SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 43
BANK INDONESIA
&
LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN
Minggu ke 3
PRODI PERPAJAKANPRODI PERPAJAKAN
POLITEKNIK UNIVERSITAS SURABAYAPOLITEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA
Pokok Bahasan
Fungsi Bank Indonesia
Tingkat Kesehatan Bank
Lembaga Penjaminan Simpanan
2
Pengertian Bank Indonesia
Bank Sentral (central bankcentral bank) merupakan lembaga negara
yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat
pembayaran sah suatu negara, merumuskan dan
melaksanakan kenbijakan moneter, mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi
perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last
resort.
Lender last resort adalah fungsi BI sebagai pemberi pinjaman
terakhir, khususnya memberikan permodalan kepada bank dalam
bentuk kredit likuiditas darurat terhadap bank yang kesulitan
likuiditas
3
Bank Sentral di Republik Indonesia adalah Bank
Indenesia (BI) berdasarkan UU RI Nomer 23
Tahun 1999 pasal 4 ayat (2) “
Bank Indonesia adalah lembaga negara
yang independen, bebas dari campur tangan
Pemerintah dan atau pihak-pihak lainnya,
kecuali untuk hal-hal-yang secara tegas
diatur dalam Undang-Undang”.
4
Tujuan Bank Indonesia
 Adalah memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan
tersebut, maka BI melaksanakan kebijaksanaan moneter secara
berkelanjutan, konsisten, transparan dan harus mempertimbangkan
kebijakan umum pemerintah dibidang perekonomian
 Dalam rangka melaksanakan kebijakan moneter, BI berwenang:
1. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan
tingkat inflasi.
2. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-
cara yang termasuk dalam sistem nilai tukar yang ditetapkan,
mencakup:
 Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun
valuta asing
 Penetapan diskonto
 Penetapan cadangan wajib
5
Kebijaksanaan BI dalam Moneter
Tujuan kebijaksanaan BI dalam Moneter 
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
terhadap barang dan jasa, maksudnya bahwa
mata uang rupiah stabil dari gejolak harga barang
dan jasa  dengan inflasi sebagai sasaran Utama
Mulai 2005 Sistem yang digunakan nilai tukar
rupiah terhadap mata uang lainnya adalah
Sistem mengambang (free floating) bukan fix
rate.6
Apakan Inflasi itu ?
Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga-harga
barang dan jasa secara umum dan terus menerus di
suatu wilayah pada periode tertentu. Kenaikan harga
tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan
sebagian barang-barang lain ( Boediono, 2001).
Misalnya : Beras 1 kg = Rp. 8.000,-
Bila Harga Beras 1 kg = Rp 9.000,-  INFLANSI
Bila Harga Beras 1 kg = Rp 7.000,-  DEFLASI
7
Penciptaan uang bagi masyarakat tidak semata-mata
kehendak otoritas moneter tetapi didasarkan pada
permintaan masyarakat, sehingga uang yang beredar harus
memenuhi mekanisme hukum pasar .
1. DEMAND INFLATION
Jika secara agregate terjadi peningkatan permintaan
thd barang-barang, maka untuk memenuhi hal
tersebut produsen akan meminta tambahan dana
produksi  menimbulkan INFLASI. Dalam hal ini
disebut Demand Inflation
Macam-macam INFLASI
8
DIAGRAM DEMAND INFLATION
S
D1
Q1
D
Q 2
P1
P2
Harga
Jumlah
9
2. COST INFLATION
Jika secara agregate terjadi penurunan penawaran
terhadap barang yang diakibatkan oleh naiknya biaya
produksi . Hal ini secara potensial menimbulkan
INFLASI dengan diikuti kelesuan usaha, dan disebut
Cost Inflation
10
DIAGRAM COST INFLATION
S
D1
Q2 Q 1
P1
P2
Harga
Jumlah
S1
11
3. HYPER INFLATION
Jika kepercayaan masyarakat terhadap mata
uang menurun dan mempunyai
kecenderungan uang tunai sesegera mungkin
ditukar dengan barang dengan asumsi harga-
harga barang akan naik.
Maka akan mendorong kenaikan harga tidak terkendali
dan mendorong INFLASI HEBAT ( Hyperinflation)
12
4. IMPORTED INFLATION
Pertumbuhan penduduk dan pendapatan per
perkapita yang tidak diimbangi dengan tingkat
produksi memicu kenaikan harga karena
kelangkaan barang, sehingga harus dipenuhi
dengan impor. (imported inflation)
13
Kebijaksanaan BI menjaga kestabilan nilai rupiah
1. Operasi pasar terbuka di pasar uang baik dari rupiah
maupun valuta asing, instrumen yang digunakan adalah
suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB).
2. Penetapan suku bunga diskonto yaitu suku bunga yang
ditetapkan ketika bank menanamkan uangnya di BI dalam
bentuk Sertifikat Bank Indonesia
3. Penetapan cadangan wajib minimun bank, seperti Giro
Wajib Minimum (GWM) yang harus dipenuhi sebesar 5%
4. Pengaturan kredit atau pembiayaan seperti keharusan
pemenuhan uang muka kredit sebesar 30% bagi
kepemilikan Kredit Kepemilikan Rumah di tahun 2012
14
Kebijaksanaan BI dalam API
ENAM Pilar Pendukung API :
• Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi
nasional yang berkesinambungan
• Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif
mengacu pada standar internasional
• Menciptakan Industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang
tinggi serta memeiliki program ketahanan dalam menghadapi resiko.
• Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi
internal perbankan nasional
• Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk tercapainya industri
perbankan yang kuat
• Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan
Apakah API itu?
Arsitek Perbankan Indonesia disingkat API adalah suatu kerangka arah
dasar pengembangan kebijakan pada industri perbankan agar sistem
perbankan menjadi sehat, kuat dan efisien dalam rangka membantu
pertumbuhan perekonomian nasional. Diluncurkan BI pada 9 Januari 2004
1
2
3
4
5
6
15
1. Menciptakan struktur perbankan domestik.....
1. Penambahan modal baru baik dari shareholder lama maupun
investor baru
2. Merger denganbank ( atau beberapa bank) lain untuk mencapai
persyaratan modal minimum baru,
3. Penerbitan saham baru atau secondary offering di pasar modal
4. Penerbitan suordinated loan
Tujuan yang ingin dicapai program ini :
1. 2 sampai 3 bank dengan modal > 50 trilyun beroperasi di wilayah
internasional
2. 3 sampai 5 bank dengan modal 10-50 trilyun beroperasi nasional
3. 30 sampai 50 bank dengan modal 100 milyard – 10 trilyun kegiatan
berfokus pada segmen usaha tertentu sesuai dengan kapabilitas
dan kompetensi masing-masing,
4. BPR dan bank dengan kegiatan terbatas bermodal dibawah 10
milyard
16
2. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank
Penerapan program 25 Base Core Princples for Effective
Banking Supervision secara bertahap.
Tujuan yang ingin dicapai program ini :
Meningkatkan efektivitas pengaturan serta memenuhi
standar pengaturan yang mengacu pada International Best
Practices
Diharapkan praktek penyelenggaraan perbankan nasional kita
telah memiliki standar yang sama dengan bank-bank yang
ada di luar negeri, sehingga tingkat kepercayaan
masyarakat internasional terhadap industri perbankan
nasional akan semakin meningkat
17
3. Menciptakan Industri Perbankan yang Kuat..
Programnya adalah:
1. Peningkatan kompetensi pemeriksa bank
2. Peningkatan koordinasi antar lembaga
pengawasan
3. Pengembangan pengawasan berbasis
enforcement
4. Konsolidasi organisasi sektor perbankan di
Indonesia
18
4. Menciptakan good corporate governance dalam rangka
memperkuat kondisi internal perbankan nasional
Industri perbankan yang kuat diperlukan peningkatan kualitas
manajemen perbankan dengan jalan meningkatkan good corporate
governance manajemen bank itu sendiri.
Good corporate governance atau tata kelola perusahaan adalah suatu
subjek yang memiliki banyak aspek. Salah satu topik utama dalam
tata kelola perusahaan adalah menyangkut masalah akuntabilitas dan
tanggung jawab mandat, khususnya implementasi pedoman dan
mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik dan melindungi
kepentingan.
Ada pula sisi lain yang merupakan subjek dari tata kelola perusahaan,
seperti sudut pandang pemangku kepentingan, yang menuntut
perhatian dan akuntabilitas lebih terhadap pihak-pihak lain selain
pemegang saham, misalnya karyawan atau lingkungan.
19
Mewujudkan infrastruktur yang lengkap...
Programnya :
1. Pengembangan credit bureau
Tujuan membantu perbankan dalam melaksanakan
keputusan kredit
2. Penggunaan lembaga pemeringkat kredit
Tujuannya meningkatkan transparasi dan efektifitas
manajemen keuangan
3. Pengembangan skim penjamin kredit
Tujuannya meningkat akses kredit bagi masyarakat
20
Mewujudkan pemberdayaan perlindungan
konsumen
Programnya :
1. Meningkatkan pemberdayaan nasabah melalui
standar penyusunan pengaduan nasabah
2. Pendirian lembagaindependen
3. Peningkatan transparasi informasi produk
perbankan
4. Melakukan edukasi bagi nasabah
Tujuannya adalah meningkatkan kepercayaan
nasabah terhadap bank.
21
STRUKTUR 6 PILAR API
22
23
LATAR BELAKANG LPSLATAR BELAKANG LPS
Lahirlah
LEMBAGA PENJAMIN SIMPANANLEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN
19981998KRISIS
Pindah Dana ke Bank
Pemerintah atau Asing
Bank Swasta Banyak
TUTUP
Memberi jaminan KEPERCAYAAN kepada
MASYARAKAT untuk Menempatkan DANA di
BANK
24
KRISIS 1998
Dari total utang luar negeri per Maret 1998 yang mencapai 138 milyar dollar
AS, sekitar 72,5 milyar dollar AS adalah utang swasta yang dua pertiganya
jangka pendek, di mana sekitar 20 milyar dollar AS akan jatuh tempo dalam
tahun 1998. Sementara pada saat itu cadangan devisa tinggal sekitar 14,44
milyar dollar AS.
Nilai rupiah ANJLOK dimana Rp 4.850/dollar AS pada tahun 1997, sekitar
Rp 17.000/dollar AS pada 22 Januari 1998, akibat meningkatnya permintaan
dollar
Ratusan perusahaan, mulai dari skala kecil hingga konglomerat,
bertumbangan. Sekitar 70 persen lebih perusahaan yang tercatat di pasar
modal juga insolvent atau nota bene bangkrut  melahirkan gelombang
besar pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pendapatan per kapita yang mencapai 1.155 dollar/kapita tahun 1996 dan
1.088 dollar/kapita tahun 1997, menciut menjadi 610 dollar/kapita tahun
1998,
25
KRISIS 1998
Di pasar uang, dinaikkannya suku bunga Sertifikat Bank Indonesia
(SBI) menjadi 70,8 persen dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
menjadi 60 persen pada Juli 1998 (dari masing-masing 10,87 persen
dan 14,75 persen pada awal krisis), menyebabkan kesulitan bank
semakin memuncak. Perbankan mengalami negative spread dan tak
mampu menjalankan fungsinya sebagai pemasok dana ke sektor riil.
1997 : 23 bank terlikuidasi
1998 : 3 bank BBO (Bank Beku Operasi: yaitu Bank Umum Nasional,
Bank Dagang Nasional Indonesia dan Bank Modern)
1999 : 38 bank di BBKU (Bank Beku Kegiatan Usaha) --- > Total
Bank Tutup 68 tinggal 189 bank
26
Dasar & FUNGSI Pembentukan LPS
UU RI No. 24 Tahun 22 September 2004 dan efektif 22 September
2005
FUNGSI LPS
1.Menjamin Simpanan Nasabah
• Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan
simpanan dan
• melaksanakan penjaminan simpanan
2. Turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai
dengan kewenangannya
• merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif
memelihara stabilitas system perbankan,
• merumuskan, menetapkan dan melaksanakan kebijakan
penyelesaian Bank gagal yang tidak berdampak sistematik dan
• melaksanakan bank gagal bayar yang berdampak sistemik27
WEWENANG
1. Menetapkan dan memungut premi penjaminan
2. Menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank pertama kali menjadi
peserta;
3. Melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban LPS
4. Mendapatkan data simpanan nasabah, data kesehatan bank, laporan keuangan
bank, dan laporan hasil pemeriksaan bank sepanjang tidak melanggar
kerahasiaan bank;
5. Melakukan rekonsiliasi, verifikasi, dan/atau konfirmasi atas data nasabah
6. menetapkan syarat, tata cara, dan ketentuan pembayaran klaim
7. Menunjuk, menguasakan, dan/atau menugaskan pihak lain untuk bertindak
bagi kepentingan dan/atau atas nama LPS, guna melaksanakan sebagian tugas
tertentu
8. Melakukan penyuluhan kepada bank dan masyarakat tentang penjaminan
simpanan; dan
9. Menjatuhkan sanksi administrasi
28
WEWENANG LPS Terhadap BANK GAGAL
1. Mengambil alih dan menjalankan segala hak dan wewenang
pemegang saham, termasuk hak dan wewenang RUPS
2. Menguasai dan mengelola aset dan kewajiban Bank Gagal
yang diselamatkan
3. Meninjau ulang, membatalkan, mengakhiri, dan/atau
mengubah setiap kontrak yang mengikat Bank Gagal yang
diselamatkan dengan pihak ketiga yang merugikan bank
4. Menjual dan/atau mengalihkan aset bank tanpa persetujuan
debitur dan/atau kewajiban bank tanpa persetujuan
kreditur
.
29
KEPERSERTAAN
1. Setiap Bank yang melakukan kegiatan usaha di wilayah
Negara Republik Indonesia wajib menjadi peserta
Penjaminan.
2. Bank peserta penjaminan meliputi seluruh Bank Umum
(termasuk kantor cabang dari bank yang berkedudukan di
luar negeri yang melakukan kegiatan perbankan dalam
wilayah Republik Indonesia) dan Bank Perkreditan Rakyat,
baik bank konvensional maupun bank berdasarkan prinsip
syariah.
3. Kantor cabang dari bank yang berkedudukan di Indonesia
yang melakukan kegiatan perbankan di luar wilayah
Republik Indonesia tidak termasuk dalam Penjaminan
30
PENJAMINAN SIMPANAN
1. Simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito, sertifikat
deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang
dipersamakan dengan itu.
2. Simpanan nasabah Bank berdasarkan Prinsip Syariah
3. Simpanan yang dijamin mencakup pula simpanan yang
berasal dari bank lain
4. Nilai Simpanan yang dijamin LPS mencakup saldo pada
tanggal pencabutan izin usaha Bank.
5. Sejak 13 Oktober 2008, saldo yang dijamin untuk setiap
nasabah pada satu bank adalah paling banyak sebesar Rp
2 Milyar
31
TINGKAT KESEHATAN BANKTINGKAT KESEHATAN BANK
Untuk menjaga kepercayaan dari masyarakat dimana
bank sebagai aget of trust harus selalu dijaga agar selalu
dalam keadaan sehat. Oleh karena itu Bank Indnesia
setiap saat selalu memantau keadaan bank dari
laporannya yang bersifat on line.
Secara periodik ( setahun sekali ) Bank Indonesia
melakukan pemeriksaan bank on the spot, sedangkan
tiap bulannya bank melaporkan aktivitasnya ke Bank
Indonesia secara on line disertai denda jika terjadi
keterlambatan.
32
B. Mekanisme Penilaian
Bank wajib melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara
individual dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank
Rating) dengan cakupan penilaian terhadap factor- faktor sebagai
berikut:
1. Profil risiko (risk profile)
a. risiko kredit;
b. risiko pasar;
c. risiko likuiditas;
d. risiko operasional;
e. risiko hukum;
f. risiko stratejik;
g. risiko kepatuhan; dan
h. risiko reputasi
33
3. Rentabilitas (earnings)
a.Penilaian terhadap kinerja earnings
b.sumber-sumber earnings
c.sustainability earnings Bank
4. Permodalan (capital).
a. penilaian terhadap tingkat kecukupan
permodalan
b. pengelolaan permodalan.
34
Peringkat Komposit 1 (PK-1), mencerminkan kondisi
Bank yang secara umum sangat sehat sehingga dinilai
sangat mampu menghadapi pengaruh negatif yang
signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor
eksternal lainnya.
‘Peringkat Komposit 2 (PK-2), mencerminkan kondisi
Bank yang secara umum sehat sehingga dinilai mampu
menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari
perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya
HASIL PEMERINGKATANHASIL PEMERINGKATAN
35
Peringkat Komposit 3 (PK-3), mencerminkan kondisi Bank yang
secara umum cukup sehat sehingga dinilai cukup mampu
menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi
bisnis dan faktor eksternal lainnya.
Peringkat Komposit 4 (PK-4), mencerminkan kondisi Bank yang
secara umum kurang sehat sehingga dinilai kurang mampu
menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi
bisnis dan faktor eksternal lainnya.
Peringkat Komposit 5 (PK-5), mencerminkan kondisi Bank yang
secara umum tidak sehat sehingga dinilai tidak mampu menghadapi
pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan
faktor eksternal lainnya
36
TINDAK LANJUT PENILAIAN
1.Peringkat 3-5  membuat action plan dan melaporkan kepada
Bank Indonesia
2.Action plan harus diserahkan sesuai dengan ketentuan waktu
yang telah ditetapkan oleh BI
SANKSI
1.Teguran tertulis
2.Penurunkan Tingkat Kesehatan Bank
3.Pembekuan Kegiatan Tertentu; dan atau
4.Pencantuman pengurus dan/atau pemegang saham bank dalam
predikat tidak lulus dalam penilaian kemampuan dan kepatuan
37
KESEHATAN BPRKESEHATAN BPR
Salah satu alat ukur menentukan kondisi suatu bank dikenal dengan nama analisis
CAMEL. Analisis ini fokus pada aspek capital, assets, management, earning dan liquidity.
Hasil dari masing-masing aspek akan menentukan kondisi suatu Bank
1. Aspek Permodalan (Capital)
Aspek permodalan (capital) yang dinilai adalah permodalan yang dimiliki oleh bank
yang didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian
tersebut didasarkan kepada CAR (Capital Adequacy Ratio) yang telah ditetapkan BI.
Perbandingan rasio CAR adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut
Resiko (AMTR). Sesuai ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah, maka CAR
perbankan untuk tahun 2002 minimal harus 8%.
Jika terpenuhi maka harus dilakukan penanganan secara serius sehingga mencapai syarat
minimum, dan jika tidak terpenuhi akan dikenakan sanksi dari BI
38
2. Aspek Kualitas Aset (Asets)
Aspek kualitas aset bank lebih menekankan menilai jenis-jenis aset
yang dimiliki oleh bank. Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif
(yang menghasilkan pendapatan bunga) Apakah bermasalah atau
tidak. Biasanya dikaitkan dengan pemberian pinjaman :
1. Klasifikasi Lancar, bila nasabah lancar dalam membayar bunga dan
angsuran pinjaman
2. Kurang lancar apabila nasabah peminjamn tidak membayar bunga
atau angsuran melebihi 3 bulan.
3. Diragukan apabila nasabah tidak membayar bunga atau angsuran
dalam jangka waktu lebih dari 16 bulan namun kurang dari 1 bulan
4. Macet apabila nasabah tidk membayar bunga ataupun angsuran
melebihi12 bulan
5. Penilaian tentang kredit yang diberikan berkaitan dengan masalah
Batas Maximum Memberikan Kredit BMPK ) yaitu max 20% dari
Modal untuk tiap individu peminjam
39
3. Aspek Kualitas Manajemen (Management)
Aspek Kualitas Manejemen meliputi penilaian kualitas manajemen bank dimana fokus pada kualitas
manusia dalam mengelola bank. Kualitas manusia juga dilihat dari segi pendidikan, pengalaman menangani
berbagai kasus yang terjadi. Aspek ini yang dinilai adalah pengetahuan manajemen permodalan, manajemen
kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas dan manajemen likuiditas.
Penilaian didasarkan kepada jawaban dari 250 pertanyaan yang di­ajukan mengenai manajemen bank yang
bersangkutan.
4. Aspek Earning
Aspek Earning digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meningkatkan
keuntungan. Kegunaan aspek ini juga untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan
profitabilitas yang dicapai bank bersangkutan. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara
rentabilitas terus meningkat di atas standar yang telah ditetapkan.
Penilaian ini meliputi juga hal-hal seperti :
a. Rasio laba terhadap Total Aset (ROA).
b. Perbandingan biaya operasi dengan pendapatan operasi (BOPO).
40
5. Aspek Likuiditas (Liquidity)
Liquiditas (kemampuan menyediakan dana setiap saat)
Apabila komposisi dana pihak ketiga didominasi oleh tabungan dan giro. Jika
demikian maka akan mengakibatkan liquiditas semakin kecil. Namun sebaliknya
apabila didominasi oleh deposito liquiditas semakin membaik namun biaya akan
meningkat
Indikasi:
•Rasio kewajiban bersih Call Money Penilainnya adalah perbandingan call money
dibandingkan dengan total aktiva lancar bank
•Loan to Deposit Ratio ( LDR )
Adalah perbandingan antara sumber dana masyarakat dengan jumlah kredit yang
dilepas
41
Nilai Kredit Predikat
81 - 100
66 - <81
51 - < 66
0 - < 51
Sehat
Cukup Sehat
Kurang Sehat
Tidak Sehat
NILAI KREDIT PREDIKAT
81 -100 SEHAT
66 - < 81 CUKUP SEHAT
51 - < 66 KURANG SEHAT
0 - < 51 TIDAK SEHAT
Hasil penilaian terhadap analisis CAMEL, kemudian dituangkan
dalam bentuk angka yang diberikan bobot sesuai ketentuan yang
telah ditetapkan. Bobot nilai ini menggambarkan kondisi suatu
bank.
42
Latihan
1. Suku bunga bank mempengaruhi keputusan masyarakat untuk
memegang uang tunai. Jika suku bunga tinggi, apa yang mungkin
dilakukan oleh masyarakat? Dan apa dampaknya terhadap bank ?
2. Apakah misi/tujuan yang hendak dicapai oleh Bank Sentral
Indonesia? Dan sebutkan tugas pokok terkait dengan misi yang
diemban oleh Bank Sentral?
3. Jelaskan bagaimana Bank Sentral mengendalikan tingkat suku bunga
tidak langsung dengan menggunakan SBI (Sertifikat Bank Indonesia)
4. Pada awal Maret 2015, beberapa harga sembako menujukkan trend
terus meningkat di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Apakah kondisi
ini menunjukkan telah terjadi inflasi?, jika ya masuk dalam katagori
inflasi apa? Uraikan dengan jelas.
5. Apa yang dimaksud kebijaksanaan moneter yang dilakukan oleh Bank
Sentral? Apa tujuan kebikasanaan ini? Uraikan dengan jelas
43

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Jenis-jenis lembaga perbankan
Jenis-jenis lembaga perbankanJenis-jenis lembaga perbankan
Jenis-jenis lembaga perbankan
adinata14
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
M Nasution
 
Ruang lingkup lembaga keuangan
Ruang lingkup lembaga keuanganRuang lingkup lembaga keuangan
Ruang lingkup lembaga keuangan
Mastrynie Then
 
129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1
129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1
129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1
Alvin Setiawan
 
Bank sentral & bank umum
Bank sentral & bank umumBank sentral & bank umum
Bank sentral & bank umum
Firman Bachtiar
 

Was ist angesagt? (20)

Modul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Modul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan LainnyaModul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Modul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
 
Jenis-jenis lembaga perbankan
Jenis-jenis lembaga perbankanJenis-jenis lembaga perbankan
Jenis-jenis lembaga perbankan
 
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
Prinsip, Fungsi, Jenis, dan Produk, serta Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keua...
 
Bank dan Lembaga Keuangan
Bank dan Lembaga KeuanganBank dan Lembaga Keuangan
Bank dan Lembaga Keuangan
 
Lembaga keuangan
Lembaga keuanganLembaga keuangan
Lembaga keuangan
 
LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKAN
LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKANLEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKAN
LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DAN BUKAN PERBANKAN
 
Lembaga keuangan bank dan non bank
Lembaga keuangan bank dan non bankLembaga keuangan bank dan non bank
Lembaga keuangan bank dan non bank
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
 
Pengertian dan peran bank umum di perbankan indonesia
Pengertian dan peran bank umum di perbankan indonesiaPengertian dan peran bank umum di perbankan indonesia
Pengertian dan peran bank umum di perbankan indonesia
 
Uu 24 2004 Pjls
Uu 24 2004 PjlsUu 24 2004 Pjls
Uu 24 2004 Pjls
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
 
Ruang lingkup lembaga keuangan
Ruang lingkup lembaga keuanganRuang lingkup lembaga keuangan
Ruang lingkup lembaga keuangan
 
129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1
129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1
129075427 fungsi-dan-peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-bangsa1
 
Makalah bank umum
Makalah bank umumMakalah bank umum
Makalah bank umum
 
Ruang lingkup lembaga bank (pgri)
Ruang lingkup lembaga bank (pgri)Ruang lingkup lembaga bank (pgri)
Ruang lingkup lembaga bank (pgri)
 
Lembaga Keuangan Bank
Lembaga Keuangan BankLembaga Keuangan Bank
Lembaga Keuangan Bank
 
Bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK (Ekonomi)
Bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK (Ekonomi)Bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK (Ekonomi)
Bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK (Ekonomi)
 
Lps
LpsLps
Lps
 
Bank sentral & bank umum
Bank sentral & bank umumBank sentral & bank umum
Bank sentral & bank umum
 
Bank umum
Bank umumBank umum
Bank umum
 

Andere mochten auch

Hukum perbankan
Hukum perbankanHukum perbankan
Hukum perbankan
GMNI
 

Andere mochten auch (12)

Kesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bankKesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bank
 
Ptun
PtunPtun
Ptun
 
Hak dan tanggungngan penjamin
Hak dan tanggungngan penjaminHak dan tanggungngan penjamin
Hak dan tanggungngan penjamin
 
Hk perbankan-3
Hk perbankan-3Hk perbankan-3
Hk perbankan-3
 
Hukum Perbankan
Hukum PerbankanHukum Perbankan
Hukum Perbankan
 
Hukum perbankan
Hukum perbankanHukum perbankan
Hukum perbankan
 
Compliance Strategy and Performance
Compliance Strategy and PerformanceCompliance Strategy and Performance
Compliance Strategy and Performance
 
Dasar dasar sistem pembayaran
Dasar dasar sistem pembayaranDasar dasar sistem pembayaran
Dasar dasar sistem pembayaran
 
Asas hukum perbankan
Asas hukum perbankanAsas hukum perbankan
Asas hukum perbankan
 
Peran ojk-operasional-pengawasan-final
Peran ojk-operasional-pengawasan-finalPeran ojk-operasional-pengawasan-final
Peran ojk-operasional-pengawasan-final
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
bank syariah
bank syariahbank syariah
bank syariah
 

Ähnlich wie Bank Indonesia & LPS

Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
VivianaArsew
 
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Bank sentral
Bank sentralBank sentral
Bank sentral
Dwi Anita
 
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdfKel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
NovaIndriyani025
 

Ähnlich wie Bank Indonesia & LPS (20)

Buku 2 (Perbankan).pptx
Buku 2 (Perbankan).pptxBuku 2 (Perbankan).pptx
Buku 2 (Perbankan).pptx
 
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
 
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
 
Bi dan perkembangan perbankan indonesia
Bi dan perkembangan perbankan indonesiaBi dan perkembangan perbankan indonesia
Bi dan perkembangan perbankan indonesia
 
Penj uu ri_3_2004
Penj uu ri_3_2004Penj uu ri_3_2004
Penj uu ri_3_2004
 
Kelembagaan bi
Kelembagaan biKelembagaan bi
Kelembagaan bi
 
Ekonomi Bank SMAN 73 Jakarta
Ekonomi Bank SMAN 73 JakartaEkonomi Bank SMAN 73 Jakarta
Ekonomi Bank SMAN 73 Jakarta
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Sekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Sekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank IndonesiaSekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Sekilas Mengenal Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
 
Blk klp 5 bi dan ojk
Blk klp 5 bi dan ojkBlk klp 5 bi dan ojk
Blk klp 5 bi dan ojk
 
Bank sentral
Bank sentralBank sentral
Bank sentral
 
Bab 07 Bank, LKBB & OJK
Bab 07 Bank, LKBB & OJKBab 07 Bank, LKBB & OJK
Bab 07 Bank, LKBB & OJK
 
Bank indonesia
Bank indonesiaBank indonesia
Bank indonesia
 
Skripsi 11160186 ani nuraeni copy
Skripsi 11160186 ani nuraeni   copySkripsi 11160186 ani nuraeni   copy
Skripsi 11160186 ani nuraeni copy
 
Soal jawaban-bab-1-17
Soal jawaban-bab-1-17Soal jawaban-bab-1-17
Soal jawaban-bab-1-17
 
P-1 Sistem Moneter, Peran Bank.pptx
P-1 Sistem Moneter, Peran Bank.pptxP-1 Sistem Moneter, Peran Bank.pptx
P-1 Sistem Moneter, Peran Bank.pptx
 
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptx
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptxResume BI OJK LPS Agee FM.pptx
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptx
 
Ekonomi perbankan
Ekonomi perbankanEkonomi perbankan
Ekonomi perbankan
 
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdfKel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Mehr von Fair Nurfachrizi

Mehr von Fair Nurfachrizi (20)

Integrasi Nasional
Integrasi NasionalIntegrasi Nasional
Integrasi Nasional
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
 
Wawasan ke-Indonesiaan
Wawasan ke-IndonesiaanWawasan ke-Indonesiaan
Wawasan ke-Indonesiaan
 
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum NasionalKetatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
 
Multikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
Multikulturalisme & Kebangsaan IndonesiaMultikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
Multikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
 
Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan
Identitas Nasional dan Faham KebangsaanIdentitas Nasional dan Faham Kebangsaan
Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan
 
Ideologi Negara
Ideologi NegaraIdeologi Negara
Ideologi Negara
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatPancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
 
Negara & Warga Negara
Negara & Warga NegaraNegara & Warga Negara
Negara & Warga Negara
 
Konsep Warga Negara
Konsep Warga NegaraKonsep Warga Negara
Konsep Warga Negara
 
Konsep Masyarakat Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat Bangsa dan NegaraKonsep Masyarakat Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat Bangsa dan Negara
 
Peran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
Peran & Fungsi Mahasiswa IndonesiaPeran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
Peran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
 
Pancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi EkonomiPancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi Ekonomi
 
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem PemiluPemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
 
Sistem Politik & Demokrasi
Sistem Politik & DemokrasiSistem Politik & Demokrasi
Sistem Politik & Demokrasi
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
SPT 2013 OP Norma
SPT 2013 OP NormaSPT 2013 OP Norma
SPT 2013 OP Norma
 

Kürzlich hochgeladen

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Kürzlich hochgeladen (20)

SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

Bank Indonesia & LPS

  • 1. BANK INDONESIA & LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN Minggu ke 3 PRODI PERPAJAKANPRODI PERPAJAKAN POLITEKNIK UNIVERSITAS SURABAYAPOLITEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA
  • 2. Pokok Bahasan Fungsi Bank Indonesia Tingkat Kesehatan Bank Lembaga Penjaminan Simpanan 2
  • 3. Pengertian Bank Indonesia Bank Sentral (central bankcentral bank) merupakan lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran sah suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kenbijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last resort. Lender last resort adalah fungsi BI sebagai pemberi pinjaman terakhir, khususnya memberikan permodalan kepada bank dalam bentuk kredit likuiditas darurat terhadap bank yang kesulitan likuiditas 3
  • 4. Bank Sentral di Republik Indonesia adalah Bank Indenesia (BI) berdasarkan UU RI Nomer 23 Tahun 1999 pasal 4 ayat (2) “ Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan Pemerintah dan atau pihak-pihak lainnya, kecuali untuk hal-hal-yang secara tegas diatur dalam Undang-Undang”. 4
  • 5. Tujuan Bank Indonesia  Adalah memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka BI melaksanakan kebijaksanaan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah dibidang perekonomian  Dalam rangka melaksanakan kebijakan moneter, BI berwenang: 1. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan tingkat inflasi. 2. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara- cara yang termasuk dalam sistem nilai tukar yang ditetapkan, mencakup:  Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing  Penetapan diskonto  Penetapan cadangan wajib 5
  • 6. Kebijaksanaan BI dalam Moneter Tujuan kebijaksanaan BI dalam Moneter  mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa, maksudnya bahwa mata uang rupiah stabil dari gejolak harga barang dan jasa  dengan inflasi sebagai sasaran Utama Mulai 2005 Sistem yang digunakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang lainnya adalah Sistem mengambang (free floating) bukan fix rate.6
  • 7. Apakan Inflasi itu ? Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga-harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus di suatu wilayah pada periode tertentu. Kenaikan harga tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian barang-barang lain ( Boediono, 2001). Misalnya : Beras 1 kg = Rp. 8.000,- Bila Harga Beras 1 kg = Rp 9.000,-  INFLANSI Bila Harga Beras 1 kg = Rp 7.000,-  DEFLASI 7
  • 8. Penciptaan uang bagi masyarakat tidak semata-mata kehendak otoritas moneter tetapi didasarkan pada permintaan masyarakat, sehingga uang yang beredar harus memenuhi mekanisme hukum pasar . 1. DEMAND INFLATION Jika secara agregate terjadi peningkatan permintaan thd barang-barang, maka untuk memenuhi hal tersebut produsen akan meminta tambahan dana produksi  menimbulkan INFLASI. Dalam hal ini disebut Demand Inflation Macam-macam INFLASI 8
  • 9. DIAGRAM DEMAND INFLATION S D1 Q1 D Q 2 P1 P2 Harga Jumlah 9
  • 10. 2. COST INFLATION Jika secara agregate terjadi penurunan penawaran terhadap barang yang diakibatkan oleh naiknya biaya produksi . Hal ini secara potensial menimbulkan INFLASI dengan diikuti kelesuan usaha, dan disebut Cost Inflation 10
  • 11. DIAGRAM COST INFLATION S D1 Q2 Q 1 P1 P2 Harga Jumlah S1 11
  • 12. 3. HYPER INFLATION Jika kepercayaan masyarakat terhadap mata uang menurun dan mempunyai kecenderungan uang tunai sesegera mungkin ditukar dengan barang dengan asumsi harga- harga barang akan naik. Maka akan mendorong kenaikan harga tidak terkendali dan mendorong INFLASI HEBAT ( Hyperinflation) 12
  • 13. 4. IMPORTED INFLATION Pertumbuhan penduduk dan pendapatan per perkapita yang tidak diimbangi dengan tingkat produksi memicu kenaikan harga karena kelangkaan barang, sehingga harus dipenuhi dengan impor. (imported inflation) 13
  • 14. Kebijaksanaan BI menjaga kestabilan nilai rupiah 1. Operasi pasar terbuka di pasar uang baik dari rupiah maupun valuta asing, instrumen yang digunakan adalah suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB). 2. Penetapan suku bunga diskonto yaitu suku bunga yang ditetapkan ketika bank menanamkan uangnya di BI dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia 3. Penetapan cadangan wajib minimun bank, seperti Giro Wajib Minimum (GWM) yang harus dipenuhi sebesar 5% 4. Pengaturan kredit atau pembiayaan seperti keharusan pemenuhan uang muka kredit sebesar 30% bagi kepemilikan Kredit Kepemilikan Rumah di tahun 2012 14
  • 15. Kebijaksanaan BI dalam API ENAM Pilar Pendukung API : • Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan • Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif mengacu pada standar internasional • Menciptakan Industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta memeiliki program ketahanan dalam menghadapi resiko. • Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi internal perbankan nasional • Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk tercapainya industri perbankan yang kuat • Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan Apakah API itu? Arsitek Perbankan Indonesia disingkat API adalah suatu kerangka arah dasar pengembangan kebijakan pada industri perbankan agar sistem perbankan menjadi sehat, kuat dan efisien dalam rangka membantu pertumbuhan perekonomian nasional. Diluncurkan BI pada 9 Januari 2004 1 2 3 4 5 6 15
  • 16. 1. Menciptakan struktur perbankan domestik..... 1. Penambahan modal baru baik dari shareholder lama maupun investor baru 2. Merger denganbank ( atau beberapa bank) lain untuk mencapai persyaratan modal minimum baru, 3. Penerbitan saham baru atau secondary offering di pasar modal 4. Penerbitan suordinated loan Tujuan yang ingin dicapai program ini : 1. 2 sampai 3 bank dengan modal > 50 trilyun beroperasi di wilayah internasional 2. 3 sampai 5 bank dengan modal 10-50 trilyun beroperasi nasional 3. 30 sampai 50 bank dengan modal 100 milyard – 10 trilyun kegiatan berfokus pada segmen usaha tertentu sesuai dengan kapabilitas dan kompetensi masing-masing, 4. BPR dan bank dengan kegiatan terbatas bermodal dibawah 10 milyard 16
  • 17. 2. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank Penerapan program 25 Base Core Princples for Effective Banking Supervision secara bertahap. Tujuan yang ingin dicapai program ini : Meningkatkan efektivitas pengaturan serta memenuhi standar pengaturan yang mengacu pada International Best Practices Diharapkan praktek penyelenggaraan perbankan nasional kita telah memiliki standar yang sama dengan bank-bank yang ada di luar negeri, sehingga tingkat kepercayaan masyarakat internasional terhadap industri perbankan nasional akan semakin meningkat 17
  • 18. 3. Menciptakan Industri Perbankan yang Kuat.. Programnya adalah: 1. Peningkatan kompetensi pemeriksa bank 2. Peningkatan koordinasi antar lembaga pengawasan 3. Pengembangan pengawasan berbasis enforcement 4. Konsolidasi organisasi sektor perbankan di Indonesia 18
  • 19. 4. Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi internal perbankan nasional Industri perbankan yang kuat diperlukan peningkatan kualitas manajemen perbankan dengan jalan meningkatkan good corporate governance manajemen bank itu sendiri. Good corporate governance atau tata kelola perusahaan adalah suatu subjek yang memiliki banyak aspek. Salah satu topik utama dalam tata kelola perusahaan adalah menyangkut masalah akuntabilitas dan tanggung jawab mandat, khususnya implementasi pedoman dan mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik dan melindungi kepentingan. Ada pula sisi lain yang merupakan subjek dari tata kelola perusahaan, seperti sudut pandang pemangku kepentingan, yang menuntut perhatian dan akuntabilitas lebih terhadap pihak-pihak lain selain pemegang saham, misalnya karyawan atau lingkungan. 19
  • 20. Mewujudkan infrastruktur yang lengkap... Programnya : 1. Pengembangan credit bureau Tujuan membantu perbankan dalam melaksanakan keputusan kredit 2. Penggunaan lembaga pemeringkat kredit Tujuannya meningkatkan transparasi dan efektifitas manajemen keuangan 3. Pengembangan skim penjamin kredit Tujuannya meningkat akses kredit bagi masyarakat 20
  • 21. Mewujudkan pemberdayaan perlindungan konsumen Programnya : 1. Meningkatkan pemberdayaan nasabah melalui standar penyusunan pengaduan nasabah 2. Pendirian lembagaindependen 3. Peningkatan transparasi informasi produk perbankan 4. Melakukan edukasi bagi nasabah Tujuannya adalah meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap bank. 21
  • 23. 23
  • 24. LATAR BELAKANG LPSLATAR BELAKANG LPS Lahirlah LEMBAGA PENJAMIN SIMPANANLEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN 19981998KRISIS Pindah Dana ke Bank Pemerintah atau Asing Bank Swasta Banyak TUTUP Memberi jaminan KEPERCAYAAN kepada MASYARAKAT untuk Menempatkan DANA di BANK 24
  • 25. KRISIS 1998 Dari total utang luar negeri per Maret 1998 yang mencapai 138 milyar dollar AS, sekitar 72,5 milyar dollar AS adalah utang swasta yang dua pertiganya jangka pendek, di mana sekitar 20 milyar dollar AS akan jatuh tempo dalam tahun 1998. Sementara pada saat itu cadangan devisa tinggal sekitar 14,44 milyar dollar AS. Nilai rupiah ANJLOK dimana Rp 4.850/dollar AS pada tahun 1997, sekitar Rp 17.000/dollar AS pada 22 Januari 1998, akibat meningkatnya permintaan dollar Ratusan perusahaan, mulai dari skala kecil hingga konglomerat, bertumbangan. Sekitar 70 persen lebih perusahaan yang tercatat di pasar modal juga insolvent atau nota bene bangkrut  melahirkan gelombang besar pemutusan hubungan kerja (PHK). Pendapatan per kapita yang mencapai 1.155 dollar/kapita tahun 1996 dan 1.088 dollar/kapita tahun 1997, menciut menjadi 610 dollar/kapita tahun 1998, 25
  • 26. KRISIS 1998 Di pasar uang, dinaikkannya suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) menjadi 70,8 persen dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) menjadi 60 persen pada Juli 1998 (dari masing-masing 10,87 persen dan 14,75 persen pada awal krisis), menyebabkan kesulitan bank semakin memuncak. Perbankan mengalami negative spread dan tak mampu menjalankan fungsinya sebagai pemasok dana ke sektor riil. 1997 : 23 bank terlikuidasi 1998 : 3 bank BBO (Bank Beku Operasi: yaitu Bank Umum Nasional, Bank Dagang Nasional Indonesia dan Bank Modern) 1999 : 38 bank di BBKU (Bank Beku Kegiatan Usaha) --- > Total Bank Tutup 68 tinggal 189 bank 26
  • 27. Dasar & FUNGSI Pembentukan LPS UU RI No. 24 Tahun 22 September 2004 dan efektif 22 September 2005 FUNGSI LPS 1.Menjamin Simpanan Nasabah • Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan simpanan dan • melaksanakan penjaminan simpanan 2. Turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya • merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif memelihara stabilitas system perbankan, • merumuskan, menetapkan dan melaksanakan kebijakan penyelesaian Bank gagal yang tidak berdampak sistematik dan • melaksanakan bank gagal bayar yang berdampak sistemik27
  • 28. WEWENANG 1. Menetapkan dan memungut premi penjaminan 2. Menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank pertama kali menjadi peserta; 3. Melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban LPS 4. Mendapatkan data simpanan nasabah, data kesehatan bank, laporan keuangan bank, dan laporan hasil pemeriksaan bank sepanjang tidak melanggar kerahasiaan bank; 5. Melakukan rekonsiliasi, verifikasi, dan/atau konfirmasi atas data nasabah 6. menetapkan syarat, tata cara, dan ketentuan pembayaran klaim 7. Menunjuk, menguasakan, dan/atau menugaskan pihak lain untuk bertindak bagi kepentingan dan/atau atas nama LPS, guna melaksanakan sebagian tugas tertentu 8. Melakukan penyuluhan kepada bank dan masyarakat tentang penjaminan simpanan; dan 9. Menjatuhkan sanksi administrasi 28
  • 29. WEWENANG LPS Terhadap BANK GAGAL 1. Mengambil alih dan menjalankan segala hak dan wewenang pemegang saham, termasuk hak dan wewenang RUPS 2. Menguasai dan mengelola aset dan kewajiban Bank Gagal yang diselamatkan 3. Meninjau ulang, membatalkan, mengakhiri, dan/atau mengubah setiap kontrak yang mengikat Bank Gagal yang diselamatkan dengan pihak ketiga yang merugikan bank 4. Menjual dan/atau mengalihkan aset bank tanpa persetujuan debitur dan/atau kewajiban bank tanpa persetujuan kreditur . 29
  • 30. KEPERSERTAAN 1. Setiap Bank yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia wajib menjadi peserta Penjaminan. 2. Bank peserta penjaminan meliputi seluruh Bank Umum (termasuk kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri yang melakukan kegiatan perbankan dalam wilayah Republik Indonesia) dan Bank Perkreditan Rakyat, baik bank konvensional maupun bank berdasarkan prinsip syariah. 3. Kantor cabang dari bank yang berkedudukan di Indonesia yang melakukan kegiatan perbankan di luar wilayah Republik Indonesia tidak termasuk dalam Penjaminan 30
  • 31. PENJAMINAN SIMPANAN 1. Simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. 2. Simpanan nasabah Bank berdasarkan Prinsip Syariah 3. Simpanan yang dijamin mencakup pula simpanan yang berasal dari bank lain 4. Nilai Simpanan yang dijamin LPS mencakup saldo pada tanggal pencabutan izin usaha Bank. 5. Sejak 13 Oktober 2008, saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah paling banyak sebesar Rp 2 Milyar 31
  • 32. TINGKAT KESEHATAN BANKTINGKAT KESEHATAN BANK Untuk menjaga kepercayaan dari masyarakat dimana bank sebagai aget of trust harus selalu dijaga agar selalu dalam keadaan sehat. Oleh karena itu Bank Indnesia setiap saat selalu memantau keadaan bank dari laporannya yang bersifat on line. Secara periodik ( setahun sekali ) Bank Indonesia melakukan pemeriksaan bank on the spot, sedangkan tiap bulannya bank melaporkan aktivitasnya ke Bank Indonesia secara on line disertai denda jika terjadi keterlambatan. 32
  • 33. B. Mekanisme Penilaian Bank wajib melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara individual dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating) dengan cakupan penilaian terhadap factor- faktor sebagai berikut: 1. Profil risiko (risk profile) a. risiko kredit; b. risiko pasar; c. risiko likuiditas; d. risiko operasional; e. risiko hukum; f. risiko stratejik; g. risiko kepatuhan; dan h. risiko reputasi 33
  • 34. 3. Rentabilitas (earnings) a.Penilaian terhadap kinerja earnings b.sumber-sumber earnings c.sustainability earnings Bank 4. Permodalan (capital). a. penilaian terhadap tingkat kecukupan permodalan b. pengelolaan permodalan. 34
  • 35. Peringkat Komposit 1 (PK-1), mencerminkan kondisi Bank yang secara umum sangat sehat sehingga dinilai sangat mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. ‘Peringkat Komposit 2 (PK-2), mencerminkan kondisi Bank yang secara umum sehat sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya HASIL PEMERINGKATANHASIL PEMERINGKATAN 35
  • 36. Peringkat Komposit 3 (PK-3), mencerminkan kondisi Bank yang secara umum cukup sehat sehingga dinilai cukup mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. Peringkat Komposit 4 (PK-4), mencerminkan kondisi Bank yang secara umum kurang sehat sehingga dinilai kurang mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. Peringkat Komposit 5 (PK-5), mencerminkan kondisi Bank yang secara umum tidak sehat sehingga dinilai tidak mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya 36
  • 37. TINDAK LANJUT PENILAIAN 1.Peringkat 3-5  membuat action plan dan melaporkan kepada Bank Indonesia 2.Action plan harus diserahkan sesuai dengan ketentuan waktu yang telah ditetapkan oleh BI SANKSI 1.Teguran tertulis 2.Penurunkan Tingkat Kesehatan Bank 3.Pembekuan Kegiatan Tertentu; dan atau 4.Pencantuman pengurus dan/atau pemegang saham bank dalam predikat tidak lulus dalam penilaian kemampuan dan kepatuan 37
  • 38. KESEHATAN BPRKESEHATAN BPR Salah satu alat ukur menentukan kondisi suatu bank dikenal dengan nama analisis CAMEL. Analisis ini fokus pada aspek capital, assets, management, earning dan liquidity. Hasil dari masing-masing aspek akan menentukan kondisi suatu Bank 1. Aspek Permodalan (Capital) Aspek permodalan (capital) yang dinilai adalah permodalan yang dimiliki oleh bank yang didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR (Capital Adequacy Ratio) yang telah ditetapkan BI. Perbandingan rasio CAR adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (AMTR). Sesuai ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah, maka CAR perbankan untuk tahun 2002 minimal harus 8%. Jika terpenuhi maka harus dilakukan penanganan secara serius sehingga mencapai syarat minimum, dan jika tidak terpenuhi akan dikenakan sanksi dari BI 38
  • 39. 2. Aspek Kualitas Aset (Asets) Aspek kualitas aset bank lebih menekankan menilai jenis-jenis aset yang dimiliki oleh bank. Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif (yang menghasilkan pendapatan bunga) Apakah bermasalah atau tidak. Biasanya dikaitkan dengan pemberian pinjaman : 1. Klasifikasi Lancar, bila nasabah lancar dalam membayar bunga dan angsuran pinjaman 2. Kurang lancar apabila nasabah peminjamn tidak membayar bunga atau angsuran melebihi 3 bulan. 3. Diragukan apabila nasabah tidak membayar bunga atau angsuran dalam jangka waktu lebih dari 16 bulan namun kurang dari 1 bulan 4. Macet apabila nasabah tidk membayar bunga ataupun angsuran melebihi12 bulan 5. Penilaian tentang kredit yang diberikan berkaitan dengan masalah Batas Maximum Memberikan Kredit BMPK ) yaitu max 20% dari Modal untuk tiap individu peminjam 39
  • 40. 3. Aspek Kualitas Manajemen (Management) Aspek Kualitas Manejemen meliputi penilaian kualitas manajemen bank dimana fokus pada kualitas manusia dalam mengelola bank. Kualitas manusia juga dilihat dari segi pendidikan, pengalaman menangani berbagai kasus yang terjadi. Aspek ini yang dinilai adalah pengetahuan manajemen permodalan, manajemen kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas dan manajemen likuiditas. Penilaian didasarkan kepada jawaban dari 250 pertanyaan yang di­ajukan mengenai manajemen bank yang bersangkutan. 4. Aspek Earning Aspek Earning digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meningkatkan keuntungan. Kegunaan aspek ini juga untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank bersangkutan. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas terus meningkat di atas standar yang telah ditetapkan. Penilaian ini meliputi juga hal-hal seperti : a. Rasio laba terhadap Total Aset (ROA). b. Perbandingan biaya operasi dengan pendapatan operasi (BOPO). 40
  • 41. 5. Aspek Likuiditas (Liquidity) Liquiditas (kemampuan menyediakan dana setiap saat) Apabila komposisi dana pihak ketiga didominasi oleh tabungan dan giro. Jika demikian maka akan mengakibatkan liquiditas semakin kecil. Namun sebaliknya apabila didominasi oleh deposito liquiditas semakin membaik namun biaya akan meningkat Indikasi: •Rasio kewajiban bersih Call Money Penilainnya adalah perbandingan call money dibandingkan dengan total aktiva lancar bank •Loan to Deposit Ratio ( LDR ) Adalah perbandingan antara sumber dana masyarakat dengan jumlah kredit yang dilepas 41
  • 42. Nilai Kredit Predikat 81 - 100 66 - <81 51 - < 66 0 - < 51 Sehat Cukup Sehat Kurang Sehat Tidak Sehat NILAI KREDIT PREDIKAT 81 -100 SEHAT 66 - < 81 CUKUP SEHAT 51 - < 66 KURANG SEHAT 0 - < 51 TIDAK SEHAT Hasil penilaian terhadap analisis CAMEL, kemudian dituangkan dalam bentuk angka yang diberikan bobot sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Bobot nilai ini menggambarkan kondisi suatu bank. 42
  • 43. Latihan 1. Suku bunga bank mempengaruhi keputusan masyarakat untuk memegang uang tunai. Jika suku bunga tinggi, apa yang mungkin dilakukan oleh masyarakat? Dan apa dampaknya terhadap bank ? 2. Apakah misi/tujuan yang hendak dicapai oleh Bank Sentral Indonesia? Dan sebutkan tugas pokok terkait dengan misi yang diemban oleh Bank Sentral? 3. Jelaskan bagaimana Bank Sentral mengendalikan tingkat suku bunga tidak langsung dengan menggunakan SBI (Sertifikat Bank Indonesia) 4. Pada awal Maret 2015, beberapa harga sembako menujukkan trend terus meningkat di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Apakah kondisi ini menunjukkan telah terjadi inflasi?, jika ya masuk dalam katagori inflasi apa? Uraikan dengan jelas. 5. Apa yang dimaksud kebijaksanaan moneter yang dilakukan oleh Bank Sentral? Apa tujuan kebikasanaan ini? Uraikan dengan jelas 43