2. Pengertian Dasar
ILO/WHO Joint Safety and Health Committee
Occupational Health and Safety adalah promosi dan
pemeliharaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial
tingkat tertinggi dari semua pekerja di semua pekerjaan;
pencegahan di antara pekerja penyimpangan dari
kesehatan yang disebabkan oleh kondisi kerja mereka;
perlindungan pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat
faktor-faktor yang merugikan kesehatan; penempatan dan
pemeliharaan pekerja dalam lingkungan kerja yang
disesuaikan dengan perlengkapan fisiologis dan
psikologisnya dan untuk meringkas adaptasi pekerjaan bagi
manusia dan setiap manusia pada pekerjaannya.
3. Pengertian Dasar
OSHA (Occupational Safety and Health
Administration, USA)
Occupational Health and Safety concerns penerapan
prinsip ilmiah dalam memahami sifat risiko terhadap
keselamatan manusia dan properti baik di lingkungan
industri maupun non industri. Ini adalah profesi multi-
disiplin yang didasarkan pada fisika, kimia, biologi, dan
ilmu perilaku dengan aplikasi di bidang manufaktur,
transportasi, penyimpanan, dan penanganan bahan
berbahaya serta kegiatan domestik dan rekreasi.
4. ILO dalam resolusinya menyatakan ada 3 prinsip
dasar K3, yaitu :
1. Pekerjaan harus dilakukan di lingkungan kerja yang
aman dan sehat
2. Kondisi kerja harus sejalan dengan kesejahteraan
pekerja dan martabat manusia
3. Pekerjaan harus menawarkan kemungkinan nyata untuk
pencapaian pribadi, pemenuhan diri, dan layanan kepada
masyarakat
ILO Convention No.155
5. Points of concern
1. Penerapan prinsip-prinsip sains (application of scientific
principles)
2. Pemahaman pola risiko (understanding the nature of
risk)
3. Ruang lingkup keilmuan K3 cukup luas baik didalam
maupun diluar industri
4. K3 merupakan multidisiplin profesi
5. Ilmu-ilmu dasar yang terlibat dalam keilmuan K3 adalah
fisika, kimia, biologi, dan ilmu-ilmu perilaku
6. Area cakupan/garapan : industri, transportasi,
penyimpanan dan pengelolaan material, domestik dan
kegiatan lainnya seperti rekreasi
6. Definisi K-3
Ditinjau dari sudut keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran,
penyakit, dll
(ref. PENCEGAHAN KECELAKAAN/ACCIDENT PREVENTION)
Secara Filosofi
Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan tenaga kerja dan manusia pada umumnya,
baik jasmani maupun rohani, hasil karya dan budaya menuju
masyarakat adil, makmur dan sejahtera;
7. Tujua
n
UNIVERSAL
• Mencegah terjadinya
kecelakaan
• Mencegah agar kecelakaan
yang serupa tidak terulang
kembali (repeated accident)
• Menjamin pekerja dapat
mengembangkan
potensinya sesuai harkat
dan martabatnya sbg
manusia
TUJUAN UNDANG-UNDANG
No. 1/1970
• Agar setiap TK dan orang
lain yg berada di tempat
kerja terjamin
keselamatannya
• Agar proses produksi tetap
berjalan dg lancar
• Agar setiap TK dpt
meingkatkan produksi
kerjanya dan meningkatkan
produktivitas perusahaan
8. Tujuan Keselamatan
(Safety)
1. Mengamankan suatu sistem kegiatan/
pekerjaan mulai dari input, proses
maupun output. Kegiatan yang dimaksud
bisa berupa kegiatan produksi di dalam
industri maupun diluar industri seperti di
sektor public dan yang lainnya
2. Selain itu penerapan program safety juga
diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan (well-being)
11. DEFINISI ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan berakibat cedera pada
manusia, kerusakan barang,
gangguan terhadap pekerjaan
dan pencemaran lingkungan.
Suatu kejadian yang tidak
dikehendaki dan tidak diduga semula
yang dapat menimbulkan korban
manusia dan atau harta benda
Permenaker No.03/MEN/1998
12. DEFINISI INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident.
15. Hazard
Adalah sumber bahaya potensial yang dapat
menyebabkan kerusakan (harm).
Hazard dapat berupa bahan-bahan kimia,
bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode
kerja atau situasi kerja.
16. Harm
Adalah kerusakan atau bentuk kerugian berupa
kematian, cidera, sakit fisik atau mental,
kerusakan properti, kerugian produksi,
kerusakan lingkungan atau kombinasi dari
kerugian-kerugian tadi.
17. Danger
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.
Danger adalah lawan dari aman atau
selamat.
18. AMAN
(SELAMAT)
Aman (safe) adalah suatu
kondisi dimana atau kapan
munculnya sumber bahaya
telah dapat dikendalikan ke
tingkat yang memadai, dan
ini adalah lawan dari
bahaya (danger).
Dikatakan aman (safe) apabila tiada ada suatu kemungkinan yang
dapat merusak atau merugikan.
19. • Mechanic
• Electric
• Kinetic
• Substances Flammable
Explosive
Combustible
Corrosive
Accidental
release
• Accident Injuries
Minor
Mayor
Fatal
Assets
• Mendadak, dramatis, bencana
(Sudden Reaction)
• Process
• Equipment, facilities,
tools
• Working practices
• Guarding
• Pengalaman
• Karir lapangan +
pelatihan
1. Safety Hazard
2. Konsekuensi
3. Konsentrasi kepedulian
• Titik berat pd
kerusakan asset,
fatality
• Sepertinya urgen
(bahaya mendadak)
• Prinsip pendekatan
o Pengkajian resiko
o Utk memperkecil
resiko
• Physic
• Chemical
• Biologic
• Ergonomics
• Psychosocial
• Terpapar kontak penyakit
mendadak, menahun, kanker dan
dampak terhadap masyarakat umum
(Prolonged Reaction)
• Environment (bahan
pencemar)
• Exposure
• Work hours
• PPE
• Pendidikan
• Karir jab. Sesuai
pendidikan
1. Health Hazard
2. Konsekuensi
3. Konsentrasi kepedulian
• Titik berat pd
bahaya tersembunyi
• Sepertinya kurang
urgent (laten)
• Prinsip pendekatan
o Pengkajian
kepaparan
o Utk memperkecil
kepaparan
Damage
20. Data dilaporkan dan
tercatat
Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kec.Serius
Kecelakaan Ringan
Kerusakan Properti
Nyaris Celaka
• Perbuatan &
Kondisi Tidak
Aman
• Bahaya
21. $1
$5 HINGGA $50
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
KERUSAKAN PROPERTI
(BIAYA YANG TAK
DIASURANSIKAN)
$1 HINGGA $3
BIAYA LAIN YANG
TAK DIASURANSIKAN
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material
• Terlambat dan ganguan produksi
• Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
fasilitas dan peralatan gawat darurat
• Sewa peralatan
• Waktu untuk penyelidikan
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
• Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
atau biaya melatih
• Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
22. GUNUNG ES - BIAYA
KECELAKAAN
$1
$5 HINGGA $50
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
KERUSAKAN PROPERTI
(BIAYA YANG TAK
DIASURANSIKAN)
$1 HINGGA $3
BIAYA LAIN YANG
TAK DIASURANSIKAN
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material
• Terlambat dan ganguan produksi
• Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
fasilitas dan peralatan gawat darurat
• Sewa peralatan
• Waktu untuk penyelidikan
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
• Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau
biaya melatih
• Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
23. Logika Kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata rantai sebab-akibat
(Domino Squen)
LOSSES
INSIDENT
IMMIDIATE
CAUSES
BASIC
CAUSES
LACK OF
CONTROL
24. The Three Basic Causes of
Accident
Poor Management Safety Policy & Decisions
Personal Factors
Environmental Factors
Unsafe Act
Unsafe
Condition
Unplanned release of
Energy and/or
Hazardous material
Basic Causes
Indirect Causes
ACCIDENT
• Personal Injury
• Property Damage
26. PERKEMBANGA
N
1949 : Gordon
1967 : Haddon
1970 : Frank Bird JR
1972 : Wigglesworth
1976 : Bird and Loftus
1978 : Petersen
1980 : Johnson
1985 : Bird and German
27. ( FRANK BIRD JR, 1970 )
LACK OF
CONTROL
BASIC
CAUSES
IMMEDIATED
CAUSES
INCIDENT /
ACCIDENT
INJURY /
DAMAGE
Lack of
Control
ORIGIN CONTACT Loss
SYMPTOM
28. ( ILCI model - Bird & German, 1985 )
oInadequate
Program
oInadequate
Standard
o Inadequate
Compliance
oPersonal
Factors
oJob
Factors
oSubstandard
Acts
oSubstandard
Conditions
oContact
With Energy
or
oSubstance
People
Property
Process
(Profit)
Lack of
Control
Basic
Causes
Incident Loss
Immediate
Causes
29. THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL
Bird & German, 1985
SEBAB
DASAR
PENYEBAB
LANGSUNG
INSIDEN
(Kontak)
LEMAHNYA
KONTROL
oPROGRAM
STANDAR
TAK SESUAI
oKEPATUHAN
PELAKSANAAN
oFAKTOR
PERORANGAN
oFAKTOR
KERJA
oPERBUATAN
TAK AMAN
&
oKONDISI
TAK AMAN
<KEJADIAN>
oKONTAK
DENGAN
ENERGI
ATAU
oBAHAN/ ZAT
oKECELAKAAN
ATAU
oKERUSAKAN
YANG TAK
DIHARAPKAN
KERUGIAN
31. AKTIVITAS PENGENDALIAN
•Identification of work.
(Elemen program dan aktivitas untuk mencapai hasil)
•Standard.
(Penetapan standar kinerja)
•Measurement.
(Pengukuran kinerja, pencatatan & pelaporan)
•Evaluation.
(Evaluasi kinerja dengan mengukur dan membanding).
•Commendation and Correction.
(Penyempurnaan terus menerus)
32. STANDARISASI SIS
APA YANG HARUS DIKERJAKAN ?
DILAKUKAN BERAPA KALI ?
KUALITAS APA YANG DIHARUSKAN ?
SIAPA YANG MENGERJAKAN ?
DIMANA DILAKUKAN ?
KAPAN HARUS DISELESAIKAN ?
DATA APA YANG DISIMPAN ?
EVALUASI APA YANG DILAKUKAN ?
33. ACUAN STANDARISASI
1. UNDANG-UNDANG No.1/ 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA
2. PERATURAN MENTERI TERKAIT
3. CODE OF PRACTICE
4. COORPORATE GUIDELINES
5. PERATURAN PERUSAHAAN
35. RISK
The chance of loss or gain
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari sumber
bahaya (hazard) tertentu yang terjadi
Untuk menentukan resiko membutuhkan
perhitungan antara konsekuensi/dampak yang
mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya
disebut sebagai tingkat resiko (level of risk).
36. PENILAIAN
RESIKO
Adalah pelaksanaan metode-metode untuk
menganalisa tingkat resiko, mempertimbang-
kan resiko tersebut dalam tingkat bahaya
(danger) dan mengevaluasi apakah sumber
bahaya itu dapat dikendalikan secara memadai
serta mengambil langkah-langkah yang tepat.
37. SULITTERJADI JARANG SERING
SERIOUS SEDANG TINGGI TINGGI
SEDANG RENDAH SEDANG TINGGI
RINGAN RENDAH RENDAH SEDANG
KEMUNGINAN TERJADI
KEPARAHAN
38. 1. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
a. Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
b. Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap
rekayasa
c. Penyel pengawasan & pemantauan
pelaksanaan K3
2. STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt
kemajuan pelak K3
3. INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana
kondisi tempat kerja masih memenuhi
ketentuan & persyaratan K3
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(ref. ILO)
39. 4. RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan bid
K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik &
teknologi
5. PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan &
ketrampilan K3 bagi TK
6. PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan
melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi-
sanksi
7. ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan pencegahan
kec dgn pembayaran premi yg lebih rendah terhdp
peusahaan yang memenuhi syarat K3
8. PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA
• Langkah-langkah mengaplikasikan di tempat kerja
dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3 di tempat
kerja