SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
Downloaden Sie, um offline zu lesen
TEKNIK PENCARIAN
(SEARCH 2)
Dosen :Endang Retnoningsih, M.Kom
www.endangretno.com
Pertemuan 5


Generate-and-Test
Algoritma Generate-and-Test :
1. Bentuk solusi yang mungkin.
Untuk beberapa masalah, ini berarti membentuk poin
terpisah dari area permasalahan. Pada masalah lain, ini
berarti membentuk jalur dari stata awal.
2. Lakukan test untuk melihat apakah poin yang ditemui
adalah solusi dengan membandingkan poin yang dipilih
atau poin terakhir dari jalur yang dipilih dengan
kumpulan stata tujuan
3. Jika solusi sudah ditemukan, quit. Jika belum kembali ke
langkah 1.
Teknik Generate-and-Test adalah teknik yang paling mudah
dibandingkan teknik search yang lain, namun relatif lebih lama
dalam mendapatkan solusi.
Kebaikan dan Keburukan
Generate-and-Test
Jika penurunan solusi yang mungkin dilakukan secara
sistematis, maka procedure diatas akan dapat menemukan
solusi suatu saat, jika memang ada. Tapi sayangnya jika
ruang permasalahan sangat luas maka saat ditemukannya
solusi akan menjadi sangat lama.
Cara terbaik menerapkan generate-and-test yang sistematis
adalah pada tree dari depth-first search dengan
backtracking, yaitu kembali ke stata sebelumnya bila
ditemui stata yg sudah pernah di test atau memodifikasi
prosedurnya untuk menelusuri stata pada bentuk graph.
Contoh Kasus 1
Search Graph untuk masalah bejana air
(0,0)
(0,3)(4,0)
(4,3) (3,0)(1,3)
Contoh kasus TSP
Sebuah rute yng harus dilewati seorang
sales dimana sales tersebut harus
merlewati setiap kota tepat sekali.
Terdapat 4 kota, dengan jarak masing-
masing kota AB=2, AC=4, AD=1,
BC=5, BD=3, CD=3. Tujuannya adalah
mencari jarak terpendek bagi sales
untuk mengunjungi semua kota sekali.
Penyelesaian menggunakan generate-test adalah dengan
membangkitkan solusi-solusi yang mungkin ada sesuai
permasalahan yang dihadapi oleh sales tersebut.
Kombinasi abjad sebagai solusi yang mungkin adalah n! = 4! = 24.
Tujuannya adalah mencari solusi dengan panjang terpendek.
A B
CD
2
4
1
3
5
3
Dari tabel diatas, solusi pertama yang dibangkitkan adalah ABCD =
10, solusi kedua ABDC=8. Ternyata solusi kedua menghasilkan jarak
yang lebih pendek sehingga dipilih lintasan ABDC=8. Lakukan untuk
langkah selanjutnya. Pada tabel didapat solusi terpendek adalah
BADC atau CDBA.
Kelemahan dari teknik ini pelru dibangkitkan semua kemungkinan
yang ada sehingga apabila ditambahkan satu kota untuk
permasalahan TSP ini diatas 5 kota. Maka akan diperlukan 120
kombinasi lintasan, kecuali diberikan kondisi tertentu misalnya kota
awal bagi sales telah ditentukan.
Hill Climbing
Teknik Hill Climbing adalah pengembangan dari teknik
Generate-and-Test, dengan penambahan adanya umpan
balik dari prosedur test yang sudah digunakan untuk
membantu memilih arah mana yang harus ditelusuri pada
setiap area search.
Pada prosedur Generate-and-Test yang murni, fungsi test
hanya ditanggapi dengan Ya atau Tidak. Tetapi pada Hill-
Climbing fungsi test ditambahkan dengan fungsi heuristic
atau fungsi objectif yang memungkinkan perkiraan
seberapa dekat simpul yang ditelusuri terhadap goal state.
Hill-climbing sering kali digunakan jika fungsi heuristic yang
baik tersedia untuk mengevaluasi stata, tapi ketika tidak
ada lagi pengetahuan yang dapat digunakan.
Sebagai contoh, anda berada disuatu kota yang belum
pernah anda kunjungi tanpa memiliki peta. Tujuannya
menuju gedung tertinggi yang terlihat dari tempat anda
berada.
Fungsi heuristic adalah hanya masalah jarak antara lokasi
anda berada dengan letak gedung tertinggi dan bagaimana
menemukan jarak yang terdekat atau cara tercepat menuju
gedung tertinggi.
Penyelesaian masalah diatas dimulai dengan meninjau
karakteristik masalah, apakah solusi yang pertama
ditemukan dapat diterima sebagai solusi yang baik ?
(mutlak atau relatif ?) Karena tidak ada peta dan tidak ada
pengalaman memilih jalan (tidak ada pengetahuan) maka
dipilih saja jalan yang arahnya menuju solusi sampai kita
tiba di tujuan tanpa mengulangi atau mencoba lagi jalur
yang lain dan kita terima itu sebagai solusi terbaik (dgn
mengabaikan kemungkinan lain).
Jadi adalah masuk akal menerapkan hill-climbing ketika
tidak ada alternatif yang dapat diterima untuk memilih atau
menuju pada suatu stata.
Algoritma Simple Hill Climbing :
1. Evaluasi initial state. Jika ini goal state maka return dan keluar.
Jika bukan maka lanjutkan dengan initial state sebagai current
state.
2. Ulangi langkah berikut sampai menemukan solusi atau sampai
tidak ada lagi operator yang dapat digunakan pada current
state
a. Pilih operator yang belum digunakan pada current state dan
gunakan untuk menghasilkan/menuju stata baru
b. Evaluasi stata baru.
i. Jika ini goal state maka return dan keluar
ii. Jika bukan goal state tetapi lebih baik dari current state
maka jadikan stata baru sebagai current state
iii. Jika tidak lebih baik dari current state lanjutkan
perulangan
Sebagai ilustrasi teknik pencarian simple hill climbing
digunakan contoh masalah TSP pada masalah generate
and test . Operator yang digunakan adalah operator yang
dapat menghasilkan kombinasi lintasan kota yang
berbeda-beda, yaitu dengan cara menukar posisi masing-
masing kota. Untuk mempermudah penukaran posisi, kita
cukup menukar posisi 2 kota, operator untuk kombinasi
lintasan dengan menukar posisi 2 kota dapat dihitung
dengan kalkulasi :
Yaitu :
1.(1,2) menukar posisi kota kesatu dan kedua
2.(1,3) menukar posisi kota kesatu dan ketiga
3.(1,4) menukar posisi kota kesatu dengan keempat
4.(2,3) menukar posisi kota kedua dengan kota ketiga
5.(2,4) menukar posisi kota kedua dengan keempat
6.(3,4) menukar posisi kota ketiga dengan keempat
Penggunaan pengurutan operator harus konsisten, tidak
boleh berbeda tiap levelnya.
Urutan penggunaan operator juga sangat menentukan
kecepatan dalam menemukan solusi.
Pencarian simple hill climbing dimulai dari anak kiri. Apabila
nilai heuristik anak kiri lebih baik maka dibuka untuk
pencarian selanjutnya. Jika tidak maka akan dilihat tetangga
dari anak kiri tersebut, dan seterusnya.
Level 1 : (ABCD=10 > BACD =9) buka node BACD tanpa
harus mencek node yang selevel dengan BACD.
Level 2 : node ABCD dilewati.
(BACD=9 = CABD=9) periksa node tetangga CABD
(BACD=9 < DABC=10) periksa node tetangga DABC
(BACD=9 < BCAD=10) periksa node tetangga BCAD
(BACD=9 < BDAC=10) periksa node tetangga BDAC
(BACD=9 > BADC=6 ) buka node BADC
Level 3 : (BADC=6 < ABDC=8) periksa tetangga ABDC
(BADC=6 < DABC=8) periksa tetangga DABC
(BADC=6 < CADB=8) periksa tetangga CADB
(BADC=6 < BDAC=8) periksa tetangga BDAC
(BADC=6 <BCDA=9) periksa tetangga BCDA
(BADC=6 < BADC=9) selesai.
Best-First-Search
Teknik Best-First-Search adalah teknik search yang
menggabungkan kebaikan yang ada dari teknik Depth-
First-Search dan Breadth-First-Search.
Tujuan menggabungkan dua teknik search ini adalah untuk
menelusuri satu jalur saja pada satu saat, tapi dapat
berpindah ketika jalur lain terlihat lebih menjanjikan dari
jalur yang sedang ditelusuri. Untuk mendapatkan jalur
yang menjanjikan adalah dengan memberikan skala
prioritas pada setiap stata saat dihasilkan dengan fungsi
heuristic.
Untuk menggunakan Best-First-Search, kita memerlukan
dua daftar simpul, yaitu :
1. OPEN
berisi simpul yang dihasilkan dari fungsi heuristic tapi
belum dievaluasi, memilki antrian prioritas dimana
elemen dengan prioritas tertinggi adalah yang memiliki
nilai paling baik yang dihasilkan fungsi heuristic.
2. CLOSED
berisi simpul yang sudah dievaluasi. Kita perlu tetap
menyimpan simpul-simpul ini dalam memori jika kita
ingin melakukan search pada Graph, sehingga jika kita
menemui suatu simpul kita bisa memeriksa apakah
simpul ini sudah pernah dieavaluasi atau belum
Algoritma Best-First-Search :
1. Mulai dengan OPEN hanya berisi initial state
2. Sampai goal ditemukan atau tidak ada lagi simpul
yang tersisa dalam OPEN, lakukan :
a. Pilih simpul terbaik dalam OPEN
b. Telusuri successor-nya
c. Untuk tiap successor, lakukan :
i. Jika belum pernah ditelusuri sebelumnya,
evaluasi simpul ini, tambahkan kedalam OPEN
dan catat parentnya.
ii. Jika sudah pernah ditelusuri, ganti parent nya
jika jalur baru lebih baik dari sebelumnya.
Contoh Best First Search
A A
CB D(3) (1)(5)
(6)
A
CB D(3) (1)(5)
E F(4)
Step 1 Step 2 Step 3
A
CB D(3) (1)(5)
E F(4) (6)G H(6) (5)
Step 4
A
CB D(3) (1)(5)
E F(4) (6)G H(6) (5)
I J(2) (1)
Step 5
Contoh lain Best-First-
Search
Diketahui sebuah puzzle berukuran 3X3 yang berisi angka.
Permasalahan adalah angka-angka dalam puzzle tersebut belum
teratur.
Nilai awal puzzle : Goal :
Nilai awal = {1,2,blank,4,5,3,7,8,6} Goal = {1,2,3,4,5,6,7,8,blank}
Nilai heuristic = f(n) = g(n) + h(n)
g(n) = kedalaman dari pohon
h(n) = jumlah angka yang masih salah posisi
1 2
4 5 3
7 8 6
1 2 3
4 5 6
7 8
Level 1
Level 2
Latihan soal
Sebuah puzzle berukuran 3X3
Nilai awal : Goal :
f(n) =g(n) + h(n)
g(n) = kedalaman pohon
h(n) = jumlah angka yang salah posisi
2 8 3
1 6 4
7 5
1 2 3
8 4
7 6 5
TUGAS PERTEMUAN 5
JOIN ke www.edmodo.com
Group Kelas Artificial Intellegent

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Testing&implementasi 4
Testing&implementasi 4Testing&implementasi 4
Testing&implementasi 4aiiniR
 
Tugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur dataTugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur dataAsep Jaenudin
 
7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03KuliahKita
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsilaurensius08
 
Modul 3 pencarian heuristik
Modul 3   pencarian heuristikModul 3   pencarian heuristik
Modul 3 pencarian heuristikahmad haidaroh
 
Perbedaan sistem linier dan non linier
Perbedaan sistem linier dan non linierPerbedaan sistem linier dan non linier
Perbedaan sistem linier dan non linierRioardha777
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaBuhori Muslim
 
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineLucha Kamala Putri
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanFahrul Razi
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Fatma Qolbi
 
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAKPERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAKDhika The'Lover
 
Diagram Konteks dan DFD Sistem Informasi Penjualan
Diagram Konteks dan DFD Sistem Informasi PenjualanDiagram Konteks dan DFD Sistem Informasi Penjualan
Diagram Konteks dan DFD Sistem Informasi PenjualanRicky Kusriana Subagja
 
Teknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristikTeknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristikHerman Celamanya
 
6 analisa jaringan dengan metode aoa
6 analisa jaringan dengan metode aoa6 analisa jaringan dengan metode aoa
6 analisa jaringan dengan metode aoaSimon Patabang
 
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Tri Sugihartono
 

Was ist angesagt? (20)

Testing&implementasi 4
Testing&implementasi 4Testing&implementasi 4
Testing&implementasi 4
 
Tugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur dataTugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur data
 
7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)
 
Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
Tipe data abstract
Tipe data abstractTipe data abstract
Tipe data abstract
 
Modul 3 pencarian heuristik
Modul 3   pencarian heuristikModul 3   pencarian heuristik
Modul 3 pencarian heuristik
 
Perbedaan sistem linier dan non linier
Perbedaan sistem linier dan non linierPerbedaan sistem linier dan non linier
Perbedaan sistem linier dan non linier
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi Boolean
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAKPERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
 
Diagram Konteks dan DFD Sistem Informasi Penjualan
Diagram Konteks dan DFD Sistem Informasi PenjualanDiagram Konteks dan DFD Sistem Informasi Penjualan
Diagram Konteks dan DFD Sistem Informasi Penjualan
 
Teknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristikTeknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristik
 
6 analisa jaringan dengan metode aoa
6 analisa jaringan dengan metode aoa6 analisa jaringan dengan metode aoa
6 analisa jaringan dengan metode aoa
 
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
 
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi
Analisis Kebutuhan Sistem InformasiAnalisis Kebutuhan Sistem Informasi
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi
 
pewarnaan graf
pewarnaan grafpewarnaan graf
pewarnaan graf
 

Ähnlich wie Pertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutan

MKB3462-Kecerdasan-Buatan_4_Heuristic-Search_v2.pptx
MKB3462-Kecerdasan-Buatan_4_Heuristic-Search_v2.pptxMKB3462-Kecerdasan-Buatan_4_Heuristic-Search_v2.pptx
MKB3462-Kecerdasan-Buatan_4_Heuristic-Search_v2.pptxDidik56
 
Metodepencarianheuristik 121108094422-phpapp02
Metodepencarianheuristik 121108094422-phpapp02Metodepencarianheuristik 121108094422-phpapp02
Metodepencarianheuristik 121108094422-phpapp02Nanank Darey
 
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakanPertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakanwillyhayon
 
Teknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristikTeknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristikHerman Celamanya
 
131111092-Forum5-PencarianHeuristik
131111092-Forum5-PencarianHeuristik131111092-Forum5-PencarianHeuristik
131111092-Forum5-PencarianHeuristikYohanes Sibarani
 
Teknik Optimasi TSP
Teknik Optimasi TSPTeknik Optimasi TSP
Teknik Optimasi TSPPamor Gunoto
 
Dw 3-intelijensi buatan2
Dw 3-intelijensi buatan2Dw 3-intelijensi buatan2
Dw 3-intelijensi buatan2Dian Sari
 
tugas1-kelompok10.pdf
tugas1-kelompok10.pdftugas1-kelompok10.pdf
tugas1-kelompok10.pdfaakuntumbal
 
Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit  Aplikasi Graf / GrafMatematika diskrit  Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit Aplikasi Graf / GrafSiti Khotijah
 
[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf
[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf
[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdfNicolausEuclides1
 
Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)
Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)
Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)KuliahKita
 
3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliers3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliersArief Cool
 
3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliers3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliersGede Arjana
 
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Dynamic Programming
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Dynamic ProgrammingAnalisis Algoritma - Strategi Algoritma Dynamic Programming
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Dynamic ProgrammingAdam Mukharil Bachtiar
 

Ähnlich wie Pertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutan (20)

MKB3462-Kecerdasan-Buatan_4_Heuristic-Search_v2.pptx
MKB3462-Kecerdasan-Buatan_4_Heuristic-Search_v2.pptxMKB3462-Kecerdasan-Buatan_4_Heuristic-Search_v2.pptx
MKB3462-Kecerdasan-Buatan_4_Heuristic-Search_v2.pptx
 
Metodepencarianheuristik 121108094422-phpapp02
Metodepencarianheuristik 121108094422-phpapp02Metodepencarianheuristik 121108094422-phpapp02
Metodepencarianheuristik 121108094422-phpapp02
 
Teknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristikTeknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristik
 
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakanPertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
 
Ai 2
Ai 2Ai 2
Ai 2
 
Tugas2 -metode searching ai
Tugas2 -metode searching aiTugas2 -metode searching ai
Tugas2 -metode searching ai
 
Pertemuan 05
Pertemuan 05Pertemuan 05
Pertemuan 05
 
Teknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristikTeknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristik
 
Searching
SearchingSearching
Searching
 
131111092-Forum5-PencarianHeuristik
131111092-Forum5-PencarianHeuristik131111092-Forum5-PencarianHeuristik
131111092-Forum5-PencarianHeuristik
 
Teknik Optimasi TSP
Teknik Optimasi TSPTeknik Optimasi TSP
Teknik Optimasi TSP
 
Dw 3-intelijensi buatan2
Dw 3-intelijensi buatan2Dw 3-intelijensi buatan2
Dw 3-intelijensi buatan2
 
tugas1-kelompok10.pdf
tugas1-kelompok10.pdftugas1-kelompok10.pdf
tugas1-kelompok10.pdf
 
Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit  Aplikasi Graf / GrafMatematika diskrit  Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
 
[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf
[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf
[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf
 
Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)
Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)
Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)
 
3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliers3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliers
 
3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliers3 lagrange-multipliers
3 lagrange-multipliers
 
langar
langarlangar
langar
 
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Dynamic Programming
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Dynamic ProgrammingAnalisis Algoritma - Strategi Algoritma Dynamic Programming
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Dynamic Programming
 

Mehr von Endang Retnoningsih

Penggunaan Rumus Statistik Excell
Penggunaan Rumus Statistik ExcellPenggunaan Rumus Statistik Excell
Penggunaan Rumus Statistik ExcellEndang Retnoningsih
 
2.pengenalan word latihan table of contents
2.pengenalan word latihan table of contents2.pengenalan word latihan table of contents
2.pengenalan word latihan table of contentsEndang Retnoningsih
 
1.Pengenalan komputer & internet
1.Pengenalan komputer & internet1.Pengenalan komputer & internet
1.Pengenalan komputer & internetEndang Retnoningsih
 
Pertemuan 1 konsep dasar proyek si
Pertemuan 1 konsep dasar proyek siPertemuan 1 konsep dasar proyek si
Pertemuan 1 konsep dasar proyek siEndang Retnoningsih
 
Pertemuan 10 Metadata Datawarehouse
Pertemuan 10 Metadata DatawarehousePertemuan 10 Metadata Datawarehouse
Pertemuan 10 Metadata DatawarehouseEndang Retnoningsih
 
Pertemuan 9 Strukturdata Datawarehouse
Pertemuan 9 Strukturdata DatawarehousePertemuan 9 Strukturdata Datawarehouse
Pertemuan 9 Strukturdata DatawarehouseEndang Retnoningsih
 
Pertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
Pertemuan 6 Infrastruktur DatawarehousePertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
Pertemuan 6 Infrastruktur DatawarehouseEndang Retnoningsih
 
Pertemuan 5 Membangun Datawarehouse
Pertemuan 5 Membangun DatawarehousePertemuan 5 Membangun Datawarehouse
Pertemuan 5 Membangun DatawarehouseEndang Retnoningsih
 
Pertemuan 4 Pemodelan Data Multi Dimensi
Pertemuan 4 Pemodelan Data Multi DimensiPertemuan 4 Pemodelan Data Multi Dimensi
Pertemuan 4 Pemodelan Data Multi DimensiEndang Retnoningsih
 
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)Endang Retnoningsih
 

Mehr von Endang Retnoningsih (20)

Penggunaan Rumus Statistik Excell
Penggunaan Rumus Statistik ExcellPenggunaan Rumus Statistik Excell
Penggunaan Rumus Statistik Excell
 
2.pengenalan word latihan table of contents
2.pengenalan word latihan table of contents2.pengenalan word latihan table of contents
2.pengenalan word latihan table of contents
 
2.pengenalan word
2.pengenalan word2.pengenalan word
2.pengenalan word
 
1.Pengenalan komputer & internet
1.Pengenalan komputer & internet1.Pengenalan komputer & internet
1.Pengenalan komputer & internet
 
Pertemuan 2 manajemen proyek si
Pertemuan 2 manajemen proyek siPertemuan 2 manajemen proyek si
Pertemuan 2 manajemen proyek si
 
Pertemuan 1 konsep dasar proyek si
Pertemuan 1 konsep dasar proyek siPertemuan 1 konsep dasar proyek si
Pertemuan 1 konsep dasar proyek si
 
Pertemuan 14 Presentasi
Pertemuan 14 PresentasiPertemuan 14 Presentasi
Pertemuan 14 Presentasi
 
Pertemuan 13 Presentasi
Pertemuan 13 PresentasiPertemuan 13 Presentasi
Pertemuan 13 Presentasi
 
Pertemuan 12 Presentasi
Pertemuan 12 PresentasiPertemuan 12 Presentasi
Pertemuan 12 Presentasi
 
Pertemuan 11 Kualitas Data
Pertemuan 11 Kualitas DataPertemuan 11 Kualitas Data
Pertemuan 11 Kualitas Data
 
Pertemuan 10 Metadata Datawarehouse
Pertemuan 10 Metadata DatawarehousePertemuan 10 Metadata Datawarehouse
Pertemuan 10 Metadata Datawarehouse
 
Pertemuan 9 Strukturdata Datawarehouse
Pertemuan 9 Strukturdata DatawarehousePertemuan 9 Strukturdata Datawarehouse
Pertemuan 9 Strukturdata Datawarehouse
 
Pertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
Pertemuan 6 Infrastruktur DatawarehousePertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
Pertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
 
Pertemuan 5 Membangun Datawarehouse
Pertemuan 5 Membangun DatawarehousePertemuan 5 Membangun Datawarehouse
Pertemuan 5 Membangun Datawarehouse
 
Pertemuan 4 Pemodelan Data Multi Dimensi
Pertemuan 4 Pemodelan Data Multi DimensiPertemuan 4 Pemodelan Data Multi Dimensi
Pertemuan 4 Pemodelan Data Multi Dimensi
 
Pertemuan 3 Data Multi Dimensi
Pertemuan 3 Data Multi DimensiPertemuan 3 Data Multi Dimensi
Pertemuan 3 Data Multi Dimensi
 
Pertemuan 2 Konsep Dasar DW
Pertemuan 2 Konsep Dasar DWPertemuan 2 Konsep Dasar DW
Pertemuan 2 Konsep Dasar DW
 
Pertemuan 1 Pengantar DW
Pertemuan 1 Pengantar DWPertemuan 1 Pengantar DW
Pertemuan 1 Pengantar DW
 
Pertemuan 13 Robotic
Pertemuan 13 RoboticPertemuan 13 Robotic
Pertemuan 13 Robotic
 
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
 

Kürzlich hochgeladen

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 

Kürzlich hochgeladen (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Pertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutan

  • 1. TEKNIK PENCARIAN (SEARCH 2) Dosen :Endang Retnoningsih, M.Kom www.endangretno.com Pertemuan 5
  • 3. Generate-and-Test Algoritma Generate-and-Test : 1. Bentuk solusi yang mungkin. Untuk beberapa masalah, ini berarti membentuk poin terpisah dari area permasalahan. Pada masalah lain, ini berarti membentuk jalur dari stata awal. 2. Lakukan test untuk melihat apakah poin yang ditemui adalah solusi dengan membandingkan poin yang dipilih atau poin terakhir dari jalur yang dipilih dengan kumpulan stata tujuan 3. Jika solusi sudah ditemukan, quit. Jika belum kembali ke langkah 1. Teknik Generate-and-Test adalah teknik yang paling mudah dibandingkan teknik search yang lain, namun relatif lebih lama dalam mendapatkan solusi.
  • 4. Kebaikan dan Keburukan Generate-and-Test Jika penurunan solusi yang mungkin dilakukan secara sistematis, maka procedure diatas akan dapat menemukan solusi suatu saat, jika memang ada. Tapi sayangnya jika ruang permasalahan sangat luas maka saat ditemukannya solusi akan menjadi sangat lama. Cara terbaik menerapkan generate-and-test yang sistematis adalah pada tree dari depth-first search dengan backtracking, yaitu kembali ke stata sebelumnya bila ditemui stata yg sudah pernah di test atau memodifikasi prosedurnya untuk menelusuri stata pada bentuk graph.
  • 5. Contoh Kasus 1 Search Graph untuk masalah bejana air (0,0) (0,3)(4,0) (4,3) (3,0)(1,3)
  • 6. Contoh kasus TSP Sebuah rute yng harus dilewati seorang sales dimana sales tersebut harus merlewati setiap kota tepat sekali. Terdapat 4 kota, dengan jarak masing- masing kota AB=2, AC=4, AD=1, BC=5, BD=3, CD=3. Tujuannya adalah mencari jarak terpendek bagi sales untuk mengunjungi semua kota sekali. Penyelesaian menggunakan generate-test adalah dengan membangkitkan solusi-solusi yang mungkin ada sesuai permasalahan yang dihadapi oleh sales tersebut. Kombinasi abjad sebagai solusi yang mungkin adalah n! = 4! = 24. Tujuannya adalah mencari solusi dengan panjang terpendek. A B CD 2 4 1 3 5 3
  • 7.
  • 8. Dari tabel diatas, solusi pertama yang dibangkitkan adalah ABCD = 10, solusi kedua ABDC=8. Ternyata solusi kedua menghasilkan jarak yang lebih pendek sehingga dipilih lintasan ABDC=8. Lakukan untuk langkah selanjutnya. Pada tabel didapat solusi terpendek adalah BADC atau CDBA. Kelemahan dari teknik ini pelru dibangkitkan semua kemungkinan yang ada sehingga apabila ditambahkan satu kota untuk permasalahan TSP ini diatas 5 kota. Maka akan diperlukan 120 kombinasi lintasan, kecuali diberikan kondisi tertentu misalnya kota awal bagi sales telah ditentukan.
  • 9. Hill Climbing Teknik Hill Climbing adalah pengembangan dari teknik Generate-and-Test, dengan penambahan adanya umpan balik dari prosedur test yang sudah digunakan untuk membantu memilih arah mana yang harus ditelusuri pada setiap area search. Pada prosedur Generate-and-Test yang murni, fungsi test hanya ditanggapi dengan Ya atau Tidak. Tetapi pada Hill- Climbing fungsi test ditambahkan dengan fungsi heuristic atau fungsi objectif yang memungkinkan perkiraan seberapa dekat simpul yang ditelusuri terhadap goal state.
  • 10. Hill-climbing sering kali digunakan jika fungsi heuristic yang baik tersedia untuk mengevaluasi stata, tapi ketika tidak ada lagi pengetahuan yang dapat digunakan. Sebagai contoh, anda berada disuatu kota yang belum pernah anda kunjungi tanpa memiliki peta. Tujuannya menuju gedung tertinggi yang terlihat dari tempat anda berada. Fungsi heuristic adalah hanya masalah jarak antara lokasi anda berada dengan letak gedung tertinggi dan bagaimana menemukan jarak yang terdekat atau cara tercepat menuju gedung tertinggi.
  • 11. Penyelesaian masalah diatas dimulai dengan meninjau karakteristik masalah, apakah solusi yang pertama ditemukan dapat diterima sebagai solusi yang baik ? (mutlak atau relatif ?) Karena tidak ada peta dan tidak ada pengalaman memilih jalan (tidak ada pengetahuan) maka dipilih saja jalan yang arahnya menuju solusi sampai kita tiba di tujuan tanpa mengulangi atau mencoba lagi jalur yang lain dan kita terima itu sebagai solusi terbaik (dgn mengabaikan kemungkinan lain). Jadi adalah masuk akal menerapkan hill-climbing ketika tidak ada alternatif yang dapat diterima untuk memilih atau menuju pada suatu stata.
  • 12. Algoritma Simple Hill Climbing : 1. Evaluasi initial state. Jika ini goal state maka return dan keluar. Jika bukan maka lanjutkan dengan initial state sebagai current state. 2. Ulangi langkah berikut sampai menemukan solusi atau sampai tidak ada lagi operator yang dapat digunakan pada current state a. Pilih operator yang belum digunakan pada current state dan gunakan untuk menghasilkan/menuju stata baru b. Evaluasi stata baru. i. Jika ini goal state maka return dan keluar ii. Jika bukan goal state tetapi lebih baik dari current state maka jadikan stata baru sebagai current state iii. Jika tidak lebih baik dari current state lanjutkan perulangan
  • 13. Sebagai ilustrasi teknik pencarian simple hill climbing digunakan contoh masalah TSP pada masalah generate and test . Operator yang digunakan adalah operator yang dapat menghasilkan kombinasi lintasan kota yang berbeda-beda, yaitu dengan cara menukar posisi masing- masing kota. Untuk mempermudah penukaran posisi, kita cukup menukar posisi 2 kota, operator untuk kombinasi lintasan dengan menukar posisi 2 kota dapat dihitung dengan kalkulasi :
  • 14. Yaitu : 1.(1,2) menukar posisi kota kesatu dan kedua 2.(1,3) menukar posisi kota kesatu dan ketiga 3.(1,4) menukar posisi kota kesatu dengan keempat 4.(2,3) menukar posisi kota kedua dengan kota ketiga 5.(2,4) menukar posisi kota kedua dengan keempat 6.(3,4) menukar posisi kota ketiga dengan keempat Penggunaan pengurutan operator harus konsisten, tidak boleh berbeda tiap levelnya. Urutan penggunaan operator juga sangat menentukan kecepatan dalam menemukan solusi.
  • 15.
  • 16. Pencarian simple hill climbing dimulai dari anak kiri. Apabila nilai heuristik anak kiri lebih baik maka dibuka untuk pencarian selanjutnya. Jika tidak maka akan dilihat tetangga dari anak kiri tersebut, dan seterusnya. Level 1 : (ABCD=10 > BACD =9) buka node BACD tanpa harus mencek node yang selevel dengan BACD. Level 2 : node ABCD dilewati. (BACD=9 = CABD=9) periksa node tetangga CABD (BACD=9 < DABC=10) periksa node tetangga DABC (BACD=9 < BCAD=10) periksa node tetangga BCAD (BACD=9 < BDAC=10) periksa node tetangga BDAC (BACD=9 > BADC=6 ) buka node BADC
  • 17. Level 3 : (BADC=6 < ABDC=8) periksa tetangga ABDC (BADC=6 < DABC=8) periksa tetangga DABC (BADC=6 < CADB=8) periksa tetangga CADB (BADC=6 < BDAC=8) periksa tetangga BDAC (BADC=6 <BCDA=9) periksa tetangga BCDA (BADC=6 < BADC=9) selesai.
  • 18. Best-First-Search Teknik Best-First-Search adalah teknik search yang menggabungkan kebaikan yang ada dari teknik Depth- First-Search dan Breadth-First-Search. Tujuan menggabungkan dua teknik search ini adalah untuk menelusuri satu jalur saja pada satu saat, tapi dapat berpindah ketika jalur lain terlihat lebih menjanjikan dari jalur yang sedang ditelusuri. Untuk mendapatkan jalur yang menjanjikan adalah dengan memberikan skala prioritas pada setiap stata saat dihasilkan dengan fungsi heuristic.
  • 19. Untuk menggunakan Best-First-Search, kita memerlukan dua daftar simpul, yaitu : 1. OPEN berisi simpul yang dihasilkan dari fungsi heuristic tapi belum dievaluasi, memilki antrian prioritas dimana elemen dengan prioritas tertinggi adalah yang memiliki nilai paling baik yang dihasilkan fungsi heuristic. 2. CLOSED berisi simpul yang sudah dievaluasi. Kita perlu tetap menyimpan simpul-simpul ini dalam memori jika kita ingin melakukan search pada Graph, sehingga jika kita menemui suatu simpul kita bisa memeriksa apakah simpul ini sudah pernah dieavaluasi atau belum
  • 20. Algoritma Best-First-Search : 1. Mulai dengan OPEN hanya berisi initial state 2. Sampai goal ditemukan atau tidak ada lagi simpul yang tersisa dalam OPEN, lakukan : a. Pilih simpul terbaik dalam OPEN b. Telusuri successor-nya c. Untuk tiap successor, lakukan : i. Jika belum pernah ditelusuri sebelumnya, evaluasi simpul ini, tambahkan kedalam OPEN dan catat parentnya. ii. Jika sudah pernah ditelusuri, ganti parent nya jika jalur baru lebih baik dari sebelumnya.
  • 21. Contoh Best First Search A A CB D(3) (1)(5) (6) A CB D(3) (1)(5) E F(4) Step 1 Step 2 Step 3
  • 22. A CB D(3) (1)(5) E F(4) (6)G H(6) (5) Step 4
  • 23. A CB D(3) (1)(5) E F(4) (6)G H(6) (5) I J(2) (1) Step 5
  • 24. Contoh lain Best-First- Search Diketahui sebuah puzzle berukuran 3X3 yang berisi angka. Permasalahan adalah angka-angka dalam puzzle tersebut belum teratur. Nilai awal puzzle : Goal : Nilai awal = {1,2,blank,4,5,3,7,8,6} Goal = {1,2,3,4,5,6,7,8,blank} Nilai heuristic = f(n) = g(n) + h(n) g(n) = kedalaman dari pohon h(n) = jumlah angka yang masih salah posisi 1 2 4 5 3 7 8 6 1 2 3 4 5 6 7 8
  • 26. Latihan soal Sebuah puzzle berukuran 3X3 Nilai awal : Goal : f(n) =g(n) + h(n) g(n) = kedalaman pohon h(n) = jumlah angka yang salah posisi 2 8 3 1 6 4 7 5 1 2 3 8 4 7 6 5
  • 27.
  • 28. TUGAS PERTEMUAN 5 JOIN ke www.edmodo.com Group Kelas Artificial Intellegent