Filsafat abad kontemporer dicirikan oleh beragam aliran pemikiran seperti eksistensialisme, filsafat analitis, strukturalisme, dan postmodernisme. Eksistensialisme menekankan bahwa eksistensi manusia mendahului esensinya, sedangkan filsafat analitis berfokus pada analisis bahasa dan logika.
2. Ciri-Ciri Filsafat Abad Kontemporer
▪ Sangat heterogen karena profesionalitas filsuf yang semakin
besar.
▪ Pemikiran-pemikiran lama dihidupkan kembali dan
dikembangkan
▪ Aliran-aliran terpenting yang berkembang abad 2o yaitu
pragmatisme, vitalisme, fenomenologi, eksistensialisme, filsafat
analitis, strukturalisme dan postmodernisme.
3. ▪ Eksistensialisme berpandangan bahwa pada manusia eksistensi mendahului esensi
(hakekat)
▪ Cara manusia berada, eksistensi adalah cara khas manusia berada.
▪ Manusia menciptakan diri secara aktif, bereksistensi berarti merencanakan, berbuat,
selalu dalam proses menjadi.
▪ Manusia adalah realitas yang belum selesai, terbuka terhadap berbagai kemungkinan.
▪ Tokoh yang paling terkenal Jean-Paul, dengan diktumnya "human is condemned to be
free" atau manusia dikutuk untuk bebas.
▪ Tokoh-tokohnya Soren Kierkegaard (1813-1855), Albert Camus (1913 –1960), Jean-
Paul (1905-1980), Frederick Nietchze (1844-1900), Karl Jaspers (1883-1969), Gabriel
Marcel (1889-1973) sedangkan dalam Islam Muhammad Iqbal.
Eksistensialis
4. • Filsafat analitik muncul dari kelompok filsuf yang menyebut dirinya lingkaran Wina
berkembang di Jerman hingga Polandia dan Inggris.
• Ciri filsafat analitis yaitu menganalisis secara rinci proposisi-proposisi serta istilah dan konsep di
dalamnya dengan tujuan memunculkan segala hal yang tersembunyi ke permukaan.
• Di Inggris misalnya, gerakan filsafat analitik ini sangat dominan dalam bidang bahasa sebagai
reaksi keras terhadap reaksi keras terhadap pengikut Hegel (idealisme).
• Betrand Russel (1872-1970), Ludwig Wittgenstein (1889-1951), Gilbert Ryle (1900 –1976 ) dan
John Langshaw Austin (1911 –1960)
• Tokoh utama adalah Betrand Russel dan Ludwig Wittgenstein. Mereka mengadakan analisis
bahasa untuk memulihkan penggunaan bahasa untuk memecahkan kesalahpahaman yang
dilakukan oleh filsafat terhadap logika bahasa.
• Penekanan lain oleh Wittgenstein adalah makna kata atau kalimat amat ditentukan oleh
penggunaan dalam bahasa, bukan oleh logika.
5. • Strukturalisme adalah faham yang muncul di Prancis tahun 1900 menyatakan bahwa semua masyarakat dan
kebudayaan memiliki suatu struktur yang sama dan tetap.
• Tujuan Strukturalisme adalah mencari struktur terdalam dari realitas yang tampak kacau dan beraneka
ragam di permukaan secara ilmiah (obyektif, ketat dan berjarak). Ciri-ciri itu dapat dilihat strukturnya,
yaitu:
• Bahwa yang tidak beraturan hanya dipermukaan, namun sesungguhnya di balik itu terdapat sebuah
mekanisme generatif yang kurang lebih konstan.
• Para peneliti menganggap obyektif, yaitu bisa menjaga jarak terhadap yang sebenarnya dalam penelitian
mereka.
• Pendekatan dengan memakai sifat bahasa, yaitu mengidentifikasi unsur-unsur yang bersesuaian untuk
menyampaikan pesan.
• Strukturalisme dianggap melampaui humanisme, karena cenderung mengurangi, mengabaikan bahkan
menegasi peran subjek.
• Tokoh-tokohnya pentingnya adalah Levi Strauss (1829 –1902), Jacques Lacan (1901 –1981)dan Michel
Foucault (1926 1984) sedangkan dalam Islam Fadzlur Rahman dan Hassan Riffat.
6. • Postmodernisme adalah gerakan abad akhir ke-20 dalam seni, arsitektur,
dan kritik itu adalah keberangkatan dari modernisme.
• Perbedaan postmodernisme dan postmodernitas yaitu; postmodernisme
lebih menunjuk pada konsep berpikir. Sedangkan postmodernitas lebih
menunjuk pada situasi dan tata sosial sosial produk teknologi informasi,
globalisasi, fragmentasi gaya hidup, konsumerisme yang berlebihan,
deregulasi pasar uang dan sarana publik, usangnya negara dan bangsa
serta penggalian kembali inspirasi-inspirasi tradisi.
• Tokoh-tokoh utamanya adalah Jacques Derrida (1930-2004), Pierre
Bourdieu (1930 –2002) , Anthony Giddens (1938-........) sedangkan dalam
Islam Nasr Hamid Abu Zayd (1973-........).
7. • Pengetahuan berdasarkan pengalaman melalui eksperimen dan praksis.
• Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mementingkan hasil atau gagasan
yang mementingkan tindakan dan hasil dari tindakan yang dapat diraih.
Kebenaran bersifat pribadi sehingga setiap manusia bisa menjadi seorang
filsuf.
• Kebenaran bersifat relative, tergantung pada pengalaman atau proses
pembuktian yang dilakukan oleh seseorang terhadap kebenaran tersebut.
• Pragmatisme adalah aliran filsafat humanistic dan optimis, dalam artian
menempatkan manusia sebagai pihak yang menentukan kebenaran
sehingga manusia memiliki pengaruh dalam peristiwa-peristiwa yang
terjadi di lingkungannya.
Karakteristik Pragmatisme
9. • Teori yang baik harus mengarahkan ke penemuan fakta-fakta baru dan konsekuensi-
konsekuensi pemikiran teoritis dalam kenyataan praktis.
• Menurut Peirce yang penting adalah pengaruh yang dimiliki sebuah ide dalam suatu
rencana pada tindakan.
• Hipotesis dinyatakan benar bila bisa diterapkan sesuai tujuan, Horton dan Edwards
dalam buku Background of American literary thought (1974), Peirce
memformulasikan tiga prinsip dasar pragmatisme, yaitu:
a. Kebenaran ilmu pengetahuan berasal kemurnian opini manusia
b. “Universal “ persetujuan dari “community of knowers “ atau kriteria makna
berdasarkan prinsip pragmatik.
c. Filsafat dan matematika harus di buat lebih praktis dengan membuktikan bahwa
problem-problem dan kesimpulan-kesimpulan yang terdapat dalam filsafat dan
matematika merupakan hal yang nyata bagi masyarakat (komunitas).
11. • Segala sesuatu yang nyata harus dapat dialami dan segala hal yang dialami
di suatu tempat pasti nyata.
• Kebenaran adalah sumber kebaikan dan bermanfaat secara praktis dalam
aliran pragmatisme.
• Dalam bukunya The Meaning of The Truth, James mengemukakan tidak
ada kebenaran mutlak, umum dan tetap, yang ada hanya kebenaran-
kebenaran ‘plural’ (apa yang benar dalam pengalaman-pengalaman khusus
yang setiap kali dapat diubah oleh pengalaman berikutnya).
• Semakin banyak interaksi, semakin banyak yang kita ketahui tentang objek
yang diselidiki oleh kita.
• Pengalaman is the will to believe mencakup dua hal kebenaran pokok yaitu
Tough Minded mencari kebenaran melalui fakta empiris dan Tender
Minded mengakui kebenaran rasional.
12. • Pengertian umum kebenaran adalah kesesuaian ide dengan
realitas.
• Ide yang benar adalah ide yang teruji kebenarannya dalam
pengalaman.
• Hal yang benar adalah apa yang dalam penerapannya paling
berguna dan paling berhasil.
Teori Kebenaran
13. Prinsip-prinsip dasar terhadap pragmatisme, sebagai berikut:
1.Bahwa dunia tidak hanya terlihat menjadi spontan, berhenti dan tak dapat di
prediksi tetapi dunia benar adanya.
2.Bahwa kebenaran tidaklah melekat dalam ide-ide tetapi sesuatu yang terjadi pada
ide-ide dalam proses yang dipakai dalam situasi kehidupan nyata.
3.Bahwa manusia bebas untuk meyakini apa yang menjadi keinginannya untuk
percaya pada dunia, sepanjang keyakinannya tidak berlawanan dengan pengalaman
praktisnya maupun penguasaan ilmu pengetahuannya.
4.Bahwa nilai akhir kebenaran tidak merupakan satu titik ketentuan yang absolut,
tetapi semata-mata terletak dalam kekuasaannya mengarahkan kita kepada
kebenaran-kebenaran yang lain tentang dunia tempat kita tinggal didalamnya
(Horton dan Edwards, 1974:172).
15. ▪ John Dewey adalah tokoh yang paling terkenal dari Pragmatisme
Amerika Modern dengan menyebut filsafatnya sebagai filsafat
instrumentalisme.
▪ Instrumentaslisme adalah usaha untuk menyusun teori yang logis dan
tepat dari konsep-konsep, pertimbangan-pertimbangan, penyimpulan-
penyimpulan dalam bentuk bermacam-macam.
▪ Filsafat adalah upaya untuk menyelidiki bagaimana fikiran berfungsi
dalam penentuan-penentuan yang berbedasarkan pengalaman, terutama
mengenai konsekuensi-konsekuensinya di masa depan.
▪ Tugas filsafat yang utama ialah memberikan garis-garis pengarahan bagi
perbuatan dalam kenyataan hidup.
16. ▪ Filsafat berpijak experience, menyelidiki dan mengolah pengalaman
aktif kritis untuk menyusun suatu system norma-norma dan nilai.
▪ Kebenaran menjadi “warranted assertability” suatu penegasan,
seraya mengembangkan teori penelitian menyeluruh berdasarkan
kesesuaian teoritis dan praktis.
▪ Penyelidikan dengan penilainnya adalah alat (instrumental) atau
suatu usaha untuk menyusun suatu teori yang logis dan tepat dari
konsep-konsep, pertimbangan-pertimbangan, penyimpulan-
penyimpulan dalam bentuknya yang bermacam-macam.
▪ Pendidikan pragmatis berdasarkan pendekatan penyelesaian masalah
atau problem solving disebut learning by doing.
17. • Penyelidikan adalah transformasi terkontrol atau terarah dari situasi yang tidak tertentu
indeterminate menjadi situasi yang menentu determinate dalam pembedaan dan
hubungannya sehingga mengubah anasir situasi asal menjadi suatu kesatuan yang
menyeluruh unified wholes.
• Tiga aspek yang terkandung dalam instrumentalisme, yaitu:
a.Pertama, kata temporalisme yang berarti ada gerak dan kemajuan nyata dalam
waktu.
b. Kedua, kata futurismae, mendorong kita untuk melihat hari esok dan tidak pada
hari kemarin.
c.Ketiga, milionarisme berarti bahwa dunia dapat dibuat lebih baik dengan tenaga
kita, pandangan ini juga dianut oleh William James.
18. ▪ Russell, Bertrand. 2007. Sejarah Filsafat Barat. Alih bahasa. Sigit, dkk,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
▪ Bagus, Lorens. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia.
▪ Magee, Bryan. 2008. The Story of Philosophy. Alih bahasa. Marcus
Widodo. Yogyakarta: Kanisius.
▪ Munir, Misnal. 2008. Aliran-Aliran Utama Filsafat Barat Kontemporer.
Yogyakarta: Lima.
REFERENSI