1. Prosedur Mengoperasikan
Mesin Bor Jacro Pada
Pengeboran Nikel Laterit
By Flysh Geost di Desember 09, 2017
Tujuan utama artikel ini dibuat adalah untuk memberikan panduan mengenai
langkah kerja yang benar dan aman dalam kegiatan pengeboran nikel laterit
dengan menggunakan mesin bor tipe jacro 175 / 200.
RUANG LINGKUP
Prosedur Kerja Standar ini berlaku di semua operasi pengeboran dengan
menggunakan mesin jacro 175 / 200 system coring (core drilling) yang
dilaksanakan oleh beberapa perusahaan eksplorasi nikel laterit.
PERINGATAN
PERINGATAN UMUM
Kelalaian dan ketidaktelitian dapat menyebabkan cedera ringan hingga cedera
fatal.
Operator harus memiliki surat izin mengoperasikan mesin bor
Gunakan kaca mata, kaos tangan dan helmet saat berada disekitar rig saat rig
sedang operasi.
Kelalaian dan ketidaktelitian akan menyebabkan data tidak benar / invalid
Sebelum men-servis, membersihkan, mengisi oli/bahan bakar, memperbaiki
atau menyetel setiap mesin/peralatan, mesin / peralatan tersebut harus
dihentikan/dimatikan.
Sebelum menghidupkan mesin/alat, netralkan semua handle hidraulik kontrol
panel dan pastikan tidak ada orang/crew menyentuh, memegang mesin atau
benda berputar atau benda bergerak dan pastikan bahwa anda tahu
bagaimana menghentikannya dalam keadaan darurat. Matikan mesin jika
terdapat kelainan dan/atau jika akan melakukan perbaikan, pastikan kunci
kontak terlepas.
Melakukan kontak mata dan komunikasi (koordinasi) jika pekerjaan
dilakukan 2 orang atau lebih.
Desain tempat kerja harus kering
Jauhkan anggota badan dari semua benda/peralatan yang bergerak/berputar.
Apabila ada hal yang meragukan segera hubungi pengawas lapangan
2. Hal yang bersifat umum dan tidak terdapat dalam SJP ini maka referensi
diambil pada aturan umum yang berlaku di lingkungan perusahaan eksplorasi
dan tambang
PERINGATAN “Peralatan Berputar dan Benda Bergerak”
Peralatan berputar seperti drill rod, Winch Roller, van belt, roda gila, motor
hydrilik adalah bagian peralatan yang sangat berbahaya, sehingga harus
diberi guard/pelindung agarorang tidak menyentuhnya (KEPMEN 555; 163).
Peralatan drill jika dioperasikan banyak menghasilkan getaran-getaran
sehingga baut-baut menjadi kendur untuk itu harus dilakukan pengecekan
secara teliti di awal shift.
Apabila jarak antara mesin penggerak tempat mengendalikan mesin
penggerak tersebut cukup jauh, maka alat yang efektif (emergency stop)
harus dipasang agar setiap orang dengan segera dapat menghentikan mesin
atau motorapabila sewaktu-waktu diperlukan (KEPMEN 555; 165 )
Bagian yang bergerak dari semua permesinan harus dilengkapi dengan pagar
pelindung yang cukup kuat. (KEPMEN 555; 209)
Roda gila, gigi transmisi, ban penggerak, rantai transmisi, poros, dan poros
transmisi serta bagian yang berputar lainnya yang dapat rnenimbulkan
bahaya, harus ditutup dengan kerangkeng atau pagar pengaman.
Bagian yang berputar dengan kecepatan tinggi yang dapat pecah dan
terlempar harus ditutup atau dipagar secara aman.
Apabila suatu mesin dalam percobaan jalan tanpa pagar pengaman atau alat
pelindung keselamatan, maka tanda bahaya harus dipasang dan tata cara
kerja yang aman dilaksanakan.
Tanyakan dan konsultasikan kepada supervisorapabila belum paham
PERINGATAN “Penggunaan dan kekuatan Sling / Rantai”
Sling hanya digunakan untuk mengangkau atau menarik beban, sling tidak
digunakan untuk mengikat.
Sling yang cacat, berserabut, ukurannya sudah berubah dan kropos tidak
boleh dugunakan lagi karena bisa membahayakan pemakai atau orang yang
ada disekitarnya.
Dilarang mengangkat beban melebihi kemampuan sling
Prosedur kerja proses pengeboran wajib diketahui oleh driller.
Tabel kekuatan sling diwajibkan ada pada setiap rig.
Tanyakan dan konsultasikan kepada supervisorapabila belum paham
OPERATOR RIG
1. Operator rig adalah orang yang sudah mendapat training dan sudah mendapat
surat ijin (SIMPER) untuk mengoperasikannya.
3. 2. Surat ijin mengoperasikan rig berlaku untuk 2 tahun, setelah itu dapat
diperpanjang setelah direview oleh work place accessor, supervisor dan
safety coordinatoruntuk dilihat performance driller selama 2 tahun tersebut.
3. Untuk menjaga kondisi rig dan menjamin safety di lokasi rig, maka driller
bertanggung jawab melakukan check list setiap hari.
4. Jembatan atau panggung kerja untuk mengisi oli atau maksud lain yang sama,
yang tingginya lebih dari 1,2 meter dari lantai harus dilengkapi dengan pagar
pegangan tangan
MAINTENANCE
1. Untuk menjaga kondisi rig dan menjamin safety di lokasi rig maka
penyimpangan atau kerusakan yang ditemukan harus dicatat dalam check list
kemudian dilaporkan supervisor. Lihat prosedure pelaporan kerusakan.
2. Kerusakan rig dilaporkan pada supervisor atau kontrator mekanik yang
menangani maintenance rig. Maintenance bisa dilakukan pada hari itu atau
pada hari sabtu.
3. Maintenance besar (PM check berkala) dilakukan oleh supervisoratau
kontrator mekanik yang menangani maintenance rig. Maintenance tersebut
berdasarkan jam operasi yaitu 250, 500, 750 kemudian 1000 jam.
4. Setelah rig selesai diperbaiki maka rig tersebut harus dicek oleh driller atau
mechanic untuk memastikan rig tersebut baik.
ALAT PELINDUNG DIRI
Perlengkapan safety / pelindung diri yang standard:
- Helmet
- Bee-Net
- Kaca mata
- Sarung tangan
- Sepatu Safety
- Ear Plug (Operator)
- Safety Belt
PERALATAN
Perlengkapan atau peralatan tambahan yang menunjang terlaksananya
kegiatan pengeboran di lapangan :
Rig Drill Machine Jacro 175 / 200 dan accesoriesnya.
Mesin pompa air
Selang polypipe dan aksesoris
Waterpas
Kendaraan Support (Dozer, L/V)
Core Box
Pipa peralon 4” yang dibelah untuk penahan sampel yang dikeluarkan baik
dari pipa rod maupun dari inner tube.
4. Radio Komunikasi
Parang , Equipment for Rig support,
Dan Lain-Lain
PROSEDUR KERJA
Persiapan
1. Buatlah pad serata mungkin, bersihkan area kerja terhadap pohon, batang,
dan ranting.
2. Tarik mesin bor jacro 175/200 pada titik plan yang akan dilakukan pemboran.
Pastikan mesin telah berada pada titik yang akan dilakukan pemboran.
3. Simpan dengan rapi kuda-kuda sandaran core barrel, kurang lebih 1,5 meter
di depan mesin.
4. Posisikan skit penyimpanan pipa rod agak dekat dengan posisi mesin agar
memudahkan dalam pengambilan pipa rod.
5. Buat saluran drainase dengan menggunakan cangkul untuk air pembuangan
dari dalam lubang bor dan di bawah kuda-kuda menuju pound yang telah
disediakan.
6. Simpan tong penampungan air di dekat pompa penghisap, masukkan selang
penghisap ke dalam tong penampungan.
7. Masukkan selang air supplay ke dalam tong penyimpanan.
8. Setting instalasi selang menuju mesin yang akan dipergunakan sebagai
pendingin mesin (coller).
9. Setting instalasi selang dari pompa menuju water swifel.
10.Pasang police line sebagai batas area kerja.
11.Lakukan pengecekan terhadap air radiator, kondisi oli, bahan bakar, accu.
12.Lakukan pengecekan terhadap mesin pompa air yang ada pada rig tersebut.
Menghidupkan mesin
Masukkan kunci mesin ke dalam lock.
Tarik gas mesin sesuai dengan kebutuhan.
Putar kunci searah jarum jam sampai pada akhir pemutaran sehingga mesin
melakukan starter.
Setelah mesin menyala, kecilkan kembali gas mesin.
Mengecek kondisi mesin
Lakukan pengecekan terhadap mesin, apakah gas mesin, rotary, up-down,
preasure, sliding, lubang meja foot clamp, winch, dan wireline berjalan dengan
baik.
Gerakkan tuas panel, lakukan masing-masing pada perangkat tuas dan lihat
kinerja mesin.
Pastikan seling winch dan wireline dalam kondisi baik dan tergulung rapi.
Pastikan roller pada menara bagian atas berfungsi dengan baik.
5. Lakukan pengecekan terhadap selang hosting plug dan mesin, mengenai
kebocoran oli dan mesin dalam kondisi yang baik.
Apabila terdapat permasalahan, segera laporkan kepada supervisor lapangan
atau mechanic untuk melakukan perbaikan terlebih dahulu.
Menyetel dudukan mesin pada pad
1. Gunakan gas kecil pada saat melakukan setting pendataran (leveling) mesin.
2. Gunakan waterpass untuk melihat apakah posisi mesin telah datar.
3. Pasang pipa rod HQ 1,5 meter pada sambungan sap dari gear box. Putar
berlawanan arah jarum jam pipa rod untuk menyambung pipa rod dengan sap
gear box.
4. Siapkan landasan jeck sebagai tumpuan pipa rod pada saat akan dilakukan
setting mesin.
5. Turunkan gear box, tepat pipa rod berada pada landasan jeck dengan hati-
hati. Lakukan preasure secara perlahan sehingga mesin bagian depan
terangkat.
6. Sesuaikan dengan kebutuhan untuk setting level mesin hingga posisi mesin
benar-benar datar.
7. Turunkan kembali mesin dengan cara mengangkat kembali gearbox secara
perlahan.
8. Lakukan pengecekan selalu dengan menggunakan waterpass.
9. Apabila posisi mesin telah datar, pasang patokpada mesin agartidak
bergerak pada saat melakukan penetrasi pemboran.
10.Pasang terpal untuk melindungi panas dan hujan.
11.Selanjutnya siap dilakukan pemboran coring
Membunyikan pompa air
1. Ambil tuas pemutar mesin pompa air yang ada pada pompa tersebut.
2. Besarkan gas pompa mesin air
3. Masukkan tuas pemutar pada tempat pemutaran mesin.
4. Tarik kopling ke arah atas dengan menggunakan tangan kiri.
5. Putar tuas pemutar searah jarum jam sekuat mungkin, posisi kepala pada
posisi aman, dagu berada di atas mesin.
6. Lepaskan tuas pemutar dan kopling secara bersamaan.
7. Atur gas pompa air sesuai dengan kebutuhan.
Melakukan pemboran awal (1 meter pertama)
Pada awal pemboran (1 meter pertama), penetrasi pemboran dilakukan tanpa
menggunakan core barrel, tetapi menggunakan pipa rod untuk mengambil
sampel.
Basahi tanah dengan menggunakan air secukupnya agar pipa rod dapat lebih
mudah masuk.
6. Olesi pipa rod bagian dalam lubang dengan menggunakan polimer
secukupnya untuk memudahkan pada saat pengeluaran sampel coring.
Lalu turunkan gear box dan tekan hingga pipa rod masuk, apabila dirasakan
agak keras, maka berikan air kembali dan putar rotary secara perlahan.
Lakukan penetrasi penusukan pada awal dengan pengambilan sampel
sebanyak 2 kali (setiap 0,5 meter) atau sebanyak3 kali (0,4 meter, 0,3 meter,
0,3 meter).
Pada setiap penetrasi yang dilakukan dengan interval total perhitungan setiap
1 meter. Misal dari kedalaman 0 meter ke 1 meter. Metode penetrasi dengan
cara seperti di atas.
Pada saat mengangkat sampel, angkat kembali gearbox, lepas pipa rod dari
sambungan sap gearbox. Jepit pipa rod dengan menggunakan lubang meja
foot clamp dan putar rotary berlawanan jarum jam sambil mengangkat
perlahan-lahan up-down.
Letakkan pipa rod di atas kuda-kuda, kemudian tahan menggunakan kunci
pipa.
Keluarkan sampel dengan mendorong ke dalam pipa rod dengan
menggunakan tongkat kayu yang diberi bantalan seukuran diameter pipa rod.
Menadah sampel coring dengan menggunakan pipa peralon penahan sampel.
Lakukan secara berulang sampai mendapat penetrasi interval 1 meter.
Pemasangan Inner tube
Pemasangan Inner tube pada core barrel di awal pemboran (tanpa
menggunakan pipa rod)
Angkat core barrel ke atas kuda-kuda yang dilakukan oleh dua orang.
Sebelum memasukkan inner tube ke dalam core barrel, oleskan polimer
secukupnya ke dalam lubang inner tube. Lakukan berulang-ulang dari bottom
menuju top, agar memudahkan dalam memudahkan sampel masukke dalam
inner tube.
Masukkan inner tube ke dalam core barrel. Dorong kuat-kuat dan lepaskan
secara cepat atau dorong dengan menggunakan relies. Pastikan inner tube
sampai pada dasar atau ujung dari core barrel bit diamond.
Pastikan ulang, angkat bagian bottom core barrel apakah posisi inner dalam
keadaan lending secara benar.
Pasang hosting plug pada core barrel bagian top, putar searah jarum jam.
Kemudian tarik winch secara perlahan dan arahkan menuju posisi di bawah
gear box.
Masukkan ke dalam lubang meja foot clamp dan jepit core barrel. Lepas
hosting plug dengan memutar berlawanan arah jarum jam.
Turun gear box hingga mengenai top core barrel, putar secara perlahan
sehingga sap gearbox masukke dalam top core barrel.
Lepaskan jepitan rod foot clamp, dan mulai lakukan penetrasi pemboran.
7. Pemasangan Inner tube pada core barrel untuk penetrasi berikutnya
1. Arahkan overshoot yang ada pada wireline ke arah inner tube yang dipandu
oleh crew drilling.
2. Hentakkan antara overshoot pada sparehead point inner tube.
3. Pasang salah satu ujung safety inner tube pada lubang back hand, kemudian
ujung berikutnya kaitkan pada ujung bagian atas overshoot (lintingan
wireline)
4. Pasang safety mangkok inner tube pada bagian bottom inner tube pada saat
mengangkat inner tube ke arah lubang pipa rod.
5. Tarik wireline dan arahkan ke pipa rod yang telah berada pada titik lubang
bor dengan posisi vertikal. Aktivitas ini diarahkan oleh crew drilling yang
dipandu oleh operator drilling.
6. Lepaskan safety mangkok inner tube sebelum memasukkan inner tube ke
dalam lubang pipa rod.
7. Apabila posisi inner tube sudah masuk kedalam pipa rod, lepaskan safety
inner tube satu per satu.
8. Turunkan inner tube pada lubang pipa. Turunkan hingga berada di dasar dan
pastikan sudah landing dengan benar.
9. Tegangkan terlebih dahulu wireline dengan menggunakan tangan kanan.
10.Masukkan belahan relies pada wireline dengan posisi belahan searah dengan
posisi kita dengan menggunakan tangan kiri dan tangan kanan digunakan
untuk memegang wireline. Hal ini dilakukan agarrelies tidak terlepas dari
wireline saat dijatuhkan.
11.Jatuhkan relies melalui wireline, hingga mengenai lifting dog yang ada pada
overshoot, sehingga antara overshoot dan sparehead point terlepas.
12.Tarik kembali overshoot yang ada pada wireline ke atas hingga keluar dari
lubang pipa lalu posisikan pada tempat yang aman.
13.Sliding gear box dan turunkan hingga sap gear box mengenai top pipa rod.
14.Sambungkan antara sap gear box dan pipa rod.
15.Lepaskan jepitan rod foot clamp.
16.Lalu lanjutkan lagi penetrasi pemboran.
Memasukkan core barrel ke dalam titik lubang bor dan memulai penetrasi
pemboran
1. Pemboran dengan menggunakan core barel dilakukan setelah kedalaman 1
meter.
2. Gerakkan tuas untuk mengulur winch dan arahkan hosting plug menuju top
core barrel.
3. Sambungkan dan pasang hosting plug pada top core barrel dengan cara
memutar searah jarum jam.
4. Dua orang crew drilling memegang core barrel dengan cara menggunakan
kedua tangan.
8. 5. Gerakkan tuas untuk menarik winch dan arahkan pada posisi lubang bor.
Posisi core barrel vertikal terhadap lubang bor.
6. Masukkan core barrel ke dalam lubang meja foot clamp.
7. Tariklah tuas untuk menjepit core barrel pada meja foot clamp.
8. Lakukan sliding gear box ke arah dalam, lalu turunkan secara perlahan, atur
hingga sap gear box masuk dalam top core barrel. Tarik tuas secara perlahan
sehingga sap gearbox masukke dalam core barrel.
9. Selanjutnya tarik tuas untuk melepaskan penjepit meja foot clamp.
10.Setelah lubang meja foot clamp penjepit dilepaskan, selanjutnya lakukan
penetrasi pemboran.
11.Buka kran air yang mengarah menuju water swifel.
12.Lakukan putaran tanpa menurunkan gear box dan melakukan preasure.
Lakukan hingga air keluar dari dalam lubang,
13.Setelah air keluar dari dalam lubang, buka kran pembuangan air yang ada
pada bypass system.
14.Tekan handle rotary, sehingga posisi rotary berputar searah jarum jam dan
lakukan penekanan (preasure) ke bawah dengan tekanan sesuai kebutuhan.
15.Lakukan penetrasi hingga interval penetrasi 1 meter (kecuali kondisi geologi,
penetrasi dapat dilakukan kurang dari 1 meter, tetapi total penetrasi harus 1
meter).
Mengangkat dan mengeluarkan sampel coring dari inner tube
Angkat gearbox, posisikan sambungan pipa pada posisi yang nyaman untuk
melakukan proses pembukaan pipa.
Tarik tuas untuk menjepit pipa / core barrel pada meja foot clamp.
Angkat gear box hingga memperoleh posisi sambungan pipa yang nyaman
untuk mengaitkan kunci pipa pada saat membuka pipa rod.
Rapatkan meja foot clamp untuk mengunci pipa rod atau core barrel, sehingga
core barrel tidak bergerak.
Gunakan kunci pipa ukuran 36 untuk membuka sambungan pipa rod. Lakukan
dengan posisi kaki dan tangan dengan benar pada saat membuka pipa dengan
menggunakan kunci. Lakukan dengan teknik hentakan yang kuat.
Letakkan kunci pipa pada posisi sambungan pipa rod, putar berlawanan arah
jarum jam. Lakukan dengan cara menyentak dan dilakukan secara bersamaan.
Apabila pipa rod sudah mulai berputar, cobalah untuk menekan tuas rotary
dan up-down secara bersamaan untuk memutar rotary berlawanan arah
jarum jam secara perlahan sambil mengangkat gearbox perlahan.
Apabila sap gear box sudah terlepas dari core barel, maka sliding core barrel
ke arah samping kiri mesin dengan menggerakkan panel sliding agar tidak
menggangu dalam proses pengangkatan inner tube dari dalam core barrel.
Turunkan wireline, tarik tuas untuk mengulur wireline dan masukkan
overshoot untuk mengait inner tube dalam corebarrel.
9. Selanjutnya tarik tuas untuk menarik wireline hingga ujung inner tube berada
pada posisi aman di atas mulud pipa rod.
Pasang salah satu ujung safety inner tube pada lubang back hand, kemudian
ujung berikutnya kaitkan pada ujung bagian atas overshoot (lintingan
wireline)
Pasang safety mangkok inner tube pada bagian bottom inner tube pada saat
mengangkat inner tube ke arah kuda-kuda.
Dua crew drilling memegang inner tube dan mengarahkan inner tube menuju
kuda-kuda yang sudah disiapkan.
Lepaskan overshoot pada ujung atas (sparehead point) dengan cara menekan
lifting dog dengan posisi jari ibu jari tangan dan jari telunjuksecara
bersamaan, kemudian tarik overshoot tersebut.
Setelah terlepas, posisikan overshoot pada posisi yang aman.
Pasang salah satu kunci farmalin pada ujung inner (core case) dan satu kunci
farmalin lain letakkan pada holding inner tube. Tahan pada bagian holding
dan putar dengan hentakan pada bagian core case. Setelah core case terbuka,
pindahkan kunci farmalin yang ada pada holding inner tube ke arah beck hand
dan kemudian kunci farmalin yang berada pada core case pindahkan kunci
tersebut pada holding inner tube. Kemudian lakukan hentakan untuk
membuka sambungan drat antara holding inner tube dan beck hand.
Apabila posisi drat sudah bergerak, salah satu crew menarik inner ke arah
belakang, kemudian putar beck hand berlawanan arah jarum jam dengan
menggunakan tangan kiri dan tangan kanan memegang ujung beck hand agar
tidak jatuh dan mudah terlepas dari sambungan kedua drat tersebut (antara
beck hand dan holding inner tube).
Lepaskan core case dan letakkan di atas core box.
Keluarkan sampel yang berada pada core case.
Sebelum memasang selang water block, masukkan piston ke dalam lubang
inner tube bagian atas. Posisikan piston dengan benar.
Pasangkan ujung selang water blockpada drat bagian atas (top) inner tube
kemudian putar inner tube searah jarum jam hingga rapat.
Kemudian buka kran ke arah water blockdan tutup kran ke arah water swifel
dan kran pembuangan sehingga air menekan keras pada inner tube yang
mendorong sampel pada spliter hingga keluar.
Tahan sampel dengan menggunakan pipa peralon penahan agar tidak jatuh ke
tanah.
Menyimpan sampel coring ke dalam core box
1. Lakukan koordinasi dengan driller untuk informasi penetrasi pemboran.
2. Pindahkan dan letakkan sampel coring dari peralon ke core box.
3. Pengaturan sampel dari atas ke bawah dan pisahkan sampel coring setiap
interval penetrasi 1 meter.
4. Pengaturan untuk sampel dari top ? botom yaitu dari sebelah kiri ? kanan.
10. 5. Berikan label pada sampel berisi keterangan informasi project, block, spasi
bor, from – to, dan recovery untuk masing-masing tiap penetrasi.
6. Lakukan pencatatan pada form recovery (control run) yang telah disediakan
untuk setiap melakukan penetrasi pada sampel yang dimasukkan.
Menyambung pipa rod
1. Tarik tuas, ulurkan winch dan arahkan hosting plug pada pipa rod yang
dipandu oleh crew drilling.
2. Pasang hosting plug pada pipa rod. Putar searah jarum jam untuk memasang
hosting plug dengan rapat.
3. Tarik tuas winch dan arahkan pipa rod menuju lubang bor dan posisikan
secara vertikal..
4. Sambungkan dan pasang secara manual pipa rod ke dalam pipa yang telah
berada pada lubang bor, kemudian putar searah jarum jam.
5. Buka meja foot clamp penjepit pipa rod, lalu turunkan perlahan winch
sehingga pipa rod berada di bawah posisi gear box.
6. Jepit kembali pipa rod dengan menggunakan meja foot clamp, kemudian
lepaskan hosting plug dari pipa.
7. Posisikan hosting plug ke tempat yang aman.
8. Tarik tuas untuk sliding gear box pada posisi di atas lubang, lalu tarik tuas up-
down untuk menurunkan gear box secara perlahan.
9. Arahkan sap gear box menuju pipa rod. Putar searah jarum jam secara
perlahan-lahan sehingga sambungan rapat.
10.Lepaskan lubang meja foot clamp penjepit dari pipa rod.
11.Selanjutnya kembali lakukan penetrasi pemboran.
Mengangkat dan melepas pipa rod
1. Naikkan terlebih dahulu gear box hingga posisi sambungan pipa nyaman
untuk di buka.
2. Rapatkan lubang meja foot clamp untuk mengunci pipa rod, sehingga pipa rod
tidak bergerak.
3. Gunakan kunci pipa ukuran 36 untuk membuka sambungan pipa rod. Pasang
kunci pipa pada sambungan bagian atas pipa rod, lakukan dengan posisi kaki
dan tangan dengan benar pada saat membuka pipa dengan menggunakan
kunci. Lakukan dengan teknik hentakan yang kuat. Putar berlawanan arah
jarum jam.
4. Apabila pipa rod sudah mulai berputar, tarik tuas rotary dan up-down secara
bersamaan untuk memutar rotary berlawanan arah jarum jam sambil
mengangkat gear box secara perlahan.
5. Apabila pipa rod sudah terlepas, tarik tuas untuk sliding gear box ke arah
samping kiri mesin untuk memudahkan dalam membuka membuka,
mengangkat, dan memindahkan pipa rod.
11. 6. Tarik tuas untuk ulurkan winch dan arahkan hosting plug pada bagian atas
(top) pipa rod.
7. Salah satu crew drilling memasang hosting plug pada bagian top pipa rod
dengan memutar searah jarum jam sampai benar-benar rapat.
8. Tarik tuas winch hingga posisi tegang, kemudian tarik tuas untuk membuka
meja foot clamp.
9. Tarik tuas winch untuk menaikkan pipa rod.
10.Posisikan sambungan kedua pipa rod hingga nyaman untuk di buka.
11.Rapatkan lubang meja foot clamp untuk mengunci pipa rod, sehingga pipa rod
tidak bergerak.
12.Gunakan kunci pipa ukuran 36 untuk membuka sambungan pipa rod. Pasang
kunci pipa pada sambungan bagian atas pipa rod, lakukan dengan posisi kaki
dan tangan dengan benar pada saat membuka pipa dengan menggunakan
kunci. Lakukan dengan teknik hentakan yang kuat. Putar berlawanan arah
jarum jam.
13.Salah satu crew drilling memutar pipa secara manual hingga pipa rod benar-
benar terlepas dari sambungan drat.
14.Setelah pipa rod terlepas dari sambungan, tarik tuas winch secara perlahan
kemudian ulurkan tuas winch secara perlahan sambil salah satu crew
mengarahkan ke tempat penyimpanan pipa (skit).
15.Lepaskan hosting plug yang berada pada pipa dengan cara memutar hosting
plug berlawanan arah jarum jam.
Gambar Tuas Hidrolik Mesin Bor Jacro 175/200.
12. Finishing
Pemboran dinyatakan finish apabila diputuskan oleh Wellsite atau telah pada
kedalaman finish safety.
Lakukan pengecekan total penetrasi kedalaman. Total kedalam adalah
”(Panjang pipa rod + Panjang Core Barrel) – Stick Up”
Apabila seluruh pipa sudah terangkat dan disimpan dalam skit, selanjutnya
rapikan dan bersihkan semua aksesoris alat bor.
Turunkan / rebahkan menara apabila hendak moving.
Tutup sampel dengan terpal atau langsung antar sampel menuju sample
house.
Rapikan daerah tempat pemboran yang telah terselesaikan.
Tutup kembali safety pound dengan tanah (pakai dozer).
Acuan
ISO 9001:2008
OHSAS 18001:2007
KEPMEN 555.K/26/M.PE/1995
Dokumen Pendukung
Daily Rig Check
PSCS-Drill Machine
SOP Laporan Kerusakan Alat (Usul Perbaikan)
Manual book Mesin Bor Tipe DFM Jacro