2. Kesultanan Banten ( 1526 – 1813 )
kerajaan Islam yang terletak di Propinsi
Banten. Mulanya, kerajaan Banten berada
dibawah kekuasaan Kerajaan Demak. Namun,
Banten berhasil melepaskan diri ketika
mundurnya Kerajaan Demak.
3. Pendiri Agama Islam (Tokoh Utama) di Banten
• Fatahillah ( Maulana Hasanuddin )
• Hasanuddin Sultan Banten I
• Pangeran Yusuf Sultan Banten II
• Maulan Muhammad Sultan Banten III
4. Daftar Raja
• Maulana Hasanuddin atau Pangeran Sabakingkin 1552 - 1570
• Maulana Yusuf atau Pangeran Pasareyan 1570 - 1585
• Maulana Muhammad atau Pangeran Sedangrana 1585 - 1596
• Sultan Abu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir atau Pangeran Ratu 1596 - 1647
• Sultan Abu al-Ma'ali Ahmad 1647 - 1651
• Sultan Ageng Tirtayasa atau Sultan Abu al-Fath Abdul Fattah 1651-1682
• Sultan Haji atau Sultan Abu Nashar Abdul Qahar 1683 - 1687
• Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya 1687 - 1690
• Sultan Abul Mahasin Muhammad Zainul Abidin 1690 - 1733
• Sultan Abul Fathi Muhammad Syifa Zainul Arifin 1733 - 1747
• Ratu Syarifah Fatimah 1747 - 1750
• Sultan Arif Zainul Asyiqin al-Qadiri 1753 - 1773
• Sultan Abul Mafakhir Muhammad Aliuddin 1773 - 1799
• Sultan Abul Fath Muhammad Muhyiddin Zainussalihin 1799 - 1803
• Sultan Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin 1803 - 1808
• Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin 1809 - 1813
5. Faktor-Faktor yang mempengaruhi
• Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan
pada saat pemerintahan Sultan Ageng
Tirtayasa 1651 -1692. Dibawah
pemerintahannya perekonomian Banten
ditopang oleh sektor perdagangan laut
karena banten mempunyai pelabuhan yang
strategis dan juga komoditi ekspor yang
sangat dicari oleh bangsa eropa yaitu lada.
6. • Faktor lainnya yaitu
1. Lokasi pelabuhan Banten strategis karena terletak di teluk
Banten dan terlindungi oleh pulau panjang.
2. Letak geografis Banten di tepi selat Sunda, sehingga
menjadikan banten bukan hanya pelabuhan transit
melainkan menjadi Pelabuhan Eksportir komoditas
keberbagai daerah baik didalam daerah penjajahan
Belanda maupun ke Eropa.
3. Banten adalah salah satu daerah penghasil Lada terbesar,
dimana komoditas tersebut adalah komoditas yang
bernilai tinggi terutama di daratan eropa.
4. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis, sehingga menjadikan
banten menjadi alternative pusat perdagangan di Asia
tenggara.
7. Puncak kejayaan
• Kerajaan Banten mencapai kejayaan pada masa
pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682).
Dimana, Banten membangun armada dengan contoh
Eropa serta memberi upah kepada pekerja Eropa.
Namun, Sultan Ageng Tirtayasa sangat menentang
Belanda yang terbentuk dalam VOC dan berusaha
keluar dari tekanan VOC yang telah memblokade kapal
dagang menuju Banten. Selain itu, Banten juga
melakukan monopoli Lada di Lampung yang menjadi
perantara perdagangan dengan negara-negara lain
sehingga Banten menjadi wilayah yang
perdagangannya berkembang pesat