan Konsolidasian. Juli 2013
Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntansi Indonesia. ED PSAK 66: Pengaturan
Bersama. Juli 2013
EY. Challenges in adopting and applying IFRS. Applying IFRS: IFRS 11 Joint Arrangements. 11
June 2014
International Accounting Standards Board. IFRS 11 – joint Arrangements. May 2011
KPMG. First Impression: Joint Arrangements. May 2011
PWC. Practical guide to IFRS. Consolidated financial statements: redefining control. July 2011.
www.futurumcorfinan.com
Page 15
Disclaimer
This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of
writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have been
compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any
representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising from
the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is not
intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your advisors
for specific advice.
This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the
authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com
© FUTURUM. All Rights Reserved

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiSujatmiko Wibowo
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangkaIndra Tugus
 
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillPsak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillFuturum2
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPerum Perumnas
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitasLaporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitasrizky nurul chasanah
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingFergieta Prahasdhika
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasAli Wafa
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian auditFaras Tika
 
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiPengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiNony Saraswati Gendis
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2Ratih Anjilni
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASAndiErwinGhozali
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13Shofia hilmy
 

Was ist angesagt? (20)

Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
 
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillPsak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitasLaporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus Kas
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit
 
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiPengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 
Perencanaan audit
Perencanaan auditPerencanaan audit
Perencanaan audit
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13
 
Surat perikatan-audit
Surat perikatan-auditSurat perikatan-audit
Surat perikatan-audit
 
Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
 

Ähnlich wie Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)

Silabus training real estate: jo jv psak 66 dan perpajakan
Silabus training real estate: jo jv psak 66 dan perpajakanSilabus training real estate: jo jv psak 66 dan perpajakan
Silabus training real estate: jo jv psak 66 dan perpajakanmputrawal
 
Skema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estate
Skema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estateSkema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estate
Skema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estateFuturum2
 
Transfer pricing suatu pemahaman awal (short version)
Transfer pricing suatu pemahaman awal (short version)Transfer pricing suatu pemahaman awal (short version)
Transfer pricing suatu pemahaman awal (short version)Futurum2
 
Silabus training jo jv psak 66 dan perpajakan (18 11-2015)
Silabus training jo jv psak 66 dan perpajakan (18 11-2015)Silabus training jo jv psak 66 dan perpajakan (18 11-2015)
Silabus training jo jv psak 66 dan perpajakan (18 11-2015)mputrawal
 
Metode dcf dalam penilaian aktiva tak berwujud untuk tujuan transfer pricing ...
Metode dcf dalam penilaian aktiva tak berwujud untuk tujuan transfer pricing ...Metode dcf dalam penilaian aktiva tak berwujud untuk tujuan transfer pricing ...
Metode dcf dalam penilaian aktiva tak berwujud untuk tujuan transfer pricing ...Futurum2
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanSepthinnn
 
Akuisisi atas jo
Akuisisi atas joAkuisisi atas jo
Akuisisi atas joFuturum2
 
Joint Venture_Kelompok 6.pptx
Joint Venture_Kelompok 6.pptxJoint Venture_Kelompok 6.pptx
Joint Venture_Kelompok 6.pptxsayanadd
 
Dampak PSAK Sewa yang Baru terhadap PLN
Dampak PSAK Sewa yang Baru terhadap PLNDampak PSAK Sewa yang Baru terhadap PLN
Dampak PSAK Sewa yang Baru terhadap PLNJessica Stefanus
 
Transfer pricing - harta aset tak berwujud
Transfer pricing - harta aset tak berwujudTransfer pricing - harta aset tak berwujud
Transfer pricing - harta aset tak berwujudFuturum2
 
Penyusunan-Kontrak-Pertemuan-7.ppt
Penyusunan-Kontrak-Pertemuan-7.pptPenyusunan-Kontrak-Pertemuan-7.ppt
Penyusunan-Kontrak-Pertemuan-7.pptSonyaMarbun1
 
Analisis keputusan lease vs buy part 2
Analisis keputusan lease vs buy part 2Analisis keputusan lease vs buy part 2
Analisis keputusan lease vs buy part 2Futurum2
 
Analisis keputusan lease vs buy part 2
Analisis keputusan lease vs buy part 2Analisis keputusan lease vs buy part 2
Analisis keputusan lease vs buy part 2Futurum2
 
Psak39 akuntansikerjasamaoperasi
Psak39 akuntansikerjasamaoperasiPsak39 akuntansikerjasamaoperasi
Psak39 akuntansikerjasamaoperasiEdhi Sebayang
 
Makalah pajak internasional
Makalah pajak internasionalMakalah pajak internasional
Makalah pajak internasionalebethha
 
Transfer pricing suatu pemahaman awal
Transfer pricing suatu pemahaman awalTransfer pricing suatu pemahaman awal
Transfer pricing suatu pemahaman awalFuturum2
 

Ähnlich wie Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement) (20)

Silabus training real estate: jo jv psak 66 dan perpajakan
Silabus training real estate: jo jv psak 66 dan perpajakanSilabus training real estate: jo jv psak 66 dan perpajakan
Silabus training real estate: jo jv psak 66 dan perpajakan
 
Skema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estate
Skema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estateSkema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estate
Skema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estate
 
Transfer pricing suatu pemahaman awal (short version)
Transfer pricing suatu pemahaman awal (short version)Transfer pricing suatu pemahaman awal (short version)
Transfer pricing suatu pemahaman awal (short version)
 
Silabus training jo jv psak 66 dan perpajakan (18 11-2015)
Silabus training jo jv psak 66 dan perpajakan (18 11-2015)Silabus training jo jv psak 66 dan perpajakan (18 11-2015)
Silabus training jo jv psak 66 dan perpajakan (18 11-2015)
 
Psak12
Psak12Psak12
Psak12
 
Metode dcf dalam penilaian aktiva tak berwujud untuk tujuan transfer pricing ...
Metode dcf dalam penilaian aktiva tak berwujud untuk tujuan transfer pricing ...Metode dcf dalam penilaian aktiva tak berwujud untuk tujuan transfer pricing ...
Metode dcf dalam penilaian aktiva tak berwujud untuk tujuan transfer pricing ...
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuan
 
Akuisisi atas jo
Akuisisi atas joAkuisisi atas jo
Akuisisi atas jo
 
Joint Venture_Kelompok 6.pptx
Joint Venture_Kelompok 6.pptxJoint Venture_Kelompok 6.pptx
Joint Venture_Kelompok 6.pptx
 
Dampak PSAK Sewa yang Baru terhadap PLN
Dampak PSAK Sewa yang Baru terhadap PLNDampak PSAK Sewa yang Baru terhadap PLN
Dampak PSAK Sewa yang Baru terhadap PLN
 
Transfer pricing - harta aset tak berwujud
Transfer pricing - harta aset tak berwujudTransfer pricing - harta aset tak berwujud
Transfer pricing - harta aset tak berwujud
 
Contoh mou
Contoh mouContoh mou
Contoh mou
 
Penyusunan-Kontrak-Pertemuan-7.ppt
Penyusunan-Kontrak-Pertemuan-7.pptPenyusunan-Kontrak-Pertemuan-7.ppt
Penyusunan-Kontrak-Pertemuan-7.ppt
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Perjanjian Baku
Perjanjian BakuPerjanjian Baku
Perjanjian Baku
 
Analisis keputusan lease vs buy part 2
Analisis keputusan lease vs buy part 2Analisis keputusan lease vs buy part 2
Analisis keputusan lease vs buy part 2
 
Analisis keputusan lease vs buy part 2
Analisis keputusan lease vs buy part 2Analisis keputusan lease vs buy part 2
Analisis keputusan lease vs buy part 2
 
Psak39 akuntansikerjasamaoperasi
Psak39 akuntansikerjasamaoperasiPsak39 akuntansikerjasamaoperasi
Psak39 akuntansikerjasamaoperasi
 
Makalah pajak internasional
Makalah pajak internasionalMakalah pajak internasional
Makalah pajak internasional
 
Transfer pricing suatu pemahaman awal
Transfer pricing suatu pemahaman awalTransfer pricing suatu pemahaman awal
Transfer pricing suatu pemahaman awal
 

Mehr von Futurum2

Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Futurum2
 
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionAre P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionFuturum2
 
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionNPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionFuturum2
 
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Futurum2
 
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Futurum2
 
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftA quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftFuturum2
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiFuturum2
 
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Futurum2
 
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryIgnacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryFuturum2
 
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estatREIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estatFuturum2
 
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Futurum2
 
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapSurplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapFuturum2
 
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationPerpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationFuturum2
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Futurum2
 
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...Futurum2
 
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)Futurum2
 
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Futurum2
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Futurum2
 
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangHutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangFuturum2
 
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Futurum2
 

Mehr von Futurum2 (20)

Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
 
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionAre P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
 
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionNPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
 
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
 
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
 
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftA quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
 
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
 
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryIgnacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
 
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estatREIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
 
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
 
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapSurplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
 
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationPerpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
 
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
 
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
 
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
 
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangHutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
 
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
 

Kürzlich hochgeladen

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianHALIABUTRA1
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanHakamNiazi
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausahaCara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausahaHakamNiazi
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSriHandayani820917
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisGallynDityaManggala
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausahaCara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 

Mengenal pengaturan bersama (joint arrangement)

  • 1. www.futurumcorfinan.com Page 1 Mengenal Pengaturan Bersama (Joint Arrangement): Joint Operation (JO) dan Joint Venture (JV) Pendahuluan Istilah pengaturan bersama (Joint Arrangement) merupakan istilah yang relatif baru muncul beberapa tahun belakangan ini. Istilah ini diperkenalkan dalam PSAK 66 pada tahun 2013 silam. PSAK 66 sendiri merupakan PSAK yang muncul untuk memperbaharui beberapa pengaturan yang terkait dengan ventura bersama (Joint Venture) dalam PSAK 12.Tulisan ini akan memberikan gambaran awal apakah yang sebenarnya dimaksud dengan pengaturan bersama. Berdasarkan PSAK 66 pengertian dan karakterisik sebagai berikut. Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak memiliki pengendalian bersama. Pengaturan bersama memiliki karakteristik berikut ini: Muhammad Putrawal DILARANG MENG-COPY, MENYALIN, ATAU MENDISTRIBUSIKAN SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS DARI PENULIS Untuk pertanyaan atau komentar bisa diposting melalui website www.futurumcorfinan.com
  • 2. www.futurumcorfinan.com Page 2 • Para pihak terikat oleh suatu pengaturan kontraktual • Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada dua atau lebih pihak dalam pengaturan tersebut Tulisan ini akan membahas beberapa elemen dari pengaturan bersama. Ada lima elemen yang nantinya akan dibahas. Seperti yang bisa dilihat pada ilustrasi di atas, dua elemen paling yang berada pada kotak paling atas: pengaturan kontraktual dan pengendalian bersama merupakan syarat yang harus terpenuhi untuk munculnya pengaturan bersama. Sedangkan dua elemen pada kotak paling bawah: Joint Operation dan Joint Venture merupakan dua jenis bentuk dari pengaturan bersama. 1. Pengaturan Kontraktual Pengaturan kontraktual yang dimaksud disini sama dengan kontrak kerja/perjanjian kerjasama yang umumya dibuat dalam kerjasama bisnis. Pengaturan kontraktual merupakan titik awal dari terbentuknya pengaturan bersama. Dari pengaturan kontraktual akan muncul hak untuk pengendalian terhadap suatu kerjasama. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa aktivitas ekonomi yang tidak memiliki pengaturan kontraktual bukanlah
  • 3. www.futurumcorfinan.com Page 3 pengaturan bersama. Jadi jika anda bekerjasama dengan pihak lain tanpa menggunakan kontrak maka ini hanya dianggap sebagai kerjasama biasa bukan pengaturan bersama. Isi dari pengaturan kontraktual diantaranya mengatur hal berikut: Ilustrasi dibawah akan menjelaskan efek apa saja yang ditimbulkan dari adanya pengaturan kontraktual. Dari ilustrasi dibawah terlihat bahwa pada akhirnya pengaturan kontraktual akan menghasilkan satu elemen lagi yang menjadi syarat untuk pengaturan bersama yaitu adanya pengendalian bersama (joint control). Bermula dari perjanjian kontraktual lalu muncul pengendalian, pengendalian mayoritas, dan jika digabungkan dengan melihat isi dari pengaturan kontraktual maka muncullah pengendalian bersama. Penjelasan lebih lanjut mengenai pengendalian akan dibahas pada point nomor 2.
  • 4. www.futurumcorfinan.com Page 4 2. Pengendalian, Pengendalian Mayoritas/Kolektif dan Pengendalian Bersama 2.1 Pengendalian Sebelum melompat lebih jauh ke pengendalian bersama, ada baiknya untuk mengetahui lebih dulu mengenai pengendalian. Dalam PSAK 65 disebutkan bahwa suatu investor mempunyai pengendalian terhadap suatu entitas apabila memiliki tiga unsur dibawah ini. Jika disederhanakan dalam satu kalimat bisa disebutkan bahwa pengendalian ada ketika suatu investor memiliki kekuasaan yang dapat digunakan untuk mempengaruhi imbal hasil yang diinginkan. Pengertian lebih detail mengenai 3 unsur ini bisa dilihat pada ilustrasi dibawah ini.
  • 5. www.futurumcorfinan.com Page 5 2.2 Pengendalian Mayoritas/Kolektif dan Pengendalian Bersama Jika dilihat jumlah pihak yang memiliki pihak pengendalian dapat dibagi menjadi: Untuk pengaturan bersama tidak diperkenankan adanya pengendalian oleh satu pihak, pengendalian yang ada harus melibatkan pihak lain. Pengendalian yang membutuhkan lebih dari satu pihak bisa dibagi menjadi dua yaitu: Pengendalian mayoritas/kolektif dan pengendalian bersama. Perbedaan dari dua jenis pengendalian ini bisa dilihat pada ilustrasi berikut.
  • 6. www.futurumcorfinan.com Page 6 Pengendalian mayoritas/kolektif terjadi ketika dibutuhkan kerjasama dengan pihak lain untuk mencapai suara mayoritas sebagai syarat kesepakatan. Misalnya dalam ilustrasi 1 untuk mencapai kesepakatan dibutuhkan suara 75%. Untuk mencapai nilai ini perlu dilakukan kerjasama entah itu antara pihak A-B, atau B-C. Pengendalian bersama memiliki konsep yang sama seperti pengendalian mayoritas, yaitu dibutuhkannya kerjasama dengan pihak lain untuk melakukan pengendalian. Namun perbedaannya dalam pengendalian bersama tidak diperkenankan adanya lebih dari satu kombinasi kerjasama. Seperti yang terlihat dari ilustrasi 2 pengendalian hanya muncul melalui 1 kombinasi yaitu kombinasi A-B. Dalam kontrak biasanya akan disebutkan siapa saja yang bisa memilki pengendalian bersama. Untuk ilustrasi 1 bisa saja terjadi pengendalian bersama apabila dalam kontrak disebutkan pihak yang mana saja yang memiliki pengendalian bersama. Contohnya disebutkan dalam kesepakatan bahwa kombinasi yang relevan hanyalah kombinasi A-B atau disepakati bahwa kombinasi yang relevan hanyalah kombinasi yang melibatkan pihak A. 3. Joint Operation dan Joint Venture Pada dua point diawal sudah dijelaskan dua syarat yang dibutuhkan untuk terbentuknya pengaturan bersama. Bagian ini akan melanjutkan kepada penjelasan mengenai dua jenis bentuk dari pengaturan bersama yaitu Joint Operation dan Joint Venture. Sebelum dibahas dalam PSAK 66, PSAK 12 sudah terlebih dahulu membahas bentuk kerjasama seperti ini. Namun perbedaannya dalam PSAK 12 penggolongannya dibedakan menjadi Pengendalian Bersama Operasi (PBO), Pengendalian Bersama Aset, dan Pengendalian Bersama Entitas. Salah satu perbedaan yang signifikan dari kedua PSAK ini adalah pengelompokan kerjasama berdasarkan pemakaian kendaraan terpisah atau tidak. Kendaraan terpisah yang dimaksud disini adalah entitas yang terpisah dari pihak investor yang terlibat dalam kerjasama Joint Operation/Joint Venture. Contohnya PT A dan PT B bekerjasama dengan membentuk badan pengelola yang bernama AB, maka AB disini dianggap sebagai kendaraan terpisah. Bentuk kendaraan terpisah ini tidaklah harus PT, asalkan badan ini terpisah dari pihak investor maka ia diakui sebagai kendaraan terpisah.
  • 7. www.futurumcorfinan.com Page 7 Dari ilustrasi diatas PSAK 12 hanya membedakan apakah kerjasama dilakukan melalui kendaraan terpisah atau tidak, jika tidak maka kerjasama ini akan didefinisikan sebagai Pengendalian Bersama Operasi (PBO) atau Pengendalian Bersama Aset (PBA). Sedangkan jika dilakukan melalui kendaraan terpisah maka otomatis berbentuk Pengendalian Bersama Entitas. Berbeda dengan PSAK 12, PSAK 66 ingin menekankan bahwa identifikasi yang dilakukan masih harus dilakukan lebih detail. Selain bentuk kendaraan, perlu diperhatikan bentuk hukum, isi kontrak, atau fakta dan keadaan lainnya. Pengelompokan untuk pengaturan bersama sendiri hanya dibagi menjadi dua yaitu Joint Operation atau Joint Venture. Dalam PSAK 66 kerjasama melalui kendaraan terpisah bisa diakui sebagai Joint Operation ataupun Joint Venture. Hal ini dilakukan setelah melakukan identifikasi terhadap bentuk hukum, isi kontrak, atau fakta dan keadaan lainnya. Isi kontraktual dari suatu kerjasama kini menjadi salah satu hal yang krusial dalam penentuan bentuk dari pengaturan bersama sesuai dengan pernyataan PSAK 66 yang menyebutkan menyebutkan bahwa pihak dari pengendalian bersama mengakui hak dan kewajibannya berdasarkan isi dari pengaturan kontraktual, terlepas dari bentuk hukum/usaha kerjasama yang dibentuk. Pengakuan terhadap hak dan kewajiban ini jugalah yang menjadi dasar perbedaan untuk Joint Operation dan Joint Venture dalam pengaturan bersama. Hal ini bisa dilihat dari pengertian untuk kedua bentuk kerjasama ini dalam PSAK 66.
  • 8. www.futurumcorfinan.com Page 8 “Operasi bersama (Joint Operation) adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset, dan kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan tersebut. Para pihak tersebut disebut operator bersama.” “Ventura bersama (Joint Venture) adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto pengaturan tersebut. Para pihak tersebut disebut venturer bersama.” Jadi bila disimpulkan dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan antara joint operation dan joint venture sebagai berikut: 3.1 Langkah-langkah untuk membedakan Joint Operation dan Joint Venture Langkah-langkah lebih detail untuk membedakan suatu pengaturan bersama bisa dilihat pada bagan berikut
  • 9. www.futurumcorfinan.com Page 9 Jadi pada dasarnya akan ada empat faktor yang dilihat yaitu 1. Bentuk kendaraan 2. Bentuk hukum entitas terpisah 3. Persyaratan pengaturan kontraktual 4. Fakta dan keadaan lainnya Contoh dibawah akan memberikan penjelasan lebih jelas bagaimana penerapan langkah- langkah diatas. Contoh: Kerjasama Produksi
  • 10. www.futurumcorfinan.com Page 10 Pada contoh diatas PT A dan PT B bekerjasama untuk melakukan kegiatan produksi. Terdapat beberapa keterangan yang perlu diperhatikan dari kerjasama ini. Bentuk kendaraan PT A dan PT B sepakat untuk mendirikan C sebagai pihak yang bertanggung jawab mengelola kerjasama ini. Bentuk hukum entitas terpisah Bentuk badan hukum dari C menunjukkan bahwa C dapat memiliki hak atas aset dan kewajiban atas hutang yang ada. Persyaratan pengaturan kontraktual Dalam kontrak tidak jelas disebutkan apakah pihak investor memiliki hak atas aset dan kewajiban atas hutang C. Fakta dan keadaan lain Setelah ditelusuri lebih jauh ditemukan fakta/keadaan tambahan bahwa:  Output produksi 99% dijual kepada PT A dan PT B  Kekurangan kas yang terjadi dalam proses produksi akan dibiayai oleh PT A dan PT B  Harga jual dari output yang dijual ditentukan berdasarkan kesepakatan PT A dan PT B Setelah dilakukan pertimbangan terhadap keterangan yang ada dapat dilakukan analisa sebagai berikut:
  • 11. www.futurumcorfinan.com Page 11 Dari pertimbangan diatas terlihat bahwa bentuk kerjasama ini adalah Joint Operation. Hal ini terutama setelah memperhatikan fakta bahwa C sangat bergantung kepada PT A dan PT B baik dalam sisi pembeli produk, penentuan harga jual, ataupun pemenuhan biaya produksi. Fakta ini secara tidak langsung bahwa keseluruhan manfaat ekonomis dan liabilitas dari C diambil oleh PT A dan PT B. Hal ini berbeda jika penjualan produk dilakukan sepenuhnya kepada pihak eksternal. Dengan begini C akan menanggung resiko, biaya dan tingkat ketergantungan terhadap PT A dan PT B juga berkurang. Jika contohnya seperti ini maka bentuk kerjasamanya adalah Joint Venture karena C memiliki hak atas aset dan kewajiban atas liabilitasnya. 4. Pembukuan untuk Joint Operator dan Joint Venturer
  • 12. www.futurumcorfinan.com Page 12 Dalam PSAK 66 perlu diperhatikan bahwa pembukuan yang diatur adalah pencatatan untuk pihak investor di Joint Operation/Joint Venture. Bukan pembukuan untuk Joint Operation/Joint Venture itu sendiri. Jika disederhanakan bentuk pembukuan dari kerjasama Joint Operation ataupun Joint Venture adalah berikut: Joint Operation Joint Venturer Pihak Joint Operation/Joint Venturer Tidak diatur dalam PSAK 66 Sama seperti pembukuan perseroan pada umumnya Pihak Joint Operator/Joint Venturer Aset, Liabilitas, Pendapatan, dan Biaya dicatat sesuai porsi masing-masing Metode Ekuitas Untuk pembukuan laba rugi jika pihak tersebut merupakan joint operator ia akan membukukan pendapatan sesuai dengan porsi haknya dan biaya sesuai dengan porsi biayanya yang ia keluarkan. Sedangkan jika berbentuk Joint Venturer, pembukuan hanya dilakukan dengan mengakui adanya laba atas Joint Venturer. Contohnya bisa dilihat pada ilustrasi berikut. Akun Joint Operator Joint Venturer Pendapatan 150,000 HPP 115,000 Laba Kotor 35,000 Beban Usaha 6,000 Laba Usaha 29,000 Beban Keuangan 4,000 Laba atas Joint Venturer 25,000 Laba Sebelum Pajak 25,000 25,000
  • 13. www.futurumcorfinan.com Page 13 Untuk pembukuan dalam neraca, joint operator mengakui aset yang merupakan porsinya dan kewajiban atas liabilitas yang ia miliki. Sedangkan jika ia berbentuk joint venture maka ia hanya mencatat aset netonya saja. Pencatatan dilakukan pada akun investasi pada Joint Venture (aset tidak lancar). Ilustrasinya sebagai berikut. Akun Joint Operator Joint Venturer Aset Tidak Lancar 150,000 425,000 Aset Lancar 635,000 Liabilitas Jangka Pendek (85,000) Liabilitas Jangka Panjang (125,000) Aset Neto 425,000 425,000 ~~~~~~ ####### ~~~~~~
  • 14. www.futurumcorfinan.com Page 14 Daftar Bacaan Delloite. Clearly IFRS: IFRS 11 – Joint Arrangements. May 2011 Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntansi Indonesia. ED PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian. Juli 2013 Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntansi Indonesia. ED PSAK 66: Pengaturan Bersama. Juli 2013 EY. Challenges in adopting and applying IFRS. Applying IFRS: IFRS 11 Joint Arrangements. 11 June 2014 International Accounting Standards Board. IFRS 11 – joint Arrangements. May 2011 KPMG. First Impression: Joint Arrangements. May 2011 PWC. Practical guide to IFRS. Consolidated financial statements: redefining control. July 2011.
  • 15. www.futurumcorfinan.com Page 15 Disclaimer This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have been compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising from the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is not intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your advisors for specific advice. This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com © FUTURUM. All Rights Reserved