SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
Downloaden Sie, um offline zu lesen
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara mengakui bahwa segala bentuk kekerasan yang
terjadi merupakan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia (HAM)
dan juga kejahatan terhadap martabat kemanusiaan serta
merupakan bentuk diskriminasi. Hal ini sesuai dengan pasal 28 ayat
(1) Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 yang menyatakan
bahwa “Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah
kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
merupakan hak asasi” Demikian juga kekerasan yang terjadi di
dalam sebuah rumah tangga yang sering disebut dengan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga (KDRT). Tindakan tersebut pada umumnya
didominasi oleh suami atau laki-laki terhadap anggota keluarga yang
lebih lemah sehingga pada akhirnya menimbulkan korban yang
sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak. Salah satu
faktor penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga yang
terjadi di masyarakat adalah faktor ekonomi. Karena desakan
ekonomi, menyebabkan kebutuhan hidup semakin hari semakin
besar, maka pelaku yang merupakan kepala rumah tangga menjadi
hilang akal. Mereka melampiaskan dengan melakukan kekerasan
terhadap orang-orang yang berada dalam lingkungan rumah
tangganya. Ditambah lagi tingkat pendidikan pelaku maupun korban
rendah. Mereka tidak mengetahui akibat dan hukuman yang akan
mereka dapatkan setelah tindak kekerasan dalam rumah tangga
tersebut.
2
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sosial berarti
segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat
(KBBI,1996:958). Sedangkan dalam konsep sosiologi, manusia
sering disebut sebagai makhluk sosial yang artinya manusia tidak
dapat hidup wajar tanpa adanya bantuan orang laindisekitarnya.
Sehingga kata sosial sering diartikan sebagai hal-hal yang
berkenaan dengan masyarakat.Sementara istilah ekonomi sendiri
berasal dari kata Yunani yaitu “oikos” yang berarti keluarga atau
rumah tangga dan “nomos” yaitu peraturan, aturan, hukum. Maka
secara garis besar ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga
atau manajemen rumah tangga.Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, ekonomi berarti ilmu yang mengenai asas-asas produksi,
distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti
keuangan, perindustrian dan perdagangan)(KBBI,1996:251).
Menurut Hasbianto bahwa kekerasan dalam rumah tangga
adalah suatu bentukpenganiayaansecara fisik maupun emosional
atau psikologis, yang merupakan suatu cara pengontrolan terhadap
pasangan dalam kehidupan rumah tangga (Sugihastuti, 2007:173).
Dalam pengertian lain kekerasan dalam rumah tangga merupakan
suatu bentuk pelanggaran hak-hak asasi manusia dan kejahatan
terhadap kemanusiaan, juga merupakan tindakan
diskriminasi.Kekerasan dalam rumah tangga mengacu pada tindakan
yang dilakukan dengan niat untuk menyakiti atau mencederai salah
seorang anggota keluarga. Tindakan kekerasan tersebut bukan
merupakan tindakan tunggal, akan tetapi merupakan tindakan yang
terjadi berulang-ulang bahkan dalam jangka waktu yang lama dan
terhadap korban yang sama. .
Untuk mengantisipasi tindakan kekerasan dalam rumah
tangga, pemerintah telah melakukan upaya pencegahan terhadap
tindakan tersebut dengan menetapkan Undang-undang Nomor 23
tahun 2004 mengenai Penghapusan Kekerasan dalam Rumah
Tangga (UU PKDRT). Di dalam Undang Universitas Sumatera Utara
3
undang Nomor 23 Tahun 2004 dijelaskan bahwa “Kekerasan dalam
Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang
terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaraan
rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan,
pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum
dalam lingkup rumah tangga”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh sosial ekonomi terhadap tindakan
kekerasan dalam rumah tangga di desa margomulyo ?
2. Bagaimana menanggulangi dampak pengaruh sosial ekonomi
terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga di desa
margomulyo?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah:
1. Menjelaskan pengaruh sosial ekonomi terhadap tindakan
kekerasan dalam rumah tangga di desa margomulyo.
2. Menjelaskan cara menanggulangi dampak pengaruh sosial
ekonomi terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga di
desa margomulyo.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sosial Ekonomi
Pengertian sosial ekonomi jarang dibahas secara bersamaan.
Pengertian sosial dan pengertian ekonomi sering dibahas secara
terpisah. Pengertian sosial dalam ilmu sosial menunjuk pada
objeknya yaitu masyarakat. Sedangkan pada departemen sosial
menunjukkan pada kegiatan yang ditunjukkan untuk mengatasi
persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dalam bidang
kesejahteraan yang ruang lingkup pekerjaan dan kesejahteraan
sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sosial berarti
segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat
(KBBI,1996:958). Sedangkan dalam konsep sosiologi, manusia
sering disebut sebagai makhluk sosial yang artinya manusia tidak
dapat hidup wajar tanpa adanya bantuan orang laindisekitarnya.
Sehingga kata sosial sering diartikan sebagai hal-hal yang
berkenaan dengan masyarakat. Sementara istilah ekonomi sendiri
berasal dari kata Yunani yaitu “oikos” yang berarti keluarga atau
rumah tangga dan “nomos” yaitu peraturan, aturan, hukum. Maka
secara garis besar ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga
atau manajemen rumah tangga. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, ekonomi berarti ilmu yang mengenai asas-asas produksi,
distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti
keuangan, perindustrian dan perdagangan)(KBBI,1996:251).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan masyarakat, antara lain sandang, pangan,
perumahan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Untuk melihat
kedudukan sosial ekonomi Melly G. Tan mengatakan adalah
pekerjaan, penghasilan, dan pendidikan. Berdasarkan ini masyarakat
5
tersebut dapat digolongkan kedalam kedudukan sosial ekonomi
rendah, sedang, dan tinggi (Koentjaraningrat, 1981:35).
2.2 Pengertian Kekerasan dalam Rumah Tangga
Pengertian Kekerasan dalam Rumah Tangga Kekerasan
adalah suatu perlakuan atau situasi yang menyebabkan realitas
aktual seseorang ada di bawah realitas potensialnya. Sedangkan
rumah tangga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah sesuatu yang berkenaan dengan kehidupan keluarga dalam
rumah. Sehingga dapat dinyatakan bahwa kekerasan dalam rumah
tangga adalah suatu perlakuan yang dialami oleh sebuah keluarga
sehingga menimbulkan potensi korban tidak berkembang. Menurut
Hasbianto bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah suatu
bentuk penganiayaan secara fisik maupun emosional atau
psikologis, yang merupakan suatu cara pengontrolan terhadap
pasangan dalam kehidupan rumah tangga (Sugihastuti, 2007:173).
Dalam pengertian lain kekerasan dalam rumah tangga merupakan
suatu bentuk pelanggaran hak-hak asasi manusia dan kejahatan
terhadap kemanusiaan, juga merupakan tindakan diskriminasi.
Kekerasan dalam rumah tangga mengacu pada tindakan yang
dilakukan dengan niat untuk menyakiti atau mencederai salah
seorang anggota keluarga. Tindakan kekerasan tersebut bukan
merupakan tindakan tunggal, akan tetapi merupakan tindakan yang
terjadi berulang-ulang bahkan dalam jangka waktu yang lama dan
terhadap korban yang sama. Jika melihat komposisi anggota di
dalam sebuah rumah tangga yang biasanya terdiri ayah, ibu, dan
anak-anak serta beberapa kerabat yang masih memiliki pertalian
darah, maka akan terbayang suatu kehidupan yang dipenuhi
kehangatan, kasih sayang dan sikap saling menghormati. Sehingga
sangat mustahil apabila terjadi suatu tindakan kekerasan yang
korbannya merupakan bagian dari anggota keluarga dengan
6
pelakunya juga anggota keluarga itu sendiri. Selain itu, keadaan
sosial ekonomi yang rendah juga mempengaruhi terjadinya
kekerasan dalam rumah tangga. Tuntutan kebutuhan hidup yang
tinggi membuat emosi seseorang mudah terpancing. Apabila hal
tersebut tidak dapat diredam, maka suatu tindakan kekerasan atau
bahkan penelantaran keluarga oleh seorang suami terhadap
kelurganya sangat mungkin terjadi. Kurang tanggapnya keluarga
terdekat dan masyarakat sekitar tempat tinggal juga menyebabkan
kekerasan dalam rumah tangga dianggap oleh korban sebagai suatu
yang normal akibat tidak adanya respon dari lingkungan sekitarnya.
2.3 Kekerasan dalam Rumah Tangga sebagai Masalah Sosial
Kekerasan dalam rumah tangga dapat dikatakan sebagai
kekerasan yang berbasis gender. Tindaka n tersebut terjadi disebabka
n sebagian besar kor ban adalah perempuan yang identik dengan sifat
pasif, sedangkan laki-laki merupakan pemimpin dalam rumah tangga
yang memiliki kekuasaan penuh terhadap anggotanya dapat
bertindaksesuai keinginannya . Oleh karena itu, kekerasan dalam
rumah tangga dalam studi masalah sosial juga dapat dikategorikan ke
dalam perilaku menyimpang. Dalam perpektif masalah sosial, perilaku
menyimpang tersebut terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku
terhadap berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma
sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dianggap menjadi sumber
masalah sosial karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial.
Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat menga ndu
ng makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang
tidak melalui jalur baku tersebut berarti telah menyimpang. Oleh
karena itu jalur yang harus dilalui tersebut adalah jalur pranata sosial
(Soetomo, 2008:94).Kekerasan dalam rumah tangga sangat sulit
terungkap, karena masyarakat menganggap bahwa segala sesuatu
yang terjadi didalam sebuah rumah tangga merupakan sesuatu yang
7
sangat privasi dan tidak perlu diketahui oleh masyarakat luas. Tetapi
kenyataannya bahwa berbagai kekerasan yang
terjadi dalam konteks keluarga merupakan masalah sosial yang
tidak dapat dibiarkan, seperti: penganiayaan fisik, seksual, dan
emosional terhadap anak-anak, agresi sesama saudara kandung, dan
kekerasan dalam sebuah hubungan perkawinan.Hal tersebut di dalam
studi perilaku menyimpang diidentifikasikan sebagai penyimpangan
tersembunyi atau penyimpangan terselubung. Penyimpangan
tersembunyi atau terselubung tersebut adalah perilaku seseorang
dalam melakukan perbuatan tercela akan tetapi tidak ada yang
bereaksi atau melihatnya, sehingga oleh masyarakat dianggap seolah-
olah tidak ada masalah (Soekanto dalam Soetomo, 2008:95)
8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kulaitatif merupakan.
Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi
aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengindetifikasi
masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku,
membuat perbandingan atau evaluasi dan menetukan apa yang
dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan
belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan
keputusan pada waktu yang akan datang. Dengan demikian metode
penelitian deskriptif ini digunakan untuk melukiskan secara sistematis
fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam
hal ini bidang secara aktual dan cermat. Metode deskriptif bukan saja
menjabarkan (analitis), akan tetapi juga memadukan.
Dengan mengunakan metode wawancara yang merupakan
pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik
tertentu (Esterberg, 2002). Wawancara merupakan alat mengecek
ulang atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang
diperoleh sebelumnya dan juga merupakan teknik komunikasi
langsung antara peneliti dan sampel.Dalam penelitian dikenal teknik
wawancara-mendalam .Teknik ini biasanya melekat erat dengan
penelitian kualitatif.
3.2 Data Penelitian
Data yang dikumpulakan dalam penelitian ini berupa data
kualitatif, yaitu data yang berbentuk kalimat jawaban. Oleh karena itu
pendekatan pengolahan data dilakukan pendekatan kulitas jawaban
dengan korelasinya pada realitas kehidup sehari-hari.
9
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat
pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi
yang dicari, yang pada penelitian ini akan diambil peneliti melalui
metode wawancara
Data Sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain,
tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Yang
pada penelitian ini akan didapat penulis melalui artikel internet.
3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Definisi
kongkret objek penelitian adalah suatu sasaran ilmiah dengan tujuan
dan kegunaan tertentu untuk mendapatkan data tertentu yang
mempunyai nilai, skor atau ukuran.
Objek dari penelitian ini adalah pengaruh sosial ekonomi
terhadapa tindakan kekerasan dalam rumah tanggadi desa
Margomulyo Makmur RT 02 RW 02.
3.4 Periode Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 14 - 20
November 2015. Penelitian akan dilakukan di Desa Margomulyo
Makmur RT 02 KP 02.
Berikut ini adalah jadwal pnelitian yang akan dilaksanakan:
No Kegiatan Tanggal
1 Penyebaran kuisioner 15 November 2015
2 Pengumpulan kuisioner 17 November 2015
3 Pengolahan data 18 November 2015
4 Penulisan laporan 19November 2015
5 Revisi laporan 20 November 2015
6 Pengesahan laporan 30 November 2015
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Setelah menjalankan prosedur penelitian dan menganalisa
jawaban dari responden, maka maka didapat hasil yang tersaji dalam
tabel-tabel berikut ini :
Responden 1
Nama : Sriyanto/45 tahun
no Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana keadaan ekonomi
keluarga anda ?
Tidak pasti
2 Apakah anda sering menjadi
pemarah ketika ekonomi
keluarga anada melemah?
Sudah tentu, sering marah
ketika dalam kekurangan
jelas timbul emosi
3 Seberapa penting keadaan
ekonomi keluraga anda?
Sangat penting
4 Ketika kondisi ekonomi lemah
bagaman cara nanda menjaga
keharmonisan keluarga
Bermusyawarah dengan
anggota keluarga.
5 Apa yang anda lakukan jika
terjadi keributan dengan
pasangan dan tidak menemuka
jalan keluar?
Mencari pinjaman uang
6 Apakah anda menyalahkan
salah satu anggota keluarga
ketika ekonomi keluarga anda
melemah?
tidak
7 Pernahkah dalam keributan
rumah tangga anda berakhir
pada kekerasan ?
tidak
8 Siapa yang anda anggap
bersalah ketika ekonomi
keluarga melemah
Kepala keluarga
9 Apa yang anda lakukan ketika
anda terlanjur melakukan
kekerasan?
Minta maaf
10 Bagaimana solusi agar ekonomi
yanglemah tidak berujung pada
kekerasan rumah tangga?
Komunikasi efektif, saling
mengerti dan mengendalikan
diri
11
Responden 2
Nama : Wagiem
Umur :42tahun
no Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana keadaan ekonomi
keluarga anda ?
Kurang mampu
2 Apakah anda sering menjadi
pemarah ketika ekonomi
keluarga anada melemah?
iya, sering marah ketika
dalam kekurangan emosi
tidak stabil
3 Seberapa penting keadaan
ekonomi keluraga anda?
penting
4 Ketika kondisi ekonomi lemah
bagaman cara nanda menjaga
keharmonisan keluarga
Diam untuk menjaga
timbulnya masalah baru.
5 Apa yang anda lakukan jika
terjadi keributan dengan
pasangan dan tidak menemuka
jalan keluar?
Minta bantuan saudara
6 Apakah anda menyalahkan
salah satu anggota keluarga
ketika ekonomi keluarga anda
melemah?
Pernah, kadang
timbulpemikiran hal ini terjadi
karena seseorang
7 Pernahkah dalam keributan
rumah tangga anda berakhir
pada kekerasan ?
tidak
8 Siapa yang anda anggap
bersalah ketika ekonomi
keluarga melemah
Ibu, karena ibu yang
mengatur ekonomi keluarga
9 Apa yang anda lakukan ketika
anda terlanjur melakukan
kekerasan?
Mengakui kesalahan dan
Minta maaf
10 Bagaimana solusi agar ekonomi
yanglemah tidak berujung pada
kekerasan rumah tangga?
Bersyukur dalam kerkurang
dan kecukupan
12
Responden 3
Nama : Suminah
Umur :47 tahun
no Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana keadaan ekonomi
keluarga anda ?
cukup
2 Apakah anda sering menjadi
pemarah ketika ekonomi
keluarga anada melemah?
iya, karena terbiasa hidup
cukup tidak berkekurangan
3 Seberapa penting keadaan
ekonomi keluraga anda?
Penting sekali
4 Ketika kondisi ekonomi lemah
bagamana cara nanda menjaga
keharmonisan keluarga
Saling pengertian.
5 Apa yang anda lakukan jika
terjadi keributan dengan
pasangan dan tidak menemuka
jalan keluar?
Pergi mencari ketenangan
6 Apakah anda menyalahkan
salah satu anggota keluarga
ketika ekonomi keluarga anda
melemah?
Tidak, karena ini adalah
kesalahan sendiri.
7 Pernahkah dalam keributan
rumah tangga anda berakhir
pada kekerasan ?
Tiya karena maslah timbul
karena keluarga lain
8 Siapa yang anda anggap
bersalah ketika ekonomi
keluarga melemah
Terkadang ibu dan terkadang
bapak.
9 Apa yang anda lakukan ketika
anda terlanjur melakukan
kekerasan?
Minta maaf
10 Bagaimana solusi agar ekonomi
yanglemah tidak berujung pada
kekerasan rumah tangga?
Berusaha lebih keras lagi
dalam memenuhi kebutuha
keluarga
13
Responden 4
Nama : Suraji
Umur :49tahun
no Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana keadaan ekonomi
keluarga anda ?
Kecil tapi harus disyukuri
2 Apakah anda sering menjadi
pemarah ketika ekonomi
keluarga anada melemah?
Tidak alhamdulilah mampu
menjaga keharmonisan
keluarga.
3 Seberapa penting keadaan
ekonomi keluraga anda?
Penting, dan harus diatur
dengan baik
4 Ketika kondisi ekonomi lemah
bagaman cara nanda menjaga
keharmonisan keluarga
Bersyukur dan berdoa
5 Apa yang anda lakukan jika
terjadi keributan dengan
pasangan dan tidak menemuka
jalan keluar?
Bersabar dan berusaha untuk
memperbaiki keadaan
6 Apakah anda menyalahkan
salah satu anggota keluarga
ketika ekonomi keluarga anda
melemah?
Pernah, kadang timbul
pemikiran hal ini terjadi
karena seseorang
7 Pernahkah dalam keributan
rumah tangga anda berakhir
pada kekerasan ?
Tidak, karena sepenuh hati
menjaga keutuhan keluarga
8 Siapa yang anda anggap
bersalah ketika ekonomi
keluarga melemah
Tidak menyalahkan orang
lain karena kelalaian sendiri
9 Apa yang anda lakukan ketika
anda terlanjur melakukan
kekerasan?
Minta maaf, untuk mejaga
keharmonisan keluarga yang
tentram dan damai
10 Bagaimana solusi agar ekonomi
yanglemah tidak berujung pada
kekerasan rumah tangga?
Berhati-hati, bermusyawarah
dan banyak komunikasi
14
Responden 5
Nama : yaetun
Umur :40 tahun
no Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana keadaan ekonomi
keluarga anda ?
Berkekurangan, tetap harus
bersyukur
2 Apakah anda sering menjadi
pemarah ketika ekonomi
keluarga anada melemah?
Iya karena kebutuhan
keluarga tidak terpenuhi.
3 Seberapa penting keadaan
ekonomi keluraga anda?
Sangat penting
4 Ketika kondisi ekonomi lemah
bagaman cara nanda menjaga
keharmonisan keluarga
Mengurangi keperluan yang
kurang penting
5 Apa yang anda lakukan jika
terjadi keributan dengan
pasangan dan tidak
menemukan jalan keluar?
Mencari pinjaman untuk
pemenuhan kebutuhan
pokok keluarga
6 Apakah anda menyalahkan
salah satu anggota keluarga
ketika ekonomi keluarga anda
melemah?
Tidak
7 Pernahkah dalam keributan
rumah tangga anda berakhir
pada kekerasan ?
Tidak, karena juga tidak
menyelesaikan masalah
8 Siapa yang anda anggap
bersalah ketika ekonomi
keluarga melemah
Kepala keluarga
9 Apa yang anda lakukan ketika
anda terlanjur melakukan
kekerasan?
Minta maaf, secepatnya
10 Bagaimana solusi agar ekonomi
yanglemah tidak berujung pada
kekerasan rumah tangga?
bermusyawarah dan
bermufakat
15
4.2 Pembahasan
Dapat kita ketahui dari tabel hasil wawancara dari keseluruhan
responden memiliki perokonomian lemah dan hanya satu responden
merasa perekonomian keluarga mereka cukup. Hal ini sangat wajar
karena turunnya harga jual karet telah melumpuhkan sendi-sendi
ekonomi masyarakat Margomulyo Makmur yang saat ini secara umum
melemah. Komoditas karet adalah penopang utama masyarakat
Margomulyo Makmur sehingga turunnya harga karet berpengaruh
terhadap ekonomi keluarga mereka.
Empat dari lima responden mengaku saat keluarga mereka
meghadapi ekonomi lemah terpancing emosi mereka untuk mudah
marah. Ini juga berkorelasi terhadap pandangan umum mereka bahwa
perekonomian keluarga sangat penting terutama dalam pemenuhan
kebutuhan keluarga mereka. Tetapi pandang kebutuhan keluarga juga
harus lebih diperhatikan kadang keinginan-keinginan mereka
dianggap sebagai kebutuhan, sehingga kadang mereka
membelanjakan pendapatan mereka untuk keperluan yang kurang
memberikan manfaat bagi kehidupan keluarga mereka. Emosi yang
tidak terkendali sering membuat kotrol emosi seseorang tidak
terkendali dan melakukan kekerasan fisik maupun tekanan phisikis
terhadapad orang terdekat seperti suami, istri dan bisa saja anak atau
orang lain.
Keributan dalam keluarga terkait melemahnya perekonomian
disadari atau tidak sering terjadi, tetapi saling mengerti dan
keterbukaan ketika menghadapi jatuhnya perekonomian keluarga bisa
dijadikan solusi, menjaga pembicaraan agar komunikasi dalam
keluarga tetap kondusif meski menghadapi permasalahan ekonomi
yang serius. Sebagian yang lain mencari berbagai hal untuk dapat
menenangkan pikiran mereka menghemat pengeluaran, bersabar dan
terus berusaha untuk memperbaiki.
16
Mencari pinjaman sering dijadikan salah satu alternative untuk
menjaga kondisi keuangan keluarga. Bagaimanapun saat dalam
kondisi yang terjepit sebuah keluarga membutuhkan bantuan keluarga
lain. Baik bantuan financial, moral, ide, gagasan dan juga informasi
yang bermanfaat untuk memperbaiki keadaan ini. Saat ekonomi
melemah sering membuat kita dengan mudah untruk menyalahkan
orang disekeliling kita. Kadang kita justru melampiaska emosi kepada
anak dan istri atau suamai dan menganggap mereka bersalah atas
keadaan ini.
Kepala keluarga danggap yang paling bertanggung jawab atas
jatuhnya perekonomian keluarga selain itu bapak kadang
menyalahkan ibu karen dianggap ibulah yang bertanggung jawab
mengatur perekonomian keluarga. Hingga terjadi pertengkaran dan
kekerasan fisik pada kedua belah pihak. Harus diketahui pertengkaran
justru menjauhkan kedua belah pihak dari kesepahaman dan makin
membuat keduanya untuk saling menyalahkan.
Menjaga keharmonisan keluarga dengan keterbukaan dalam
komunikasi sehingga komunikasi dalam keluarga menjadi lebih efektif
sehingga kesalahpahaman dapat dijauhkan dari antara anggota
keluarga. Bermusyawarah melibatkan seluruh anggota keluarga dalam
menentukan kebijaka perekonomian keluarga kedepan akan lebih
mudah untuk diterima anggota keluarga karena aspirasi mereka dapat
ditampung dan dipergunaka sebagai bahan pertimbangan
pengambilak kebijakan.
Pengaruh tingkat ekonomi dalam memicu kekerasan dalam
rumah rumah tangga terutama istri dan anak-nak juga kadang terjadi
pada suami, adalah hal yang tidak dapat dipungkiri sehingga membina
keimanan, moralitas dan komukasi dalam keluarga yang demokratis
dan efektif dapat meredam dan memperkecil tingkat terjadinya
kekerasan dalam rumah tangga. Demikian hasil dan pembahasan
penelitian ini.
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh tingkat
ekonomi terhadap tindak kekerasan dalam rumah tangga di desa
Margomulyo Makmur RT 02 RW 02. Dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Masyarakat RT 02 KP 02 desa Margomulyo Makmur secara
umum dalam kondisi perekonomian keluarga yang lemah
sebagai akibat turunya harga jual karet.
2. Keadaan ekonomi keluarga secara langsung maupun tidak
langsung memberi pengaruh yang signifikan terhadap tindak
kekerasan dalam rumah tangga, karena keadaan ekonomi
lemah memicu emosi dan menjadi tidak stabil.
5.2 Saran
Berdasarkan pada kesimpulan yang telah diambil peneliti
menyarankan agar:
1. Peningkatan nilai-nilai keagamaan untuk dapat menghindari
pertengkaran dalam rumah tangga sebagai akibat menurunya
ekonomi keluarga.
2. Masyarakat semetinya terus mengembangkan kemampuan dan
keahlian untuk dapat melihat peluang dan kesempatan usaha,
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
3. Perlu diadakan penelitian yang lebih serius untuk mendapatkan
hasil penelitian yang mendekati fakta yang sesunggunhany
karen penelitian ini masih bersifat rintisan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian ( Suatu Pendekatan
Praktek).Jakarta: Rineka Cipta.
Ihromi, T.O. 1999. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan
OborIndonesia.
Mansour, Fakih. 1996. Menggeser Konsepsi Gender dan Transformasi
Sosial.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Moleong, J. Lexy. 1994. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.
Narwoko, Dwi J. dan Suyanto, Bagong. 2006. Sosiologi Teks Pengantar
dan Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Nasaruddin Umar. 2001. Argumen Kesetaraan Jender (Perspektif Al-
Quran).Jakarta: Paramadina.
Nasbianto, Elli N. 1999. Kekerasan Dalam Rumah Tangga; Sebuah
Kejahatan Yang Tersembunyi (dalam Syafik Hasyim: Menakar Harga
Perempuan).Bandung.
Ollenburger, Jane C. 2002. Sosiologi Wanita. Jakarta: Rineka Cipta.
Pujiyanto, Widhi Ganjar. 2007. Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dalam
Prespektif Budaya Patriakhl. (Studi Kasus Pada Kelurahan Doplang,
Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo). Skripsi. Universitas
NegeriSemarang.
Rahayu, Iin Tri dan Tristiadi Ardi Ardani. 2004. Observasi Dan
Wawancara.Malang: Bayumedia.
Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004. hal. 5-6.
Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi Keluarga, Tentang Keluarga,
Remaja, dan Anak. Jakarta: Rineka Cipta.
Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:
Rajagrafindo.
Sugiarty dan Handayani Trisakti. 2002. Konsep Dan Teknik Penelitian
Gender.Malang: UMM Press.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Tata Naipospos
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Novia Tri Handayani S
 
Bab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie tepp
Bab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie teppBab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie tepp
Bab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie teppstephaniejessey
 
Investasi dan pasar modal power point
Investasi dan pasar modal power pointInvestasi dan pasar modal power point
Investasi dan pasar modal power pointfatria30
 
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3mohamad amsanudin
 
3 Dimensi Pertanian Perkotaan.pptx
3 Dimensi Pertanian Perkotaan.pptx3 Dimensi Pertanian Perkotaan.pptx
3 Dimensi Pertanian Perkotaan.pptxpastiniasih1
 
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaYusinadia Sekar Sari
 
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...Tata Naipospos
 
Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan SoloKondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan SoloRatri nia
 
Ppt uu-kesehatan-dipa-blu
Ppt uu-kesehatan-dipa-bluPpt uu-kesehatan-dipa-blu
Ppt uu-kesehatan-dipa-blumumud31
 
Panduan Kurikulum Nasional Kesmas AIPTKMI.pdf
Panduan Kurikulum Nasional Kesmas AIPTKMI.pdfPanduan Kurikulum Nasional Kesmas AIPTKMI.pdf
Panduan Kurikulum Nasional Kesmas AIPTKMI.pdfachmadlukmanhakim1
 
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia TeknologiEtika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia TeknologiKent Ardy Sutjiadi
 
Kel 7 kusta
Kel 7   kustaKel 7   kusta
Kel 7 kustagustians
 
Naskah pidato kapolda jambi; AKBP DADANG DJOKO KARYANTO
Naskah pidato kapolda jambi; AKBP DADANG DJOKO KARYANTONaskah pidato kapolda jambi; AKBP DADANG DJOKO KARYANTO
Naskah pidato kapolda jambi; AKBP DADANG DJOKO KARYANTOWoro Handayani
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)inezya thalita
 
Eksistensi pertanian saat ini
Eksistensi pertanian saat iniEksistensi pertanian saat ini
Eksistensi pertanian saat iniWarnet Raha
 
Epidemiologi penyakit-menular
Epidemiologi penyakit-menularEpidemiologi penyakit-menular
Epidemiologi penyakit-menularFebby Wadoe
 

Was ist angesagt? (20)

MATERI GAP.pptx
MATERI GAP.pptxMATERI GAP.pptx
MATERI GAP.pptx
 
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
 
8 peranan sektor pertanian
8 peranan sektor pertanian8 peranan sektor pertanian
8 peranan sektor pertanian
 
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIKPEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
 
Bab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie tepp
Bab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie teppBab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie tepp
Bab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie tepp
 
Investasi dan pasar modal power point
Investasi dan pasar modal power pointInvestasi dan pasar modal power point
Investasi dan pasar modal power point
 
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
Sistem perekonomian indonesia tugas ke 3
 
3 Dimensi Pertanian Perkotaan.pptx
3 Dimensi Pertanian Perkotaan.pptx3 Dimensi Pertanian Perkotaan.pptx
3 Dimensi Pertanian Perkotaan.pptx
 
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
 
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
 
Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan SoloKondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
Kondisi fisik, ekonomi, sosial, ekonomi di Sungai Bengawan Solo
 
Ppt uu-kesehatan-dipa-blu
Ppt uu-kesehatan-dipa-bluPpt uu-kesehatan-dipa-blu
Ppt uu-kesehatan-dipa-blu
 
Panduan Kurikulum Nasional Kesmas AIPTKMI.pdf
Panduan Kurikulum Nasional Kesmas AIPTKMI.pdfPanduan Kurikulum Nasional Kesmas AIPTKMI.pdf
Panduan Kurikulum Nasional Kesmas AIPTKMI.pdf
 
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia TeknologiEtika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi
 
Kel 7 kusta
Kel 7   kustaKel 7   kusta
Kel 7 kusta
 
Naskah pidato kapolda jambi; AKBP DADANG DJOKO KARYANTO
Naskah pidato kapolda jambi; AKBP DADANG DJOKO KARYANTONaskah pidato kapolda jambi; AKBP DADANG DJOKO KARYANTO
Naskah pidato kapolda jambi; AKBP DADANG DJOKO KARYANTO
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
 
Eksistensi pertanian saat ini
Eksistensi pertanian saat iniEksistensi pertanian saat ini
Eksistensi pertanian saat ini
 
Epidemiologi penyakit-menular
Epidemiologi penyakit-menularEpidemiologi penyakit-menular
Epidemiologi penyakit-menular
 

Andere mochten auch

Bisnis olahraga hitam_putih
Bisnis olahraga hitam_putihBisnis olahraga hitam_putih
Bisnis olahraga hitam_putihiqbalgreby
 
Proposal sidang transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...
Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...
Proposal sidang transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...Shahnaz Acrydiena
 
M3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan kb2
M3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan kb2M3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan kb2
M3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan kb2pjj_kemenkes
 
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)Mayawi Karim
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShareSlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareSlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareSlideShare
 

Andere mochten auch (12)

Contoh Angket Sikap
Contoh Angket SikapContoh Angket Sikap
Contoh Angket Sikap
 
Makalah psikologi ibu dan anak 3
Makalah psikologi ibu dan anak 3Makalah psikologi ibu dan anak 3
Makalah psikologi ibu dan anak 3
 
Makalah bola takrow
Makalah bola takrowMakalah bola takrow
Makalah bola takrow
 
Bisnis olahraga hitam_putih
Bisnis olahraga hitam_putihBisnis olahraga hitam_putih
Bisnis olahraga hitam_putih
 
Proposal sidang transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...
Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...
Proposal sidang transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...
 
Maternitas kala 1
Maternitas kala 1Maternitas kala 1
Maternitas kala 1
 
M3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan kb2
M3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan kb2M3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan kb2
M3 kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangan kb2
 
Konsep Dasar Postpartum
Konsep Dasar PostpartumKonsep Dasar Postpartum
Konsep Dasar Postpartum
 
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Ähnlich wie pengaruh sosial ekonomi terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga di desa margomulyo

Kekerasan Dalam Rumah Tangga -Psikologi Sosial.pptx
Kekerasan Dalam Rumah Tangga -Psikologi Sosial.pptxKekerasan Dalam Rumah Tangga -Psikologi Sosial.pptx
Kekerasan Dalam Rumah Tangga -Psikologi Sosial.pptxgraciatapasi
 
Kekerasaan dalam Rumah Tangga
Kekerasaan dalam Rumah TanggaKekerasaan dalam Rumah Tangga
Kekerasaan dalam Rumah Tanggaangelaxmi
 
Makalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tanggaMakalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tanggaarnoldjansen10
 
PPT JENIS-JENIS PERILAKU KELOMPOK 4.pptx
PPT JENIS-JENIS PERILAKU KELOMPOK 4.pptxPPT JENIS-JENIS PERILAKU KELOMPOK 4.pptx
PPT JENIS-JENIS PERILAKU KELOMPOK 4.pptxMhdAnsorLubisSHMH
 
Ham kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuanHam kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuanRizki Gumilar
 
Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.
Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.
Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.Rizky Erliyandi
 
Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga
Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga
Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga pjj_kemenkes
 
sosiologi pertanian (Proses sosial)
sosiologi pertanian (Proses sosial)sosiologi pertanian (Proses sosial)
sosiologi pertanian (Proses sosial)irwan setiyono
 
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 4. Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesai...
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 4. Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesai...PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 4. Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesai...
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 4. Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesai...iimimron4
 
Report crime & devian muhammad b abdullah
Report crime & devian muhammad b abdullahReport crime & devian muhammad b abdullah
Report crime & devian muhammad b abdullahUbaidillah Muhammad
 

Ähnlich wie pengaruh sosial ekonomi terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga di desa margomulyo (20)

Kekerasan Dalam Rumah Tangga -Psikologi Sosial.pptx
Kekerasan Dalam Rumah Tangga -Psikologi Sosial.pptxKekerasan Dalam Rumah Tangga -Psikologi Sosial.pptx
Kekerasan Dalam Rumah Tangga -Psikologi Sosial.pptx
 
Kekerasaan dalam Rumah Tangga
Kekerasaan dalam Rumah TanggaKekerasaan dalam Rumah Tangga
Kekerasaan dalam Rumah Tangga
 
Makalah kdrt
Makalah kdrtMakalah kdrt
Makalah kdrt
 
Pencegahan kdrt
Pencegahan kdrtPencegahan kdrt
Pencegahan kdrt
 
fdfgh
fdfghfdfgh
fdfgh
 
Isu gender dan kdrt
Isu gender dan kdrtIsu gender dan kdrt
Isu gender dan kdrt
 
Makalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tanggaMakalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tangga
 
Konflik dan kekerasan
Konflik dan kekerasanKonflik dan kekerasan
Konflik dan kekerasan
 
Ppm iswi-kdrt
Ppm iswi-kdrtPpm iswi-kdrt
Ppm iswi-kdrt
 
PPT JENIS-JENIS PERILAKU KELOMPOK 4.pptx
PPT JENIS-JENIS PERILAKU KELOMPOK 4.pptxPPT JENIS-JENIS PERILAKU KELOMPOK 4.pptx
PPT JENIS-JENIS PERILAKU KELOMPOK 4.pptx
 
Ham kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuanHam kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuan
 
Kdrt uu. 23 tahun 2004
Kdrt uu. 23 tahun 2004Kdrt uu. 23 tahun 2004
Kdrt uu. 23 tahun 2004
 
Bab1
Bab1Bab1
Bab1
 
Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.
Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.
Dampak dari Perubahan Sosial, globalisasi dan modernisasi.
 
Makalah kdrt 2
Makalah kdrt 2Makalah kdrt 2
Makalah kdrt 2
 
Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga
Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga
Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga
 
Kekerasan
KekerasanKekerasan
Kekerasan
 
sosiologi pertanian (Proses sosial)
sosiologi pertanian (Proses sosial)sosiologi pertanian (Proses sosial)
sosiologi pertanian (Proses sosial)
 
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 4. Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesai...
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 4. Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesai...PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 4. Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesai...
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 4. Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesai...
 
Report crime & devian muhammad b abdullah
Report crime & devian muhammad b abdullahReport crime & devian muhammad b abdullah
Report crime & devian muhammad b abdullah
 

Kürzlich hochgeladen

pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxINTANAMALINURAWALIA
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...Indra Wardhana
 
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Sumardi Arahbani
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIdillaayuna
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptxmohamadhafiz651
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfSumardi Arahbani
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahayunitahatmayantihafi
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANharri34
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumekahariansyah96
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxekahariansyah96
 

Kürzlich hochgeladen (10)

pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 

pengaruh sosial ekonomi terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga di desa margomulyo

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara mengakui bahwa segala bentuk kekerasan yang terjadi merupakan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) dan juga kejahatan terhadap martabat kemanusiaan serta merupakan bentuk diskriminasi. Hal ini sesuai dengan pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi” Demikian juga kekerasan yang terjadi di dalam sebuah rumah tangga yang sering disebut dengan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Tindakan tersebut pada umumnya didominasi oleh suami atau laki-laki terhadap anggota keluarga yang lebih lemah sehingga pada akhirnya menimbulkan korban yang sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak. Salah satu faktor penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi di masyarakat adalah faktor ekonomi. Karena desakan ekonomi, menyebabkan kebutuhan hidup semakin hari semakin besar, maka pelaku yang merupakan kepala rumah tangga menjadi hilang akal. Mereka melampiaskan dengan melakukan kekerasan terhadap orang-orang yang berada dalam lingkungan rumah tangganya. Ditambah lagi tingkat pendidikan pelaku maupun korban rendah. Mereka tidak mengetahui akibat dan hukuman yang akan mereka dapatkan setelah tindak kekerasan dalam rumah tangga tersebut.
  • 2. 2 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sosial berarti segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat (KBBI,1996:958). Sedangkan dalam konsep sosiologi, manusia sering disebut sebagai makhluk sosial yang artinya manusia tidak dapat hidup wajar tanpa adanya bantuan orang laindisekitarnya. Sehingga kata sosial sering diartikan sebagai hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat.Sementara istilah ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani yaitu “oikos” yang berarti keluarga atau rumah tangga dan “nomos” yaitu peraturan, aturan, hukum. Maka secara garis besar ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ekonomi berarti ilmu yang mengenai asas-asas produksi, distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti keuangan, perindustrian dan perdagangan)(KBBI,1996:251). Menurut Hasbianto bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah suatu bentukpenganiayaansecara fisik maupun emosional atau psikologis, yang merupakan suatu cara pengontrolan terhadap pasangan dalam kehidupan rumah tangga (Sugihastuti, 2007:173). Dalam pengertian lain kekerasan dalam rumah tangga merupakan suatu bentuk pelanggaran hak-hak asasi manusia dan kejahatan terhadap kemanusiaan, juga merupakan tindakan diskriminasi.Kekerasan dalam rumah tangga mengacu pada tindakan yang dilakukan dengan niat untuk menyakiti atau mencederai salah seorang anggota keluarga. Tindakan kekerasan tersebut bukan merupakan tindakan tunggal, akan tetapi merupakan tindakan yang terjadi berulang-ulang bahkan dalam jangka waktu yang lama dan terhadap korban yang sama. . Untuk mengantisipasi tindakan kekerasan dalam rumah tangga, pemerintah telah melakukan upaya pencegahan terhadap tindakan tersebut dengan menetapkan Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 mengenai Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT). Di dalam Undang Universitas Sumatera Utara
  • 3. 3 undang Nomor 23 Tahun 2004 dijelaskan bahwa “Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaraan rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh sosial ekonomi terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga di desa margomulyo ? 2. Bagaimana menanggulangi dampak pengaruh sosial ekonomi terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga di desa margomulyo? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Menjelaskan pengaruh sosial ekonomi terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga di desa margomulyo. 2. Menjelaskan cara menanggulangi dampak pengaruh sosial ekonomi terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga di desa margomulyo.
  • 4. 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sosial Ekonomi Pengertian sosial ekonomi jarang dibahas secara bersamaan. Pengertian sosial dan pengertian ekonomi sering dibahas secara terpisah. Pengertian sosial dalam ilmu sosial menunjuk pada objeknya yaitu masyarakat. Sedangkan pada departemen sosial menunjukkan pada kegiatan yang ditunjukkan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dalam bidang kesejahteraan yang ruang lingkup pekerjaan dan kesejahteraan sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sosial berarti segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat (KBBI,1996:958). Sedangkan dalam konsep sosiologi, manusia sering disebut sebagai makhluk sosial yang artinya manusia tidak dapat hidup wajar tanpa adanya bantuan orang laindisekitarnya. Sehingga kata sosial sering diartikan sebagai hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat. Sementara istilah ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani yaitu “oikos” yang berarti keluarga atau rumah tangga dan “nomos” yaitu peraturan, aturan, hukum. Maka secara garis besar ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ekonomi berarti ilmu yang mengenai asas-asas produksi, distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti keuangan, perindustrian dan perdagangan)(KBBI,1996:251). Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, antara lain sandang, pangan, perumahan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Untuk melihat kedudukan sosial ekonomi Melly G. Tan mengatakan adalah pekerjaan, penghasilan, dan pendidikan. Berdasarkan ini masyarakat
  • 5. 5 tersebut dapat digolongkan kedalam kedudukan sosial ekonomi rendah, sedang, dan tinggi (Koentjaraningrat, 1981:35). 2.2 Pengertian Kekerasan dalam Rumah Tangga Pengertian Kekerasan dalam Rumah Tangga Kekerasan adalah suatu perlakuan atau situasi yang menyebabkan realitas aktual seseorang ada di bawah realitas potensialnya. Sedangkan rumah tangga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sesuatu yang berkenaan dengan kehidupan keluarga dalam rumah. Sehingga dapat dinyatakan bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah suatu perlakuan yang dialami oleh sebuah keluarga sehingga menimbulkan potensi korban tidak berkembang. Menurut Hasbianto bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah suatu bentuk penganiayaan secara fisik maupun emosional atau psikologis, yang merupakan suatu cara pengontrolan terhadap pasangan dalam kehidupan rumah tangga (Sugihastuti, 2007:173). Dalam pengertian lain kekerasan dalam rumah tangga merupakan suatu bentuk pelanggaran hak-hak asasi manusia dan kejahatan terhadap kemanusiaan, juga merupakan tindakan diskriminasi. Kekerasan dalam rumah tangga mengacu pada tindakan yang dilakukan dengan niat untuk menyakiti atau mencederai salah seorang anggota keluarga. Tindakan kekerasan tersebut bukan merupakan tindakan tunggal, akan tetapi merupakan tindakan yang terjadi berulang-ulang bahkan dalam jangka waktu yang lama dan terhadap korban yang sama. Jika melihat komposisi anggota di dalam sebuah rumah tangga yang biasanya terdiri ayah, ibu, dan anak-anak serta beberapa kerabat yang masih memiliki pertalian darah, maka akan terbayang suatu kehidupan yang dipenuhi kehangatan, kasih sayang dan sikap saling menghormati. Sehingga sangat mustahil apabila terjadi suatu tindakan kekerasan yang korbannya merupakan bagian dari anggota keluarga dengan
  • 6. 6 pelakunya juga anggota keluarga itu sendiri. Selain itu, keadaan sosial ekonomi yang rendah juga mempengaruhi terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. Tuntutan kebutuhan hidup yang tinggi membuat emosi seseorang mudah terpancing. Apabila hal tersebut tidak dapat diredam, maka suatu tindakan kekerasan atau bahkan penelantaran keluarga oleh seorang suami terhadap kelurganya sangat mungkin terjadi. Kurang tanggapnya keluarga terdekat dan masyarakat sekitar tempat tinggal juga menyebabkan kekerasan dalam rumah tangga dianggap oleh korban sebagai suatu yang normal akibat tidak adanya respon dari lingkungan sekitarnya. 2.3 Kekerasan dalam Rumah Tangga sebagai Masalah Sosial Kekerasan dalam rumah tangga dapat dikatakan sebagai kekerasan yang berbasis gender. Tindaka n tersebut terjadi disebabka n sebagian besar kor ban adalah perempuan yang identik dengan sifat pasif, sedangkan laki-laki merupakan pemimpin dalam rumah tangga yang memiliki kekuasaan penuh terhadap anggotanya dapat bertindaksesuai keinginannya . Oleh karena itu, kekerasan dalam rumah tangga dalam studi masalah sosial juga dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perpektif masalah sosial, perilaku menyimpang tersebut terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku terhadap berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dianggap menjadi sumber masalah sosial karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat menga ndu ng makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur baku tersebut berarti telah menyimpang. Oleh karena itu jalur yang harus dilalui tersebut adalah jalur pranata sosial (Soetomo, 2008:94).Kekerasan dalam rumah tangga sangat sulit terungkap, karena masyarakat menganggap bahwa segala sesuatu yang terjadi didalam sebuah rumah tangga merupakan sesuatu yang
  • 7. 7 sangat privasi dan tidak perlu diketahui oleh masyarakat luas. Tetapi kenyataannya bahwa berbagai kekerasan yang terjadi dalam konteks keluarga merupakan masalah sosial yang tidak dapat dibiarkan, seperti: penganiayaan fisik, seksual, dan emosional terhadap anak-anak, agresi sesama saudara kandung, dan kekerasan dalam sebuah hubungan perkawinan.Hal tersebut di dalam studi perilaku menyimpang diidentifikasikan sebagai penyimpangan tersembunyi atau penyimpangan terselubung. Penyimpangan tersembunyi atau terselubung tersebut adalah perilaku seseorang dalam melakukan perbuatan tercela akan tetapi tidak ada yang bereaksi atau melihatnya, sehingga oleh masyarakat dianggap seolah- olah tidak ada masalah (Soekanto dalam Soetomo, 2008:95)
  • 8. 8 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kulaitatif merupakan. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengindetifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi dan menetukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Dengan demikian metode penelitian deskriptif ini digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat. Metode deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis), akan tetapi juga memadukan. Dengan mengunakan metode wawancara yang merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg, 2002). Wawancara merupakan alat mengecek ulang atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya dan juga merupakan teknik komunikasi langsung antara peneliti dan sampel.Dalam penelitian dikenal teknik wawancara-mendalam .Teknik ini biasanya melekat erat dengan penelitian kualitatif. 3.2 Data Penelitian Data yang dikumpulakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kalimat jawaban. Oleh karena itu pendekatan pengolahan data dilakukan pendekatan kulitas jawaban dengan korelasinya pada realitas kehidup sehari-hari.
  • 9. 9 Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari, yang pada penelitian ini akan diambil peneliti melalui metode wawancara Data Sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Yang pada penelitian ini akan didapat penulis melalui artikel internet. 3.3 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Definisi kongkret objek penelitian adalah suatu sasaran ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk mendapatkan data tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran. Objek dari penelitian ini adalah pengaruh sosial ekonomi terhadapa tindakan kekerasan dalam rumah tanggadi desa Margomulyo Makmur RT 02 RW 02. 3.4 Periode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 14 - 20 November 2015. Penelitian akan dilakukan di Desa Margomulyo Makmur RT 02 KP 02. Berikut ini adalah jadwal pnelitian yang akan dilaksanakan: No Kegiatan Tanggal 1 Penyebaran kuisioner 15 November 2015 2 Pengumpulan kuisioner 17 November 2015 3 Pengolahan data 18 November 2015 4 Penulisan laporan 19November 2015 5 Revisi laporan 20 November 2015 6 Pengesahan laporan 30 November 2015
  • 10. 10 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Setelah menjalankan prosedur penelitian dan menganalisa jawaban dari responden, maka maka didapat hasil yang tersaji dalam tabel-tabel berikut ini : Responden 1 Nama : Sriyanto/45 tahun no Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana keadaan ekonomi keluarga anda ? Tidak pasti 2 Apakah anda sering menjadi pemarah ketika ekonomi keluarga anada melemah? Sudah tentu, sering marah ketika dalam kekurangan jelas timbul emosi 3 Seberapa penting keadaan ekonomi keluraga anda? Sangat penting 4 Ketika kondisi ekonomi lemah bagaman cara nanda menjaga keharmonisan keluarga Bermusyawarah dengan anggota keluarga. 5 Apa yang anda lakukan jika terjadi keributan dengan pasangan dan tidak menemuka jalan keluar? Mencari pinjaman uang 6 Apakah anda menyalahkan salah satu anggota keluarga ketika ekonomi keluarga anda melemah? tidak 7 Pernahkah dalam keributan rumah tangga anda berakhir pada kekerasan ? tidak 8 Siapa yang anda anggap bersalah ketika ekonomi keluarga melemah Kepala keluarga 9 Apa yang anda lakukan ketika anda terlanjur melakukan kekerasan? Minta maaf 10 Bagaimana solusi agar ekonomi yanglemah tidak berujung pada kekerasan rumah tangga? Komunikasi efektif, saling mengerti dan mengendalikan diri
  • 11. 11 Responden 2 Nama : Wagiem Umur :42tahun no Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana keadaan ekonomi keluarga anda ? Kurang mampu 2 Apakah anda sering menjadi pemarah ketika ekonomi keluarga anada melemah? iya, sering marah ketika dalam kekurangan emosi tidak stabil 3 Seberapa penting keadaan ekonomi keluraga anda? penting 4 Ketika kondisi ekonomi lemah bagaman cara nanda menjaga keharmonisan keluarga Diam untuk menjaga timbulnya masalah baru. 5 Apa yang anda lakukan jika terjadi keributan dengan pasangan dan tidak menemuka jalan keluar? Minta bantuan saudara 6 Apakah anda menyalahkan salah satu anggota keluarga ketika ekonomi keluarga anda melemah? Pernah, kadang timbulpemikiran hal ini terjadi karena seseorang 7 Pernahkah dalam keributan rumah tangga anda berakhir pada kekerasan ? tidak 8 Siapa yang anda anggap bersalah ketika ekonomi keluarga melemah Ibu, karena ibu yang mengatur ekonomi keluarga 9 Apa yang anda lakukan ketika anda terlanjur melakukan kekerasan? Mengakui kesalahan dan Minta maaf 10 Bagaimana solusi agar ekonomi yanglemah tidak berujung pada kekerasan rumah tangga? Bersyukur dalam kerkurang dan kecukupan
  • 12. 12 Responden 3 Nama : Suminah Umur :47 tahun no Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana keadaan ekonomi keluarga anda ? cukup 2 Apakah anda sering menjadi pemarah ketika ekonomi keluarga anada melemah? iya, karena terbiasa hidup cukup tidak berkekurangan 3 Seberapa penting keadaan ekonomi keluraga anda? Penting sekali 4 Ketika kondisi ekonomi lemah bagamana cara nanda menjaga keharmonisan keluarga Saling pengertian. 5 Apa yang anda lakukan jika terjadi keributan dengan pasangan dan tidak menemuka jalan keluar? Pergi mencari ketenangan 6 Apakah anda menyalahkan salah satu anggota keluarga ketika ekonomi keluarga anda melemah? Tidak, karena ini adalah kesalahan sendiri. 7 Pernahkah dalam keributan rumah tangga anda berakhir pada kekerasan ? Tiya karena maslah timbul karena keluarga lain 8 Siapa yang anda anggap bersalah ketika ekonomi keluarga melemah Terkadang ibu dan terkadang bapak. 9 Apa yang anda lakukan ketika anda terlanjur melakukan kekerasan? Minta maaf 10 Bagaimana solusi agar ekonomi yanglemah tidak berujung pada kekerasan rumah tangga? Berusaha lebih keras lagi dalam memenuhi kebutuha keluarga
  • 13. 13 Responden 4 Nama : Suraji Umur :49tahun no Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana keadaan ekonomi keluarga anda ? Kecil tapi harus disyukuri 2 Apakah anda sering menjadi pemarah ketika ekonomi keluarga anada melemah? Tidak alhamdulilah mampu menjaga keharmonisan keluarga. 3 Seberapa penting keadaan ekonomi keluraga anda? Penting, dan harus diatur dengan baik 4 Ketika kondisi ekonomi lemah bagaman cara nanda menjaga keharmonisan keluarga Bersyukur dan berdoa 5 Apa yang anda lakukan jika terjadi keributan dengan pasangan dan tidak menemuka jalan keluar? Bersabar dan berusaha untuk memperbaiki keadaan 6 Apakah anda menyalahkan salah satu anggota keluarga ketika ekonomi keluarga anda melemah? Pernah, kadang timbul pemikiran hal ini terjadi karena seseorang 7 Pernahkah dalam keributan rumah tangga anda berakhir pada kekerasan ? Tidak, karena sepenuh hati menjaga keutuhan keluarga 8 Siapa yang anda anggap bersalah ketika ekonomi keluarga melemah Tidak menyalahkan orang lain karena kelalaian sendiri 9 Apa yang anda lakukan ketika anda terlanjur melakukan kekerasan? Minta maaf, untuk mejaga keharmonisan keluarga yang tentram dan damai 10 Bagaimana solusi agar ekonomi yanglemah tidak berujung pada kekerasan rumah tangga? Berhati-hati, bermusyawarah dan banyak komunikasi
  • 14. 14 Responden 5 Nama : yaetun Umur :40 tahun no Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana keadaan ekonomi keluarga anda ? Berkekurangan, tetap harus bersyukur 2 Apakah anda sering menjadi pemarah ketika ekonomi keluarga anada melemah? Iya karena kebutuhan keluarga tidak terpenuhi. 3 Seberapa penting keadaan ekonomi keluraga anda? Sangat penting 4 Ketika kondisi ekonomi lemah bagaman cara nanda menjaga keharmonisan keluarga Mengurangi keperluan yang kurang penting 5 Apa yang anda lakukan jika terjadi keributan dengan pasangan dan tidak menemukan jalan keluar? Mencari pinjaman untuk pemenuhan kebutuhan pokok keluarga 6 Apakah anda menyalahkan salah satu anggota keluarga ketika ekonomi keluarga anda melemah? Tidak 7 Pernahkah dalam keributan rumah tangga anda berakhir pada kekerasan ? Tidak, karena juga tidak menyelesaikan masalah 8 Siapa yang anda anggap bersalah ketika ekonomi keluarga melemah Kepala keluarga 9 Apa yang anda lakukan ketika anda terlanjur melakukan kekerasan? Minta maaf, secepatnya 10 Bagaimana solusi agar ekonomi yanglemah tidak berujung pada kekerasan rumah tangga? bermusyawarah dan bermufakat
  • 15. 15 4.2 Pembahasan Dapat kita ketahui dari tabel hasil wawancara dari keseluruhan responden memiliki perokonomian lemah dan hanya satu responden merasa perekonomian keluarga mereka cukup. Hal ini sangat wajar karena turunnya harga jual karet telah melumpuhkan sendi-sendi ekonomi masyarakat Margomulyo Makmur yang saat ini secara umum melemah. Komoditas karet adalah penopang utama masyarakat Margomulyo Makmur sehingga turunnya harga karet berpengaruh terhadap ekonomi keluarga mereka. Empat dari lima responden mengaku saat keluarga mereka meghadapi ekonomi lemah terpancing emosi mereka untuk mudah marah. Ini juga berkorelasi terhadap pandangan umum mereka bahwa perekonomian keluarga sangat penting terutama dalam pemenuhan kebutuhan keluarga mereka. Tetapi pandang kebutuhan keluarga juga harus lebih diperhatikan kadang keinginan-keinginan mereka dianggap sebagai kebutuhan, sehingga kadang mereka membelanjakan pendapatan mereka untuk keperluan yang kurang memberikan manfaat bagi kehidupan keluarga mereka. Emosi yang tidak terkendali sering membuat kotrol emosi seseorang tidak terkendali dan melakukan kekerasan fisik maupun tekanan phisikis terhadapad orang terdekat seperti suami, istri dan bisa saja anak atau orang lain. Keributan dalam keluarga terkait melemahnya perekonomian disadari atau tidak sering terjadi, tetapi saling mengerti dan keterbukaan ketika menghadapi jatuhnya perekonomian keluarga bisa dijadikan solusi, menjaga pembicaraan agar komunikasi dalam keluarga tetap kondusif meski menghadapi permasalahan ekonomi yang serius. Sebagian yang lain mencari berbagai hal untuk dapat menenangkan pikiran mereka menghemat pengeluaran, bersabar dan terus berusaha untuk memperbaiki.
  • 16. 16 Mencari pinjaman sering dijadikan salah satu alternative untuk menjaga kondisi keuangan keluarga. Bagaimanapun saat dalam kondisi yang terjepit sebuah keluarga membutuhkan bantuan keluarga lain. Baik bantuan financial, moral, ide, gagasan dan juga informasi yang bermanfaat untuk memperbaiki keadaan ini. Saat ekonomi melemah sering membuat kita dengan mudah untruk menyalahkan orang disekeliling kita. Kadang kita justru melampiaska emosi kepada anak dan istri atau suamai dan menganggap mereka bersalah atas keadaan ini. Kepala keluarga danggap yang paling bertanggung jawab atas jatuhnya perekonomian keluarga selain itu bapak kadang menyalahkan ibu karen dianggap ibulah yang bertanggung jawab mengatur perekonomian keluarga. Hingga terjadi pertengkaran dan kekerasan fisik pada kedua belah pihak. Harus diketahui pertengkaran justru menjauhkan kedua belah pihak dari kesepahaman dan makin membuat keduanya untuk saling menyalahkan. Menjaga keharmonisan keluarga dengan keterbukaan dalam komunikasi sehingga komunikasi dalam keluarga menjadi lebih efektif sehingga kesalahpahaman dapat dijauhkan dari antara anggota keluarga. Bermusyawarah melibatkan seluruh anggota keluarga dalam menentukan kebijaka perekonomian keluarga kedepan akan lebih mudah untuk diterima anggota keluarga karena aspirasi mereka dapat ditampung dan dipergunaka sebagai bahan pertimbangan pengambilak kebijakan. Pengaruh tingkat ekonomi dalam memicu kekerasan dalam rumah rumah tangga terutama istri dan anak-nak juga kadang terjadi pada suami, adalah hal yang tidak dapat dipungkiri sehingga membina keimanan, moralitas dan komukasi dalam keluarga yang demokratis dan efektif dapat meredam dan memperkecil tingkat terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. Demikian hasil dan pembahasan penelitian ini.
  • 17. 17 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh tingkat ekonomi terhadap tindak kekerasan dalam rumah tangga di desa Margomulyo Makmur RT 02 RW 02. Dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Masyarakat RT 02 KP 02 desa Margomulyo Makmur secara umum dalam kondisi perekonomian keluarga yang lemah sebagai akibat turunya harga jual karet. 2. Keadaan ekonomi keluarga secara langsung maupun tidak langsung memberi pengaruh yang signifikan terhadap tindak kekerasan dalam rumah tangga, karena keadaan ekonomi lemah memicu emosi dan menjadi tidak stabil. 5.2 Saran Berdasarkan pada kesimpulan yang telah diambil peneliti menyarankan agar: 1. Peningkatan nilai-nilai keagamaan untuk dapat menghindari pertengkaran dalam rumah tangga sebagai akibat menurunya ekonomi keluarga. 2. Masyarakat semetinya terus mengembangkan kemampuan dan keahlian untuk dapat melihat peluang dan kesempatan usaha, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. 3. Perlu diadakan penelitian yang lebih serius untuk mendapatkan hasil penelitian yang mendekati fakta yang sesunggunhany karen penelitian ini masih bersifat rintisan.
  • 18. 18 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian ( Suatu Pendekatan Praktek).Jakarta: Rineka Cipta. Ihromi, T.O. 1999. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan OborIndonesia. Mansour, Fakih. 1996. Menggeser Konsepsi Gender dan Transformasi Sosial.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Moleong, J. Lexy. 1994. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Narwoko, Dwi J. dan Suyanto, Bagong. 2006. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Nasaruddin Umar. 2001. Argumen Kesetaraan Jender (Perspektif Al- Quran).Jakarta: Paramadina. Nasbianto, Elli N. 1999. Kekerasan Dalam Rumah Tangga; Sebuah Kejahatan Yang Tersembunyi (dalam Syafik Hasyim: Menakar Harga Perempuan).Bandung. Ollenburger, Jane C. 2002. Sosiologi Wanita. Jakarta: Rineka Cipta. Pujiyanto, Widhi Ganjar. 2007. Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dalam Prespektif Budaya Patriakhl. (Studi Kasus Pada Kelurahan Doplang, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo). Skripsi. Universitas NegeriSemarang. Rahayu, Iin Tri dan Tristiadi Ardi Ardani. 2004. Observasi Dan Wawancara.Malang: Bayumedia. Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004. hal. 5-6. Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi Keluarga, Tentang Keluarga, Remaja, dan Anak. Jakarta: Rineka Cipta. Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajagrafindo. Sugiarty dan Handayani Trisakti. 2002. Konsep Dan Teknik Penelitian Gender.Malang: UMM Press.