SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 5
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Khidir
Al-Khiḍr (Arab:‫ضر‬ ‫خ‬ ‫ال‬, Khaḍr, Khaḍer, Khaḍir) adalah seorang nabi misterius yang dituturkan
oleh Allah dalam Al-Qur'an dalam Surah Al-Kahfi ayat 65-82. Selain kisah tentang Nabi Khidir yang
mengajarkan tentang ilmu dan kebijaksanaan kepada Nabi Musa asal usul dan kisah lainnya
tentang Nabi Khidir tidak banyak disebutkan.
Dalam bukunya yang berjudul “Mystical Dimensions of Islam”, oleh penulis Annemarie Schimmel,
Khidr dianggap sebagai salah satu nabi dari empat nabi dalam kisah Islam dikenal sebagai ‘Sosok
yang tetap Hidup’ atau ‘Abadi’. Tiga lainnya adalah Idris, Ilyas, dan Isa .[1] Khidr abadi karena ia
dianggap telah meminum air kehidupan. Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa Khidr
adalah masih sama dengan seseorang yang bernama Elia.[2] Ia juga diidentifikasikan sebagaiSt.
George.[3] Di antara pendapat awal para cendikiawan Barat, Rodwell menyatakan bahwa “Karakter
Khidr dibentuk dari Yitro.”[4]
Dalam kisah literatur Islam, satu orang bisa bermacam-macam sebutan nama dan julukan yang
telah disandang oleh Khidr. Beberapa orang mengatakan Khidr adalah gelarnya; yang lainnya
menganggapnya sebagai nama julukan.[5] Khidr telah disamakan dengan St. George, dikenal
sebagai “Elia versi Muslim” dan juga dihubungkan dengan Pengembara abadi.[6] Para cendikiawan
telah menganggapnya dan mengkarakterkan sosoknya sebagai orang suci, nabi, pembimbing nabi
yang misterius dan lain lain.
Etimologi
Al-Khiḍr secara harfiah berarti 'Seseorang yang Hijau' melambangkan kesegaran jiwa, warna hijau
melambangkan kesegaran akan pengetahuan “berlarut langsung dari sumber kehidupan.” Dalam
situs Encyclopædia Britannica, dikatakan bahwa Khidr memiliki telah diberikan sebuah nama, yang
paling terkenal adalah Balyā bin Malkān.[7]
Genealogi
Menurut sebuah situs web, Khidr adalah sepupu Raja Dzul Qarnain dari pihak ibu.[8] Menurut Ibnu
Abbas, Khidr adalah seorang anak cucu Nabi Adam yang taat beribadah kepada Allah dan
ditangguhkan ajalnya.[9] Ibunya berasal dari Romawi sedangkan bapaknya keturunan
bangsa Parsi.[10]
Kemudian Mahmud al-Alusi menambahkan bahwa ia tidak membenarkan semua pendapat
mengenai riwayat asal usul Nabi Khidr, tetapi An-Nawawi mengatakan bahwa ia adalah seorang
putra raja.[11]
Biografi
Al-Khiḍr (kanan) dan Dzu al-Qarnayn (yang selalu dihubungkan dengan Alexander the Great), takjub dengan
penglihatannya terhadap seekor ikan air asin yang kembali hidup ketika ditaruh ke dalam Air Kehidupan.
Teguran Allah kepada Musa
Kisah Musa dan Khiḍr dituturkan oleh Al-Qur'an dalam Surah Al-Kahf ayat 65-82. Menurut Ibnu
Abbas, Ubay bin Ka'abmenceritakan bahawa dia mendengar Nabi Muhammad bersabda:
“Sesungguhnya pada suatu hari, Musa berdiri di khalayak Bani Israil lalu dia ditanya, “Siapakah
orang yang paling berilmu?” Jawab Nabi Musa, “Aku” Lalu Allah menegur Nabi Musa dengan firman-
Nya, “Sesungguhnya di sisi-Ku ada seorang hamba yang berada di pertemuan dua lautan dan dia
lebih berilmu daripada kamu.”
Lantas Musa pun bertanya, “Wahai Tuhanku, dimanakah aku dapat menemuinya?” Allah pun
berfirman, “Bawalah bersama-sama kamu seekor ikan di dalam sangkar dan sekiranya ikan tersebut
hilang, di situlah kamu akan bertemu dengan hamba-Ku itu.” Sesungguhnya teguran Allah itu
mencetuskan keinginan yang kuat dalam diri Nabi Musa untuk menemui hamba yang shalih itu. Di
samping itu, Nabi Musa juga ingin sekali mempelajari ilmu dari Hamba Allah tersebut.
Musa kemudiannya menunaikan perintah Allah itu dengan membawa ikan di dalam wadah dan
berangkat bersama-sama pembantunya yang juga merupakan murid dan pembantunya, Yusya bin
Nun.
Mereka berdua akhirnya sampai di sebuah batu dan memutuskan untuk beristirahat sejenak karena
telah menempuh perjalanan cukup jauh. Ikan yang mereka bawa di dalam wadah itu tiba-tiba
meronta-ronta dan selanjutnya terjatuh ke dalam air. Allah SWT membuatkan aliran air untuk
memudahkan ikan sampai ke laut. Yusya` tertegun memperhatikan kebesaran Allah menghidupkan
semula ikan yang telah mati itu.
Selepas menyaksikan peristiwa yang sungguh menakjubkan dan luar biasa itu, Yusya' tertidur dan
ketika terjaga, dia lupa untuk menceritakannya kepada Musa Mereka kemudiannya meneruskan lagi
perjalanan siang dan malamnya dan pada keesokan paginya,
“
Nabi Musa berkata kepada Yusya` “Bawalah ke mari makanan kita, sesungguhnya kita telah
merasa letih karena perjalanan kita ini.” (Surah Al-Kahfi : 62) ”
Ibn `Abbas berkata, “Nabi Musa sebenarnya tidak merasa letih sehingga baginda melewati tempat
yang diperintahkan oleh Allah supaya menemui hamba-Nya yang lebih berilmu itu.” Yusya’ berkata
kepada Nabi Musa,
“
“Tahukah guru bahwa ketika kita mencari tempat berlindung di batu tadi, sesungguhnya aku
lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak lain yang membuat aku lupa untuk
menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu kembali masuk kedalam laut itu dengan cara yang
amat aneh.” (Surah Al-Kahfi : 63) ”
Musa segera teringat sesuatu, bahwa mereka sebenarnya sudah menemukan tempat pertemuan
dengan hamba Allah yang sedang dicarinya tersebut. Kini, kedua-dua mereka berbalik arah untuk
kembali ke tempat tersebut yaitu di batu yang menjadi tempat persinggahan mereka sebelumnya,
tempat bertemunya dua buah lautan.
“
Musa berkata, “Itulah tempat yang kita cari.” Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka
semula. (Surah Al-Kahfi : 64) ”
Terdapat banyak pendapat tentang tempat pertemuan Musa dengan Khidir. Ada yang mengatakan
bahawa tempat tersebut adalah pertemuan Laut Romawidengan Parsia yaitu tempat
bertemunya Laut Merah dengan Samudra Hindia. Pendapat yang lain mengatakan bahwa lautan
tersebut terletak di tempat pertemuan antara Laut Roma dengan Lautan Atlantik. Di samping itu, ada
juga yang mengatakan bahwa lautan tersebut terletak di sebuah tempat yang bernama Ras
Muhammad yaitu antara Teluk Suez dengan Teluk Aqabah di Laut Merah.
Persyaratan belajar
Setibanya mereka di tempat yang dituju, mereka melihat seorang hamba Allah yang berjubah putih
bersih. Nabi Musa pun mengucapkan salam kepadanya. Khidir menjawab salamnya dan bertanya,
“Dari mana datangnya kesejahteraan di bumi yang tidak mempunyai kesejahteraan? Siapakah
kamu” Jawab Musa, “Aku adalah Musa.” Khidir bertanya lagi, “Musa dari Bani Isra’il?” Nabi Musa
menjawab, “Ya. Aku datang menemui tuan supaya tuan dapat mengajarkan sebagian ilmu dan
kebijaksanaan yang telah diajarkan kepada tuan.”
Khidir menegaskan, “Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup bersabar bersama-
samaku.” (Surah Al-Kahfi : 67) “Wahai Musa, sesungguhnya ilmu yang kumiliki ini ialah sebahagian
daripada ilmu karunia dari Allah yang diajarkan kepadaku tetapi tidak diajarkan kepadamu wahai
Musa. Kamu juga memiliki ilmu yang diajarkan kepadamu yang tidak kuketahuinya.”
“
Nabi Musa berkata, “Insya Allah tuan akan mendapati diriku sebagai seorang yang sabar dan
aku tidak akan menentang tuan dalam sesuatu urusan pun.” (Surah Al-Kahfi : 69) ”
“
Dia (Khidir) selanjutnya mengingatkan, “Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu
menanyakan kepadaku tentang sesuatu pun sehingga aku sendiri menerangkannya kepadamu.”
(Surah Al-Kahfi : 70) ”
Perjalanan Khidr dan Musa
Demikianlah seterusnya Musa mengikuti Khidir dan terjadilah beberapa peristiwa yang menguji diri
Musa yang telah berjanji bahawa baginda tidak akan bertanya sebab sesuatu tindakan diambil oleh
Nabi Khidir. Setiap tindakan Nabi Khidir itu dianggap aneh dan membuat Nabi Musa terperanjat.
Kejadian yang pertama adalah saat Nabi Khidir menghancurkan perahu yang ditumpangi mereka
bersama. Nabi Musa tidak kuasa untuk menahan hatinya untuk bertanya kepada Nabi Khidir. Nabi
Khidir memperingatkan janji Nabi Musa, dan akhirnya Nabi Musa meminta maaf karena
kalancangannya mengingkari janjinya untuk tidak bertanya terhadap setiap tindakan Nabi Khidir.
Selanjutnya setelah mereka sampai di suatu daratan, Nabi Khidir membunuh seorang anak yang
sedang bermain dengan kawan-kawannnya. Peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Nabi Khidir
tersebut membuat Nabi Musa tak kuasa untuk menanyakan hal tersebut kepada Nabi Khidir. Nabi
Khidir kembali mengingatkan janji Nabi Musa, dan dia diberi kesempatan terakhir untuk tidak
bertanya-tanya terhadap segala sesuatu yang dilakukan oleh Nabi Khidir, jika masih bertanya lagi
maka Nabi Musa harus rela untuk tidak mengikuti perjalanan bersama Nabi Khidir.
Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan hingga sampai disuatu wilayah perumahan. Mereka
kelelahan dan hendak meminta bantuan kepada penduduk sekitar. Namun sikap penduduk sekitar
tidak bersahabat dan tidak mau menerima kehadiran mereka, hal ini membuat Nabi Musa merasa
kesal terhadap penduduk itu. Setelah dikecewakan oleh penduduk, Nabi Khidir malah menyuruh
Nabi Musa untuk bersama-samanya memperbaiki tembok suatu rumah yang rusak di daerah
tersebut. Nabi Musa tidak kuasa kembali untuk bertanya terhadap sikap Nabi Khidir ini yang
membantu memperbaiki tembok rumah setelah penduduk menzalimi mereka. Akhirnya Nabi Khidir
menegaskan pada Nabi Musa bahwa dia tidak dapat menerima Nabi Musa untuk
menjadi muridnya dan Nabi Musa tidak diperkenankan untuk terus melanjutkan perjalannya
bersama dengan Nabi Khidir.
Selanjutnya Nabi Khidir menjelaskan mengapa dia melakukan hal-hal yang membuat Nabi Musa
bertanya. Kejadian pertama adalah Nabi Khidir menghancurkan perahu yang mereka tumpangi
karena perahu itu dimiliki oleh seorang yang miskin dan di daerah itu tinggallah seorang raja yang
suka merampas perahu miliki rakyatnya.
Kejadian yang kedua, Nabi Khidir menjelaskan bahwa dia membunuh seorang anak karena kedua
orang tuanya adalah pasangan yang beriman dan jika anak ini menjadi dewasa dapat mendorong
bapak dan ibunya menjadi orang yang sesat dan kufur. Kematian anak ini digantikan dengan anak
yang shalih dan lebih mengasihi kedua bapak-ibunya hingga ke anak cucunya.
Kejadian yang ketiga (terakhir), Nabi Khidir menjelaskan bahwa rumah yang dinding diperbaiki itu
adalah milik dua orang kakak beradik yatim yang tinggal di kota tersebut. Didalam rumah tersebut
tersimpan harta benda yang ditujukan untuk mereka berdua. Ayah kedua kakak beradik ini telah
meninggal dunia dan merupakan seorang yang shalih. Jika tembok rumah tersebut runtuh, maka
bisa dipastikan bahwa harta yang tersimpan tersebut akan ditemukan oleh orang-orang di kota itu
yang sebagian besar masih menyembah berhala, sedangkan kedua kakak beradik tersebut masih
cukup kecil untuk dapat mengelola peninggalan harta ayahnya. Dipercaya tempat tersebut berada di
negeri Antakya, Turki.
Akhirnya Nabi Musa sadar hikmah dari setiap perbuatan yang telah dikerjakan Nabi Khidir. Akhirya
mengerti pula Nabi Musa dan merasa amat bersyukur karena telah dipertemukan oleh Allah dengan
seorang hamba Allah yang shalih yang dapat mengajarkan kepadanya ilmu yang tidak dapat dituntut
atau dipelajari yaitu ilmu ladunni. Ilmu ini diberikan oleh Allah SWT kepada siapa saja yang
dikehendaki-Nya. Nabi Khidir yang bertindak sebagai seorang guru banyak memberikan nasihat dan
menyampaikan ilmu seperti yang diminta oleh Nabi Musa dan Nabi Musa menerima nasihat tersebut
dengan penuh rasa gembira.
Saat mereka di dalam perahu yang ditumpangi, datanglah seekor burung lalu hinggap di ujung
perahu itu. Burung itu meneguk air dengan paruhnya, lalu Nabi Khidir berkata, “Ilmuku dan ilmumu
tidak berbanding dengan ilmu Allah, Ilmu Allah tidak akan pernah berkurang seperti air laut ini
karena diteguk sedikit airnya oleh burung ini.”
Sebelum berpisah, Khidir berpesan kepada Musa: “Jadilah kamu seorang yang tersenyum dan
bukannya orang yang tertawa. Teruskanlah berdakwah dan janganlah berjalan tanpa tujuan.
Janganlah pula apabila kamu melakukan kekhilafan, berputus asa dengan kekhilafan yang telah
dilakukan itu. Menangislah disebabkan kekhilafan yang kamu lakukan, wahai Ibnu `Imran.”
Hikmah kisah Khidir
Dari kisah Khidir ini kita dapat mengambil pelajaran penting. Di antaranya adalah Ilmu merupakan
karunia Allah SWT, tidak ada seorang manusia pun yang boleh mengklaim bahwa dirinya lebih
berilmu dibanding yang lainnya. Hal ini dikarenakan ada ilmu yang merupakan anugrah dari Allah
SWT yang diberikan kepada seseorang tanpa harus mempelajarinya (Ilmu Ladunni, yaitu ilmu yang
dikhususkan bagi hamba-hamba Allah yang shalih dan terpilih)
Hikmah yang kedua adalah kita perlu bersabar dan tidak terburu-buru untuk mendapatkan
kebijaksanaan dari setiap peristiwa yang dialami. Hikmah ketiga adalah setiap murid harus
memelihara adab dengan gurunya. Setiap murid harus bersedia mendengar penjelasan seorang
guru dari awal hingga akhir sebelum nantinya dapat bertindak di luar perintah dari guru. Kisah Nabi
Khidir ini juga menunjukan bahwa Islam memberikan kedudukan yang sangat istimewa kepada
guru.
Catatan kaki
1. ^ Annemarie Schimmel, Mystical Dimensions of Islam, (Chapel Hill: University of North Carolina
Press. 1975), 202.
2. ^ “Muslim version of Elijah” George K. Anderson. The Legend of the Wandering Jew (Providence:
Brown University Press. 1965), 409; Exhaustive material on Khidr’s resemblance with Elijah is
presented in Friedlaenders “Khidr” in the Encyclopedia of Religion and Ethics (New York: Charles
Scribner’s Sons, 1915), 693-95.
3. ^ Peter L. Wilson, “The Green Man: The Trickster Figure in Sufism”, in Gnosis Magazine 1991, 23.
4. ^ On Rodwell, see W.M. Thackston Jr.. The Tales of the Prophets of al-Kisai /(Boston: Twayne
Publishers, 1978), xxiv.
5. ^ Alexander H. Krappe. The Science of Folklore (New York: Barnes and Noble Inc., 1930), 103.
6. ^ However, he refers to the Wandering Jew as Ahasver. See Haim Schwarzbaum. Biblical and Extra-
Biblical Legends, 17.
7. ^ al-Khidr disitus Encyclopædia Britannica
8. ^http://www.alhassanain.com/english/articles/articles/history_library/various_articles/zulqarnain/001.ht
ml
9. ^ Kitab Al Ifrad karya Daruquthani dan Ibnu Asakir riwayat Ibnu Abbas.
10. ^ Fathul Bari juz v1, halaman 310, Al Bidayah Wan Nihayah juz 1 hal 326 Ruhul Ma'ani juz xv hal
319.
11. ^ Mahmud al-Alusi berkata "Aku tidak membenarkan semua sumber yang menyatakan tentang
riwayat asal usul Khidir. Tetapi An Nawawi menyebutkan bahawa Khidr adalah putera raja". Fathul
Bari juz v1 hal 390.
Referensi
 Fuadi, Alwi, Nabi Khidir, LKis, Yogyakarta, 2007
 (Inggris) Khidr (al-Khadir)
 (Inggris) Khidr in Al-hadith
 (Inggris) Al-Khidr, The Green Man
 (Inggris) Khidr in the Islamic Tradition
 Keberadaan Khidr as. Sebuah Misteri: Kajian Riwayat-Riwayat Khidr as. dalam Hadîtš
 4 Nabi Yang Masih Hidup:Khidr, Ilyas, Isa dan Idris
 al-Khidr

Más contenido relacionado

Was ist angesagt?

Halaman III
Halaman IIIHalaman III
Halaman IIIsinug18
 
Asbabun nuzul imam al wahidi
Asbabun nuzul imam al wahidiAsbabun nuzul imam al wahidi
Asbabun nuzul imam al wahidielra
 
Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 2-6-2021
Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 2-6-2021Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 2-6-2021
Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 2-6-2021aminsuhadi1
 
Id the protective_fortress
Id the protective_fortressId the protective_fortress
Id the protective_fortressLoveofpeople
 
Dalil sambutan maulid rasul
Dalil sambutan maulid rasulDalil sambutan maulid rasul
Dalil sambutan maulid rasulSamsul Huda
 
Bersegera Melaksanakan Syariat v3
Bersegera Melaksanakan Syariat v3Bersegera Melaksanakan Syariat v3
Bersegera Melaksanakan Syariat v3Erwin Wahyu
 
Sunnah nabi muhammad saw
Sunnah nabi muhammad sawSunnah nabi muhammad saw
Sunnah nabi muhammad sawRusli Harby
 
Eksistensi nabi muhammad sebagai nabi terakhir
Eksistensi nabi muhammad sebagai nabi terakhirEksistensi nabi muhammad sebagai nabi terakhir
Eksistensi nabi muhammad sebagai nabi terakhirSang Pendosa
 
Ceramah israk mikraj versi 2
Ceramah israk mikraj versi 2Ceramah israk mikraj versi 2
Ceramah israk mikraj versi 2abulll
 

Was ist angesagt? (15)

Halaman III
Halaman IIIHalaman III
Halaman III
 
Asbabun nuzul imam al wahidi
Asbabun nuzul imam al wahidiAsbabun nuzul imam al wahidi
Asbabun nuzul imam al wahidi
 
Sirah Nabawiyah
Sirah NabawiyahSirah Nabawiyah
Sirah Nabawiyah
 
Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 2-6-2021
Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 2-6-2021Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 2-6-2021
Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 2-6-2021
 
2. teks israk mikraj
2. teks israk mikraj2. teks israk mikraj
2. teks israk mikraj
 
Perintah untuk umrah
Perintah untuk umrahPerintah untuk umrah
Perintah untuk umrah
 
74 penjaminan syariah
74 penjaminan syariah74 penjaminan syariah
74 penjaminan syariah
 
Id the protective_fortress
Id the protective_fortressId the protective_fortress
Id the protective_fortress
 
Dalil sambutan maulid rasul
Dalil sambutan maulid rasulDalil sambutan maulid rasul
Dalil sambutan maulid rasul
 
Sejarah perang badar
Sejarah perang badarSejarah perang badar
Sejarah perang badar
 
Bersegera Melaksanakan Syariat v3
Bersegera Melaksanakan Syariat v3Bersegera Melaksanakan Syariat v3
Bersegera Melaksanakan Syariat v3
 
Sunnah nabi muhammad saw
Sunnah nabi muhammad sawSunnah nabi muhammad saw
Sunnah nabi muhammad saw
 
Eksistensi nabi muhammad sebagai nabi terakhir
Eksistensi nabi muhammad sebagai nabi terakhirEksistensi nabi muhammad sebagai nabi terakhir
Eksistensi nabi muhammad sebagai nabi terakhir
 
Perintah tentang shalat
Perintah tentang  shalatPerintah tentang  shalat
Perintah tentang shalat
 
Ceramah israk mikraj versi 2
Ceramah israk mikraj versi 2Ceramah israk mikraj versi 2
Ceramah israk mikraj versi 2
 

Ähnlich wie Khidir

Sejarah Nabi Muhammad SAW hijrah ke yatsrib
Sejarah Nabi  Muhammad SAW hijrah ke yatsribSejarah Nabi  Muhammad SAW hijrah ke yatsrib
Sejarah Nabi Muhammad SAW hijrah ke yatsribstephan EL'wiin Shaarawy
 
Dakwah rasulullah periode madinah
Dakwah rasulullah periode madinahDakwah rasulullah periode madinah
Dakwah rasulullah periode madinahBaha Zarkhoviche
 
Tafsir surah al kahfi ayat 66 88
Tafsir surah al kahfi ayat 66 88Tafsir surah al kahfi ayat 66 88
Tafsir surah al kahfi ayat 66 88fathonisudirman
 
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 11
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 11Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 11
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 11sitisarahrahmania
 
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1dayat7
 
Kelahiran nabi
Kelahiran nabiKelahiran nabi
Kelahiran nabiselikurfa
 
7.08 sejarah nabi muhammad smt 1
7.08 sejarah nabi muhammad smt 17.08 sejarah nabi muhammad smt 1
7.08 sejarah nabi muhammad smt 1Rizal Anwar
 
Dakwah nabi muhammad saw di madinah oleh Debby Feramitha
Dakwah nabi muhammad saw di madinah oleh Debby FeramithaDakwah nabi muhammad saw di madinah oleh Debby Feramitha
Dakwah nabi muhammad saw di madinah oleh Debby Feramithadebby21121997
 
Ppt bab 8 (sejarah nabi muhammad saw)
Ppt bab 8 (sejarah nabi muhammad saw)Ppt bab 8 (sejarah nabi muhammad saw)
Ppt bab 8 (sejarah nabi muhammad saw)BangFaeshal
 
Maulidur rasul sya
Maulidur rasul syaMaulidur rasul sya
Maulidur rasul syazali6138
 
Maulidur rasul sya
Maulidur rasul syaMaulidur rasul sya
Maulidur rasul syahashidah
 
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’ANMakalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’ANSri Wiji Lestari
 
Kisah Nabi Musa
Kisah Nabi MusaKisah Nabi Musa
Kisah Nabi MusaAzrin My
 
[SKI] PERADABAN BANGSA ARAB SEBELUM ISLAM
[SKI] PERADABAN BANGSA ARAB SEBELUM ISLAM[SKI] PERADABAN BANGSA ARAB SEBELUM ISLAM
[SKI] PERADABAN BANGSA ARAB SEBELUM ISLAMEM Nasrul
 

Ähnlich wie Khidir (20)

Sejarah Nabi Muhammad SAW hijrah ke yatsrib
Sejarah Nabi  Muhammad SAW hijrah ke yatsribSejarah Nabi  Muhammad SAW hijrah ke yatsrib
Sejarah Nabi Muhammad SAW hijrah ke yatsrib
 
Dakwah rasulullah periode madinah
Dakwah rasulullah periode madinahDakwah rasulullah periode madinah
Dakwah rasulullah periode madinah
 
Tafsir surah al kahfi ayat 66 88
Tafsir surah al kahfi ayat 66 88Tafsir surah al kahfi ayat 66 88
Tafsir surah al kahfi ayat 66 88
 
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 11
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 11Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 11
Kelas 07 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Bab 11
 
Kodifikasi Hadits : Periode 3
Kodifikasi Hadits  : Periode 3Kodifikasi Hadits  : Periode 3
Kodifikasi Hadits : Periode 3
 
A.J> Wensinck
A.J> WensinckA.J> Wensinck
A.J> Wensinck
 
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
 
Kelahiran nabi
Kelahiran nabiKelahiran nabi
Kelahiran nabi
 
7.08 sejarah nabi muhammad smt 1
7.08 sejarah nabi muhammad smt 17.08 sejarah nabi muhammad smt 1
7.08 sejarah nabi muhammad smt 1
 
qus bin sa'adah
qus bin sa'adahqus bin sa'adah
qus bin sa'adah
 
Bab xi
Bab xiBab xi
Bab xi
 
Dakwah nabi muhammad saw di madinah oleh Debby Feramitha
Dakwah nabi muhammad saw di madinah oleh Debby FeramithaDakwah nabi muhammad saw di madinah oleh Debby Feramitha
Dakwah nabi muhammad saw di madinah oleh Debby Feramitha
 
Horizon baru
Horizon baruHorizon baru
Horizon baru
 
Ppt bab 8 (sejarah nabi muhammad saw)
Ppt bab 8 (sejarah nabi muhammad saw)Ppt bab 8 (sejarah nabi muhammad saw)
Ppt bab 8 (sejarah nabi muhammad saw)
 
Maulidur rasul sya
Maulidur rasul syaMaulidur rasul sya
Maulidur rasul sya
 
Maulidur rasul sya
Maulidur rasul syaMaulidur rasul sya
Maulidur rasul sya
 
A.J. Wensink
A.J. WensinkA.J. Wensink
A.J. Wensink
 
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’ANMakalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
 
Kisah Nabi Musa
Kisah Nabi MusaKisah Nabi Musa
Kisah Nabi Musa
 
[SKI] PERADABAN BANGSA ARAB SEBELUM ISLAM
[SKI] PERADABAN BANGSA ARAB SEBELUM ISLAM[SKI] PERADABAN BANGSA ARAB SEBELUM ISLAM
[SKI] PERADABAN BANGSA ARAB SEBELUM ISLAM
 

Mehr von Erman Hidayat

Terjemah kitab-maulid-diba
Terjemah kitab-maulid-dibaTerjemah kitab-maulid-diba
Terjemah kitab-maulid-dibaErman Hidayat
 
9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allah
9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allah9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allah
9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allahErman Hidayat
 
9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktu
9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktu9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktu
9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktuErman Hidayat
 
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninyaErman Hidayat
 
4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalah
4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalah4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalah
4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalahErman Hidayat
 
5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swt
5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swt5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swt
5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swtErman Hidayat
 
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah Erman Hidayat
 
3 waktu utama membaca ayat kursi
3 waktu utama membaca ayat kursi3 waktu utama membaca ayat kursi
3 waktu utama membaca ayat kursiErman Hidayat
 
3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikan
3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikan3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikan
3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikanErman Hidayat
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled PresentationErman Hidayat
 
Kisah malaikat seribu tangan
Kisah malaikat seribu tanganKisah malaikat seribu tangan
Kisah malaikat seribu tanganErman Hidayat
 
Kisah malaikat maut dan nabi ibrahim as
Kisah malaikat maut dan nabi ibrahim asKisah malaikat maut dan nabi ibrahim as
Kisah malaikat maut dan nabi ibrahim asErman Hidayat
 
Kisah lelaki yang melaknat iblis
Kisah lelaki yang melaknat iblisKisah lelaki yang melaknat iblis
Kisah lelaki yang melaknat iblisErman Hidayat
 
Kisah kemurahan hati mendatangkan rezeki
Kisah kemurahan hati mendatangkan rezekiKisah kemurahan hati mendatangkan rezeki
Kisah kemurahan hati mendatangkan rezekiErman Hidayat
 
Kisah kelahiran nabi muhammad
Kisah kelahiran nabi muhammadKisah kelahiran nabi muhammad
Kisah kelahiran nabi muhammadErman Hidayat
 
Kisah hikmah besi dan air
Kisah hikmah besi dan airKisah hikmah besi dan air
Kisah hikmah besi dan airErman Hidayat
 
Kisah cinta ketika kapal di ujung bahaya
Kisah cinta ketika kapal di ujung bahayaKisah cinta ketika kapal di ujung bahaya
Kisah cinta ketika kapal di ujung bahayaErman Hidayat
 

Mehr von Erman Hidayat (20)

Terjemah kitab-maulid-diba
Terjemah kitab-maulid-dibaTerjemah kitab-maulid-diba
Terjemah kitab-maulid-diba
 
9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allah
9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allah9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allah
9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allah
 
9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktu
9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktu9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktu
9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktu
 
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya
 
4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalah
4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalah4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalah
4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalah
 
5 wasiat
5 wasiat5 wasiat
5 wasiat
 
5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swt
5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swt5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swt
5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swt
 
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
 
3 waktu utama membaca ayat kursi
3 waktu utama membaca ayat kursi3 waktu utama membaca ayat kursi
3 waktu utama membaca ayat kursi
 
3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikan
3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikan3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikan
3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikan
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Kisah malaikat seribu tangan
Kisah malaikat seribu tanganKisah malaikat seribu tangan
Kisah malaikat seribu tangan
 
Kisah malaikat maut dan nabi ibrahim as
Kisah malaikat maut dan nabi ibrahim asKisah malaikat maut dan nabi ibrahim as
Kisah malaikat maut dan nabi ibrahim as
 
Kisah lelaki yang melaknat iblis
Kisah lelaki yang melaknat iblisKisah lelaki yang melaknat iblis
Kisah lelaki yang melaknat iblis
 
Kisah koin penyok
Kisah koin penyokKisah koin penyok
Kisah koin penyok
 
Kisah kemurahan hati mendatangkan rezeki
Kisah kemurahan hati mendatangkan rezekiKisah kemurahan hati mendatangkan rezeki
Kisah kemurahan hati mendatangkan rezeki
 
Kisah kelahiran nabi muhammad
Kisah kelahiran nabi muhammadKisah kelahiran nabi muhammad
Kisah kelahiran nabi muhammad
 
Kisah hikmah besi dan air
Kisah hikmah besi dan airKisah hikmah besi dan air
Kisah hikmah besi dan air
 
Kisah cinta ketika kapal di ujung bahaya
Kisah cinta ketika kapal di ujung bahayaKisah cinta ketika kapal di ujung bahaya
Kisah cinta ketika kapal di ujung bahaya
 
Kiat meraih ilmu
Kiat meraih ilmuKiat meraih ilmu
Kiat meraih ilmu
 

Khidir

  • 1. Khidir Al-Khiḍr (Arab:‫ضر‬ ‫خ‬ ‫ال‬, Khaḍr, Khaḍer, Khaḍir) adalah seorang nabi misterius yang dituturkan oleh Allah dalam Al-Qur'an dalam Surah Al-Kahfi ayat 65-82. Selain kisah tentang Nabi Khidir yang mengajarkan tentang ilmu dan kebijaksanaan kepada Nabi Musa asal usul dan kisah lainnya tentang Nabi Khidir tidak banyak disebutkan. Dalam bukunya yang berjudul “Mystical Dimensions of Islam”, oleh penulis Annemarie Schimmel, Khidr dianggap sebagai salah satu nabi dari empat nabi dalam kisah Islam dikenal sebagai ‘Sosok yang tetap Hidup’ atau ‘Abadi’. Tiga lainnya adalah Idris, Ilyas, dan Isa .[1] Khidr abadi karena ia dianggap telah meminum air kehidupan. Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa Khidr adalah masih sama dengan seseorang yang bernama Elia.[2] Ia juga diidentifikasikan sebagaiSt. George.[3] Di antara pendapat awal para cendikiawan Barat, Rodwell menyatakan bahwa “Karakter Khidr dibentuk dari Yitro.”[4] Dalam kisah literatur Islam, satu orang bisa bermacam-macam sebutan nama dan julukan yang telah disandang oleh Khidr. Beberapa orang mengatakan Khidr adalah gelarnya; yang lainnya menganggapnya sebagai nama julukan.[5] Khidr telah disamakan dengan St. George, dikenal sebagai “Elia versi Muslim” dan juga dihubungkan dengan Pengembara abadi.[6] Para cendikiawan telah menganggapnya dan mengkarakterkan sosoknya sebagai orang suci, nabi, pembimbing nabi yang misterius dan lain lain. Etimologi Al-Khiḍr secara harfiah berarti 'Seseorang yang Hijau' melambangkan kesegaran jiwa, warna hijau melambangkan kesegaran akan pengetahuan “berlarut langsung dari sumber kehidupan.” Dalam situs Encyclopædia Britannica, dikatakan bahwa Khidr memiliki telah diberikan sebuah nama, yang paling terkenal adalah Balyā bin Malkān.[7] Genealogi Menurut sebuah situs web, Khidr adalah sepupu Raja Dzul Qarnain dari pihak ibu.[8] Menurut Ibnu Abbas, Khidr adalah seorang anak cucu Nabi Adam yang taat beribadah kepada Allah dan ditangguhkan ajalnya.[9] Ibunya berasal dari Romawi sedangkan bapaknya keturunan bangsa Parsi.[10] Kemudian Mahmud al-Alusi menambahkan bahwa ia tidak membenarkan semua pendapat mengenai riwayat asal usul Nabi Khidr, tetapi An-Nawawi mengatakan bahwa ia adalah seorang putra raja.[11] Biografi Al-Khiḍr (kanan) dan Dzu al-Qarnayn (yang selalu dihubungkan dengan Alexander the Great), takjub dengan penglihatannya terhadap seekor ikan air asin yang kembali hidup ketika ditaruh ke dalam Air Kehidupan. Teguran Allah kepada Musa Kisah Musa dan Khiḍr dituturkan oleh Al-Qur'an dalam Surah Al-Kahf ayat 65-82. Menurut Ibnu Abbas, Ubay bin Ka'abmenceritakan bahawa dia mendengar Nabi Muhammad bersabda: “Sesungguhnya pada suatu hari, Musa berdiri di khalayak Bani Israil lalu dia ditanya, “Siapakah orang yang paling berilmu?” Jawab Nabi Musa, “Aku” Lalu Allah menegur Nabi Musa dengan firman- Nya, “Sesungguhnya di sisi-Ku ada seorang hamba yang berada di pertemuan dua lautan dan dia lebih berilmu daripada kamu.”
  • 2. Lantas Musa pun bertanya, “Wahai Tuhanku, dimanakah aku dapat menemuinya?” Allah pun berfirman, “Bawalah bersama-sama kamu seekor ikan di dalam sangkar dan sekiranya ikan tersebut hilang, di situlah kamu akan bertemu dengan hamba-Ku itu.” Sesungguhnya teguran Allah itu mencetuskan keinginan yang kuat dalam diri Nabi Musa untuk menemui hamba yang shalih itu. Di samping itu, Nabi Musa juga ingin sekali mempelajari ilmu dari Hamba Allah tersebut. Musa kemudiannya menunaikan perintah Allah itu dengan membawa ikan di dalam wadah dan berangkat bersama-sama pembantunya yang juga merupakan murid dan pembantunya, Yusya bin Nun. Mereka berdua akhirnya sampai di sebuah batu dan memutuskan untuk beristirahat sejenak karena telah menempuh perjalanan cukup jauh. Ikan yang mereka bawa di dalam wadah itu tiba-tiba meronta-ronta dan selanjutnya terjatuh ke dalam air. Allah SWT membuatkan aliran air untuk memudahkan ikan sampai ke laut. Yusya` tertegun memperhatikan kebesaran Allah menghidupkan semula ikan yang telah mati itu. Selepas menyaksikan peristiwa yang sungguh menakjubkan dan luar biasa itu, Yusya' tertidur dan ketika terjaga, dia lupa untuk menceritakannya kepada Musa Mereka kemudiannya meneruskan lagi perjalanan siang dan malamnya dan pada keesokan paginya, “ Nabi Musa berkata kepada Yusya` “Bawalah ke mari makanan kita, sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini.” (Surah Al-Kahfi : 62) ” Ibn `Abbas berkata, “Nabi Musa sebenarnya tidak merasa letih sehingga baginda melewati tempat yang diperintahkan oleh Allah supaya menemui hamba-Nya yang lebih berilmu itu.” Yusya’ berkata kepada Nabi Musa, “ “Tahukah guru bahwa ketika kita mencari tempat berlindung di batu tadi, sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak lain yang membuat aku lupa untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu kembali masuk kedalam laut itu dengan cara yang amat aneh.” (Surah Al-Kahfi : 63) ” Musa segera teringat sesuatu, bahwa mereka sebenarnya sudah menemukan tempat pertemuan dengan hamba Allah yang sedang dicarinya tersebut. Kini, kedua-dua mereka berbalik arah untuk kembali ke tempat tersebut yaitu di batu yang menjadi tempat persinggahan mereka sebelumnya, tempat bertemunya dua buah lautan. “ Musa berkata, “Itulah tempat yang kita cari.” Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. (Surah Al-Kahfi : 64) ” Terdapat banyak pendapat tentang tempat pertemuan Musa dengan Khidir. Ada yang mengatakan bahawa tempat tersebut adalah pertemuan Laut Romawidengan Parsia yaitu tempat bertemunya Laut Merah dengan Samudra Hindia. Pendapat yang lain mengatakan bahwa lautan tersebut terletak di tempat pertemuan antara Laut Roma dengan Lautan Atlantik. Di samping itu, ada juga yang mengatakan bahwa lautan tersebut terletak di sebuah tempat yang bernama Ras Muhammad yaitu antara Teluk Suez dengan Teluk Aqabah di Laut Merah. Persyaratan belajar Setibanya mereka di tempat yang dituju, mereka melihat seorang hamba Allah yang berjubah putih bersih. Nabi Musa pun mengucapkan salam kepadanya. Khidir menjawab salamnya dan bertanya, “Dari mana datangnya kesejahteraan di bumi yang tidak mempunyai kesejahteraan? Siapakah kamu” Jawab Musa, “Aku adalah Musa.” Khidir bertanya lagi, “Musa dari Bani Isra’il?” Nabi Musa
  • 3. menjawab, “Ya. Aku datang menemui tuan supaya tuan dapat mengajarkan sebagian ilmu dan kebijaksanaan yang telah diajarkan kepada tuan.” Khidir menegaskan, “Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup bersabar bersama- samaku.” (Surah Al-Kahfi : 67) “Wahai Musa, sesungguhnya ilmu yang kumiliki ini ialah sebahagian daripada ilmu karunia dari Allah yang diajarkan kepadaku tetapi tidak diajarkan kepadamu wahai Musa. Kamu juga memiliki ilmu yang diajarkan kepadamu yang tidak kuketahuinya.” “ Nabi Musa berkata, “Insya Allah tuan akan mendapati diriku sebagai seorang yang sabar dan aku tidak akan menentang tuan dalam sesuatu urusan pun.” (Surah Al-Kahfi : 69) ” “ Dia (Khidir) selanjutnya mengingatkan, “Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu pun sehingga aku sendiri menerangkannya kepadamu.” (Surah Al-Kahfi : 70) ” Perjalanan Khidr dan Musa Demikianlah seterusnya Musa mengikuti Khidir dan terjadilah beberapa peristiwa yang menguji diri Musa yang telah berjanji bahawa baginda tidak akan bertanya sebab sesuatu tindakan diambil oleh Nabi Khidir. Setiap tindakan Nabi Khidir itu dianggap aneh dan membuat Nabi Musa terperanjat. Kejadian yang pertama adalah saat Nabi Khidir menghancurkan perahu yang ditumpangi mereka bersama. Nabi Musa tidak kuasa untuk menahan hatinya untuk bertanya kepada Nabi Khidir. Nabi Khidir memperingatkan janji Nabi Musa, dan akhirnya Nabi Musa meminta maaf karena kalancangannya mengingkari janjinya untuk tidak bertanya terhadap setiap tindakan Nabi Khidir. Selanjutnya setelah mereka sampai di suatu daratan, Nabi Khidir membunuh seorang anak yang sedang bermain dengan kawan-kawannnya. Peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Nabi Khidir tersebut membuat Nabi Musa tak kuasa untuk menanyakan hal tersebut kepada Nabi Khidir. Nabi Khidir kembali mengingatkan janji Nabi Musa, dan dia diberi kesempatan terakhir untuk tidak bertanya-tanya terhadap segala sesuatu yang dilakukan oleh Nabi Khidir, jika masih bertanya lagi maka Nabi Musa harus rela untuk tidak mengikuti perjalanan bersama Nabi Khidir. Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan hingga sampai disuatu wilayah perumahan. Mereka kelelahan dan hendak meminta bantuan kepada penduduk sekitar. Namun sikap penduduk sekitar tidak bersahabat dan tidak mau menerima kehadiran mereka, hal ini membuat Nabi Musa merasa kesal terhadap penduduk itu. Setelah dikecewakan oleh penduduk, Nabi Khidir malah menyuruh Nabi Musa untuk bersama-samanya memperbaiki tembok suatu rumah yang rusak di daerah tersebut. Nabi Musa tidak kuasa kembali untuk bertanya terhadap sikap Nabi Khidir ini yang membantu memperbaiki tembok rumah setelah penduduk menzalimi mereka. Akhirnya Nabi Khidir menegaskan pada Nabi Musa bahwa dia tidak dapat menerima Nabi Musa untuk menjadi muridnya dan Nabi Musa tidak diperkenankan untuk terus melanjutkan perjalannya bersama dengan Nabi Khidir. Selanjutnya Nabi Khidir menjelaskan mengapa dia melakukan hal-hal yang membuat Nabi Musa bertanya. Kejadian pertama adalah Nabi Khidir menghancurkan perahu yang mereka tumpangi karena perahu itu dimiliki oleh seorang yang miskin dan di daerah itu tinggallah seorang raja yang suka merampas perahu miliki rakyatnya. Kejadian yang kedua, Nabi Khidir menjelaskan bahwa dia membunuh seorang anak karena kedua orang tuanya adalah pasangan yang beriman dan jika anak ini menjadi dewasa dapat mendorong bapak dan ibunya menjadi orang yang sesat dan kufur. Kematian anak ini digantikan dengan anak yang shalih dan lebih mengasihi kedua bapak-ibunya hingga ke anak cucunya. Kejadian yang ketiga (terakhir), Nabi Khidir menjelaskan bahwa rumah yang dinding diperbaiki itu adalah milik dua orang kakak beradik yatim yang tinggal di kota tersebut. Didalam rumah tersebut
  • 4. tersimpan harta benda yang ditujukan untuk mereka berdua. Ayah kedua kakak beradik ini telah meninggal dunia dan merupakan seorang yang shalih. Jika tembok rumah tersebut runtuh, maka bisa dipastikan bahwa harta yang tersimpan tersebut akan ditemukan oleh orang-orang di kota itu yang sebagian besar masih menyembah berhala, sedangkan kedua kakak beradik tersebut masih cukup kecil untuk dapat mengelola peninggalan harta ayahnya. Dipercaya tempat tersebut berada di negeri Antakya, Turki. Akhirnya Nabi Musa sadar hikmah dari setiap perbuatan yang telah dikerjakan Nabi Khidir. Akhirya mengerti pula Nabi Musa dan merasa amat bersyukur karena telah dipertemukan oleh Allah dengan seorang hamba Allah yang shalih yang dapat mengajarkan kepadanya ilmu yang tidak dapat dituntut atau dipelajari yaitu ilmu ladunni. Ilmu ini diberikan oleh Allah SWT kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Nabi Khidir yang bertindak sebagai seorang guru banyak memberikan nasihat dan menyampaikan ilmu seperti yang diminta oleh Nabi Musa dan Nabi Musa menerima nasihat tersebut dengan penuh rasa gembira. Saat mereka di dalam perahu yang ditumpangi, datanglah seekor burung lalu hinggap di ujung perahu itu. Burung itu meneguk air dengan paruhnya, lalu Nabi Khidir berkata, “Ilmuku dan ilmumu tidak berbanding dengan ilmu Allah, Ilmu Allah tidak akan pernah berkurang seperti air laut ini karena diteguk sedikit airnya oleh burung ini.” Sebelum berpisah, Khidir berpesan kepada Musa: “Jadilah kamu seorang yang tersenyum dan bukannya orang yang tertawa. Teruskanlah berdakwah dan janganlah berjalan tanpa tujuan. Janganlah pula apabila kamu melakukan kekhilafan, berputus asa dengan kekhilafan yang telah dilakukan itu. Menangislah disebabkan kekhilafan yang kamu lakukan, wahai Ibnu `Imran.” Hikmah kisah Khidir Dari kisah Khidir ini kita dapat mengambil pelajaran penting. Di antaranya adalah Ilmu merupakan karunia Allah SWT, tidak ada seorang manusia pun yang boleh mengklaim bahwa dirinya lebih berilmu dibanding yang lainnya. Hal ini dikarenakan ada ilmu yang merupakan anugrah dari Allah SWT yang diberikan kepada seseorang tanpa harus mempelajarinya (Ilmu Ladunni, yaitu ilmu yang dikhususkan bagi hamba-hamba Allah yang shalih dan terpilih) Hikmah yang kedua adalah kita perlu bersabar dan tidak terburu-buru untuk mendapatkan kebijaksanaan dari setiap peristiwa yang dialami. Hikmah ketiga adalah setiap murid harus memelihara adab dengan gurunya. Setiap murid harus bersedia mendengar penjelasan seorang guru dari awal hingga akhir sebelum nantinya dapat bertindak di luar perintah dari guru. Kisah Nabi Khidir ini juga menunjukan bahwa Islam memberikan kedudukan yang sangat istimewa kepada guru. Catatan kaki 1. ^ Annemarie Schimmel, Mystical Dimensions of Islam, (Chapel Hill: University of North Carolina Press. 1975), 202. 2. ^ “Muslim version of Elijah” George K. Anderson. The Legend of the Wandering Jew (Providence: Brown University Press. 1965), 409; Exhaustive material on Khidr’s resemblance with Elijah is presented in Friedlaenders “Khidr” in the Encyclopedia of Religion and Ethics (New York: Charles Scribner’s Sons, 1915), 693-95. 3. ^ Peter L. Wilson, “The Green Man: The Trickster Figure in Sufism”, in Gnosis Magazine 1991, 23.
  • 5. 4. ^ On Rodwell, see W.M. Thackston Jr.. The Tales of the Prophets of al-Kisai /(Boston: Twayne Publishers, 1978), xxiv. 5. ^ Alexander H. Krappe. The Science of Folklore (New York: Barnes and Noble Inc., 1930), 103. 6. ^ However, he refers to the Wandering Jew as Ahasver. See Haim Schwarzbaum. Biblical and Extra- Biblical Legends, 17. 7. ^ al-Khidr disitus Encyclopædia Britannica 8. ^http://www.alhassanain.com/english/articles/articles/history_library/various_articles/zulqarnain/001.ht ml 9. ^ Kitab Al Ifrad karya Daruquthani dan Ibnu Asakir riwayat Ibnu Abbas. 10. ^ Fathul Bari juz v1, halaman 310, Al Bidayah Wan Nihayah juz 1 hal 326 Ruhul Ma'ani juz xv hal 319. 11. ^ Mahmud al-Alusi berkata "Aku tidak membenarkan semua sumber yang menyatakan tentang riwayat asal usul Khidir. Tetapi An Nawawi menyebutkan bahawa Khidr adalah putera raja". Fathul Bari juz v1 hal 390. Referensi  Fuadi, Alwi, Nabi Khidir, LKis, Yogyakarta, 2007  (Inggris) Khidr (al-Khadir)  (Inggris) Khidr in Al-hadith  (Inggris) Al-Khidr, The Green Man  (Inggris) Khidr in the Islamic Tradition  Keberadaan Khidr as. Sebuah Misteri: Kajian Riwayat-Riwayat Khidr as. dalam Hadîtš  4 Nabi Yang Masih Hidup:Khidr, Ilyas, Isa dan Idris  al-Khidr