2. Apa itu kepemimpinan????
Kepemimpinan
=> Kemampuan untuk mempengaruhi sebuah kelompok
untuk mencapai suatu visi atau serangkaian tujuan.
Manajemen
=> Menggunakan otoritas yang inheren dengan jabatan
formal untuk mendapatkan keinginan dari anggota
organisasi.
Baik kepemimpinan maupun manajemen, keduanya
merupakan kunci untuk kesuksesan suatu organisasi.
3. Trait theories of Leadership (Teori Sifat)
teori-teori yang mempertimbangkan berbagai sifat dan
karakteristik pribadi yang membedakan antara para pemimpin
dengan mereka yang bukan pemimpin.
Sifat-sifat dasar dari teori ini:
• Ekstraversi
• Konsisten
• Terbuka
• Kecerdasan emosional
Sifat memang bisa memprediksi kepemimpinan, tapi sifat-sifat
kepemimpinan ini lebih baik dalam memprediksi munculnya
pemimpin dan tampilnya kepemimpinan daripada dalam
membedakan antara pemimpin yang efektif dan tidak efektif.
4. Behavioral Theories of Leadership (Teori Perilaku)
Teori-teori yang mengemukakan bahwa beberapa
perilaku tertentu membedakan antara pemimpin
dengan mereka yang bukan pemimpin.
Perbedaan antara teori-teori kepemimpinan:
- Teori sifat: pemimpin dilahirkan bukan
diciptakan, sehingga kita harus mengidentifikasi
pemimpin tersebut berdasarkan sifat-sifatnya.
- Teori perilaku: pemimpin adalah seseorang yang
memiliki keahlian yang lengkap sehingga bisa
mengajarkan kepemimpinan, sehingga kita harus
mengidentifikasi perilaku-perilaku yang tepat untuk
mengajar para pemimpin yang potensial.
5. Penelitian-penelitian yang berhubungan dengan
Teori perilaku
Ohio State -Initiating Structure
University -Consideration
University of -Employee-oriented
Michigan -Production-oriented
6. Contingency Theories
Sementara teori sifat dan perilaku membantu kita dalam
memahami kepemimpinan, sebuah komponen penting
yang lepas / hilang: lingkungan di mana pemimpin tersebut
berada.
Contingency Theories menambahkan aspek tambahan ini
ke dalam pemahaman kita mengenai studi-studi
kepemimpinan yang efektif.
3 teori-teori kunci:
– Fiedler’s Model
– Hersey and Blanchard’s Situational Leadership Theory
– Path-Goal Theory
7. - Fiedler Model
Teori bahwa kelompok yang efektif bergantung pada kesesuaian antara
gaya interaksi seorang pemimpin dengan bawahannya serta sejauh mana
situasi tersebut menghasilkan kendali dan pengaruh untuk pemimpin
tersebut.
- Mengasumsikan gaya kepemimpinan (berdasarkan pada orientasi tugas
atau hubungan dalam LPC (Least Preferred Coworker) questionnaire)
adalah tetap.
Berdasarkan pada 3 faktor situasional:
1. Hubungan pemimpin-anggota: tingkat kepatuhan, kepercayaan, dan
rasa hormat para anggota terhadap pemimpin mereka.
2. Struktur tugas: tingkat struktur dalam pekerjaan (terstruktur atau
tidak terstruktur)
3. Kekuatan posisi: kemampuan pemimpin untuk merekrut, memecat
serta mempromosikan.
Untuk mencapai kepemimpinan yang efektif: mengganti pemimpin
terebut agar sesuai dengan situasi yang ada atau mengubah situasi agar
sesuai dengan sang pemimpin.
8. Graphic Representation of Fiedler’s
Model
Used to
determine
which type
of leader to
use in a
given
situation
9. Fiedler’s Cognitive Resource Theory
Sebuah penyempurnaan dari model asli Fiedler:
- Fokus pada stres sebagai musuh rasionalitas dan
pencipta kondisi yang tidak menguntungkan
- Seorang pemimpin intelijen dan berpengalaman
mempengaruhi reaksi nya terhadap stres yang
Kemampuan Pengalaman
Tingkat stres
intelektual pemimpin
• Rendah • Efektif • Tidak efektif
• Tinggi • Tidak efektif • Efektif
Penelitian mendukung teori
10. Penilaian Terhadap Model Fiedler
Positif:
- Banyak bukti yang mendukung model, terutama
jika delapan situasi asli dikelompokkan menjadi
tiga
Masalah – masalah
- Logika yang mendasari LPC tidak dimengerti dengan
baik
- Skor LPC tidak stabil
- Variabel-variabel kontingensi yang sangat kompleks
dan sulit untuk dinilai.
11. Situational Leadership Theory
• Sebuah model yang berfokus pada “kesiapan” para
pengikut.
- Pengikut dapat menerima atau menolak pemimpin
- Efektivitas tergantung pada respon pengikut terhadap tindakan
pemimpin
- "Kesiapan" adalah sejauh mana orang memiliki kemampuan dan
kesediaan untuk menyelesaikan tugas tertentu.
Kemampuan Kesediaan untuk Perilaku Kepemimpinan
untuk mengikuti mengikuti
Tidak mampu Tidak bersedia Memberikan arahan yang jelas
dan spesifik
Tidak mampu Bersedia Menampilkan orientasi tugas
yang tinggi
Mampu Tidak bersedia Menggunakan gaya yang suportif
dan partisipatif
Mampu Bersedia Tidak perlu berbuat banyak
12. House’s Path-Goal Theory
Mengambil elemen-elemen dari Ohio State studies dan the
expectancy theory of motivation
TEORI :
- Pemimpin memberikan pengikut informasi, dukungan, dan
sumber daya untuk membantu mereka mencapai tujuan mereka
- Pemimpin membantu memperjelas "jalan" untuk tujuan
pekerja
- Pemimpin dapat menampilkan jenis kepemimpinan ganda
Empat jenis pemimpin :
- Direktif: berfokus pada pekerjaan yang harus dilakukan
- Suportif: berfokus pada kebutuhan para pengikut
- Partisipatif: berunding dengan karyawan dalam
pengambilan keputusan
- Berorientasi pencapaian: menetapkan tujuan-tujuan yang
besar dan menantang
13. Vroom and Yetton’s Leader-Participation Model
Bagaimana seorang pemimpin membuat keputusan adalah
sama pentingnya dengan apa yang diputuskan
Dasar pikiran: variabel-variabel situasional yang
berinteraksi dengan atribut kepemimpinan akan
berdampak terhadap perilaku pemimpin.
- Perilaku pemimpin harus disesuaikan untuk mencerminkan
struktur tugas yang memiliki beraneka tuntutan untuk
aktivitas-aktivitas rutin dan non rutin
- Ini adalah sebuah model normatif yang menyediakan
serangkaian peraturan yang harus diikuti ketika
menentukan bentuk dan besarnya partisipasi dalam
pembuatan keputusan
=> 5 gaya kepemimpinan
=> 12 variabel kontingensi
14. Leader-Member Exchange (LMX) Theory
Di dalam kelompok Di luar kelompok
• Anggota mirip dengan • Dikelola oleh aturan dan
pemimpin kebijakan formal
• Menerima lebih • Menerima lebih sedikit
banyak waktu dan perhatian dan waktu
perhatian dari dari pemimpin
pemimpin • Memiliki hubungan
• Memberikan yang didasarkan pada
tanggung jawab dan interaksi otoritas formal
penghagaan yang
lebih besar.
15. Charismatic Leadership
• Karisma berarti “anugerah” dalam bahasa Yunani.
Perilaku yang Visi
tidak
kovensional
Sensitif
dengan
Risiko pribadi
kebutuhan
bawahan
16. Bagaimana Pemimpin yang Karismatik Mempengaruhi
Para Pengikutnya???
Membuat Menunjukkan/
Mengartikulasikan Membuat sebuah
seperangkat nilai mendemonstrasikan
sebuah visi pernyataan visi
yang baru visi tersebut.
17. Transformational Leaders
o Transactional Leaders
- Penghargaan bersyarat
- Manajemen dengan Pengecualian (aktif)
- Manajemen dengan Pengecualian (pasif)
- Laissez-Faire
oTransformational Leaders
- Pengaruh yang ideal
- Motivasi yang inspirasional
- Stimulasi intelektual
- Pertimbangan yang bersifat individual
18. Model Kepemimpinan
Efektif
Pengaruh
yang Ideal
Motivasi
yang
Inspirasional
Stimulasi
Intelektual
Pertimbangan
yang bersifat
individual
Pasif Penghargaan Aktif
Bersyarat
Manajemen
dengan
Pengecualain
Laissez-Faire
Tidak efektif
19. Authentic leaders
Pemimpin yang mengenal betul diri mereka , sangat
memahami keyakinan dan nilai-nilai yang
dianutnya, serta bertindak berdasarkan nilai dan
keyakinan tersebut secara terbuka dan jujur.
Etika dan Kepemimpinan
Kepemimpinan tidak terbebas dari nilai. Sebelum
menilai seorang pemimpin sebagai seseorang yang
efektif, kita harus mempertimbangkan cara yang
digunakan oleh pemimpin tersebut untuk mencapai
tujuan dan nilai moral dari tujuan tersebut sendiri.
20. Kepercayaan dan Kepemimpinan
Kepercayaan
Suatu ekspektasi positif bahwa orang lain tidak akan bertindak
secara oportunistik.
- Atribut utama yang dikaitkan dengan kepemimpinan
- Pengikut-pengikut yang percaya terhadap pemimpin
mereka akan menyesuaikan sikap sikap serta tindakan
mereka dengan perilaku atau bersedia untuk memenuhi
“permintaan” dari si pemimpin.
Desired Desired
Trust Actions Attitudes
22. Mentoring
Mentor => seorang karyawan senior yang membantu dan mendukung
karyawan yang belum berpengalaman.
Fungsi-fungsi karier Fungsi-fungsi psikososial
Melatih anak didik mengembangkan Memberi saran kepada anak didik untuk
keahliannya dan mencapai tujuan kerja mengatasi kecemasan dan
ketidakpastian guna meningkatkan rasa
percaya dirinya
Membantu anak didik bertemu orang- Berbagi pengalaman pribadi dengan
orang yang memiliki pengaruh dalam anak didik
organisasi
Melindungi anak didik dari risiko-risiko Menjalin persahabatan dan penerimaan
yang bisa merusak reputasinya yang baik
Bertindak seolah-olah sebagai dewan Bertindak sebagai contoh atau model
yang mendengarkan berbagai ide
24. Implikasi Global
- Kepemimpinan memainkan peran utama dalam usaha memahami
perilaku kelompok.
- Gaya kepemimpinan di beberapa negara:
> Orang Brazil lebih menyukai pemimpin yang memiliki sikap
tenggang rasa yang tinggi, partisipatif, serta memiliki nilai LPC yang
tinggi.
> Pekerja Prancis menginginkan seorang pemimpin yang memiliki
initiating structure yang tinggi serta berorientasi tugas.
> Orang Mesir menyukai pemimpin yang berorientasi
team(kelompok), partisipatif, serta memiliki jarak kekuasaan yang
tinggi.
- Para pemimpin perlu menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka
dengan aspek-aspek kultural yang unik dari suatu negara.
25. Ringkasan dan Implikasi untuk Manager
- Kepemimpinan memainkan peran sentral dalam usaha
memahami perilaku kelompok, karena pemimpinlah yang
biasanya memberikan pengarahan untuk mengejar tujuan.
- Ekstraversi, kahati-hatian, dan keterbukaan terhadap
pengalaman memiliki hubungan yang kuat dan konsisten
dengan kepemimpinan.
- Pendekatan perilaku telah membatasi kepemimpinan ke
dalam gaya yang berorientasi tugas dan yang berorientasi
manusia.
- Perlunya perhatian terhadap variabel – variabel
situasional, khususnya pengaruh yang kuat dari pengikut.
- Penelitian terhadap kepemimpinan yang karismatik dan
transformasional telah memberikan kontribusi utama
mengenai pemahaman terhadap kepemimpinan.
- Pemimpin harus dapat dipercaya.
Hinweis der Redaktion
This graph helps to visually determine the situational factors and what type of leader would succeed in this situation. There are eight possible situations in which a leader can find themselves in. By matching their LPC score with these eight different situations, a leader can see where they will be most effective. For example, categories four through six would be better suited to relationship-oriented leaders because Fiedler proposes that they perform best in moderately favorable situations.