Kpu dan Bawaslu di Media Sosial

GRIYA EVELLO
Jl. Tebet Barat Raya No. 19 Tebet Jakarta Selatan 12810
Phone : (+62) 21 83792710 | Fax : (+62) 21 83792711 | email : info@evello.co.id | www.evello.co.id
Citra KPU dan Bawaslu Rusak?
Dewasa ini darimanakah pengguna internet mengakses berita? Apakah langsung ke
portal berita atau dari media sosial? Pew Research Center melansir hasil survei di
Amerika, Facebook menjadi tempat warganet mencari informasi. Pengguna
internet lebih suka mengakses informasi dari media sosial, alih-alih langsung ke
portal berita. Empat dari sepuluh orang Amerika (43%) mendapatkan berita dari
Facebook. Disusul Youtube 21% dan Twitter ketiga 12%. Jelasnya seperti pada
Gambar 1 di bawah ini.
Reddit, Twitter, dan Facebook menonjol sebagai situs tempat sebagian besar
pengguna menerima berita: 67% pengguna Facebook menerima berita di sana,
seperti halnya 71% pengguna Twitter dan 73% pengguna Reddit . Namun, karena
basis pengguna Facebook jauh lebih besar daripada Twitter atau Reddit, lebih
banyak orang Amerika pada umumnya menerima berita di Facebook daripada di
dua situs lainnya.
Gambar 1. Pilihan media sosial warganet Amerika untuk mengakses berita.

GRIYA EVELLO
Di Indonesia juga mengalami hal yang mirip, dimana kencenderungan ini sudah
disadari juga oleh perusahaan media. Perusahaan pers baik media cetak, elektronik
maupun media online pun kini mempunyai akun resmi mereka di media sosial
seperti fanpage Facebook, verified account Twitter, Instagram dan Youtube
channel. Stasiun Televisi mempunyai ternakan akun media sosial untuk setiap acara
atau program yang mereka siarkan. Sehingga media sosial sekarang menjadi
channel tambahan bagi AE perusahan pers untuk mendulang cuan. Bahkan tersedia
menu khusus media sosial di ratecard yang terpisah dari saluran inti bagi brand, jika
ingin mendapatkan exposure di media sosial.
KPU dan Bawaslu dalam Evello Virality
Berbicara mengenai ketertarikan netizen untuk mengakses informasi dari
facebook, Evello mempunyai fitur yang menarik. Guna mengetahui isu apa yang
paling banyak dibagikan di Facebook ada ‘Virality’. Periode 1 Oktober 2018 sampai
10 Mei 2019, konten apa saja yang dibagikan pengguna Facebook? Bisa di lihat
pada Gambar 2 dibawah ini
Pengguna Facebook telah membagikan sebanyak 33.190 kali untuk artikel dari
viva.co.d yang berjudul ‘Sadis di TPS Bali Suara Jokowi 183 ditulis 1.883…’. Secara
keseluruhan bisa dilihat bahwa top 6 most shared news, bersentimen negatif bagi
KPU.
Gambar 2. Berita tentang KPU paling banyak di sebar di facebook periode 1 Oktober 2018 s.d 10 Mei 2019

GRIYA EVELLO
Untuk Bawaslu pada periode yang sama, Virality-nya bisa dilihat pada Gambar 3
berikut
Berita dengan sebaran terbanyak di facebook untuk Bawaslu berasal dari
Kompas.com dengan judul ‘Bawaslu catat 165 kasus pelanggaran netralitas ASN…’’,
telah dibagikan 52,238 kali. Sebaran tentang KPU dan Bawaslu yang dimiliki oleh
Evello menandakan ketidakpuasan mulai berkembang.
Sebagai pembanding, Pew Research Center mengungkapkan hasil riset mereka di
sejumlah negara yang diteliti menunjukkan bahwa ketidakpuasan terhadap
demokrasi. Di Indonesia, empat dari sepuluh orang menyatakan demokrasi tidak
berjalan dengan baik, dan menganggap suara mereka tidak dipedulikan oleh wakil
rakyat-dibandingkan dengan 31% yang menyatakan bahwa demokrasi sudah
berjalan dengan baik. Detailnya seperti terbaca pada Gambar 4.
Gambar 3. Berita tentang Bawaslu paling banyak disebar di facebook periode 1 Oktober 2018 s.d 10 Mei 2019

GRIYA EVELLO
Gambar 4. Jumlah persentase responden yang
menyatakan ketidakpuasan dengan bagaimana
demokrasi berjalan di negaranya.

GRIYA EVELLO
BAWASLU; ANTARA ADA DAN TIADA
Selanjutnya, bagaimana secara umum posisi Bawaslu terhadap KPU di
perbincangan digital? Kini kita kembali pada data Evello, bagaimana trend yang
terjadi pada KPU dan Bawaslu umumnya di ranah digital, sejak Oktober 2018 s.d.
10 Mei 2019, simak Gambar 5 berikut.
Perbincangan yang direkam big data Evello ini membuktikan bahwa warganet lebih
menyukai topik seputar ‘KPU’ dibandingkan yang lain. Seharusnya sebagai lembaga
yang setara, KPU dan Bawaslu berbagi atensi yang sama, sehingga idealnya mereka
berhimpitan. Seperti pada periode Oktober – Desember 2018. Perhatian netizen
mulai lebih banyak condong ke KPU dan meninggalkan Bawaslu sejak Desember
2018. Kita coba dalami lagi menggunakan Metrics di Facebook dan Twitter.
Gambar 4. Perbandingan unique account dan engagement di Twitter untuk KPU dan Bawaslu
Gambar 3. Jumlah distribusi percakapan di sosial media dan media online antara KPU, Bawaslu dan KPPS,
periode1 Oktober 2018 – 10 Mei 2019

GRIYA EVELLO
Pada Gambar 6 di atas, pada Twitter, kondisi KPU di kuadran kanan atas
menandakan bahwa lebih banyak mendapat animo account unik dan tentunya
engagement lebih besar. Bawaslu di kiri bawah seperti terabaikan dari minat
pengguna Twitter.
Analisis kuadran kinerja Facebook, keterlibatan warga Facebook terhadap KPU
cukup baik berbanding Bawaslu. Jumlah konten dari KPU lebih banyak di bagikan
dan juga lebih banyak mendapatkan respon komentar.
Sedangkan untuk detailnya, bagaimana reaksi facebooker terhadap KPU dan
Bawaslu, bisa di simak pada tabel di bawah ini.
Gambar 8 menerangkan konten KPU lebih banyak disebar dan mendapat respon
komentar sampai setengah lebih banyak daripada informasi tentang Bawaslu.
Gambar 5. Distribusi percakapan pada Facebook antara KPU dan Bawaslu pada
perbandingan jumlah Shares dan Comments
Gambar 6. Kuadran kinerja KPU dan Bawaslu pada Facebook, dengan perbandingan jumlah konten di
Shares dan Comments

GRIYA EVELLO
Begitu juga dengan reaksi dan jumlah Likes dari facebooker, isu seputar KPU
menjadi pengoleksi terbanyak.

GRIYA EVELLO

Kpu dan Bawaslu di Media Sosial

Empfohlen

Empfohlen

Weitere ähnliche Inhalte

Mehr von Dudy Rudianto

Mehr von Dudy Rudianto (13)

Kpu dan Bawaslu di Media Sosial