1. 30/12/13
Dua Tipe Mahasiswa - Islampos
Dua Tipe Mahasiswa
Senin 26 Safar 1435 / 30 December 2013 08:27
Oleh: Fitria Miftasani, Mahasiswa Magister Fisika ITB 2012, Mahasiswa Erasmus Wroclaw Institute of
Technology, Poland 2013.
DI negeri ini status mahasiswa adalah label mewah bagi sebagian besar orang. Terlebih menjadi mahasiswa di
sebuah perguruan tinggi ternama. Bukan hanya diperlukan kecerdasan untuk bisa menembus perguruan tinggi
favorit, namun juga biaya yang tak murah. Kebijakan-kebijakan pemerintah tentang pendidikan seperti
perubahan status perguruan tinggi negeri juga membawa dampak bagi calon mahasiswanya.
Pada akhirnya hanya ada dua tipe calon mahasiswa yang memiliki kemungkinan terbesar untuk bisa kuliah
disana. Pertama adalah mahasiswa yang memiliki kecukupan materi, meski kecerdasannya rata-rata. Kedua
adalah mahasiswa dari kalangan ekonomi menengah kebawah namun cerdas atau sangat cerdas. Golongan
kedua ini masih memiliki harapan kuliah dengan beasiswa.
Sebagian mahasiswa kemudian menjadi bangga dengan statusnya sebagai mahasiswa atau almamaternya yang
bergengsi. Namun selayaknya kita tak boleh lupa diri. Ada tanggung jawab yang berada di pundak kita dengan
status mahasiswa. Kita semua merasakan, betapa menjadi mahasiswa kita banyak disibukkan oleh banyak hal.
Tugas menumpuk, jadwal kuliah yang padat, praktikum tiada henti, penelitian dan tugas akhir yang menguras
energi. Namun, luangkanlah waktu untuk berhenti sejenak, kemudian bertanya pada diri sendiri, apa
sesungguhnya yang dicari? Terlebih bila kita telah benar-benar selesai menjalani itu semua, toga sudah
www.islampos.com/dua-tipe-mahasiswa-91993/
1/2
2. 30/12/13
Dua Tipe Mahasiswa - Islampos
terpasang, gelar sudah diraih, lantas apa yang kita cari? Apakah kita hanya akan berakhir menjadi buruh-buruh
intelektual pada pemilik modal?
Jika sekarang kita masih menjadi mahasiswa, tinggalkan sikap pragmatis dan hedonis. Kita adalah tumpuan
harapan bagi masyarakat yang sudah jenuh dengan keadaan. Kita harus kembali menjadi agen perubahan,
seperti yang didengung-dengungkan saat pertama kali kita menginjakkan kaki di kampus tercinta. Cobalah
mengangkat kepala dan melihat sekitar, betapa banyak hal memerlukan perubahan. Bukankah kita semua
merasakan ada sesuatu yang salah dengan sistem yang ada? Komersialisasi pendidikan, hukum selemah jaring
laba-laba, meloloskan yang besar hanya menangkap yang kecil, korupsi yang sudah mengakar hingga berkarat,
ekonomi liberal yang menekan rakyat, dekadensi moral pada aspek sosial, dan masalah-masalah lain yang
mengganggu seperti kriminalitas, kemacetan, dll. Apakah ada diantara masalah itu yang mengetuk hati kita untuk
berhenti bersikap apatis?
Mari menjadi mahasiswa ideologis. Mahasiswa visioner yang memiliki integritas dengan disandarkan pada
keimanan kepada Allah swt. Dengannya dia akan merubah sesuai dengan petunjuk Al-Quran dan Sunnah.
Mahasiswa revolusioner yang mengubah sistem kapitalisme saat ini dengan aturan-aturan yang bersumber dari
Sang Khalik. Hingga suatu saat ummat manusia akan keluar dari problematika kehidupan yang menekan melalui
jalan Islam. Dengan tegaknya Daulah Khilafah Islamiyah seperti yang dijanjikan Nabi saw. Wallahu’alam
bishowab. []
www.islampos.com/dua-tipe-mahasiswa-91993/
2/2