Rizosfer adalah daerah sekitar akar tanaman yang dipengaruhi oleh akar. Mikroorganisme dalam rizosfer sangat beragam dan dipengaruhi oleh eksudat akar. Eksudat akar memengaruhi pertumbuhan dan aktivitas pathogen, bakteri yang menguntungkan, jamur mikoriza dan nematoda dalam tanah.
2. Apa itu Rizosphere?
Rizosfer adalah daerah yang dikelilingi oleh tanah
dan dipengaruhi oleh akar tanaman.
Pengaruh terbesar dari rizosfer adalah pelepasan
molekul organic dari akar ke tanah.
Rizosfer dari akar yang tua dan yang muda
menyediakan habitat yang sangat berbeda bagi
organism tanah. Ketika akar menua, akar akan
melepaskan substrat karbon dalam jumlah dan
jenis yang berbeda, yang pada akhirnya akan
mempengaruhi mikroorganisme tanah.
3. Apa beda Rizosfer dengan bagian
tanah yang lain?
jumlah hara anorganik dapat lebih rendah atau lebih
tinggi di sekitar akar dibandingkan dengan jumlah
hara anorganik di tempat yang jauh dari akar.
Konsentrasi atau penipisan unsur hara disekitar akar
tergantung pada proses fisiologis yang berhubungan
dengan fungsi akar, termasuk penyerapan unsur hara
oleh tanaman. Sebagai tambahan, akar melepas
hydrogen atau ion bikarbonat ke dalam tanah yang
menyebabkan pH di sekitar rizosfer menurun atau
meningkat (Marschner et. al, 1982).
4. Beberapa unsur hara bergerak menuju akar
melalui aliran massa. Beberapa unsur hara kurang
mobil karena dijerap oleh partikel tanah.
Ketersediaan unsur hara yang dijerap seperti fosfor
(P) dan Tembaga (Cu) untuk tanaman
tergantung pada luas jangkauan akar dalam
tanah dan kemampuan akar menahan ion-ion
tersebut. Hal ini pada gilirannya akan
mempengaruhi luas rizosfer , pembagian tempat
dan aktivitas mikroorganisme tanah.
5. Darimanakah Asal Eksudat Akar?
Dalam penelitian eksudat dari akar gandum, tanaman
diidentifikasi menggunakan 14C (Liljeroth et.al, 1990). Dengan
teknik ini, maka karbon yang dilepaskan oleh tanaman
dapat diikuti dengan tepat. Semakin besar jumlah 14C yang
dilepaskan ke rizosfer, semakin besar jumlah yang ditemukan
dalam biomassa mikroba. Pelepasan karbon organic dalam
jumlah yang relative besar ke dalam tanah dalam kondisi
normal merangsang aktivitas mikrobia dan menyediakan
energy yang dapat mempercepat dekomposisi bahan
organic.
6. Bagaimana Akar Mempengaruhi
Organisme?
Jumlah organisme dapat mencapai 500 kali lebih banyak
di rizosfer daripada di tanah diluar rizosfer (Rouatt et.al.,
1960).
kurang dari 10% dari permukaan akar yang dikolonisasi
oleh fungi ektomikorhiza. Bakteri terakumulasi disepanjang
tepi dari sel akar bagian luar.
Akar secara tidak langsung mempengaruhi hewan-hewan
tanah karena mereka merespon perubahan dalam
banyaknya bakteri dan fungi yang berasosiasi dengan akar.
7. Bagaimana Akar Dipengaruhi oleh
Organisme Tanah?
Organsime dapat secara tidak langsung meningkatkan
atau
menurunkan
pertumbuhan
akar.
Sebagai
contoh, mikroorganisme mempengaruhi perpindahan karbon
dari tajuk ke akar.
Beberapa organisme meningkatkan pertumbuhan akar
dengan menghasilkan senyawa yang berfungsi sebagai
hormone pertumbuhan akar.
cacing tanah secara tidak langsung menaikkan
pertumbuhan akar karena galian mereka menyediakan
saluran-saluran untuk akar agar tumbuh lebih dalam ke
dalam profil tanah.
8. Fungi ektomokorhiza juga mengurangi laju pertumbuhan
akar dengan mengkolonisasi permukaan akar dan
menghambat pertumbuhannya.
Fungi
Mikorhiza
arbuskular
dapat
mengurangi
pertumbuhan akar. Pertumbuhan akar dan jumlah rambut
akar terhambat dengan cepat dibandingkan ketika fungi
tersebut tidak ada.
Beberapa bakteri genus Azospirillium meningkatkan
pertumbuhan akar dengan mengkontribusi nitrogen ke
tanaman dan menstimulasi pertumbuhan akar dengan
produksi hormon (Barbieri et.al., 1986).
9. Bagaimana Akar Berfungsi dalam
Kehadiran Organisme Tanah?
hubungan yang dekat antara akar dan
mikroorganisme mempertinggi penyerapan unsur hara
ketika tanaman tidak dapat menyerap unsur hara.
hubungan antara akar dan bakteri pemfiksasi
nitrogen.
hubungan antara berbagai jenis fungi mikorhiza
arbuskular dan kar yang menyediakan akses untuk
sistem akar untuk mengambil unsur hara diluar
rizosfer.
10. Pathogen akar biasanya mengganggu pengambilan
unsur hara dan air dengan cara merusak permukaan
akar dan korteks akar atau dengan menghalangi
jaringan xylem dalam sistem vascular akar.
Nematode parasit menyebabkan pembentukan gall
pada beberapa tanaman dan hewan seperti springtails
yang mengerat akar yang kecil dan merusak
permukaannya.
Gangguan seperti ini memberikan kesempatan untuk
berbagai jenis fungi dan bakteri untuk memasuki akar.
11. Hubungan Rizosfer dengan Patogen
Tanaman
Eksudat akar tanaman mempengaruhi fungi
patogenik, bakteri, dan nematode dengan berbagai
macam cara.
sifat-sifat biokimia dari eksudat akar dan kehadiran
mikroorganisme antagonis memainkan peran yang
penting dalam perkembangbiakan dan kemampuan
bertahan hidup pathogen yang menginfeksi akar
dalam tanah melalui fungi statis, penghambatan atau
antibiosis pathogen dalam rizosfer.
12. interaksi paling umum antara akar tanaman dan
mikroorganisme pathogen tanaman:
Ketertarikan Zoospora (Zoospore Attraction)
Asam amino, asam organic, dan gula dalam
eksudat akar merangsang pergerakan dan
ketertarikan zoospora menuju akar tanaman.
Sebagai contoh ketertarikan zoospore telah
dilaporkan pada Phytophthora citrophthora
(akar
jeruk),
P.
parasitica
(akar
tembakau), dan Pythium aphanidermatum
(akar kacang polong).
13. Perkecambahan Spora
Spora atau konidia dari banyak jamur pathogen
seperti
Rhizoctonia, Fusarium, Sclerotium, Pythium, Pyto
phthora, dan lain-lain telah dirangsang untuk
berkecambah oleh eksudat akar dari tanaman
inang yang rentan.
Rangsangan
perkecambahan
ini
penting
khususnya untuk pathogen tanaman yang
bukan merupakan kompetitor kuat dan tetap
dalam tahap istirahat dalam kaitannya dengan
kekurangan unsur hara atau fungistatis
14. Perubahan Morfologi dan Fisiologi Tanaman
Inang
Perubahan fisiologi dan morfologi tanaman inang
mempengaruhi mikroflora rizosfer melalui
eksudat akar. Karenanya, perubahan signifikan
pada mikroflora rizosfer tanaman sakit
dilaporkan terkait pada sifat alami dan
keganasan penyakit. Penyakit virus sistemik
menyebabkan perubahan yang berbekas pada
morfologi dan fisiologi dan menghambat
mikroflora rizosfer secara drastis.
15. Peningkatan Aktivitas Antagonis
Eksudat akar menyediakan sumber makanan
untuk pertumbuhan organisme antagonis
yang memegang peran penting dalam
mengendalikan atau menekan beberapa
pathogen tular tanah. Umumnya, rizosfer dari
varietas tanaman tahan mengandung lebih
banyak Streptomyces dan Trichoderma
daripada varietas yang rentan.
16. Penghambatan Patogen
Eksudat akar mengandung senyawa beracun
seperti glikosida dan asam hidrosianik yang
dapat menghambat pertumbuhan pathogen
pada rizosfer. Dalam hal ini, rizosfer dapat
dianggap
sebagai
daerah
penyangga
mikrobiologi dimana mikroflora berperan
untuk
melindungi
tanaman
melawan
serangan pathogen.
17. Ketertarikan Bakteri dan Nematoda
Eksudat akar menarik bakteri dan jamur
pathogen tanaman ke rizosfer.
Eksudat tanaman inang juga mempengaruhi
nematoda pathogen melalui dua cara:
oRangsangan proses penetasan telur
oMenarik larva menuju akar tanaman.