Dokumen tersebut membahas tentang notasi Leibniz untuk turunan dan turunan tingkat tinggi, termasuk contoh-contoh penggunaannya. Notasi Leibniz menggunakan lambang dy/dx untuk menyatakan turunan pertama suatu fungsi. Aturan rantai turunan juga dibahas beserta contoh penerapannya.
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
notasi leibniz
1. Materi 13
Notasi Leibniz
Pengantar.
Gottfried Wilhelm Leibniz adalah salah seorang dari dua penemu utama kalkulus (yang
lainnya adalah Isaac Newton). Cara penulisannya(notasinya) untuk turunan masih dipakai
secara luas , khususnaya dalam bidang terapan seperti halnya fisika, kimia dan ekonomi.
Daya tariknya dalam bentuknya, sebuah bentuk yang sering mengemukakan hasil-hasil yang
benar dan kadang-kadang menunjukkan bagaimana membuktikannya. Setelah kita
menguasai notasi Leibniz , kita akan menggunakannya untuk menyatakan kembali Aturan
Rantai dan kemudian benar-benar membuktikan aturan tersebut.
Lambang dy/dx untuk Turunan
Leibniz menyebut dy/dx suatu hasil bagi dari dua bilangan yang sangat kecil. Arti perkataan
sangat kecil tidak jelas, dan kita tidak akan memakainya. Tetapi lambang dy/dx merupakan
lambang baku untuk turunan; kita akan sering memakainya sejak saat ini. Untuk sekarang,
pikirkan dy/dx sebagai lambang operator dengan pengertian yang sama seperti Dx , dan
membacanya “turunan terhadap x”.
Contoh 1:
Cari dy/dx jika y = x3 – 3x2 + 7x
Penyelesaian :
𝑑𝑦
𝑑𝑥
=
𝑑
𝑑𝑥
(𝑥3
− 3𝑥2
+ 7𝑥)
=
𝑑(𝑥3
)
𝑑𝑥
- 3
𝑑(𝑥2
)
𝑑𝑥
+ 7
𝑑(𝑥)
𝑑𝑥
= 3x2 – 3(2x) + 7(1)
= 3x2 – 6x + 7
Aturan Rantai lagi
Andaikan bahwa y = f(u) dan u = g(x). Dalam notasi Leibniz, aturan rantai mengambil bentuk
yang sangat anggun :
𝑑𝑦
𝑑𝑥
=
𝑑𝑦
𝑑𝑢
𝑑𝑢
𝑑𝑥
2. Bentuk ini dikatakan anggun karena mudah untuk diingat. Cukup mencoret du di ruas kanan
dan anda mempunyai ruas kiri. Jangan mencoba untuk memahami alasan matematis dari
pencoretan ini, tetapi gunakan sebagai bantuan ingatan jika memang menolong.
Contoh 2
Cari dy/dx jika y = (x3 – 2x)12
Penyelesaian :
Pikirkan : u = (x3 – 2x) dan y = u12.
𝑑𝑦
𝑑𝑥
=
𝑑𝑦
𝑑𝑢
𝑑𝑢
𝑑𝑥
= (12u11).(3x2 – 2)
= 12(x3 – 2x)11(3x2 – 2)
= 12(3x2 – 2)(x3 – 2x)11
Jika y = f(u) , u = g(v), dan v = h(x), maka
𝑑𝑦
𝑑𝑥
=
𝑑𝑦
𝑑𝑢
𝑑𝑢
𝑑𝑣
𝑑𝑣
𝑑𝑥
Contoh 3:
Cari dy/dx jika y = cos3(x2 + 1)
Penyelesaian : kita dapat memikirkan ini sebagai: y = u3 , u = cos v , dan v = x2 + 1
𝑑𝑦
𝑑𝑥
=
𝑑𝑦
𝑑𝑢
𝑑𝑢
𝑑𝑣
𝑑𝑣
𝑑𝑥
= (3u2)(-sin v)(2x)
= (3cos2v)[-sin(x2 + 1)](2x)
= -6x cos2(x2+1) sin(x2+1)
3. Latihan
Dalam soal 1-6, gunakan aturan rantai untuk mencari dy/dx
1. Y = u3 dan u = x3 + 3x
2. Y =
1
𝑢2 = u-2 dan u = sin x
3. Y = sin(x2)
4. Y = sin2x
5. Y = sin4(x2 + 3)
6. Y = sin[(x2 + 3)4]
Dalam soal 7 – 8 hitunglah
7. Andaikan bahwa f(3) = 2 , f’(3) = -1 , g(3) = 3, dan g ‘(3) = -4. Hitung masing-masing
nilai :
a. (f + g)’(3) c. (f/g)’(3)
b. (f.g)’(3) d. (fog)’(x)
8. Jika f(2) = 4, f’(4) = 6 dan f’(2) = -2, hitung masing-masing nilai
a.
𝑑
𝑑𝑥
[𝑓( 𝑥)]3
di x = 2 c (fof)’(2)
b.
𝑑
𝑑𝑥
[
3
𝑓(𝑥)
] di x = 2
Turunan Tingkat Tinggi
Operasi pendiferensialan mengambil sebuah fungsi f dan menghasilkan sebuah fungsi baru
f’. Jika f’ sekarang kita diferensialkan, kita masih menghasilkan fungsi lain, dinyatakan oleh
f’’ (dibaca : f dua aksen) dan disebut turunan kedua dari f. Pada gilirannya ia boleh
diturunkan lagi, dengan demikian menghasilkan f’’’, yang disebut turunan ketiga, dan
seterusnya. Sebagai contoh, andaikan
F(x) = 2x3 – 4x2 + 7x – 8
Maka
F’(x) = 6x2 – 8x + 7
F’’(x) = 12x – 8
F’’’(x) = 12
F’’’’(x) = 0
4. Karena turunan dari fungsi nol adalah nol, maka semua turunan tingkat yang lebih tinggi
akan nol.
Kita telah memperkenalkan tiga notasi untuk turunan (sekarang disebut juga turunan
pertama) dari y = f(x). Mereka adalah
F’(x) Dxy
𝑑𝑦
𝑑𝑥
Masing-masing disebut notasi aksen, notasi d, dan notai leibniz. Terdapat sebuah variasi dari
cara notasi aksen -- yakni, y’ -- yang kadangkala akan kita pakai juga. Semua notasi ini
mempunyai perluasan untuk turunan tingkat tinggi, seperti diperlihatkan dalam bagan di
bawah ini, Khusunya perhatikan notasi Leibniz, yang walaupun ruwet – kelihatannya paling
cocok untuk Leibniz. Yang, menurutnya lebih wajar dari pada menuliskan
𝑑
𝑑𝑥
(
𝑑𝑦
𝑑𝑥
) =
𝑑2
𝑦
𝑑𝑥2
Cara penulisan (notasi) untuk turunan dari y = f(x)
Turunan Notasi
f’
Notasi
y’
Notasi
D
Notasi
Leibniz
Pertama F’(x) Y’ Dxy 𝑑𝑦
𝑑𝑥
Kedua F’’(x) Y’’ 𝐷 𝑥
2
𝑦 𝑑2
𝑦
𝑑𝑥2
Ketiga F’’’(x) Y’’’ 𝐷 𝑥
3
𝑦 𝑑3
𝑦
𝑑𝑥3
Keempat F’’’’(x) Y’’’’ 𝐷 𝑥
4
𝑦 𝑑4
𝑦
𝑑𝑥4
Kelima F(5)(x) Y(5) 𝐷 𝑥
5
𝑦 𝑑5
𝑦
𝑑𝑥5
Keenam F(6)(x) Y(6) 𝐷 𝑥
6
𝑦 𝑑6
𝑦
𝑑𝑥6
: : : : :
Ke-n F(n)(x) Y(n) 𝐷 𝑥
𝑛
𝑦 𝑑 𝑛
𝑦
𝑑𝑥 𝑛
Contoh 4:
Jika y = sin 2x
carilah :
𝑑3
𝑦
𝑑𝑥3 ,
𝑑4
𝑦
𝑑𝑥4 dan
𝑑12
𝑦
𝑑𝑥12
5. Penyelesaian :
𝑑𝑦
𝑑𝑥
= 2 cos 2x
𝑑2
𝑦
𝑑𝑥2 = -22 sin 2x
𝑑3
𝑦
𝑑𝑥3 = -23 cos 2x
𝑑4
𝑦
𝑑𝑥4 = 24 sin 2x
𝑑2
𝑦
𝑑𝑥2 = 25 cos 2x
:
𝑑12
𝑦
𝑑𝑥12 = 212 sin 2x
Latihan
1. Carilah
𝑑3
𝑦
𝑑𝑥3
a. Y = x3 + 3x2 – 2x – 8
b. Y = 2x5 – x4
c. Y = (2x + 5)4
d. Y = (3x – 2)5
e. Y = sin(3x)
f. Y = cos(x2)
2. Cari f’’(2)
a. F(x) = 2x3 – 7
b. F(t) = 1/t
c. F(x) = x(x2+ 1)3
d. F(x) = (2x + 1) / (x2 +1)
3. Jika f(x) = x3 + 3x2 – 45x – 6, cari nilai f’’(x) pada setiap titik nol dari f’ – yakni, pada
setiap titik c dimana f’(c) = 0
4. Andaikan g(t) = at2 + bt + c dan g(1) = 5, g’(1) = 3, dan g’’(1) = -4. Cari a, b dan c.