SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 88
Downloaden Sie, um offline zu lesen
DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KER
JA
PT PELINDO HUSADA CITRA
Surabaya, 20 Oktober 2020
Isi Materi Norma K3 Umum dan Rumah Sakit
Tujuan Penerapan K3 dan Definisi K3
Penyakit Akibat Kerja
Kecelakaan Kerja dan Alur Pelaporan
Lingkungan Kerja Aman
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
Norma K3 Umum dan Ru
mah Sakit
UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-Undang RI No.13 Tahun 2003 (Tentang Ketenagakerjaan RI)
Pasal 86 & 87:
Permenaker No 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen K3
(SMK3 diterapkan pada setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga kerja
atau lebih yang mengandung potensi bahaya)
Permenkes No. 66 Tahun 2016 tentang K3 Rumah Sakit
(Setiap RS wajib menyelenggarakan K3 Rumah Sakit)
Akreditasi SNARS ED 1
Standar MFK 7.2 : “Pendidikan dan Pelatihan” : bahwa setiap RS
wajib memberikan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh staff tentang
manajemen fasilitas dan keselamatan
SK Kebijakan K3 disahkan
Tanggal 28 April 2015
dengan Nomor
Um.5.02.KPTS/4/6/RSPS-
2015
Tujuan Penerapan K3
dan Definisi K3
Tujuan Penerapan K3
Melindungi para
pekerja dan orang
lain di tempat kerja
Menjamin agar setiap
sumber produksi dapat
dipakai secara aman
dan efisien
Menjamin proses
produksi berjalan
dengan lancar
Terciptanya Lingkungan
pelayanan yang aman dan
sehat bagi pasien,
pengunjung, masyarakat
dan lingkungan sekitar
- Menurut OHSAS 18001:2007
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua
kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja maupun
orang lain di tempat kerja.
- Menurut Permenkes RI No. 66 Tahun 2016
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah segala
kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan bagi SDM RS, Pasien,
Pendamping Pasien, Pengunjung, maupun Lingkungan
RS melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja
Definisi
K3
Prinsip K3
Semua Kecelakaan Kerja
dan PAK dapat dicegah
Semua potensi bahaya
harus diidentifikasi dan
dikendalikan
K3 adalah bagian integral
dari perilaku, tanggung
jawab dan peran setiap
Tenaga kerja
Setiap T.K harus mempu-
nyai rasa memiliki dan
berpartisipasi
Setiap T.K harus memim-
pin, mengatur dirinya se
ndiri dan mengoreksi
satu sama lain
K3 adalah good for
business succes, vitality
and sustainability
Kecelakaan Kerja dan
Alur Pelaporan
Definisi
Kecelakaan
Kerja
Kecelakaan adalah kejadian yang tiba-tiba, tidak terduga
dan tidak diharapkan.
Dapat menyebabkan proses pekerjaan yang telah
direncanakan menjadi kacau/terhambat
Biasanya kecelakaan menimbulkan kerugian material dan
penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang
paling berat
Kerugian-kerugian :
- People : Luka, cacat, meninggal
- Properti : Kerusakan bangunan & peralatan
- Profit : Rupiah, $, dll
Faktor Resiko Terjadinya Kecelakaan
dan Penyakit
Faktor perilaku manusia
yang dapat menyebabkan
kecelakaan kerja
Unsafe Action
Kondisi lingkungan kerja
yang berbahaya dan berpotensi
menyebabkan kecelakaan kerja
Unsafe Condition
01 02
Incident
Accident
Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana
pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka
dapat mengakibatkan terjadinya accident
Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat
cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan
terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan.
Jenis Kecelakaan Kerja
Jenis Kecelakaan Kerja
(Berdasarkan OSHA 2018)
Tidak mampu bekerj
a sementara/ sedang
Medical Treatmen
t Case
First Aid
Cacat Sebagian/
Berat
Meninggal/ Fatali
ty/ Lost Time Inj
ury
Data dilaporkan
dan tercatat
Piramida Kecelakaan Kerja
01
02
04
05
Prinsip Pencegahan Kecelakaan Kerja
03 06
07
08
09
Memberikan infor-
masi keselamatan
proses
Melakukan analisa
bahaya proses
Melakukan mainte-
nance program
Menerapkan cara
kerja aman
Membuat prosedur
operasi aman
Memberikan
pelatihan
Adanya komitmen
pimpinan dan
partisipasi pegawai
Penyelidikan
kecelakaan
Persiapan/Perenca
naan Penanggulan
Gawat Darurat
Alur Pelaporan Kecelakaan Kerja
Form Pelaporan Kecelakaan Kerja
Form Laporan Kecelakaan Kerja dapa
t di akses di :
1. Z/#Form Laporan Kecelakaan Kerja
2. Unit Risk & Quality Management up Tim
K3 (ext 109)
Penyakit Akibat Kerj
a
Penyakit
Akibat
Kerja
dan
Pen
yakit
Akibat
Hubungan
Kerja
Penyakit akibat kerja (Occupational Disease) :
Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat
dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen
penyebab yang sudah diakui
Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan
(Work Related Disease) :
Penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktor
pada pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor risiko
lainnya dalam berkembangnya penyakit yang mempunyai etiologi
yang kompleks
Contoh :
1. Pemeriksa di laboratorium akan terpajan bakteri, antara lain TB d
an virus Hepatitis B
2. Gas etilen oksida (ethylene oxide) sering digunakan sebagai gas
sterilisasi alat medis. Menjadi berbahaya bila sistem pembuangan
sterilisasi rusak/macet, sehingga uap gas ini terhirup petugas.
Pencegahan dan Pengendalian PAK
02
01
03
Pelayanan Promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif. Untuk mendapatka
n tenaga kerja berstatus kesehatan
optimal dengan gizi baik, semangat
kerja tinggi sehingga efisien dan
produktif. Kegiatan yang dilakukan
antara lain :
Pemeriksaan kesehatan
awal dan berkala pada
tenaga kerja
Imunisasi Hepatitis B, bagi tenaga
kerja yang sering berhubungan
dengan cairan tubuh, seperti
perawat yang memasang infus,
transfusi darah.
Pengobatan tenaga kerja yang sakit, untuk
menghentikan perjalaran penyakit dan
komplikasinya.
Lingkungan Kerja Ama
n
Faktor operasional untuk terciptanya lingkungan kerja yang aman
mencakup, antara lain:
1. Kondisi aman pada perangkat kerja (perangkat kerja yang memadai).
2. Kondisi aman karena pelaksanaan kerja yang aman (safe act)
3. Kebersihan, Keteraturan, dan Ketertiban (housekeeping).
Gambar 1. hirarki pengendalian untuk
terciptanya lingkungan kerja yang aman
dari tingkat paling tinggi ke tingkat
terakhir
RS PHC
Surabaya
dibagi
menjadi
berapa
zona?
Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat,energi dan/atau kompo
nen yang lain karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlah
nya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan/merusak
/membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta
kelangsungan hidup manusia dan mahluk lain
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun)
Limbah B3 (chemical hazard) sering dijumpai di :
1. Laboratorium
2. Farmasi
3. Radiologi
4. Kamar Operasi
5. Maintenance (Teknik, IT, Rumah Tangga, Laundry)
Prosedur Penanganan B3 :
Jika tumpahan bisa di atasi sendiri lakukan
hal di bawah ini :
Bagaimana Prosedur Penanganan Tumpahan
Limbah Infeksius?
SPO penggunaannya Di singkat “SILOBESEM”
yaitu :
1.SI - apkan APD
2.LO - kalisir tumpahandarah/muntahan
3.BE - ri desinfektan
4.SE - rap tumpahan dengan kain
5.M - asukkan ke kantong plastik warna kun
ing
Yang termasuk LIMBAH INFEKSIUS : semua cairan yang
keluar dari tubuh pasien,misalnya : Darah & muntahan
Bagaimana Prosedur Penanganan Tumpahan B3?
SPO penggunaannya Di singkat “SILOSEM” yaitu:
1. SI - apkan APD
2. LO - kalisir tumpahan limbah B3
3. SE - rap tumpahan dengan kain
4. M - asukkan ke kantong plastik medis/LB3
Yang termasuk B3 : bahan kimia yang berkarakteristik berbahaya dan beracun,
simbol B3 dapat dilihat pada kemasan bahan kimia/obat.
Karsinogenik
Berbahaya Bagi
Lingkungan
Korosif
Iritasi
Bahaya
Beracun
Bila listrik terganggu dan padam maka dalam 15 detik (jeda waktu) terhitung sejak wak
tu pemadaman listrik, genset akan berfugsi dan listrik akan berfungsi kembali dengan
jeda waktu 7 (detik).
Untuk beberapa lokasi seperti ICU, OK, Laboratorium (alat-alat laboratorium) bila
terjadi gangguan aliran listrik maka akan diback up dengan UPS sehingga tidak terdapat
jeda waktu
Bila air terganggu maka cadangan air di bak penampungan akan dapat
memenuhi kebutuhan air selama 1 hari saja. Selama proses penggunaan
cadangan air di bak penampung tersebut maka kebutuhan air akan dikirim
oleh perusahaan air rekanan dengan estimasi waktu pengiriman 1 jam.
Instalasi gas medis area IGD,
Kamar Operasi, ICU, Haemodialisa
Instalasi gas medis area
IRNA GRAHA
Thank you
“Safety is Our Responsibility”
Kebakaran dan
Manajemen
Emergency
PT PELINDO HUSADA CITRA
Surabaya, 20 Oktober 2020
01
02
03
04
Isi Materi Teori API dan Anatomi Kebakaran
Pencegahan Bahaya Kebakaran
Pengendalian dan Perlindungan dari
Kebakaran
Emergency Response Plan
Tujuan Pelat
ihan
Tujuan Umum
Setelah selesai pelatihan, peserta mampu melakukan
pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran mula
dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
dan Alat Pemadam Api Tradisional (APAT) secara aman,
cepat dan tepat sesuai standar
Tujuan Khusus
Setelah selesai pelatihan, peserta mampu :
1. Memahami Teori Api, Tahapan & Penyebab Terjadinya
Kebakaran
2. Mengetahui Klasifikasi Kebakaran
3. Mengetahui Pencegahan dan Metode Penanggulangan
Bahaya Kebakaran
4. Mengetahui Jenis - Jenis Media Pemadam Alat Pemadam Api
Ringan (APAR)
& Alat Pemadam Api Tradisional (APAT)
5. Menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Dan Alat
Pemadam Api Tradisional (APAT)
Teori API dan
Anatomi Kebakaran
1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. Per.04/Men/1980 Tentang Syarat-
Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan
3. Permenaker RI No. 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja
4. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep.186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran Di Tempat Kerja
6. National Fire Protection Association (NFPA) United State of America 2013
Dasar Hukum
Overview
2016 2016
2014 2016
Overheating Mesin Genset di
Rumah Genset RS PHC
Surabaya
Reaksi Bahan
Kimia di
Laundry
Kebocoran Gas dan Kelalaian
Tenaga Cook di Dapur Pasien
Pemanasan Makanan dengan
Microwave di Ruang Perawatan
Data kejadian kebakaran PT PHC (2014-2016)
Efek :
1. Nama baik dan Citra Perusahaan menjadi Buruk
2. Menimbulkan trauma kepada pegawai, pasien dan keluarga
3. Kerugian aset perusahaan maupun pasien
4. Pengeluaran Biaya lebih untuk penanggulangan dan perbaikan
Teori Segitiga API
Teori Tetrahedon API
CHAIN REACTION / REAKSI KIMIA
BERANTAI Serangkaian reaksi yang terjadi
secara berurutan.
Kebakaran hanya dapat bertahan
selama reaksi berantai yang
mandiri ini dibiarkan berlanjut
tanpa gangguan.
Tahapan Kebakaran
Tahap Kebakaran
Tumbuh
Tahap Kebakaran
Muncul
Tahap Kebakaran
Puncak
Tahap Kebakaran Reda
- Reaksi 3 unsur api
(panas, oksigen dan
bakan bakar)
- Dapat padam
dengan sendirinya
atau menggunakan
APAR
- Penentuan Tindakan
Bantuan
Penanggulangan
- Api membakar
bahan mudah
terbakar sehingga
panas meningkat
- Terjadi flashover
(ikut menyalanya
bahan mudah
terbakar karena
panas sekitar tinggi)
- Semua bahan
mudah terbakar
menyala
keseluruhan
- Nyala api paling
panas dan paling
berbahaya
- Tahap paling lama
diantara tahap
terjadinya kebakaran
- Berpotensi
menimbulkan
backdraft (ledakan
yang terjadi akibat
masuknya oksigen
secara tiba-tiba dari
kebakaran ruang
tertutup)
Tahapan Kebakaran
Faktor Penyebab
Kebakaran
Faktor Alam
1. Petir (sambaran
petir pada bahan
mudah terbakar)
2. Panas
matahari (sinar
yang memantul
dari kaca
cembung ke
dedaunan kering,
dsb)
Faktor Manusia
1. Disengaja (balas
dendam)
2. Kelalaian (lupa
mematikan
peralatan listrik)
3. Kurang
pengertian
(membuang rokok
sembarangan,
dsb)
Faktor Mekanik
1. Gesekan
(friction)
2. Benturan
(impact)
Faktor Kimia
Chemical reaction
(Clax Cid + Clax
Sonril
Faktor Binatang
Tikus yang
menggigit kabel
jaringan, sehingga
mengakibatkan
korsleting)
Ruang Beresiko
Kebakaran
Ruang sistem gas medik dan vakum (oksigen, nitrous oksida, CO2)
Ruang laboratorium (bhn kimia, gas bertekanan, peralatan listrik,
cairan mudah terbakar )
Ruang anestesi (bhn anestesi hirup yang mudah menyala seperti
cyclopropane, ethyl eter, dll)
Ruang ICU (Pendant – peralatan listrik)
Gudang (logistik bahan, instalasi, bhn bakar)
Dapur (peralatan memasak, gas, bhn bakar lain)
Genset - overheating ( bhn bakar minyak )
Laundry
Klasifikasi Kebakaran
Permenakertrans RI No. 4 Tahun 1980
Kebakaran Kelas
Kebakaran Kelas
Kebakaran bahan cair &
gas yang mudah terbakar
Minyak bumi, bensin, LPG,
LNG, dan gas lain
Seng, Magnesium,
Aluminium, Sodium & lain-
lain.
Kebakaran Kelas
Kebakaran Kelas
Kebakaran bahan padat
yang mudah terbakar
(kecuali logam)
Kayu, kertas, kain, plastik
& termasuk tumbuhan
kering
Kebakaran listrik
(hubung singkat,
kebocoran listrik)
Kebakaran dari bahan
mengandung logam
Pencegahan Bahaya
Kebakaran
1. Menghindari penggunaan steker yang menumpuk, kabel &
isolasi yang tidak standar
2. Apabila tercium bau gas yang bocor, segera cabut regulator gas
dari tabung, buka semua ventilasi dan pintu agar gas dapat
keluar (jangan mencoba menghidupkan atau mematikan
lampu/senter atau peralatan listrik lain)
3. Apabila Anda dapati pengunjung/pegawai yang menyalakan
rokok atau obat nyamuk bakar di lingkungan kerja, segera
sampaikan untuk mematikan (Jika Anda tidak berani, jangan
segan laporkan kepada petugas lain/security terdekat)
4. Pastikan dan periksa di lingkungan kerja Anda memiliki atau
terjangkau APAR, sebagai peralatan pendukung untuk
penanggulangan kebakaran mula
Pencegahan Bahaya Kebakaran - Perilaku (1)
Sistem Proteksi
Kebakaran Aktif
Smoke/ Heat Detector
APAR Thermatic
Hydrant Outdoor & Indoor
Sistem Pompa Hydrant
APAR
Hydrant Pilar
Sprinkler
: alat yang disiapkan untuk
mendeteksi dan atau
memadamkan kebakaran
Sistem Proteksi
Kebakaran Pasif
Emergency Exit
Jalur evakuasi
RAMP
Kompartemensi Gedung (Bahan Tahan Api)
Peta Evakuasi
Titik Kumpul/ Muster Point
Pintu Emergency
: alat, sarana atau metode/cara
mengendalikan asap, panas maupun
gas berbahaya apabila terjadi
kebakaran
A : Titik Kumpul 1 (Depan Masjid Asy Syifa)
B : Titik Kumpul 2 ( Halaman Parkir Loby MCU)
C : Titik Kumpul 3 (Halaman Parkir PMC/ Depan IPAL)
D : Pos Aman (Lapangan Sepak Bola Prapat Kurung Selatan)
Pengendalian dan
Perlindungan dari
Kebakaran
Metode Pamadaman Bahaya Kebakaran (1)
1. Pendinginan (cooling)
•Prinsip Kerja : menurunkan panas benda sampai
mencapai suhu dibawah titik nyala (flash point)
•contoh : pendinginan panas luar benda dengan
APAR jenis CO2 / air
2. Penyelimutan (smoothering)
Prinsip kerja : memutuskan hubungan udara
luar (oksigen) dengan fluida yang terbakar
contoh : menutup dengan selimut/karung
basah/penutup benda
Metode Pamadaman Bahaya Kebakaran (2)
3. Pemisahan Bahan Mudah Terbakar
(starvation)
•Prinsip kerja : mengurangi/mengambil bahan
yang terbakar atau menutup aliran cairan atau
gas
4. Pemutusan/Menghambat Reaksi Rantai
Prinsip kerja : memutus rantai reaksi
pembakaran dengan pemadaman menggunakan
APAR
Alat Pemadam Api
Ringan (APAR) dan
Alat Pemadam Api
Tradisional (APAT)
A. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) & Komponen
Indikator Tekanan
(Pressure)
- Pastikan Tekanan
Jarum di APAR berada
di Zona Hijau
Tuas
(Lever)
Label
(Kelas APAR, Merk, dll)
Corong APAR
(Nozzle)
Selang
(Hose)
Kunci Pengaman
(Safety Pin)
Tabung APAR
(Cylinder)
Suatu alat pemadam kebakaran yang dapat dijinjing/dibawa, dioperasikan oleh satu orang,
berdiri sendiri, mempunyai berat antara 0,5 kg -16 kg dan digunakan pada api mula
B. Jenis - Jenis APAR
KENALI dulu kebakarannya, TIDAK semua APAR bisa memadamkan kebakaran bahkan jika SALAH pakai,
APAR malah membuat api tambah besar
1 2 3 4 5
Jenis - Jenis APAR
Khusus Untuk Apar Co2, Selain Warna, Corongnya Juga Berbentuk Terompet
Karena sifat gas CO2 bertekanan tinggi
dapat mencapai suhu -50oC, maka
diwajibakan menggunakan APAR Jenis CO2
dengan memegang Pangkal Nozzle/Corong
untuk mengarahkan sumber api
C. Jenis Media Pemadam Kebakaran dan Aplikasinya
Klasifikasi Jenis Kebakaran
Jenis Media Pemadaman Kebakaran
Tipe Basah Tipe Kering
Air
(H2O)
Busa
(Foam/AFFF)
Bubuk Kering
(Dry Powder)
Gas CO2 BCF/CF21
(Clean Agent)
Kelas A
Bahan padat (kayu,
kertas, kain, dll)
Sangat efektif Kurang efektif Efektif Kurang Ffektif
Sangat efektif
(tidak efisien)
Kelas B
Bahas cair (Bensin,
Solar, dll)
Berbahaya Sangat Efektif Efektif Kurang Efektif Sangat Efektif
Bahan Gas (LPG,
LNG, dll)
Tidak Efektif Tidak Efektif Efektif Kurang Efektif Sangat Efektif
Kelas C Listrik Berbahaya Berbahaya
Efektif
(kotor/korosif)
Efektif Sangat efektif
Kelas D
Logam (Seng,
Lithium, Magnesium,
dll)
Berbahaya Berbahaya Tidak Efektif Efektif Berbahaya
Kelas K Cooking oil & Fats Berbahaya Tidak Efektif
Efektif
(kotor/korosif)
Sangat Efektif Sangat Efektif
APAR - KARBON DIOKSIDA (GAS CO2)
• Efektif Memadamkan Api Kelas Kebakaran C, D & K
• Kelebihan
1. Tidak menyebabkan karat dan tidak dapat mengalirkan listrik
2. Aman untuk instalasi listrik, mesin dan alat medis
• Kelemahan
1. Pada konsentrasi tertentu dapat membahayakan manusia (sifat gas
sangat dingin, dan mengurangi konsentrasi oksigen)
2. Kurang efektif digunakan diruang terbuka
*Digunakan di Lingkungan PT Pelindo Husada Citra
APAR - BCF/CF21 (CLEAN AGENT)
• Efektif Memadamkan Api Kelas Kebakaran A, B, C, & K
• Kelebihan
1. Bahan tidak beracun, tidak berwarna, tidak menyebabkan iritasi kulit
2. Tidak menghantarkan listrik dan tidak menghasilkan residu
3. Cocok untuk menanggulangi kebakaran listrik, komputer, mesin dan alat
medis
• Kelemahan
1. Harga relatif lebih mahal (3x lipat dari CO2)
*Digunakan di Lingkungan PT Pelindo Husada Citra
D. Prosedur Menggunakan APAR
C
A
R
A * Pemadaman searah dengan arah
angin dan dari jarak ± 2 meter
E. Jarak Aman APAR dengan Titik Api
Model APAR
Ukuran
3 kg 6 kg 9 kg
Gas CO2 2 meter 3 meter -
Gas CF21 2 meter 3 meter 5 meter
Powder (Bubuk) 5-7 meter 5-7 meter 5-7 meter
Foam (Busa) - 5 meter 5 meter
3 kg 6 kg 9 kg
F. Alat Pemadam Api Tradisional (APAT)
Fire Blanket/Selimut/ Karung
Goni/ Handuk Tebal
Pasir
G. Prosedur Menggunakan Fire Blanket (Selimut/Kain)
Basahi Fire blanket/Selimut/Kain dengan air
Lindungi kedua tangan dengan menutupi
permukaan jari tangan dengan fire
blanket/selimut/kain basah
Arahkan fire blanket/selimut/kain basah
sesuai arah angin dan maju perlahan
Tutupkan fire blanket/selimut/kain basah
pada sumber api
*Diamkan selama 1-2 menit untu memastikan api padam & segera hubungi
petugas penanggulangan / code red 3333
FIRE GUARD :
1. Nur Setiyono (SPV Lapangan)
2. Arief Budirianto (Instruktur Lapangan)
3. Septin Aulidia (Co. Instruktur Lapangan)
4. Security
KELOMPOK MERAH
KELOMPOK
BIRU
1
2
Pintu Lapangan
Tong Kecil
Pemadaman APAT
Wadah Air + APAT
CASE KELOMPOK BIRU
Kelompok BIRU
Kelompok MERAH
Fire Guard I
Fire Guard II
Peserta (BIRU)
Tong Besar
Pemadaman APAT
1
2
Pintu Lapangan
Tong Kecil
Pemadaman APAT
Tong Besar
Pemadaman APAR
Wadah Air + APAT
CASE KELOMPOK MERAH
Kelompok BIRU
Kelompok MERAH
Fire Guard I
Fire Guard II
Peserta (MERAH)
Hydrant
HYDRANT adalah Instalasi Pemadam kebakaran yang dipasang
permanen berupa jaringan perpipaan berisi air bertekanan terus
menerus yang siap memadamkan kebakaran
Hydrant dibagi menjadi :
1.Hydrant Gedung ( dalam gedung )
2.Hydrant Halaman (luar gedung)
A. Hydrant & Komponen
Komponen sistem Hidrant :
- Sistem persediaan air (45 menit)
- Sistem Pompa (Jockey, Utama & Cadangan)
- Jaringan pipa - Kopling outlet / Pilar / Landing valve
- Slang dan nozle
- Sistem kontrol tekanan & aliran
Pemasangan hydrant berjarak 35 – 38
m e t e r, p e r t i m b a n g a n i n i d i b u a t
berdasarkan dari hose atau selang hydrant
yang memiliki panjang 30 meter
Komponen Hydrant
Luar gedung selang ukuran 2,5 inc
panjang 20m s/d 30 m Nozle
ukuran 2,5 inc Fandel pembuka
pilar hydrant
Dalam gedung selang
ukuran 1,5 inc panjang
20m s/d30 m Nozle
ukuran 1,5 inc
Komponen Hydrant
Cara Penggunaan Hydrant
Kode Tangan Saat Pengoperasian Hydrant
Pembagian Tugas Tim Pemadam
dengan Hydrant
Emergency Response
Plan
Kode
Darurat
KODE ARTI TELEPON
Code Gray Gangguan Keamanan 3333
Code Pink Penculikan Bayi 3333
Code Red Kebakaran 3333
Code Black Ancaman Bom 3333
Code Green Gempa Bumi 3333
Code Orange Kejadian Tumpahan
B3
3333
Code Blue Ancaman Keselamatan
Jiwa
222
Code Purple Perintah Evakuasi 3333
Prosedur pelaporan yang berlaku apabila terjadi keadaan darurat di
lingkungan rumah sakit yang berlaku dengan cara :
1.Telpon operator sesuai extention (3333/222)
2.Sebutkan kode darurat 3kali
3.Sebutkan lokasi kejadian
4.Sebutkan kondisi terakhir di lokasi kejadian
Prosedur Evakuasi Bila terjadi KEADAAN DARURAT
a. Usahakan tidak panik, jangan berlari, ikuti petunjuk arah evakuasi
atau arahan dari petugas evakuasi
b. Jika anda melihat kejadian tersebut SEGERA HUBUNGI 3333 dengan
menyebutkan kode darurat kejadian 3x
c. Pastikan diri anda selamat sebelum menyelamatkan orang lain. Jangan
mencoba mengambil barang-barang berharga jika itu dapat
mengancam nyawa anda.
d. Lepaskan sepatu hak tinggi
e. Jangan gunakan lift jika terjadi keadaan darurat, gunakan tangga
darurat atau RAM jika terjadi keadaan darurat.
f. Jika lorong dipenuhi asap, maka anda harus berjalan merangkak untuk
menghindari asap.
g. Gunakan tissue ataupun sapu tangan yang dibasahi air untuk
menutupi hidung dan mulut agar terhindar dari terhisapnya bahan
beracun.
h. Segera keluar menuju tempat titik kumpul terdekat.
TIM TANGGAP DARURAT
1.Helm Merah : Tim Penanggulangan Bencana
2.Helm Hijau : Tim Pengamanan
3.Helm Kuning : Tim Dokumen dan Material
4.Helm Putih : Tim Komunikasi
5.Helm Biru : Tim Evakuasi
TUGAS TIM TANGGAP DARURAT
Tim Penanggulangan :
a) Membunyikan sirine / alarm atau
berteriak
b) Mematikan aliran listrik
c) Meredakan kebakaran menggunakan
APAR / hydrant
d) Memadamkan kebakaran
e) Membuat kronologi kejadian dan
melaporkan kepada Ketua TTD
Tim Evakuasi :
a) Mengarahkan / mengumpulkan pegawai,
pengunjung dan pasien ke lokasi daerah
evakuasi
b) Menghitung jumlah pegawai, pengunjung
dan pasien sebelum dan sesudah kejadian
keadaan darurat
c) Mengamankan pegawai, pengunjung dan
pasien yang terkena musibah untuk di bawa
ke rumah sakit
d) Memberitahukan kepada pegawai,
pengunjung dan pasien dan karyawati untuk
tidak panik
e) Membuat kronologi kejadian dan
melaporkannya kepada Ketua TTD
TUGAS TIM TANGGAP DARURAT
Tim Dokumen & Material :
a) Mengidentifikasi tempat penyimpanan arsip
yang berharga dan membawanya ke
daerah evakuasi
b) Peralatan kerja (komputer, laptop, fax)
diamankan ke daerah evakuasi
c) Membawa peralatan ke daerah evakuasi
d) Memberikan perlindungan peralatan di
daerah evakuasi
Tim Komunikasi :
a) Menghubungi pihak terkait, seperti :
1.Polisi
2.Pemadam Kebakaran
3.Keluarga korban (jika ada)
b) Melakukan komunikasi dengan pihak pers,
seperti koran, majalah, televisi, radio,
masyarakat, dll
TUGAS TIM TANGGAP DARURAT
Tim Pengamanan :
a) Setelah mendengar bunyi alarm tanda bahaya dan pengumuman dari Ketua TTD,
para personil Team Security segera berkumpul dan menentukan langkah-langkah
yang akan diambil untuk pengamanan area
b) Melakukan pembagian posisi atau tugas-tugas pengamanan area agar tidak terjadi
penumpukan personil di satu tempat.
c) Mengawasi area atau posisi masing-masing untuk mencegah orang-orang yang
dicurigai menggunakan kesempatan untuk berbuat kriminal
d) Mengamankan orang-orang yang jelas-jelas berbuat kriminal ataupun mengganggu
kegiatan evakuasi ataupun pengamanan
e) Melakukan pengaturan lalu-lintas dan kendaraan yang keluar masuk areal kantor
agar pengendalian darurat tidak terganggu, seperti kendaraan pemadam kebakaran,
ambulans, mobil polisi dan kendaraan gegana
PAPAN PETUGAS TTD
THANK YOU
“Safety is Our Responsibility”

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie K3RS

Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan LingkunganRangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan LingkunganSembadra Fitriani
 
K3 ifrs (PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ISTALASI RUMAH SAKIT)
K3 ifrs (PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ISTALASI RUMAH SAKIT)K3 ifrs (PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ISTALASI RUMAH SAKIT)
K3 ifrs (PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ISTALASI RUMAH SAKIT)mataram indonesia
 
K3-GARTEKS-Bg.-Eko-Karsono-15-Juli-2021.ppt
K3-GARTEKS-Bg.-Eko-Karsono-15-Juli-2021.pptK3-GARTEKS-Bg.-Eko-Karsono-15-Juli-2021.ppt
K3-GARTEKS-Bg.-Eko-Karsono-15-Juli-2021.pptditaku
 
Konsep Dasar K3.pdf
Konsep Dasar K3.pdfKonsep Dasar K3.pdf
Konsep Dasar K3.pdfDarmaTeja
 
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...Pujiati Puu
 
Tugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industriTugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industri013AnggitaNurFadila
 
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Uwai Shakespeare
 
K3 DI LINGKUNGAN FASILITAS KESEHATAN.ppt
K3 DI  LINGKUNGAN FASILITAS KESEHATAN.pptK3 DI  LINGKUNGAN FASILITAS KESEHATAN.ppt
K3 DI LINGKUNGAN FASILITAS KESEHATAN.pptKEPKNHM
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industriWinarso Arso
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industriWinarso Arso
 
2_Konsep_Dasar_K3_and_K3RS_pptx.pptx
2_Konsep_Dasar_K3_and_K3RS_pptx.pptx2_Konsep_Dasar_K3_and_K3RS_pptx.pptx
2_Konsep_Dasar_K3_and_K3RS_pptx.pptxHendraPriyatnanto
 
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatanKesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatanFarida Sihotang
 
Dasar-2 K3-Member.ppt
Dasar-2 K3-Member.pptDasar-2 K3-Member.ppt
Dasar-2 K3-Member.pptrhamset
 
Paper k3 di ruang operasi tugas individu
Paper k3 di ruang operasi tugas individuPaper k3 di ruang operasi tugas individu
Paper k3 di ruang operasi tugas individuChaniChandraDewi
 
Pengelolaan ( b3) sept 2011
Pengelolaan ( b3) sept  2011Pengelolaan ( b3) sept  2011
Pengelolaan ( b3) sept 2011sujatno angga
 

Ähnlich wie K3RS (20)

Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan LingkunganRangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Rangkuman Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
 
K3 ifrs (PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ISTALASI RUMAH SAKIT)
K3 ifrs (PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ISTALASI RUMAH SAKIT)K3 ifrs (PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ISTALASI RUMAH SAKIT)
K3 ifrs (PEDOMAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ISTALASI RUMAH SAKIT)
 
K3-GARTEKS-Bg.-Eko-Karsono-15-Juli-2021.ppt
K3-GARTEKS-Bg.-Eko-Karsono-15-Juli-2021.pptK3-GARTEKS-Bg.-Eko-Karsono-15-Juli-2021.ppt
K3-GARTEKS-Bg.-Eko-Karsono-15-Juli-2021.ppt
 
Konsep Dasar K3.pdf
Konsep Dasar K3.pdfKonsep Dasar K3.pdf
Konsep Dasar K3.pdf
 
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
 
sanitasi DAN k3rs
sanitasi DAN k3rs sanitasi DAN k3rs
sanitasi DAN k3rs
 
Tugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industriTugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industri
 
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
Materi orientasi dan pengertian k3 mg 1 01
 
K3 DI LINGKUNGAN FASILITAS KESEHATAN.ppt
K3 DI  LINGKUNGAN FASILITAS KESEHATAN.pptK3 DI  LINGKUNGAN FASILITAS KESEHATAN.ppt
K3 DI LINGKUNGAN FASILITAS KESEHATAN.ppt
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industri
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industri
 
2_Konsep_Dasar_K3_and_K3RS_pptx.pptx
2_Konsep_Dasar_K3_and_K3RS_pptx.pptx2_Konsep_Dasar_K3_and_K3RS_pptx.pptx
2_Konsep_Dasar_K3_and_K3RS_pptx.pptx
 
Mg. IX Hazard.pptx
Mg. IX Hazard.pptxMg. IX Hazard.pptx
Mg. IX Hazard.pptx
 
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatanKesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
KONSEP K3 RS
KONSEP K3 RSKONSEP K3 RS
KONSEP K3 RS
 
Dasar-2 K3-Member.ppt
Dasar-2 K3-Member.pptDasar-2 K3-Member.ppt
Dasar-2 K3-Member.ppt
 
Paper k3 di ruang operasi tugas individu
Paper k3 di ruang operasi tugas individuPaper k3 di ruang operasi tugas individu
Paper k3 di ruang operasi tugas individu
 
Pengelolaan ( b3) sept 2011
Pengelolaan ( b3) sept  2011Pengelolaan ( b3) sept  2011
Pengelolaan ( b3) sept 2011
 
SLIDE PPT APD.pptx
SLIDE PPT APD.pptxSLIDE PPT APD.pptx
SLIDE PPT APD.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 

Kürzlich hochgeladen (9)

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 

K3RS

  • 1. DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KER JA PT PELINDO HUSADA CITRA Surabaya, 20 Oktober 2020
  • 2. Isi Materi Norma K3 Umum dan Rumah Sakit Tujuan Penerapan K3 dan Definisi K3 Penyakit Akibat Kerja Kecelakaan Kerja dan Alur Pelaporan Lingkungan Kerja Aman Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
  • 3. Norma K3 Umum dan Ru mah Sakit
  • 4. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Undang-Undang RI No.13 Tahun 2003 (Tentang Ketenagakerjaan RI) Pasal 86 & 87: Permenaker No 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen K3 (SMK3 diterapkan pada setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga kerja atau lebih yang mengandung potensi bahaya) Permenkes No. 66 Tahun 2016 tentang K3 Rumah Sakit (Setiap RS wajib menyelenggarakan K3 Rumah Sakit) Akreditasi SNARS ED 1 Standar MFK 7.2 : “Pendidikan dan Pelatihan” : bahwa setiap RS wajib memberikan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh staff tentang manajemen fasilitas dan keselamatan
  • 5. SK Kebijakan K3 disahkan Tanggal 28 April 2015 dengan Nomor Um.5.02.KPTS/4/6/RSPS- 2015
  • 7. Tujuan Penerapan K3 Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien Menjamin proses produksi berjalan dengan lancar Terciptanya Lingkungan pelayanan yang aman dan sehat bagi pasien, pengunjung, masyarakat dan lingkungan sekitar
  • 8. - Menurut OHSAS 18001:2007 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan tenaga kerja maupun orang lain di tempat kerja. - Menurut Permenkes RI No. 66 Tahun 2016 Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan bagi SDM RS, Pasien, Pendamping Pasien, Pengunjung, maupun Lingkungan RS melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja Definisi K3
  • 9. Prinsip K3 Semua Kecelakaan Kerja dan PAK dapat dicegah Semua potensi bahaya harus diidentifikasi dan dikendalikan K3 adalah bagian integral dari perilaku, tanggung jawab dan peran setiap Tenaga kerja Setiap T.K harus mempu- nyai rasa memiliki dan berpartisipasi Setiap T.K harus memim- pin, mengatur dirinya se ndiri dan mengoreksi satu sama lain K3 adalah good for business succes, vitality and sustainability
  • 11. Definisi Kecelakaan Kerja Kecelakaan adalah kejadian yang tiba-tiba, tidak terduga dan tidak diharapkan. Dapat menyebabkan proses pekerjaan yang telah direncanakan menjadi kacau/terhambat Biasanya kecelakaan menimbulkan kerugian material dan penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat Kerugian-kerugian : - People : Luka, cacat, meninggal - Properti : Kerusakan bangunan & peralatan - Profit : Rupiah, $, dll
  • 12. Faktor Resiko Terjadinya Kecelakaan dan Penyakit
  • 13.
  • 14. Faktor perilaku manusia yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja Unsafe Action Kondisi lingkungan kerja yang berbahaya dan berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja Unsafe Condition
  • 15. 01 02 Incident Accident Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan. Jenis Kecelakaan Kerja
  • 16. Jenis Kecelakaan Kerja (Berdasarkan OSHA 2018) Tidak mampu bekerj a sementara/ sedang Medical Treatmen t Case First Aid Cacat Sebagian/ Berat Meninggal/ Fatali ty/ Lost Time Inj ury
  • 17.
  • 19. 01 02 04 05 Prinsip Pencegahan Kecelakaan Kerja 03 06 07 08 09 Memberikan infor- masi keselamatan proses Melakukan analisa bahaya proses Melakukan mainte- nance program Menerapkan cara kerja aman Membuat prosedur operasi aman Memberikan pelatihan Adanya komitmen pimpinan dan partisipasi pegawai Penyelidikan kecelakaan Persiapan/Perenca naan Penanggulan Gawat Darurat
  • 21. Form Pelaporan Kecelakaan Kerja Form Laporan Kecelakaan Kerja dapa t di akses di : 1. Z/#Form Laporan Kecelakaan Kerja 2. Unit Risk & Quality Management up Tim K3 (ext 109)
  • 23. Penyakit Akibat Kerja dan Pen yakit Akibat Hubungan Kerja Penyakit akibat kerja (Occupational Disease) : Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan (Work Related Disease) : Penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktor pada pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor risiko lainnya dalam berkembangnya penyakit yang mempunyai etiologi yang kompleks Contoh : 1. Pemeriksa di laboratorium akan terpajan bakteri, antara lain TB d an virus Hepatitis B 2. Gas etilen oksida (ethylene oxide) sering digunakan sebagai gas sterilisasi alat medis. Menjadi berbahaya bila sistem pembuangan sterilisasi rusak/macet, sehingga uap gas ini terhirup petugas.
  • 24. Pencegahan dan Pengendalian PAK 02 01 03 Pelayanan Promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Untuk mendapatka n tenaga kerja berstatus kesehatan optimal dengan gizi baik, semangat kerja tinggi sehingga efisien dan produktif. Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala pada tenaga kerja Imunisasi Hepatitis B, bagi tenaga kerja yang sering berhubungan dengan cairan tubuh, seperti perawat yang memasang infus, transfusi darah. Pengobatan tenaga kerja yang sakit, untuk menghentikan perjalaran penyakit dan komplikasinya.
  • 26. Faktor operasional untuk terciptanya lingkungan kerja yang aman mencakup, antara lain: 1. Kondisi aman pada perangkat kerja (perangkat kerja yang memadai). 2. Kondisi aman karena pelaksanaan kerja yang aman (safe act) 3. Kebersihan, Keteraturan, dan Ketertiban (housekeeping). Gambar 1. hirarki pengendalian untuk terciptanya lingkungan kerja yang aman dari tingkat paling tinggi ke tingkat terakhir
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 33. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat,energi dan/atau kompo nen yang lain karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlah nya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan/merusak /membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lain Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Limbah B3 (chemical hazard) sering dijumpai di : 1. Laboratorium 2. Farmasi 3. Radiologi 4. Kamar Operasi 5. Maintenance (Teknik, IT, Rumah Tangga, Laundry)
  • 34. Prosedur Penanganan B3 : Jika tumpahan bisa di atasi sendiri lakukan hal di bawah ini : Bagaimana Prosedur Penanganan Tumpahan Limbah Infeksius? SPO penggunaannya Di singkat “SILOBESEM” yaitu : 1.SI - apkan APD 2.LO - kalisir tumpahandarah/muntahan 3.BE - ri desinfektan 4.SE - rap tumpahan dengan kain 5.M - asukkan ke kantong plastik warna kun ing Yang termasuk LIMBAH INFEKSIUS : semua cairan yang keluar dari tubuh pasien,misalnya : Darah & muntahan
  • 35. Bagaimana Prosedur Penanganan Tumpahan B3? SPO penggunaannya Di singkat “SILOSEM” yaitu: 1. SI - apkan APD 2. LO - kalisir tumpahan limbah B3 3. SE - rap tumpahan dengan kain 4. M - asukkan ke kantong plastik medis/LB3 Yang termasuk B3 : bahan kimia yang berkarakteristik berbahaya dan beracun, simbol B3 dapat dilihat pada kemasan bahan kimia/obat. Karsinogenik Berbahaya Bagi Lingkungan Korosif Iritasi Bahaya Beracun
  • 36. Bila listrik terganggu dan padam maka dalam 15 detik (jeda waktu) terhitung sejak wak tu pemadaman listrik, genset akan berfugsi dan listrik akan berfungsi kembali dengan jeda waktu 7 (detik). Untuk beberapa lokasi seperti ICU, OK, Laboratorium (alat-alat laboratorium) bila terjadi gangguan aliran listrik maka akan diback up dengan UPS sehingga tidak terdapat jeda waktu Bila air terganggu maka cadangan air di bak penampungan akan dapat memenuhi kebutuhan air selama 1 hari saja. Selama proses penggunaan cadangan air di bak penampung tersebut maka kebutuhan air akan dikirim oleh perusahaan air rekanan dengan estimasi waktu pengiriman 1 jam. Instalasi gas medis area IGD, Kamar Operasi, ICU, Haemodialisa Instalasi gas medis area IRNA GRAHA
  • 37. Thank you “Safety is Our Responsibility”
  • 38. Kebakaran dan Manajemen Emergency PT PELINDO HUSADA CITRA Surabaya, 20 Oktober 2020
  • 39. 01 02 03 04 Isi Materi Teori API dan Anatomi Kebakaran Pencegahan Bahaya Kebakaran Pengendalian dan Perlindungan dari Kebakaran Emergency Response Plan
  • 40. Tujuan Pelat ihan Tujuan Umum Setelah selesai pelatihan, peserta mampu melakukan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran mula dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Alat Pemadam Api Tradisional (APAT) secara aman, cepat dan tepat sesuai standar Tujuan Khusus Setelah selesai pelatihan, peserta mampu : 1. Memahami Teori Api, Tahapan & Penyebab Terjadinya Kebakaran 2. Mengetahui Klasifikasi Kebakaran 3. Mengetahui Pencegahan dan Metode Penanggulangan Bahaya Kebakaran 4. Mengetahui Jenis - Jenis Media Pemadam Alat Pemadam Api Ringan (APAR) & Alat Pemadam Api Tradisional (APAT) 5. Menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Dan Alat Pemadam Api Tradisional (APAT)
  • 42. 1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. Per.04/Men/1980 Tentang Syarat- Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan 3. Permenaker RI No. 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 4. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran 5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep.186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja 6. National Fire Protection Association (NFPA) United State of America 2013 Dasar Hukum
  • 43. Overview 2016 2016 2014 2016 Overheating Mesin Genset di Rumah Genset RS PHC Surabaya Reaksi Bahan Kimia di Laundry Kebocoran Gas dan Kelalaian Tenaga Cook di Dapur Pasien Pemanasan Makanan dengan Microwave di Ruang Perawatan Data kejadian kebakaran PT PHC (2014-2016) Efek : 1. Nama baik dan Citra Perusahaan menjadi Buruk 2. Menimbulkan trauma kepada pegawai, pasien dan keluarga 3. Kerugian aset perusahaan maupun pasien 4. Pengeluaran Biaya lebih untuk penanggulangan dan perbaikan
  • 45. Teori Tetrahedon API CHAIN REACTION / REAKSI KIMIA BERANTAI Serangkaian reaksi yang terjadi secara berurutan. Kebakaran hanya dapat bertahan selama reaksi berantai yang mandiri ini dibiarkan berlanjut tanpa gangguan.
  • 46. Tahapan Kebakaran Tahap Kebakaran Tumbuh Tahap Kebakaran Muncul Tahap Kebakaran Puncak Tahap Kebakaran Reda - Reaksi 3 unsur api (panas, oksigen dan bakan bakar) - Dapat padam dengan sendirinya atau menggunakan APAR - Penentuan Tindakan Bantuan Penanggulangan - Api membakar bahan mudah terbakar sehingga panas meningkat - Terjadi flashover (ikut menyalanya bahan mudah terbakar karena panas sekitar tinggi) - Semua bahan mudah terbakar menyala keseluruhan - Nyala api paling panas dan paling berbahaya - Tahap paling lama diantara tahap terjadinya kebakaran - Berpotensi menimbulkan backdraft (ledakan yang terjadi akibat masuknya oksigen secara tiba-tiba dari kebakaran ruang tertutup)
  • 48. Faktor Penyebab Kebakaran Faktor Alam 1. Petir (sambaran petir pada bahan mudah terbakar) 2. Panas matahari (sinar yang memantul dari kaca cembung ke dedaunan kering, dsb) Faktor Manusia 1. Disengaja (balas dendam) 2. Kelalaian (lupa mematikan peralatan listrik) 3. Kurang pengertian (membuang rokok sembarangan, dsb) Faktor Mekanik 1. Gesekan (friction) 2. Benturan (impact) Faktor Kimia Chemical reaction (Clax Cid + Clax Sonril Faktor Binatang Tikus yang menggigit kabel jaringan, sehingga mengakibatkan korsleting)
  • 49. Ruang Beresiko Kebakaran Ruang sistem gas medik dan vakum (oksigen, nitrous oksida, CO2) Ruang laboratorium (bhn kimia, gas bertekanan, peralatan listrik, cairan mudah terbakar ) Ruang anestesi (bhn anestesi hirup yang mudah menyala seperti cyclopropane, ethyl eter, dll) Ruang ICU (Pendant – peralatan listrik) Gudang (logistik bahan, instalasi, bhn bakar) Dapur (peralatan memasak, gas, bhn bakar lain) Genset - overheating ( bhn bakar minyak ) Laundry
  • 50. Klasifikasi Kebakaran Permenakertrans RI No. 4 Tahun 1980 Kebakaran Kelas Kebakaran Kelas Kebakaran bahan cair & gas yang mudah terbakar Minyak bumi, bensin, LPG, LNG, dan gas lain Seng, Magnesium, Aluminium, Sodium & lain- lain. Kebakaran Kelas Kebakaran Kelas Kebakaran bahan padat yang mudah terbakar (kecuali logam) Kayu, kertas, kain, plastik & termasuk tumbuhan kering Kebakaran listrik (hubung singkat, kebocoran listrik) Kebakaran dari bahan mengandung logam
  • 52. 1. Menghindari penggunaan steker yang menumpuk, kabel & isolasi yang tidak standar 2. Apabila tercium bau gas yang bocor, segera cabut regulator gas dari tabung, buka semua ventilasi dan pintu agar gas dapat keluar (jangan mencoba menghidupkan atau mematikan lampu/senter atau peralatan listrik lain) 3. Apabila Anda dapati pengunjung/pegawai yang menyalakan rokok atau obat nyamuk bakar di lingkungan kerja, segera sampaikan untuk mematikan (Jika Anda tidak berani, jangan segan laporkan kepada petugas lain/security terdekat) 4. Pastikan dan periksa di lingkungan kerja Anda memiliki atau terjangkau APAR, sebagai peralatan pendukung untuk penanggulangan kebakaran mula Pencegahan Bahaya Kebakaran - Perilaku (1)
  • 53. Sistem Proteksi Kebakaran Aktif Smoke/ Heat Detector APAR Thermatic Hydrant Outdoor & Indoor Sistem Pompa Hydrant APAR Hydrant Pilar Sprinkler : alat yang disiapkan untuk mendeteksi dan atau memadamkan kebakaran
  • 54. Sistem Proteksi Kebakaran Pasif Emergency Exit Jalur evakuasi RAMP Kompartemensi Gedung (Bahan Tahan Api) Peta Evakuasi Titik Kumpul/ Muster Point Pintu Emergency : alat, sarana atau metode/cara mengendalikan asap, panas maupun gas berbahaya apabila terjadi kebakaran
  • 55. A : Titik Kumpul 1 (Depan Masjid Asy Syifa) B : Titik Kumpul 2 ( Halaman Parkir Loby MCU) C : Titik Kumpul 3 (Halaman Parkir PMC/ Depan IPAL) D : Pos Aman (Lapangan Sepak Bola Prapat Kurung Selatan)
  • 57. Metode Pamadaman Bahaya Kebakaran (1) 1. Pendinginan (cooling) •Prinsip Kerja : menurunkan panas benda sampai mencapai suhu dibawah titik nyala (flash point) •contoh : pendinginan panas luar benda dengan APAR jenis CO2 / air 2. Penyelimutan (smoothering) Prinsip kerja : memutuskan hubungan udara luar (oksigen) dengan fluida yang terbakar contoh : menutup dengan selimut/karung basah/penutup benda
  • 58. Metode Pamadaman Bahaya Kebakaran (2) 3. Pemisahan Bahan Mudah Terbakar (starvation) •Prinsip kerja : mengurangi/mengambil bahan yang terbakar atau menutup aliran cairan atau gas 4. Pemutusan/Menghambat Reaksi Rantai Prinsip kerja : memutus rantai reaksi pembakaran dengan pemadaman menggunakan APAR
  • 59. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Alat Pemadam Api Tradisional (APAT)
  • 60. A. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) & Komponen Indikator Tekanan (Pressure) - Pastikan Tekanan Jarum di APAR berada di Zona Hijau Tuas (Lever) Label (Kelas APAR, Merk, dll) Corong APAR (Nozzle) Selang (Hose) Kunci Pengaman (Safety Pin) Tabung APAR (Cylinder) Suatu alat pemadam kebakaran yang dapat dijinjing/dibawa, dioperasikan oleh satu orang, berdiri sendiri, mempunyai berat antara 0,5 kg -16 kg dan digunakan pada api mula
  • 61. B. Jenis - Jenis APAR KENALI dulu kebakarannya, TIDAK semua APAR bisa memadamkan kebakaran bahkan jika SALAH pakai, APAR malah membuat api tambah besar 1 2 3 4 5
  • 62. Jenis - Jenis APAR Khusus Untuk Apar Co2, Selain Warna, Corongnya Juga Berbentuk Terompet Karena sifat gas CO2 bertekanan tinggi dapat mencapai suhu -50oC, maka diwajibakan menggunakan APAR Jenis CO2 dengan memegang Pangkal Nozzle/Corong untuk mengarahkan sumber api
  • 63. C. Jenis Media Pemadam Kebakaran dan Aplikasinya Klasifikasi Jenis Kebakaran Jenis Media Pemadaman Kebakaran Tipe Basah Tipe Kering Air (H2O) Busa (Foam/AFFF) Bubuk Kering (Dry Powder) Gas CO2 BCF/CF21 (Clean Agent) Kelas A Bahan padat (kayu, kertas, kain, dll) Sangat efektif Kurang efektif Efektif Kurang Ffektif Sangat efektif (tidak efisien) Kelas B Bahas cair (Bensin, Solar, dll) Berbahaya Sangat Efektif Efektif Kurang Efektif Sangat Efektif Bahan Gas (LPG, LNG, dll) Tidak Efektif Tidak Efektif Efektif Kurang Efektif Sangat Efektif Kelas C Listrik Berbahaya Berbahaya Efektif (kotor/korosif) Efektif Sangat efektif Kelas D Logam (Seng, Lithium, Magnesium, dll) Berbahaya Berbahaya Tidak Efektif Efektif Berbahaya Kelas K Cooking oil & Fats Berbahaya Tidak Efektif Efektif (kotor/korosif) Sangat Efektif Sangat Efektif
  • 64. APAR - KARBON DIOKSIDA (GAS CO2) • Efektif Memadamkan Api Kelas Kebakaran C, D & K • Kelebihan 1. Tidak menyebabkan karat dan tidak dapat mengalirkan listrik 2. Aman untuk instalasi listrik, mesin dan alat medis • Kelemahan 1. Pada konsentrasi tertentu dapat membahayakan manusia (sifat gas sangat dingin, dan mengurangi konsentrasi oksigen) 2. Kurang efektif digunakan diruang terbuka *Digunakan di Lingkungan PT Pelindo Husada Citra
  • 65. APAR - BCF/CF21 (CLEAN AGENT) • Efektif Memadamkan Api Kelas Kebakaran A, B, C, & K • Kelebihan 1. Bahan tidak beracun, tidak berwarna, tidak menyebabkan iritasi kulit 2. Tidak menghantarkan listrik dan tidak menghasilkan residu 3. Cocok untuk menanggulangi kebakaran listrik, komputer, mesin dan alat medis • Kelemahan 1. Harga relatif lebih mahal (3x lipat dari CO2) *Digunakan di Lingkungan PT Pelindo Husada Citra
  • 66. D. Prosedur Menggunakan APAR C A R A * Pemadaman searah dengan arah angin dan dari jarak ± 2 meter
  • 67. E. Jarak Aman APAR dengan Titik Api Model APAR Ukuran 3 kg 6 kg 9 kg Gas CO2 2 meter 3 meter - Gas CF21 2 meter 3 meter 5 meter Powder (Bubuk) 5-7 meter 5-7 meter 5-7 meter Foam (Busa) - 5 meter 5 meter 3 kg 6 kg 9 kg
  • 68. F. Alat Pemadam Api Tradisional (APAT) Fire Blanket/Selimut/ Karung Goni/ Handuk Tebal Pasir
  • 69. G. Prosedur Menggunakan Fire Blanket (Selimut/Kain) Basahi Fire blanket/Selimut/Kain dengan air Lindungi kedua tangan dengan menutupi permukaan jari tangan dengan fire blanket/selimut/kain basah Arahkan fire blanket/selimut/kain basah sesuai arah angin dan maju perlahan Tutupkan fire blanket/selimut/kain basah pada sumber api *Diamkan selama 1-2 menit untu memastikan api padam & segera hubungi petugas penanggulangan / code red 3333
  • 70. FIRE GUARD : 1. Nur Setiyono (SPV Lapangan) 2. Arief Budirianto (Instruktur Lapangan) 3. Septin Aulidia (Co. Instruktur Lapangan) 4. Security KELOMPOK MERAH KELOMPOK BIRU
  • 71. 1 2 Pintu Lapangan Tong Kecil Pemadaman APAT Wadah Air + APAT CASE KELOMPOK BIRU Kelompok BIRU Kelompok MERAH Fire Guard I Fire Guard II Peserta (BIRU) Tong Besar Pemadaman APAT
  • 72. 1 2 Pintu Lapangan Tong Kecil Pemadaman APAT Tong Besar Pemadaman APAR Wadah Air + APAT CASE KELOMPOK MERAH Kelompok BIRU Kelompok MERAH Fire Guard I Fire Guard II Peserta (MERAH)
  • 74. HYDRANT adalah Instalasi Pemadam kebakaran yang dipasang permanen berupa jaringan perpipaan berisi air bertekanan terus menerus yang siap memadamkan kebakaran Hydrant dibagi menjadi : 1.Hydrant Gedung ( dalam gedung ) 2.Hydrant Halaman (luar gedung) A. Hydrant & Komponen Komponen sistem Hidrant : - Sistem persediaan air (45 menit) - Sistem Pompa (Jockey, Utama & Cadangan) - Jaringan pipa - Kopling outlet / Pilar / Landing valve - Slang dan nozle - Sistem kontrol tekanan & aliran
  • 75. Pemasangan hydrant berjarak 35 – 38 m e t e r, p e r t i m b a n g a n i n i d i b u a t berdasarkan dari hose atau selang hydrant yang memiliki panjang 30 meter Komponen Hydrant
  • 76. Luar gedung selang ukuran 2,5 inc panjang 20m s/d 30 m Nozle ukuran 2,5 inc Fandel pembuka pilar hydrant Dalam gedung selang ukuran 1,5 inc panjang 20m s/d30 m Nozle ukuran 1,5 inc Komponen Hydrant
  • 78. Kode Tangan Saat Pengoperasian Hydrant
  • 79. Pembagian Tugas Tim Pemadam dengan Hydrant
  • 81. Kode Darurat KODE ARTI TELEPON Code Gray Gangguan Keamanan 3333 Code Pink Penculikan Bayi 3333 Code Red Kebakaran 3333 Code Black Ancaman Bom 3333 Code Green Gempa Bumi 3333 Code Orange Kejadian Tumpahan B3 3333 Code Blue Ancaman Keselamatan Jiwa 222 Code Purple Perintah Evakuasi 3333 Prosedur pelaporan yang berlaku apabila terjadi keadaan darurat di lingkungan rumah sakit yang berlaku dengan cara : 1.Telpon operator sesuai extention (3333/222) 2.Sebutkan kode darurat 3kali 3.Sebutkan lokasi kejadian 4.Sebutkan kondisi terakhir di lokasi kejadian
  • 82. Prosedur Evakuasi Bila terjadi KEADAAN DARURAT a. Usahakan tidak panik, jangan berlari, ikuti petunjuk arah evakuasi atau arahan dari petugas evakuasi b. Jika anda melihat kejadian tersebut SEGERA HUBUNGI 3333 dengan menyebutkan kode darurat kejadian 3x c. Pastikan diri anda selamat sebelum menyelamatkan orang lain. Jangan mencoba mengambil barang-barang berharga jika itu dapat mengancam nyawa anda. d. Lepaskan sepatu hak tinggi e. Jangan gunakan lift jika terjadi keadaan darurat, gunakan tangga darurat atau RAM jika terjadi keadaan darurat. f. Jika lorong dipenuhi asap, maka anda harus berjalan merangkak untuk menghindari asap. g. Gunakan tissue ataupun sapu tangan yang dibasahi air untuk menutupi hidung dan mulut agar terhindar dari terhisapnya bahan beracun. h. Segera keluar menuju tempat titik kumpul terdekat.
  • 83. TIM TANGGAP DARURAT 1.Helm Merah : Tim Penanggulangan Bencana 2.Helm Hijau : Tim Pengamanan 3.Helm Kuning : Tim Dokumen dan Material 4.Helm Putih : Tim Komunikasi 5.Helm Biru : Tim Evakuasi
  • 84. TUGAS TIM TANGGAP DARURAT Tim Penanggulangan : a) Membunyikan sirine / alarm atau berteriak b) Mematikan aliran listrik c) Meredakan kebakaran menggunakan APAR / hydrant d) Memadamkan kebakaran e) Membuat kronologi kejadian dan melaporkan kepada Ketua TTD Tim Evakuasi : a) Mengarahkan / mengumpulkan pegawai, pengunjung dan pasien ke lokasi daerah evakuasi b) Menghitung jumlah pegawai, pengunjung dan pasien sebelum dan sesudah kejadian keadaan darurat c) Mengamankan pegawai, pengunjung dan pasien yang terkena musibah untuk di bawa ke rumah sakit d) Memberitahukan kepada pegawai, pengunjung dan pasien dan karyawati untuk tidak panik e) Membuat kronologi kejadian dan melaporkannya kepada Ketua TTD
  • 85. TUGAS TIM TANGGAP DARURAT Tim Dokumen & Material : a) Mengidentifikasi tempat penyimpanan arsip yang berharga dan membawanya ke daerah evakuasi b) Peralatan kerja (komputer, laptop, fax) diamankan ke daerah evakuasi c) Membawa peralatan ke daerah evakuasi d) Memberikan perlindungan peralatan di daerah evakuasi Tim Komunikasi : a) Menghubungi pihak terkait, seperti : 1.Polisi 2.Pemadam Kebakaran 3.Keluarga korban (jika ada) b) Melakukan komunikasi dengan pihak pers, seperti koran, majalah, televisi, radio, masyarakat, dll
  • 86. TUGAS TIM TANGGAP DARURAT Tim Pengamanan : a) Setelah mendengar bunyi alarm tanda bahaya dan pengumuman dari Ketua TTD, para personil Team Security segera berkumpul dan menentukan langkah-langkah yang akan diambil untuk pengamanan area b) Melakukan pembagian posisi atau tugas-tugas pengamanan area agar tidak terjadi penumpukan personil di satu tempat. c) Mengawasi area atau posisi masing-masing untuk mencegah orang-orang yang dicurigai menggunakan kesempatan untuk berbuat kriminal d) Mengamankan orang-orang yang jelas-jelas berbuat kriminal ataupun mengganggu kegiatan evakuasi ataupun pengamanan e) Melakukan pengaturan lalu-lintas dan kendaraan yang keluar masuk areal kantor agar pengendalian darurat tidak terganggu, seperti kendaraan pemadam kebakaran, ambulans, mobil polisi dan kendaraan gegana
  • 88. THANK YOU “Safety is Our Responsibility”