SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
Rheologi
   Kelompok VII
    Alva Sumita
Dwi Agustyaningsih
 Dewi Rahayu Tira
Eva Apriliyana Rizki
  M. Rusdiannor
• Rheologi menggambarkan aliran cairan dan
  deformasi dari padatan.
• Viskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari
  suatu cairan untuk mengalir; makin tinggi
  viskositas, akan makin besar tahanannya. Seperti
  akan terlihat nanti, cairan sederhana (biasa)
  dapat diuraikan dalam istilah viskositas absolut.
  Tetapi sifat-sifat rheologi dari dispersi heterogen
  lebih kompleks dan tidak dapat dinyatakan dalam
  suatu satuan tunggal
Rheologi mempelajari hubungan antara tekanan
gesek (shearing stress) dengan kecepatan geser
(shearing rate) pada cairan, atau hubungan antara
strain dan stress pada benda padat.
Rheologi sangat penting dalam farmasi karena
penerapannya dalam formulasi dan analisis dari
produk-produk farmasi seperti: emulsi, pasta,
suppositoria, dan penyalutan tablet yang menyangkut
stabilitas, keseragaman dosis, dan keajekan hasil
produksi
Viskositas adalah suatu pernyataan “ tahanan untuk mengalir” dari
suatu system yang mendapatkan suatu tekanan. semakin besar
viskositas zat cair, maka semakin susah benda padat bergerak
didalam zat cair tersebut. Viskositas dalam zat cair, yang berperan
adalah gaya kohesi antar partikel zat cair. Viskositas dalam gas yang
berperan adalah gaya akibat tumbukan antar molekul-molekul
dalam gas. Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan yang
merupakan gesekan antara molekul – molekul cairan satu dengan
yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah mengalir, dapat dikatakan
memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan – bahan yang
distribusi kecepatan sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas
yang tinggi
Cara menentukan viskositas dan rheologi suatu zat
menggunakan alat yang dinamakan viskometer. Dalam
bidang farmasi, prinsip-prinsip rheologi diaplikasikan
dalam pembuatan krim, suspensi, emulsi, losion, pasta,
penyalut tablet, dan lain-lain. Selain itu, prinsip rheologi
digunakan juga untuk karakterisasi produk sediaan
farmasi (dosage form)sebagai penjaminan kualitas yang
sama     untuk     setiap     batch.     (Martin,     1993)
Viskositas dapat berpengaruh pada formulasi sediaan-
sediaan farmasi, contohnya pada sediaan suspensi, tidak
    boleh terlalu kental (viskositas tinggi) sehingga
menyebabkan suspensi tidak bisa di kocok, hal ini dapat
  menyebabkan distribusi zat aktif tidak merata pada
        seluruh cairan dan juga akan mengalami
   kesulitan pada saat penuangan, contoh lain untuk
       sediaan mata, viskositas dinaikkan untuk
   membantu menahan obat pada jaringan sehingga
    menambah efektivitas terapinya (Ansel, 2005).
• Rheologi meliputi pencampuran dan aliran dari
  bahan, pemasukan ke dalam wadah, pemindahan
  sebelum digunakan, apakah dicapai dengan
  penuangan dari botol, pengeluaran dari tube,
  atau pelewatan dari suatu jarum suntik. Rheologi
  dari suatu produk tertentu yang dapat berkisar
  dalam konsistensi dari bentuk cair ke semisolid
  sampai ke padatan, dapat mempengaruhi
  penerimaan bagi si pasien, stabilitas fisika, dan
  bahkan availabilitas biologis. Jadi viskositas telah
  terbukti mempengaruhi laju absorpsi obat dari
  saluran cerna
Tipe aliran
Sistem newton
Sistem non newton
SISTEM NEWTON
• Mengikuti hukum aliran Newton
• Makin besar viskositas suatu cairan, makin
  besar gaya per satuan luas yang diperlukan
  untuk menghasilkan suatu rate of shear
  tertentu.
      F'        dv                       F
              .
      A         dr                       G
• Di mana :   = koefisien viskositas ~ viskositas
SISTEM NON NEWTON
• Aliran plastis
• Aliran Pseudoplastis
• Aliran Dilatan
1. Aliran Plastis
Disebut sebagai
Bingham bodies




                         Rate of shear
Kurva plastis tidak
melewati titik (0,0),
tetapi memotong
sumbu shearing                                        f
stress, dikenal dengan                   Shearing stress
harga yield (yield
value).
Harga stress dibawah yield value, zat
bertindak sebagai bahan elastis (seperti zat
padat
Kemiringan rheogram disebut mobility ≈
fluiditas pada sistem Newton.
Kebalikannya adalah viskositas plastis = U

                                F       f
                         U
                                    G
  f= yield value dalam
  dyne cm-2
Contoh : Partikel terflokulasi pada suspensi


            Terbentuk struktur kontinu

      Adanya gaya van der waals (ikatan antar
                    partikel)

         Partikel terflokulasi pada suspensi
                              Yield value
       Ikatan pecah aliran padat terjadi
2. Aliran Pseudopastis
Contoh : dispersi cair
dari tragakan, Na
alginat, metil
selulosa, CMC Na



                         Rate of shear
Viskositas berkurang
dengan
meningkatnya rate 0f
shear (cairan menjadi
encer)
                                         Shearing stress
Disebut shear
thinning system
N
           F          'G
• Eksponen N meningkat pada saat aliran
  meningkat menjadi non-Newton
• N=1, alirannya adalah Aliran Newton

 log G             N log F           log '
          Persamaan Regresi Linear
3. Aliran Dilatan
Suspensi tertentu (persentase zat padat
terdispersi tinggi)  peningkatan daya
hambat untuk mengalir dengan meningkatnya
rate of shear.
Volume meningkat dengan terjadinya shear 
disebut dilatan
Disebut sebagai shear thickening system.
G



Partikel tertutup rapat          Partikel susun longgar

Volume kosong minimum            Volume kosong meningkat

Pembawa cukup                    Pembawa tidak cukup

Konsistensi relatif rendah       Konsistensi relatif tinggi
Pada cairan Newton, hubungan antara shearing rate dan
shearing stress adalah linear, dengan suatu tetapan yang
dikenal dengan viskositas atau koefisien viskositas. Tipe alir ini
umumnya dimiliki oleh zat cair tunggal serta larutan dengan
struktur molekul sederhana dengan volume molekul kecil.
Sedangkan pada cairan non-Newton, shearing rate dan
shearing stress tidak memiliki hubungan linear, viskositasnya
berubah-ubah tergantung dari besarnya tekanan yang
diberikan. Tipe aliran non-Newton terjadi pada dispersi
heterogen antara cairan dengan padatan seperti pada koloid,
emulsi, dan suspensi
Penerapan rheologi dalam :bidang
              farmasi
1. Cairan
– Pencampuran
– Pengurangan ukuran partikel dari sistem
   sistem dispersi dengan shear
– Pelewatan melalui mulut,penuangan,
   pengemasan dalam botol, pelewatan melalui
   jarum suntik
– Perpindahan cairan
– Stabilitas fisik sistem dispersi
2.Semi solid
– Penyebaran dan pelekatan pada kulit
– Pemindahan dari wadah/tube
– Kemampuan zat padat untuk bercampur
  dengan cairan-cairan
– Pelepasan obat dari basisnya
3. Padatan
   – Aliran serbuk dari corong ke lubang
      cetakan tablet/kapsul
   – Pengemasan serbuk/granul
4.Pemprosesan
   – Kapasitas produksi alat
   – Efisiensi pemrosesan
Dlm bid farmasi, prinsip2 rheologi diaplikasikan dlm :
• Pembuatan krim, suspensi, suppossitoria, emulsi,
  lotion, pasta, pembalut tablet, dll.
• Karakteristik produk sed fa sbg penjaminan kualitas
  yg sama untuk setiap batch.
• Pencampuran dr bhn, penuangan, pengeluaran dr
  tube atau pelewatan dr jarum suntik.
Rheologi suatu zat ttt dpt mempengaruhi :
• Penerimaan obat dr pasien.
• Stabilitas fisika obat.
• Bioavailability.
Viskositas mempengaruhi absorpsi obat dlm GIT.
•Metode reologi pada suspensi
Berhubungan       dengan    faktor
sedimentasi dan redispersibilitas,
membantu      menentukan  perilaku
pengendapan, mengatur vehicle dan
susunan     partikel untuk tujuan
perbandingan.
Viskositas pada Suspensi
  Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula
kecepatan aliran dari cairan tersebut, makin kental
suatu cairan kecepatan alirannya makin turun (kecil).
  Kecepatan aliran dari cairan tersebut akan
mempengaruhi pula gerakan turunnya partikel yang
terdapat didalamnya. Dengan demikian dengan
menambah viskositas cairan, gerakan turun dari
partikel yang dikandungnya akan diperlambat. Tetapi
perlu diingat bahwa kekentalan suspensi tidak boleh
terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang.
Faktor yang mempengaruhi Absorbsi Obat :
☺ Sifat fisika – kimia obat.
☺ Sifat Sterro kimia dalam kelarutan.
☺ Besar fartikel
☺ Sediaan obat
☺ Dosis
☺ Rute Pemberian dan tempat pemberian
☺ Waktu kontak dengan permukaan
☺ Besarnya luas permukaan
☺ Sifat pH dalam darah
☺ Integritas Membran
☺ Aliran Darah organ.
Absorbsi Larutan > Padat.
Perbedaan kecepatan pelarutan
obat tergantung dari bebrapa faktor
antara lain:
Ukuran partikel
Luas permukaan
Coating (pelapisan)
Modifikasi molekul
Viskositas dipengaruhi oleh :
- Besar dan bentuk molekul
- Viskositas cairan semakin berkurang dengan
bertambahnya suhu tapi tak cukup banyak
dipengaruhi oleh perubahan tekanan.
- Adanya koloid dapat memperbesar viskositas
sedang adanya elektrolit akan sedikit
menurunkan viskositas dari cairan
Semakin kecil masa jenis suatu cairan atau larutan maka semakin
kecil ukuran bola yang digunakan dan semakin lama waktu yang
dibutuhkan bola tersebut untuk melampaui garis awal sampai
garis akhir. Sebaliknya, semakin besar masa jenis suatu cairan
atau larutan maka semakin besar ukuran bola yang digunakan
dan semakin cepat waktu yang dibutuhkan bola tersebut untuk
melampaui garis awal sampai garis akhir. Selain itu, semakin kecil
masa jenis suatu cairan maka semakin besar viskositasnya,
sehingga bola membutuhkan waktu yang lama untuk sampai
digaris akhir. Dan semakin besar masa jenis suatu cairan maka
semakin kecil viskositasnya, sehingga bola hanya membutuhkan
waktu yang singkat untuk sampai di garis akhir.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutanYaumil Fajri
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solidDokter Tekno
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Taofik Rusdiana
 
pre formulasi Ciprofloxacin tab
pre formulasi Ciprofloxacin tabpre formulasi Ciprofloxacin tab
pre formulasi Ciprofloxacin tabMaranata Gultom
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairMina Audina
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanuus17F
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
 

Was ist angesagt? (20)

Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
Cara pembuatan serbuk
Cara pembuatan serbukCara pembuatan serbuk
Cara pembuatan serbuk
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
pre formulasi Ciprofloxacin tab
pre formulasi Ciprofloxacin tabpre formulasi Ciprofloxacin tab
pre formulasi Ciprofloxacin tab
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutan
 
Larutan dan Kelarutan
Larutan dan KelarutanLarutan dan Kelarutan
Larutan dan Kelarutan
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 

Andere mochten auch

laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaswd_amaliah
 
Viskositas
ViskositasViskositas
ViskositasIin Suin
 
Visual Design with Data
Visual Design with DataVisual Design with Data
Visual Design with DataSeth Familian
 
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...SlideShare
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShareSlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareSlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareSlideShare
 

Andere mochten auch (15)

Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
Rheology
RheologyRheology
Rheology
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 
Penilaian stabilitas suspensi (3)
Penilaian stabilitas suspensi (3)Penilaian stabilitas suspensi (3)
Penilaian stabilitas suspensi (3)
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Rheology
RheologyRheology
Rheology
 
Rheology
RheologyRheology
Rheology
 
Visual Design with Data
Visual Design with DataVisual Design with Data
Visual Design with Data
 
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Ähnlich wie Rheologi

fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.pptfdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.pptyudha420129
 
Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA) MATERI UKAI 2020
Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA)  MATERI UKAI 2020Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA)  MATERI UKAI 2020
Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA) MATERI UKAI 2020SofiaNofianti
 
Non newtonian system of fluids
Non newtonian system of fluidsNon newtonian system of fluids
Non newtonian system of fluidsWida_Nur_Hasan
 
Bab ii perc viskositas
Bab ii perc viskositasBab ii perc viskositas
Bab ii perc viskositasPrisca Wicita
 
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membranKelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membranRena Choerunisa
 
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirpraktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirwulansafitri8
 
Laporan viscometer
Laporan viscometerLaporan viscometer
Laporan viscometerSri Mulyati
 
laporan praktikum
laporan praktikum laporan praktikum
laporan praktikum asterias
 
Suspensi Terdeflokulasi
Suspensi TerdeflokulasiSuspensi Terdeflokulasi
Suspensi TerdeflokulasiMaulana Sakti
 
Farmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdf
Farmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdfFarmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdf
Farmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdfdewi306100
 
Laporan disolusi partikulat
Laporan disolusi partikulatLaporan disolusi partikulat
Laporan disolusi partikulatNurlina Manik
 
Kelompok 3 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 3 aspek teori pelarutan dan perlintasan membranKelompok 3 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 3 aspek teori pelarutan dan perlintasan membranRena Choerunisa
 
PROSESING JARINGAN-WPS Office.pptx
PROSESING JARINGAN-WPS Office.pptxPROSESING JARINGAN-WPS Office.pptx
PROSESING JARINGAN-WPS Office.pptxPutriMarthen
 
Kimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II ViskositasKimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II Viskositasmery gita
 

Ähnlich wie Rheologi (20)

fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.pptfdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
 
Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA) MATERI UKAI 2020
Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA)  MATERI UKAI 2020Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA)  MATERI UKAI 2020
Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA) MATERI UKAI 2020
 
RHEOLOGI.pdf
RHEOLOGI.pdfRHEOLOGI.pdf
RHEOLOGI.pdf
 
Non newtonian system of fluids
Non newtonian system of fluidsNon newtonian system of fluids
Non newtonian system of fluids
 
RHEOLOGI & VISKOSITAS
RHEOLOGI & VISKOSITASRHEOLOGI & VISKOSITAS
RHEOLOGI & VISKOSITAS
 
Bab ii perc viskositas
Bab ii perc viskositasBab ii perc viskositas
Bab ii perc viskositas
 
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membranKelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
 
Rheologi Farmasi Fisika 2020
Rheologi Farmasi Fisika 2020Rheologi Farmasi Fisika 2020
Rheologi Farmasi Fisika 2020
 
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirpraktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
 
Laporan viscometer
Laporan viscometerLaporan viscometer
Laporan viscometer
 
UJI DISOLUSI.ppt
UJI DISOLUSI.pptUJI DISOLUSI.ppt
UJI DISOLUSI.ppt
 
laporan praktikum
laporan praktikum laporan praktikum
laporan praktikum
 
Suspensi Terdeflokulasi
Suspensi TerdeflokulasiSuspensi Terdeflokulasi
Suspensi Terdeflokulasi
 
Farmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdf
Farmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdfFarmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdf
Farmasi Fisik dan Desain Produk Obat.pdf
 
Laporan disolusi partikulat
Laporan disolusi partikulatLaporan disolusi partikulat
Laporan disolusi partikulat
 
Kelompok 3 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 3 aspek teori pelarutan dan perlintasan membranKelompok 3 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 3 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
 
PROSESING JARINGAN-WPS Office.pptx
PROSESING JARINGAN-WPS Office.pptxPROSESING JARINGAN-WPS Office.pptx
PROSESING JARINGAN-WPS Office.pptx
 
Difusi dan difusi massa tunak
Difusi dan difusi massa tunakDifusi dan difusi massa tunak
Difusi dan difusi massa tunak
 
Viskositas 1
Viskositas 1Viskositas 1
Viskositas 1
 
Kimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II ViskositasKimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II Viskositas
 

Mehr von Eva Apriliyana Rizki

Bahan Diskusi Farmakognosi (Metode Ekstraksi)
Bahan Diskusi Farmakognosi (Metode Ekstraksi)Bahan Diskusi Farmakognosi (Metode Ekstraksi)
Bahan Diskusi Farmakognosi (Metode Ekstraksi)Eva Apriliyana Rizki
 
Kata pengantar kelarutan (Farmasi Fisika)
Kata pengantar kelarutan (Farmasi Fisika)Kata pengantar kelarutan (Farmasi Fisika)
Kata pengantar kelarutan (Farmasi Fisika)Eva Apriliyana Rizki
 
Daftar isi kelarutan (Farmasi Fisika)
Daftar isi kelarutan (Farmasi Fisika)Daftar isi kelarutan (Farmasi Fisika)
Daftar isi kelarutan (Farmasi Fisika)Eva Apriliyana Rizki
 
Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)Eva Apriliyana Rizki
 

Mehr von Eva Apriliyana Rizki (20)

Autoimun dan Hipersensitivitas
Autoimun dan HipersensitivitasAutoimun dan Hipersensitivitas
Autoimun dan Hipersensitivitas
 
Bahan Diskusi Farmakognosi (Metode Ekstraksi)
Bahan Diskusi Farmakognosi (Metode Ekstraksi)Bahan Diskusi Farmakognosi (Metode Ekstraksi)
Bahan Diskusi Farmakognosi (Metode Ekstraksi)
 
Makalah dermatitis atopik part 1
Makalah dermatitis atopik part 1Makalah dermatitis atopik part 1
Makalah dermatitis atopik part 1
 
Makalah dermatitis atopik part 2
Makalah dermatitis atopik part 2Makalah dermatitis atopik part 2
Makalah dermatitis atopik part 2
 
Presentasi Mr Tys
Presentasi Mr TysPresentasi Mr Tys
Presentasi Mr Tys
 
Kata pengantar kelarutan (Farmasi Fisika)
Kata pengantar kelarutan (Farmasi Fisika)Kata pengantar kelarutan (Farmasi Fisika)
Kata pengantar kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Judul kelarutan (Farmasi Fisika)
Judul kelarutan (Farmasi Fisika)Judul kelarutan (Farmasi Fisika)
Judul kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Daftar pustaka (Farmasi Fisika)
Daftar pustaka (Farmasi Fisika)Daftar pustaka (Farmasi Fisika)
Daftar pustaka (Farmasi Fisika)
 
Daftar isi kelarutan (Farmasi Fisika)
Daftar isi kelarutan (Farmasi Fisika)Daftar isi kelarutan (Farmasi Fisika)
Daftar isi kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Bab vi kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab vi kelarutan (Farmasi Fisika)Bab vi kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab vi kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Bab iv kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab iv kelarutan (Farmasi Fisika)Bab iv kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab iv kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab iii kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Bab ii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab ii kelarutan (Farmasi Fisika)Bab ii kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab ii kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Tabel (laporan) Farmasi Fisika
Tabel (laporan) Farmasi FisikaTabel (laporan) Farmasi Fisika
Tabel (laporan) Farmasi Fisika
 
Bab i kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab i kelarutan (Farmasi Fisika)Bab i kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab i kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Bab ii kelarutan
Bab ii kelarutanBab ii kelarutan
Bab ii kelarutan
 
Laporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi FarmasiLaporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi Farmasi
 
Presentasi Farmakognosi
Presentasi FarmakognosiPresentasi Farmakognosi
Presentasi Farmakognosi
 
Presentation Laktosa
Presentation LaktosaPresentation Laktosa
Presentation Laktosa
 

Kürzlich hochgeladen

MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfBangKoko
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...IdjaMarasabessy
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 

Rheologi

  • 1. Rheologi Kelompok VII Alva Sumita Dwi Agustyaningsih Dewi Rahayu Tira Eva Apriliyana Rizki M. Rusdiannor
  • 2. • Rheologi menggambarkan aliran cairan dan deformasi dari padatan. • Viskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir; makin tinggi viskositas, akan makin besar tahanannya. Seperti akan terlihat nanti, cairan sederhana (biasa) dapat diuraikan dalam istilah viskositas absolut. Tetapi sifat-sifat rheologi dari dispersi heterogen lebih kompleks dan tidak dapat dinyatakan dalam suatu satuan tunggal
  • 3. Rheologi mempelajari hubungan antara tekanan gesek (shearing stress) dengan kecepatan geser (shearing rate) pada cairan, atau hubungan antara strain dan stress pada benda padat. Rheologi sangat penting dalam farmasi karena penerapannya dalam formulasi dan analisis dari produk-produk farmasi seperti: emulsi, pasta, suppositoria, dan penyalutan tablet yang menyangkut stabilitas, keseragaman dosis, dan keajekan hasil produksi
  • 4. Viskositas adalah suatu pernyataan “ tahanan untuk mengalir” dari suatu system yang mendapatkan suatu tekanan. semakin besar viskositas zat cair, maka semakin susah benda padat bergerak didalam zat cair tersebut. Viskositas dalam zat cair, yang berperan adalah gaya kohesi antar partikel zat cair. Viskositas dalam gas yang berperan adalah gaya akibat tumbukan antar molekul-molekul dalam gas. Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan yang merupakan gesekan antara molekul – molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan – bahan yang distribusi kecepatan sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi
  • 5. Cara menentukan viskositas dan rheologi suatu zat menggunakan alat yang dinamakan viskometer. Dalam bidang farmasi, prinsip-prinsip rheologi diaplikasikan dalam pembuatan krim, suspensi, emulsi, losion, pasta, penyalut tablet, dan lain-lain. Selain itu, prinsip rheologi digunakan juga untuk karakterisasi produk sediaan farmasi (dosage form)sebagai penjaminan kualitas yang sama untuk setiap batch. (Martin, 1993)
  • 6. Viskositas dapat berpengaruh pada formulasi sediaan- sediaan farmasi, contohnya pada sediaan suspensi, tidak boleh terlalu kental (viskositas tinggi) sehingga menyebabkan suspensi tidak bisa di kocok, hal ini dapat menyebabkan distribusi zat aktif tidak merata pada seluruh cairan dan juga akan mengalami kesulitan pada saat penuangan, contoh lain untuk sediaan mata, viskositas dinaikkan untuk membantu menahan obat pada jaringan sehingga menambah efektivitas terapinya (Ansel, 2005).
  • 7. • Rheologi meliputi pencampuran dan aliran dari bahan, pemasukan ke dalam wadah, pemindahan sebelum digunakan, apakah dicapai dengan penuangan dari botol, pengeluaran dari tube, atau pelewatan dari suatu jarum suntik. Rheologi dari suatu produk tertentu yang dapat berkisar dalam konsistensi dari bentuk cair ke semisolid sampai ke padatan, dapat mempengaruhi penerimaan bagi si pasien, stabilitas fisika, dan bahkan availabilitas biologis. Jadi viskositas telah terbukti mempengaruhi laju absorpsi obat dari saluran cerna
  • 9. SISTEM NEWTON • Mengikuti hukum aliran Newton • Makin besar viskositas suatu cairan, makin besar gaya per satuan luas yang diperlukan untuk menghasilkan suatu rate of shear tertentu. F' dv F . A dr G • Di mana : = koefisien viskositas ~ viskositas
  • 10. SISTEM NON NEWTON • Aliran plastis • Aliran Pseudoplastis • Aliran Dilatan
  • 11. 1. Aliran Plastis Disebut sebagai Bingham bodies Rate of shear Kurva plastis tidak melewati titik (0,0), tetapi memotong sumbu shearing f stress, dikenal dengan Shearing stress harga yield (yield value).
  • 12. Harga stress dibawah yield value, zat bertindak sebagai bahan elastis (seperti zat padat Kemiringan rheogram disebut mobility ≈ fluiditas pada sistem Newton. Kebalikannya adalah viskositas plastis = U F f U G f= yield value dalam dyne cm-2
  • 13. Contoh : Partikel terflokulasi pada suspensi Terbentuk struktur kontinu Adanya gaya van der waals (ikatan antar partikel) Partikel terflokulasi pada suspensi Yield value Ikatan pecah aliran padat terjadi
  • 14. 2. Aliran Pseudopastis Contoh : dispersi cair dari tragakan, Na alginat, metil selulosa, CMC Na Rate of shear Viskositas berkurang dengan meningkatnya rate 0f shear (cairan menjadi encer) Shearing stress Disebut shear thinning system
  • 15. N F 'G • Eksponen N meningkat pada saat aliran meningkat menjadi non-Newton • N=1, alirannya adalah Aliran Newton log G N log F log ' Persamaan Regresi Linear
  • 16. 3. Aliran Dilatan Suspensi tertentu (persentase zat padat terdispersi tinggi)  peningkatan daya hambat untuk mengalir dengan meningkatnya rate of shear. Volume meningkat dengan terjadinya shear  disebut dilatan Disebut sebagai shear thickening system.
  • 17. G Partikel tertutup rapat Partikel susun longgar Volume kosong minimum Volume kosong meningkat Pembawa cukup Pembawa tidak cukup Konsistensi relatif rendah Konsistensi relatif tinggi
  • 18. Pada cairan Newton, hubungan antara shearing rate dan shearing stress adalah linear, dengan suatu tetapan yang dikenal dengan viskositas atau koefisien viskositas. Tipe alir ini umumnya dimiliki oleh zat cair tunggal serta larutan dengan struktur molekul sederhana dengan volume molekul kecil. Sedangkan pada cairan non-Newton, shearing rate dan shearing stress tidak memiliki hubungan linear, viskositasnya berubah-ubah tergantung dari besarnya tekanan yang diberikan. Tipe aliran non-Newton terjadi pada dispersi heterogen antara cairan dengan padatan seperti pada koloid, emulsi, dan suspensi
  • 19. Penerapan rheologi dalam :bidang farmasi 1. Cairan – Pencampuran – Pengurangan ukuran partikel dari sistem sistem dispersi dengan shear – Pelewatan melalui mulut,penuangan, pengemasan dalam botol, pelewatan melalui jarum suntik – Perpindahan cairan – Stabilitas fisik sistem dispersi
  • 20. 2.Semi solid – Penyebaran dan pelekatan pada kulit – Pemindahan dari wadah/tube – Kemampuan zat padat untuk bercampur dengan cairan-cairan – Pelepasan obat dari basisnya
  • 21. 3. Padatan – Aliran serbuk dari corong ke lubang cetakan tablet/kapsul – Pengemasan serbuk/granul 4.Pemprosesan – Kapasitas produksi alat – Efisiensi pemrosesan
  • 22. Dlm bid farmasi, prinsip2 rheologi diaplikasikan dlm : • Pembuatan krim, suspensi, suppossitoria, emulsi, lotion, pasta, pembalut tablet, dll. • Karakteristik produk sed fa sbg penjaminan kualitas yg sama untuk setiap batch. • Pencampuran dr bhn, penuangan, pengeluaran dr tube atau pelewatan dr jarum suntik. Rheologi suatu zat ttt dpt mempengaruhi : • Penerimaan obat dr pasien. • Stabilitas fisika obat. • Bioavailability. Viskositas mempengaruhi absorpsi obat dlm GIT.
  • 23. •Metode reologi pada suspensi Berhubungan dengan faktor sedimentasi dan redispersibilitas, membantu menentukan perilaku pengendapan, mengatur vehicle dan susunan partikel untuk tujuan perbandingan.
  • 24. Viskositas pada Suspensi Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari cairan tersebut, makin kental suatu cairan kecepatan alirannya makin turun (kecil). Kecepatan aliran dari cairan tersebut akan mempengaruhi pula gerakan turunnya partikel yang terdapat didalamnya. Dengan demikian dengan menambah viskositas cairan, gerakan turun dari partikel yang dikandungnya akan diperlambat. Tetapi perlu diingat bahwa kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang.
  • 25. Faktor yang mempengaruhi Absorbsi Obat : ☺ Sifat fisika – kimia obat. ☺ Sifat Sterro kimia dalam kelarutan. ☺ Besar fartikel ☺ Sediaan obat ☺ Dosis ☺ Rute Pemberian dan tempat pemberian ☺ Waktu kontak dengan permukaan ☺ Besarnya luas permukaan ☺ Sifat pH dalam darah ☺ Integritas Membran ☺ Aliran Darah organ.
  • 26. Absorbsi Larutan > Padat. Perbedaan kecepatan pelarutan obat tergantung dari bebrapa faktor antara lain: Ukuran partikel Luas permukaan Coating (pelapisan) Modifikasi molekul
  • 27. Viskositas dipengaruhi oleh : - Besar dan bentuk molekul - Viskositas cairan semakin berkurang dengan bertambahnya suhu tapi tak cukup banyak dipengaruhi oleh perubahan tekanan. - Adanya koloid dapat memperbesar viskositas sedang adanya elektrolit akan sedikit menurunkan viskositas dari cairan
  • 28. Semakin kecil masa jenis suatu cairan atau larutan maka semakin kecil ukuran bola yang digunakan dan semakin lama waktu yang dibutuhkan bola tersebut untuk melampaui garis awal sampai garis akhir. Sebaliknya, semakin besar masa jenis suatu cairan atau larutan maka semakin besar ukuran bola yang digunakan dan semakin cepat waktu yang dibutuhkan bola tersebut untuk melampaui garis awal sampai garis akhir. Selain itu, semakin kecil masa jenis suatu cairan maka semakin besar viskositasnya, sehingga bola membutuhkan waktu yang lama untuk sampai digaris akhir. Dan semakin besar masa jenis suatu cairan maka semakin kecil viskositasnya, sehingga bola hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk sampai di garis akhir.