SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 1
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP
FAHRUL USMAN
Magister Pengajaran Matematika
Sering kali kita melihat orang berbelanja di supermarket
membeli kebutuhan rumah tangga. Misalkan, Si A akan membeli
satu kg gula dan satu kg tepung seharga Rp. 20.000. Lalu Si B
membeli satu kg gula dan dua kg tepung dengan harga Rp. 32.000,
maka banyak masing-masing gula dan tepung yang dapat dibeli
dapat ditentukan dengan menggunakan sistem persamaan linear
dua variabel
Prasyarat
Pada buku kelas VII semester 1, kita telah belajar menyelesaikan
persamaan linear satu variabel. Hal ini sebagai prasyarat dalam
menjalankan sistem persamaan linear dua variabel. Namun, sebelum
melangkah ada baiknya kita mengulang kembali apa itu persamaan
linear satu variabel.
Perlu diketahui bahwa variabel atau peubah tidak selalu
menggunakan x. Kita dapat menggunakan variabel lainnya. Seperti
contoh :
3a – 2 = 7
atau variabel p, q, r, dan seterusnya.
Jawaban atau penyelesaian persamaan diatas dapat diperoleh
3a – 2 + 2 = 7 + 2 (masing-masing ruas ditambah 2)
3a= 9 (kedua ruas dibagi 3)
a= 3
pada pembahasan berikutnya dapat diperlihatkan bahwa persamaan
linear dua variabel dapat kita modelkan kedalam bentuk yang lebih
nyata.
Sistem persamaan linear secara umum dinyatakan sebagai berikut.
ax + by = p
cx + dy = q
Berikut, beberapa metode penyelesaian sistem persamaan linear dua
variabel.
Metode Grafik
Jika masing-masing persamaan dinyatakan dalam satu garis maka
terdapat tiga kemungkinan, yaitu :
 Mempunyai satu solusi. Terjadi jika dua garis berpotongan
 Jika kedua garis berimpit, maka tuliskan sistem tersebut sebagai
sistem dengan penyelesaian yang tak terhingga banyaknya.
 Jika kedua garis sejajar, maka tidak ada titik perpotongannya.
Tidak mempunyai solusi.
4x + y
Metode Eliminasi
Metode ini dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan
linear dua variabel. Kata eliminasi sendiri mempunyai arti
menghilangkan.
Misalkan kita mempunyai sistem persamaan
x + y = 5
4x + y = 14
Kita dapat menuliskan masalah ini kedalam bentuk sederhana
karena kedua persamaan terdapat koefisien yang sama pada y maka
kita kurangkan secara langsung sehingga nantinya diperoleh x = 3
dan y = 2. Begitu seterusnya sampai menemukan solusi atas
persamaan x dan y.
145x + y
Metode Substitusi
Metode ini sering diistilahkan sebagai penggantian.
Misalkan kita mempunyai sistem persamaan
y = 4x – 1
y = x + 5
kita dapat menuliskan masalah ini kedalam bentuk bagan
sederhana
y 4x – 1 y x + 5
x + 54x – 1
Dengan bantuan gambar kita dapat menyelsaikan masalah yang
terdiri dari dua variabel. Seperti contoh :
 Harga 3 cangkir teh dan 2 gelas jus melon adalah Rp. 15.000
 Harga 3 cangkir teh dan 5 gelas jus melon adalah Rp. 33.000
Gunakan gambar untuk menyelesaikan masalah tersebut
15.000
rupiah
Berapa harga 4 gelas jus melon ?
Berapa harga 2 gelas jus melon ?
Berapa harga 2 cangkir teh ?
Berapa harga 3 cangkir teh ?
Saya membeli dua jenis es dan harus membayar Rp. 2.300. Jumlah
seluruh es adalah 10. Harga es jenis pertama adalah Rp. 300 dan
harga es jenis kedua adalah Rp. 200. Tentukan jumlah masing-
masing es !
Solusi :
Misalkan es jenis pertama x rupiah dan es jenis kedua y rupiah.
Persamaan dapat dituliskan
300x + 200y = 2.300
x + y = 10
dengan menggunakan salah satu metode sebelumnya, akan
diperoleh nilai x = 3 dan y = 7. Jadi, jumlah masing-masing es
pertama dan es kedua adalah 3 dan 7.
Mata Kuliah Kecakapan Matematika
Semester II Tahun Ajaran 2016/2017
PENDAHULUAN
dengan mengganti salah satu persamaan
4x – 1 = x + 5
(4x – x) – 1 + 1 = (x – x) + 5 + 1
3x = 6, diperoleh x = 2 dan y = 7
Dengan menggunakan beberapa metode memudahkan kita dalam
menentukan nilai x dan y.
33.000
rupiah
Metode Eliminasi
Misalkan, diberikan sistem persamaan
px + qy = u (*)
rx + sy = v (**)
untuk kasus ps – qr ≠ 0. Memiliki solusi tunggal dan disebut
konsisten bebas linear.
Langkah-langkah untuk mendapatkan nilai x dan y adalah
px + qy = u x s psx + sqy = us
rx + sy = v x q rqx + sqy = vq
kurangkan kedua persamaan diatas, sehingga didapatkan nilai
𝑥 =
𝑢𝑠 − 𝑣𝑞
𝑝𝑠 − 𝑟𝑞
Lalu, substitusikan nilai x ke pers. (*)
𝑝
𝑢𝑠−𝑣𝑞
𝑝𝑠−𝑟𝑞
+ 𝑞𝑦 = 𝑢 maka 𝑦 =
𝑝𝑣−𝑟𝑢
𝑝𝑠−𝑟𝑞
Solusi dari persamaan diatas adalah
𝑢𝑠−𝑣𝑞
𝑝𝑠−𝑟𝑞
,
𝑝𝑣−𝑟𝑢
𝑝𝑠−𝑟𝑞
Sesuai persamaan, maka dapat dituliskan
𝑝
𝑢𝑠 − 𝑣𝑞
𝑝𝑠 − 𝑟𝑞
+ 𝑞
𝑝𝑣 − 𝑟𝑢
𝑝𝑠 − 𝑟𝑞
= 𝑢
𝑟
𝑢𝑠 − 𝑣𝑞
𝑝𝑠 − 𝑟𝑞
+ 𝑠
𝑝𝑣 − 𝑟𝑢
𝑝𝑠 − 𝑟𝑞
= 𝑣
Dengan demikian, kita telah mendapatkan sebuah metode
penyelesaian sistem persamaan yang disebut metode eliminasi.
Metode Substitusi
Misalkan, diberikan sistem persamaan
px + qy = u (*)
rx + sy = v (**)
untuk kasus ps – qr ≠ 0. Memiliki solusi tunggal dan disebut
konsisten bebas linear.
Langkah-langkah untuk mendapatkan nilai x dan y adalah
px + qy = u
px = u – qy maka 𝑥 =
𝑢−𝑞𝑦
𝑝
Lalu, substitusikan nilai x ke pers. (**)
r
𝑢−𝑞𝑦
𝑝
+ 𝑠𝑦 = 𝑣 maka 𝑦 =
𝑝𝑣−𝑟𝑢
𝑝𝑠−𝑟𝑞
dengan mengganti nilai y maka diperoleh 𝑥 =
𝑢𝑠−𝑞𝑣
𝑝𝑠−𝑟𝑞
Jadi, solusi dari persamaan diatas adalah
𝑢𝑠−𝑣𝑞
𝑝𝑠−𝑟𝑞
,
𝑝𝑣−𝑟𝑢
𝑝𝑠−𝑟𝑞
Sesuai persamaan, maka dapat dituliskan
𝑝
𝑢𝑠 − 𝑣𝑞
𝑝𝑠 − 𝑟𝑞
+ 𝑞
𝑝𝑣 − 𝑟𝑢
𝑝𝑠 − 𝑟𝑞
= 𝑢
𝑟
𝑢𝑠 − 𝑣𝑞
𝑝𝑠 − 𝑟𝑞
+ 𝑠
𝑝𝑣 − 𝑟𝑢
𝑝𝑠 − 𝑟𝑞
= 𝑣
Dengan demikian, kita telah mendapatkan sebuah metode
penyelesaian sistem persamaan yang disebut metode substitusi.
Bila kasus ps – qr = 0 maka ada dua kemungkinan
 Jika
𝑢
𝑣
=
𝑝
𝑟
= 𝐿, maka persamaan yang satu merupakan kelipatan
yang lainnya. karena itu, sistem dapat diganti dengan satu
persamaan. Sistem disebut konsisten bergantung linear. Semua
titik pada garis px + qy = u adalah solusi.
 Jika
𝑢
𝑣
≠
𝑝
𝑟
, maka sistem persamaan tidak memiliki solusi dan
terjadi pada dua garis yang sejajar. Sistem disebut tak konsisten.
Buatlah kelompok yang beranggotakan 5 siswa.
Masalah yang lebih rumit seperti yang ditunjukkan gambar berikut ini.
Tuliskanlah model matematika untuk masalah ini lalu carilah solusi
dari persamaannya !
DISKUSI KELOMPOK
SPLDV
PEMBUKTIAN METODE SPLDV
DIAGRAM ALUR
SPLDV
METODE
MEMODELKAN
IMPLEMENTASI
MEMODELKAN MASALAH DUA VARIABEL
METODE SPLDV
IMPLEMENTASI SPLDV DLM KEHIDUPAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Siswa mampu menyelesaikan sistem persamaan linear dua
variabel
• Siswa mampu membuat model matematika yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear dua variabel
• Siswa mampu menyelesaikan model matematika yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear dua variabel
• Siswa mampu menerapkan sistem persamaan linear dua variabel
dalam kehidupan sehari-hari
Berapa berat kotak besar dan berat kotak kecil ?
Masalah ini dapat dituliskan dalam sistem persamaan dua variabel.
Jika x berat kotak besar dan y berat kotak kecil maka
x = y + 100 (*)
x = 2y + 50 (**)
jika diselesaikan melalui metode eliminasi maka akan diperoleh
x = 150 dan y = 50. Artinya, jika beban (dalam kg) ditambahkan
maka berat kotak besar akan semakin bertambah pula. Jadi, akan
berbanding lurus.
REFERENSI
Madhavi, V. dan Ved Dudeja. Jelajah Matematika SMP Kelas VIII. Bogor: Yudhistira, 2011.
Neswan, Oki dan Wono Setya Budhi. Matematika untuk Kurikulum Berbasis Kompetensi
SMA. Bandung: ITB, 2003.
Setya Budhi, Wono. Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Erlangga, 2007.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7
Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7
Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7
Diyah Sri Hariyanti
 
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabelppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
Nuurwashilaah -
 
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Yusrina Fitriani Ns
 

Was ist angesagt? (20)

Bahan ajar matematika spldv
Bahan ajar matematika spldvBahan ajar matematika spldv
Bahan ajar matematika spldv
 
Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7
Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7
Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7
 
RPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDVRPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDV
 
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabelppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
 
Rpp bilangan SMP kelas VII (tujuh) Semester 1
Rpp bilangan SMP kelas VII (tujuh) Semester 1Rpp bilangan SMP kelas VII (tujuh) Semester 1
Rpp bilangan SMP kelas VII (tujuh) Semester 1
 
Modul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XI
Modul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XIModul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XI
Modul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XI
 
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIII
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIIILKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIII
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIII
 
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi KuadratModul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
 
Ppt spldv kelas viii
Ppt spldv kelas viiiPpt spldv kelas viii
Ppt spldv kelas viii
 
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATPPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
 
LEMBAR KERJA SISWA MATERI LINGKARAN
LEMBAR KERJA SISWA MATERI LINGKARANLEMBAR KERJA SISWA MATERI LINGKARAN
LEMBAR KERJA SISWA MATERI LINGKARAN
 
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
 
RPP DIFERENSIASI MTK.doc
RPP DIFERENSIASI MTK.docRPP DIFERENSIASI MTK.doc
RPP DIFERENSIASI MTK.doc
 
LKS Kekongruenan dan Kesebangunan
LKS Kekongruenan dan Kesebangunan LKS Kekongruenan dan Kesebangunan
LKS Kekongruenan dan Kesebangunan
 
Kekongruenan dan Kesebangunan.ppt
Kekongruenan dan Kesebangunan.pptKekongruenan dan Kesebangunan.ppt
Kekongruenan dan Kesebangunan.ppt
 
Lkpd perbandingan
Lkpd perbandinganLkpd perbandingan
Lkpd perbandingan
 
Lembar Kerja Siswa Garis Singgung Lingkaran
Lembar Kerja Siswa Garis Singgung LingkaranLembar Kerja Siswa Garis Singgung Lingkaran
Lembar Kerja Siswa Garis Singgung Lingkaran
 
MODUL AJAR XI MATEMATIKA GANJIL.docx
MODUL AJAR XI MATEMATIKA GANJIL.docxMODUL AJAR XI MATEMATIKA GANJIL.docx
MODUL AJAR XI MATEMATIKA GANJIL.docx
 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
 
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
 

Ähnlich wie Poster Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Spldv sudah jadi
Spldv sudah jadiSpldv sudah jadi
Spldv sudah jadi
eky45
 
Sistem Persamaan Linear dua variable
Sistem Persamaan Linear dua variableSistem Persamaan Linear dua variable
Sistem Persamaan Linear dua variable
Mawar Defi Anggraini
 
Spldv dari anung
Spldv dari anungSpldv dari anung
Spldv dari anung
babamon
 

Ähnlich wie Poster Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (20)

Rancangan Pembelajaran SPLDV
Rancangan Pembelajaran SPLDVRancangan Pembelajaran SPLDV
Rancangan Pembelajaran SPLDV
 
Telaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp pptTelaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp ppt
 
Peer teaching
Peer teachingPeer teaching
Peer teaching
 
Peerteaching matematika
Peerteaching matematikaPeerteaching matematika
Peerteaching matematika
 
B. spldv
B. spldvB. spldv
B. spldv
 
Spldv sudah jadi
Spldv sudah jadiSpldv sudah jadi
Spldv sudah jadi
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dan Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dan Tiga VariabelSistem Persamaan Linier Dua Variabel dan Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dan Tiga Variabel
 
Sistem Persamaan Linear dua variable
Sistem Persamaan Linear dua variableSistem Persamaan Linear dua variable
Sistem Persamaan Linear dua variable
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 
ppt sspldv.ppt
ppt sspldv.pptppt sspldv.ppt
ppt sspldv.ppt
 
Spldv dari anung
Spldv dari anungSpldv dari anung
Spldv dari anung
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
 

Mehr von Fahrul Usman

Mehr von Fahrul Usman (19)

The Concept Marketing Mix
The Concept Marketing MixThe Concept Marketing Mix
The Concept Marketing Mix
 
Bauran Pemasaran
Bauran PemasaranBauran Pemasaran
Bauran Pemasaran
 
Structural equation modeling
Structural equation modelingStructural equation modeling
Structural equation modeling
 
Skala Instrumen Penelitian
Skala Instrumen PenelitianSkala Instrumen Penelitian
Skala Instrumen Penelitian
 
Rancangan Pengajaran Matematika Berbasis Problem Solving
Rancangan Pengajaran Matematika Berbasis Problem Solving Rancangan Pengajaran Matematika Berbasis Problem Solving
Rancangan Pengajaran Matematika Berbasis Problem Solving
 
Poster Persamaan Linear Dua Variabel
Poster Persamaan Linear Dua VariabelPoster Persamaan Linear Dua Variabel
Poster Persamaan Linear Dua Variabel
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
 
Rekursi
Rekursi Rekursi
Rekursi
 
Teknik Counting 2
Teknik Counting 2Teknik Counting 2
Teknik Counting 2
 
Teknik Counting Lanjut 1
Teknik Counting Lanjut 1Teknik Counting Lanjut 1
Teknik Counting Lanjut 1
 
Basic Counting
Basic CountingBasic Counting
Basic Counting
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Penerapan Analisis Regresi Berganda
Penerapan Analisis Regresi BergandaPenerapan Analisis Regresi Berganda
Penerapan Analisis Regresi Berganda
 
Regresi Non Linear
Regresi Non LinearRegresi Non Linear
Regresi Non Linear
 
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It UpNCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
 
Slide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar Matematika
Slide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar MatematikaSlide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar Matematika
Slide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar Matematika
 
Komunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi Interpersonal GuruKomunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi Interpersonal Guru
 
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
 

Kürzlich hochgeladen

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

Poster Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

  • 1. SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP FAHRUL USMAN Magister Pengajaran Matematika Sering kali kita melihat orang berbelanja di supermarket membeli kebutuhan rumah tangga. Misalkan, Si A akan membeli satu kg gula dan satu kg tepung seharga Rp. 20.000. Lalu Si B membeli satu kg gula dan dua kg tepung dengan harga Rp. 32.000, maka banyak masing-masing gula dan tepung yang dapat dibeli dapat ditentukan dengan menggunakan sistem persamaan linear dua variabel Prasyarat Pada buku kelas VII semester 1, kita telah belajar menyelesaikan persamaan linear satu variabel. Hal ini sebagai prasyarat dalam menjalankan sistem persamaan linear dua variabel. Namun, sebelum melangkah ada baiknya kita mengulang kembali apa itu persamaan linear satu variabel. Perlu diketahui bahwa variabel atau peubah tidak selalu menggunakan x. Kita dapat menggunakan variabel lainnya. Seperti contoh : 3a – 2 = 7 atau variabel p, q, r, dan seterusnya. Jawaban atau penyelesaian persamaan diatas dapat diperoleh 3a – 2 + 2 = 7 + 2 (masing-masing ruas ditambah 2) 3a= 9 (kedua ruas dibagi 3) a= 3 pada pembahasan berikutnya dapat diperlihatkan bahwa persamaan linear dua variabel dapat kita modelkan kedalam bentuk yang lebih nyata. Sistem persamaan linear secara umum dinyatakan sebagai berikut. ax + by = p cx + dy = q Berikut, beberapa metode penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel. Metode Grafik Jika masing-masing persamaan dinyatakan dalam satu garis maka terdapat tiga kemungkinan, yaitu :  Mempunyai satu solusi. Terjadi jika dua garis berpotongan  Jika kedua garis berimpit, maka tuliskan sistem tersebut sebagai sistem dengan penyelesaian yang tak terhingga banyaknya.  Jika kedua garis sejajar, maka tidak ada titik perpotongannya. Tidak mempunyai solusi. 4x + y Metode Eliminasi Metode ini dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel. Kata eliminasi sendiri mempunyai arti menghilangkan. Misalkan kita mempunyai sistem persamaan x + y = 5 4x + y = 14 Kita dapat menuliskan masalah ini kedalam bentuk sederhana karena kedua persamaan terdapat koefisien yang sama pada y maka kita kurangkan secara langsung sehingga nantinya diperoleh x = 3 dan y = 2. Begitu seterusnya sampai menemukan solusi atas persamaan x dan y. 145x + y Metode Substitusi Metode ini sering diistilahkan sebagai penggantian. Misalkan kita mempunyai sistem persamaan y = 4x – 1 y = x + 5 kita dapat menuliskan masalah ini kedalam bentuk bagan sederhana y 4x – 1 y x + 5 x + 54x – 1 Dengan bantuan gambar kita dapat menyelsaikan masalah yang terdiri dari dua variabel. Seperti contoh :  Harga 3 cangkir teh dan 2 gelas jus melon adalah Rp. 15.000  Harga 3 cangkir teh dan 5 gelas jus melon adalah Rp. 33.000 Gunakan gambar untuk menyelesaikan masalah tersebut 15.000 rupiah Berapa harga 4 gelas jus melon ? Berapa harga 2 gelas jus melon ? Berapa harga 2 cangkir teh ? Berapa harga 3 cangkir teh ? Saya membeli dua jenis es dan harus membayar Rp. 2.300. Jumlah seluruh es adalah 10. Harga es jenis pertama adalah Rp. 300 dan harga es jenis kedua adalah Rp. 200. Tentukan jumlah masing- masing es ! Solusi : Misalkan es jenis pertama x rupiah dan es jenis kedua y rupiah. Persamaan dapat dituliskan 300x + 200y = 2.300 x + y = 10 dengan menggunakan salah satu metode sebelumnya, akan diperoleh nilai x = 3 dan y = 7. Jadi, jumlah masing-masing es pertama dan es kedua adalah 3 dan 7. Mata Kuliah Kecakapan Matematika Semester II Tahun Ajaran 2016/2017 PENDAHULUAN dengan mengganti salah satu persamaan 4x – 1 = x + 5 (4x – x) – 1 + 1 = (x – x) + 5 + 1 3x = 6, diperoleh x = 2 dan y = 7 Dengan menggunakan beberapa metode memudahkan kita dalam menentukan nilai x dan y. 33.000 rupiah Metode Eliminasi Misalkan, diberikan sistem persamaan px + qy = u (*) rx + sy = v (**) untuk kasus ps – qr ≠ 0. Memiliki solusi tunggal dan disebut konsisten bebas linear. Langkah-langkah untuk mendapatkan nilai x dan y adalah px + qy = u x s psx + sqy = us rx + sy = v x q rqx + sqy = vq kurangkan kedua persamaan diatas, sehingga didapatkan nilai 𝑥 = 𝑢𝑠 − 𝑣𝑞 𝑝𝑠 − 𝑟𝑞 Lalu, substitusikan nilai x ke pers. (*) 𝑝 𝑢𝑠−𝑣𝑞 𝑝𝑠−𝑟𝑞 + 𝑞𝑦 = 𝑢 maka 𝑦 = 𝑝𝑣−𝑟𝑢 𝑝𝑠−𝑟𝑞 Solusi dari persamaan diatas adalah 𝑢𝑠−𝑣𝑞 𝑝𝑠−𝑟𝑞 , 𝑝𝑣−𝑟𝑢 𝑝𝑠−𝑟𝑞 Sesuai persamaan, maka dapat dituliskan 𝑝 𝑢𝑠 − 𝑣𝑞 𝑝𝑠 − 𝑟𝑞 + 𝑞 𝑝𝑣 − 𝑟𝑢 𝑝𝑠 − 𝑟𝑞 = 𝑢 𝑟 𝑢𝑠 − 𝑣𝑞 𝑝𝑠 − 𝑟𝑞 + 𝑠 𝑝𝑣 − 𝑟𝑢 𝑝𝑠 − 𝑟𝑞 = 𝑣 Dengan demikian, kita telah mendapatkan sebuah metode penyelesaian sistem persamaan yang disebut metode eliminasi. Metode Substitusi Misalkan, diberikan sistem persamaan px + qy = u (*) rx + sy = v (**) untuk kasus ps – qr ≠ 0. Memiliki solusi tunggal dan disebut konsisten bebas linear. Langkah-langkah untuk mendapatkan nilai x dan y adalah px + qy = u px = u – qy maka 𝑥 = 𝑢−𝑞𝑦 𝑝 Lalu, substitusikan nilai x ke pers. (**) r 𝑢−𝑞𝑦 𝑝 + 𝑠𝑦 = 𝑣 maka 𝑦 = 𝑝𝑣−𝑟𝑢 𝑝𝑠−𝑟𝑞 dengan mengganti nilai y maka diperoleh 𝑥 = 𝑢𝑠−𝑞𝑣 𝑝𝑠−𝑟𝑞 Jadi, solusi dari persamaan diatas adalah 𝑢𝑠−𝑣𝑞 𝑝𝑠−𝑟𝑞 , 𝑝𝑣−𝑟𝑢 𝑝𝑠−𝑟𝑞 Sesuai persamaan, maka dapat dituliskan 𝑝 𝑢𝑠 − 𝑣𝑞 𝑝𝑠 − 𝑟𝑞 + 𝑞 𝑝𝑣 − 𝑟𝑢 𝑝𝑠 − 𝑟𝑞 = 𝑢 𝑟 𝑢𝑠 − 𝑣𝑞 𝑝𝑠 − 𝑟𝑞 + 𝑠 𝑝𝑣 − 𝑟𝑢 𝑝𝑠 − 𝑟𝑞 = 𝑣 Dengan demikian, kita telah mendapatkan sebuah metode penyelesaian sistem persamaan yang disebut metode substitusi. Bila kasus ps – qr = 0 maka ada dua kemungkinan  Jika 𝑢 𝑣 = 𝑝 𝑟 = 𝐿, maka persamaan yang satu merupakan kelipatan yang lainnya. karena itu, sistem dapat diganti dengan satu persamaan. Sistem disebut konsisten bergantung linear. Semua titik pada garis px + qy = u adalah solusi.  Jika 𝑢 𝑣 ≠ 𝑝 𝑟 , maka sistem persamaan tidak memiliki solusi dan terjadi pada dua garis yang sejajar. Sistem disebut tak konsisten. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5 siswa. Masalah yang lebih rumit seperti yang ditunjukkan gambar berikut ini. Tuliskanlah model matematika untuk masalah ini lalu carilah solusi dari persamaannya ! DISKUSI KELOMPOK SPLDV PEMBUKTIAN METODE SPLDV DIAGRAM ALUR SPLDV METODE MEMODELKAN IMPLEMENTASI MEMODELKAN MASALAH DUA VARIABEL METODE SPLDV IMPLEMENTASI SPLDV DLM KEHIDUPAN TUJUAN PEMBELAJARAN • Siswa mampu menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel • Siswa mampu membuat model matematika yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel • Siswa mampu menyelesaikan model matematika yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel • Siswa mampu menerapkan sistem persamaan linear dua variabel dalam kehidupan sehari-hari Berapa berat kotak besar dan berat kotak kecil ? Masalah ini dapat dituliskan dalam sistem persamaan dua variabel. Jika x berat kotak besar dan y berat kotak kecil maka x = y + 100 (*) x = 2y + 50 (**) jika diselesaikan melalui metode eliminasi maka akan diperoleh x = 150 dan y = 50. Artinya, jika beban (dalam kg) ditambahkan maka berat kotak besar akan semakin bertambah pula. Jadi, akan berbanding lurus. REFERENSI Madhavi, V. dan Ved Dudeja. Jelajah Matematika SMP Kelas VIII. Bogor: Yudhistira, 2011. Neswan, Oki dan Wono Setya Budhi. Matematika untuk Kurikulum Berbasis Kompetensi SMA. Bandung: ITB, 2003. Setya Budhi, Wono. Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Erlangga, 2007.