Yesus memanggil murid murid-nya - Jesus Calls His Disciples
1. Ketika Yesus sedang berjalan di pantai
Danau Galilea, Ia melihat dua
nelayan, yaitu Simon (yang dinamai
juga Petrus) dengan adiknya,
Andreas. Mereka sedang menangkap
ikan di danau itu dengan jala.
Jesus was walking by the sea of
Galilee when He saw two brothers,
Simon and Andrew. They were
fishermen and were throwing their
fishing nets into the sea.
2. Jesus called out to them, “Come and follow Me and be My disciples.” And they
immediately left everything to follow Jesus.
Yesus berkata
kepada
mereka, “Mari
ikutlah Aku.
Aku akan
mengajar
kalian
menjala
orang.”
Langsung
mereka
meninggalkan
jala mereka
lalu mengikuti
Yesus.
3. Yesus berjalan terus,
lalu melihat pula dua
orang bersaudara
yang lain, yaitu
Yakobus dan Yohanes,
anak-anak Zebedeus.
Yesus memanggil
mereka juga, dan
mereka langsung
meninggalkan perahu,
lalu mengikuti Yesus.
Jesus saw two more
brothers, James and
John. Jesus called
them and they
brought their boat to
shore, left everything
and followed Him.
4. Later, Jesus saw a man named Matthew collecting taxes for Rome. Jesus said to
him, “Follow Me!” and Matthew immediately left everything and followed Jesus.
Sementara
berjalan, Yesus
melihat
seorang
penagih pajak,
bernama
Matius, sedang
duduk di kantor
pajaknya. Yesus
berkata
kepadanya,
“Mari ikut
Aku!” Maka
Matius berdiri
dan mengikuti
Yesus.
5. Yesus memilih dua belas orang yang Dia panggil sebagai Rasul. Nama kedua belas rasul
itu ialah: pertama, Simon (yang disebut juga Petrus) dengan saudaranya Andreas, lalu
Yakobus dengan saudaranya Yohanes, kemudian Filipus dan Bartolomeus, dengan
Tomas, dan Matius, dan Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus; lalu akhirnya Simon, si Patriot
dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus.
Jesus called twelve men to be His disciples. They were: Simon Peter, Andrew, James,
John, Phillip, Thomas, Matthew, James the son of Alpheus, Simon the Zealot,
Thaddeus, Bartholomew and Judas, who later betrayed Jesus.
6. Jesus has called us to be disciples. By translating our faith into tangible actions
that express our love and concern, we can be living examples of God’s love.
Yesus memanggil kita agar menjadi murid-muridNya. Dengan mewujudkan iman
kita menjadi perbuatan yang nyata, yang mengekspresikan kasih dan kepedulian,
kita dapat menjadi teladan yang hidup dari kasih Tuhan.