5. .Melaksanakan politik monopoli dagang di Indonesia.
bangsa-bangsa Eropa menguasai, mengendalikan kegiatan ekonomi ,
perdagangan di Indonesia. Salah satu caranya adalah dibentuknya
Verenigde oost Indische Copagnie (VOC) yang merupakan kongsi
dagang milik orang-orang Belanda.
Melaksanakan politik Devide Et Impera atau politik adu domba
untuk menguasai wilayah Indonesia. Pemerintah VOC Belanda
mengadu domba Sultan Ageng Tirtaya dari kerajaan Banten dengan
putranya yaitu Sultan Haji.
6. MengEropakan bangsa Indonesia
Kondisi politik, ekonomi, sosial dan budaya yang ada di
Indonesia diganti seperti kondisi yang ada di negara-negara
Eropa. Contohnya kota Jakarta pada masa pemerintahan VOC
Belanda diganti menjadi Batavia, karena di Belanda ada negara
bagian yang namanya Republik Batavia.
Membentuk pemerintah jajahan atau kolonial.
Dengan tujuan agar dapat mengendalikan seluruh kegiatannya di
Indonesia. Disamping itu juga membangun kekuatan militer
untuk mempertahankan kekuasaannya di Indonesia. Contohnya
adalah “ Pemerintahan VOC Belanda yang dipimpin oleh
Gubernur Jendral.”
7. Portugis berhasil mencapai India (Kalikut) 1498.
Portugis berhasil mendirikan kantor dagangnya di Gowa pada
tahun1509.
Tahun 1511 di bawah pimpinan d'Albuquerque Portugis
berhasil menguasai Malaka.
Tahun 1512 Portugis sampai di Maluku, diterima baik Sultan
Ternate yang sedang bermusuhan dengan Tidore.
Portugis berhasil mendirikan benteng dan mendapatkan hak
monopoli perdagangan rempah-rempah.
Portugis juga aktif menyebarkan agama Kristen (Katolik)
dengan tokohnya yang terkenal ialah Franciscus Xaverius.
8. Portugis juga ke Indonesia bagian barat (Pajajaran). Pada
tahun 1522 Portugis datang ke Pajajaran di bawah pimpinan
Henry Leme dan disambut baik oleh Pajajaran dengan
maksud agar Portugis mau membantu dalam menghadapi
ekspansi Demak.
Terjadilah Perjanjian Sunda Kelapa (1522) antara Portugis
dan Pajajaran, yang isinya sbb:
1)Portugis diijinkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa.
2)Pajajaran akan menerima barang-barang yang dibutuhkan dari
Portugis termasuk senjata.
3)Portugis akan memperoleh lada dari pajajaran menurut
kebutuhannya.
Tahun 1527 Portugis datang lagi ke Pajajaran untuk
merealisasi Perjanjian Sunda Kelapa, namun disambut dengan
pertempuran oleh pasukan Demak di bawah pimpinan
Fatahilah. Pertempuran berakhir dan namanya diganti
menjadi Jayakarta, artinya pekerjaan yang jaya (menang).
9. Kedatangan bangsa Portugis sampai di Indonesia (Maluku) segera
diikuti oleh bangsa Spanyol.
Ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magelhaen, pada
tanggal 7 April 1521 telah sampai di Pulau Cebu. Dan diterima baik
oleh Raja Cebu sebab pada waktu itu Cebu sedang bermusuhan
dengan Mactan. Persekutuan dengan Cebu ini harus dibayar mahal
Spanyol sebab dalam peperangan ini Magelhaen terbunuh.
Ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Sebastian del Cano
melanjutkan usahanya untuk menemukan daerah asal rempah-
rempah. Dengan melewati Kepulauan Cagayan dan Mindanao
akhirnya sampai di Maluku (1521) dan diterima baik oleh Sultan
Tidore yang saat itu sedang bermusuhan dengan Portugis.
10. Sebaliknya, kedatangan Spanyol di Maluku bagi Portugis
merupakan pelanggaran atas "hak monopoli". Oleh karena itu,
timbullah persaingan antara Portugis dan Spanyol.
Sebelum terjadi perang besar, akhirnya diadakan Perjanjian
Saragosa (22 April 1529) yang isinya sebagai berikut.
1) Spanyol harus meninggalkan Maluku, dan memusatkan
kegiatannya di Filipina.
2) Portugis tetap melakukan aktivitas perdagangan di Maluku.
11. Belanda tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon karena Portugis
dikuasai oleh Spanyol.
April 1595, Belanda mulai menjelajahi Nusantara, menempuh rute Pantai
Barat Afrika –Tanjung Harapan–Samudra Hindia–Selat Sunda–Banten.
Banten di bawah pemerintahan Maulana Muhammad (1580–1605)
Kedatangan rombongan Cornelis de Houtman, awalanya diterima baik
masyarakat Banten dan juga diizinkan untuk berdagang di Banten.Namun,
karenanya sikap yang kurang baik sehingga orang Belanda kemudian diusir
dari Banten.
Selanjutnya, orang-orang Belanda meneruskan perjalanan ke timur akhirnya
sampai di Bali.
12. Rombongan kedua di bawah pimpinan Jacob van Neck dan Van Waerwyck,
tiba di Banten pada November 1598. Pada saat itu hubungan Banten
dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan bangsa Belanda
diterima dengan baik. Sikap Belanda sendiri juga sangat hati-hati dan
pandai mengambil hati para penguasa Banten sehingga tiga buah kapal
mereka penuh dengan muatan rempah-rempah (lada) dan dikirim ke Negeri
Belanda, sedangkan lima buah kapalnya yang lain menuju ke Maluku.
Keberhasilan Belanda itu mendorong orang-orang Belanda yang lain untuk
datang ke Indonesia. Akibatnya terjadi persaingan di antara pedagang-
pedagang Belanda sendiri.
Mereka juga harus menghadapi persaingan dengan Portugis, Spanyol, dan
Inggris. Olden Barneveld menyarankan untuk membentuk perserikatan
dagang yang mengurusi perdagangan di Hindia Timur. Tahun 1602
terbentuklah Vereenigde Oost Indiesche Compagnie (VOC) atau
Perserikatan Dagang Hindia Timur. VOC membuka kantor dagangnya yang
pertama di di Banten (1602) di kepalai oleh Francois Wittert.
13. Pendidikan. Sistem pendidikan Belanda bersaing dengan sistem pendidikan
lokal Indonesia, sekolah-sekolah Belanda mulai menyaingi pesantren, lembaga
pendidikan yang banyak dipengaruhi Islam.
Ciri umum sistem pendidikan Belanda adalah pembagian jenjang pendidikan
berdasarkan tahun Selain itu, terdapat prasyarat usia sebelum seorang peserta didik
dimasukkan ke jenjang pendidikan tertentu.
Agama. Naiknya dominasi Belanda membuat pergerakan misionaris Katolik
Portugis tersendat untuk kemudian digantikan zending Protestan Belanda. Kekuatan
pengaruh Katolik Portugis hanya tersisa di Flores dan Timor. Pengaruh Belanda di
bidang agama terutama di Sumatera Utara , Sulawesi Utara, Kepulauan Maluku ,
Papua , serta Sulawesi Tengah-Selatan.
14. Rumah Tinggal. Raja-raja Indonesia seperti di Banten dan
Yogyakarta membangun rumah kediaman mereka serupa dengan konstruksi
rumah-rumah Belanda. Umumnya, gedung perkantoran Belanda di Indonesia
dibangun bergaya Yunani-Romawi Kuno. Cirinya adalah bangunannya besar-
besar, pilar besar dan tinggi di bagian depan, hiasan doria dan ionia dari
Yunani.
Budaya Indis. Indis adalah kebudayaan campuran
antara budaya Belanda dengan Pribumi. Kebudayaan Indis dapat
diidentifikasi pada pelacakan pengaruh budaya Belanda atas tujuh
unsur budaya universal (yang awalnya dimiliki kalangan pribumi)
yaitu bahasa, peralatan dan perlengkapan hidup manusia,
matapencarian hidup dan sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan,
kesenian, ilmu pengetahuan dan religi.
15. Kesenian.gitar kecil bernama cavaquinho dibawa para
pelaut Portugis dalam penjelajahan dunia mereka. Ketika
masuk Indonesia, alat musik tersebut digunakan untuk
menyanyikan lagu pengiring tarian moresco. Karena suara
yang dikeluarkan berbunyi crong-crong sehingga oleh orang
Indonesia musik pengiring tarian tersebut kemudian
dinamakan Keroncong.
Bahasa. Beberapa kosa kata Indonesia diambil dari
bahasa Portugis. Kosa kata ini misalnya biola (viola), meja (mesa),
mentega (manteiga), pesiar (passear), pigura (figura), pita (fita),
sepatu (sapato), serdadu (soldado), cerutu (charuto), tolol (tolo),
jendela (janela), algojo (algoz), bangku (banco), bantal (avental),
bendera (bandeira), bolu (balo), boneka (boneca), armada, bola,
pena, roda, ronda, sisa, tenda, tinta, dan masih banyak lagi.
16. Agama. Tidak seperti Filipina atau Vietnam, jumlah orang
Kristen Indonesia secara proporsional selalu minoritas. Dari Banda,
Portugis menuju Ternate. Di perjalanan, mereka singgah di Ambon,
yang sebagian besar penduduknya juga sudah beragama Islam.
Tanggal 24 Juni 1522 di Ternate dilakukan peletakan batu pertama
benteng Portugis (dinamakan Sao Paulo), lengkap dengan upacara
keagamaan Katolik. Komunitas Kristen yang dipengaruhi Portugis
tersebar di Kepulauan Maluku dan daerah tertentu di Kepulauan
Sunda Kecil (khususnya Nusa Tenggara Timur). Tidak lama setelah
agama Katolik berkembang, Protestan masuk ke Indonesia lewat
perantaraan Belanda.