Naskah ini membahas pengertian drama dan pengkajian karya sastra drama di Indonesia. Drama didefinisikan sebagai karya sastra yang melukiskan kehidupan manusia melalui dialog dan gerak di atas panggung. Naskah ini juga membahas pentingnya pengkajian ilmiah terhadap karya sastra untuk memberikan pemahaman lebih dalam kepada pembaca.
2. PENDAHULUAN
Perkembangan karya sastra cukup dinamis. Hal
tersebut terlihat dari semakin banyaknya karya sastra
yang lahir dari para kreatornya. Karya sastra
merupakan suatu objek yang cukup menarik untuk
dikaji. Banyak hal yang bisa diungkapkan dari karya
sastra tersebut. Terkadang banyak hal yang sengaja
disembunyikan sang kreator di dalam karyanya
terhadap pembacanya, sehingga perlu pengkajian
yang mendalam untuk mengungkapkannya.
3. Dalam melihat suatu karya, terdapat banyak sisi yang
bisa dipilih. Sudut pandang yang berbeda mungkin
sekali akan memunculkan pemahaman yang lain.
Pengkajian terhadap karya sastra yang berarti
menganalisis, menelaah, atau meneliti suatu objek
(karya sastra), diharapkan dapat memberi suatu
pencerahan kepada pembaca umumnya sehingga
pemahaman pembaca terhadap karya tersebut dapat
terbantu.
4. 1. Pengertian Drama
Kata drama berasal dari bahasa Yunani draomei yang
artinya bergerak atau berbuat. Istilah lain untuk drama ialah
sandiwara, tonil, lakon. Sandiwara berasal dari kata sandi yang
artinya tersamar, tidak jelas, dan kata wara yang artinya berita.
Jadi, sandiwara adalah berita yang tersamar. Nonton sandiwara
berarti menyaksikan pertunjukkan yang mengandung
pelajaran yang disampaikan secara tersamar. Sedangkan tonil
berasal dari bahasa Belanda toneel yang artinya
pertunjukkan. Istilah lakon berasal dari bahasa Jawa, artinya
cerita yang dipagelarkan, yang dipentaskan.
5. Drama adalah karya sastra yang melukiskan
kehidupan dan watak manusia lewat gerak dan
dialog di atas pentas. Di Indonesia pertunjukkan
sejenis drama dalam pengertian drama tradisional yang
tumbuh di daerah nusantara sejak dulu kala bermacam-
macam, seperti wayang orang, ketoprak, ludurk (Jawa)
Tengah dan Jawa Timur), lenong (Betawi) randai
(Minang), reog Jabar), rangnda (Bali) dan sebagainya.
6. 2. HAKIKAT PENGKAJIAN
Pengkajian dari kata dasar kaji yang berarti mengamati
sesuatu dengan (secara) ilmiah.
Pengkajian itu sendiri dapat diartikan sebagai perihal
penyelidikan, penelitian, yang didasarkan pada suatu
proses yang dapat dipertanggungjawabkan (baca: ilmiah).
Berdasarkan penjelasan di atas, jelaslah bahwa suatu
kegiatan pengkajian berbeda dengan apresiasi, atau lebih
tepatnya mengkaji merupakan tingkatan kualitas yang
lebih tinggi daripada hanya sekedar mengapresiasi.
7. MENULIS NASKAH
DRAMA
• Standar Kompetensi
• Menulis
• Menulis naskah drama
¡ Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan perilaku manusia melalui
dialog naskah drama
8. ¡ Tujuan Pembelajaran
1. menulis teks drama
2. mendeskripsikan perilaku manusia
3. menghidupkan konflik
4. memunculkan penampilan (performance)
9. Menulis Naskah Drama
Drama adalah kesenian yang melukiskan sifat dan
sikap manusia dan harus melahirkan kehendak
manusia dengan action dan perilaku. Dengan
pengertian lain, naskah drama ditulis dengan
maksud untuk dipentaskan. Sebagai seni sastra,
drama harus ditulis dengan memenuhi syarat-
syarat kesastraan. Namun karena drama
tujuannya untuk dipentaskan, pengarang harus
juga memerhatikan persyaratan-persyaratan
pementasan saat menulis drama.
10. Oleh karena itu, dalam naskah drama selain cerita
dialog-naratif, terdapat pula petunjuk tentang
bagaimana keadaan panggung, petunjuk gerak-
gerik pelaku, tata cahaya, dan sebagainya.
Dalam menulis drama, kamu harus memahami
unsur-unsur pembentuk sebuah drama. Unsur
itu adalah alur, penokohan, latar (ruang dan
waktu), dan bahasa (dialog).