BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
Peran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
1. PERAN & FUNGSI
MAHASISWA INDONESIA
1. Idealisasi Peran Strategis Mahasiswa;
2. Dinamika Peran Mahasiswa
Indonesia;
(dalam konteks Optimalisasi,
Kontribusi & sekaligus Hambatannya)
2. IDEALISASI PERAN STRATEGIS
MAHASISWA INDONESIA
Pepatah Bijak Mengatakan :
“Bangsa yang besar adalah bangsa
yang selalu menghargai & menghor-
mati sejarah perjuangan para pahla-
wan kemerdekaan bangsanya”
3. Implementasinya :
Kesadaran kebangsaan tidaklah timbul/
muncul sekaligus, tetapi kesadaran itu
muncul dan tumbuh secara berangsur-
angsur, berkesinambungan dan terus-
menerus.
Sejarah membuktikan, bahwa kesadaran
kebangsaan itu tumbuh pasti bermula dari
para Pemuda Terpelajar (Mahasiswa) yang
untuk selanjutnya dapat menyebar keseluruh
lapisan masyarakat Indonesia.
Sehingga pada akhirnya diyakini bahwa
“Mahasiswa” itulah sesungguhnya sebagai
Generasi Penerus Pemimpin Bangsa Masa
Depan.
4. Pada awalnya, kesadaran kebangsaan ini
tumbuh dan terwujud dalam semangat
“Kemerdekaan”, hal tersebut wujud dari
reaksi terhadap segala bentuk kekuasaan
penjajah, karena merasa senasib &
seperjuangan, sehingga kesadaran
kebangsaan ini menjadi bagian dari
“Amanah Penderitaan Rakayat” dalam
wujud “Pandangan Hidup” dan dalam
perkembangannya dijadikan “Pegangan
Hidup” yang didalamnya mencakup “Cita-
Cita dan Tujuan” secara Nasional.
5. Peran & Fungsi Strategis
Mahasiswa Indonesia :
1. Lahirnya Organisasi Pelajar Moderen
“Boedi Oetomo” pada tanggal : 20 Mei
1908, yang pada akhirnya kita peringati
sebagai Hari Kebangkitan Nasional;
2. Bersatunya seluruh Pemuda Indonesia
yang dimotori oleh tokoh-tokoh Pelajar
Indonesia saat itu pada tanggal : 28
Oktober 1928, yang pada akhirnya kita
peringati sebagai Hari Sumpah Pemuda;
6. 3. Proklamasi Kemerdekaan, pada
tanggal 17 Agustus 1945, yang pada
akhirnya diperingati sebagai HUT-RI;
4. Gerakan Mahasiswa Trikora Tahun
1962, dalam merebut sekaligus
mempertahankan Irian Barat;
5. Gerakan Mahasiswa Dwikora Tahun
1964, terkait dengan gerakan moral
& fisik “Ganyang Malaysia”;
7. 6. Gerakan Mahasiswa Tahun 1966, yang terkenal
dengan 3 tuntutan rakyat dengan istilah “Tri-
Tura” : Bubarkan Kabinet, Bubarkan PKI dan
Turunkan Harga Sembako, disinilah pada
akhirnya runtuhnya Rezim SUKARNO
(Pemerintahan Orde Lama);
7. Gerakan Mahasiswa Tahun 1974, yang terkenal
dengan peristiwa “MALARI-Mala Petaka Bulan
Januari”, menentang Permodalan Asing di
Indonesia (Kapitalisme & Liberalisme);
8. Pemerintahan Orde Baru mencoba
membekukan gerakan mahasiswa untuk ikut
serta berperan dalam proses politik praktis,
dengan istilah : Normalisasi Kehidupan
Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan
yang disingkat NKK/BKK, Tahun 1978;
8. 9. Gerakan Mahasiswa Tahun 1998, yang terkenal
dengan Gerakan REFORMASI, yang pada
akhirnya terlihat Runtuhnya Rezim SUHARTO
(Pemerintah Orde Baru);
Dari beberapa peran idealisme mahasiswa
tersebut, sebagai bahan renungan kita semua,
persoalan yang muncul adalah :
“Bagaimana peran & fungsi Mahasiswa saat
ini?”
9. DINAMIKA PERAN
MAHASISWA INDONESIA
• Secara umum setiap individu berharap agar proses dan
hasil kerjanya dapat memperbesar peluang untuk lebih
SUKSES dalam menjalani kehidupannya;
• Ketika berbicara “Kesuksesan”, maka ada 3 tipe
Kesuksesan seseorang, yakni :
1. Kesuksesan yang pahit (Bitter Success), artinya
bahwa seseorang mencapai keberhasilannya dengan
mengorbankan kebahagiaan orang lain;
2. Kesuksesan yang beracun (Toxit Success), artinya
bahwa seseorang mencapai keberhasilannya, namun
menjadi sumber ketidak-bahagiaan dirinya sendiri;
3. Kesuksesan yang bermakna (Meaningfull Success),
artinya bahwa seseorang mencapai keberhasilannya,
selain menjadi sumber kebahagiaannya sendiri, dia
juga dapat menjamin kebahagiaan orang-orang dan
masyarakat luas di sekitar kehidupannya.
10. Mengingat kita saat ini memasuki “Dunia Maya
& Globalisasi”, dimana perubahan masyarakat
yang sangat cepat, makin tidak pasti, dan
semakin kompleks persoalan yang muncul, baik
dari segi “Budaya, Informasi & Teknologi”,
sehingga dunia terasa tanpa ada batas, ruang
dan waktu, yang tidak bisa kita hindari lagi;
Oleh karenanya, masing-masing individu
dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas &
kuantitas guna menciptakan nilai dalam
membangun kesejahteraan hidupnya.
11. 4 Pilar Modal Pendekatan Ilmiah
Seseorang agar dapat hidup sejahtera :
• Kecerdasan Intelektual (IQ);
• Kecerdasan Emosional (EQ);
• Kecerdasan Spirituil/Etika & Moral (SQ);
• Semangat Hidup (Antusias);
12. Karena kalau tidak, tinggal 2 pilihan yang
akan terjadi kepada diri seseorang :
• Jadi korban globalisasi, Terseret oleh
lajunya arus informasi & teknologi,
Terseret dalam ketidak pastian;
Atau sebaliknya :
• Bisa bertahan hidup & mengikuti
kehidupan, Dapat tumbuh & berkembang
secara bersama-sama, Dapat
berkontribusi baik buat diri sendiri,
keluarga, agama, bangsa dan negara;
13. 4 Sikap Seseorang agar dapat tumbuh &
bertahan hidup dalam situasi global saat ini :
• Harus memiliki Visi (Cita-Cita) yang jelas;
• Harus memiliki Karakter yang kuat;
• Harus mempunyai Kreativitas yang tinggi
(Inovasi);
• Harus mempunyai Kompetensi di
bidangnya (Knoledge, Capability, Skill,
Attitude).
14. Modal & Prasyarat Terpenuhi secara
Optimal, maka seseorang akan dapat
hidup lebih bermakna, antara lain :
1. Cakap memimpin dirinya sendiri:
a. cakap memimpin diri sendiri dengan
cita-cita yang jelas;
b. cakap memimpin diri sendiri dengan
memegang nilai-nilai luhur/prinsip hidup;
c. cakap memimpin diri sendiri agar tidak terjebak
dalam sikap “tujuan menghalalkan segala cara”;
d. cakap memimpin diri sendiri agar tidak tersesat
dalam belantara & huru-hara globalisasi;
15. 2. Dapat Tumbuh dan Berkembang
Bersama Orang Lain Dalam Keragaman:
a. Berkembang dengan mentalitas yang
kuat, dalam arti maju dengan mema-
jukan orang lain, menjadi lebih sukses
dengan mensukseskan orang lain;
b. Berkembang dengan keyakinan hidup
berbagi, artinya keyakinan kita bahwa dengan
berbagi semakin hidup kita berkelimpahan;
c. Berkembang dengan tidak menjadikan
sumber penderitaan bagi orang lain;
16. 3. Mudah Menyesuaikan Diri Sekaligus
Cepat Menanggapi Perubahan:
a. Dapat memilih dan memilah mana
yang baik dan mana yang tidak baik;
b. Bersikap proaktif dengan tingkah laku
& karakter yang tetap berpedoman
pada tata nilai, tidak terseret dan
terkontaminasi dengan lingkungannya;
c. Terbuka terhadap segala bentuk
perubahan dan/atau kemungkinan
baru;
17. 4. Dapat Menciptakan Nilai, Manfaat &
Peluang:
a. Dapat memahami kebutuhan masyarakat/
lingkungannya (berdasarkan kontekstualnya);
b. Peka melihat peluang untuk melakukan
sesuatu yang lebih baik;
c. Selalu ingin berkontribusi dengan lingkungannya;
d. Hidup bersama dengan semangat “melayani”;
e. Memiliki Ide-Ide Cemerlang (Inovasi);
f. Selalu mengembangkan kompetensinya;
18. PENUTUP :
• Dari realitas sejarah sampai dengan realitas
kehidupan saat ini, maka dapat kita simpulkan
bahwa “Peran Mahasiswa Indonesia untuk
Kehidupan Bermakna” adalah bagaimana mutu
kehidupan yang dapat menimbulkan perasaan
pada seseorang, bahwa dalam hidupnya
tersebut benar-benar telah merealisasikan hal-
hal penting, luhur, bernilai dan bermanfaat, baik
bagi kehidupan dirinya sendiri maupun bagi
kehidupan lingkungan dan masyarakat
sekitarnya.
19. • Dengan demikian, prinsipnya diri kita
sendirilah yang dapat menentukan,
apakah kesempatan belajar hidup kita
hanya dipakai untuk meningkatkan modal
Intelektual saja?, atau pada saat yang
bersamaan kita dapat memperbesar
peluang mencari tambahan modal sosial,
menguatkan modal etika-moral, sekaligus
juga modal semangat (antusias) hidup
kita?
• SEMUA PILIHAN, ADA DI TANGAN
ANDA SENDIRI !!!
20. SERANGKUM SALAM :
Jadilah engkau seperti pohon di puncak bukit yang tumbuh tegak dan rimbun,
Kalau engkau tidak bisa seperti pohon di puncak bukit, jadilah engkau seperti
pohon di pinggir jalan agar dapat mengayomi para pejalan kaki dari teriknya
matahari,
Kalau engkau tidak bisa seperti pohon di pinggir jalan, jadilah engkau seperti
semak belukar yang tumbuh di tanggul sungai agar dapat menahan lajunya
arus air,
Kalau engkau tidak bisa seperti semak belukar yang tumbuh di tanggul sungai,
jadilah engkau seperti bunga bakung yang diam-diam berbunga di musim
kemarau dan di musim hujan,
Kalau engkau tidak bisa seperti bunga bakung, jadilah engkau seperti rumput
manis yang tumbuh di jalan setapak yang dapat membawa orang pada
mata air kehidupan
SEBAB TIDAK SEMUA ORANG HARUS MENJADI BESAR, KUAT DAN
PERKASA, TETAPI SEJAUH MANA ENGKAU MEMBUAT KEHIDUPANMU
LEBIH BERMAKNA !
(Khalil Gibran)