SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 94
FUNGSI
Fungsi didefinisikan sebagai aturan yang menetapkan bahwa
setiap satu anggota himpunan D berpasangan dengan tepat satu
anggota himpunan K (lihat Gambar )

D K
(a)

D K
(b)
Gambar
FUNGSI
Anggota-anggota himpunan D yang mempunyai tepat satu
pasangan pada himpunan K disebut daerah definisi atau daerah
asal (domain).
Anggota-anggota pada himpunan K yang merupakan pasangan
anggota-anggota himpunan D disebut daerah nilai (range).
Sedangkan semua anggota himpunan K baik yang merupakan
pasangan dari anggota himpunan D maupun yang bukan disebut
kodomain.
Jadi fungsi sama seperti sebuah proses yang menghasilkan tepat
satu keluaran untuk setiap masukan tertentu.
Kesimpulan

D K
Gambar
Jika terdapat suatu hubungan yang tidak memenuhi definisi
Seperti tersebut diatas maka hubungan tersebut bukan suatu
fungsi tetapi disebut relasi (lihat Gambar ).
Sedangkan relasi dapat dimisalkan seperti sebuah proses
yang menghasilkan dua keluaran untuk setiap masukan tertentu.
Pengertian Fungsi yang lain
• Fungsi : suatu bentuk hubungan matematis
yang menyatakan hubungan ketergantungan
(hub. fungsional) antara suatu variabel dengan
variabel lain.
• y = a + bx
Dependent
variable
Konstanta Koefisien var. x
Independent variable
5
Pengertian Fungsi yang lain:
– Aturan yang menghubungkan masing –masing elemen dalam
himpunan A dengan satu dan hanya satu elemen dalam
himpunan B.
– Aturan yang menghubungkan bilangan- bilangan “baru” dengan
bilangan “lama”.
– Bilangan “lama” = x.
– Bilangan “baru” = y.
– Notasi Fungsi = f(x)
Contoh :
Aturan harus menghasilkan bilangan dengan menambah 1 pada
dua kali bilangan lama. Bilangan manakah yang berhubungan
dengan 3 ?
2 x 3 + 1 = 7
Lama baru
Notasi Fungsi :
Y = f (x)
Y = 5 + 0.8 x
f (x) = 5 + 0.8 x
5 Konstanta
0,8 Koef. Variabel x
X Variabel bebas
Y Variabel Terikat
FUNGSI
Ada dua macam cara untuk menyajikan suatu
fungsi, yaitu:
1. Cara aturan : fungsi itu disajikan dengan cara
menyatakan aturan yang menentukan relasi
antara angggota – anggota daerah asal dengan
anggota – anggota daerah kawannya.
Contoh :
f: R R dimana f(x) = x
R = himpunan semua bilangan nyata.
• Nama lain untuk fungsi adalah pemetaan atau
transformasi.
• f(a)=b jika elemen a di dalam A dihubungkan dengan
elemen b di dalam B.
• Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari f dan
himpunan B disebut daerah hasil (codomain) dari f.
• Jika f(a)=b , maka b dinamakan bayangan (image) dari
a dan a dinamakan pra-bayangan (pre-image) dari b
• Himpunan yang berisi semua nilai pemetaan f disebut
jelajah (range)
Jika f adalah fungsi dari A ke B, kita menuliskan :
f : A  B , yang artinya f memetakan A ke B.
A B
a b
f
b bayangan a
a Pra-bayangan b
A B
1 u
f
2
3
v
w
Contoh
Relasi f = {(1,u),(2,v),(3,w)} dari A = {1,2,3} ke
B = {u,v,w} adalah fungsi dari A ke B.
Disini f(1)=u , f(2)=v , f(3)=w.
Daerah asal dari f adalah A dan daerah hasil adalah B.
Jelajah dari f adalah {u,v,w} yang dalam hal ini sama dengan
himpunan B
2. Cara himpunan :
Seperti halnya relasi, maka fungsi f dari A ke B
dapat dipandang sebagai himpunan bagian
(khusus) dari A x B.
Maka fungsi f : R R dimana f ( x ) = x dapat
juga disajikan sebagai suatu himpunan, yaitu
himpunan bagian dari
R x R :
F = { (x,y)x  R, y R, y = x }
Kesamaan dua buah fungsi.
 Dua buah fungsi f : A  B dan g : A  B dikatakan sama bila
kedua fungsi itu mengkaitkan anggota-anggota dari daerah
asalnya dengan anggota-anggota yang sama didaerah
kawannya.
f = g bhb (  x A).f(x) = g(x)
 Contoh :
f : R R dimana f(x) = 2(x+1)(x-2)
g : R R dimana g(x) = 2x2-2x-4
Karena f (x ) = 2(x+1)(x-2)
= 2(x2-x-2) = 2x2-2x-4 = g(x)
Maka f = g
FUNGSI-FUNGSI KHUSUS
1. FUNGSI SURJEKTIF/ONTO
2. FUNGSI INJEKTIF/SATU-SATU
3. FUNGSI BIJEKTIF/KORESPONDENSI SATU-
SATU
4. FUNGSI KONSTAN
5. FUNGSI IDENTITAS
FUNGSI SURJEKTIF/ONTO
• Suatu fungsi f : A B disebut fungsi surjektif dari A kepada
(onto) B bila setiap anggota B merupakan bayangan dari suatu
anggota A.
• Jadi pada fungsi yang surjektif, daerah hasilnya berimpit
dengan daerah kawan (atau daerah kawannya dihabiskan ).
• f : A  B adalah fungsi surjektif
bhb ( yB) ( xA). y = f (x)
bhb Rf = B
bhb ( yB) f-1 (y) = 
FUNGSI SURJEKTIF
Contoh
•2
•3
•5
•7
•10
Diagram panah
A B
A B
a 1
b
c
d
2
3
Gambar
Fungsi pada (onto)
A B
a 1
b
c
2
3
4
A B
a 1
b
c
d
2
3
4
A B
a 1
b
c
d
2
3
4
A B
a 1
b
c
d
2
3
Fungsi satu ke satu,
bukan pada
Bukan fungsi satu ke satu,
maupun pada
Fungsi pada,
bukan satu ke satu
Bukan fungsi
Gambar
relasi
FUNGSI INJEKTIF/SATU-SATU
• Suatu fungsi f : A  B disebut fungsi injektif
bila anggota – anggota dari B merupakan
bayangan dari tepat satu anggota A.
• f : A  B adalah fungsi injektif
bhb (  x1,x2  A ). x1  x2  f(x1)  f(x2)
bhb (  x1,x2  A ). f(x1) = f(x2)  x1 = x2
FUNGSI INJEKTIF
contoh
•2
•3
•5
•1
•4
•7
•10
•14
Diagram panah
A B
FUNGSI BIJEKTIF
• Suatu fungsi f : AB merupakan fungsi
bijektif apabila fungsi f adalah fungsi surjektif
dan sekaligus injektif.
• Fungsi bijektif sering dikatakan fungsi
korespondensi satu-satu.
FUNGSI BIJEKTIF
Contoh
•2
•3
•5
•7
•10
•14
Diagram panah
A B
FUNGSI KONSTAN
• Suatu fungsi f : A  B disebut fungsi konstan
bila bayangan semua anggota A adalah satu
anggota yang sama di B.
• f : A  B adalah fungsi konstan
bhb.( !c  B)(xA).f(x) = c
• Contoh:
1. f(x) = 2
•2
•3
•5
•7
•10
•14
2. Diagram panah
A B
FUNGSI IDENTITAS
• Suatu fungsi f : A  B disebut fungsi
indentitas bila bayangan dari setiap anggota
dari A ialah dirinya sendiri.
• Daerah asal dan saerah kawan dari suatu
fungsi identits adalah himpunan yang sama.
• f : A  A adalah fungsi indentitas
bhb.( xA). f(x) = x
FUNGSI IDENTITAS
CONTOH
•2
•3
•5
•2
•3
•5
Diagram panah
A A
Secara garis besar fungsi dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian utama, yaitu fungsi ril dan fungsi kompleks.
Pembahasan mengenai fungsi pada materi kuliah ini hanya
mencakup fungsi ril saja.
Jenis-jenis fungsi
Menurut jumlah peubah bebas
 Fungsi peubah bebas tunggal
 Fungsi peubah bebas banyak
Contoh
a) y = 2x + 3
b) y = x2
c) y = sin x
d) x2 + y2 =r2
 Fungsi peubah bebas tunggal
Fungsi peubah bebas tunggal adalah fungsi
yang hanya mempunyai satu peubah bebas.
Contoh
a) w = xy
b) u = sin (x+y)
c) v = cos xy
d) t = xy+ z
 Fungsi peubah bebas banyak
Fungsi peubah bebas banyak adalah fungsi yang
mempunyai lebih dari satu peubah bebas.
Menurut cara penyajiannya
 Fungsi eksplisit
 Fungsi eksplisit
 Fungsi parameter
 Fungsi eksplisit
Fungsi eksplisit adalah fungsi dimana peubah
bebasnya ditulis atau disajikan pada ruas tersendiri;
terpisah dari peubah tak bebasnya.
Contoh
a) y = x – 5
b) y =x2–1
c) y = sin x
d) y = (x-1)2
Secara umum fungsi ekplisit ditulis dalam bentuk
y = f(x)
Secara umum fungsi implisit ditulis dalam bentuk
F(x,y) = 0
 Fungsi implisit
Fungsi implisit adalah fungsi dimana peubah bebas dan
tak bebasnya ditulis pada ruas yang sama.
Contoh
a) x + y = 0
b) x2 + y2 = r2
Contoh
 Fungsi parameter
Bentuk umum dari fungsi parameter adalah:
x = f(t) ; y = g(t) ; t adalah parameter.
Jika kita tinjau dari operasi yang dilakukan terhadap peubah
bebasnya, maka fungsi ril dapat dibagi seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 3.3 berikut.
x = t2 – 1
y = t + 2
JENIS-JENIS FUNGSI
Fungsi
F.Pangkat
F. Polinom
F. Linier
F. Kuadrat
F. Kubik
F. Bikuadrat
Fungsi rasional
Fungsi
irrasional
Fungsi non-aljabar (transenden)
Fungsi aljabar
F. Eksponensial
F. Logaritmik
F. Trigonometrik
F. Hiperbolik
33
• Fungsi polinom : fungsi yang
mengandung banyak suku (polinom)
dalam variabel bebasnya.
y = a0 + a1x + a2x2 +…...+ anxn
• Fungsi Linear : fungsi polinom khusus
yang pangkat tertinggi dari variabelnya
adalah pangkat satu (fungsi berderajat
satu).
y = a0 + a1x a1 ≠ 0
34
• Fungsi Kuadrat : fungsi polinom yang
pangkat tertinggi dari variabelnya adalah
pangkat dua, sering juga disebut fungsi
berderajat dua.
y = a0 + a1x + a2x2 a2 ≠ 0
• Fungsi berderajat n : fungsi yang pangkat
tertinggi dari variabelnya adalah pangkat n
(n = bilangan nyata).
y = a0 + a1x + a2x2 + …+ an-1xn-1 + anxn
an ≠ 0
35
• Fungsi Pangkat : fungsi yang veriabel
bebasnya berpangkat sebuah bilangan
nyata bukan nol.
y = xn n = bilangan nyata bukan nol.
• Fungsi eksponensial : fungsi yang variabel
bebasnya merupakan pangkat dari suatu
konstanta bukan nol.
y = nx n > 0
36
• Fungsi logaritmik : fungsi balik (inverse) dari
fungsi eksponensial, variabel bebasnya merupakan
bilangan logaritmik.
y = nlog x
• Fungsi trigonometrik dan fungsi hiperbolik :
fungsi yang variabel bebasnya merupakan bilangan-
bilangan goneometrik.
persamaan trigonometrik y = sin x
persamaan hiperbolik y = arc cos x
37
• Berdasarkan letak ruas variabel-variabelnya :
fungsi eksplisit dan implisit
0
Kubik
0
Kuadrat
0
Linear
0
Umum
Implisit
Eksplisit
Fungsi
3
3
2
2
1
0
3
3
2
2
1
0
2
2
1
0
2
2
1
0
1
0
1
0























y
x
a
x
a
x
a
a
x
a
x
a
x
a
a
y
y
x
a
x
a
a
x
a
x
a
a
y
y
x
a
a
x
a
a
y
f(x,y)
f(x)
y
38
x
y
x
y
Linear
y = a0 + a1x
a0
Kemiringan = a1
(a) (b)
0 0
Kuadratik
y = a0 + a1x + a2x2
a0
(Kasus a2 < 0)
39
x
y
x
y
(c) (d)
0 0
Kubik
y = a0 + a1x + a2x2 + a3x3
a0
Bujur sangkar hiperbolik
y = a / x
(a > 0)
40
x
y
x
y
(e) (f)
0 0
Eksponen
y = bx
(b > 1)
Logaritma
y = logb x
41
Penyimpangan Eksponen
• xn = x x x x…..x x
• Aturan I : xm x xn = xm+n
Contoh : x3 x x4 = x7
• Aturan II : xm / xn = xm-n
Contoh : x4 / x3 = x
• Aturan III : x-n = 1/xn (x ≠ 0)
n suku
42
Penyimpangan Eksponen
• Aturan IV : x0 = 1 (x ≠ 0)
• Aturan V : x1/n =
• Aturan VI : (xm)n = xmn
• Aturan VII : xm x ym = (xy)m
n
x
43
Fungsi Dari Dua Atau Lebih Variabel Bebas
• z = g (x, y)
• z = ax + by
• z = a0 + a1x + a2x2 + b1y + b2y2
• Fungsi g membuat peta dari suatu titik dalam
ruang dua dimensi, ke satu titik pada garis
ruas (titik dalam ruang satu dimensi), seperti :
dari titik (x1,y1) ke titik z1
dari titik (x2, y2) ke titik z2
44
Fungsi Dari Dua Atau Lebih Variabel Bebas
z
z1
z2
(x2, y2)
(x1, y1)
g
x2
x1
y1
y2
0 x
y
45
Fungsi Dari Dua Atau Lebih Variabel Bebas
x2
x1
y1
y2
x
y
z
(x2, y2, z2)
(x2, y2, z2)
46
Latihan:
Relasi dari himpunan A = {a, b, c, d} ke
himpunan B = {p, q, r, s} yang disajikan dalam
diagram panah berikut, mana yang
merupakan fungsi ?
a. b. c.
e. f. g.
h. i.
GRAFIK FUNGSI
Misalkan f: A  B.
Grafik fungsi f adalah himpunan pasangan terurut {(a,f(a) | a
∈ A}, dimana a A adalah elemen pertamanya sedangkan
bayangan dari a adalah elemen keduanya
atau
Grafik dari fungsi f ditulis f* terdiri dari semua pasangan
terurut inmana a A adalah elemen pertamanya sedangkan
bayangan dari a adalah elemen keduanya
f*={(a,b)|a A, b = f(a)}
f*  AB
Contoh:
Misalkan A = {1, 2, 3} dan B = {1, 2}, fungsi f
didef sbg f(1)=1, f(2)=2, f(3)=1. Maka grafik
fungsi f dapat digambarkan sbb:
A
B
• Misalkan fungsi f:AB didefinisikan dengan
diagram :
a
b
c
d
1
2
3
• f(a)=2, f(b)=3, f(c)=2, f(d)=1
• Grafik fungsi f adalah {(a,2), (b,3), (c,2),
(d,1)}AB
• Misalkan W={1,2,3,4}
Didefinisikan fungsi f:WR# f(x)=x+3
f*={(1,4), (2,5), (3,6), (4,7)}
SIFAT-SIFAT GRAFIK FUNGSI
1. Untuk setiap a A, akan terdapat sebuah
pasangan terurut (a,b) f*
2. Untuk setiap a A, akan terdapat hanya satu
pasangan terurut dengan a sebagai elemen
pertama
Misalkan A={1,2,3,4} dan B={3,4,5,6}
Pasangan terurut {(1,5), (2,3),(4,6)} bukan
grafik dari fungsi f:AB
Pasangan terurut {(1,5),(2,3),(3,6),(4,6),(2,4)}
juga bukan grafik dari f:AB
GRAFIK DAN DIAGRAM KOORDINAT
Misalkan f* adalah grafik dari fungsi f:AB
Karena f*AB, maka f* dapat digambarkan
pada diagram koordinat dari AB
Misalkan A={a,b,c,d} dan B={1,2,3}
Didefinisikan fungsi f:AB dengan diagram :
a
b
c
d
1
2
3
2
1
3
a b c d
B
A
Misalkan A={a,b,c} dan B={1,2,3}
Pandang titik-titik pada diagram-diagram dibawah
ini :
Pada garis vertikal melalui b tidak berisi titik dari f*
Pada garis vertikal melalui a terdapat dua titik dari f*
Keduanya bukan grafik dari f:AB
2
1
3
a b c
2
1
3
a b c
1 2 3
3
2
1
x2+y2 =9
x2+y2 =9 bukan merupakan grafik dari suatu fungsi
FUNGSI SEBAGAI HIMPUNAN DARI
PASANGAN TERURUT
1. Untuk setiap a A, akan terdapat sebuah
pasangan terurut (a,b) f*
2. Untuk setiap a A, akan terdapat hanya
satu pasangan terurut dengan a sebagai
elemen pertama
Sifat 1 : Menjamin bahwa setiap elemen dari A
mempunyai bayangan
Sifat 2 : Menjamin bahwa bayangannya unik
f* adalah fungsi f:AB
• Misalkan fungsi f:AB adalah fungsi satu-
satu dan onto
Fungsi inversnya adalah :
f-1={(b,a)|(a,b)f}
INVERS FUNGSI
Misalkan f : A → B fungsi bijektif.
Invers fungsi f adalah fungsi yang mengawankan
setiap elemen pada B dengan tepat satu elemen
pada A.
Invers fungsi f dinyatakan dengan f -1 dimana
f -1 : B → A
Fungsi invers dari f dilambangkan dengan f -1
Fungsi yang mempunyai invers disebut invertibel.
FUNGSI INVERS
 
a
f
 
b
f 1

f -1(b)=a b=f(a)
Fungsi Inversi
Gambar
y = f(x) ↔ x = f -1 (y)
A B
Contoh
Relasi f = {(1,u),(2,v),(3,w)} dari A = {1,2,3}
ke B = {u,v,w} adalah
fungsi yang berkoresponden satu-ke-satu.
Inversi fungsi f adalah
f -1 = {(u,1),(v,2),(w,3)}.
Jadi f adalah fungsi invertible
(dapat dibalikkan).
Contoh
Misalkan f fungsi dari {a, b, c} ke {1, 2, 3}
dengan aturan f(a)=2, f(b)=3 dan f(c)=1.
Apakah f invertibel. Jika ya, tentukan inversnya.
PENYELESAIAN:
fungsi f bijeksi sehingga ia invertibel
dengan f -1(1)=c, f -1(3)=b dan f -1(2)=a.
Contoh
Misalkan f fungsi dari Z ke Z dengan f(x) = x2.
Apakah f invertibel.
PENYELESAIAN:
Karena fungsi tidak injektif maupun bijektif
maka ia tidak invertibel. Jadi invresnya tidak ada.
Menentukan Rumus Fungsi Invers
Perhatikan diagram panah berikut.
y adalah peta dari x oleh fungsi f, sehingga pemetaan oleh
fungsi f dapat dinayatakan dengan persamaan:
)
(x
f
y 
Kalau f-1 adalah invers dari fungsi f maka x adalah peta dari
y oleh fungsi f-1 sehingga diperoleh persamaan:
Selanjutnya peubah x diganti dengan y dan peubah y
diganti dengan x.
)
(
1
y
f
x 

Contoh:
Tentukan rumus fungsi invers dari fungsi
Jawab:
Dengan demikian
atau
6
2
)
( 
 x
x
f
!
6
2
)
( 

 x
x
f
y
6
2 

 y
x
3
2
1


 y
x
3
2
1
)
(
1



y
y
f
3
2
1
)
(
1



x
x
f
Contoh:
Tentukan r5umus fungsi invers dari fungsi
Jawab:
3
1
,
1
3
5
2
)
( 



 x
x
x
x
f
1
3
5
2
)
(




x
x
x
f
y
5
2
)
1
3
( 


 x
x
y
5
2
3 


 x
y
yx
5
2
3 



 y
x
yx
5
)
2
3
( 



 y
x
y
2
3
5





y
y
x
y
y
x
3
2
5




y
y
y
f
3
2
5
)
(
1



 
x
x
x
f
3
2
5
)
(
1



 
Jadi fungsi invers dari fungsi
adalah
3
1
,
1
3
5
2
)
( 



 x
x
x
x
f
x
x
x
f
3
2
5
)
(
1




KOMPOSISI FUNGSI
 Misalkan g: A  B dan f: B  C.
Komposisi fungsi f dan g, dinotasikan f ◦ g
adalah fungsi f ◦ g: A  C dengan
(f ◦ g)(x):= f(g(x)).
 Bila f: A  B dan g: D  E maka fungsi
komposisi f ◦ g terdefinisi hanya bila f(A) D.
⊂
SIFAT
(f o g)  (g o f) : tidak komutatif
(h o g) o f = h o (g o f) : asosiatif
Komposisi Fungsi
  
a
g
f 
A
 
 
a
g
f
 
a
g
 
a
g  
 
a
g
f
B C
Gambar
Contoh
Diberikan fungsi g = {(1,u),(2,v),(3,w)} yang memetakan A = {1,2,3}
ke B = {u,v,w} dan fungsi f = {(u,y),(v,x),(w,z)} yang menyatakan
B = {u,v,w} ke C = {y,x,z} .
Fungsi komposisi dari A ke C adalah
f o g = {(1,y),(2,x),(3,z)}
  
a
g
f 
A
 
 
a
g
f
 
a
g
 
a
g  
 
a
g
f
B C
1
2
3
w
v
u
z
x
y
Contoh
Diberikan fungsi f(x)= x-1 dan g(x) = x2+1 .
Tentukan fog dan gof.
(i) (f o g)(x)=f( g(x) )= f(x2+1)= x2+1-1= x2.
(ii) (g o f)(x)=g( f(x) )= g(x+1)= (x+1)2+1 = x2-2x+2
Contoh
Ada 3 himpunan yaitu, A = {2, 3, 4, 5}, B = {5, 7, 9, 11} dan
C = {27, 51, 66, 83}.
f: A B ditentukan dengan rumus dengan ditentukan oleh rumus .
Ditunjukkan oleh diagram panah sbb:
Jika h fungsi dari A ke C sehinnga:
peta dari 2 adalah 27
peta dari 3 adalah 51
peta dari 4 adalah 66
peta dari 5 adalah 83
dan diagaram panahnya menjadi,
Contoh:
Diberikan fungsi f(x) = x – 1 dan g(x) = x2 + 1.
Tentukan f  g dan g  f .
Penyelesaian
(i) (f  g)(x) = f(g(x))
= f(x2 + 1)
= x2 + 1 – 1
= x2.
(ii) (g  f)(x) = g(f(x))
= g(x – 1)
= (x –1)2 + 1
= x2 - 2x + 2.
Contoh
Diket f(x) = x² dan g(x) = x + 3 carilah (f o g)(2) dan (g o f)(2)!!!
Penyelesaian:
Untuk x = 2 maka f (2) = x² = 2² = 4
Untuk x =2 maka g (2) = x + 3 = 2 + 3 = 5
(f o g)(x)= f(g(x))
= f(x+3)
= (x+3)²
= x² + 6x + 9
(g o f)(x) = g(f(x))
= g(x²)
= x² + 3
Bila x=2, maka
(f o g)(2) = f(g(2)) ingat g(2) = 5
= f (5)
= 5²
= 25
(g o f)(2) = g(f(2)) ingat f (2) = 4
= g(4)
= 4 + 3
= 7
Contoh
Diket f (x) = x2 + 2x – 3 dan g (x) = 3x – 4
Ditanya
a) Carilah rumus (f o g) (x) dan (g o f) (x)
b) Buktikan bahwa (f o g) (2) = f (g(2)) dan (g o f) (2) = g (f (2))
Penyelesaian:
Untuk x = 2 maka f (2) = x2 + 2x – 3
f (2) = 22 + 2.2 – 3
f (2) = 5
Untuk x =2 maka g (2) = 3x – 4
g (2) = 3.2 – 4
g (2) = 2
a) (f o g) (x) = f (g(x))
= f (3x – 4)
= (3x – 4)2 + 2 (3x – 4) – 3
= 9x2 – 24x + 16 + 6x – 8 – 3
= 9x2 – 18x + 5
(g o f) (x) = g (f(x))
= g (x2 + 2x – 3)
= 3(x2 + 2x – 3) – 4
= 3 x2 + 6x – 9 – 4
= 3 x2 + 6x – 13
b) (f o g) (2) = f (g (2)) ingat g (2) = 2
9x2 – 18x + 5 = f (2)
9x2 – 18x + 5 = x2 + 2x – 3
9.22 – 18.2 + 5 = 22 + 2.2 – 3
36 – 36 + 5 = 4 + 4 – 3
5 = 5
(g o f) (2) = g (f (2)) ingat f (2) = 5
3 x2 + 6x – 13 = g(5)
3 x2 + 6x – 13 = 3x – 4
3 .22 + 6.2 – 13 = 3.5 – 4
12 + 12 – 13 = 15 – 4
11 = 11
Terbukti
Contoh
Diket f (x) = x2 + 4 dan g (x) = 2x + 3
Ditanya
a) Carilah rumus (f o g) (x) dan (g o f) (x)
b) Buktikan bahwa (f o g) (3) = f (g(3)) dan (g o f) (3) = g
(f (3))
Penyelesaian:
Untuk x = 3 maka f (3) = x2 + 4 = 32 + 4 = 13
Untuk x = 3 maka g (3) = 2x + 3 = 2.3 + 3 = 9
a.) (f o g) (x) = f (g(x))
= f (2x + 3)
= (2x + 3)2 + 4
= 4x2 + 12x + 9 + 4
= 4x2 + 12x + 13
(g o f) (x) = g (f(x))
= g (x2 + 4)
= 2 (x2 + 4) + 3
= 2x2 + 8 + 3
= 2x2 + 11
b.) (f o g) (3) = f (g (3)) ingat g (3) = 9
4x2 + 12x + 13 = f (9)
4x2 + 12x + 13 = x2 + 4
4.32 + 12.3 + 13 = 92 + 4
36 + 36 + 13 = 81 + 4
85 = 85
(g o f) (3) = g (f (3)) ingat f (3) = 13
2x2 + 11 = g (13)
2x2 + 11 = 2x + 3
2.32 + 11 = 2.13 + 3
18 + 11 = 26 + 3
29 = 29
Terbukti
Contoh:
Diketahui f(x) = x2 + 1 dan g(x) = 2x – 3. Tentukan:
(f o g)(x)
(g o f)(x)
Jawab:
a. (f o g)(x) = f (g(x))
= f(2x – 3)
= (2x – 3)2 + 1
= 4x2 – 12x + 9 + 1
= 4x2 – 12x + 10
b. (g o f)(x) = g (f(x))
= g(x2 + 1)
= 2(x2 + 1) – 3
= 2x2 - 1
Ternyata, Jadi pada komposisi fungsi tidak berlaku sifat komutatif.
Contoh
Diketahui dan ditentukan oleh f(x) = x + 3 dan (f o
g)(x) = x2 + 6x + 7, maka tentukan g(x) !
Jawab :
f(x) = x + 3
(f o g)(x) = x2 + 6x + 7
f(g(x)) = x2 + 6x + 7
g(x) + 3 = x2 + 6x + 7
g(x) = x2 + 6x + 4
Contoh
Diketahui dan ditentukan oleh f(x) = 2x + 4 dan (g o f)(x) = 4x2 +
12x + 6, maka tentukan g(x) .
Jawab : (g o f)(x) = 4x2 + 12x + 6
g(f(x)) = 4x2 + 12x + 6
g(2x + 4) = 4x2 + 12x + 6
Misal: 2x + 4 = p, maka
g(p) = + 12 ) + 6
g(p) = p2 – 8p + 16 + 6p – 24 + 6
g(p) = p2 – 2p – 2
Maka: g (x) = x2 – 2x – 2
Cara lain:
Jadi,
6
12
4
)
4
2
(
))
(
(
)
)(
( 2





 x
x
x
g
x
f
g
x
f
g 
2
)
4
2
(
2
)
4
2
( 2




 x
x
2
2
)
( 2


 x
x
x
g
Hubungan Fungsi Invers dan Fungsi Komposisi
Misalkan h(x) adalah fungsi komposisi yang dapat
dibentuk dari fungsi f(x) dan fungsi g(x). Fungsi
h(x) kemungkinannya adalah
ii) h(x) = (fog)(x)
ii) h(x) = (gof)(x)
Diagram panahnya sbb:
Pertama
Jadi
)
)(
(
)
(
)
( 1
1
1
x
g
f
x
f
g 


 

Kedua
Jadi
)
)(
(
)
(
)
( 1
1
1
x
f
g
x
g
f 


 

Contoh:
Misalkan dan ditentukan dengan rumus
dan Tentukan
Jawab:
Cara 1:
Dicari terlebih dahulu selanjutnya dicari
R
R
f 
: R
R
g 
:
3
)
( 
 x
x
f .
2
5
)
( 
 x
x
g )
(
)
( 1
x
g
f 

)
)(
( x
g
f  )
(
)
( 1
x
g
f 

1
5
3
)
2
5
(
))
(
(
)
)(
( 




 x
x
x
g
f
x
g
f 
1
5 
 x
y
1
5 

 y
x
5
1
5
1


 y
x
Jadi
5
1
5
1
)
(
)
( 1



x
x
g
f 
Cara 2:
Dicari dan selanjutnya menggunakan rumus
)
(
1
x
f 
)
(
1
x
g 
)
)(
(
)
(
)
( 1
1
1
x
f
g
x
g
f 


 

3
)
( 
 x
x
f
3


 x
y
3


 y
x
3
)
(
1


 
x
x
f
2
5
)
( 
 x
x
g
2
5 

 x
y
5
2
5
1


 y
x
5
2
5
1
)
(
1


 
x
x
g
)
)(
(
)
(
)
( 1
1
1
x
f
g
x
g
f 


 

))
(
( 1
1
x
f
g 


5
2
)
3
(
5
1


 x
5
1
5
1

 x
Contoh:
Fungsi-fungsi f dan g ditentukan dengan rumus:
dan
Carilah
Jawab;
Jadi
1
2
)
( 
 x
x
f
4
5
3
)
(



x
x
x
g
)!
(
)
( 1
x
f
g 

))
(
(
)
)(
( x
f
g
x
f
g 

4
1
2
5
)
1
2
(
3





x
x
3
2
8
6



x
x
3
2
8
6




x
x
y
8
6
3
2 


 x
y
yx
8
3
6
2 


 y
x
yx
8
3
)
6
2
( 


 y
x
y
6
2
8
3




y
y
x
6
2
8
3
)
(
)
( 1




x
x
x
f
g 
Latihan
1. Diket f (x) = x2 - 4 dan g (x) = 2x + 3
Ditanya
a) Carilah rumus (f o g) (x) dan (g o f) (x)
b) Buktikan bahwa (f o g) (2) = f (g(2)) dan (g o f) (2) = g (f
(2))
2. Diket f (x) = 2x2 - 2 dan g (x) = x - 3
Ditanya
a) Carilah rumus (f o g) (x) dan (g o f) (x)
b) Buktikan bahwa (f o g) (2) = f (g(2)) dan (g o f) (2) = g (f
(2))
3. Diket f (x) = x2 + 2 dan g (x) = 2x - 3
Ditanya
a) Carilah rumus (f o g) (x) dan (g o f) (x).
b) Buktikan bahwa (f o g) (3) = f (g(3)) dan (g o f) (3) = g (f
(3))
4. Diket f (x) = 2x2 – 2, g (x) = x - 3 dan h (x) = x
Ditanya
a) Carilah rumus (f o g) (x) , (g o f) (x), (g o h) (x), dan
(h o f) (x).
a) Buktikan bahwa (f o g) (2) = f (g (2))
b) Buktikan bahwa (g o f) (2) = g (f (2))
c) Buktikan bahwa (g o h) (2) = g (h (2))
d) Buktikan bahwa (h o f) (2) = h (f (2))
5. Diketahui fungsi f(x) = 3x - 9, g(x) = , dan h(x) = 9x.
a) Carilah rumus (f o g) (x) , (g o f) (x), (g o h) (x),
dan (h o f) (x)
a) Buktikan bahwa ( f o g ) (3) = f( g (3))
b) Buktikan bahwa (g o h ) (3) = g ( h (3))
c) Buktikan bahwa ( g o f ) (3) = g( f- (3))
d) Buktikan bahwa ( h o f ) (3) = h ( f (3))
5. Jika maka tentukan
6. Jika , maka tentukan
7. Jika dan , maka tentukan
8. . Jika dan , maka tentukan
1
2
5
)
(



x
x
x
f 

)
3
(
1
f
2
7
)
( 
 x
x
f 


)
1
(
1
x
f
3
2
)
( 
 x
x
f 10
6
)
)(
( 
 x
x
f
g  

)
(
1
x
g
3
8
10
)
)(
( 2


 x
x
x
g
f  4
2
)
( 
 x
x
g


)
(
1
x
f
PPT Fungsi.ppt

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie PPT Fungsi.ppt

Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKeterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Kurcaci Kecil
 
Sierfi tugas matematika
Sierfi tugas matematikaSierfi tugas matematika
Sierfi tugas matematika
sierfi
 
Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)
Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)
Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)
Dinna
 
Fungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanFungsipersamaanpertidaksamaan
Fungsipersamaanpertidaksamaan
Kia Hti
 
Fungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanFungsipersamaanpertidaksamaan
Fungsipersamaanpertidaksamaan
Safran Nasoha
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
aansyahrial
 

Ähnlich wie PPT Fungsi.ppt (20)

Relasi dan fungsi
Relasi dan fungsiRelasi dan fungsi
Relasi dan fungsi
 
PPT DEsmaido Wilen Saragih, rELASI. pptX
PPT DEsmaido Wilen Saragih, rELASI. pptXPPT DEsmaido Wilen Saragih, rELASI. pptX
PPT DEsmaido Wilen Saragih, rELASI. pptX
 
Relasi, fungsi, dan grafik
Relasi, fungsi, dan grafikRelasi, fungsi, dan grafik
Relasi, fungsi, dan grafik
 
Fungsi relasi
Fungsi relasiFungsi relasi
Fungsi relasi
 
Diskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiDiskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi Fungsi
 
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKeterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
 
RELASI Matematika.ppt
RELASI Matematika.pptRELASI Matematika.ppt
RELASI Matematika.ppt
 
Sierfi tugas matematika
Sierfi tugas matematikaSierfi tugas matematika
Sierfi tugas matematika
 
Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)
Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)
Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)
 
Teori bahasa dan otomata 3
Teori bahasa dan otomata 3Teori bahasa dan otomata 3
Teori bahasa dan otomata 3
 
Relasi Dan Fungsi
Relasi Dan FungsiRelasi Dan Fungsi
Relasi Dan Fungsi
 
Fungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanFungsipersamaanpertidaksamaan
Fungsipersamaanpertidaksamaan
 
Materi Fungsi/Pemetaan oleh Yudi Prasetyo, S.Pd
Materi Fungsi/Pemetaan oleh Yudi Prasetyo, S.PdMateri Fungsi/Pemetaan oleh Yudi Prasetyo, S.Pd
Materi Fungsi/Pemetaan oleh Yudi Prasetyo, S.Pd
 
Fungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanFungsipersamaanpertidaksamaan
Fungsipersamaanpertidaksamaan
 
Fungsi matematika wajib kelas X K13
Fungsi matematika wajib kelas X K13Fungsi matematika wajib kelas X K13
Fungsi matematika wajib kelas X K13
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
fungsi matematika
fungsi matematikafungsi matematika
fungsi matematika
 
Matematika Relasi dan Fungsi
Matematika Relasi dan FungsiMatematika Relasi dan Fungsi
Matematika Relasi dan Fungsi
 
4 5-fungsi
4 5-fungsi4 5-fungsi
4 5-fungsi
 
Fungsi dan kompsisi invers
Fungsi dan kompsisi inversFungsi dan kompsisi invers
Fungsi dan kompsisi invers
 

Kürzlich hochgeladen

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

PPT Fungsi.ppt

  • 2. Fungsi didefinisikan sebagai aturan yang menetapkan bahwa setiap satu anggota himpunan D berpasangan dengan tepat satu anggota himpunan K (lihat Gambar )  D K (a)  D K (b) Gambar FUNGSI
  • 3. Anggota-anggota himpunan D yang mempunyai tepat satu pasangan pada himpunan K disebut daerah definisi atau daerah asal (domain). Anggota-anggota pada himpunan K yang merupakan pasangan anggota-anggota himpunan D disebut daerah nilai (range). Sedangkan semua anggota himpunan K baik yang merupakan pasangan dari anggota himpunan D maupun yang bukan disebut kodomain. Jadi fungsi sama seperti sebuah proses yang menghasilkan tepat satu keluaran untuk setiap masukan tertentu. Kesimpulan
  • 4.  D K Gambar Jika terdapat suatu hubungan yang tidak memenuhi definisi Seperti tersebut diatas maka hubungan tersebut bukan suatu fungsi tetapi disebut relasi (lihat Gambar ). Sedangkan relasi dapat dimisalkan seperti sebuah proses yang menghasilkan dua keluaran untuk setiap masukan tertentu.
  • 5. Pengertian Fungsi yang lain • Fungsi : suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan hubungan ketergantungan (hub. fungsional) antara suatu variabel dengan variabel lain. • y = a + bx Dependent variable Konstanta Koefisien var. x Independent variable 5
  • 6. Pengertian Fungsi yang lain: – Aturan yang menghubungkan masing –masing elemen dalam himpunan A dengan satu dan hanya satu elemen dalam himpunan B. – Aturan yang menghubungkan bilangan- bilangan “baru” dengan bilangan “lama”. – Bilangan “lama” = x. – Bilangan “baru” = y. – Notasi Fungsi = f(x) Contoh : Aturan harus menghasilkan bilangan dengan menambah 1 pada dua kali bilangan lama. Bilangan manakah yang berhubungan dengan 3 ? 2 x 3 + 1 = 7 Lama baru
  • 7. Notasi Fungsi : Y = f (x) Y = 5 + 0.8 x f (x) = 5 + 0.8 x 5 Konstanta 0,8 Koef. Variabel x X Variabel bebas Y Variabel Terikat
  • 8. FUNGSI Ada dua macam cara untuk menyajikan suatu fungsi, yaitu: 1. Cara aturan : fungsi itu disajikan dengan cara menyatakan aturan yang menentukan relasi antara angggota – anggota daerah asal dengan anggota – anggota daerah kawannya. Contoh : f: R R dimana f(x) = x R = himpunan semua bilangan nyata.
  • 9. • Nama lain untuk fungsi adalah pemetaan atau transformasi. • f(a)=b jika elemen a di dalam A dihubungkan dengan elemen b di dalam B. • Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari f dan himpunan B disebut daerah hasil (codomain) dari f. • Jika f(a)=b , maka b dinamakan bayangan (image) dari a dan a dinamakan pra-bayangan (pre-image) dari b • Himpunan yang berisi semua nilai pemetaan f disebut jelajah (range) Jika f adalah fungsi dari A ke B, kita menuliskan : f : A  B , yang artinya f memetakan A ke B.
  • 10. A B a b f b bayangan a a Pra-bayangan b
  • 11. A B 1 u f 2 3 v w Contoh Relasi f = {(1,u),(2,v),(3,w)} dari A = {1,2,3} ke B = {u,v,w} adalah fungsi dari A ke B. Disini f(1)=u , f(2)=v , f(3)=w. Daerah asal dari f adalah A dan daerah hasil adalah B. Jelajah dari f adalah {u,v,w} yang dalam hal ini sama dengan himpunan B
  • 12. 2. Cara himpunan : Seperti halnya relasi, maka fungsi f dari A ke B dapat dipandang sebagai himpunan bagian (khusus) dari A x B. Maka fungsi f : R R dimana f ( x ) = x dapat juga disajikan sebagai suatu himpunan, yaitu himpunan bagian dari R x R : F = { (x,y)x  R, y R, y = x }
  • 13. Kesamaan dua buah fungsi.  Dua buah fungsi f : A  B dan g : A  B dikatakan sama bila kedua fungsi itu mengkaitkan anggota-anggota dari daerah asalnya dengan anggota-anggota yang sama didaerah kawannya. f = g bhb (  x A).f(x) = g(x)  Contoh : f : R R dimana f(x) = 2(x+1)(x-2) g : R R dimana g(x) = 2x2-2x-4 Karena f (x ) = 2(x+1)(x-2) = 2(x2-x-2) = 2x2-2x-4 = g(x) Maka f = g
  • 14. FUNGSI-FUNGSI KHUSUS 1. FUNGSI SURJEKTIF/ONTO 2. FUNGSI INJEKTIF/SATU-SATU 3. FUNGSI BIJEKTIF/KORESPONDENSI SATU- SATU 4. FUNGSI KONSTAN 5. FUNGSI IDENTITAS
  • 15. FUNGSI SURJEKTIF/ONTO • Suatu fungsi f : A B disebut fungsi surjektif dari A kepada (onto) B bila setiap anggota B merupakan bayangan dari suatu anggota A. • Jadi pada fungsi yang surjektif, daerah hasilnya berimpit dengan daerah kawan (atau daerah kawannya dihabiskan ). • f : A  B adalah fungsi surjektif bhb ( yB) ( xA). y = f (x) bhb Rf = B bhb ( yB) f-1 (y) = 
  • 18. A B a 1 b c 2 3 4 A B a 1 b c d 2 3 4 A B a 1 b c d 2 3 4 A B a 1 b c d 2 3 Fungsi satu ke satu, bukan pada Bukan fungsi satu ke satu, maupun pada Fungsi pada, bukan satu ke satu Bukan fungsi Gambar relasi
  • 19. FUNGSI INJEKTIF/SATU-SATU • Suatu fungsi f : A  B disebut fungsi injektif bila anggota – anggota dari B merupakan bayangan dari tepat satu anggota A. • f : A  B adalah fungsi injektif bhb (  x1,x2  A ). x1  x2  f(x1)  f(x2) bhb (  x1,x2  A ). f(x1) = f(x2)  x1 = x2
  • 21. FUNGSI BIJEKTIF • Suatu fungsi f : AB merupakan fungsi bijektif apabila fungsi f adalah fungsi surjektif dan sekaligus injektif. • Fungsi bijektif sering dikatakan fungsi korespondensi satu-satu.
  • 23. FUNGSI KONSTAN • Suatu fungsi f : A  B disebut fungsi konstan bila bayangan semua anggota A adalah satu anggota yang sama di B. • f : A  B adalah fungsi konstan bhb.( !c  B)(xA).f(x) = c • Contoh: 1. f(x) = 2 •2 •3 •5 •7 •10 •14 2. Diagram panah A B
  • 24. FUNGSI IDENTITAS • Suatu fungsi f : A  B disebut fungsi indentitas bila bayangan dari setiap anggota dari A ialah dirinya sendiri. • Daerah asal dan saerah kawan dari suatu fungsi identits adalah himpunan yang sama. • f : A  A adalah fungsi indentitas bhb.( xA). f(x) = x
  • 26. Secara garis besar fungsi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian utama, yaitu fungsi ril dan fungsi kompleks. Pembahasan mengenai fungsi pada materi kuliah ini hanya mencakup fungsi ril saja. Jenis-jenis fungsi Menurut jumlah peubah bebas  Fungsi peubah bebas tunggal  Fungsi peubah bebas banyak
  • 27. Contoh a) y = 2x + 3 b) y = x2 c) y = sin x d) x2 + y2 =r2  Fungsi peubah bebas tunggal Fungsi peubah bebas tunggal adalah fungsi yang hanya mempunyai satu peubah bebas.
  • 28. Contoh a) w = xy b) u = sin (x+y) c) v = cos xy d) t = xy+ z  Fungsi peubah bebas banyak Fungsi peubah bebas banyak adalah fungsi yang mempunyai lebih dari satu peubah bebas.
  • 29. Menurut cara penyajiannya  Fungsi eksplisit  Fungsi eksplisit  Fungsi parameter
  • 30.  Fungsi eksplisit Fungsi eksplisit adalah fungsi dimana peubah bebasnya ditulis atau disajikan pada ruas tersendiri; terpisah dari peubah tak bebasnya. Contoh a) y = x – 5 b) y =x2–1 c) y = sin x d) y = (x-1)2 Secara umum fungsi ekplisit ditulis dalam bentuk y = f(x)
  • 31. Secara umum fungsi implisit ditulis dalam bentuk F(x,y) = 0  Fungsi implisit Fungsi implisit adalah fungsi dimana peubah bebas dan tak bebasnya ditulis pada ruas yang sama. Contoh a) x + y = 0 b) x2 + y2 = r2
  • 32. Contoh  Fungsi parameter Bentuk umum dari fungsi parameter adalah: x = f(t) ; y = g(t) ; t adalah parameter. Jika kita tinjau dari operasi yang dilakukan terhadap peubah bebasnya, maka fungsi ril dapat dibagi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.3 berikut. x = t2 – 1 y = t + 2
  • 33. JENIS-JENIS FUNGSI Fungsi F.Pangkat F. Polinom F. Linier F. Kuadrat F. Kubik F. Bikuadrat Fungsi rasional Fungsi irrasional Fungsi non-aljabar (transenden) Fungsi aljabar F. Eksponensial F. Logaritmik F. Trigonometrik F. Hiperbolik 33
  • 34. • Fungsi polinom : fungsi yang mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel bebasnya. y = a0 + a1x + a2x2 +…...+ anxn • Fungsi Linear : fungsi polinom khusus yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat satu (fungsi berderajat satu). y = a0 + a1x a1 ≠ 0 34
  • 35. • Fungsi Kuadrat : fungsi polinom yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat dua, sering juga disebut fungsi berderajat dua. y = a0 + a1x + a2x2 a2 ≠ 0 • Fungsi berderajat n : fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat n (n = bilangan nyata). y = a0 + a1x + a2x2 + …+ an-1xn-1 + anxn an ≠ 0 35
  • 36. • Fungsi Pangkat : fungsi yang veriabel bebasnya berpangkat sebuah bilangan nyata bukan nol. y = xn n = bilangan nyata bukan nol. • Fungsi eksponensial : fungsi yang variabel bebasnya merupakan pangkat dari suatu konstanta bukan nol. y = nx n > 0 36
  • 37. • Fungsi logaritmik : fungsi balik (inverse) dari fungsi eksponensial, variabel bebasnya merupakan bilangan logaritmik. y = nlog x • Fungsi trigonometrik dan fungsi hiperbolik : fungsi yang variabel bebasnya merupakan bilangan- bilangan goneometrik. persamaan trigonometrik y = sin x persamaan hiperbolik y = arc cos x 37
  • 38. • Berdasarkan letak ruas variabel-variabelnya : fungsi eksplisit dan implisit 0 Kubik 0 Kuadrat 0 Linear 0 Umum Implisit Eksplisit Fungsi 3 3 2 2 1 0 3 3 2 2 1 0 2 2 1 0 2 2 1 0 1 0 1 0                        y x a x a x a a x a x a x a a y y x a x a a x a x a a y y x a a x a a y f(x,y) f(x) y 38
  • 39. x y x y Linear y = a0 + a1x a0 Kemiringan = a1 (a) (b) 0 0 Kuadratik y = a0 + a1x + a2x2 a0 (Kasus a2 < 0) 39
  • 40. x y x y (c) (d) 0 0 Kubik y = a0 + a1x + a2x2 + a3x3 a0 Bujur sangkar hiperbolik y = a / x (a > 0) 40
  • 41. x y x y (e) (f) 0 0 Eksponen y = bx (b > 1) Logaritma y = logb x 41
  • 42. Penyimpangan Eksponen • xn = x x x x…..x x • Aturan I : xm x xn = xm+n Contoh : x3 x x4 = x7 • Aturan II : xm / xn = xm-n Contoh : x4 / x3 = x • Aturan III : x-n = 1/xn (x ≠ 0) n suku 42
  • 43. Penyimpangan Eksponen • Aturan IV : x0 = 1 (x ≠ 0) • Aturan V : x1/n = • Aturan VI : (xm)n = xmn • Aturan VII : xm x ym = (xy)m n x 43
  • 44. Fungsi Dari Dua Atau Lebih Variabel Bebas • z = g (x, y) • z = ax + by • z = a0 + a1x + a2x2 + b1y + b2y2 • Fungsi g membuat peta dari suatu titik dalam ruang dua dimensi, ke satu titik pada garis ruas (titik dalam ruang satu dimensi), seperti : dari titik (x1,y1) ke titik z1 dari titik (x2, y2) ke titik z2 44
  • 45. Fungsi Dari Dua Atau Lebih Variabel Bebas z z1 z2 (x2, y2) (x1, y1) g x2 x1 y1 y2 0 x y 45
  • 46. Fungsi Dari Dua Atau Lebih Variabel Bebas x2 x1 y1 y2 x y z (x2, y2, z2) (x2, y2, z2) 46
  • 47. Latihan: Relasi dari himpunan A = {a, b, c, d} ke himpunan B = {p, q, r, s} yang disajikan dalam diagram panah berikut, mana yang merupakan fungsi ?
  • 48. a. b. c. e. f. g. h. i.
  • 49. GRAFIK FUNGSI Misalkan f: A  B. Grafik fungsi f adalah himpunan pasangan terurut {(a,f(a) | a ∈ A}, dimana a A adalah elemen pertamanya sedangkan bayangan dari a adalah elemen keduanya atau Grafik dari fungsi f ditulis f* terdiri dari semua pasangan terurut inmana a A adalah elemen pertamanya sedangkan bayangan dari a adalah elemen keduanya f*={(a,b)|a A, b = f(a)} f*  AB
  • 50. Contoh: Misalkan A = {1, 2, 3} dan B = {1, 2}, fungsi f didef sbg f(1)=1, f(2)=2, f(3)=1. Maka grafik fungsi f dapat digambarkan sbb: A B
  • 51. • Misalkan fungsi f:AB didefinisikan dengan diagram : a b c d 1 2 3 • f(a)=2, f(b)=3, f(c)=2, f(d)=1 • Grafik fungsi f adalah {(a,2), (b,3), (c,2), (d,1)}AB
  • 52. • Misalkan W={1,2,3,4} Didefinisikan fungsi f:WR# f(x)=x+3 f*={(1,4), (2,5), (3,6), (4,7)}
  • 53. SIFAT-SIFAT GRAFIK FUNGSI 1. Untuk setiap a A, akan terdapat sebuah pasangan terurut (a,b) f* 2. Untuk setiap a A, akan terdapat hanya satu pasangan terurut dengan a sebagai elemen pertama Misalkan A={1,2,3,4} dan B={3,4,5,6} Pasangan terurut {(1,5), (2,3),(4,6)} bukan grafik dari fungsi f:AB Pasangan terurut {(1,5),(2,3),(3,6),(4,6),(2,4)} juga bukan grafik dari f:AB
  • 54. GRAFIK DAN DIAGRAM KOORDINAT Misalkan f* adalah grafik dari fungsi f:AB Karena f*AB, maka f* dapat digambarkan pada diagram koordinat dari AB
  • 55. Misalkan A={a,b,c,d} dan B={1,2,3} Didefinisikan fungsi f:AB dengan diagram : a b c d 1 2 3 2 1 3 a b c d B A
  • 56. Misalkan A={a,b,c} dan B={1,2,3} Pandang titik-titik pada diagram-diagram dibawah ini : Pada garis vertikal melalui b tidak berisi titik dari f* Pada garis vertikal melalui a terdapat dua titik dari f* Keduanya bukan grafik dari f:AB 2 1 3 a b c 2 1 3 a b c
  • 57. 1 2 3 3 2 1 x2+y2 =9 x2+y2 =9 bukan merupakan grafik dari suatu fungsi
  • 58. FUNGSI SEBAGAI HIMPUNAN DARI PASANGAN TERURUT 1. Untuk setiap a A, akan terdapat sebuah pasangan terurut (a,b) f* 2. Untuk setiap a A, akan terdapat hanya satu pasangan terurut dengan a sebagai elemen pertama Sifat 1 : Menjamin bahwa setiap elemen dari A mempunyai bayangan Sifat 2 : Menjamin bahwa bayangannya unik f* adalah fungsi f:AB
  • 59. • Misalkan fungsi f:AB adalah fungsi satu- satu dan onto Fungsi inversnya adalah : f-1={(b,a)|(a,b)f}
  • 61. Misalkan f : A → B fungsi bijektif. Invers fungsi f adalah fungsi yang mengawankan setiap elemen pada B dengan tepat satu elemen pada A. Invers fungsi f dinyatakan dengan f -1 dimana f -1 : B → A Fungsi invers dari f dilambangkan dengan f -1 Fungsi yang mempunyai invers disebut invertibel. FUNGSI INVERS
  • 62.   a f   b f 1  f -1(b)=a b=f(a) Fungsi Inversi Gambar y = f(x) ↔ x = f -1 (y) A B
  • 63. Contoh Relasi f = {(1,u),(2,v),(3,w)} dari A = {1,2,3} ke B = {u,v,w} adalah fungsi yang berkoresponden satu-ke-satu. Inversi fungsi f adalah f -1 = {(u,1),(v,2),(w,3)}. Jadi f adalah fungsi invertible (dapat dibalikkan).
  • 64. Contoh Misalkan f fungsi dari {a, b, c} ke {1, 2, 3} dengan aturan f(a)=2, f(b)=3 dan f(c)=1. Apakah f invertibel. Jika ya, tentukan inversnya. PENYELESAIAN: fungsi f bijeksi sehingga ia invertibel dengan f -1(1)=c, f -1(3)=b dan f -1(2)=a.
  • 65. Contoh Misalkan f fungsi dari Z ke Z dengan f(x) = x2. Apakah f invertibel. PENYELESAIAN: Karena fungsi tidak injektif maupun bijektif maka ia tidak invertibel. Jadi invresnya tidak ada.
  • 66. Menentukan Rumus Fungsi Invers Perhatikan diagram panah berikut. y adalah peta dari x oleh fungsi f, sehingga pemetaan oleh fungsi f dapat dinayatakan dengan persamaan: ) (x f y 
  • 67. Kalau f-1 adalah invers dari fungsi f maka x adalah peta dari y oleh fungsi f-1 sehingga diperoleh persamaan: Selanjutnya peubah x diganti dengan y dan peubah y diganti dengan x. ) ( 1 y f x  
  • 68. Contoh: Tentukan rumus fungsi invers dari fungsi Jawab: Dengan demikian atau 6 2 ) (   x x f ! 6 2 ) (    x x f y 6 2    y x 3 2 1    y x 3 2 1 ) ( 1    y y f 3 2 1 ) ( 1    x x f
  • 69. Contoh: Tentukan r5umus fungsi invers dari fungsi Jawab: 3 1 , 1 3 5 2 ) (      x x x x f 1 3 5 2 ) (     x x x f y 5 2 ) 1 3 (     x x y 5 2 3     x y yx 5 2 3      y x yx 5 ) 2 3 (      y x y 2 3 5      y y x y y x 3 2 5     y y y f 3 2 5 ) ( 1      x x x f 3 2 5 ) ( 1      Jadi fungsi invers dari fungsi adalah 3 1 , 1 3 5 2 ) (      x x x x f x x x f 3 2 5 ) ( 1    
  • 70. KOMPOSISI FUNGSI  Misalkan g: A  B dan f: B  C. Komposisi fungsi f dan g, dinotasikan f ◦ g adalah fungsi f ◦ g: A  C dengan (f ◦ g)(x):= f(g(x)).  Bila f: A  B dan g: D  E maka fungsi komposisi f ◦ g terdefinisi hanya bila f(A) D. ⊂ SIFAT (f o g)  (g o f) : tidak komutatif (h o g) o f = h o (g o f) : asosiatif
  • 71. Komposisi Fungsi    a g f  A     a g f   a g   a g     a g f B C Gambar
  • 72. Contoh Diberikan fungsi g = {(1,u),(2,v),(3,w)} yang memetakan A = {1,2,3} ke B = {u,v,w} dan fungsi f = {(u,y),(v,x),(w,z)} yang menyatakan B = {u,v,w} ke C = {y,x,z} . Fungsi komposisi dari A ke C adalah f o g = {(1,y),(2,x),(3,z)}    a g f  A     a g f   a g   a g     a g f B C 1 2 3 w v u z x y
  • 73. Contoh Diberikan fungsi f(x)= x-1 dan g(x) = x2+1 . Tentukan fog dan gof. (i) (f o g)(x)=f( g(x) )= f(x2+1)= x2+1-1= x2. (ii) (g o f)(x)=g( f(x) )= g(x+1)= (x+1)2+1 = x2-2x+2
  • 74. Contoh Ada 3 himpunan yaitu, A = {2, 3, 4, 5}, B = {5, 7, 9, 11} dan C = {27, 51, 66, 83}. f: A B ditentukan dengan rumus dengan ditentukan oleh rumus . Ditunjukkan oleh diagram panah sbb:
  • 75. Jika h fungsi dari A ke C sehinnga: peta dari 2 adalah 27 peta dari 3 adalah 51 peta dari 4 adalah 66 peta dari 5 adalah 83 dan diagaram panahnya menjadi,
  • 76. Contoh: Diberikan fungsi f(x) = x – 1 dan g(x) = x2 + 1. Tentukan f  g dan g  f . Penyelesaian (i) (f  g)(x) = f(g(x)) = f(x2 + 1) = x2 + 1 – 1 = x2. (ii) (g  f)(x) = g(f(x)) = g(x – 1) = (x –1)2 + 1 = x2 - 2x + 2.
  • 77. Contoh Diket f(x) = x² dan g(x) = x + 3 carilah (f o g)(2) dan (g o f)(2)!!! Penyelesaian: Untuk x = 2 maka f (2) = x² = 2² = 4 Untuk x =2 maka g (2) = x + 3 = 2 + 3 = 5 (f o g)(x)= f(g(x)) = f(x+3) = (x+3)² = x² + 6x + 9 (g o f)(x) = g(f(x)) = g(x²) = x² + 3 Bila x=2, maka (f o g)(2) = f(g(2)) ingat g(2) = 5 = f (5) = 5² = 25 (g o f)(2) = g(f(2)) ingat f (2) = 4 = g(4) = 4 + 3 = 7
  • 78. Contoh Diket f (x) = x2 + 2x – 3 dan g (x) = 3x – 4 Ditanya a) Carilah rumus (f o g) (x) dan (g o f) (x) b) Buktikan bahwa (f o g) (2) = f (g(2)) dan (g o f) (2) = g (f (2)) Penyelesaian: Untuk x = 2 maka f (2) = x2 + 2x – 3 f (2) = 22 + 2.2 – 3 f (2) = 5 Untuk x =2 maka g (2) = 3x – 4 g (2) = 3.2 – 4 g (2) = 2 a) (f o g) (x) = f (g(x)) = f (3x – 4) = (3x – 4)2 + 2 (3x – 4) – 3 = 9x2 – 24x + 16 + 6x – 8 – 3 = 9x2 – 18x + 5 (g o f) (x) = g (f(x)) = g (x2 + 2x – 3) = 3(x2 + 2x – 3) – 4 = 3 x2 + 6x – 9 – 4 = 3 x2 + 6x – 13
  • 79. b) (f o g) (2) = f (g (2)) ingat g (2) = 2 9x2 – 18x + 5 = f (2) 9x2 – 18x + 5 = x2 + 2x – 3 9.22 – 18.2 + 5 = 22 + 2.2 – 3 36 – 36 + 5 = 4 + 4 – 3 5 = 5 (g o f) (2) = g (f (2)) ingat f (2) = 5 3 x2 + 6x – 13 = g(5) 3 x2 + 6x – 13 = 3x – 4 3 .22 + 6.2 – 13 = 3.5 – 4 12 + 12 – 13 = 15 – 4 11 = 11 Terbukti
  • 80. Contoh Diket f (x) = x2 + 4 dan g (x) = 2x + 3 Ditanya a) Carilah rumus (f o g) (x) dan (g o f) (x) b) Buktikan bahwa (f o g) (3) = f (g(3)) dan (g o f) (3) = g (f (3)) Penyelesaian: Untuk x = 3 maka f (3) = x2 + 4 = 32 + 4 = 13 Untuk x = 3 maka g (3) = 2x + 3 = 2.3 + 3 = 9 a.) (f o g) (x) = f (g(x)) = f (2x + 3) = (2x + 3)2 + 4 = 4x2 + 12x + 9 + 4 = 4x2 + 12x + 13 (g o f) (x) = g (f(x)) = g (x2 + 4) = 2 (x2 + 4) + 3 = 2x2 + 8 + 3 = 2x2 + 11
  • 81. b.) (f o g) (3) = f (g (3)) ingat g (3) = 9 4x2 + 12x + 13 = f (9) 4x2 + 12x + 13 = x2 + 4 4.32 + 12.3 + 13 = 92 + 4 36 + 36 + 13 = 81 + 4 85 = 85 (g o f) (3) = g (f (3)) ingat f (3) = 13 2x2 + 11 = g (13) 2x2 + 11 = 2x + 3 2.32 + 11 = 2.13 + 3 18 + 11 = 26 + 3 29 = 29 Terbukti
  • 82. Contoh: Diketahui f(x) = x2 + 1 dan g(x) = 2x – 3. Tentukan: (f o g)(x) (g o f)(x) Jawab: a. (f o g)(x) = f (g(x)) = f(2x – 3) = (2x – 3)2 + 1 = 4x2 – 12x + 9 + 1 = 4x2 – 12x + 10 b. (g o f)(x) = g (f(x)) = g(x2 + 1) = 2(x2 + 1) – 3 = 2x2 - 1 Ternyata, Jadi pada komposisi fungsi tidak berlaku sifat komutatif.
  • 83. Contoh Diketahui dan ditentukan oleh f(x) = x + 3 dan (f o g)(x) = x2 + 6x + 7, maka tentukan g(x) ! Jawab : f(x) = x + 3 (f o g)(x) = x2 + 6x + 7 f(g(x)) = x2 + 6x + 7 g(x) + 3 = x2 + 6x + 7 g(x) = x2 + 6x + 4
  • 84. Contoh Diketahui dan ditentukan oleh f(x) = 2x + 4 dan (g o f)(x) = 4x2 + 12x + 6, maka tentukan g(x) . Jawab : (g o f)(x) = 4x2 + 12x + 6 g(f(x)) = 4x2 + 12x + 6 g(2x + 4) = 4x2 + 12x + 6 Misal: 2x + 4 = p, maka g(p) = + 12 ) + 6 g(p) = p2 – 8p + 16 + 6p – 24 + 6 g(p) = p2 – 2p – 2 Maka: g (x) = x2 – 2x – 2 Cara lain: Jadi, 6 12 4 ) 4 2 ( )) ( ( ) )( ( 2       x x x g x f g x f g  2 ) 4 2 ( 2 ) 4 2 ( 2      x x 2 2 ) ( 2    x x x g
  • 85. Hubungan Fungsi Invers dan Fungsi Komposisi Misalkan h(x) adalah fungsi komposisi yang dapat dibentuk dari fungsi f(x) dan fungsi g(x). Fungsi h(x) kemungkinannya adalah ii) h(x) = (fog)(x) ii) h(x) = (gof)(x) Diagram panahnya sbb:
  • 88. Contoh: Misalkan dan ditentukan dengan rumus dan Tentukan Jawab: Cara 1: Dicari terlebih dahulu selanjutnya dicari R R f  : R R g  : 3 ) (   x x f . 2 5 ) (   x x g ) ( ) ( 1 x g f   ) )( ( x g f  ) ( ) ( 1 x g f   1 5 3 ) 2 5 ( )) ( ( ) )( (       x x x g f x g f  1 5   x y 1 5    y x 5 1 5 1    y x Jadi 5 1 5 1 ) ( ) ( 1    x x g f 
  • 89. Cara 2: Dicari dan selanjutnya menggunakan rumus ) ( 1 x f  ) ( 1 x g  ) )( ( ) ( ) ( 1 1 1 x f g x g f       3 ) (   x x f 3    x y 3    y x 3 ) ( 1     x x f 2 5 ) (   x x g 2 5    x y 5 2 5 1    y x 5 2 5 1 ) ( 1     x x g ) )( ( ) ( ) ( 1 1 1 x f g x g f       )) ( ( 1 1 x f g    5 2 ) 3 ( 5 1    x 5 1 5 1   x
  • 90. Contoh: Fungsi-fungsi f dan g ditentukan dengan rumus: dan Carilah Jawab; Jadi 1 2 ) (   x x f 4 5 3 ) (    x x x g )! ( ) ( 1 x f g   )) ( ( ) )( ( x f g x f g   4 1 2 5 ) 1 2 ( 3      x x 3 2 8 6    x x 3 2 8 6     x x y 8 6 3 2     x y yx 8 3 6 2     y x yx 8 3 ) 6 2 (     y x y 6 2 8 3     y y x 6 2 8 3 ) ( ) ( 1     x x x f g 
  • 91. Latihan 1. Diket f (x) = x2 - 4 dan g (x) = 2x + 3 Ditanya a) Carilah rumus (f o g) (x) dan (g o f) (x) b) Buktikan bahwa (f o g) (2) = f (g(2)) dan (g o f) (2) = g (f (2)) 2. Diket f (x) = 2x2 - 2 dan g (x) = x - 3 Ditanya a) Carilah rumus (f o g) (x) dan (g o f) (x) b) Buktikan bahwa (f o g) (2) = f (g(2)) dan (g o f) (2) = g (f (2)) 3. Diket f (x) = x2 + 2 dan g (x) = 2x - 3 Ditanya a) Carilah rumus (f o g) (x) dan (g o f) (x). b) Buktikan bahwa (f o g) (3) = f (g(3)) dan (g o f) (3) = g (f (3))
  • 92. 4. Diket f (x) = 2x2 – 2, g (x) = x - 3 dan h (x) = x Ditanya a) Carilah rumus (f o g) (x) , (g o f) (x), (g o h) (x), dan (h o f) (x). a) Buktikan bahwa (f o g) (2) = f (g (2)) b) Buktikan bahwa (g o f) (2) = g (f (2)) c) Buktikan bahwa (g o h) (2) = g (h (2)) d) Buktikan bahwa (h o f) (2) = h (f (2)) 5. Diketahui fungsi f(x) = 3x - 9, g(x) = , dan h(x) = 9x. a) Carilah rumus (f o g) (x) , (g o f) (x), (g o h) (x), dan (h o f) (x) a) Buktikan bahwa ( f o g ) (3) = f( g (3)) b) Buktikan bahwa (g o h ) (3) = g ( h (3)) c) Buktikan bahwa ( g o f ) (3) = g( f- (3)) d) Buktikan bahwa ( h o f ) (3) = h ( f (3))
  • 93. 5. Jika maka tentukan 6. Jika , maka tentukan 7. Jika dan , maka tentukan 8. . Jika dan , maka tentukan 1 2 5 ) (    x x x f   ) 3 ( 1 f 2 7 ) (   x x f    ) 1 ( 1 x f 3 2 ) (   x x f 10 6 ) )( (   x x f g    ) ( 1 x g 3 8 10 ) )( ( 2    x x x g f  4 2 ) (   x x g   ) ( 1 x f