SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 57
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 1
Landasan dan Asas Pendidikan
1. Dasar Filosofis Pendidikan
2. Dasar Psikologis Pendidikan
3. Dasar Sosiologis Pendidikan
4. Dasar Kultural Pendidikan
5. Dasar Ilmiah dan Teknologi
6. Dasar konstitusional Pendidikan
7. Asas Pendidikan Seumur Hidup
8. Asas Tutwuri hadayanai
9. Asas Kemandirian dalam belajar
2
A. Dasar filosofis Pendidikan
Dasar Filosofis
Pendidian
Makna dan
Hakekat
Pendidikan
Apakah
Pendidikan itu
Mengapa
Pendidikan
Diperlukan
Apa seharusnya
Tujuan
Pendidikan
Landasan Yang
Berdasar,besifat
Filosofis
Ilmu dan
Falsafah Negara
A. Dasar filosofis Pendidikan
Dasar filosofis pendidikan berkaitan
dengan:
a. makna dan hakekat pendidikan yang
berusaha menelaah masalah-masalah
pokok: seperti
1) apakah pendidikan itu?
2) mengapa pendidikan diperlukan?
3) apa yang seharusnya menjadi
tujuannya?
b. Landasan yang berdasarkan atau
bersifat filsafat, falsafah).
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 3
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 4
Filsafat menelaah sesuatu secara
radikal,menyeluruh dan konseptual yang
menghasilkan konsep-konsep mengenai
kehidupan dan dunia
Konsepsi-konsepsi filosofis tentang
kehidupan manusia dan dunianya pada
umumnya bersumber dari dua faktor
yaitu
1) Religi dan etika yang bertumpuh pada
keyakinan
2) Ilmu pengetahuan yang
mengandalkan penalaran.
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 5
-Filsafat berada di antara keduanya,
kawasannya seluas religi, namun
lebih dekat dengan ilmu
pengetahuan, karena timbul dari
keraguan dan mengandalkan akal
manusia.
Tinjauan filsafat tentang sesuatu,
termasuk pendidikan, berarti
berfikir bebas serta merentang
pikiran sampai sejauh-jauhnya
tentang sesuatu itu.
Kaitan Filsafat dan Pendidikan
1. Filsafat mencoba merumuskan citra tentang
manusia dan masyarakat, sedangkan
pendidikan berusaha mewujudkan citra
itu.
2. Rumusan tentang harkat dan martabat
manusia beserta masyarakatnya ikut
menentukan tujuan dan cara-cara
penyelenggaraan dan dari sisi lain,
pendidikan merupakan proses memanusiakan
manusia.
3. Filsafat pendidikan berupaya menjawab
secara kritis dan mendasar berbagai
pertanyaan pokok sekitar pendidikan, apa,
mengapa, ke mana, bagaimana dsb.
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 6
Pendekatan filosofi yaitu suatu pendekatan untuk menelaah dan
memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan
metode filsafat.
Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah pendidikan tidak
hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan semata, yang hanya
terbatas pada pengalaman.
Dalam pendidikan akan muncul masalah-masalah yang lebih luas,
kompleks dan lebih mendalam, yang tidak terbatas oleh pengalaman
inderawi maupun fakta-fakta faktual, yang tidak mungkin dapat
dijangkau oleh sains.
Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah tujuan pendidikan yang
bersumber dari tujuan hidup manusia dan nilai sebagai pandangan
hidup. Nilai dan tujuan hidup memang merupakan fakta, namun
pembahasannya tidak bisa dengan menggunakan cara-cara yang
dilakukan oleh sains, melainkan diperlukan suatu perenungan yang
lebih mendalam.
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 7
Cara kerja pendekatan filsafat dalam pendidikan dilakukan
melalui metode berfikir yang radikal, sistematis dan
menyeluruh tentang pendidikan, yang dapat dikelompokkan
ke dalam tiga model: (1) model filsafat spekulatif; (2) model
filsafat preskriptif; (3) model filsafat analitik.
Filsafat spekulatif adalah cara berfikir sistematis tentang
segala yang ada, merenungkan secara rasional-spekulatif
seluruh persoalan manusia dengan segala yang ada di jagat
raya ini dengan asumsi manusia memliki kekuatan
intelektual yang sangat tinggi dan berusaha mencari dan
menemukan hubungan dalam keseluruhan alam berfikir dan
keseluruhan pengalaman
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 8
Filsafat preskriptif berusaha untuk menghasilkan suatu ukuran
(standar) penilaian tentang nilai-nilai, penilaian tentang perbuatan
manusia, penilaian tentang seni, menguji apa yang disebut baik dan
jahat, benar dan salah, bagus dan jelek. Nilai suatu benda pada
dasarnya inherent dalam dirinya, atau hanya merupakan gambaran dari
fikiran kita. Dalam konteks pendidikan, filsafat preskriptif memberi
resep tentang perbuatan atau perilaku manusia yang bermanfaat.
Filsafat analitik memusatkan pemikirannya pada kata-kata, istilah-
istilah, dan pengertian-pengertian dalam bahasa, menguji suatu ide atau
gagasan untuk menjernihkan dan menjelaskan istilah-istilah yang
dipergunakan secara hati dan cenderung untuk tidak membangun suatu
mazhab dalam sistem berfikir (disarikan dari Uyoh Sadulloh, 1994)
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 9
Kajian berbagai cabang filsafat (Logika, epistimologi, etika,
estetika, metafisika dll) berpengarunya terhadap pendidik an.
Karena prinsip-prinsip dan kebenaran-kebenaran hasil kajian pada
umumnya diterapkan dalam bidang pendidikan
Peranan filsafat dalam pendidikan berkaitan
a. Keberadaan dan kedudukan manusia sebagai makhluk di
dunia
(zoon politicon, homo sapien, animal educandum, dsb)
b. Masyarakat dan kebudayaannya
c. Keterbatasan manusia sebagai makhluk hidup yang banyak
menghadapi tantangan
d. Perlunya landasan berpikir dalam pekerjaan pendidikan
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 10
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 11
PANDANGAN ALIRAN FILSAFAT TERHADAP PENDIDIKAN
No. Aliran Pandangan
1. Naturalisme segala kenyataan yang bisa ditangkap oleh pancaindra sebagai
kebenaran yang sebenarnya: (realisme, materialisme,
positivisme dsb)
2. Realisme Menekankan pada pengakuan adanya kenyataan hakiki yang
objektif, di luar manusia, kenyataan hakiki yang objektif itu
ada secara praeksistensi yakni mendahului dan lebih utama
dari keberadaan manusia beserta kesadarannya.
3. Positivisme:  Kalau sesuatu itu memang ada, maka adanya itu pastilah
dapat diamati dan atau diukur;
 Nilai-nilai bersifat absolut dan abadi yang berdasarkan
hukum alam. Oleh karena itu, pendidikan tidak lain dari
usaha untuk mengajarkan berbagai disiplin pengetahuan
terpilih sebagai pembimbing kehidupan yang terbaik, seperti
sejarah, bahasa, IPA, dan matematika
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 12
4. Idealisme  Hakekat kenyatan adalah ide sebagai gagasan kejiwaan. Apa
yang dianggap kebenaran realitas hanyalah bayangan atau
refleksi dari ide sebagai kebenaran bersifat spritual atau mental.
 Ide sebagai gagasan kejiwaan itulah sebagai kebenaran atau nilai
sejati yang absolut
 Pendidikan adalah kegiatan intelektual untuk membangkitkan
ide-ide yang masih laten, antara lain melalui introspeksi dan
tanya jawab.
 Sekolah berfungsi membantu siswa mencari dan menemukan
kebenaran, keindahan dan kehidupan yang luhur
5. Pragmatisme segala sesuatu harus dinilai dari segi kegunaan praktis.
Penerapan konsep pragmatisme secara eksperimental melalui
lima tahap yaitu:
1. situasi tak tentu, yaitu timbulnya situasi ketegangan di
dalam pengalaman yang perlu dijabarkan secara spesifik
2. diagnosis . Yakni mempertajam masalah termasuk
perkiraan faktor penyebabnya
3. hipotesis. Yakni penemuan gagasan yang diperkirakan dapat
mengatasi masalah
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 13
4. Pengujian hipotesis …. Yakni pelaksnaan berbagai hipotesis dan
membandingkan hasilnya serta implikasinya masing- masing jika
dipraktekkan
5. Evaluasi …. Yakni mempertimbangkan hasilnya setelah
hipotesis terbaik dilaksanakan
Pendidikan adalah suatui proses eksperimental, dan metode yang
penting adalah metode pemecahan masalah.
6. Progresivisme Menentang pendidikan tradisional serta mengembang- kan
prinsip-prinsip:
1) Anak harus bebas, agar dapat berkembang secara wajar
2) Penumbuhan minat melalui pengalaman langsung untuk
merangsang belajar
3) Guru harus menjadi peneliti dan pembimbing kegiatan
belajar
4) Harus ada kerjasama sekolah dan rumah
5) Sekolah progresif’ harus merupakan laboratoerium untuk
melakukan ekperiemntasi
7. Filsaafat
Keagamaan
Pokok pendapat aliran ini bahwa Tuhan adalah pencipta alam semesta
termasuk manusia sebagai penciptaan tertinggi, hakekat manusia adalah
kesatuan tubuh dan jiwa, manusia dapat mencapai pengetahuan mutlak
asalkan dengan mengunakan akal dan iman dan sebagainya
MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 14
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 15
A. ESSENSIALISME Menekankan pentingnya pewarisan budaya dan
pemberian pengetahuan dan keterampilan pada peserta
didik agar dapat menjadi anggota masyarakat yang
berguna. Matematika, sains dan mata pelajaran lainnya
dianggap sebagai dasar-dasar substansi kurikulum yang
berharga untuk hidup di masyarakat. Sama halnya dengan
perenialisme, essesialisme juga lebih berorientasi pada
masa lalu.
B. PERENIALISME Perenialisme lebih menekankan pada keabadian,
keidealan, kebenaran dan keindahan dari pada warisan
budaya dan dampak sosial tertentu. Pengetahuan dianggap
lebih penting dan kurang memperhatikan kegiatan sehari-
hari. Pendidikan yang menganut faham ini menekankan
pada kebenaran absolut , kebenaran universal yang tidak
terikat pada tempat dan waktu. Aliran ini lebih
berorientasi ke masa lalu.
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 16
C.
PROGRESIVISME
 Progresivisme atau gerakan pendidikan progresif yang
mengembangkan teori pendidikan yang mendasarkan diri
pada beberapa prinsip, antara lain: (a) anak harus bebas untuk
dapat berkembang secara wajar, (b) pengalaman langsung
merupakan cara terbaik untuk merangsang minat belajar, ©
guru harus menjadi seorang peneliti dan membimbing
kegiatan belajar, (d) sekolah progresif harus merupakan suatu
laboratorium untuk melakukan reformasi pedagogis dan
ekperimentasi.
 Menekankan pada pentingnya melayani perbedaan
individual, berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman
belajar dan proses. Progresivisme merupakan landasan bagi
pengembangan belajar peserta didik aktif.
D.
EKSISTENSIALIS
ME
Menekankan pada individu sebagai sumber pengetahuan
tentang hidup dan makna. Untuk memahami kehidupan
seseorang mesti memahami dirinya sendiri. Aliran ini
mempertanyakan : bagaimana saya hidup di dunia ? Apa
pengalaman itu ?
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 17
E.
REKONSTRUKTIVIS
ME
Merupakan elaborasi lanjut dari aliran
progresivisme. Pada rekonstruktivisme,
peradaban manusia masa depan sangat
ditekankan. Di samping menekankan
tentang perbedaan individual seperti pada
progresivisme, rekonstruktivisme lebih jauh
menekankan tentang pemecahan masalah,
berfikir kritis dan sejenisnya. Aliran ini akan
mempertanyakan untuk apa berfikir kritis,
memecahkan masalah, dan melakukan
sesuatu ? Penganut aliran ini menekankan
pada hasil belajar dari pada proses.
Aliran Filsafat Perenialisme, Essensialisme, Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang mendasari terhadap pengembangan Model Kurikulum Subjek-Akademis. Sedangkan, filsafat progresiv
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 18
Aliran Filsafat Perenialisme, Essensialisme, Eksistensialisme
merupakan aliran filsafat yang mendasari terhadap pengembangan
Model Kurikulum Subjek-Akademis. Sedangkan, filsafat
progresivisme memberikan dasar bagi pengembangan Model
Kurikulum Pendidikan Pribadi. Sementara, filsafat rekonstruktivisme
banyak diterapkan dalam pengembangan Model Kurikulum
Interaksional.
Masing-masing aliran filsafat pasti memiliki kelemahan dan
keunggulan tersendiri. Oleh karena itu, dalam praktek pengembangan
kurikulum, penerapan aliran filsafat cenderung dilakukan secara
eklektif untuk lebih mengkompromikan dan mengakomodasikan
berbagai kepentingan yang terkait dengan pendidikan. Meskipun
demikian saat ini, pada beberapa negara dan khususnya di Indonesia,
tampaknya mulai terjadi pergeseran landasan dalam pengembangan
kurikulum, yaitu dengan lebih menitikberatkan pada filsafat
rekonstruktivisme.
PANDANGAN PHILOSHOPIES
Philo
shopy
Reality Knowledge Values
Teacher’s
Role
Emphasis on
Learning
Emphasis on
Curriculum
Idealism
Spritual,
Moral,, or
Mental;
unchanging
Rethin
king
Laten ideas
Absolute
And eternal
To bring latent
knowledge and
ideas to
consciousness;
to be a moral
and spiritual
leader
Recalling
knowledge and
ideas; abstract
thinking as the
highest form
Knowledge based;
subject based; classics
or liberal art; hirarchy of
subject; philoshopy,
theology, and
mathematics are most
important
Realis
m
Based on
natural
laws;
objective
and
compose
d of
matter
Consisting
of
sensation
and
abstraction
Absolute
and
eternal;
based on
bature’s
laws
To cultivate
rational
thought; to be
a moral and
spiritual
leader; to be
a source of
authority
Exercising
the mind;
logical and
abstyract
thinking are
highest form
Knowledge based;
subject based; arts
and scieces;
hirarchy of subject;
humanistic and
scientific subjects
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 19
Philo
shopy
Reality Know
ledge
Values
Teacher’s
Role
Emphasis on
Learning
Emphasis on Curriculum
Pragma
tism
Interaction
of
individual
with
environmen
t; always
changing
Based on
experience
use of
scientific
method
Situational
and relative;
subject to
change and
verification
To cultivate
critical
thinking and
scientific
processes
Methods for
dealing with
changing
enviroment
and scientific
explanations
No permanent knowledge
or subjects; appropriate
experiences that transmit
culture and prepare
individual for change;
problem solving topics
Existen
tialism
Subjective
Knowledg
e for
personal
choice
Freely
chosen;
based on
individuals’
perception
To cultivate
personal
choice and
individual
self-definition
Knowledge
and principles
of the human
condition;
acts of choice
making
Choices in subject matter,
electives; emotional,
aesthtic, and philoshopical
subject
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 20
PANDANGAN EDUCATIONAL PHILOS
Education
al Philo
shopy
Philoshopi
cal based
Aims of
Education
Knowledge
Role of Educa
tion
Curriculum
Focus
Related Curriculum
Trends
Perenia
lism
Realism
To educate the
rational
person; to
cultivate the
intellect
Focus on past and
permanent studies;
mastery of facts and
timeless knowledge
Teacher helps
students think
rationally, based on
Socratic method,
oral
exposition;explicit
teaching of
traditional values
Classical subject;
literacy
analysis;constant
curriculum
Great books;Paideia
proposal; returning to
the liberal arts
Essen
tialism
Idealism
Realism
To promote
the intellectual
growth of the
individual;
toeducate the
competent
person
Essential skills and
academic subject;
mastery of concepts
and principles of
subject matter
Teacher is authority
in his or her subject
field; explicit
teaching of
traditional values
Essential skills (Three
R’s) and essential
subjects (english)
Science history, math,
and foreign language
Back to basic; cultural
literacy; Excellence in
education
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 21
Educatio
nal Philo
shopy
Philosho
pical
based
Aims of
Education
Knowledge Role of Educa
tion
Curriculum
Focus
Related Curriculum
Trends
Progress
ivism
Pragma
tism
To promote
democratic
spcial living
Knowledge lead to
growth and
development a living
learning process’
focus on active and
relevant learning
Teacher is guide for
problem solving and
scientific inquiry
Based on student’s
interests,involves the
application of human
problems and affairs;
interdiciplinary subject
matter; activities and
project
Relevant curriculum ;
Humanistic education;
radical school reform
Recon-
Structi-
onism
Pragma
tism
To improve and
recinstuct
society;
education for
change and
social reform
Skills and subjects
needed to iedntify and
ameliorate problems of
society learning is
active and concerned
with contemporary and
future society
Teacher service as an
agent of change and
reform; acts as a
project director and
research leader; helps
students become
aware of problems
confronting
humankind
Emphasis on social
sciences and social
research methods;
examination of social,
economic, and
political problems;
focus on present and
future trends as well
as on rational and
international issues
International
education;
reconceptualism;
equality of educational
opportunity
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 22
B.LANDASAN SOSIOLOGIS
Kegiatan Pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua
individu, atau dua generasi, yang memugkinkan generasi muda
mem- perkembangkan diri.
Kegiatan pedidikan yang sistematis terjadi di lembaga sekolah yang
dengan sengaja dibentuk oleh masyarakat.
Perhatian sosiologi pada kegiatan pendidikan semakin intensif,
sehingga melahirkan cabang sosiologi
Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses
sosial dan pola- pola interaksi sosial di dalam Sistem Pendidikan
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 23
Ruang lingkup sospend meliputi :
1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain, yang
mempelajari
(a) Fungsi pendidikan dalam kebudayaan
(b) Hubungan sistem pendidikan dan kontrol sosial dan
sistem kekuasaan
(c) Fungsi sistem pendidikan dalam memelihara dan
mendorong proses sosial dan perubahan
kebudayaan
(d) Hubungan pendidikan dengan kelas sosial atau
sistem status
(e) Fungsionalisasi sistem pendidikan formal dalam
hubungannya dengan ras, kebudayaan, atau
kelompok- kelompok dalam masyarakat
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 24
2. Hubungan kemanusiaan di sekolah yang meliputi:
(a) Sifat kebudayaan sekolah khususnya yang berbeda dengan
kebudayaan di luar sekolah
(b) Pola interaksi sosial atau struktur masyarakat sekolah
3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya, yang mempelajari:
(a) peranan sosial guru
(b) Sifat kepribadian guru
(c) Pengaruh kepribadian guru terhadap tingkah laku siswa
(d) Fungsi sekolah dalam sosialisasi anak-anak
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 25
4. Sekolah dalam komunitas yang mempelajari pola interaksi
antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam
komunitas nya, yang meliputi:
(a) Pelukisan tentang komunitas seperti tampak dalam
pengaruhnya terhadap organisasi sekolah
(b) Analisis tentang proses pendidikan seperti tampak
terjadi
pada sistem sosial komunitas kaum tidak terpelajar
(c) Hubungan antara sekolah dan komunitas dalam fungsi
kependidikannya
(d) Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam
hubungannya
dengan organisasi sekolah.
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 26
C. LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN
1. Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan Sehingga landasan
psikologis merupakan salah satu yang penting dalam bidang
pendidikan
2. Pada umumnya landasan psikologis dari pendidikan terutama tertuju
pada pemahaman manusia, khususnya proses perkembangan dan
proses belajar
3. Pandangan Psikologis Tentang Pendidikan
1) Strategi Disposisional
Terutama pandangan konstitusional dari Kretschmer dan Sheldon
yang memberikan tekanan pada peranan hereditas dalam
perkembangan manusia.
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 27
Strategi behavioral yang bertolak dari Locken tradition
memandang manusia terutama sebagai makhluk pasif
yang tergantung pada pengaruh lingkungannya;
pandangan ini antara lain nampak pada BF. Skinner
dengan “ A scientific Psychologynya”
Strategi phomenologis bertolak dari “ Leibnitzian
tradition yang memandang manusia sebagai makhluk
aktif yang mampu beraksi dan melakukan pilihan-pilihan
sendiri; pandangan ini nampak pada “ A humanistic
Psychology dari Carl Rogers
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 28
2) Strategi Behavioral dan Phenomenologis
Keduanya menekankan peranan faktor belajar namun berbeda bagaimana
proses belajar itu terjadi.
Perbedaan itu terjadi karena adanya “ two Models of Man” (Istilah dari
William D. Hitt, 1969) yang menyebabkan “ Lpcken and Leibnitzian
tradition” (Istilah GW. Allport).
Bagi tradisi ala J. Locke (Locken Tradition) pengetahuan berasal dari
stimulasi eksternal, sehingga manusia adalah penerima dan pelanjut
informasi (“a
Bagi tradisi ala G. Leibnitz (Leibnitzian Tradition) pengetahuan berasal dari
dalam, manusia sebagai pembangkit atau generator informasi (is derived
from within, man is a generator of information).
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 29
Dalam kenyataan manusia bukan hanya “receiver and
transmitter of information” tetapi juga “generator of
information”
Perbedaan pandangan tentang hakekat manusia
ditinjau dari segi psiko-edukatif tersebut antara lain
nampak pada perbedaan pandangan tentang teori-teori
belajar, faktor-faktor penentu perkembangan
manusia, dan pandangan ini berdampak pada
pandangan tentang pendidikan
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 30
4. Psikologi dan Pendidikan
1) Pemahaman peserta didik, terutama yang berkaitan
dengan kejiwaan, merupakan salah satu kunci
keberhasilan pendidikan
2) Hasil kajian dan penemuan psikologi sangat diperlukan
penerapannya di bidang pendidikan seperti pengetahuan
tentang aspek-aspek pribadi, urutan dan ciri-ciri
perkembangan setiap aspek dan konsep tentang cara
yang paling tepat untuk mengembangkannya
3) Psikologi menyediakan sejumlah informasi tentang
kehidupan pribadi manusia pada umumnya serta gejala-
gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi.
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 31
5. Keunikan Peserta Didik
1) Perbedaan individual terjadi karena adanya
perbedaan berbagai aspek kejiwaan antara
peserta didik. Bukan hanya yang berkaitan
dengan kecerdasan dan bakat, tetapi juga
perbedaan pengalaman dan tingkat
perkembangan, aspirasi, cita-cita, bahkan
perbedaan kepribadian secara keseluruhan
2) Pemahaman hal tersebut di atas, sangat penting
bagi pendidikan, bagaimana cara-cara
penanganannya dan sebagainya
3) Salah satu yang banyak mendapat perhatian
adalah perbedaan kepribadian antar peserta
didik khususnya dan manusia umumnya
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 32
4) Kepribadian itu unik. Keunikan itu bukan hanya
karena perbedaan potensial, tetapi juga perbedaan
dalam perkembangannya karena pengaruh
sekitarnya
5) Pemahaman perkembangan kepribadian akan
sangat bermanfaat untuk pendidikan, utamanya
dalam membantu setiap peserta didik
mengembangkan kepribadi
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 33
5. MOTIVASI
Setiap peserta didik memiliki suatu kekuatan mental
yang menjadi pendorong bahkan penggeraknya untuk
melakukan suatu kegiatan tertentu
Penggerak kegiatan itu disebut motivasi. Deese (
1952:99) mengemukakan „Activity and motivation. The
classical theory of needs says that they arouse animals to
activity.“
Sudibyo Suryosubroto (2003: 52) mengemukakan
motivasi adalah aktualisasi sumber penggerak dan
pendorong tingkah laku individu memenuhi kebutuhan
mencapai tujuan dan mendapat kepuasan
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 34
Maslow dalam Teori Human Neednya mengemukakan
tingkatan motivasi :
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 35
SELF ACTUALIZATIONS
-----------------------------------
SELF ESTEEM NEED
LOVE AND BELONGINGNESS
NEED
SAFETY NEEDS
PHYSIOLOGICAL NEEDS
Table 1 Sumber motivasi Menurut Hutt W 2001
Table 1 Sumber motivasi Menurut Hutt W
2001
Sources of Motivational Needs
behavioral/external
 eicited by stimulus associated/connected to innately connected
stimulus
 obtain desired, pleasant consequences (rewards) or escape/avoid
undesired, unpleasant consequences
Social
 imitate positive models
 be a part of a group or a valued member
biological
 increase/decrease stimulation (arousal)
 activate senses (taste, touch, smell, etc.
 decrease hunger, thirst, discomfort, etc.
 maintain homeostasis, balance
cognitive
 aintain attention to something interesting or threatening
 develop meaning or understanding
 increase/decrease cognitive disequilibrium; uncertainty
 solve a problem or make a decision
 figure something out
 eliminate threat or risk
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 36
affective
 increase/decrease affective dissonance
 increase feeling good
 decrease feeling bad
 increase security of or decrease threats to self-esteem
 maintain levels of optimism and enthusiasm
conative
 meet individually developed/selected goal
 obtain personal dream
 develop or maintain self-efficacy
 take control of one's life
 eliminate threats to meeting goal, obtaining dream
 reduce others' control of one's life
spiritual
 understand purpose of one's life
 connect self to ultimate unknowns
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 37
Bahan DDP-2008/2009
38
Hutt W. (2001:31) menggambarkan macam motivasi seperti di bawah ini
:
Motivation to Learn
Ectrinsic Intrinsic
Cognition Affect Conation
Social
Cognition
Biology Spiritual
Operant
Conditioning
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 38
D. LANDASAN KULTURAL
1) Pengertian Kebudayaan
Dari catatan Supartono, 1992, terdapat 170 definisi kebudayaan. Catatan
terakhir Rafael Raga Manan ada 300 buah, beberapa diantaranya :
EB Taylor, Primitive Culture, 1871 Kebudayaan adalah keseluruhan yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adapt, serta
kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
Ki Hajar Dewantara Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil
perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan
dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 39
Robert H Lowie Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh
individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-
norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan dari
kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang
didapat melalui pendidikan formal atau informal
Koentjaraningrat Kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya
manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari
hasil budi pekertinya
Rafael Raga Maran Kebudayaan adalah cara khas manusia beradaptasi
dengan lingkungannya, yakni cara manusia membangun alam guna
memenuhi keinginan-keinginan serta tujuan hidupnya, yang dilihat
sebagai proses humanisasi
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 40
2) Fungsi kebudayaan
Mendasari, mendukung, dan mengisi masyarakat dengan nilai- nilai hidupn untuk
dapat bertahan, menggerakkan serta membawa masyarakat kepada taraf hidup
tertentu
- Hidup lebih baik
- Lebih manusiawi
- berperikemanusiaan
3) Unsur-Unsur kebudayaan
a. Peralatan dan perlengkapan hidup (pakaian, perumahan, alat-alat produksi,
transportasi)
b. Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi (pertanian, peternakan,
sistem produksi, distribusi )
c. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik,. sistem hukum,
perkawinan)
d. Bahasa
e. Kesenian
f. Sistem pengetahuan
g. Religi
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 41
4) Ciri & Wujud kebudayaan
Wujud kebudayaan
Ide : tingkah laku dalam tata hidup
Produk : sebagai ekspresi pribadi
Sarana hidup
Nilai dalam bentuk lahir
Ciri Kebudayaan
Bersifat menyeluruh
Berkembang dalam ruang / bidang geografis tertentu
Berpusat pada perwujudan nilai-nilai tertentu
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 42
5) Sifat kebudayaan
Beraneka ragam
Diteruskan dan diajarkan
Dapat dijabarkan :
Biologi
Psikologi
Sosiologi : manusia sebagai pembentuk kebudayaan
Berstruktur terbagi atas item-item
Mempunyai nilai
Statis dan dinamis
Terbagi pada bidang dan aspek
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 43
6) Proses kebudayaan
Proses pembudayaan adalah tindakan yang menimbulkan dan
menjadikan sesuatu lebih bermakna untuk kemanusiaan. Proses tersebut
diantaranya
(1) Internalisasi : Merupakan proses pencerapan realitas obyektif
dalam kehidupan manusia
(2) Sosialisasi : Proses interaksi terus menerus yang memungkinkan
manusia memperoleh identitas diri serta ketrampilan sosial
(3) Enkulturasi adalah pencemplungan seseorang kedalam suatu
lingkungan kebudayaan, dimana desain khusus untuk kehidupan
kelihatan sebagai sesuatu yang alamiah belaka.
(4) Difusi : Meleburnya suatu kebudayaan dengan kebudayaan lain
sehingga menjadi satu kebudayaan.
(5) Akulturasi : percampuran dua atau lebih kebudayaan yang dalam
percampuran itu masing-masing unsurnya masih kelihatan.
(6) Asimilasi : proses peleburan dari kebudayaan satu ke kebudayaan lain.
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 44
7) Kebudayaan dan Pendidikan
a) Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan
timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/
dikembangkan dengan jalan mewariskan kebudayaan
dari generasi ke generasi penerus dengan jalan
pendidikan, baik secara informal, non formal, dan
formal
b) Bentuk, ciri-ciri, dan pelaksanaan pendidikan
ditentukan oleh kebudayaan masyarakat di mana
proses itu berlangsung
c) Pendidikan berfungsi mengajarkan anak-anak pola
tingkah laku yang esensial dalam masyarakat
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 45
Empat Tugas Pokok Guru Menjadikan Sekolah
Pusat Kebudayaan
Pertama : Guru harus mampu membelajarkan anak, menciptakan
Suasana belajar yang bergairah dan merangsang
Kedua ; Guru hendaknya menciptakan suasana demokratis dalam
hubungannya dengan murid-muridnya dalam proses belajar-
mengajar, guru bukanlah pemberi informasi dan murid sebagai
penerima yang pasif, melainkan guru itu hanyalah sebagai
fasilitator untuk membelajar kan murid-muridnya.
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 46
Untuk dapat melaksanakan peranan pertama dan kedua
tersebut di atas, guru hendaknya telah mengembangkan
sekurang-kurangnya 10 kemampuan keguruan, yakni:
(1)menguasai bahan yang akan diajarkan,
(2)mampu mengelola program belajar-mengajar,
(3)memiliki kemampuan dalam mengelola kelas,
(4)mampu menggunakan media dan sumber belajar-
mengajar,
(5)menguasai landasan-landasan pendidikan,
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 47
(6) mampu mengelola interaksi belajar-mengajar,
(7) memiliki kemampuan menilai prestasi siswa untuk
kepentingan pendidikan dan pengajaran,
(8) mengenal fungsi dan program bimbingan dan
penyuluhan,
(9) mengenal dan mampu menyelenggarakan administrasi
kelas/sekolah,
(10)memahami prinsip-prinsip dan mampu menafsirkan
hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan
pengajar
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 48
Ketiga : Guru dapat menjadi teladan dalam
menciptakan sekolah sebagai pusat kebudayaan,
dengan cara:
(1)gemar membaca,
(2)rajin dan tekun belajar,
(3)ingin tahu dan suka meneliti,
(4)mempunyai kebiasaan dan gemar menulis analitik,
(5)bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 49
(6) bermoral Pancasila,
(7) bertindak, bersikap dan bertingkah laku baik,
(8) berdisiplin,
(9) mempersepsi, mengapresiasi dan mengkreasi seni,
terampil dan cekatan,
(11) bersikap terbuka terhadap pembaharuan
(12) menerapkan teknologi
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 50
Keempat : Guru hendaknya mampu
membangkitkan kesadaran pada anak untuk
ingin selalu belajar, dan menyadari bahwa
belajar tidak berhenti sesudah usianya
mengikuti pendidikan formal di sekolah, tetapi
belajar tidak pernah selesai sampai manusia
meninggal.
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 51
Transmisi dan transformasi kebudayaan dilakukan
dengan tiga cara yaitu:
INFORMAL---------- KHUSUSNYA
KELUARGA
NONFORMAL ------- DALAM MASYARAKAT
FORMAL ------------ MELIBATKAN
LEMBAGA
KHUSUS DIBENTUK UNTUK
TUJUAN PENDIDIKAN
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 52
E. Landasan Ilmiah dan Teknologi
Terjadi saling pengaruh dan mempengaruhi antara
pendidikan dan IPTEK
Perkembangan IPTEK dan masyarakat mendorong
kemajuan pendidikan
Ada tiga landasan Ilmu:
1. Ontologi -----------Pengalaman empirik/objek ilmu
2. Epistimologi ---- Metode ilmiah
3. Axiologis ----- Kegunaan ilmu
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 53
a. Pengertian Landasan IPTEK
Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung
memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya
teknologi dari berbagai bidang teknologi ke dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang
berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan
haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam
bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan
hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga
ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon
pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat
mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan
pengembangan iptek tersebut.
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 54
b. Perkembangan IPTEK sebagai Landasan Ilmiah
Iptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia
untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang dimulai
pada permulaan kehidupan manusia.
Lembaga pendidikan, utamanya pendidikan jalur sekolah
harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi
perkembangan iptek.
Bahan ajar sejogjanya hasil perkembangan iptek mutahir,
baik yang berkaitan dengan hasil perolehan informasi
maupun cara memproleh informasi itu dan manfaatnya
bagi masyarakat
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 55
F. Landasan Konstitusional
a. Pendidikan menurut Undang-Undang 1945 Undang –Undang Dasar
1945 adalah merupakan hukum tertinggi di Indonesia.Pasal – pasal yang
bertalian denganpendidikan dalam Undang – Undang Dasar 1945 hanya
2 pasal, yaitu pasal 31 dan Pasal 32. Yang satu menceritakan tentang
pendidikan dan yang satu menceritakan tentang kebudayaan. Pasal 31
Ayat 1 berbunyi : Tiap – tiap warga Negara berhak mendapatkan
pengajaran. Dan ayat 2 pasal ini berbunyi : Pemerintah mengusahakan
dan enyelenggarakan satu system pengajar Pasal 32 pada Undang –
Undang Dasar berbunyi : Pemerintah memajukan kebudayaan
nasional Indonesia.an nasional, yang diatur dengan Undang – Undang
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 56
b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pasal 3 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Bahan Kuliah DDP 2010/2011 57

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx

Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Warnet Raha
 
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Ndya2
 
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Jhon Nahak
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikanAnjunfdl
 
Makalah Pendidikan Sebagai Ilmu
Makalah Pendidikan Sebagai IlmuMakalah Pendidikan Sebagai Ilmu
Makalah Pendidikan Sebagai IlmuWiwiet Imania
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanRizki Lia Ismawati
 
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan KurikulumPengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulumpapih
 
falsafah pndidikan bab 1.pdf
falsafah pndidikan bab 1.pdffalsafah pndidikan bab 1.pdf
falsafah pndidikan bab 1.pdfmarwanmarzuki
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Warnet Raha
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Warnet Raha
 
Landasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikanLandasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikanSiwi Danar
 

Ähnlich wie PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx (20)

Makalah filsafat 2 (2)
Makalah filsafat 2 (2)Makalah filsafat 2 (2)
Makalah filsafat 2 (2)
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Filsafat dalam pendidikan
Filsafat dalam pendidikanFilsafat dalam pendidikan
Filsafat dalam pendidikan
 
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
Makalah Pendidikan Sebagai Ilmu
Makalah Pendidikan Sebagai IlmuMakalah Pendidikan Sebagai Ilmu
Makalah Pendidikan Sebagai Ilmu
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
 
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan KurikulumPengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum
 
falsafah pndidikan bab 1.pdf
falsafah pndidikan bab 1.pdffalsafah pndidikan bab 1.pdf
falsafah pndidikan bab 1.pdf
 
Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Landasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikanLandasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikan
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 

Kürzlich hochgeladen

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 

PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx

  • 1. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 1 Landasan dan Asas Pendidikan 1. Dasar Filosofis Pendidikan 2. Dasar Psikologis Pendidikan 3. Dasar Sosiologis Pendidikan 4. Dasar Kultural Pendidikan 5. Dasar Ilmiah dan Teknologi 6. Dasar konstitusional Pendidikan 7. Asas Pendidikan Seumur Hidup 8. Asas Tutwuri hadayanai 9. Asas Kemandirian dalam belajar
  • 2. 2 A. Dasar filosofis Pendidikan Dasar Filosofis Pendidian Makna dan Hakekat Pendidikan Apakah Pendidikan itu Mengapa Pendidikan Diperlukan Apa seharusnya Tujuan Pendidikan Landasan Yang Berdasar,besifat Filosofis Ilmu dan Falsafah Negara
  • 3. A. Dasar filosofis Pendidikan Dasar filosofis pendidikan berkaitan dengan: a. makna dan hakekat pendidikan yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok: seperti 1) apakah pendidikan itu? 2) mengapa pendidikan diperlukan? 3) apa yang seharusnya menjadi tujuannya? b. Landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat, falsafah). Bahan Kuliah DDP 2010/2011 3
  • 4. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 4 Filsafat menelaah sesuatu secara radikal,menyeluruh dan konseptual yang menghasilkan konsep-konsep mengenai kehidupan dan dunia Konsepsi-konsepsi filosofis tentang kehidupan manusia dan dunianya pada umumnya bersumber dari dua faktor yaitu 1) Religi dan etika yang bertumpuh pada keyakinan 2) Ilmu pengetahuan yang mengandalkan penalaran.
  • 5. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 5 -Filsafat berada di antara keduanya, kawasannya seluas religi, namun lebih dekat dengan ilmu pengetahuan, karena timbul dari keraguan dan mengandalkan akal manusia. Tinjauan filsafat tentang sesuatu, termasuk pendidikan, berarti berfikir bebas serta merentang pikiran sampai sejauh-jauhnya tentang sesuatu itu.
  • 6. Kaitan Filsafat dan Pendidikan 1. Filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat, sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra itu. 2. Rumusan tentang harkat dan martabat manusia beserta masyarakatnya ikut menentukan tujuan dan cara-cara penyelenggaraan dan dari sisi lain, pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia. 3. Filsafat pendidikan berupaya menjawab secara kritis dan mendasar berbagai pertanyaan pokok sekitar pendidikan, apa, mengapa, ke mana, bagaimana dsb. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 6
  • 7. Pendekatan filosofi yaitu suatu pendekatan untuk menelaah dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan metode filsafat. Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan semata, yang hanya terbatas pada pengalaman. Dalam pendidikan akan muncul masalah-masalah yang lebih luas, kompleks dan lebih mendalam, yang tidak terbatas oleh pengalaman inderawi maupun fakta-fakta faktual, yang tidak mungkin dapat dijangkau oleh sains. Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah tujuan pendidikan yang bersumber dari tujuan hidup manusia dan nilai sebagai pandangan hidup. Nilai dan tujuan hidup memang merupakan fakta, namun pembahasannya tidak bisa dengan menggunakan cara-cara yang dilakukan oleh sains, melainkan diperlukan suatu perenungan yang lebih mendalam. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 7
  • 8. Cara kerja pendekatan filsafat dalam pendidikan dilakukan melalui metode berfikir yang radikal, sistematis dan menyeluruh tentang pendidikan, yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga model: (1) model filsafat spekulatif; (2) model filsafat preskriptif; (3) model filsafat analitik. Filsafat spekulatif adalah cara berfikir sistematis tentang segala yang ada, merenungkan secara rasional-spekulatif seluruh persoalan manusia dengan segala yang ada di jagat raya ini dengan asumsi manusia memliki kekuatan intelektual yang sangat tinggi dan berusaha mencari dan menemukan hubungan dalam keseluruhan alam berfikir dan keseluruhan pengalaman Bahan Kuliah DDP 2010/2011 8
  • 9. Filsafat preskriptif berusaha untuk menghasilkan suatu ukuran (standar) penilaian tentang nilai-nilai, penilaian tentang perbuatan manusia, penilaian tentang seni, menguji apa yang disebut baik dan jahat, benar dan salah, bagus dan jelek. Nilai suatu benda pada dasarnya inherent dalam dirinya, atau hanya merupakan gambaran dari fikiran kita. Dalam konteks pendidikan, filsafat preskriptif memberi resep tentang perbuatan atau perilaku manusia yang bermanfaat. Filsafat analitik memusatkan pemikirannya pada kata-kata, istilah- istilah, dan pengertian-pengertian dalam bahasa, menguji suatu ide atau gagasan untuk menjernihkan dan menjelaskan istilah-istilah yang dipergunakan secara hati dan cenderung untuk tidak membangun suatu mazhab dalam sistem berfikir (disarikan dari Uyoh Sadulloh, 1994) Bahan Kuliah DDP 2010/2011 9
  • 10. Kajian berbagai cabang filsafat (Logika, epistimologi, etika, estetika, metafisika dll) berpengarunya terhadap pendidik an. Karena prinsip-prinsip dan kebenaran-kebenaran hasil kajian pada umumnya diterapkan dalam bidang pendidikan Peranan filsafat dalam pendidikan berkaitan a. Keberadaan dan kedudukan manusia sebagai makhluk di dunia (zoon politicon, homo sapien, animal educandum, dsb) b. Masyarakat dan kebudayaannya c. Keterbatasan manusia sebagai makhluk hidup yang banyak menghadapi tantangan d. Perlunya landasan berpikir dalam pekerjaan pendidikan Bahan Kuliah DDP 2010/2011 10
  • 11. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 11 PANDANGAN ALIRAN FILSAFAT TERHADAP PENDIDIKAN No. Aliran Pandangan 1. Naturalisme segala kenyataan yang bisa ditangkap oleh pancaindra sebagai kebenaran yang sebenarnya: (realisme, materialisme, positivisme dsb) 2. Realisme Menekankan pada pengakuan adanya kenyataan hakiki yang objektif, di luar manusia, kenyataan hakiki yang objektif itu ada secara praeksistensi yakni mendahului dan lebih utama dari keberadaan manusia beserta kesadarannya. 3. Positivisme:  Kalau sesuatu itu memang ada, maka adanya itu pastilah dapat diamati dan atau diukur;  Nilai-nilai bersifat absolut dan abadi yang berdasarkan hukum alam. Oleh karena itu, pendidikan tidak lain dari usaha untuk mengajarkan berbagai disiplin pengetahuan terpilih sebagai pembimbing kehidupan yang terbaik, seperti sejarah, bahasa, IPA, dan matematika
  • 12. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 12 4. Idealisme  Hakekat kenyatan adalah ide sebagai gagasan kejiwaan. Apa yang dianggap kebenaran realitas hanyalah bayangan atau refleksi dari ide sebagai kebenaran bersifat spritual atau mental.  Ide sebagai gagasan kejiwaan itulah sebagai kebenaran atau nilai sejati yang absolut  Pendidikan adalah kegiatan intelektual untuk membangkitkan ide-ide yang masih laten, antara lain melalui introspeksi dan tanya jawab.  Sekolah berfungsi membantu siswa mencari dan menemukan kebenaran, keindahan dan kehidupan yang luhur 5. Pragmatisme segala sesuatu harus dinilai dari segi kegunaan praktis. Penerapan konsep pragmatisme secara eksperimental melalui lima tahap yaitu: 1. situasi tak tentu, yaitu timbulnya situasi ketegangan di dalam pengalaman yang perlu dijabarkan secara spesifik 2. diagnosis . Yakni mempertajam masalah termasuk perkiraan faktor penyebabnya 3. hipotesis. Yakni penemuan gagasan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah
  • 13. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 13 4. Pengujian hipotesis …. Yakni pelaksnaan berbagai hipotesis dan membandingkan hasilnya serta implikasinya masing- masing jika dipraktekkan 5. Evaluasi …. Yakni mempertimbangkan hasilnya setelah hipotesis terbaik dilaksanakan Pendidikan adalah suatui proses eksperimental, dan metode yang penting adalah metode pemecahan masalah. 6. Progresivisme Menentang pendidikan tradisional serta mengembang- kan prinsip-prinsip: 1) Anak harus bebas, agar dapat berkembang secara wajar 2) Penumbuhan minat melalui pengalaman langsung untuk merangsang belajar 3) Guru harus menjadi peneliti dan pembimbing kegiatan belajar 4) Harus ada kerjasama sekolah dan rumah 5) Sekolah progresif’ harus merupakan laboratoerium untuk melakukan ekperiemntasi 7. Filsaafat Keagamaan Pokok pendapat aliran ini bahwa Tuhan adalah pencipta alam semesta termasuk manusia sebagai penciptaan tertinggi, hakekat manusia adalah kesatuan tubuh dan jiwa, manusia dapat mencapai pengetahuan mutlak asalkan dengan mengunakan akal dan iman dan sebagainya
  • 14. MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN Bahan Kuliah DDP 2010/2011 14
  • 15. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 15 A. ESSENSIALISME Menekankan pentingnya pewarisan budaya dan pemberian pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik agar dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna. Matematika, sains dan mata pelajaran lainnya dianggap sebagai dasar-dasar substansi kurikulum yang berharga untuk hidup di masyarakat. Sama halnya dengan perenialisme, essesialisme juga lebih berorientasi pada masa lalu. B. PERENIALISME Perenialisme lebih menekankan pada keabadian, keidealan, kebenaran dan keindahan dari pada warisan budaya dan dampak sosial tertentu. Pengetahuan dianggap lebih penting dan kurang memperhatikan kegiatan sehari- hari. Pendidikan yang menganut faham ini menekankan pada kebenaran absolut , kebenaran universal yang tidak terikat pada tempat dan waktu. Aliran ini lebih berorientasi ke masa lalu.
  • 16. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 16 C. PROGRESIVISME  Progresivisme atau gerakan pendidikan progresif yang mengembangkan teori pendidikan yang mendasarkan diri pada beberapa prinsip, antara lain: (a) anak harus bebas untuk dapat berkembang secara wajar, (b) pengalaman langsung merupakan cara terbaik untuk merangsang minat belajar, © guru harus menjadi seorang peneliti dan membimbing kegiatan belajar, (d) sekolah progresif harus merupakan suatu laboratorium untuk melakukan reformasi pedagogis dan ekperimentasi.  Menekankan pada pentingnya melayani perbedaan individual, berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman belajar dan proses. Progresivisme merupakan landasan bagi pengembangan belajar peserta didik aktif. D. EKSISTENSIALIS ME Menekankan pada individu sebagai sumber pengetahuan tentang hidup dan makna. Untuk memahami kehidupan seseorang mesti memahami dirinya sendiri. Aliran ini mempertanyakan : bagaimana saya hidup di dunia ? Apa pengalaman itu ?
  • 17. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 17 E. REKONSTRUKTIVIS ME Merupakan elaborasi lanjut dari aliran progresivisme. Pada rekonstruktivisme, peradaban manusia masa depan sangat ditekankan. Di samping menekankan tentang perbedaan individual seperti pada progresivisme, rekonstruktivisme lebih jauh menekankan tentang pemecahan masalah, berfikir kritis dan sejenisnya. Aliran ini akan mempertanyakan untuk apa berfikir kritis, memecahkan masalah, dan melakukan sesuatu ? Penganut aliran ini menekankan pada hasil belajar dari pada proses. Aliran Filsafat Perenialisme, Essensialisme, Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang mendasari terhadap pengembangan Model Kurikulum Subjek-Akademis. Sedangkan, filsafat progresiv
  • 18. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 18 Aliran Filsafat Perenialisme, Essensialisme, Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang mendasari terhadap pengembangan Model Kurikulum Subjek-Akademis. Sedangkan, filsafat progresivisme memberikan dasar bagi pengembangan Model Kurikulum Pendidikan Pribadi. Sementara, filsafat rekonstruktivisme banyak diterapkan dalam pengembangan Model Kurikulum Interaksional. Masing-masing aliran filsafat pasti memiliki kelemahan dan keunggulan tersendiri. Oleh karena itu, dalam praktek pengembangan kurikulum, penerapan aliran filsafat cenderung dilakukan secara eklektif untuk lebih mengkompromikan dan mengakomodasikan berbagai kepentingan yang terkait dengan pendidikan. Meskipun demikian saat ini, pada beberapa negara dan khususnya di Indonesia, tampaknya mulai terjadi pergeseran landasan dalam pengembangan kurikulum, yaitu dengan lebih menitikberatkan pada filsafat rekonstruktivisme.
  • 19. PANDANGAN PHILOSHOPIES Philo shopy Reality Knowledge Values Teacher’s Role Emphasis on Learning Emphasis on Curriculum Idealism Spritual, Moral,, or Mental; unchanging Rethin king Laten ideas Absolute And eternal To bring latent knowledge and ideas to consciousness; to be a moral and spiritual leader Recalling knowledge and ideas; abstract thinking as the highest form Knowledge based; subject based; classics or liberal art; hirarchy of subject; philoshopy, theology, and mathematics are most important Realis m Based on natural laws; objective and compose d of matter Consisting of sensation and abstraction Absolute and eternal; based on bature’s laws To cultivate rational thought; to be a moral and spiritual leader; to be a source of authority Exercising the mind; logical and abstyract thinking are highest form Knowledge based; subject based; arts and scieces; hirarchy of subject; humanistic and scientific subjects Bahan Kuliah DDP 2010/2011 19
  • 20. Philo shopy Reality Know ledge Values Teacher’s Role Emphasis on Learning Emphasis on Curriculum Pragma tism Interaction of individual with environmen t; always changing Based on experience use of scientific method Situational and relative; subject to change and verification To cultivate critical thinking and scientific processes Methods for dealing with changing enviroment and scientific explanations No permanent knowledge or subjects; appropriate experiences that transmit culture and prepare individual for change; problem solving topics Existen tialism Subjective Knowledg e for personal choice Freely chosen; based on individuals’ perception To cultivate personal choice and individual self-definition Knowledge and principles of the human condition; acts of choice making Choices in subject matter, electives; emotional, aesthtic, and philoshopical subject Bahan Kuliah DDP 2010/2011 20
  • 21. PANDANGAN EDUCATIONAL PHILOS Education al Philo shopy Philoshopi cal based Aims of Education Knowledge Role of Educa tion Curriculum Focus Related Curriculum Trends Perenia lism Realism To educate the rational person; to cultivate the intellect Focus on past and permanent studies; mastery of facts and timeless knowledge Teacher helps students think rationally, based on Socratic method, oral exposition;explicit teaching of traditional values Classical subject; literacy analysis;constant curriculum Great books;Paideia proposal; returning to the liberal arts Essen tialism Idealism Realism To promote the intellectual growth of the individual; toeducate the competent person Essential skills and academic subject; mastery of concepts and principles of subject matter Teacher is authority in his or her subject field; explicit teaching of traditional values Essential skills (Three R’s) and essential subjects (english) Science history, math, and foreign language Back to basic; cultural literacy; Excellence in education Bahan Kuliah DDP 2010/2011 21
  • 22. Educatio nal Philo shopy Philosho pical based Aims of Education Knowledge Role of Educa tion Curriculum Focus Related Curriculum Trends Progress ivism Pragma tism To promote democratic spcial living Knowledge lead to growth and development a living learning process’ focus on active and relevant learning Teacher is guide for problem solving and scientific inquiry Based on student’s interests,involves the application of human problems and affairs; interdiciplinary subject matter; activities and project Relevant curriculum ; Humanistic education; radical school reform Recon- Structi- onism Pragma tism To improve and recinstuct society; education for change and social reform Skills and subjects needed to iedntify and ameliorate problems of society learning is active and concerned with contemporary and future society Teacher service as an agent of change and reform; acts as a project director and research leader; helps students become aware of problems confronting humankind Emphasis on social sciences and social research methods; examination of social, economic, and political problems; focus on present and future trends as well as on rational and international issues International education; reconceptualism; equality of educational opportunity Bahan Kuliah DDP 2010/2011 22
  • 23. B.LANDASAN SOSIOLOGIS Kegiatan Pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua individu, atau dua generasi, yang memugkinkan generasi muda mem- perkembangkan diri. Kegiatan pedidikan yang sistematis terjadi di lembaga sekolah yang dengan sengaja dibentuk oleh masyarakat. Perhatian sosiologi pada kegiatan pendidikan semakin intensif, sehingga melahirkan cabang sosiologi Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola- pola interaksi sosial di dalam Sistem Pendidikan Bahan Kuliah DDP 2010/2011 23
  • 24. Ruang lingkup sospend meliputi : 1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain, yang mempelajari (a) Fungsi pendidikan dalam kebudayaan (b) Hubungan sistem pendidikan dan kontrol sosial dan sistem kekuasaan (c) Fungsi sistem pendidikan dalam memelihara dan mendorong proses sosial dan perubahan kebudayaan (d) Hubungan pendidikan dengan kelas sosial atau sistem status (e) Fungsionalisasi sistem pendidikan formal dalam hubungannya dengan ras, kebudayaan, atau kelompok- kelompok dalam masyarakat Bahan Kuliah DDP 2010/2011 24
  • 25. 2. Hubungan kemanusiaan di sekolah yang meliputi: (a) Sifat kebudayaan sekolah khususnya yang berbeda dengan kebudayaan di luar sekolah (b) Pola interaksi sosial atau struktur masyarakat sekolah 3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya, yang mempelajari: (a) peranan sosial guru (b) Sifat kepribadian guru (c) Pengaruh kepribadian guru terhadap tingkah laku siswa (d) Fungsi sekolah dalam sosialisasi anak-anak Bahan Kuliah DDP 2010/2011 25
  • 26. 4. Sekolah dalam komunitas yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitas nya, yang meliputi: (a) Pelukisan tentang komunitas seperti tampak dalam pengaruhnya terhadap organisasi sekolah (b) Analisis tentang proses pendidikan seperti tampak terjadi pada sistem sosial komunitas kaum tidak terpelajar (c) Hubungan antara sekolah dan komunitas dalam fungsi kependidikannya (d) Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam hubungannya dengan organisasi sekolah. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 26
  • 27. C. LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN 1. Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan Sehingga landasan psikologis merupakan salah satu yang penting dalam bidang pendidikan 2. Pada umumnya landasan psikologis dari pendidikan terutama tertuju pada pemahaman manusia, khususnya proses perkembangan dan proses belajar 3. Pandangan Psikologis Tentang Pendidikan 1) Strategi Disposisional Terutama pandangan konstitusional dari Kretschmer dan Sheldon yang memberikan tekanan pada peranan hereditas dalam perkembangan manusia. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 27
  • 28. Strategi behavioral yang bertolak dari Locken tradition memandang manusia terutama sebagai makhluk pasif yang tergantung pada pengaruh lingkungannya; pandangan ini antara lain nampak pada BF. Skinner dengan “ A scientific Psychologynya” Strategi phomenologis bertolak dari “ Leibnitzian tradition yang memandang manusia sebagai makhluk aktif yang mampu beraksi dan melakukan pilihan-pilihan sendiri; pandangan ini nampak pada “ A humanistic Psychology dari Carl Rogers Bahan Kuliah DDP 2010/2011 28
  • 29. 2) Strategi Behavioral dan Phenomenologis Keduanya menekankan peranan faktor belajar namun berbeda bagaimana proses belajar itu terjadi. Perbedaan itu terjadi karena adanya “ two Models of Man” (Istilah dari William D. Hitt, 1969) yang menyebabkan “ Lpcken and Leibnitzian tradition” (Istilah GW. Allport). Bagi tradisi ala J. Locke (Locken Tradition) pengetahuan berasal dari stimulasi eksternal, sehingga manusia adalah penerima dan pelanjut informasi (“a Bagi tradisi ala G. Leibnitz (Leibnitzian Tradition) pengetahuan berasal dari dalam, manusia sebagai pembangkit atau generator informasi (is derived from within, man is a generator of information). Bahan Kuliah DDP 2010/2011 29
  • 30. Dalam kenyataan manusia bukan hanya “receiver and transmitter of information” tetapi juga “generator of information” Perbedaan pandangan tentang hakekat manusia ditinjau dari segi psiko-edukatif tersebut antara lain nampak pada perbedaan pandangan tentang teori-teori belajar, faktor-faktor penentu perkembangan manusia, dan pandangan ini berdampak pada pandangan tentang pendidikan Bahan Kuliah DDP 2010/2011 30
  • 31. 4. Psikologi dan Pendidikan 1) Pemahaman peserta didik, terutama yang berkaitan dengan kejiwaan, merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan 2) Hasil kajian dan penemuan psikologi sangat diperlukan penerapannya di bidang pendidikan seperti pengetahuan tentang aspek-aspek pribadi, urutan dan ciri-ciri perkembangan setiap aspek dan konsep tentang cara yang paling tepat untuk mengembangkannya 3) Psikologi menyediakan sejumlah informasi tentang kehidupan pribadi manusia pada umumnya serta gejala- gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 31
  • 32. 5. Keunikan Peserta Didik 1) Perbedaan individual terjadi karena adanya perbedaan berbagai aspek kejiwaan antara peserta didik. Bukan hanya yang berkaitan dengan kecerdasan dan bakat, tetapi juga perbedaan pengalaman dan tingkat perkembangan, aspirasi, cita-cita, bahkan perbedaan kepribadian secara keseluruhan 2) Pemahaman hal tersebut di atas, sangat penting bagi pendidikan, bagaimana cara-cara penanganannya dan sebagainya 3) Salah satu yang banyak mendapat perhatian adalah perbedaan kepribadian antar peserta didik khususnya dan manusia umumnya Bahan Kuliah DDP 2010/2011 32
  • 33. 4) Kepribadian itu unik. Keunikan itu bukan hanya karena perbedaan potensial, tetapi juga perbedaan dalam perkembangannya karena pengaruh sekitarnya 5) Pemahaman perkembangan kepribadian akan sangat bermanfaat untuk pendidikan, utamanya dalam membantu setiap peserta didik mengembangkan kepribadi Bahan Kuliah DDP 2010/2011 33
  • 34. 5. MOTIVASI Setiap peserta didik memiliki suatu kekuatan mental yang menjadi pendorong bahkan penggeraknya untuk melakukan suatu kegiatan tertentu Penggerak kegiatan itu disebut motivasi. Deese ( 1952:99) mengemukakan „Activity and motivation. The classical theory of needs says that they arouse animals to activity.“ Sudibyo Suryosubroto (2003: 52) mengemukakan motivasi adalah aktualisasi sumber penggerak dan pendorong tingkah laku individu memenuhi kebutuhan mencapai tujuan dan mendapat kepuasan Bahan Kuliah DDP 2010/2011 34
  • 35. Maslow dalam Teori Human Neednya mengemukakan tingkatan motivasi : Bahan Kuliah DDP 2010/2011 35 SELF ACTUALIZATIONS ----------------------------------- SELF ESTEEM NEED LOVE AND BELONGINGNESS NEED SAFETY NEEDS PHYSIOLOGICAL NEEDS
  • 36. Table 1 Sumber motivasi Menurut Hutt W 2001 Table 1 Sumber motivasi Menurut Hutt W 2001 Sources of Motivational Needs behavioral/external  eicited by stimulus associated/connected to innately connected stimulus  obtain desired, pleasant consequences (rewards) or escape/avoid undesired, unpleasant consequences Social  imitate positive models  be a part of a group or a valued member biological  increase/decrease stimulation (arousal)  activate senses (taste, touch, smell, etc.  decrease hunger, thirst, discomfort, etc.  maintain homeostasis, balance cognitive  aintain attention to something interesting or threatening  develop meaning or understanding  increase/decrease cognitive disequilibrium; uncertainty  solve a problem or make a decision  figure something out  eliminate threat or risk Bahan Kuliah DDP 2010/2011 36
  • 37. affective  increase/decrease affective dissonance  increase feeling good  decrease feeling bad  increase security of or decrease threats to self-esteem  maintain levels of optimism and enthusiasm conative  meet individually developed/selected goal  obtain personal dream  develop or maintain self-efficacy  take control of one's life  eliminate threats to meeting goal, obtaining dream  reduce others' control of one's life spiritual  understand purpose of one's life  connect self to ultimate unknowns Bahan Kuliah DDP 2010/2011 37
  • 38. Bahan DDP-2008/2009 38 Hutt W. (2001:31) menggambarkan macam motivasi seperti di bawah ini : Motivation to Learn Ectrinsic Intrinsic Cognition Affect Conation Social Cognition Biology Spiritual Operant Conditioning Bahan Kuliah DDP 2010/2011 38
  • 39. D. LANDASAN KULTURAL 1) Pengertian Kebudayaan Dari catatan Supartono, 1992, terdapat 170 definisi kebudayaan. Catatan terakhir Rafael Raga Manan ada 300 buah, beberapa diantaranya : EB Taylor, Primitive Culture, 1871 Kebudayaan adalah keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adapt, serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Ki Hajar Dewantara Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 39
  • 40. Robert H Lowie Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma- norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang didapat melalui pendidikan formal atau informal Koentjaraningrat Kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya Rafael Raga Maran Kebudayaan adalah cara khas manusia beradaptasi dengan lingkungannya, yakni cara manusia membangun alam guna memenuhi keinginan-keinginan serta tujuan hidupnya, yang dilihat sebagai proses humanisasi Bahan Kuliah DDP 2010/2011 40
  • 41. 2) Fungsi kebudayaan Mendasari, mendukung, dan mengisi masyarakat dengan nilai- nilai hidupn untuk dapat bertahan, menggerakkan serta membawa masyarakat kepada taraf hidup tertentu - Hidup lebih baik - Lebih manusiawi - berperikemanusiaan 3) Unsur-Unsur kebudayaan a. Peralatan dan perlengkapan hidup (pakaian, perumahan, alat-alat produksi, transportasi) b. Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, distribusi ) c. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik,. sistem hukum, perkawinan) d. Bahasa e. Kesenian f. Sistem pengetahuan g. Religi Bahan Kuliah DDP 2010/2011 41
  • 42. 4) Ciri & Wujud kebudayaan Wujud kebudayaan Ide : tingkah laku dalam tata hidup Produk : sebagai ekspresi pribadi Sarana hidup Nilai dalam bentuk lahir Ciri Kebudayaan Bersifat menyeluruh Berkembang dalam ruang / bidang geografis tertentu Berpusat pada perwujudan nilai-nilai tertentu Bahan Kuliah DDP 2010/2011 42
  • 43. 5) Sifat kebudayaan Beraneka ragam Diteruskan dan diajarkan Dapat dijabarkan : Biologi Psikologi Sosiologi : manusia sebagai pembentuk kebudayaan Berstruktur terbagi atas item-item Mempunyai nilai Statis dan dinamis Terbagi pada bidang dan aspek Bahan Kuliah DDP 2010/2011 43
  • 44. 6) Proses kebudayaan Proses pembudayaan adalah tindakan yang menimbulkan dan menjadikan sesuatu lebih bermakna untuk kemanusiaan. Proses tersebut diantaranya (1) Internalisasi : Merupakan proses pencerapan realitas obyektif dalam kehidupan manusia (2) Sosialisasi : Proses interaksi terus menerus yang memungkinkan manusia memperoleh identitas diri serta ketrampilan sosial (3) Enkulturasi adalah pencemplungan seseorang kedalam suatu lingkungan kebudayaan, dimana desain khusus untuk kehidupan kelihatan sebagai sesuatu yang alamiah belaka. (4) Difusi : Meleburnya suatu kebudayaan dengan kebudayaan lain sehingga menjadi satu kebudayaan. (5) Akulturasi : percampuran dua atau lebih kebudayaan yang dalam percampuran itu masing-masing unsurnya masih kelihatan. (6) Asimilasi : proses peleburan dari kebudayaan satu ke kebudayaan lain. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 44
  • 45. 7) Kebudayaan dan Pendidikan a) Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalan mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik secara informal, non formal, dan formal b) Bentuk, ciri-ciri, dan pelaksanaan pendidikan ditentukan oleh kebudayaan masyarakat di mana proses itu berlangsung c) Pendidikan berfungsi mengajarkan anak-anak pola tingkah laku yang esensial dalam masyarakat Bahan Kuliah DDP 2010/2011 45
  • 46. Empat Tugas Pokok Guru Menjadikan Sekolah Pusat Kebudayaan Pertama : Guru harus mampu membelajarkan anak, menciptakan Suasana belajar yang bergairah dan merangsang Kedua ; Guru hendaknya menciptakan suasana demokratis dalam hubungannya dengan murid-muridnya dalam proses belajar- mengajar, guru bukanlah pemberi informasi dan murid sebagai penerima yang pasif, melainkan guru itu hanyalah sebagai fasilitator untuk membelajar kan murid-muridnya. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 46
  • 47. Untuk dapat melaksanakan peranan pertama dan kedua tersebut di atas, guru hendaknya telah mengembangkan sekurang-kurangnya 10 kemampuan keguruan, yakni: (1)menguasai bahan yang akan diajarkan, (2)mampu mengelola program belajar-mengajar, (3)memiliki kemampuan dalam mengelola kelas, (4)mampu menggunakan media dan sumber belajar- mengajar, (5)menguasai landasan-landasan pendidikan, Bahan Kuliah DDP 2010/2011 47
  • 48. (6) mampu mengelola interaksi belajar-mengajar, (7) memiliki kemampuan menilai prestasi siswa untuk kepentingan pendidikan dan pengajaran, (8) mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan, (9) mengenal dan mampu menyelenggarakan administrasi kelas/sekolah, (10)memahami prinsip-prinsip dan mampu menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajar Bahan Kuliah DDP 2010/2011 48
  • 49. Ketiga : Guru dapat menjadi teladan dalam menciptakan sekolah sebagai pusat kebudayaan, dengan cara: (1)gemar membaca, (2)rajin dan tekun belajar, (3)ingin tahu dan suka meneliti, (4)mempunyai kebiasaan dan gemar menulis analitik, (5)bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bahan Kuliah DDP 2010/2011 49
  • 50. (6) bermoral Pancasila, (7) bertindak, bersikap dan bertingkah laku baik, (8) berdisiplin, (9) mempersepsi, mengapresiasi dan mengkreasi seni, terampil dan cekatan, (11) bersikap terbuka terhadap pembaharuan (12) menerapkan teknologi Bahan Kuliah DDP 2010/2011 50
  • 51. Keempat : Guru hendaknya mampu membangkitkan kesadaran pada anak untuk ingin selalu belajar, dan menyadari bahwa belajar tidak berhenti sesudah usianya mengikuti pendidikan formal di sekolah, tetapi belajar tidak pernah selesai sampai manusia meninggal. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 51
  • 52. Transmisi dan transformasi kebudayaan dilakukan dengan tiga cara yaitu: INFORMAL---------- KHUSUSNYA KELUARGA NONFORMAL ------- DALAM MASYARAKAT FORMAL ------------ MELIBATKAN LEMBAGA KHUSUS DIBENTUK UNTUK TUJUAN PENDIDIKAN Bahan Kuliah DDP 2010/2011 52
  • 53. E. Landasan Ilmiah dan Teknologi Terjadi saling pengaruh dan mempengaruhi antara pendidikan dan IPTEK Perkembangan IPTEK dan masyarakat mendorong kemajuan pendidikan Ada tiga landasan Ilmu: 1. Ontologi -----------Pengalaman empirik/objek ilmu 2. Epistimologi ---- Metode ilmiah 3. Axiologis ----- Kegunaan ilmu Bahan Kuliah DDP 2010/2011 53
  • 54. a. Pengertian Landasan IPTEK Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 54
  • 55. b. Perkembangan IPTEK sebagai Landasan Ilmiah Iptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang dimulai pada permulaan kehidupan manusia. Lembaga pendidikan, utamanya pendidikan jalur sekolah harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan iptek. Bahan ajar sejogjanya hasil perkembangan iptek mutahir, baik yang berkaitan dengan hasil perolehan informasi maupun cara memproleh informasi itu dan manfaatnya bagi masyarakat Bahan Kuliah DDP 2010/2011 55
  • 56. F. Landasan Konstitusional a. Pendidikan menurut Undang-Undang 1945 Undang –Undang Dasar 1945 adalah merupakan hukum tertinggi di Indonesia.Pasal – pasal yang bertalian denganpendidikan dalam Undang – Undang Dasar 1945 hanya 2 pasal, yaitu pasal 31 dan Pasal 32. Yang satu menceritakan tentang pendidikan dan yang satu menceritakan tentang kebudayaan. Pasal 31 Ayat 1 berbunyi : Tiap – tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran. Dan ayat 2 pasal ini berbunyi : Pemerintah mengusahakan dan enyelenggarakan satu system pengajar Pasal 32 pada Undang – Undang Dasar berbunyi : Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia.an nasional, yang diatur dengan Undang – Undang Bahan Kuliah DDP 2010/2011 56
  • 57. b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 3 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Bahan Kuliah DDP 2010/2011 57