Sistem informasi merupakan sistem penting dalam organisasi yang mengintegrasikan kebutuhan pengolahan transaksi harian dan fungsi operasi dengan kegiatan strategis. Teknologi informasi mempercepat perkembangan sistem informasi tetapi juga menimbulkan implikasi etis seperti penyalahgunaan privasi data dan hak cipta. Oleh karena itu diperlukan pemahaman moral, etika, dan hukum dalam penggunaan teknologi informasi guna mencegah pel
Tugas sistem informasi manajemen implikasi etis dari pemanfaatan teknologi informasi pada karyawan
1. TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN:
IMPLIKASI ETIS DARI PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI PADA KARYAWAN
DISUSUN OLEH :
FRENGKY S. SIHOMBING (43219110090)
KELAS : B-203
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCUBUANA MERUYA
2020/2021
2. ARTIKEL IMPLIKASI ETIS DARI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
PADA KARYAWAN
ABSTRAK
Pemanfaatan atau penggunaan teknologi informasi yang baik dan benar, harus sesuai dengan
prosedur dan pedoman yang berlaku. Dalam hal ini, setiap pengguna memahami tentang moral,
etika, dan hukum dalam teknologi informasi. Moral,etika, dan hukum memberikan pemahaman
tentang prosedur, pedoman dan Undang-undang yang harus ditaati dalam penggunaan teknologi
informasi.
Penggunaan teknologi informasi memiliki batasan batasan dan kode etik tertentu, demi
keamanan dan meminimalisir banyaknya kasus kejahatan karena penyalah gunaan teknologi
informasi terutama komputer.
Dalam penggunaan komputer, pengguna memiliki hak dan wewenang yang bisa dilakukan
dan pastinya tidak bisa melewati batasan hukum penggunaannya.
PENDAHULUAN
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat
manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak
luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Inovasi teknologi informasi mempercepat
perkembangan sistem informasi.
Proses penggunaan teknologi informasi dan komunikasi merupakan dasar yang muncul dan
dikenal sebagai Informatika Masyarakat. Masyarakat informatika melibatkan diri lebih dari
sekedar pengadopsian teknologi informasi dan komunikasidi dalamnya, tetapi ikut dalam
penerapan teknologi informasi dan komunikasi demi keuntungan masyarakat lokal. Masyarakat
informatika tidak hanya menghadapkan teknologi, tetapi juga gagasan sosial yang dikenal sebagai
modal sosial. Masyarakat informatika juga memperkenalkan dimensi baru ke dalam konsep
pembagian masyarakat berdasarkan modal budaya dan kelas sosial yang menstratifikasi
masyarakat. Michael Gurstein, (Gurstein, 2000), mendeskripsikan masyarakat informasi dengan
3. cara berikut: Masyarakat Informatika adalah aplikasi teknologi informasi dan komunikasi untuk
memungkinkan proses masyarakat dan pencapaian tujuan masyarakat yang mencakup pembagian
digital di dalam maupun antar masyarakat.
Komunikasi telah memainkan peranan penting dalam mengembangkan dan
mempertahankan kesehjateraan masyarakat secara geografis sepanjang sejarah. Informatika
Masyarakat adalah sebuah fenomena terkini pada masyarakat jaringan modern, dapat dilacak pada
pemrakarsa komunikasi masyarakat akhir 1980 sampaiawal 1990. Sejak permulaan, tujuan utama
teknologi masyarakat adalah untuk menggunakan prasarana, aplikasi, dan layanan informasi dan
komunikasi untuk memberdayakan dan melestarikan modal sosial masyarakat lokal (jaringan,
organisasi,kelompok, aktivitas, dan nilai yang mendasari kehidupan masyarakat). Namun,
terkadang terdapat beberapa pihak dalam masyarakat yang kurangtepat menggunakan teknologi
informasi secara bijak. Hal itu terlihat pada beberapa penyalahgunaan mereka dalam beberapa hal
yang tidak sesuai dengan nilai, dan norma yang ada dalam masyarakat. Pentingnya pengetahuan
etis dalam penggunaan teknologi informasi menjadi kajian lanjut yang perlu dipelajari demi
tercapainya tujuan awal teknologi informasi untuk mempermudah kehidupan manusia.
LITERATUR TEORI
Definisi Implikasi
Implikasi adalah suatu bentuk akibat atau efek yang dapat digunakan sebagai objek yang
diberikan untuk perawatan secara sengaja atau tidak sengaja.
Implikasi merupakan bahwa ada sejumlah tindakan atau bidang yang begitu luas dan
beragam sehingga dapat mencakup kalimat dengan bidang dari berbagai bahasa.
Menurut Kamus Besar indonesia implikasi adalah partisipasi dan suasana, karena setiap kata
memiliki koneksi yang berasal dari implikasi kata dengan partisipasi yang saling terkait dalam
suatu objek.
Etis atau etika
Etika merupakan salah satu cabang utama falsafah yang merangkumi kelakuan betul dan
kehidupan baik. Liputan etika adalah lebih luas daripada manganalisis apa yang betul dan salah
4. seperti yang sering dianggap. Antara aspek utama etika ialah "kehidupan baik", yaitu kehidupan
yang bernilai atau memuaskan, yang dianggap lebih penting daripada tingkah laku moral oleh
banyak ahli falsafah. Etika : satu set kepercayaan, standart atau pemikiran yang mengisi suatu
individu, kelompok dan masyarakat.
Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas. Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, WJS Poerwodarminto: 2003).
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “ethikos ”, yang berarti “timbul dari
kebiasaan”. Etika merupakan satu set kepercayaan, standar atau pemikiran yang mengisi
suatu individu, kelompok, atau masyarakat. Etika dan moral sangat diperlukan dalam
menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam praktek etika pasti berhubungan dengan moral dan hukum. Moral Adalah
pengetahuan atau wawasan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. Moral juga
berarti ajaran yang baik, buruknya perbuatan dan kelakukan. Moralisasi yaitu uraian “pandangan
dan ajaran” tentang perbuatan serta kelakukan yang baik. Demoralisasi yaitu kerusakan moral.
Istilah moral berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan atau cara hidup. (Gunarsa,
1986) Moral pada dasarnya merupakan rangkaian nilai tentang berbagai macam perilaku yang
harus dipatuhi. (Shaffer, 1979) Moral merupakan kaidah norma dan pranata yang mengatur prilaku
individu dalam hubunganya dengan masyarakat.
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar atau salah. Moral menjadi
institusi sosial dengan suatu sejarah dan daftar peraturan. Aspek benar dan salah berhubungan
sangat erat dan terangkum dalam jenis norma hukum yang ada dalam masyarakat. Moral dalam
penggunaan teknologi komputer menuntun kepada tindakan yang tidak merugikan orang lain,
misalnya tidak menjiplak karya cipta baik secara langsung maupun tidak langsung. Di dalam
norma hukum setiap orang atau individu wajib menjunjung tinggi hukun dan mempunya I
kesadaran hukum yang tinggi pula. Hukum akan mengatur tata kehidupan masyarakat dan Negara
serta mengatur dan mengayomi kepentingan atau hasil karya seseorang atau masyarakat sehingga
akan tercapai tertib hokum dalam tata kehidupan masyarakat tersebut.
5. Hukum : peraturan perilaku yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah
pada rakyat atau warga negaranya. Hukum paling mudah diiterprestasikan karena berbentuk
tertulis. Dilain pihak etika dan moral tidak didefinisikan secara persis dan tidak disepakati oleh
semua anggota masyarakat
PEMBAHASAN
Moral, Etika dan Hukum
Moral
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah. Moral adalah institusi
social dengan suatu sejarah dan daftar peraturan. Walau berbagai masyarakat tidak megnikuti satu
set moral yang sama, terdapat keseragaman kuat yang mendasar. Misalnya, anak-anak jepang di
ajarkan untuk mengucapkan “terima kasih”
Etika
Etika adalah satu set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu,
kelompok atau masyarakat. Etika sangat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
Perbedaan ini di dibidang komputer dalam bentuk perangkat lunak bajakan – perangkat lunak
yang digandakan secara illegal lalu di gunakan atau dijual. Pada tahun 1990, diperkirakan bahwa
pembajakan perangkat lunak mengakibatkan penjual perangkat lunak AS kehilangan pendapatan
tahunan lebih dari $40 milyar.
Hukum
Hukum adalah peraturan perilaku formal yang dipaksakan oleh ototritas berdaulat, seperti
pemerintah, pada rakyat atau warga negaranya. Hingga kini sangat sedikit hukum yang mengatur
penggunaan komputer. Hal ini karena komputer merupakan penemuan baru – umurnya hanya
sekitar empat puluh tahun – dan teknologinya berubah sangat cepat selama periode tersebut.
Sistem hukum sulit mengikutinya.
Hubungan antara etika,moral dan hukum dalam sistem informasi
6. Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis
informasi dan pengguna, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk
diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi secara tepat dan biasanya
tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat, selain itu harus ada tindakan tegas bagi para pelaku
yang telah melakukan tindakan melanggar hukum, agar para pelanggar hukum jera, dan tidak ada
yang mengikuti contoh buruk itu, dan pagi pencinta dan pembuat bloger harus mementingkan etika
dan moral dalam pembuatan bloger mereka karena etika dan moral yang baik akan membawa
bangsa ini menjadi lebih baik.
Jadi etika,moral,dan hukum merupakan penentu pengguna sistem informasi dalam
menetukan perilaku yang baik dan buruk (aturan-aturan) dalam menggunakan sistem informasi.
Perlunya Budaya Etika
Hubungan antara CEO dengan perusahaan merupakan dasar budaya etika. Jika perusahaan harus
etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua tindakan dan kata-katanya. Manajemen
puncak memimpin dengan memberi contoh. Perilaku ini adalah budaya etika. Tugas manajemen
puncak adalah memastikan bahwa konsep etikanya menyebar di seluruh organisasi, melalui semua
tingkatan dan menyentuh semua pegawai. Para eksekutif mencapai penerapan ini melalui suatu
metode tiga lapis, yaitu :
1. Corporate credo ialah pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai yang ditegakkan
perusahaan.
2. Program etika ialah suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk
mengarahkan pegawai dalam melaksanakan corporate credo.
3. Kode etik perusahaan.
Pelanggaran Implementasi etika,moral dan hukum dalam Sistem Informasi
Etika :
7. penggunaan komputer sudah di luar etika penggunaannya, misalnya: dengan pemanfaatan
teknologi komputer, dengan mudah seseorang dapat mengakses data dan informasi dengan cara
yang tidak sah. Belum lagi ada sebagian orang yang memanfaatkan komputer dan internet untuk
mengganggu orang lain dengan tujuan sekedar untuk kesenangan serta hobinya.
Hukum
Hacking/cracking
Tindakan pembobolan data rahasia suatu institusi, membeli barang lewat internet dengan
menggunakan nomor kartu kredit orang lain tanpa izin (carding) merupakan contoh-contoh dari
tindakan hacking. Orang yang melakukan hacking disebut hacker. Begitu pula dengan membuka
kode program tertentu atau membuat suatu proses agar beberapa tahap yang harus dilakukan
menjadi terlewatkan (contoh: cracking serial number) apabila dilakukan tanpa izin juga merupakan
tindakan yang menyalahi hukum.
Pembajakan
Mengutip atau menduplikasi suatu produk, misalkan program komputer, kemudian menggunakan
dan menyebarkan tanpa izin atau lisensi dari pemegang hak cipta merupakan pembajakan, dan
masuk kategori kriminal. Contoh, ketika seseorang menduplikasi program Microsoft Office,
kemudian diinstalasi tanpa membeli lisensi yang sah. Walaupun memang harga lisensi program
tersebut relatif mahal untuk ukuran rata-rata pendapatan per kapita di Indonesia, namun apabila
tindakan tersebut dituntut oleh pemegang hak cipta, maka pelaku pembajakan yang dalam posisi
lemah akan dikenai sanksi dan konsekuensi sesuai hukum yang berlaku, belum lagi program-
program lainnya, seperti mengcrack Antivirus, Office, dan lain-lain.
Selain pembajakan dan pengcrackan, juga ada black mark yang menyediakan download
gratis, yang harusnya kita membayarnya, seperti untuk system operasi Android yang kebanyakan
program-program dan aplikasi yang di download harus bayar, tetapi sekarang sudah adah program
yang dapat membuat semua aplikasi itu gratis atau sering di sebut black mark. Hal itu tentusaya
saja sangat merugikan para programmer-programer yang bersusah payah untuk membuat aplikasi
atau program yang telah mereka buat, tetapi para pengguna yang tidak bertanggung jawap seenak
8. nya saja mendowload secara geratis tanpa memberi imbalan sedikit pun kepada para perogramer
yang telah membuat aplikasi itu.
Hoaks
Hoaks adalah berita bohong atau berita yang direkayasa dengan tujuan untuk menyudutkan
pihak lain. Era digital saat ini, sangat mudah bagi siapa pun untuk meyebarkan hoaks.
Moral
Browsing situs-situs yang tidak sesuai dengan moral Membuka situs dewasa bagi orang
yang belum layak merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan moral . Teknologi internet yang
dapat memberikan informasi tanpa batas akan mengakibatkan tindakan yang beragam, mulai dari
tindakan-tindakan positif sampai negatif.
Contoh kasus ; Browsing video porno Ariel dan Luna Maya di yang secara bebas didapatkan
diwanet.
Lalu para pengguna bloger yang tidak bertanggung jawab, seperti memasang iklan-iklan
obat kuat dan yang lain-lain. Tidak masalah kalau yang diiklankan itu adalah produknya, tetapi
kebanyakan mereka juga ikut menyertakan gambar-gambar yang tidak patut untuk dilihat oleh
kalangan yang masih dibawah umur.
ETIKA KOMPUTER
Etika komputer adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan
komputer. Etika komputer berasal dari 2 suku kata yaitu etika (bahasa Yunani: ethos) adalah adat
istiadat atau kebiasaan yang baik dalam individu, kelompok maupun masyarakat dan komputer
(bahasa Inggris: to compute) merupakan alat yang digunakan untuk menghitung dan mengolah
data. Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus meningkat dari waktu ke waktu
membuat etika komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas.
9. Sejarah Etika Komputer
Komputer ditemukan oleh Howard Aiken pada tahun 1973 Penemuan komputer pada tahun 1973
ini menjadi tonggak lahirnya etika komputer yang kemudian berkembang hingga menjadi sebuah
disiplin ilmu baru di bidang teknologi.
Generasi I (Era 1940-an)
Terdapat 2 peristiwa penting pada tahun 1940-an yaitu Perang Dunia II dan lahirnya
teknologi komputer. Selama Perang Dunia II, Profesor Norbert Wiener mengembangkan sebuah
meriam antipesawat yang mampu melumpuhkan setiap pesawat tempur yang melintas di
sekitarnya. Pengembangan senjata tersebut memicu Wiener untuk memperhatikan aspek lain
selain kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu etika. Dalam penelitiannya, Wiener
meramalkan terjadinya revolusi sosial dari perkembangan teknologi informasi yang dituangkan
dalam sebuah buku berjudul Cybernetics: Control and Communication in the Animal and Machine.
Penelitian Wiener masih terus berlanjut hingga tahun 1950-an. Meskipun Wiener tidak pernah
menggunakan istilah etika komputer dalam setiap bukunya, konsep pemikirannya telah
menghasilkan fondasi yang kuat dalam perkembangan etika komputer di masa mendatang.
Generasi II (Era 1960-an)
Meningkatnya jumlah penggunaan komputer pada era tersebut membuat Donn Parker dari
SRI International Menlo Park California melakukan berbagai penelitian terhadap penggunaan
komputer secara ilegal. Menurut Parker, kejahatan komputer terjadi karena kebanyakan orang
mengabaikan etika dalam penggunaan komputer. Pemikiran Parker menjadi pelopor kode etik
profesi di bidang komputer (Kode Etik Profesional).
Generasi III (Era 1970-an)
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence memicu perkembangan program-program
komputer yang memungkinkan manusia berinteraksi secara langsung dengan komputer, salah
satunya adalah ELIZA. Program psikoterapi Rogerian ini diciptakan oleh Joseph Weizenbaum dan
mengundang banyak kontroversi karena Weizenbaum telah melakukan komputerisasi psikoterapi
dalam bidang kedokteran. Istilah etika komputer kemudian digunakan oleh Walter Maner untuk
menanggapi permasalahan yang ditimbulkan oleh pemakaian komputer pada waktu itu. Era ini
10. terus berlanjut hingga tahun 1980-an dan menjadi masa kejayaan etika komputer, khususnya
setelah penerbitan buku teks pertama mengenai etika komputer yang ditulis oleh Deborah Johnson
dengan judul Computer Ethics.
Generasi IV (Era 1990-an)
Penelitian dan pelatihan etika komputer berkembang pesat mulai tahun 1990 hingga saat ini.
Berbagai konferensi, riset, jurnal, artikel dan buku mengenai etika komputer terus berkembang
sehingga masyarakat dunia menyadari pentingnya etika dalam penggunaan komputer. Etika
komputer juga menjadi dasar lahirnya peraturan atau undang-undang mengenai kejahatan
komputer.
Alasan Pentingnya Etika Komputer
James H. Moor mengidentifikasi tiga alasan utama di balik minat masyarakat yang tinggi akan
etika komputer: kelenturan secara logis, faktor transformasi, dan faktor ketidaktampakan.
Kelenturan Secara Logis
Moor mengartikan kelenturan secara logis (logical malleability) sebagai kemampuan untuk
memprogram komputer untuk melakukan hampir apa saja yang ingin kita lakukan.
Faktor Transformasi
Alasan atas etika komputer yang ini didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah cara
kita mengerjakan sesuatu dengan drastis. Salah satu contoh yang baik adalah e-mail. E-mail tidak
menggantikan surat biasa atau sambungan telepon; melainkan menyediakan cara berkomunikasi
yang benar-benar baru.
Faktor ketidaknampakan
Alasan ketiga untuk minat masyarakat atas etika komputer adalah karena masyarakat memandang
komputer sebagai kotak hitam. Seluruh operasi internal komputer tersebut tersembunyi dari
penglihatan.
Ketidaknampakan operasi internal ini memberikan kesempatan terjadinya nilai-nilai pemrograman
yang tidak tampak, perhitungan rumit yang tidak tampak, dan penyalahgunaan yang tidak tampak:
11. Nilai pemrograman yang tidak tampak adalah perintah rutin yang dikodekan programer ke
dalam program yang menghasilkan proses yang diinginkan si pengguna. Selama proses
penulisan program, programer tersebut harus melakukan serangkaian penilaian mengenai
bagaimana program tersebut harus mencapai tugasnya.
Perhitungan rumit yang tidak tampak berbentuk program yang sangat rumit sehingga
pengguna tidak dapat memahaminya. Seorang manajer dapat menggunakan program
semacam ini tanpa mengetahui bagaimana komputer melakukan semua perhitungan
tersebut.
Penyalahgunaan yang tak tampak mencakup tindakan yang disengaja yang melintasi
batasan hukum maupun etis. Semua tindakan kejahatan komputer berada pada kategori ini,
misalnya tindakan tak etis seperti pelanggaran hak individu akan privasi dan memata-matai
orang lain.
Etika dan Jasa Informasi
Etika komputer adalah sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer,
serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tsb secara etis. (James H.
Moor) Manajer yang paling bertanggungjawab terhadap etika komputer adalah CIO. Etika
komputer terdiri dari dua aktivitas utama yaitu :
1. CIO harus waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat.
2. CIO harus berbuat sesuatu dengan menformulasikan kebijakan-kebijakan yang
memastikan bahwa teknologi tersebut secara tepat.
Namun ada satu hal yang sangat penting bahwa bukan hanya CIO sendiri yang bertanggungjawab
atas etika komputer. Para manajer puncak lain juga bertanggungjawab. Keterlibatan seluruh
perusahaan merupakan keharusan mutlak dalam dunia end user computing saat ini. Semua manajer
di semua area bertanggungjawab atas penggunaan komputer yang etis di area mereka. Selain
manajer setiap pegawai bertanggungjawab atas aktivitas mereka yang berhubungan dengan
komputer.
12. Hak Sosial dan Komputer
Masyarakat memiliki hak-hak tertentu berkaitan dengan penggunaan komputer, yaitu :
1. Hak atas komputer :
Hak atas akses komputer
hak atas keahlian komputer
hak atas spesialis komputer
hak atas pengambilan keputusan komputer
2. Hak atas informasi :
Hak atas privasi
Hak atas akurasi
Hak atas kepemilikan
Hak atas akses
Etika Komputer di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara pengguna komputer terbesar di dunia sehingga
penerapan etika komputer dalam masyarakat sangat dibutuhkan. Indonesia menggunakan dasar
pemikiran yang sama dengan negara-negara lain sesuai dengan sejarah etika komputer yang ada.
Pengenalan teknologi komputer menjadi kurikulum wajib di sekolah-sekolah, mulai dari Sekolah
Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA sederajat). Pelajar, mahasiswa dan karyawan
dituntut untuk bisa mengoperasikan program-program komputer dasar seperti Microsoft Office.
Tingginya penggunaan komputer di Indonesia memicu pelanggaran-pelanggaran dalam
penggunaan internet. Survei Business Software Alliance (BSA) tahun 2001 menempatkan
Indonesia di urutan ketiga sebagai negara dengan kasus pembajakan terbesar di dunia setelah
Vietnam dan China. Besarnya tingkat pembajakan di Indonesia membuat pemerintah Republik
Indonesia semakin gencar menindak pelaku kejahatan komputer berdasarkan Undang-Undang
Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 (penyempurnaan dari UUHC No. 6 Tahun 1982 dan UUHC No. 12
Tahun 1997). Upaya ini dilakukan oleh pemerintah RI untuk melindungi hasil karya orang lain
dan menegakkan etika dalam penggunaan komputer di Indonesia.
13. Sepuluh Perintah Etika Komputer
Pada tahun 1992, koalisi etika komputer yang tergabung dalam lembaga etika komputer (CEI)
memfokuskan pada kemajuan tehnologi informasi, etik dan perusahaan serta kebijakan publik.
CEI mengalamatkannya pada kebijakan organisasi, publik, indutrial, dan akademis. Lembaga ini
memperhatikan perlunya isu mengenai etika berkaitan degan kemajuan tehnologi informasi dalam
masyarakat dan telah menciptakan sepuluh perintah etika komputer:
1. Tidak menggunakan komputer untuk merugikan orang lain
2. Tidak mengganggu pekerjaan komputer orang lain
3. Tidak memata-matai file komputer orang lain
4. Tidak menggunakan komputer untuk mencuri
5. Tidak menggunakan komputer untuk bersaksi palsu
6. Tidak menyalin atau menggunakan kepemilikian perangkat lunak dimana anda belum
membayarnya
7. Tidak menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa otorisasi atau kompensasi
yang sesuai
8. Tidak mengambil untuk diri sendiri karya intelektual orang lain.
9. Harus memikirkan tentang konsekuensi sosial program yang anda tulis bagi sistem yang
anda desain.
Harus menggunakan komputer yang menjamin pertimbangan dan bagi sesama manusia.
Isu Seputar Etika Komputer
Lahirnya etika komputer sebagai sebuah disiplin ilmu baru dalam bidang teknologi tidak
dapat dipisahkan dari permasalahan-permasalahan seputar penggunaan komputer yang meliputi
kejahatan komputer, netiket, e-commerce, pelanggaran HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelekstual)
dan tanggung jawab profesi.
Kejahatan Komputer
14. Kejahatan komputer atau computer crime adalah kejahatan yang ditimbulkan karena
penggunaan komputer secara ilegal. Kejahatan komputer terus berkembang seiring dengan
kemajuan teknologi komputer saat ini. Beberapa jenis kejahatan komputer meliputi Denial of
Services (melumpuhkan layanan sebuah sistem komputer), penyebaran virus, spam, carding
(pencurian data kartu) dan lain-lain.
Netiket
Internet merupakan aspek penting dalam perkembangan teknologi komputer. Internet
merupakan sebuah jaringan yang menghubungkan komputer di dunia sehingga komputer dapat
mengakses satu sama lain. Internet menjadi peluang baru dalam perkembangan bisnis, pendidikan,
kesehatan, layanan pemerintah dan bidang-bidang lainnya. Melalui internet, interaksi manusia
dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka. Tingginya tingkat pemakaian internet di dunia
melahirkan sebuah aturan baru di bidang internet yaitu netiket. Netiket merupakan sebuah etika
acuan dalam berkomunikasi menggunakan internet. Standar netiket ditetapkan oleh IETF (The
Internet Engineering Task Force), sebuah komunitas internasional yang terdiri dari operator,
perancang jaringan dan peneliti yang terkait dengan pengoperasian internet.
E-commerce
Berkembangnya penggunaan internet di dunia berpengaruh terhadap kondisi ekonomi dan
perdagangan negara. Melalui internet, transaksi perdagangan dapat dilakukan dengan cepat dan
efisien. Akan tetapi, perdagangan melalui internet atau yang lebih dikenal dengan e-commerce ini
menghasilkan permasalahan baru seperti perlindungan konsumen, permasalahan kontrak transaksi,
masalah pajak dan kasus-kasus pemalsuan tanda tangan digital. Untuk menangani permasalahan
tersebut, para penjual dan pembeli menggunakan Uncitral Model Law on Electronic Commerce
1996 sebagai acuan dalam melakukan transaksi lewat internet.
Pelanggaran HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
15. Berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh internet menyebabkan terjadinya pelanggaran
HAKI seperti pembajakan program komputer, penjualan program ilegal dan pengunduhan ilegal.
Tanggung Jawab Profesi
Berkembangnya teknologi komputer telah membuka lapangan kerja baru seperti
programmer, teknisi mesin komputer, desainer grafis dan lain-lain. Para pekerja memiliki interaksi
yang sangat tinggi dengan komputer sehingga diperlukan pemahaman mendalam mengenai etika
komputer dan tanggung jawab profesi yang berlaku.
KONTRAK SOSIAL DAN JASA INFORMASI
Untuk memecahkan permasalahan etika komputer, jasa informasi harus masuk ke dalam
suatu kontrak sosial yang memastikan bahwa komputer akan digunakan untuk kebaikan sosial.
Jasa informasi membuat kontrak dengan individu dan kelompok yang menggunakan atau yang
mempengaruhi oleh output informasinya. Kontrak ini tidak tertulis tetapi tersirat dalam segala
sesuatu yang dilakukan jasa informasi. Kontrak tersebutb, menyatakan bahwa :
1. Komputer tidak akan digunakan untuk sengaja mengganggu privasi orang
2. Setiap ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemrosesan komputer
3. Hak milik intelektual akan dilindungi
4. Komputer dapat diakses masyarakat sehingga anggota masyarakat terhindar dari
ketidaktahuan informasi.
KODE-KODE ETIK
A. Kode prilaku profesional ACM.
ACM dibentuk pada 1947 dan sekarang merupakan perkumpulan profesional komputer AS
tertua. Dan memiliki 80.000 anggota di seluruh dunia. Kode prilaku profesional terdiri dari lima
canon;
16. 1. Seorang anggota ACM selalu bertindak dengan integritas.
2. Seorang anggota ACM harus berusaha meningkatkan kemampuannya serta kemampuan
dan prestiseprofesi.
3. Seorang anggota ACM bertanggung jawab atas pekerjaannya.
4. Seorang anggota ACM bertindak dengan tanggung jawab dan profesional.
5. Seorang anggota ACM harus menggunakan pengetahuannya dan keahlian khususnya
untuk kesejahteraan umat manusia.
B. Kode etik DPMA
Didirikan pada tahun 1951 dan memliki sekitar 35.000 anggota di seluruh dunia.misinya
adalah”menjunjung manajemen informasi yang efektif dan bertanggun jawab untuk kebaikan para
angotanya,para bemberi kerja,dan masyarakat bisnis.
C. Kode etik ICCP
Didirikan tahun 1973 dengan maksud memberi sertifikat pada para profisional komputr.
Sertifikat ICCP meliputi Certified Computer Programer (CCP) dan certified in data processing
(CDP). Untuk mendapat sertifikat, pelamar harus lulus ujian dan setuju untuk terikat pada kode
etik ICCP.
D. Kode etik ITAA
Didirikan tahun 1961 sebagai suatu asosiasi bagi organisai-organisasi yang memasarkan
perangkat lunak dan jasa yang berkaitan dengan komputer.keanggotaanya meliputi ratusan
perusahaan seperti Microsoft dan Lotus DevelopmentComporation.dan terdiri atas prinsip-prinsip
dasar yang mengatur penilaian,komunikasi dan kualitas jasa dengan klien.
E. Model SRI
Idealnya,semua perlumpulan profesional bergabung membuat suatu kode etik. Kode etik
tersebut harus membahas tanggung jawab setiap orang dalam profesi dalam hal etika penggunaan
17. komputer. Model sri ini unik karena tidak terbatas pada profesional komputer yang beroprasi
dalam lingkungan bisnis, tetapi luas jangkkauannya.
KESIMPULAN
Sistem informasi dan teknologi informasi merupakan sebuah bukti dari penerapa teknologi
di era digital. Teknologi informasi memiliki berbagai manfaat dan seharusnya digunakan untuk
tujuan yang positif. Penggunaan atau pemanfaatan teknologi informasi, memiliki berbagai batasan,
pedoman atau undang-undang penggunaannya. Berdasarkan hal itu, implikasi/keterlibatan etika
dari teknologi informasi sangatlah penting demi keamanan pengguna.
Dalam penggunaan atau pemanfaatan teknologi informasi, pengguna harus memahami
tentang moral, etika dan hukum yang mengikat. Penggunaan komputer sebagai media teknologi
informasi paling banyak digunakan dalam segala aspek kehidupan khususnya didalam perusahaan,
memiliki asas-asas ataupun nilai yang disebut sebagai etika komputer.
Etika komputer merupakan sebuah disiplin ilmu baru dalam bidang teknologi tidak dapat
dipisahkan dari permasalahan-permasalahan seputar penggunaan komputer. Etika komputer
memberikan berbagai prosedur dan kode-kode etik penggunaan. Disamping itu, pengguna juga
punya hak dalam penggunaan atau pengoperasian komputer.
Dengan adanya berbagai prosedur, pedoman, undang-undang ataupun kode etik, diharapkan
pengguna dapat menaati segala pembatasan tersebut.
18. DAFTAR PUSTAKA
Gaol, Jimmy L. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Grasindo.
Amsyah, Julkifli. 1997. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Laudon, Kenneth C. Jane, P Laudon. 2008. Management Information system, 10th
Ed.
Salemba empat.
https://nonidarmawati.blogspot.com/2013/05/etika-moral-dan-hukum-dalam-sistem.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_komputer
https://hoedayas.wordpress.com/2013/04/03/peran-etika-dalam-penggunaan-teknologi-
informasi-komputer/
https://herihanafi.blogspot.com/2012/02/etika-dan-cio.html
Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology Utilization,
Management Support, Internal Control, and User Competence on Accounting Information
System Quality. Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education, Accounting
Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The Quality of MSME ’
s Financial Reports. The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social
Sciences (ACEBISS) 2019, 1 (3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of Micro,
Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks (Religion,
Religiosity, and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference Economics, Business,
and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1 , (2). https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775
Nugroho, L., Mastur, A.A., Fardinal, F., Putra, Y.M., (2019). Hajj, Civilization and Islamic
Banking Contribution Discourses. Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference
Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS)
2019, 1 (11), http://dx.doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290773
Putra, Y. M., (2018). Implikasi Etis dari Teknologi Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-
826. https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129
Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing (Empirical Testing
of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi). EPRA International Journal of
Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7), 154-161.