Dalam tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran kapasitas paru menggunakan alat spirometer untuk mendeteksi gangguan ventilasi seperti restriksi dan obstruksi. Restriksi disebabkan oleh kelainan di paru atau luar paru, sedangkan obstruksi disebabkan oleh kelainan di saluran napas seperti asma, bronkitis kronik, atau emfisema. Spirometer berguna untuk diagnosis, pemantauan, dan penentuan prognosis peny
1. FAAL PERNAPASAN 2
Faisal Yunus
Departemen Pulmonologi dan Jedokteran
Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia – Rumah Sakit Rujukan Respirasi
Nasional Persahabatan, Jakarta
2. PENGUKURAN KAPASITAS DIFUSI
Pasien bernapas biasa sampai stabil.
Ekspirasi maksimal sampai volume residu
Menghirup das mrngandung campuran CO,
Helium, Oksigen dan Nitrogen sampai
kapasitas paru total
Menahan napas 10 detik
Ekspirasi dan udaranya ditampung untuk
diperiksa kadar COnya
10. VOLUME STATIK
• Volume tidal (VT) adalah jumlah udara yang
diinspirasi pada pernapasan biasa
• Volume cadangan ekspirasi (VCE) adalah
jumlah udara yang bisa diinspirasi maksimal
setelah inspirasi biasa
• Volume cadangan ekspirasi (VCE) adalah
jumlah udara yang bisa diekspirasi maksimal
setelah ekspirasi biasa
11. VOLUME STATIK
• Volume residu (VR) adalah jumlah udara yang
ada di paru setelah ekspirasi maksimal
• Kapasitas inspirasi (KI) adalah jumlah udara
yang bisa diinspirasi maksimal setelah
ekspirasi biasa
• Kapasitas residu fungsional (KRF) adalah
jumlah udara yang ada di paru pada akhir
ekspirasi biasa
12. VOLUME STATIK
• Kapasitas vital (KV) adalah jumpah udara
yang bisa diekspirasi maksimal setelah
inspirasi maksimal
• Kapasitas paru total (KPT) adalah jumlah
udara yang ada di paru pada akhir inspirasi
maksimal
14. VOLUME DINAMIK
• Volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP1)
adalah jumlah udara yang bisa diekspirasi
secara cepat dan kuat pada detik pertama
krtika melakukan pemeriksaan kapasitas vital
paksa (KVP)
• Maximal voluntary ventilation (MVV) adalah
jumlah udara yang bisa diekspirasi secara
cepat dan dalam selama satu menit
16. VOLUME DINAMIK
Volume ekspirasi paksa detik
Pertama (VEP1)
Maximal voluntary ventilation
(MVV)
17. TUJUAN PEMERIKSAAN
SPIROMETRI
Menilai status faal paru
(normal, restriksi, obstruksi, campuran)
Menilai manfaat pengobatan
Memantau perjalanan penyakit
Menentukan prognosis
Menentukan toleransi tindakan bedah
18. PROJEK PNEUMOMOBILE
INDONESIA
• Mencari nilai faal paru normal
• Hniv. Indonesia dan Univ. Airlangga
• Tahun 1989
• 6000 subjek
• Umur 15 sampai 70 tahun
• Anak sekolah, pekerja fabrik, kantor
dan organisasi masyarakat
68. BRONKITIS KRONIK
• Mekanisme Obstruksi :
–Hipertropi dan hiperplasia kelenjar
submukosa yang menyebabkan
hipersekresi mukus, inflamasi, edema
mukosa saluran napas, hipertropi otot
polos bronkus dan fibrosis
peribronkial
69. BRONKITIS KRONIK
• Indeks Reid = IR
• IR =b-c/a-d
IR = kelenjar submukosa/
dinding bronkus
Normal Indeks Reid < 0.4
Bronkitis kronik Indeks Reid
> 0.5
https://classconnection.s3.amazonaws.com/256/flashcards/1968256/png/screen_shot_2012-10-
08_at_100205_pm1349748138389.png
86. Pengosongan Alveol pada
Emfisema
In COPD, airflow is limited because alveoli lose their elasticity,
supportive structures are lost, and small airways are narrowed
87. Volume Paru pada Orang
Sehat dan Emfisema
Emfisema
TLC
IC
Volume
Normal
RV
IC
TLC
FRC/EELV
ERV
VT
IRV
FRC/EELV
*FRC=TGV
88. Resting State
Obstruksi berat
, + berkurang
elastic recoil banyak
Obstruksi ringan,
+ berkurang
elastic recoil sedikit
Emfisema
EFL and Hyperinflation
Normal
106. OBSTRUKSI
Asma bronkial
Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK),
yaitu bronkitis kronik dan emfisema
Bronkiektasis
Tumor di saluran napas
Tumor menekan saluran napas
Benda asing
107. PENUTUP
Volume paru terdiri dari volume statik dan
volume dinamik
Kelainan ventilasi yaitu restriksi dan obstruksi
Restriksi adalah gangguan pengembangan
paru. yaitu bila KV < 80% nilai prediksi
Restriksi terjadi bila ada kelainan di paru,
pleura, mediartinum, diafragma, tulang dan
otot
108. PENUTUP
Obstruksi adalah hambatan aliran udara
ekspirasi, yaitu bila VEP1/KVP < 75%
Obstruksi terjadi pada kelainan di saluran
napas yaitu pada asma bronkial, bronkitis
kronik, emfisema, bronkiektasis, tumor di
saluran napas, tumor yang menekan saluran
napas dan benda asing di saluran napas
Pengukuran ventilasi dengan alat spirometer