Untuk info lebih lanjut, anda dapat melihat di web kami yaitu : www.forexsimpro.com
www.belajarforexsimpro.com
Kita juga ada channel youtube loh :
https://www.youtube.com/c/ForexSimproTrading
Trading menggunakan Bollinger , Ichimoku , Stochastic pada saat Trading Forex
1. Cara Menggunakan Bollinger
Bands Dalam Trading Forex
Bollinger Bands adalah indikator grafik yang dikembangkan oleh
John Bollinger, indikator ini digunakan untuk mengukur volatilitas
dan mengukur trend market.
Kalau kita melihat bentuk dari indikator Bollinger Bands, maka
akan terlihat seperti kurungan yang memiliki 3 buah garis. Garis
paling atas disebut Upper Bollinger Band, garis paling bawah
disebut Lower Bollinger Band dan garis yang ada di tengah
disebut Simple Moving Average (SMA)
2. Cara menentukan nilai Bollinger Band
Di dalam bentuk defaultnya, indikator Bollinger
Band terdiri :
Upper Band: garis batas atas (terbuat dari SMA +
(Z x Deviasi))
Midle band: garis batas tengah (terbuat dari SMA)
Lower Band: garis batas bawah (terbuat dari SMA
– (Z x Deviasi))
Z = [0,6174 x ln (periode)] + 0,1046
Ketiga garis tersebut dijadikan default pada
metatrader menjadi: periode 20; Shift 0;
Deviations: 2
3. Trending
Uptrend terjadi bila harga telah menembus upper
band dan harga penutupan berada diluar band,
sedang kondisi downtrend terjadi bila harga
melewati lower band dan ditutup diluar band.
Overbought dan Oversold
Overbougt artinya harga telah menyentuh garis
upper band tapi harga penutupan masih dibawah
upper band. Kebalikannya Oversold adalah
kondisi dimana harga telah menyentuh garis lower
band namun harga penutupan masih diatas lower
band.
4. Bollinger Squeeze – Tekanan Bollinger
Jika candle mulai menembus diatas puncak salah
satu band, maka pergerakan akan cenderung
berlanjut keatas. Demikian pula sebaliknya, jika
candle mulai menembus bagian bawah terendah
band, maka pergerakan harga akan terus berlanjut
ke bawah.
5. Belajar Ichimoku Kinko Hyo, Indikator
Teknikal Forex yang Lengkap dan
Akurat
Ichimoku Kinko Hyo biasa digunakan untuk Pair Jpy.
Indikator ini biasa digunakan untuk menentukan level
support dan resistance pada masa yang akan datang, serta
digunakan juga untuk memperkirakan momentum harga.
Ichimoku Kinko Hyo merupakan indikator asal Jepang yang
memiliki arti “lirikan pada grafik keseimbangan”.
Selanjutnya kita akan mempelajari arti dari masing-masing
garis pada grafik dibawah ini :
6.
7. Kijun-sen : garis warna biru
Disebut sebagai garis dasar atau garis standar.Garis Kijun-
sen diambil dengan cara menghitung tinggi rata-rata
(highest high) dan rendah (lowest low) untuk 26 periode
terakhir.
Tenkan-sen : garis warna merah
Garis ini disebut juga sebagai garis balik yang didapat
dengan cara menghitung tinggi rata-rata (highest high) dan
rendah rata-rata (lowest low) untuk 9 periode terakhir.
Chikou Span : garis hijau
Garis ini disebut juga lagging line. Chikou Span merupakan
garis harga penutupan pada hari ini yang dibentuk dari 26
periode sebelumnya.
8. – Senkou Span : garis jingga
Garis yang ada di Senkou Span terdiri dari dua bagian,
yaitu bagian atas (A) dan bagian bawah (B). Garis
Senkou Span A didapat dengan menghitung rata-rata
Tenkan-sen dan Kijun-sen dan dibentuk untuk 26 periode
kedepan. Garis Senkou Span B ditentukan dengan
menghitung tinggi rata-rata (highest high) dan rendah
rata-rata (lowest low) untuk 52 periode terakhir dan
dibentuk untuk 26 periode ke depan.
9. Cara melihat garis Kijun-sen
Perhatikan harga yang ada di grafik. Jika harga lebih
besar dari garis ini, kemungkinan harga akan naik.
Demikian pula sebaliknya, jika harga berada dibawah
garis ini maka kemungkinan harga akan turun.
Cara melihat garis Tenkan-sen
Jika garis ini terlihat bergerak naik atau turun itu artinya
market sedang tranding. Jika garis bergerak lurus
horizontal itu artinya market sedang sideway.
10. Cara melihat garis Senkou Span
Saat melihat harga berada diatas garis Senkou (jingga)
maka garis bagian atas (A) akan berfungsi sebagai
support pertama dan garis bawah (B) akan berfungsi
sebagai support garis kedua.
Cara melihat garis Chikou Span
Jika garis ini bergerak melewati harga dengan arah dari
bawah ke atas, maka kita dapat mengambil posisi buy.
Demikian pula sebaliknya, jika garis ini bergerak melewati
harga dari atas ke bawah itu artinya kita dapat mengambil
posisi sell.
11. Cara Menggunakan Stochastic
Oscillator Saat Trading Forex
Pergerakan teknikal dipengaruhi oleh Supply dan Demand,
sementara pergerakan teknikal banyak digerakan oleh berita
fundamental. Pada saat permintaan naik dan penawaran tetap
maka mata uang akan menguat, demikian juga sebaliknya.
Sebagai contoh misalnya ketika harga dalam posisi uptrend,
maka akan banyak trader mengikuti trend yang ada dengan
mengambil posisi buy. Hal inilah yang mengakibatkan harga terus
melambung.
Namun, tidak selamanya harga akan terus melambung. Untuk hal
ini, mayoritas trader tentunya sudah paham betul akan adanya
titik dimana trend tersebut akan berakhir dan mencapai titik
resistance tertentu
12. Overbought dan Oversold
Overbought dan Oversold disebut juga sebagai jenuh
beli dan jenuh jual. Keadaan ini terjadi karena harga
tidak dapat lagi melanjutkan trendnya karena sudah
terlalu mahal atau terlalu murah. Dalam keadaan seperti
ini harga yang telah mencapai titik Overbought atau
Oversold diharapkan akan berbalik arah.
Untuk menghitung titik Overbought dan Oversold kita
juga akan menggunakan indikator yang ada di
metatrader. Indikator yang dapat digunakan untuk
menentukan Overbought dan Oversold
adalahStochastic Oscilliator.
14. Dari chart diatas, kita dapat melihat bahwa terdapat 2 arsiran
pada Stochastic Oscillator. Bagian atas disebut area
Overbought (jenuh beli) dan bagian bawah disebut area
Oversold (jenuh jual).
Stochastic Oscillator memiliki dua garis putus-putus,
defaultnya berwarna merah dan biru muda. Garis berwarna
merah disebut garis %K dan garis berwarna biru disebut garis
%D. Untuk warna nanti bisa diganti sesuai selera masing-
masing trader.
15. Penggunaan Stochastic Oscillator biasanya efektif
dipakai pada saat market dalam keadaan sideway.
Stochastic Oscillator baik juga digunakan saat
market sedang trending, dengan catatan bahwa
signal harus searah dengan trend yang sedang
berlangsung.
16. Saat harga bergerak turun dan menyentuh area Oversold
maka harga akan kembali bergerak naik karena sudah
terlalu murah untuk dijual. Demikian juga saat harga
bergerak naik menyentuh Overbought, maka harga akan
bergerak turun karena harga sudah terlalu mahal.
Dengan melihat trend menggunakan indikator Stochastic
Oscillator, diharapkan kita dapat memprediksi kapan waktu
sebuah trend akan berakhir dan berganti dengan trend
yang baru sekaligus juga dapat digunakan untuk
menentukan entry point.
17. Untuk info lebih lanjut, anda dapat melihat di web kami yaitu :
www.forexsimpro.com
www.belajarforexsimpro.com
Kita juga ada channel youtube loh :
https://www.youtube.com/c/ForexSimproTrading
Contact Us
Menara Citicon, Jalan Letjen S. Parman Kav. 72 Lantai 13, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 11410
Phone / WA
: 081380725502 / 087777567044 /
08561220976
Email : customercare@forexsimpro.com
BB : 2BDCDD95
website : www.forexsimpro.com