SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
9. Pendidikan Kecakapan Hidup
Implementasi Pendidikan Kecakapan hidup dalarn proses pembelajaran dapat dilakukan
secara integral. Hal tersebut dapat dilakukan karena pembekalan Kecakapan hidup
merupakan pesan Pendidikan atau “hidden curriculum” yang keberhasilannya sangat
tergantung pada cara penyampaian bukan pada materi pesannya. Prinsip pembelajarannya
harus memperhatikan perubahan kondisi internal siswa yang terjadi selama pengalaman
belajar diberikan di kelas. Pengalaman belajar yang diberikan kepada siswa harus bersifat
penemuan yang memungkinkan siswa dapat memperoleh informasi dan keterampilan baru
dari pelajaran sebelumnya.
Secara Umum prinsip implementasi konsep Kecakapan hidup adalah
1. Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip learning to
know, learning to do, leraning to be, learning to live together.
2. Menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri (inquiry learning), dan pembelajaran
yang memecahkan permasalahan (problem based learning).
3. Pola pendekatan diarahkan kepada based learning
4. Perancangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan personal skill,
academic, skill, dan vocasional skill.
5. Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar problem
solving yaitu siswa mencari, memahami, mengorganisasi dan memecahkan.
6. Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran
7. Peran guru sebagai fasilator untuk terjadi proses belajar, bukan pada terjadinya proses
mengajar.
Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan
ruang yang cukup tinggi bagi prakarsa dan kreativitas, sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Ke lima prinsip tersebut dapat
dikembangkan untuk menghasilkan proses pembelajaran yang bercirikan
internasional.
Proses pembelajaran pada program R-SMA-BI harus mampu membekali siswa
dengan keterampilan-keterampilan:
a. Mengorganisasi belajar. Yang termasuk dalam keterampilan ini adalah peserta didik
mampu mengelola waktunya dengan baik, menggunakan buku agenda, locker, dan
sebagainya
b. Berkolaborasi. Keterampilan berkolaborasi antara lain: berperan dan bertanggung
jawab dalam kerja kelompok.
c. Berkomunikasi. Keterampilan berkomunikasi yang dimaksudkan antara lain:
kemampuan mengkomunikasikan data atau diagram yang diberikan, dan melakukan
presentasi.
d. Meneliti. Salah satu keterampilan penting dalam penelitian adalah keterampilan
menerapkan metode ilmiah, misalnya merumuskan masalah, menyusun hipotesis,
menyusun desain percobaan, melakukan pengamatan, mengumpulkan data,
melakukan analisis data, menarik kesimpulan dan membuat laporan.
e. Belajar untuk berpikir dengan sudut pandang yang lain, misalnya: dengan
memperhatikan fakta-fakta yang ada, kekuatan dan kelemahan yang ada, perasaan,
alternatif yang ada, dan sebagainya.
f. Melakukan evaluasi diri maupun kelompok terhadap kegiatan/tugas/ proyek yang
dilakukan.
Di samping itu, proses pembelajaran pada Program Rintisan SMA Bertaraf Internasional juga
harus mampu membekali peserta didik tentang (1) kesadaran terhadap peran dan tanggung
jawab mereka sebagai anggota masyarakat, (2) tanggap terhadap masalah pribadi, sosial, dan
global.
Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi Kecakapan hidup yang dimiliki
siswa, yang dapat dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar, diantaranya
adalah:
1. Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk melatih dan rneningkatkan
kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar sesama siswa, menghargai kelebihan
dan kekurangan masing-masing anggota tim, kemampuan bekerja dalam tim, dan
lain-lain.
2. Metode pemecahan masalah adalah pembelajaran yang mempunyai syarat dari
pemenuhan fungsi kognitif yang paling tinggi, mencakup kemampuan menganalis,
membuat generalisasi dan mensintesa materi pembelajaran Pola pembelajaran yang
berorientasi pada keaktifan siswa yang dilandasi pada kekhususan realitas
permasalahan sebagai upaya dalam meningkatkan ketertarikan siswa. Di lain pihak
peranan guru sebagai pengajar secara perlahan akan bergeser menjadi sebagai
fasilitator untuk menjembatani antara faktor dinamika keaktifan siswa dengan aspek-
aspek kasus permasalahan. Guru akan memperbaiki kualitas wawasan pembelajaran,
sedangkan siswa melalui tahapan-tahapan pemecahan masalah akan menggali
pengetahuan-pengetahuan baru yang menunjang pada pencapaian pemecahan
masalahnya.
3. Metode investigasi kelompok adalah tata cara pembelajaran yang menekankan pada
pengaturan organisasi kelas dalam mengupayakan dan memandu siswa secara
kelompok untuk terlibat secara aktif menghubungkan masalah menarik yang mereka
selidiki, baik pengalaman, perasaan, dan rasa ingin tahu mereka. Dari rasa
ketertarikan mereka, siswa menjadi termotivasi untuk aktif berbuat dalam proses
pembelajaran melalui mekanisme penyelidikan materi-materi belajar yang dilakukan
secara mandiri melalui presentasi dan diskusi untuk pencapaian pemecahan masalah.
4. Metode kasus dapat digunakan untuk menganalisis dan memecahkan persoalan yang
terjadi di lingkungan siswa. Pemilihan kasus dapat diserahkan kepada siswa agar
siswa lebih peka untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang terjadi.
5. Metode inkuiri, siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, proses perpindahan
dari pengamatan menjadi pemahaman, siswa belajar menggunakan keterampilan
berpikir kritis dan mampu menemukan suatu konsep dengan menggunakan seluruh
kompetensi yang dimiliki.
6. Metode Eksperimen dapat digunakan untuk melatih kemampuan siswa dalam
menganalisis sesuatu, rnenghubungkan sebab akibat, mencari jalan keluar dan
permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang ada dan didukung dengan
landasan teori yang telah ditanamkan atau diberikan melalui ceramah Tanya jawab.
Siswa diberi keleluasaan untuk melakukan percobaan yang berbeda antar yang satu
dengan yang lainnya. Melalui kegiatan ini diharapkan Kecakapan akademik dan
berfikir siswa terlatih dan berkembang sesuai potensi siswa.
7. Project Based Learning merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajaran sambil
mengakomodasi perbedaan gaya belajar, minat, serta bakat dari masing-masing siswa.
Isi dari projek akademik terkait dengan konteks kehidupan nyata, oleh karena itu
tugas ini dapat meningkatkan partisipasi siswa. Sebagai contoh, siswa diminta
membentuk kelompok projek untuk menyelidiki penyebab pencemaran sungai di
lingkungan siswa.
Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi didepan kelas.
Metode mi dapat digunakan untuk mengasah kemampuan siswa dalam menuangkan
pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan sekaligus mengkomunikasi
lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-ide atau gagasan, mendengarkan dan
menghargai.
1. Perbedaan pendapat dan orang lain, mengelola emosi, dan hal-hal lain berhubungan
dengan dirinya dan orang lain.
2. Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi,
mengeluarkan pendapat, rnenghargai pendapat orang lain, tidak memaksakan
kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya perbedaan
sudut pandang.
3. Metode inquiry (penyelidikan) dan discovery (penemuan) dapat digunakan untuk
memecahkan masalah, melatih kemampuan siswa untuk mencari hubungan dengan
perumusan hipotesis, menganalisis, dan menyimpulkan hasil kajian, rnelatih berfikir
logis, serta memotivasi minat intrinsik siswa untuk belajar melalui proses penemuan
dan lain-lain.
10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Basis keunggulan SMA Negeri 3 Batam adalah dalam bidang sains sehingga
kompetensi peserta didik lebih diunggulkan dari sisi sains dengan tidak
mengesampingkan potensi peserta didik dalam bidang lainnya. Prioritas keunggulan
SMA Negeri 3 Batam dilaksanakan dalam wadah Pelatihan Persiapan Olimpiade
(PPO) untuk persiapan peserta didik turut serta dalam kompetisi atau lomba mata
pelajaran, pra olimpiade dan olimpiade pada tingkat Kota, Provinsi, Nasional
maupun Internasional yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan maupun lembaga
lain, seperti lomba mata pelajaran, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi,
Astronomi, Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Pendidikan berbasis pengembangan lokal yang dikembangkan SMA Negeri 3 Kota
Batam adalah pengembangan seni dan budaya, pendidikan IMTAQ, pendidikan
lingkungan hidup dan pendidikan budi pekerti. Upaya yang telah dilaksanakan
melalui pengembangan distrakurikulum Seni budaya dan tari tradisional. Sedangkan
pendidikan berbasis keunggulan global yang dikembangkan adalah pengembangan
teknologi informasi dan komunikasi dan kemampuan bahasa asing. Upaya yang telah
dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan bahasa asing, terutama bahasa Inggris
dikembangkan melalui ekstrakurikuler English Club. Bahasa asing lainnya yang
dikembangkan di SMA Negeri 3 Batam adalah Bahasa Jerman, Bahasa Prancis dan
Bahasa Arab.
Disamping itu, mengimplementasikan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan
global dengan mengembangkan dan membekali peserta didik melalui pendidikan tata
karma, sopan santun, taat agama dan arif terhadap budaya lokal yang di integrasikan
pada setiap mata pelajaran agar peserta didik memiliki jiwa santun dan bijak akan jati
diri dan lingkungannya. Di sisi lain juga tidak ketinggalan dalam menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, kewirausahaan seperti kantin kejujuran.
Sedangkan upaya pengembangan ICT untuk peserta didik, selain memberikan mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi juga dikembangkan dan
dilaksanakan melalui ekstrakurikuler DETEKSI.
Pendidikan kecakapan hidup

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Model Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I,II, dan III
Model Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I,II, dan IIIModel Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I,II, dan III
Model Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I,II, dan III1231011994
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualGigyh Ardians
 
Permendikbud th. 2016 no. 022 lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 022   lampiranPermendikbud th. 2016 no. 022   lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 022 lampiranYadi Pura
 
Analisis Pasal 103 Tahun 2014
Analisis Pasal 103 Tahun 2014Analisis Pasal 103 Tahun 2014
Analisis Pasal 103 Tahun 2014Siti Nur Aeni
 
Konsep Dasar Pembelajaran terpadu
Konsep Dasar Pembelajaran terpaduKonsep Dasar Pembelajaran terpadu
Konsep Dasar Pembelajaran terpaduIsmail Fizh
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduNoviana Ulfa
 
Topik 10 integrasi
Topik 10 integrasiTopik 10 integrasi
Topik 10 integrasiWany Hardy
 
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SDModul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SDAulin Hipgalz
 

Was ist angesagt? (14)

MENGEMBANGKAN PENDEKATAN BELAJAR
MENGEMBANGKAN PENDEKATAN BELAJARMENGEMBANGKAN PENDEKATAN BELAJAR
MENGEMBANGKAN PENDEKATAN BELAJAR
 
Model Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I,II, dan III
Model Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I,II, dan IIIModel Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I,II, dan III
Model Pembelajaran Pkn Tematis di Kelas I,II, dan III
 
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
 
Cara Belajar Siswa Aktif
Cara Belajar Siswa AktifCara Belajar Siswa Aktif
Cara Belajar Siswa Aktif
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran Konstektual
 
Permendikbud th. 2016 no. 022 lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 022   lampiranPermendikbud th. 2016 no. 022   lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 022 lampiran
 
Analisis Pasal 103 Tahun 2014
Analisis Pasal 103 Tahun 2014Analisis Pasal 103 Tahun 2014
Analisis Pasal 103 Tahun 2014
 
Konsep Dasar Pembelajaran terpadu
Konsep Dasar Pembelajaran terpaduKonsep Dasar Pembelajaran terpadu
Konsep Dasar Pembelajaran terpadu
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu
 
Topik 10 integrasi
Topik 10 integrasiTopik 10 integrasi
Topik 10 integrasi
 
Pengantar pedagogik
Pengantar pedagogikPengantar pedagogik
Pengantar pedagogik
 
2.1c modul
2.1c modul2.1c modul
2.1c modul
 
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SDModul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
 
MODUL 2 KB 3
MODUL 2 KB 3MODUL 2 KB 3
MODUL 2 KB 3
 

Ähnlich wie Pendidikan kecakapan hidup

TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docxTT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docxAyu Imtyas Rusdiansyah
 
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfAyu Imtyas Rusdiansyah
 
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi smaworkshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi smaari wibowo
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranFenny Radinal
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialAri Sanjaya
 
ptt kompetensin pedagogi yang harus dimiliki oleh pendidik
ptt kompetensin pedagogi yang harus dimiliki oleh pendidikptt kompetensin pedagogi yang harus dimiliki oleh pendidik
ptt kompetensin pedagogi yang harus dimiliki oleh pendidikMariaFriska4
 
Penyesuaian Pembelajaran.pptx
Penyesuaian Pembelajaran.pptxPenyesuaian Pembelajaran.pptx
Penyesuaian Pembelajaran.pptxMobaYogi
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualputri-uki
 
Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematikluxmus74
 
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxMODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxssuser88b07c
 
Soal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanSoal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanAndriani Widi Astuti
 
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdfARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdfJamaalChannel
 
jurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfjurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfZakiCell1
 
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017FarahYudian
 
#Permendikbud tahun2016 nomor022_lampiran
#Permendikbud tahun2016 nomor022_lampiran#Permendikbud tahun2016 nomor022_lampiran
#Permendikbud tahun2016 nomor022_lampiranheruhaeruddin1
 

Ähnlich wie Pendidikan kecakapan hidup (20)

TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docxTT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
 
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT3 IPA_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
 
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi smaworkshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
workshop implementasi kurikulum 2013 ekonomi sma
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaran
 
penelitian
penelitianpenelitian
penelitian
 
penelitian
penelitianpenelitian
penelitian
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
 
Hakikat-Pendidikan.pptx
Hakikat-Pendidikan.pptxHakikat-Pendidikan.pptx
Hakikat-Pendidikan.pptx
 
ptt kompetensin pedagogi yang harus dimiliki oleh pendidik
ptt kompetensin pedagogi yang harus dimiliki oleh pendidikptt kompetensin pedagogi yang harus dimiliki oleh pendidik
ptt kompetensin pedagogi yang harus dimiliki oleh pendidik
 
Penyesuaian Pembelajaran.pptx
Penyesuaian Pembelajaran.pptxPenyesuaian Pembelajaran.pptx
Penyesuaian Pembelajaran.pptx
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematik
 
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxMODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
 
Soal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanSoal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasan
 
Pembelajaran pakem
Pembelajaran pakemPembelajaran pakem
Pembelajaran pakem
 
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdfARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
 
jurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfjurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdf
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd tematik 4 hidup bersih dan sehat guru 2017
 
#Permendikbud tahun2016 nomor022_lampiran
#Permendikbud tahun2016 nomor022_lampiran#Permendikbud tahun2016 nomor022_lampiran
#Permendikbud tahun2016 nomor022_lampiran
 

Pendidikan kecakapan hidup

  • 1. 9. Pendidikan Kecakapan Hidup Implementasi Pendidikan Kecakapan hidup dalarn proses pembelajaran dapat dilakukan secara integral. Hal tersebut dapat dilakukan karena pembekalan Kecakapan hidup merupakan pesan Pendidikan atau “hidden curriculum” yang keberhasilannya sangat tergantung pada cara penyampaian bukan pada materi pesannya. Prinsip pembelajarannya harus memperhatikan perubahan kondisi internal siswa yang terjadi selama pengalaman belajar diberikan di kelas. Pengalaman belajar yang diberikan kepada siswa harus bersifat penemuan yang memungkinkan siswa dapat memperoleh informasi dan keterampilan baru dari pelajaran sebelumnya. Secara Umum prinsip implementasi konsep Kecakapan hidup adalah 1. Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip learning to know, learning to do, leraning to be, learning to live together. 2. Menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri (inquiry learning), dan pembelajaran yang memecahkan permasalahan (problem based learning). 3. Pola pendekatan diarahkan kepada based learning 4. Perancangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan personal skill, academic, skill, dan vocasional skill. 5. Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar problem solving yaitu siswa mencari, memahami, mengorganisasi dan memecahkan. 6. Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran 7. Peran guru sebagai fasilator untuk terjadi proses belajar, bukan pada terjadinya proses mengajar. Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup tinggi bagi prakarsa dan kreativitas, sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Ke lima prinsip tersebut dapat dikembangkan untuk menghasilkan proses pembelajaran yang bercirikan internasional. Proses pembelajaran pada program R-SMA-BI harus mampu membekali siswa dengan keterampilan-keterampilan:
  • 2. a. Mengorganisasi belajar. Yang termasuk dalam keterampilan ini adalah peserta didik mampu mengelola waktunya dengan baik, menggunakan buku agenda, locker, dan sebagainya b. Berkolaborasi. Keterampilan berkolaborasi antara lain: berperan dan bertanggung jawab dalam kerja kelompok. c. Berkomunikasi. Keterampilan berkomunikasi yang dimaksudkan antara lain: kemampuan mengkomunikasikan data atau diagram yang diberikan, dan melakukan presentasi. d. Meneliti. Salah satu keterampilan penting dalam penelitian adalah keterampilan menerapkan metode ilmiah, misalnya merumuskan masalah, menyusun hipotesis, menyusun desain percobaan, melakukan pengamatan, mengumpulkan data, melakukan analisis data, menarik kesimpulan dan membuat laporan. e. Belajar untuk berpikir dengan sudut pandang yang lain, misalnya: dengan memperhatikan fakta-fakta yang ada, kekuatan dan kelemahan yang ada, perasaan, alternatif yang ada, dan sebagainya. f. Melakukan evaluasi diri maupun kelompok terhadap kegiatan/tugas/ proyek yang dilakukan. Di samping itu, proses pembelajaran pada Program Rintisan SMA Bertaraf Internasional juga harus mampu membekali peserta didik tentang (1) kesadaran terhadap peran dan tanggung jawab mereka sebagai anggota masyarakat, (2) tanggap terhadap masalah pribadi, sosial, dan global. Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi Kecakapan hidup yang dimiliki siswa, yang dapat dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar, diantaranya adalah: 1. Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk melatih dan rneningkatkan kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar sesama siswa, menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota tim, kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain.
  • 3. 2. Metode pemecahan masalah adalah pembelajaran yang mempunyai syarat dari pemenuhan fungsi kognitif yang paling tinggi, mencakup kemampuan menganalis, membuat generalisasi dan mensintesa materi pembelajaran Pola pembelajaran yang berorientasi pada keaktifan siswa yang dilandasi pada kekhususan realitas permasalahan sebagai upaya dalam meningkatkan ketertarikan siswa. Di lain pihak peranan guru sebagai pengajar secara perlahan akan bergeser menjadi sebagai fasilitator untuk menjembatani antara faktor dinamika keaktifan siswa dengan aspek- aspek kasus permasalahan. Guru akan memperbaiki kualitas wawasan pembelajaran, sedangkan siswa melalui tahapan-tahapan pemecahan masalah akan menggali pengetahuan-pengetahuan baru yang menunjang pada pencapaian pemecahan masalahnya. 3. Metode investigasi kelompok adalah tata cara pembelajaran yang menekankan pada pengaturan organisasi kelas dalam mengupayakan dan memandu siswa secara kelompok untuk terlibat secara aktif menghubungkan masalah menarik yang mereka selidiki, baik pengalaman, perasaan, dan rasa ingin tahu mereka. Dari rasa ketertarikan mereka, siswa menjadi termotivasi untuk aktif berbuat dalam proses pembelajaran melalui mekanisme penyelidikan materi-materi belajar yang dilakukan secara mandiri melalui presentasi dan diskusi untuk pencapaian pemecahan masalah. 4. Metode kasus dapat digunakan untuk menganalisis dan memecahkan persoalan yang terjadi di lingkungan siswa. Pemilihan kasus dapat diserahkan kepada siswa agar siswa lebih peka untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang terjadi. 5. Metode inkuiri, siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman, siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis dan mampu menemukan suatu konsep dengan menggunakan seluruh kompetensi yang dimiliki. 6. Metode Eksperimen dapat digunakan untuk melatih kemampuan siswa dalam menganalisis sesuatu, rnenghubungkan sebab akibat, mencari jalan keluar dan permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang ada dan didukung dengan landasan teori yang telah ditanamkan atau diberikan melalui ceramah Tanya jawab. Siswa diberi keleluasaan untuk melakukan percobaan yang berbeda antar yang satu
  • 4. dengan yang lainnya. Melalui kegiatan ini diharapkan Kecakapan akademik dan berfikir siswa terlatih dan berkembang sesuai potensi siswa. 7. Project Based Learning merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajaran sambil mengakomodasi perbedaan gaya belajar, minat, serta bakat dari masing-masing siswa. Isi dari projek akademik terkait dengan konteks kehidupan nyata, oleh karena itu tugas ini dapat meningkatkan partisipasi siswa. Sebagai contoh, siswa diminta membentuk kelompok projek untuk menyelidiki penyebab pencemaran sungai di lingkungan siswa. Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi didepan kelas. Metode mi dapat digunakan untuk mengasah kemampuan siswa dalam menuangkan pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan sekaligus mengkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-ide atau gagasan, mendengarkan dan menghargai. 1. Perbedaan pendapat dan orang lain, mengelola emosi, dan hal-hal lain berhubungan dengan dirinya dan orang lain. 2. Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi, mengeluarkan pendapat, rnenghargai pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya perbedaan sudut pandang. 3. Metode inquiry (penyelidikan) dan discovery (penemuan) dapat digunakan untuk memecahkan masalah, melatih kemampuan siswa untuk mencari hubungan dengan perumusan hipotesis, menganalisis, dan menyimpulkan hasil kajian, rnelatih berfikir logis, serta memotivasi minat intrinsik siswa untuk belajar melalui proses penemuan dan lain-lain. 10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global Basis keunggulan SMA Negeri 3 Batam adalah dalam bidang sains sehingga kompetensi peserta didik lebih diunggulkan dari sisi sains dengan tidak mengesampingkan potensi peserta didik dalam bidang lainnya. Prioritas keunggulan SMA Negeri 3 Batam dilaksanakan dalam wadah Pelatihan Persiapan Olimpiade
  • 5. (PPO) untuk persiapan peserta didik turut serta dalam kompetisi atau lomba mata pelajaran, pra olimpiade dan olimpiade pada tingkat Kota, Provinsi, Nasional maupun Internasional yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan maupun lembaga lain, seperti lomba mata pelajaran, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Astronomi, Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pendidikan berbasis pengembangan lokal yang dikembangkan SMA Negeri 3 Kota Batam adalah pengembangan seni dan budaya, pendidikan IMTAQ, pendidikan lingkungan hidup dan pendidikan budi pekerti. Upaya yang telah dilaksanakan melalui pengembangan distrakurikulum Seni budaya dan tari tradisional. Sedangkan pendidikan berbasis keunggulan global yang dikembangkan adalah pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dan kemampuan bahasa asing. Upaya yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan bahasa asing, terutama bahasa Inggris dikembangkan melalui ekstrakurikuler English Club. Bahasa asing lainnya yang dikembangkan di SMA Negeri 3 Batam adalah Bahasa Jerman, Bahasa Prancis dan Bahasa Arab. Disamping itu, mengimplementasikan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dengan mengembangkan dan membekali peserta didik melalui pendidikan tata karma, sopan santun, taat agama dan arif terhadap budaya lokal yang di integrasikan pada setiap mata pelajaran agar peserta didik memiliki jiwa santun dan bijak akan jati diri dan lingkungannya. Di sisi lain juga tidak ketinggalan dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, kewirausahaan seperti kantin kejujuran. Sedangkan upaya pengembangan ICT untuk peserta didik, selain memberikan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi juga dikembangkan dan dilaksanakan melalui ekstrakurikuler DETEKSI.