SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 41
Penduduk, Masyarakat
Dan Kebudayaan
By Fakhri Zufar Amwani
I. Latar belakang
Dapat memahami dan menghayati berbagai kenyataan yang diwujudkan oleh
pertumbuhan penduduk yang cepat. Mengkaji pengaruh pertumbuhan
penduduk terhadap perkembangan sosial, Mengkaji hubungan antar masalah
pendudukan dan perkembangan kebudayaan
Rumusan masalah
• Menuliskan perkembangan penduduk dunia
• Mendeskripsikan kebudayaan dan kepribadian masyarakat
• Menjelaskan kebudayaan Barat
Tujuan
Dalam hal ini, kita dapat mempelajari perkembangan dan pertumbuhan
masyarakat di dunia. Serta dapat mengkaji hubungan antar masalah penduduk
dengan perkembangan kebudayaan
Isi
• Penduduk, masyarakat dan kebudayaan adalah 3 hal yang saling berkaitan.
Satu hal dan yang lainnya sangat berhubungan dan tidak bisa dipissahkan.
Menurut Selo Soemarjidan mengatakan bahwa Masyarakat adalah Orang-
orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Jadi hubungan
antara Penduduk, Masyarakat dan Budaya merupakan hubungan yang saling
menentukan.
Pengertian
• Penduduk
Pengertian Penduduk dalam arti sempit adalah sekumpulan manusia yang duduk
atau menempati pada wilayah tertentu. Dalam arti luas, Penduduk atau populasi
merupakan sejumlah makhluk sejenis yang mendiami atau menduduki tempat tertentu
misalkan Beruang kutub yang hanya terdapat di daerah kutub atau Hutan bakau hanya
terdapat di daerah hutan bakau saja. Dalam kaitannya dengan manusia yang mendiami
dunia atau bagian-bagiannya (Ruslan H, 1981 : 3). Sejarah Manusia dalam
perkembangannya dan seiring dengan berjalannya waktu, terjadinya perubahan-
perubahan sekaligus menjadi ciri khas antara satu masa ke masa berikutnya. Perubahan
– perubahan itu terjadi dari desakan dan kebutuhan manusia yang semakin lama
semakin bertambah besar.
Pengertian
• Masyarakat
Masyarakat merupakan sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki
kepentingan bersama, dan Budaya. Menurut Koentjaraningrat masyarakat adalah kesatuan
hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat
kontinu,dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Dalam arti sempit atau arti kata
masyarakat berasal dari kata bahasa Arab “syaraka” berarti ikut serta atau berpartisipasi.
Pengertian
• Kebudayaan
Budaya dalam arti kata diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Sedangkan Dalam arti Luas Budaya merupakan warisan yang di wariskan ke generasi-
generasi berikutnya berupa cara hidup yang berkembang yang dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok. Budaya terbentuk dari beberapa unsur antara lain sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Menurut beberapa ahli juga
mengungkapkan pengertian Kebudaya, seperti menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Sedangkan Menurut
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Tahun Populasi (Jiwa) Tahunan
Perubahan
Tahunan
Perubahan (jiwa)
1970 3.700.577.650 2.07% 72.196.992
1975 4.079.087.198 1.97% 75.701.910
1980 4.458.411.537 1.79% 75.864.867
1985 4.873.781.796 1.80% 83.074.062
1990 5.330.943.460 1.81% 91.432.333
1995 5.751.474.416 1.53% 84.106.191
2000 6.145.006.989 1.33% 78.706.515
2005 6.542.159.383 1.26% 79.430.479
2010 7.383.008.820 1.24% 83.201.955
2015 7.446.964.280 1.19% 84.967.932
2016 7.550.262.101 1.14% 83.955.460
2017 7.632.819.325 1.12% 83.297.821
Pertumbuhan masyarakat dunia dari tahun ke tahun
Tabel penggandaan penduduk dunia
Tahun Penggandaan Perkiraan Penduduk
Dunia
Waktu
800 SM 5 Juta -
1650 Tahun 500 Juta 1500
1830 Tahun 1 Milyar 180
1930 Tahun 2 Milyar 100
1975 Tahun 4 Milyar 45
Faktor – faktor demografi yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk
• Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen.
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung
besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka
kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung
kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
Kematian
• a.) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk
faktor ini adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
Kematian
• a.) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk
faktor ini adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
Kematian
• b.) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk
faktor ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Rumus Tingkat Kematian
• Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )
Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang
menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap
tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin
tertentu.
Rumus Tingkat Kematian
• Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate
= ASDR)
Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk
mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat
kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi,
sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.
Rumus tingkat kematian
• Rumusnya:
Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir.
Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun.
Rumusnya:
Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk.
Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi.
Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir.
Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut:
- Rendah, jika IMR antara 15-35.
- Sedang, jika IMR antara 36-75.
- Tinggi, jika IMR antara 76-125.
Angka kelahiran beberapa negara asia
Negara Angka Kelahiran
Korea Selatan 1.25
Hong Kong 1.19
Taiwan 1.12
Macau 0.94
Singapura 0.82
Migrasi
• Migrasi adalah perpindahan penduduk, dari suatu tempat ke tempat lain, baik
melawati batas politis negara maupun batas administrasi/batas bagian dalam
suatu negara dengan tujuan untuk menetap. Migrasi sering diartikan sebagai
perpindahan yang relative permanen dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Orang yang melakukan migrasi disebut migran.
Macam – macam migrasi
Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
• Imigrasi => Masuknya penduduk ke suatu negara
• Emigrasi => Keluarnya penduduk ke negara lain
• Remigrasi => Kembalinya penduduk ke negara
Macam – macam migrasi
Kedua , Migrasi Nasional dibagi menjadi empat , yaitu :
Urbanisasi => Dari Desa ke Kota
• Transmigrasi => Dari Pulau ke Pulau
• Ruralisasi => Dari Kota ke Desa
• Evakuasi => Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
Proses migrasi penduduk
Proses migrasi penduduk dari asal ke daerah tujuan :
• Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah
asal
• Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan
salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk
• Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi
yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
• Informasi yang negatif yang dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
• Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang
tersebut
Proses migrasi penduduk
• Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
• Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan
yang berada didaerah tersebut
• Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa
bumi dll)
• Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan
mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin
• Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas
penduduk
Akibat migrasi
• Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per
kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga
menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana
untuk pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi
berkurang dan pengangguran makin meningkat.
Akibat migrasi
• Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat.
Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau
perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang
layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada
lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Akibat migrasi
• Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin
meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
• Pencemaran Lingkungan
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan
akibat aktivitas manusia.
Jenis struktur penduduk
• Jumlah Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi,
Transmigrasi.
• Persebaran Penduduk : Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk
disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per
km kuadrat.
• Komposisi Penduduk : Merupakan sebuah mata statistik dari statistik
kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari
segi umur dan jenis kelamin.
Jenis struktur penduduk
Bentuk piramida penduduk
Jenis struktur penduduk
• Piramida penduduk muda berbentuk limas
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar
dibanding usia dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada
jumlah kematian. Contoh Negara : India, Brazilia, Indonesia.
Jenis struktur penduduk
• Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat
Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia
dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu
tinggi. Contoh Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia.
Jenis struktur penduduk
• Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila
dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka kelahiran jenis pria besar,
maka suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contoh Negara : Jerman,
Inggris, Belgia, Prancis.
Rasio ketergantungan
• Rasio Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14
tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan
jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia
yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio
ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat
menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau
negara yang sedang berkembang. Semakin tingginya persentase rasio ketergantungan
menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang
produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi.
Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan
di Indonesia
• Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih
kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah
Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini
tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa
kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal
dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke
semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa
Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan
di Indonesia
• Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk
mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan
dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata
untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain
yang mereka perlukan.
Pertumbuhan dan perkembangan Kebudayaan
di Indonesia
• Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
• Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China
ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di
Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan
kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam
• Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau
akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha
masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan
lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta
dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa
tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-
masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur,
seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang
diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu
Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam
• Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam
pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke
Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam
yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke
Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke
Indonesia tidak secara paksa.
Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam
• Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara
pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat
pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di
Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara
Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses
perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan
golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut
agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam
mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang
bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat,
dan Pesisr Kalimantan.
Kebudayaan barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan
kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke
Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia,
terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda
(VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi,
kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu
yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan
Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh,
dan kaum pegawai.
Kebudayaan barat
• Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang
kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia
adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia
seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak
kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan
UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju
kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru
kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri
serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia
Daftar Pustaka
• Septavy, Nathania. “Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan.” nathaniaseptavy.wordpress.com. 3 Oktober
2012. 8 Oktober 2018 <https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/proses-migrasi/
• Brian. “5 Negara Asia dengan Tingkat Kelahiran Terendah di Dunia.” idntimes.com. 7 Oktober 2018. 8
Oktober 2018 <https://www.idntimes.com/science/discovery/brian-5/negara-dengan-tingkat-kelahiran-
terendah-c1c2/full
• Rama, Rony. “Faktor Faktor Demografi Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk.” http://senda-
ronyrama.blogspot.com. 11 Desember 2011. 8 Oktober 2018 <http://senda-
ronyrama.blogspot.com/2011/12/faktor-faktor-demografi-yang.html
• LD FE UI. 1980. Buku Pegangan Bidang Kependudukan. FE UI. Jakarta

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
Dinamikakependudukan
Indar Wahyudi
 
Emigrasi,transmigrasi,kel7,agb a
Emigrasi,transmigrasi,kel7,agb aEmigrasi,transmigrasi,kel7,agb a
Emigrasi,transmigrasi,kel7,agb a
helenapakpahan
 
Ppt mpg meti
Ppt mpg metiPpt mpg meti
Ppt mpg meti
Resti Chy
 
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugasPermasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
Anna Puspita
 
Pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
Pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkunganPengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
Pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
Salim_Nagh_Madani
 
Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Yudha Umbara
 
Penduduk Indonesia Kelas VII
Penduduk Indonesia Kelas VIIPenduduk Indonesia Kelas VII
Penduduk Indonesia Kelas VII
Rindi Berkorety
 

Was ist angesagt? (20)

Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
Dinamikakependudukan
 
Geografi - Permasalahan Kependudukan dan Solusinya
Geografi - Permasalahan Kependudukan dan Solusinya Geografi - Permasalahan Kependudukan dan Solusinya
Geografi - Permasalahan Kependudukan dan Solusinya
 
IPS
IPS IPS
IPS
 
Dinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIIIDinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIII
 
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukanGeografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
 
BAB II IPS 8
BAB II IPS 8BAB II IPS 8
BAB II IPS 8
 
Dinamika penduduk
Dinamika pendudukDinamika penduduk
Dinamika penduduk
 
Makalah pelatihan ilmu lingkungan
Makalah pelatihan ilmu lingkunganMakalah pelatihan ilmu lingkungan
Makalah pelatihan ilmu lingkungan
 
Dinamika kependudukan
Dinamika kependudukanDinamika kependudukan
Dinamika kependudukan
 
Pertumbuhan penduduk Kelas VIII
Pertumbuhan penduduk Kelas VIIIPertumbuhan penduduk Kelas VIII
Pertumbuhan penduduk Kelas VIII
 
Dinamika Penduduk - SMP
Dinamika Penduduk - SMPDinamika Penduduk - SMP
Dinamika Penduduk - SMP
 
Emigrasi,transmigrasi,kel7,agb a
Emigrasi,transmigrasi,kel7,agb aEmigrasi,transmigrasi,kel7,agb a
Emigrasi,transmigrasi,kel7,agb a
 
Ppt mpg meti
Ppt mpg metiPpt mpg meti
Ppt mpg meti
 
Permasalahan Kependudukan di Indonesia
Permasalahan Kependudukan di IndonesiaPermasalahan Kependudukan di Indonesia
Permasalahan Kependudukan di Indonesia
 
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugasPermasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
 
Pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
Pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkunganPengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
Pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
 
Kuantitas penduduk indonesia
Kuantitas penduduk indonesiaKuantitas penduduk indonesia
Kuantitas penduduk indonesia
 
Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
 
Penduduk Indonesia Kelas VII
Penduduk Indonesia Kelas VIIPenduduk Indonesia Kelas VII
Penduduk Indonesia Kelas VII
 
Makalah kependudukan
Makalah kependudukanMakalah kependudukan
Makalah kependudukan
 

Ähnlich wie Ilmu Sosial Dasar 1

Tantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoTantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indo
Yabniel Lit Jingga
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
Dinamikakependudukan
Indar Wahyudi
 
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).pptEkonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Jumriani8
 

Ähnlich wie Ilmu Sosial Dasar 1 (20)

Tugas isd #1
Tugas isd #1Tugas isd #1
Tugas isd #1
 
Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan ppt Excel 1IA20
Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan ppt Excel 1IA20Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan ppt Excel 1IA20
Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan ppt Excel 1IA20
 
ISD 2 PERIODE 1
ISD 2 PERIODE 1ISD 2 PERIODE 1
ISD 2 PERIODE 1
 
ISD BAB 2 PERIODE1
ISD BAB 2 PERIODE1ISD BAB 2 PERIODE1
ISD BAB 2 PERIODE1
 
Dinamika kependudukan.pptx
Dinamika kependudukan.pptxDinamika kependudukan.pptx
Dinamika kependudukan.pptx
 
Tantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoTantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indo
 
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptxPPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
 
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaanPenduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
 
Dinamika Kependudukan.pdf
Dinamika Kependudukan.pdfDinamika Kependudukan.pdf
Dinamika Kependudukan.pdf
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
Dinamikakependudukan
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Demografi WDAW DAW DA D AD AWD AW DW D A DA
Demografi WDAW DAW DA D AD  AWD AW DW D A DADemografi WDAW DAW DA D AD  AWD AW DW D A DA
Demografi WDAW DAW DA D AD AWD AW DW D A DA
 
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).pptEkonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
 
Studi Kependudukan
Studi KependudukanStudi Kependudukan
Studi Kependudukan
 
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.pptKelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
Kelas XI_Dinamika Kependudukan.ppt
 
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
 
Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia
 

Kürzlich hochgeladen

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Ilmu Sosial Dasar 1

  • 2. I. Latar belakang Dapat memahami dan menghayati berbagai kenyataan yang diwujudkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat. Mengkaji pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial, Mengkaji hubungan antar masalah pendudukan dan perkembangan kebudayaan
  • 3. Rumusan masalah • Menuliskan perkembangan penduduk dunia • Mendeskripsikan kebudayaan dan kepribadian masyarakat • Menjelaskan kebudayaan Barat
  • 4. Tujuan Dalam hal ini, kita dapat mempelajari perkembangan dan pertumbuhan masyarakat di dunia. Serta dapat mengkaji hubungan antar masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan
  • 5. Isi • Penduduk, masyarakat dan kebudayaan adalah 3 hal yang saling berkaitan. Satu hal dan yang lainnya sangat berhubungan dan tidak bisa dipissahkan. Menurut Selo Soemarjidan mengatakan bahwa Masyarakat adalah Orang- orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Jadi hubungan antara Penduduk, Masyarakat dan Budaya merupakan hubungan yang saling menentukan.
  • 6. Pengertian • Penduduk Pengertian Penduduk dalam arti sempit adalah sekumpulan manusia yang duduk atau menempati pada wilayah tertentu. Dalam arti luas, Penduduk atau populasi merupakan sejumlah makhluk sejenis yang mendiami atau menduduki tempat tertentu misalkan Beruang kutub yang hanya terdapat di daerah kutub atau Hutan bakau hanya terdapat di daerah hutan bakau saja. Dalam kaitannya dengan manusia yang mendiami dunia atau bagian-bagiannya (Ruslan H, 1981 : 3). Sejarah Manusia dalam perkembangannya dan seiring dengan berjalannya waktu, terjadinya perubahan- perubahan sekaligus menjadi ciri khas antara satu masa ke masa berikutnya. Perubahan – perubahan itu terjadi dari desakan dan kebutuhan manusia yang semakin lama semakin bertambah besar.
  • 7. Pengertian • Masyarakat Masyarakat merupakan sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan Budaya. Menurut Koentjaraningrat masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu,dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Dalam arti sempit atau arti kata masyarakat berasal dari kata bahasa Arab “syaraka” berarti ikut serta atau berpartisipasi.
  • 8. Pengertian • Kebudayaan Budaya dalam arti kata diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sedangkan Dalam arti Luas Budaya merupakan warisan yang di wariskan ke generasi- generasi berikutnya berupa cara hidup yang berkembang yang dimiliki bersama oleh sebuah kelompok. Budaya terbentuk dari beberapa unsur antara lain sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Menurut beberapa ahli juga mengungkapkan pengertian Kebudaya, seperti menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Sedangkan Menurut Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
  • 9. Tahun Populasi (Jiwa) Tahunan Perubahan Tahunan Perubahan (jiwa) 1970 3.700.577.650 2.07% 72.196.992 1975 4.079.087.198 1.97% 75.701.910 1980 4.458.411.537 1.79% 75.864.867 1985 4.873.781.796 1.80% 83.074.062 1990 5.330.943.460 1.81% 91.432.333 1995 5.751.474.416 1.53% 84.106.191 2000 6.145.006.989 1.33% 78.706.515 2005 6.542.159.383 1.26% 79.430.479 2010 7.383.008.820 1.24% 83.201.955 2015 7.446.964.280 1.19% 84.967.932 2016 7.550.262.101 1.14% 83.955.460 2017 7.632.819.325 1.12% 83.297.821 Pertumbuhan masyarakat dunia dari tahun ke tahun
  • 10. Tabel penggandaan penduduk dunia Tahun Penggandaan Perkiraan Penduduk Dunia Waktu 800 SM 5 Juta - 1650 Tahun 500 Juta 1500 1830 Tahun 1 Milyar 180 1930 Tahun 2 Milyar 100 1975 Tahun 4 Milyar 45
  • 11. Faktor – faktor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk • Kematian Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
  • 12. Kematian • a.) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas) Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah: - Sarana kesehatan yang kurang memadai. - Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan - Terjadinya berbagai bencana alam - Terjadinya peperangan - Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri - Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
  • 13. Kematian • a.) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas) Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah: - Sarana kesehatan yang kurang memadai. - Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan - Terjadinya berbagai bencana alam - Terjadinya peperangan - Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri - Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
  • 14. Kematian • b.) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas) Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah: - Lingkungan hidup sehat. - Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap. - Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain. - Tingkat kesehatan masyarakat tinggi. - Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
  • 15. Rumus Tingkat Kematian • Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR ) Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.
  • 16. Rumus Tingkat Kematian • Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR) Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.
  • 17. Rumus tingkat kematian • Rumusnya: Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR) Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir. Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun. Rumusnya: Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk. Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi. Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir. Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut: - Rendah, jika IMR antara 15-35. - Sedang, jika IMR antara 36-75. - Tinggi, jika IMR antara 76-125.
  • 18. Angka kelahiran beberapa negara asia Negara Angka Kelahiran Korea Selatan 1.25 Hong Kong 1.19 Taiwan 1.12 Macau 0.94 Singapura 0.82
  • 19. Migrasi • Migrasi adalah perpindahan penduduk, dari suatu tempat ke tempat lain, baik melawati batas politis negara maupun batas administrasi/batas bagian dalam suatu negara dengan tujuan untuk menetap. Migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relative permanen dari suatu tempat ke tempat yang lain. Orang yang melakukan migrasi disebut migran.
  • 20. Macam – macam migrasi Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu : • Imigrasi => Masuknya penduduk ke suatu negara • Emigrasi => Keluarnya penduduk ke negara lain • Remigrasi => Kembalinya penduduk ke negara
  • 21. Macam – macam migrasi Kedua , Migrasi Nasional dibagi menjadi empat , yaitu : Urbanisasi => Dari Desa ke Kota • Transmigrasi => Dari Pulau ke Pulau • Ruralisasi => Dari Kota ke Desa • Evakuasi => Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
  • 22. Proses migrasi penduduk Proses migrasi penduduk dari asal ke daerah tujuan : • Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal • Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk • Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi • Informasi yang negatif yang dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi • Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
  • 23. Proses migrasi penduduk • Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut • Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut • Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll) • Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin • Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk
  • 24. Akibat migrasi • Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
  • 25. Akibat migrasi • Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
  • 26. Akibat migrasi • Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu: • Pencemaran Lingkungan Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.
  • 27. Jenis struktur penduduk • Jumlah Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi, Transmigrasi. • Persebaran Penduduk : Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. • Komposisi Penduduk : Merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.
  • 28. Jenis struktur penduduk Bentuk piramida penduduk
  • 29. Jenis struktur penduduk • Piramida penduduk muda berbentuk limas Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Contoh Negara : India, Brazilia, Indonesia.
  • 30. Jenis struktur penduduk • Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Contoh Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia.
  • 31. Jenis struktur penduduk • Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka kelahiran jenis pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contoh Negara : Jerman, Inggris, Belgia, Prancis.
  • 32. Rasio ketergantungan • Rasio Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Semakin tingginya persentase rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
  • 33. Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia • Zaman Batu Tua (Palaeolithikum) Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
  • 34. Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia • Zaman Batu Muda (Neolithikum) Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
  • 35. Pertumbuhan dan perkembangan Kebudayaan di Indonesia • Ciri – ciri zaman batu muda : 1. Mulai menetap dan membuat rumah 2. Membentuk kelompok masyarakat desa 3. Bertani 4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup • Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
  • 36. Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam • Kebudayaan Hindu, Budha Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng- masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
  • 37. Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam • Kebudayaan Islam Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
  • 38. Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam • Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
  • 39. Kebudayaan barat Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
  • 40. Kebudayaan barat • Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia
  • 41. Daftar Pustaka • Septavy, Nathania. “Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan.” nathaniaseptavy.wordpress.com. 3 Oktober 2012. 8 Oktober 2018 <https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/proses-migrasi/ • Brian. “5 Negara Asia dengan Tingkat Kelahiran Terendah di Dunia.” idntimes.com. 7 Oktober 2018. 8 Oktober 2018 <https://www.idntimes.com/science/discovery/brian-5/negara-dengan-tingkat-kelahiran- terendah-c1c2/full • Rama, Rony. “Faktor Faktor Demografi Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk.” http://senda- ronyrama.blogspot.com. 11 Desember 2011. 8 Oktober 2018 <http://senda- ronyrama.blogspot.com/2011/12/faktor-faktor-demografi-yang.html • LD FE UI. 1980. Buku Pegangan Bidang Kependudukan. FE UI. Jakarta