SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Alat Musik Botol Bekas
Makalah Mata Kuliah Labfis II




                           Kelompok :

                    1.Fitriyana (06091011039)

                  2. Iftita Seviana (06091011013)

                3. Malisa Oktarina (06091011046)



                         Dosen Pengasuh:

                      1. Sudirman, S.Pd., M. Si

            2. Dr. Sardianto Marcos Siahaan, M. Pd., M. Si




                Program Studi Pendidikan Fisika

      Jurusan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

                      Universitas Sriwijaya


                                0
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh

      Puji dan syukur Penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan inayah-Nyalah makalah yang berjudul “Alat Musik Dari
Botol Bekas” ini dapat terselesaikan, begitu juga dengan alatnya. Ucapan
terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu demi terselesainya tugas ini, yang namanya tak dapat kami
sebutkan satu persatu.

      Pelajaran fisika, khususnya di tingkat SMA, seringkali dianggap
terlalu abstrak dan tak memiliki konteks dalam kehidupan nyata. Hal ini
disebabkan karena guru terkadang lebih banyak mengajarkan fisika di
kelas saja dan hanya bermodalkan buku teks. Materi fisika akhirnya
menjadi sulit diterima karena siswa tidak memiliki gambaran langsung
tentang apa yang sebenarnya mereka pelajari.

      Pada materi tentang bunyi, banyak hal dalam kehidupan sehari-hari
yang dapat kita masukkan dalam proses pembelajaran, salah satunya alat
musik. Selain memang berkaitan dengan pembelajaran bunyi, alat musik
juga dapat menarik perhatian siswa dan mengundang minat siswa untuk
memainkannya. Karena itulah, dalam makalah ini, kami mencoba
membuat alat musik dari botol bekas.

      Kami menyadari bahwa baik makalah maupun alat yang kami buat
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah dn alat yang dibut
dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh

      Inderalaya, Mei 2012

                                           Tim Penulis




                                                                  Page | 1
DAFTAR ISI


Kata Pengantar                                   1


Daftar Isi                                       2


Landasan Teori                                   3


Alat dan bahan                                   8


Desain Alat                                      9


Cara kerja dan Prinsip Kerja Alat           10


Kesimpulan                                       11


LKS                                              13


Rubrik Penilaian                                 18




                                                 Page | 2
ALAT MUSIK BOTOL BEKAS




1. Landasan Teori

      Hal yang paling penting dari suatu alat musik adalah bunyinya. Kita

mengetahui bahwa yang sedang dimainkan adalah gitar, piano, drum,

atau seruling karena kita mengenal bunyinya. Jadi, membuat alat musik

berarti membuat bunyi yang unik dari alat tertentu yang dapat dinikmati

dan dapat dijadikan musik. Banyak bahan yang dapat dijadikan alat musik,

seperti potongan bambu dapat dijadikan seruling, galon air minum dapat

dijadikan drum, dan potongan-potongan besi dapat dijadikan piano.

      Bunyi juga merupakan suatu hal yang dapat ditinjau dan dipelajari

melalui fisika. Dalam ilmu fisika, dikatakan bahwa bunyi sebenarnya

dihasilkan oleh benda yang bergetar. Kita dapat menyanyi dan berbicara

karena pita suara kita bergetar sehingga menghasilkan bunyi. Kita juga

dapat mendengarkan bunyi dari gitar yang sedang dipetik karena dawai

gitar bergetar. Jadi, bunyi merupakan getaran dan setiap benda yang

bergetar akan menghasilkan bunyi.

      Getaran   bunyi   yang   merambat    disebut   gelombang       bunyi.

Gelombang bunyi merupakan suatu bentuk gelombang longitudinal.

Dikatakan sebagai gelombang longitudinal karena bunyi merambat




                                                                    Page | 3
dengan membentuk rapatan dan renggangan pada medium yang

dilaluinya.

       Kembali lagi ke konsep bunyi merupakan hal terpenting dalam alat

musik, maka bunyi yang dimaksud di sini adalah nada. Nada adalah bunyi

yang memiliki frekuensi getaran yang teratur. Ada tujuh nada dalam satu

tangga nada dan masing-masing nada memiliki frekuensinya sendiri-

sendiri. Nada Do memiliki frekuensi sekitar 264 Hz, nada Re memiliki

frekuensi sekitar 297 Hz, nada Mi memiliki frekuensi sekitar 330 Hz, nada

Fa memiliki frekuensi sekitar 352 Hz, nada Sol memiliki frekuensi sekitar

396 Hz, nada La memiliki frekuensi sekitar 440 Hz, dan nada Si memiliki

frekuensi sekitar 495 Hz, sementara nada Do tinggi memiliki frekuensi

sekitar 528 Hz. Dengan demikian, tinggi atau rendahnya nada bergantung

pada    besar   kecilnya   frekuensi   yang   dihasilkan.   Semakin    besar

frekuensinya, semakin tinggi nadanya. Begitu juga sebaliknya, semakin

kecil frekuensinya, semakin rendah nadanya.

       Selain itu, ketika kita kembali pada topik alat musik, hampir seluruh

alat musik klasik (yang tidak dimainkan dengan menggunakan listrik)

memiliki rongga udara. Perhatikanlah bahwa sebenarnya gitar memiliki

rongga udara, biola pun demikian, termasuk juga seruling dan gendang.

Untuk apa sebenarnya rongga udara ini? Ternyatarongga inilah yang

menyebabkan alat musik yang kita buat memiliki suara yang khas dan




                                                                      Page | 4
merdu. Dan dalam fisika, rongga ini dikenal dengan istilah resonansi

udara.

         Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena

pengaruh getaran benda lain yang berada di dekatnya. Jika kita lihat yang

terjadi pada rongga udara yang dimiliki gitar, maka dawai gitar yang

bergetar akan membuat udara dalam rongga gitar ikut bergetar dan

menghasilkan bunyi yang terdengar lebih merdu. Resonansi ini tidak

hanya terjadi pada gitar, biola juga memiliki rongga udara sebagai tempat

terjadinya resonansi sehingga bunyi yang dihasilkan biola akan menjadi

lebih menarik, begitu juga dengan organ (piano yang sering digunakan di

gereja)    dan   seruling,   semuanya   memiliki   rongga   udara     agar

memungkinkan terjadinya resonansi, sehingga suara yang dihasilkan oleh

alat musik itu juga akan terdengar lebih merdu.

         Membuat alat musik ternyata dapat menggunakan alat-alat

sederhana seperti yang telah disebutkan di awal. Maka, dari landasan

teori ini, penulis tertarik untuk membuat suatu alat musik dari bahan

bekas, yaitu botol kaca.




Pipa Organa Terbuka




                                                                    Page | 5
Pipaorganamerupakansejenisalatmusiktiup.Bisadicontohkansebaga

iserulingbambu.Andatentupernahmelihatbahwaadaduajenisserulingbambu

.Demikianjugadengankarakteristikpipaorgana.Ada               pipaorganaterbuka

(keduaujungnyaterbuka)                                   danpipaorganatertutup

(salahsatuujungnyatertutup).


       Jikapipaorganaditiup,                                       makaudara-

udaradalampipaakanbergetarsehinggamenghasilkanbunyi.                Gelombang

yang      terjadimerupakangelombang                longitudinal.Kolomudaradapat

beresonansi, artinyadapatbergetar. Kenyataaninidigunakanpadaalatmusik

yang                                                         dinamakanOrgana,

baikorganadenganpipatertutupmaupunpipaterbuka.Polagelombanguntuk

nada   dasar    ditunjukkanpadaGambar1.             Panjangkolomudara    (pipa)

samadengan ½ (jarakantaraperutberdekatan).




                               Gambar 1Organa Terbuka



Dengandemikian         atau λ1= 2L




                                                                        Page | 6
Dan frekuensi nada dasaradalah




      Padaresonansiberikutnyadenganpanjanggelombang λ 2disebutnada

ataspertama,ditunjukkanpadaGambar                                         1.b

Initerjadidenganmenyisipkansebuahsimpul, sehinggaterjadi 3 perutdan 2

simpul. Panjangpipasamadengan λ2. Dengandemikian, L = λ2 atauλ2 = L.


Danfrekuensi nada ataskesatuadalah




Pada panjang gelombang λ3terjadi resonansi nada atas kedua. Panjang

pipa organa            ,          Frekuensi nada atas kedua yaitu:




      Persamaanfrekuensiuntukpipaorganaterbukasamadenganpersama

anfrekuensiuntuktali       yang      terikatkeduaujungnya.     Olehkarenaitu,

persamaanumumfrekuensialamiataufrekuensiresonansipipaorganaharuss

amadenganpersamaanumumuntuktali yang terikatkeduaujungnya, yaitu:




                                                                      Page | 7
Denganv = cepatrambatbunyidalamkolomudaradann = 1, 2, 3, . . .

.Jadi, padapipaorganaterbukasemuaharmonik (ganjildangenap) muncul,

danfrekuensiharmonikmerupakankelipatanbulatdariharmonikkesatunya. Flu

tedanrekorderadalahcontohinstrumen                               yang

berprilakusepertipipaorganaterbukadengansemuaharmonikmuncul.


2. Alat dan Bahan

        Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat

musik ini adalah sebagai berikut:

   a. Kayu (Secukupnya)

   b. Botol Kaca Bekas (8 Buah)

   c. Baut Ukuran 3 inchi (Secukupnya)

   d. Gergaji

   e. Palu

   f. Meteran

   g. Penggaris Siku

   h. Air

   i.   Tali

   j.   Amplas

   k. Cat Kayu

   l.   Kertas (Secukupnya)




                                                               Page | 8
3. Desain Alat

      Adapun desain alat musik ini adalah sebagai berikut:

   a. Tampak Depan dan Belakang




   b. Tampak Samping Kiri dan Kanan




   c. Tampak Atas dan Bawah




4. Cara kerja dan Prinsip Kerja Alat

      Botol bekas merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara

dipukul. Botol bekas yang dipilih adalah botol bekas yang identik, artinya

memiliki ketinggian, volume, dan ketebalan yang hampir sama. Untuk

menghasilkan nada yang berbeda-beda, maka botol diisi air dengan




                                                                   Page | 9
ketinggian tertentu. Pemukulnya dibuat dari kayu yang diberi ujung paku

karena paku dapat menghasilkan ketukan yang bagus dibandingkan

dengan material lainnya. Nada yang dipilih adalah nada-nada dasar

seperti Do, Re, Mi, Fa, Sol, La, Si, dan Do tinggi. Dengan demikian,

dibutuhkan delapan buah botol bekas.

      Selanjutnya, botol bekas yang sudah diatur nadanya tersebut

dimasukkan ke dalam semacam rak yang dibuat dari kayu. Rak ini akan

menjaga agar botol tetap mantap di tempatnya dan tidak oleng ketika

dipukul, selain itu, rak ini juga berfungsi agar air yang ada di dalam botol

tidak tumpah dan posisi botol sama rata.

      Nada-nada dasar Do, Re, Mi, Fa, Sol, La, Si, dan Do Tinggi ini di

cari dengan mengatur ketinggian air di dalam botol. Hal ini bertujuan agar

udara pada kolom udara dapat beresonansi sehingga menghasilkan nada

dengan frekwensi tertentu.




                             L




                                                                   Page | 10
Gambar.2 Panjang kolom Udara (L)




          1‘    7      6            5          4         3    2   1




                           Gambar. 3 Alat Musik Botol bekas



      Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa kolom udara dari nada Do

dasar hingga nada Do tinggi semakin panjang. Itu berarti, semakin

panjang kolom udara di dalam botol maka frekuensi suara yang dihasilkan

akan semakin tinggi. Begitupun sebaliknya, semakin pendek kolom udara

di dalam botol maka frekuensi nada yang dihasilkan akan semakin

rendah.




5. Kesimpulan

      Semakin panjang kolom udara di dalam botol maka frekuensi nada

yang dihasilkan akan semakin tinggi. Begitupun sebaliknya, semakin

pendek kolom udara di dalam botol maka frekuensi nada yang dihasilkan

akan semakin rendah.




                                                                      Page | 11
LEMBAR KERJA SISWA




Nama Kelompok    :

Nama Siswa       : 1.

                     2.

                     3.

Kelas            :

Mata Pelajaran   :




                                               Page | 12
Tujuan

   1. Mendeskripsikan proses terbentuknya dan merambatnya bunyi

      pada medium air.

   2. Menganalisis hubungan tinggi rendahnya nada dengan banyak

      atau tidaknya air yang dimasukkan dalam botol.




Alat dan Bahan

   1. Botol kaca bekas (8 buah)

   2. Air (Secukupnya)

   3. Baskom Kecil (1 buah)

   4. Batangan besi (1 buah)

   5. Mistar (1 buah)

   6. Corong (1 buah)

   7. Kertas Label (Secukupnya)




Langkah Kerja

   1. Ambil air secukupnya dengan menggunakan baskom kecil yang

      telah disediakan.




                                                        Page | 13
2. Masukkan air ke dalam botol sedikit demi sedikit sambil

      menentukan nada apa yang diperoleh dengan memukulkan

      batangan besi ke badan botol.

   3. Setelah semua nada ditemukan, ukur seberapa tinggi bagian yang

      tidak terdapat air dalam setiap botol (kolom udara).

   4. Labeli setiap botol berdasarkan nada-nada yang ditemukan.

   5. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel yang telah tersedia.




Tabel Hasil Pengamatan

              Nada                         Tinggi Kolom Udara (cm)

                Do                                     ...

                Re                                     ...

                Mi                                     ...

                Fa                                     ...




                                                                  Page | 14
Sol                              ...

                  La                              ...

                  Si                              ...

              Do (tinggi)                         ...




Pertanyaan:

   1. Apakah ada perubahan air sebelum dan saat botol dipukul dengan

      batangan besi? Bagaimana bentuk perubahannya?

      Jawab:




   2. Apakah banyak atau tidaknya air sebelum dan saat botol dipukul

      dengan batangan besi? Bagaimana bentuk perubahannya?

      Jawab:




                                                             Page | 15
3. Apakah banyak atau tidaknya air dalam botol berpengaruh pada

   tinggi atau rendahnya nada? Mengapa demikian?

   Jawab:




4. Setelah   melakukan   percobaan   tadi,   bagaimanakah    proses

   terbentuknya nada yang kalian amati?

   Jawab:




5. Kesimpulan:




                                                            Page | 16
RUBRIK PENILAIAN PRAKTIKUM




Nama Siswa :

Kelompok   :




Tahap Persiapan

Nilai   Kategori

3       Siswa memperhatikan alat-alat yang telah tersedia di meja dan




                                                             Page | 17
memperhatikan penjelasan guru

2       Siswa hanya memperhatikan alat-alat yang telah tersedia di

        meja lab dan tidak memperhatikan penjelasan guru

1       Siswa tidak memperhatikan




Tahap Pelaksanaan Praktikum

Nilai   Kategori

3       Siswa menggunakan semua alat yang telah disediakan dan

        mampu serta terampil menemukan nada-nada yang diminta

2       Siswa tidak menggunakan semua alat yang telah disediakan dan

        mampu menemukan nada-nada yang diminta

1       Siswa menggunakan semua alat yang telah disediakan namun

        belum mampu menemukan nada-nada yang diminta

Tahap Presentasi

Nilai   Kategori

3       Siswa mampu mengemukakan idenya dengan jelas dan mudah

        dimengerti serta memahami konsep yang telah dipelajari

2       Siswa memahami konsep yang telah dipelajari namun tidak

        mampu mengemukakan idenya dengan            jelas dan mudah

        dimengerti

1       Siswa tidak memahami konsep yang telah dipelajari



                                                                 Page | 18
Nilai Total = (Nilai Siswa : 9) x 100




                                        Page | 19

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
wd_amaliah
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Feren Jr
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
Nur Azizah
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Muhammad Ridlo
 
Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi
240297
 
Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase
DaPiDaBi
 
Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )
nurfauziaahh
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Dian Agatha
 
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik DidihLaporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
worodyah
 

Was ist angesagt? (20)

laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
 
Resonansi Bunyi
Resonansi BunyiResonansi Bunyi
Resonansi Bunyi
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 
Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi
 
BAB V GAYA LORENTZ
BAB V GAYA LORENTZBAB V GAYA LORENTZ
BAB V GAYA LORENTZ
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
 
Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
 
Laporan kimia konsentrasi
Laporan kimia konsentrasiLaporan kimia konsentrasi
Laporan kimia konsentrasi
 
Laporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralelLaporan Fisika - kaca plan paralel
Laporan Fisika - kaca plan paralel
 
Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
 
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik DidihLaporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
 
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
 
Laporan fisika menentukan restitusi
Laporan fisika menentukan restitusiLaporan fisika menentukan restitusi
Laporan fisika menentukan restitusi
 
Laporan Praktikum Elektrolisis
Laporan Praktikum ElektrolisisLaporan Praktikum Elektrolisis
Laporan Praktikum Elektrolisis
 

Andere mochten auch

Bahan diklat seni musik
Bahan diklat seni musikBahan diklat seni musik
Bahan diklat seni musik
aseranikurdi
 
Resonansi Gelombang Bunyi
Resonansi Gelombang BunyiResonansi Gelombang Bunyi
Resonansi Gelombang Bunyi
arda fatika
 
Create Spine Labels Using Word
Create  Spine  Labels  Using  WordCreate  Spine  Labels  Using  Word
Create Spine Labels Using Word
Marion Napier
 
rph Sains thn 6
rph Sains thn 6 rph Sains thn 6
rph Sains thn 6
herina2
 
SURAT MASUK - Proposal Kegiatan Science Competition Nasional dari BEM FMIPA U...
SURAT MASUK - Proposal Kegiatan Science Competition Nasional dari BEM FMIPA U...SURAT MASUK - Proposal Kegiatan Science Competition Nasional dari BEM FMIPA U...
SURAT MASUK - Proposal Kegiatan Science Competition Nasional dari BEM FMIPA U...
Bozie Streaming
 
4 tematik 4.1 indahnya kebersamaan_buku siswa
4 tematik 4.1 indahnya kebersamaan_buku siswa4 tematik 4.1 indahnya kebersamaan_buku siswa
4 tematik 4.1 indahnya kebersamaan_buku siswa
djaka gesik
 
Presentasi TUMBUKAN (by Gabriel)
Presentasi TUMBUKAN (by Gabriel)Presentasi TUMBUKAN (by Gabriel)
Presentasi TUMBUKAN (by Gabriel)
Gabriel Marindal
 
Company profile interior
Company profile interiorCompany profile interior
Company profile interior
Klik Homes
 

Andere mochten auch (20)

tabung resonansi
tabung resonansitabung resonansi
tabung resonansi
 
Elektroskop Sederhana (Laporan Fisika)
Elektroskop Sederhana (Laporan Fisika)Elektroskop Sederhana (Laporan Fisika)
Elektroskop Sederhana (Laporan Fisika)
 
Proposal pia 2011
Proposal pia 2011Proposal pia 2011
Proposal pia 2011
 
Pertemuan 9 bunyi
Pertemuan 9 bunyiPertemuan 9 bunyi
Pertemuan 9 bunyi
 
Bahan diklat seni musik
Bahan diklat seni musikBahan diklat seni musik
Bahan diklat seni musik
 
Bahan ajar fisika gelombang pada dawai
Bahan ajar fisika gelombang pada dawaiBahan ajar fisika gelombang pada dawai
Bahan ajar fisika gelombang pada dawai
 
Event Ramadhan 2012
Event Ramadhan 2012Event Ramadhan 2012
Event Ramadhan 2012
 
Bahan ajar fisika gelombang bunyi
Bahan ajar fisika gelombang bunyiBahan ajar fisika gelombang bunyi
Bahan ajar fisika gelombang bunyi
 
Resonansi Gelombang Bunyi
Resonansi Gelombang BunyiResonansi Gelombang Bunyi
Resonansi Gelombang Bunyi
 
Create Spine Labels Using Word
Create  Spine  Labels  Using  WordCreate  Spine  Labels  Using  Word
Create Spine Labels Using Word
 
rph Sains thn 6
rph Sains thn 6 rph Sains thn 6
rph Sains thn 6
 
SURAT MASUK - Proposal Kegiatan Science Competition Nasional dari BEM FMIPA U...
SURAT MASUK - Proposal Kegiatan Science Competition Nasional dari BEM FMIPA U...SURAT MASUK - Proposal Kegiatan Science Competition Nasional dari BEM FMIPA U...
SURAT MASUK - Proposal Kegiatan Science Competition Nasional dari BEM FMIPA U...
 
Company profile pandawa oke bgt new
Company profile pandawa oke bgt newCompany profile pandawa oke bgt new
Company profile pandawa oke bgt new
 
Laporan titik berat fisika
Laporan titik berat fisikaLaporan titik berat fisika
Laporan titik berat fisika
 
4 tematik 4.1 indahnya kebersamaan_buku siswa
4 tematik 4.1 indahnya kebersamaan_buku siswa4 tematik 4.1 indahnya kebersamaan_buku siswa
4 tematik 4.1 indahnya kebersamaan_buku siswa
 
Kimia Organik Kelas X semester 1
Kimia Organik Kelas  X semester 1Kimia Organik Kelas  X semester 1
Kimia Organik Kelas X semester 1
 
Bab 2 gelombang bunyi
Bab 2 gelombang bunyi Bab 2 gelombang bunyi
Bab 2 gelombang bunyi
 
Presentasi TUMBUKAN (by Gabriel)
Presentasi TUMBUKAN (by Gabriel)Presentasi TUMBUKAN (by Gabriel)
Presentasi TUMBUKAN (by Gabriel)
 
Pembuatan alat praktikum momen gaya (torsi)
Pembuatan alat praktikum momen gaya (torsi)Pembuatan alat praktikum momen gaya (torsi)
Pembuatan alat praktikum momen gaya (torsi)
 
Company profile interior
Company profile interiorCompany profile interior
Company profile interior
 

Ähnlich wie konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas

Rpp microteaching smp ktsp materi gelombang bunyi
Rpp microteaching smp ktsp materi gelombang bunyiRpp microteaching smp ktsp materi gelombang bunyi
Rpp microteaching smp ktsp materi gelombang bunyi
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Ketut Sumerjana FASE A-2 (Perangkat Ajar Imitasi Bunyi Pada Tubuh Manusia Dan...
Ketut Sumerjana FASE A-2 (Perangkat Ajar Imitasi Bunyi Pada Tubuh Manusia Dan...Ketut Sumerjana FASE A-2 (Perangkat Ajar Imitasi Bunyi Pada Tubuh Manusia Dan...
Ketut Sumerjana FASE A-2 (Perangkat Ajar Imitasi Bunyi Pada Tubuh Manusia Dan...
Joko Lelurrr
 
Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.
Google
 

Ähnlich wie konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas (20)

Laporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa Terbuka
Laporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa TerbukaLaporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa Terbuka
Laporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa Terbuka
 
RPP Fisika SMA Kelas XII
RPP Fisika SMA Kelas XIIRPP Fisika SMA Kelas XII
RPP Fisika SMA Kelas XII
 
Resonansibunyi 140618082517-phpapp02
Resonansibunyi 140618082517-phpapp02Resonansibunyi 140618082517-phpapp02
Resonansibunyi 140618082517-phpapp02
 
Resonansibunyi 140618082517-phpapp02
Resonansibunyi 140618082517-phpapp02Resonansibunyi 140618082517-phpapp02
Resonansibunyi 140618082517-phpapp02
 
Resonansibunyi 140618082517-phpapp02
Resonansibunyi 140618082517-phpapp02Resonansibunyi 140618082517-phpapp02
Resonansibunyi 140618082517-phpapp02
 
Penerapan Etnosains dalam Pendidikan IPA.pdf
Penerapan Etnosains dalam Pendidikan IPA.pdfPenerapan Etnosains dalam Pendidikan IPA.pdf
Penerapan Etnosains dalam Pendidikan IPA.pdf
 
Rpp microteaching smp ktsp materi gelombang bunyi
Rpp microteaching smp ktsp materi gelombang bunyiRpp microteaching smp ktsp materi gelombang bunyi
Rpp microteaching smp ktsp materi gelombang bunyi
 
Rpp pendengaran dan sistem sonar sarman-muzakkir
Rpp pendengaran dan sistem sonar sarman-muzakkirRpp pendengaran dan sistem sonar sarman-muzakkir
Rpp pendengaran dan sistem sonar sarman-muzakkir
 
Nurafwi Gelombang Bunyi
Nurafwi Gelombang BunyiNurafwi Gelombang Bunyi
Nurafwi Gelombang Bunyi
 
Materi tentang Indera Pengdengaran dan Sistem Sonar
Materi tentang Indera Pengdengaran dan Sistem SonarMateri tentang Indera Pengdengaran dan Sistem Sonar
Materi tentang Indera Pengdengaran dan Sistem Sonar
 
Pipa organa
Pipa organaPipa organa
Pipa organa
 
Pembelajaran Tematik Kelas 4 SD Tema 1 Indahnya Kebersamaan Sub Tema 1 Kebera...
Pembelajaran Tematik Kelas 4 SD Tema 1 Indahnya Kebersamaan Sub Tema 1 Kebera...Pembelajaran Tematik Kelas 4 SD Tema 1 Indahnya Kebersamaan Sub Tema 1 Kebera...
Pembelajaran Tematik Kelas 4 SD Tema 1 Indahnya Kebersamaan Sub Tema 1 Kebera...
 
Pengertian Bunyi
Pengertian BunyiPengertian Bunyi
Pengertian Bunyi
 
Ketut Sumerjana FASE A-2 (Perangkat Ajar Imitasi Bunyi Pada Tubuh Manusia Dan...
Ketut Sumerjana FASE A-2 (Perangkat Ajar Imitasi Bunyi Pada Tubuh Manusia Dan...Ketut Sumerjana FASE A-2 (Perangkat Ajar Imitasi Bunyi Pada Tubuh Manusia Dan...
Ketut Sumerjana FASE A-2 (Perangkat Ajar Imitasi Bunyi Pada Tubuh Manusia Dan...
 
Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.
 
Modul rekoder
Modul rekoderModul rekoder
Modul rekoder
 
Kelompok 5 kordofon dipetik & elektrofon
Kelompok 5 kordofon dipetik & elektrofonKelompok 5 kordofon dipetik & elektrofon
Kelompok 5 kordofon dipetik & elektrofon
 
PPT II SENI BUDAYA KB 3: ANSANBEL MUSIK
PPT II SENI BUDAYA KB 3: ANSANBEL MUSIKPPT II SENI BUDAYA KB 3: ANSANBEL MUSIK
PPT II SENI BUDAYA KB 3: ANSANBEL MUSIK
 
Bab 3 menyanyi dengan satu suara
Bab 3 menyanyi dengan satu suaraBab 3 menyanyi dengan satu suara
Bab 3 menyanyi dengan satu suara
 
Bunyi
BunyiBunyi
Bunyi
 

Mehr von Fitriyana Migumi

Etika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasiEtika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasi
Fitriyana Migumi
 
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUSTRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
Fitriyana Migumi
 
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisikacontoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
Fitriyana Migumi
 
desain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolahdesain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolah
Fitriyana Migumi
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baru
Fitriyana Migumi
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baru
Fitriyana Migumi
 
Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)
Fitriyana Migumi
 

Mehr von Fitriyana Migumi (20)

semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Makalah gelombang elektromagnetik
Makalah gelombang elektromagnetikMakalah gelombang elektromagnetik
Makalah gelombang elektromagnetik
 
Makalah interferensi
Makalah interferensiMakalah interferensi
Makalah interferensi
 
Proposal pia untuk sponsor
Proposal pia untuk sponsorProposal pia untuk sponsor
Proposal pia untuk sponsor
 
Etika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasiEtika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasi
 
Konsep fasor
Konsep fasorKonsep fasor
Konsep fasor
 
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUSTRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
 
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisikacontoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
 
desain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolahdesain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolah
 
Sistem banyak partikel
Sistem banyak partikelSistem banyak partikel
Sistem banyak partikel
 
sistem banyak partikel
sistem banyak partikelsistem banyak partikel
sistem banyak partikel
 
Termodinamika modul
Termodinamika modulTermodinamika modul
Termodinamika modul
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baru
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baru
 
Gelombang harmonik
Gelombang harmonikGelombang harmonik
Gelombang harmonik
 
Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)
 
GALILEO DAN FISIKA BARU
GALILEO DAN FISIKA BARUGALILEO DAN FISIKA BARU
GALILEO DAN FISIKA BARU
 
Anggota tata surya
Anggota tata suryaAnggota tata surya
Anggota tata surya
 
ANGGOTA TATA SURYA
ANGGOTA TATA SURYAANGGOTA TATA SURYA
ANGGOTA TATA SURYA
 

konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas

  • 1. Alat Musik Botol Bekas Makalah Mata Kuliah Labfis II Kelompok : 1.Fitriyana (06091011039) 2. Iftita Seviana (06091011013) 3. Malisa Oktarina (06091011046) Dosen Pengasuh: 1. Sudirman, S.Pd., M. Si 2. Dr. Sardianto Marcos Siahaan, M. Pd., M. Si Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya 0
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh Puji dan syukur Penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan inayah-Nyalah makalah yang berjudul “Alat Musik Dari Botol Bekas” ini dapat terselesaikan, begitu juga dengan alatnya. Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu demi terselesainya tugas ini, yang namanya tak dapat kami sebutkan satu persatu. Pelajaran fisika, khususnya di tingkat SMA, seringkali dianggap terlalu abstrak dan tak memiliki konteks dalam kehidupan nyata. Hal ini disebabkan karena guru terkadang lebih banyak mengajarkan fisika di kelas saja dan hanya bermodalkan buku teks. Materi fisika akhirnya menjadi sulit diterima karena siswa tidak memiliki gambaran langsung tentang apa yang sebenarnya mereka pelajari. Pada materi tentang bunyi, banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita masukkan dalam proses pembelajaran, salah satunya alat musik. Selain memang berkaitan dengan pembelajaran bunyi, alat musik juga dapat menarik perhatian siswa dan mengundang minat siswa untuk memainkannya. Karena itulah, dalam makalah ini, kami mencoba membuat alat musik dari botol bekas. Kami menyadari bahwa baik makalah maupun alat yang kami buat masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah dn alat yang dibut dapat bermanfaat. Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh Inderalaya, Mei 2012 Tim Penulis Page | 1
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar 1 Daftar Isi 2 Landasan Teori 3 Alat dan bahan 8 Desain Alat 9 Cara kerja dan Prinsip Kerja Alat 10 Kesimpulan 11 LKS 13 Rubrik Penilaian 18 Page | 2
  • 4. ALAT MUSIK BOTOL BEKAS 1. Landasan Teori Hal yang paling penting dari suatu alat musik adalah bunyinya. Kita mengetahui bahwa yang sedang dimainkan adalah gitar, piano, drum, atau seruling karena kita mengenal bunyinya. Jadi, membuat alat musik berarti membuat bunyi yang unik dari alat tertentu yang dapat dinikmati dan dapat dijadikan musik. Banyak bahan yang dapat dijadikan alat musik, seperti potongan bambu dapat dijadikan seruling, galon air minum dapat dijadikan drum, dan potongan-potongan besi dapat dijadikan piano. Bunyi juga merupakan suatu hal yang dapat ditinjau dan dipelajari melalui fisika. Dalam ilmu fisika, dikatakan bahwa bunyi sebenarnya dihasilkan oleh benda yang bergetar. Kita dapat menyanyi dan berbicara karena pita suara kita bergetar sehingga menghasilkan bunyi. Kita juga dapat mendengarkan bunyi dari gitar yang sedang dipetik karena dawai gitar bergetar. Jadi, bunyi merupakan getaran dan setiap benda yang bergetar akan menghasilkan bunyi. Getaran bunyi yang merambat disebut gelombang bunyi. Gelombang bunyi merupakan suatu bentuk gelombang longitudinal. Dikatakan sebagai gelombang longitudinal karena bunyi merambat Page | 3
  • 5. dengan membentuk rapatan dan renggangan pada medium yang dilaluinya. Kembali lagi ke konsep bunyi merupakan hal terpenting dalam alat musik, maka bunyi yang dimaksud di sini adalah nada. Nada adalah bunyi yang memiliki frekuensi getaran yang teratur. Ada tujuh nada dalam satu tangga nada dan masing-masing nada memiliki frekuensinya sendiri- sendiri. Nada Do memiliki frekuensi sekitar 264 Hz, nada Re memiliki frekuensi sekitar 297 Hz, nada Mi memiliki frekuensi sekitar 330 Hz, nada Fa memiliki frekuensi sekitar 352 Hz, nada Sol memiliki frekuensi sekitar 396 Hz, nada La memiliki frekuensi sekitar 440 Hz, dan nada Si memiliki frekuensi sekitar 495 Hz, sementara nada Do tinggi memiliki frekuensi sekitar 528 Hz. Dengan demikian, tinggi atau rendahnya nada bergantung pada besar kecilnya frekuensi yang dihasilkan. Semakin besar frekuensinya, semakin tinggi nadanya. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil frekuensinya, semakin rendah nadanya. Selain itu, ketika kita kembali pada topik alat musik, hampir seluruh alat musik klasik (yang tidak dimainkan dengan menggunakan listrik) memiliki rongga udara. Perhatikanlah bahwa sebenarnya gitar memiliki rongga udara, biola pun demikian, termasuk juga seruling dan gendang. Untuk apa sebenarnya rongga udara ini? Ternyatarongga inilah yang menyebabkan alat musik yang kita buat memiliki suara yang khas dan Page | 4
  • 6. merdu. Dan dalam fisika, rongga ini dikenal dengan istilah resonansi udara. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda lain yang berada di dekatnya. Jika kita lihat yang terjadi pada rongga udara yang dimiliki gitar, maka dawai gitar yang bergetar akan membuat udara dalam rongga gitar ikut bergetar dan menghasilkan bunyi yang terdengar lebih merdu. Resonansi ini tidak hanya terjadi pada gitar, biola juga memiliki rongga udara sebagai tempat terjadinya resonansi sehingga bunyi yang dihasilkan biola akan menjadi lebih menarik, begitu juga dengan organ (piano yang sering digunakan di gereja) dan seruling, semuanya memiliki rongga udara agar memungkinkan terjadinya resonansi, sehingga suara yang dihasilkan oleh alat musik itu juga akan terdengar lebih merdu. Membuat alat musik ternyata dapat menggunakan alat-alat sederhana seperti yang telah disebutkan di awal. Maka, dari landasan teori ini, penulis tertarik untuk membuat suatu alat musik dari bahan bekas, yaitu botol kaca. Pipa Organa Terbuka Page | 5
  • 7. Pipaorganamerupakansejenisalatmusiktiup.Bisadicontohkansebaga iserulingbambu.Andatentupernahmelihatbahwaadaduajenisserulingbambu .Demikianjugadengankarakteristikpipaorgana.Ada pipaorganaterbuka (keduaujungnyaterbuka) danpipaorganatertutup (salahsatuujungnyatertutup). Jikapipaorganaditiup, makaudara- udaradalampipaakanbergetarsehinggamenghasilkanbunyi. Gelombang yang terjadimerupakangelombang longitudinal.Kolomudaradapat beresonansi, artinyadapatbergetar. Kenyataaninidigunakanpadaalatmusik yang dinamakanOrgana, baikorganadenganpipatertutupmaupunpipaterbuka.Polagelombanguntuk nada dasar ditunjukkanpadaGambar1. Panjangkolomudara (pipa) samadengan ½ (jarakantaraperutberdekatan). Gambar 1Organa Terbuka Dengandemikian atau λ1= 2L Page | 6
  • 8. Dan frekuensi nada dasaradalah Padaresonansiberikutnyadenganpanjanggelombang λ 2disebutnada ataspertama,ditunjukkanpadaGambar 1.b Initerjadidenganmenyisipkansebuahsimpul, sehinggaterjadi 3 perutdan 2 simpul. Panjangpipasamadengan λ2. Dengandemikian, L = λ2 atauλ2 = L. Danfrekuensi nada ataskesatuadalah Pada panjang gelombang λ3terjadi resonansi nada atas kedua. Panjang pipa organa , Frekuensi nada atas kedua yaitu: Persamaanfrekuensiuntukpipaorganaterbukasamadenganpersama anfrekuensiuntuktali yang terikatkeduaujungnya. Olehkarenaitu, persamaanumumfrekuensialamiataufrekuensiresonansipipaorganaharuss amadenganpersamaanumumuntuktali yang terikatkeduaujungnya, yaitu: Page | 7
  • 9. Denganv = cepatrambatbunyidalamkolomudaradann = 1, 2, 3, . . . .Jadi, padapipaorganaterbukasemuaharmonik (ganjildangenap) muncul, danfrekuensiharmonikmerupakankelipatanbulatdariharmonikkesatunya. Flu tedanrekorderadalahcontohinstrumen yang berprilakusepertipipaorganaterbukadengansemuaharmonikmuncul. 2. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat musik ini adalah sebagai berikut: a. Kayu (Secukupnya) b. Botol Kaca Bekas (8 Buah) c. Baut Ukuran 3 inchi (Secukupnya) d. Gergaji e. Palu f. Meteran g. Penggaris Siku h. Air i. Tali j. Amplas k. Cat Kayu l. Kertas (Secukupnya) Page | 8
  • 10. 3. Desain Alat Adapun desain alat musik ini adalah sebagai berikut: a. Tampak Depan dan Belakang b. Tampak Samping Kiri dan Kanan c. Tampak Atas dan Bawah 4. Cara kerja dan Prinsip Kerja Alat Botol bekas merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul. Botol bekas yang dipilih adalah botol bekas yang identik, artinya memiliki ketinggian, volume, dan ketebalan yang hampir sama. Untuk menghasilkan nada yang berbeda-beda, maka botol diisi air dengan Page | 9
  • 11. ketinggian tertentu. Pemukulnya dibuat dari kayu yang diberi ujung paku karena paku dapat menghasilkan ketukan yang bagus dibandingkan dengan material lainnya. Nada yang dipilih adalah nada-nada dasar seperti Do, Re, Mi, Fa, Sol, La, Si, dan Do tinggi. Dengan demikian, dibutuhkan delapan buah botol bekas. Selanjutnya, botol bekas yang sudah diatur nadanya tersebut dimasukkan ke dalam semacam rak yang dibuat dari kayu. Rak ini akan menjaga agar botol tetap mantap di tempatnya dan tidak oleng ketika dipukul, selain itu, rak ini juga berfungsi agar air yang ada di dalam botol tidak tumpah dan posisi botol sama rata. Nada-nada dasar Do, Re, Mi, Fa, Sol, La, Si, dan Do Tinggi ini di cari dengan mengatur ketinggian air di dalam botol. Hal ini bertujuan agar udara pada kolom udara dapat beresonansi sehingga menghasilkan nada dengan frekwensi tertentu. L Page | 10
  • 12. Gambar.2 Panjang kolom Udara (L) 1‘ 7 6 5 4 3 2 1 Gambar. 3 Alat Musik Botol bekas Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa kolom udara dari nada Do dasar hingga nada Do tinggi semakin panjang. Itu berarti, semakin panjang kolom udara di dalam botol maka frekuensi suara yang dihasilkan akan semakin tinggi. Begitupun sebaliknya, semakin pendek kolom udara di dalam botol maka frekuensi nada yang dihasilkan akan semakin rendah. 5. Kesimpulan Semakin panjang kolom udara di dalam botol maka frekuensi nada yang dihasilkan akan semakin tinggi. Begitupun sebaliknya, semakin pendek kolom udara di dalam botol maka frekuensi nada yang dihasilkan akan semakin rendah. Page | 11
  • 13. LEMBAR KERJA SISWA Nama Kelompok : Nama Siswa : 1. 2. 3. Kelas : Mata Pelajaran : Page | 12
  • 14. Tujuan 1. Mendeskripsikan proses terbentuknya dan merambatnya bunyi pada medium air. 2. Menganalisis hubungan tinggi rendahnya nada dengan banyak atau tidaknya air yang dimasukkan dalam botol. Alat dan Bahan 1. Botol kaca bekas (8 buah) 2. Air (Secukupnya) 3. Baskom Kecil (1 buah) 4. Batangan besi (1 buah) 5. Mistar (1 buah) 6. Corong (1 buah) 7. Kertas Label (Secukupnya) Langkah Kerja 1. Ambil air secukupnya dengan menggunakan baskom kecil yang telah disediakan. Page | 13
  • 15. 2. Masukkan air ke dalam botol sedikit demi sedikit sambil menentukan nada apa yang diperoleh dengan memukulkan batangan besi ke badan botol. 3. Setelah semua nada ditemukan, ukur seberapa tinggi bagian yang tidak terdapat air dalam setiap botol (kolom udara). 4. Labeli setiap botol berdasarkan nada-nada yang ditemukan. 5. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel yang telah tersedia. Tabel Hasil Pengamatan Nada Tinggi Kolom Udara (cm) Do ... Re ... Mi ... Fa ... Page | 14
  • 16. Sol ... La ... Si ... Do (tinggi) ... Pertanyaan: 1. Apakah ada perubahan air sebelum dan saat botol dipukul dengan batangan besi? Bagaimana bentuk perubahannya? Jawab: 2. Apakah banyak atau tidaknya air sebelum dan saat botol dipukul dengan batangan besi? Bagaimana bentuk perubahannya? Jawab: Page | 15
  • 17. 3. Apakah banyak atau tidaknya air dalam botol berpengaruh pada tinggi atau rendahnya nada? Mengapa demikian? Jawab: 4. Setelah melakukan percobaan tadi, bagaimanakah proses terbentuknya nada yang kalian amati? Jawab: 5. Kesimpulan: Page | 16
  • 18. RUBRIK PENILAIAN PRAKTIKUM Nama Siswa : Kelompok : Tahap Persiapan Nilai Kategori 3 Siswa memperhatikan alat-alat yang telah tersedia di meja dan Page | 17
  • 19. memperhatikan penjelasan guru 2 Siswa hanya memperhatikan alat-alat yang telah tersedia di meja lab dan tidak memperhatikan penjelasan guru 1 Siswa tidak memperhatikan Tahap Pelaksanaan Praktikum Nilai Kategori 3 Siswa menggunakan semua alat yang telah disediakan dan mampu serta terampil menemukan nada-nada yang diminta 2 Siswa tidak menggunakan semua alat yang telah disediakan dan mampu menemukan nada-nada yang diminta 1 Siswa menggunakan semua alat yang telah disediakan namun belum mampu menemukan nada-nada yang diminta Tahap Presentasi Nilai Kategori 3 Siswa mampu mengemukakan idenya dengan jelas dan mudah dimengerti serta memahami konsep yang telah dipelajari 2 Siswa memahami konsep yang telah dipelajari namun tidak mampu mengemukakan idenya dengan jelas dan mudah dimengerti 1 Siswa tidak memahami konsep yang telah dipelajari Page | 18
  • 20. Nilai Total = (Nilai Siswa : 9) x 100 Page | 19