Pengaruh sertifikasi Terhadap mutu pendidikan bab IV by HELDY ERISTON
1. BAB IV
PENUTUP
1.1 SIMPULAN
Pengaruh sertifikasi guru terhadap kualitas pendidikan mulai tampak jelas
setah 4 tahun pelaksanaan sertifikasi guru baik pengaruh yang bersifat positif
maupun negatif. Secara garis besar pengaruh tersebut dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1, Upaya yang sungguh-sungguh perlu dilaksanakan untuk mewujudkan guru
yang professional, sejahtera dan memiliki kompetensi. Hal ini merupakan
syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang
berkualitas, di mana pendidikan yang berkualitas merupakan salah satu syarat
utama untuk mewujudkan kemakmuran dan kemajuan suatu bangsa.
2. Dengan disertifkasinya guru, kinerjanya akan meningkat sehingga prestasi
siswa meningkat pula. Namun untuk membentuk guru yang profesional
sangat tergantung pada banyak hal yaitu guru itu sendiri, pemerintah,
masyarakat dan orang tua. Berdasarkan kenyataan yang ada, pemerintah telah
mengupayakan berbagai hal, diantaranya sertifikasi guru. Dengan adanya
program sertifikasi tersebut, kualitas mengajar guru akan lebih baik.
3. Pelaksanaan program sertifikasi guru pulalah yang memungkinkan pemberian
tunjangan profesi bagi para guru dapat terwujud yang berimplikasi terhadap
peningkatan kesejahteraan guru. Peningkatan kesejahteraan guru ini penting
artinya bagi peningkatan kualitas pendidikan baik secara langsung maupun
22
2. 23
tidak langsung, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan
peningkatan kesejahteraan guru dapat bekerja dengan lebih tenang,
berpenampilan lebih baik, mempunyai kebanggaan profesi yang
disandangnya, dapat membeli buku-buku sumber yang lebih berkualitas,
meningkatkan jenjang pendidikannya. Pada akhirnya dengan peningkatan
kesejahteraan dapat pula meningkatkan martabat seorang guru. Sehingga
profesi seorang guru tidak dipandang sebelah mata lagi. Tidak lama lagi lagu
Iwan Fals yang berjudul “Umar Bakri” yang merupakan celenehan bagi
profesi guru tinggal menjadi kenangan masa lampau.
4. Pengaruh jangka panjangnya adalah menumbuhkan minat sumber daya
manusia yang berkualitas di Indonesia untuk menjadi seorang guru yang
profesiaonal. Hal ini sudah terlihat dengan meningkatnya minat para lulusan
SLTA untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi keguruan atau
pendidikan. Dengan input yang lebih berkualitas di harapkan Perguruan
Tinggi pencetak guru di Indonesia akan menghasilkan output yang lebih
berkualitas sehingga menghasilkan outcome yang lebih berkualitas pula.
5. Karena komponen yang menentukan kualitas pendidikan bukan hanya
kualitas guru saja tetapi juga dipengaruhi juga oleh kualiatas komponen yang
lainnya seperti sarana prasarana, manajemen sekolah, kurikulum, kesadaran
masyarakat akan pentingnya pendidikan, niat dan tekat para stake holder
termasuk juga tingkat daya beli masyarakat dan lain-lain maka perlunya
pengadaan program dan kebijakan yang simultan, selaras dan
berkesinambungan di setiap komponen yang kiranya akan saling terkait
dalam mewujudkan pendidikan di Indonesia yang berkualitas.
6. Pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan yang belum merata bagi semua
guru berdampak keceburuan sosial bagi guru yang belum tersertifikasi,
sehingga akan dapat menurunkan motivasi kerja. Terdapat pula kesenjangan
kesejahteraan yang terlalu jauh antara guru PNS yang sudah disertifikasi dan
guru honorer yang belum tersertifikasi.
3. 24
4.2 SARAN
Hal-hal yang harus dilakukan untuk lebih meningkatkan efektifitas
sertifikasi terhadap kualitas pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Program sertifikasi bagi guru harus dilanjutkan dengan percepatan untuk
menjamin pemerataan sertifikasi bagi seruh guru sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan.
2. Program sertifikasi dengan pendekatan fortopolio harus dihindari dan
difokuskan pada pendakatan diklat untuk melaksanakan up grading
kompetensi guru.
3. Pengawasan pelaksanaan sertifikasi harus berkesinambungan dan diperketat.
4. Program-program peningkatan kualitas guru melalui pembinaan pasca
sertifikasi harus dilaksanakan.