Akuntan sering dihadapkan pada berbagai masalah yang menyangkut transaksi yang memerlukan interpretasi atau analisa khusus seperti analisis ekonomi, social, hukum, statistic, dan politik. Misalnya,dalam akuntansi terdapat karakteristik kualitatif dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan, yaitu obyektif. Namun demikian, tidak ada ukuran yang pasti terhadap kualitas tersebut. Karena memang akuntansi bukan bersifat matematis yang memiliki obyektifitas mutlak.
2. Akuntansi berkembang sejalan dengan
perkembangan masyarakat. Sejarah
perkembangan pemikiran akuntansi
(accounting thought) dibagi dalam tiga
periode: tahun 4000 SM – 1300 M; tahun 1300 –
1850 M, dan tahun 1850 M sampai sekarang.
PENDAHULUAN
Periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping
yang sangat sederhana, maksudnya hanyalah bentuk
pencatatan dari apa saja yang terjadi dalam dunia bisnis saat
itu. Periode kedua merupakan penyempurnaan dari periode
pertama, dikenal dengan masa lahirnya double-entry
bookkeeping. Pada periode terakhir banyak sekali
perkembangan pemikiran akuntansi yang bukan lagi sekedar
masalah debit kiri – kredit kanan, tetapi sudah masuk ke
dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi yang
luar biasa juga berdampak pada perubahan ilmu akuntansi
modern
3. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan terhadap
akuntansi ?
2. Apa yang dimaksud dengan teori ?
3. Bagaimana pengujian terhadap teori
?
• Apa yang dimaksud dengan
perumusan teori ?
• Apa yang dimaksud teori sebagai
bahasa ?
• Apa yang dimaksud teori sebagai
penalaran ?
• Apa yang dimaksud teori sebagai
justifikasi ?
• Apa yang dimaksud c ?
4. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui beberapa pandangan
terhadap akuntansi
2. Untuk mengetahui pengertian teori
3. Untuk mengetahui bagaimana perumusan teori
4. Untuk mengetahui apa maksud dari teori
sebagai bahasa, penalaran, justifikasi dan
prediksi
5. Untuk mengetahui bagaimana pengujian
terhadap teori
5. BERBAGAI PANDANGAN TERHADAP
AKUNTANSI
Akuntan sering dihadapkan pada berbagai masalah yang
menyangkut transaksi yang memerlukan interpretasi atau
analisa khusus seperti analisis ekonomi, social, hukum,
statistic, dan politik. Misalnya,dalam akuntansi terdapat
karakteristik kualitatif dan informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan, yaitu obyektif. Namun demikian, tidak ada
ukuran yang pasti terhadap kualitas tersebut. Karena memang
akuntansi bukan bersifat matematis yang memiliki obyektifitas
mutlak.
Berbagai pandangan terhadap akuntansi dibedakan menjadi 9
Akuntansi sebagai catatan historis
Teori ini menganggap akuntansi sebagai kegiatan pencatatan transaksi suatu
perusahaan. Hal ini didasarkan pada anggapan konservatisme,obyektifitas,konsistensi
dan observasi tindakan akuntan di masa lampau. Teori ini didasarkan jug apada
standar akuntansi yang dihasilkan oleh badan yang berwenang.
Akuntansi sebagai bahasa
Karena manajemen harus mengkomunikasikan informasi yang diolahnya kepada
pihak lain,seperti pemegang saham
6. Akuntansi sebagai politik antar perusahaan
Sistem akuntansi merefleksikan dan mendukung nilai-nilai dan kebutuhan kelompok
tertentu, dan informasi akuntansi dirancang dan digunakan sebagai sumber untuk
membuat kebijakan perusahaan, khususnya dalam proses pengambilan keputusan.
Akuntansi sebagai mitologi
Teori ini menganggap sistem akuntansi sebagai sumber-sumber yang bersifat social
untuk mempertahankan mitos rasionalisasi. Dengan demikian akuntansi akan digunakan
sebagai alat untuk kepentingan justifikasi,rasionalisasi, dan legitimasi keputusan yang
akhirnya melayani kepentingan individu lainnya
Akuntansi sebagai informasi komunikasi dan keputusan
Teori ini memandang akuntansi sebagai sesuatu yang berorientasi tindakan
Akuntansi sebagai barang ekonomi
Teori ini menganggap akuntansi sebagai seperangkat informasi yang memiliki unsur
biaya dan manfaat. Dikeluarkannya standar akuntansi akan menimbulkan biaya tertentu
dalam perusahaan.
7. Akuntansi sebagai komoditi social
Atas dasat teori ini akuntansi dipandang memengaruhu
kesejahteraan atau kemakmuran kelompok teertentu dalam
masyarakat.
Akuntansi sebagai ideology dan eksploitasi
Akuntansi merupakan ideology dari masyarakat kapitalis yang
menjembatani pemakaian teknik-teknik tertentu untuk
mengeksploitasi kekayaan demi kepentingan kelompok elit
tertentu atas beban kerugian pada masyarakat luas dan
karyawan.
Akuntansi sebagai kitab social
Teori ini menganggap prinsip-prinsip standar,dan masyarakat
akuntansi muncul untuk mempromosikan kepentingan
kelompok tertentu dan tujuan-tujuan akuntan.
8. APA YANG DIMAKSUD TEORI
Teori dapat dirumuskan dengan mudah apabila teori dilihat
sebagai struktur bahasa berdasarkan elemen yang
membentuk teori tersebut
Yang dimaksud dengan teori adalah teori sering kali dinamakan
dengan hipotesis atau proposisi.
Proposisi adalah kalimat indikatif (pernyataan tentang konsep) yang
memiliki nilai kebenaran. Proposisi menurut jenis nya terdiri dari 2
macam yaitu proposisi a priori dan proposisi posteriori.
Proposisi a priori adalah pernyataan yang nilai kebenarannya dapat
ditentukan dengan penalaran murni atau dengan menganalisis dari
kata-kata yang digunakan.
Proposisi a posteriori adalah pernyataan yang nilai kebenarannya
hanya dapat ditentukan setelah diketahui adanya realitas dialam
nyata.
9. Pembentukan suatu teori umumnya berawal dari
fenomena yang terjadi dalam kehidupan manusia.
Fenomena tersebut menimbulkan suatu pernyataan
yang membutuhkan jawaban. Jawaban tersebut
terletakpada bidang yang sering disebut dengan
epistemology, atau studi tentang penciptaan suatu
pengetahuan.
Perumusan Teori
Pengklasifikasian teori digolongkan menjadi 9
• Teori sebagai Bahasa
• Teori Akuntansi sebagai Penalaran
• Perspektif Teori Akuntansi
• Aspek Sasaran Teori
• Aspek Tataran Semiotika
• Teori Akuntansi Semantika
• Teori Akuntansi Sintaktik
• Teori Akuntansi Pragmatik
• Aspek Pendekatan Penalaran
10. Teori Sebagai Bahasa Teori harus
diekspresikan dalam bentuk
bahasa baik yang bersifat verbal
atau matematis. Teori dapat
dinyatakan dalam bentuk kata atau
tanda (simbol). Studi tentang
simbol, dalam filsafat
pengetahuan, dikenal dengan
istilah semiology. Secara garis
besar semiology terdiri dari tiga
bagian, yang dapat dikatakan
sebagai unsur teori, yaitu:
1.sintatik, 2. sematik, dan 3.
pragmatik
Teori sebagai Bahasa Teori Akuntansi sebagai Penalaran
Teori dapat pula diartikan sebagai suatu
penalaran logis ( logical reasoning ) yang
melandasi praktik (berupa tindakan,
kebijakan, atau peraturan) dalam
kehidupan nyata. Teori berusaha untuk
memberikan pembenaran (justification)
terhadap praktik agar praktik mempunyai
kekuatan untuk dapat mempertahankan
atau dipertanggungjelaskan kelayakannya.
Penalaran logis berisi asumsi, dasar
pikiran, konsep, dan argumen yang saling
berkaitan dan yang membentuk suatu
rerangka pikir yang logis.
11. Pembahasan sebelum ini membedakan pengertian teori atas dasar taksonomi
akuntansi sebagai sains atau teknologi. Bila akuntansi dilakukan sebagai sains,
teori akuntansi akan merupakan penjelasan ilmiah. Bila akuntansi diperlakukan
sebagai teknologi, teori akuntansi diartikan sebagai penalaran logis. Manapun
perlakuan yang dianut, teori akuntansi akan berisi pernyataan yang berupa baik
penjelasan ataupun pembenaran (justifikasi) tentang suatu fenomena atau
perlakuan akuntansi.
Perspektif Teori Akuntansi
Aspek sasaran (goal) teori akuntansi telah disinggung dalam beberapa uraian
sebelum ini. Aspek sasaran ini mendasari pembedaan teori akuntansi menjadi
teori akuntansi positif dan normatif. Klasifikasi ini sebenarnya merupakan
konsekuensi logis dari pendefinisian akuntansi sebagai sains atau teknologi.
Pandangan sains akan menghasilkan teori akuntansi positif dan pandangan
teknologi akan menghasilkan teori akuntansi normatif. Klasifikasi ini terjadi
karena sasaran yang berbeda yang ingin dicapai atau dihasilkan olehn teori
akuntansi.
Aspek Sasaran Teori
12. Akuntannsi berkepentingan dengan penyediaan dan penyampaian informasi
seebagai sarana komunikasi bisnis sehingga akuntansi dapat disebut sebagai
bahasa bisnis (the language of business). Bahasa merupakan bagian penting
dalam komunikasi. Pesan atau makna yang ada dibenak pengirim disimbolkan
dalam bentuk ungkapan bahasa yang tepat agar makna tersebut ditafsirkan
sama persis seperti yang dimaksudkan.
Aspek Tataran Semiotika
Teori akuntansi semantika menekankan pembahasan pada masalah penyimbolan
dunia nyata atau realitas (kegiatan perusahaan) ke dalam tanda-tanda bahasa
akuntansi (elemen statemen keuangan) sehingga orang dapat membayangkan
kegiatan fisis perusahaan tanpa harus secara langsung menyaksikan kegiatan
tersebut. Teori ini berusaha untuk menjawab apakah elemen-elemen statemen
keuangan benar-benar mereprensentasi aps yang memang dimaksudkan dan untuk
menyakinkan bahwa makna yang terkandung dalam simbol pelaporan tidak disalah
artikan oleh pemakai.
Teori Akuntansi Semantika
13. Teori akuntansi sintaktik adalah
teori yang berorientasi untuk
membahas masalah-masalah
tentang bagaimana kegiatan-
kegiatan perusahaan yang telah
disimbolkan secara semantik
dalam elemen-elemen kauangan
dapat diwujudkan dalam bentuk
statemen keuangan. Simbol-
simbol tersebut (misalnya aset,
utang, pendapatan, dan lainnya)
harus berkaitan secara logis
sehingga informasi semantik
dapat dikandung dalam statemen
keuangan.
Teori Akuntansi Sintaktik
Teori akuntansi pragmatik
memusatkan perhatiannya pada
pengaruh informasi terhadap
perubahan perilaku pemakai laporan.
Dengan katalain, teori ini membahas
reaksi pihak yang dituju oleh
informasi akuntansi. Apakah
informasi sampai ke yang dituju dan
diinterpretasi dengan tepat ,
merupakan masalah keefektifan
komunikasi.
Teori pragmatik akan banyak berisi
pengujian-pengujian teori tentang
hubungan antara variabel akuntansi
dengan variable perubahan atau
perbedaan perilaku pemakai. Subjek
atau pemakai yang diukur perilakunya
dapat berupa para akuntan, pelaku
pasar modal, manajer, dan auditor.
Teori Akuntansi Pragmatik
14. Aspek Pendekatan Penalaran
Telah di sebut sebelumnya bahwa teori akuntansi dapat diartikan sebagai
penalaran logis yang memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan
akuntansi tertentu.
• Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah proses penyimpulan yang berawal dari suatu
pernyatan umum yang disepakati (disebut premis) ke pernyatan khusus
sebagai simpulan (konklusi ).
• Penalaran Induktif
Penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Penalaran
ini berawal dari suatu pernyataan atau keadaan yang khusus dan berakhir
dengan pernyataan umum yang merupakan generalisasi (perampatan ) dari
keadaan khusus tersebut.
15. Teori Sebagai Justifikasi (Pembenaran) Teori sebagai
pembenaran merupakan pendekatan dalam perumusan
teori yang bersifat normatif. Atas dasar pendekatan ini
teori dianggap sebagai resep untuk dijadikan acuan
dalam praktik tentang apa yang seharusnya dilakukan
Teori akuntansi sebagai Justifikasi
Teori sebagai Penjelasan dan Prediksi Aatas dasar pendekatan ini, teori
dianggap bebas nilai (netral). Jadi, teori ini dirumuskan berdasarkan bukti
empiris untuk menjelaskan apa yang terjadi dalam praktik dan memprediksi
apa yang akan terjadi seandainya ada perubahan tertentu.
Teori akuntansi sebagai Penjelasan Dan
Prediksi
16. Pengenalan teori yang membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan
teori sebagai landasan untuk memahami teori akuntansi.
Berbagai pandangan terhadap akuntansi sangat membatu akuntantan
menyangkut transaksi yang memerlukan interpretasi atau analisis.
Teori dapat dirumuskan dengan mudah apabila teori dilihat sebagai
struktur bahasa berdasarkan elemen yang membentuk teori tersebut. Atas
dasar pemahaman seperti ini, teori dapat dirumuskan dengan
menggunakan berbagai pendapatan sesuai dengan sudut pandang yang
digunakan.
Kesimpulan