SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
Analisis Kerusakan Bangunan
   pada Gedung STIE Jalan
Parangtritis Akibat Gempa 27
          Mei 2006
 Bangunan yang ada di kompleks ini terdapat 5 blok
  bangunan yang saling terpisah.
 Bangunan yang dianalisis merupakan bangunan yang
  mengalami kerusakan paling parah (gambar 1). Terdiri
  dari 4 lantai dan konfigurasi bangunan berbentuk O.
 Struktur utama terdiri atas portal biasa dengan jarak
  portal 3,0 m, ada portal yang mempunyai 3 bentang
  balok (bagian depan) masing-masing 9,0 m dan 1
  bentang balok dengan bentang yang sama (bagian
  tengah).
 Ukuran kolom bangunan ini adalah 30/50 cm, dengan
  ukuran balok 30/85 cm. Ditinjau dari segi konfigurasi
  bangunan, bangunan ini sebenarnya tidak mempunyai
  masalah. Denah bangunan, distribusi massa dan distribusi
  kekakuan bangunan ini cukup simetri, load path bangunan
  ini cukup baik, soft storey baik secara natural maupun
  artificial juga tidak sangat menonjol.
 Sesuatu yang tampak adalah adanya soft column-element.
  Tulangan geser kolom yang lebih rapat pada daerah
  perbatasan antara ketinggian tembok dan jendela pada
  umumnya tidak diperhatikan. Hal ini terjadi karena pada
  saat struktur dihitung, letak2 elemen non-struktur kadang-
  kadang belum tampak atau kurang diperhatikan. Hal
  inilah perlunya disain struktur dengan memperhatikan
  letak elemen non-struktur (incorporated non-structural
  configuration design, INSEC-D). kejadian seperti ini tidah
  hanya terjadi pada bangunan ini saja, tetapi menggejala di
  seluruh tempat.
 Pada kesempatan kali ini saya mengutip analisis kerusakan
  bangunan yang dialakukan oleh Widodo (2007). Hasilnya
  menunjukkan bahwa kerusakan bangunan kemungkinan
  bukan karena tidak terciptanya strong column and weak
  beam (SCWB), tetapi terletak pada kerusakan beam
  column joint.
 Pada analisis ditunjukkan bahwa seandainya beam column
  joint masih elastik (tidak rusak) maka indeks kerusakan
  bangunan tidak separah yang terjadi di lapangan. Hal
  tersebut menunjukkan bahwa parahnya kerusakan
  bangunan lebih disebabkan karena rusaknya hampir
  semua joints di tingkat dasar. Sementara itu, mutu bahan
  dan pelaksanaan masih disangsikan, misalnya bengkokan
  kait sengkang 90 derajat (harusnya 135 derajat) banyak
  yang lepas.
 Rusaknya beam column joint disebabkan oleh
  beberapa sebab. Sebab pertama adalah relative
  rendahnya bond strength karena tulangan yang
  dipakai adalah tulagan polos.
 Penyebab kedua ialah pendeknya penyaluran tulangan
  momen positif pada ujung balok (tidak dibengkokkan
  ke atas) sehingga tulangan ini lepas dari kolomnya.
 Penyebab ketiga adalah relatif kecilnya ukuran kolom
  yang mengakibatkan efek pinching akibat bar-slip
  sebagaimana hasil penelitian Park dan Ruitong (1988).
 Penyebab keempat adalah minimnya tulangan geser
  pada beam column joint .
 Penyebab-penyebab kegagalan beam column joints
  pada kolom-kolom tepi tingkat dasar tersebut
  sangatlah mungkin terjadi karena bangunan ini
  dibangun tahun 1991 . pada tahun ini CODE yang
  berlaku adalah PBI 1971 dan penulangan geser pada
  beam column joint belum diatur.
 Apabila ditinjau dari prinsip EEDP, bangunan ini
  termasuk kategori kurang kuat, karena akibat gempa
  kuat dengan M=6,1 kerusakan struktur bangunan
  sudah sangat parah.
Presentasi cacat gagal konstruksi
Presentasi cacat gagal konstruksi
Presentasi cacat gagal konstruksi
Presentasi cacat gagal konstruksi
Presentasi cacat gagal konstruksi

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pelat beton bertulang
Pelat beton bertulangPelat beton bertulang
Pelat beton bertulang
Reski Aprilia
 
Struktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetakStruktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetak
فهرودين سفي
 
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungSni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
WSKT
 
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Junaida Wally
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
WSKT
 
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
fianardi
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
perkasa45
 

Was ist angesagt? (20)

Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
 
Pelat beton bertulang
Pelat beton bertulangPelat beton bertulang
Pelat beton bertulang
 
Sni tiang pancang
Sni tiang pancangSni tiang pancang
Sni tiang pancang
 
Struktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetakStruktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetak
 
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungSni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
 
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatanMetode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
 
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategang
 
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
 
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
 
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
 
pelat sni 2013
pelat sni 2013pelat sni 2013
pelat sni 2013
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
 
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
 
Perencanaan balok
Perencanaan balokPerencanaan balok
Perencanaan balok
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
 
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
183013186 contoh-perhitungan-gempa-statik-ekuivalen
 
Penyaluran tulangan beton
Penyaluran tulangan betonPenyaluran tulangan beton
Penyaluran tulangan beton
 

Ähnlich wie Presentasi cacat gagal konstruksi

Struktur Beton - Kolom
Struktur Beton - KolomStruktur Beton - Kolom
Struktur Beton - Kolom
Reski Aprilia
 

Ähnlich wie Presentasi cacat gagal konstruksi (20)

Seven jantri situmorang
Seven jantri situmorangSeven jantri situmorang
Seven jantri situmorang
 
Jasa Bangun Rumah Boyolali dengan Arsitek dan Sipil Berpengalaman PT Dlidir J...
Jasa Bangun Rumah Boyolali dengan Arsitek dan Sipil Berpengalaman PT Dlidir J...Jasa Bangun Rumah Boyolali dengan Arsitek dan Sipil Berpengalaman PT Dlidir J...
Jasa Bangun Rumah Boyolali dengan Arsitek dan Sipil Berpengalaman PT Dlidir J...
 
Jasa Arsitek dan Kontraktor Klaten Berstandar SNI Murah dan Berkualitas PT Dl...
Jasa Arsitek dan Kontraktor Klaten Berstandar SNI Murah dan Berkualitas PT Dl...Jasa Arsitek dan Kontraktor Klaten Berstandar SNI Murah dan Berkualitas PT Dl...
Jasa Arsitek dan Kontraktor Klaten Berstandar SNI Murah dan Berkualitas PT Dl...
 
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdfStruktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
 
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
 
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
 
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptxELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
 
Struktur rangka
Struktur rangkaStruktur rangka
Struktur rangka
 
Kolom
KolomKolom
Kolom
 
98 107-1-pb
98 107-1-pb98 107-1-pb
98 107-1-pb
 
Klom 2
Klom 2Klom 2
Klom 2
 
05.1 bab 1
05.1 bab 105.1 bab 1
05.1 bab 1
 
Struktur Beton - Kolom
Struktur Beton - KolomStruktur Beton - Kolom
Struktur Beton - Kolom
 
1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...
1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...
1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
 
pondasi
pondasipondasi
pondasi
 
Rpp balok 2015
Rpp balok 2015Rpp balok 2015
Rpp balok 2015
 
Pelat Lantai
Pelat LantaiPelat Lantai
Pelat Lantai
 

Presentasi cacat gagal konstruksi

  • 1. Analisis Kerusakan Bangunan pada Gedung STIE Jalan Parangtritis Akibat Gempa 27 Mei 2006
  • 2.  Bangunan yang ada di kompleks ini terdapat 5 blok bangunan yang saling terpisah.  Bangunan yang dianalisis merupakan bangunan yang mengalami kerusakan paling parah (gambar 1). Terdiri dari 4 lantai dan konfigurasi bangunan berbentuk O.  Struktur utama terdiri atas portal biasa dengan jarak portal 3,0 m, ada portal yang mempunyai 3 bentang balok (bagian depan) masing-masing 9,0 m dan 1 bentang balok dengan bentang yang sama (bagian tengah).
  • 3.  Ukuran kolom bangunan ini adalah 30/50 cm, dengan ukuran balok 30/85 cm. Ditinjau dari segi konfigurasi bangunan, bangunan ini sebenarnya tidak mempunyai masalah. Denah bangunan, distribusi massa dan distribusi kekakuan bangunan ini cukup simetri, load path bangunan ini cukup baik, soft storey baik secara natural maupun artificial juga tidak sangat menonjol.  Sesuatu yang tampak adalah adanya soft column-element. Tulangan geser kolom yang lebih rapat pada daerah perbatasan antara ketinggian tembok dan jendela pada umumnya tidak diperhatikan. Hal ini terjadi karena pada saat struktur dihitung, letak2 elemen non-struktur kadang- kadang belum tampak atau kurang diperhatikan. Hal inilah perlunya disain struktur dengan memperhatikan letak elemen non-struktur (incorporated non-structural configuration design, INSEC-D). kejadian seperti ini tidah hanya terjadi pada bangunan ini saja, tetapi menggejala di seluruh tempat.
  • 4.  Pada kesempatan kali ini saya mengutip analisis kerusakan bangunan yang dialakukan oleh Widodo (2007). Hasilnya menunjukkan bahwa kerusakan bangunan kemungkinan bukan karena tidak terciptanya strong column and weak beam (SCWB), tetapi terletak pada kerusakan beam column joint.  Pada analisis ditunjukkan bahwa seandainya beam column joint masih elastik (tidak rusak) maka indeks kerusakan bangunan tidak separah yang terjadi di lapangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa parahnya kerusakan bangunan lebih disebabkan karena rusaknya hampir semua joints di tingkat dasar. Sementara itu, mutu bahan dan pelaksanaan masih disangsikan, misalnya bengkokan kait sengkang 90 derajat (harusnya 135 derajat) banyak yang lepas.
  • 5.  Rusaknya beam column joint disebabkan oleh beberapa sebab. Sebab pertama adalah relative rendahnya bond strength karena tulangan yang dipakai adalah tulagan polos.  Penyebab kedua ialah pendeknya penyaluran tulangan momen positif pada ujung balok (tidak dibengkokkan ke atas) sehingga tulangan ini lepas dari kolomnya.  Penyebab ketiga adalah relatif kecilnya ukuran kolom yang mengakibatkan efek pinching akibat bar-slip sebagaimana hasil penelitian Park dan Ruitong (1988).  Penyebab keempat adalah minimnya tulangan geser pada beam column joint .
  • 6.  Penyebab-penyebab kegagalan beam column joints pada kolom-kolom tepi tingkat dasar tersebut sangatlah mungkin terjadi karena bangunan ini dibangun tahun 1991 . pada tahun ini CODE yang berlaku adalah PBI 1971 dan penulangan geser pada beam column joint belum diatur.  Apabila ditinjau dari prinsip EEDP, bangunan ini termasuk kategori kurang kuat, karena akibat gempa kuat dengan M=6,1 kerusakan struktur bangunan sudah sangat parah.