SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
KHOTBAH IDUL
ADHA 1441 H
Dr. (C))Edi Suandi, S.Sos, MM*
* Doctoral Program Management Sicence, Faculty of Economics, Andalas University.
*Ketua Bidang Pendidikan Dan Pelatihan Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial Prov. Sumbar
* Lecturer, Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah (STES) Manna Wa Salwa
Renungan Wasiat Nabi Ibrahim
Terhadap Wabah Covid-19
Renungan Wasiat Nabi Ibrahim Terhadap Wabah Covid-19
Assalamualaykum, Wr.Wb
Ma’asyiral Muslimin Rohimakumullah!
Di pagi yang penuh berkah ini, di balik hati yang cerah ceria, kita kembali mengumandangkan
takbir berulang-ulang, sebagai pernyataan yang tulus dan ikhlas akan kebesaran dan keagungan
Allah SWT, sekaligus sebagai pengakuan bahwa kita adalah hamba yang teramat kecil, sangat
lemah dan penuh keterbatasan. Kita memuja dan memuji kepada-Nya sebagai wujud kesyukuran
atas segala limpahan nikmat dan rahmat-Nya yang tak terhingga.
Banyaknya karunia Allah yang kita rasakan membuat hati kita terenyuh. Besarnya tanda-tanda
kekuasaa-Nya menjadikan hati kita tersentuh. Tanpaterasa bibir kita tergerak untuk melantunkan
takbir, tahmid dan tahlil dengan khusyu’. Pada saat kita menggunakan nikmat untuk
mendekatkan diri kepada-Nya, kita merasakan ada nikmat yang ditambahkan. Kita semakin
merasakan kelembutan belaian kasih sayang-Nya. Hati ini pun terasa lapang dan damai.
Ribuan tahun yang lalu, di tanah kering dan tandus, di kegersangan kawasan yang
meranggas, di atas bukit-bukit bebatuan yang ganas, sebuah cita-cita universal ummat manusia
dipancangkan. Nabi Ibrahim Alaihissalam, telah memancangkan sebuah cita-cita yang kelak
terbukti melahirkan peradaban besar. Cita-cita kesejahteraan lahir dan batin. Suatu kehidupan
yang secara psikologis aman, tenteram, dan sentosa dan secara materi subur dan makmur.
“Dan (ingatlah),ketika Ibrahim berdo`a: Ya Tuhanku, jadikanlahnegeri ini negeri yang aman
sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di
antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang
kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalanisiksa neraka dan
itulah seburuk-buruk tempat kembali". (QS, al-Baqarah:126)
Walaupun wabah covid-19 masih berjangkit dan kita sudahpadatatanan kehidupan yang disebut
oleh banyak pihak ‘new normal’ ini. Pada hari ini jutaan manusia diseluruh dunia, dengan
kesadaran keagamaan yang tulus, kembali mengenang peristiwa keagamaan yang sangat bernilai
itu. Mereka cobamerefleksikan maknanya pada berbagai bentuk ritual yang telah diajarkan oleh
Allah dan Rasul-Nya.
Maka jutaan manusia, dari berbagai etnik, suku, dan bangsa di seluruh penjuru dunia,
mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil, sebagai refleksi rasa syukur dan sikap
menghambakan diri kepada Allah SWT.
Seharusnya sekarang jutaan kaum muslimin sedang membentuk lautan manusia di tanah suci
Makkah, menjadi sebuah panorama menakjubkan yang menggambarkan eksistensi manusia di
hadapan Allah Yang Maha Agung. Mereka serempak menyatakan kesediaannya untuk
memenuhi panggilan-Nya, “Labbaika Allahumma labbaik, labbaika lasyarikalaka labbaik.
Innal hamda wan ni’mata laka walmulk la syarika lak.” Tapi tahun ini pemerintah Arab Saudi
tidak mengizinkan banyak Negara termasuk Indonesia untuk mengirim jamaah hajinya di
sebabkan pandemic Covid-19. Mari kita sama-sama berdo’a kepada pemilik alam semesta ini
semoga wabah covid-19 segera berkahir dan kita umat manusia bisa hidup normal lagi. Aamiin.
Bagaimana cara menghentikan wabah virus Covid-19? Sebagai manusia biasa, kita harus
introspeksi diri dan evaluasi diri untuk segera bertobat dari segala dosa dan meningkatkan
ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala. Karena bencana wabah Covid-19 adalah
peringatan Allah bagi kita semua, peringatan betapa lemahnya manusia, peringatan untuk
meningkatkan ketakwaan, peringatan untuk meninggalkan dosa, dan peringatan agar kita
bertobat kepada Allah subhanahu wata’ala dari segala dosa. Jika sekiranya kita beriman dan
bertakwa, pastilah Allah akan melimpahkan kepada kita berkah dari langit dan bumi. Karena itu
mari kita intropeksi diri untuk meninggalkan segala dosa dan meningkatkan ibadah kepada
Allah subhanahu wata’ala. Karena hanya Allah yang mampu untuk menghilangkan virus
Corona, manusia sekadar berikhtiar dan berusaha
Sesungguhnya apa yang dipancangkan oleh Nabi Ibrahim itu adalah sebuah momentum sejarah
yang menentukan perjalanan hidup manusia sampai saat ini. Ia menghendaki sebuah
masyarakat ideal yang bersih; yang merupakan refleksi otentik interaksinya dengan sistem
kepercayaan, nilai-nilai luhur, dan tata aturan (syariat) yang telah menjadi dasar kehidupan
bersama. Sebab keidealan dan kebersihan sebuah masyarakat hanya mungkin terjadi jika
terdapat kesesuaian antara realitas aktual dengan keyakinan (aqidah), nilai-nilai luhur
(akhlaq), dan tata aturan (syariat) yang diyakini.
Cerminannya: terbangunnya kehidupan yang seimbang dan tenteram; strukturnya yang stabilitas
dan kokoh; dan produktifitasnya laksana kebun yang pohon-pohonnya rindang yang akar-
akarnya kokoh menghunjam ke bumi, tertata dan terawat, enak dipandang, dan buah
(kemanfaatan)-nya tidak mengenal musim, serta sekaligus menjadi tempat persemaian generasi
mendatang.
Sistem kepercayaan, nilai-nilai, dan tata kehidupan yang telah dipancangkan oleh Nabi Ibrahim
itulah yang terbukti melahirkan cita-cita ketenteraman dan kemakmuran hidup manusia. Itulah
agama Nabi Ibrahim, agama Islam yang tulus dan jelas. Tidak ada yang membencinya kecuali
orang Zhalim yang memperbodoh, dan merendahkan diri sendiri.
Ibrahim adalah suri tauladan abadi. Ketundukannya kepada sistem kepercayaan, nilai-nilai dan
tata aturan ilahiah selalu menjadi contoh yang hidup sepanjang masa. “Ketika Allah berfirman
kepadanya, “Tunduk patuhlah (Islamlah),” maka ia tidak pernah menunda-nundanya walau
sesaat, tidak pernah terdetik rasa keraguan sedikit pun, apa lagi menyimpang. Ia menerima
perintah itu dengan seketika dan dengan penuh ketulusan.
Ternyata keislaman Ibrahim tidak hanya untuk dirinya sendiri, ketundukannya kepada ajaran-
ajaran dan syari’at Allah bukan hanya buat dirinya sendiri, bahkan tidak hanya untuk generasi
sezamannya, melainkan untuk seluruh generasi ummat manusia. Atas dasar itulah beliau
wariskan Islam dan sikap ketundukan kepadanya untuk anak cucu sepeninggalnya, untuk
generasi berikutnya sampai akhir masa.
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula
Ya`qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih
agama ini bagimu, maka janganlah kamu matikecuali dalam memeluk agama Islam”.
(QS, al-Baqarah [2]: 132)
Ma’asyiral Muslimin!
Allahu Akbar 3x Allahu Akbar wa lillahi al-hamd
Apa yang diwasiatkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ya’qub tersebut jelas mengisyaratkan agar
anak cucu mereka, agar generasi sesudahnya menerima dan menegakkan Islam secara utuh
serta konsisten dalam merealisasikan cita-cita kesejahteraan. Ketulusan dalam menerima dan
menegakkan Islam serta konsistensi pada cita-cita luhur adalah jaminan untuk memperoleh
kesejahteran hidup. Sebaliknya, ketidakpatuhan dan inkonsistensi kepada Islam dapat
menjerumuskan kehidupan kaum muslimin ke dalam lembah yang penuh nestapa dan akan
menyebabkan manusia ke dalam krisis multi dimensi yang berkepanjangan.
Rasulullah SAW 14 abad lebih yang lalu memberikan isyarat tentang situasi yang akan menimpa
sebuah bangsa yang tidak konsisten menjalani tata aturan agama. Mereka akan dilanda berbagai
krisis (sosial, politik, ekonomi, moral, dan budaya) yang berkepanjangan.
“Apabila akhir zaman semakin dekat maka banyak orang yang berpakaian jubah,
dominasi perdagangan, harta kekayaan melimpah, para pemilik modal diagungkan,
kemesuman merajalela, kanak-kanak dijadikan pemimpin, dominasi perempuan,
kelaliman penguasa,manipulasitakarandantimbangan, oranglebih suka memelihara
anjing piaraannyadaripada anaknya sendiri, tidakmenghormatiorang yang lebih tua,
tidak menyayangiyang kecil, membiaknya anak-anakzina, sampai-sampaiorang bisa
menyetubuhi perempuan di tengah jalan, maka orang yang paling baik di zaman itu
hanya bisa mengatakan: tolonglah kalian menyingkir dari jalan, mereka berpakaian
kulit domba tetapi berhati serigala, orang paling ideal di zaman itu adalah para
penjilat.” (HR, Thabrani)
Fenomena sosial yang dikhawatirkan Rasulullah SAW tersebut pada kenyataannya telah
bermunculan di tengah-tengah bangsa yang sedang dirundung krisis multi dimensi ini. Kita
dapat menyaksikan lahirnya manusia-manusia yang secara zahir berpenampilan rapih, bersih,
menarik, perlente, dengan gaya dan isi pembicaraan yang memukau seolah ingin
menggambarkan tingginya kemampuan intelektual mereka dan keberpihakan kepada
kebenaran dan keadilan. Padahal, kondisi sebenarnya adalah mereka membenci dan memusuhi
tegaknya kebenaran dan keadilan dalam kehidupan bahkan sekedar untuk dirinya sendiri. Orang-
orang seperti itulah yang kemudian populer disebut politisi busuk dan birokrat tengik yang
berencana meloloskan UU HIP di DPR, MUI menduga RUU HIP ingin melumpuhkan unsur
Ketuhanan pada sila pertama Pancasila secara terselubung dan berpotensi membangkitkan
komunisme.
MUI mengatakan unsur-unsur dalam RUU HIP mengaburkan dan menyimpang dari makna
Pancasila, salah satunya bagian Trisila dan Ekasila yang dinilai sebagai upaya memecah
Pancasila. "Memeras Pancasila menjadi Trisila lalu Ekasila yakni 'gotong-royong' adalah nyata-
nyata upaya pengaburan makna Pancasila sendiri.
Celakanya, tampilan diri yang dapat menutupi dan mengelabui pandangan orang tentang kondisi
bathin yang sesungguhnya sehingga menjalani hidup penuh dengan kepura-puraan telah
menjadi realitas sosial yang membudaya. Akibatnya, Allah SWT mengirim ujian sekaligus
cobaan dalam bentuk wabah covid-19 karena sikap dan prilaku kita selama ini. Pergeseran
norma-norma sosial dan budaya yang pada akhirnya membiakkan berbagai perilaku
menyimpang yang berpengaruh besar terhadap keamanan dan kenyamanan hidup
bermasyarakat.
Tentu saja gaya hidup yang mengobarkan kemunafiqan dan kepura-puraan di semua sektor
kehidupan. Di sana ada politisi busuk, birokrat tengik, pemimpin yang tidak berkualitas yang
kerjanya hanya mengeruk kekayaan buat dirinya sendiri, pedagang culas yang tidak
mengindahkan norma-norma, para suami yang tidak berdaya, dan merebaknya dekadensi
moral yang dilakukan masyarakat secara terang-terangan.
Dalam waktu yang sama ketidakberdayaan untuk memberantas berbagai jenis perilaku
menyimpang itu telah menyerang semua lapisan masyarakat. Akibatnya persepsi dan
pandangan orang menjadi berubah. Perilakunya telah melenceng jauh dari nita-nilai dan aturan
agama. Salah satunya adalah pandangan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesucian diri
dari segala perbuatan nista dan dari bahaya hubungan seksual di luar nikah (zina) dan
berkembang biaknya LGBT di mana-mana.
Kebejatan moral seperti itu masih diperparah oleh perilaku para pemimpin yang melakukan
korupsi, manipulasi, penipuan dan penyalahgunaan jabatan. Apakah mereka lupa atau
melupakan apa yang menjadi amanah yang harus mereka pertanggung jawabkan di hadapan
Allah SWT, pada hari itu tangan, kaki, mulut dan semua organ tubuh sendiri yang akan
menjadi saksi atas apa yang telah diperbuat oleh manusia.
Maka itu, Marilah kita bersama-sama merubah keterpurukan ini, diawali dari diri kita masing-
masing, dengan kembali kepada aturan Allah SWT, yaitu Islam yang dilukiskan oleh Nabi
Ibrahim sebagai satu-satunya jalan menuju pencapaian cita-cita kesejahteraan. Islam adalah
satu-satunya jalan menuju masyarakat yang ma’mur, bersih, aman dan sentosa.
Ma’asyiral Muslimin!
Allahu Akbar 3x Allahu Akbar wa lillahi al-hamd
Jika kita mampu untuk memberikan bantuan harta benda, kita sisihkan sebagian harta benda
untuk mereka yang membutuhkan, mulai dari keluarga, saudara, dan tetangga-tetangga kita.
Karena itu, mari kita bantu mereka sesuai dengan kemampuan kita. Ingat, membantu saudara
dalam keadaan membutuhkan dan kesulitan itu lebih baik dari pada membantu saudara dalam
keadaan lapang. Seperti pesan Rasulullah dalam Hadits yang diriwayatkan oleh muslim
“Barangsiapa menghilangkan kesusahan dari orang mukmin, Allah akan menghilangkan
kesusahannya di hari kiamat. Barangsiapa membantu orang yang kesulitan, Allah akan
memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi aib orang muslim,
Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu melindungi hambanya
selama hambanya menolong saudaranya” (HR Muslim).
Allah SWT menurunkan perintah qurban kepadaNabi Ibrahim As untuk menguji seberapaikhlas
Ia melepas putra yang dinantikan sejak lama. Tepatsaat sang putra berusia 13 tahun, Ia menerima
perintah itu dari Allah untuk menyembelih putranya. Kisah ini tertuang dalam surat As-Saffat
ayat 102-107. Lalu, apa yang bisa kita pelajari dari kisah Nabi Ibrahim As dan Ismael putranya
Berikut 4 manfaat qurban:
1. Mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, Sama seperti sedekah, qurban juga
menjadi cara mensyukuri rezeki yang kita terima dari Allah SWT. Hanya saja ibadah qurban
terasa lebih afdhal karena momennya lebih sakral.
2. Meningkatkan ketakwaan diri kepada Allah SWT, Perintah berqurban sudahtertuang dalam
Alquran. Maka, sudah seharusnya kita sebagai seorang muslim untuk menjalankan perintah-
Nya. Terutama, jika kamu sudah memenuhi syarat menunaikan ibadah qurban dan mampu
secara finansial.
3. Membangun solidaritas kepada sesama, Berikutnya, berqurban melatih kepekaan dan
kepedulianmu kepada sesama. Mereka yang mampu berqurban diwajibkan membagi hasil
qurban itu untuk dinikmati kaum fakir dan miskin. Daging qurban harus diberikan pada
orang yang benar-benar membutuhkan. Kita peserta qurban boleh menyisakan untuk
dikonsumsi bersama keluarga, tetapi kaum fakir dan miskin tetap harus menjadi prioritas.
4. Memberdayakan usaha ternak dilingkungan sekitar, Idul Adha membawa berkah bagi siapa
saja, termasuk para peternak lokal yang ada di sekitar wilayah tempat tinggal kita. Biasanya,
padamusim qurban, harga jual hewan ternak juga lebih menjanjikan dan jumlah yang terjual
juga meningkat pesat. Ini merupakan waktu tepat para peternak untuk memperoleh rezeki
yang kamu sisihkan dari sebagian penghasilan kita.
Pada akhir khutbah ini, kami mengajak kita semua untuk menundundukkan wajah dan
mengangkat tangan untuk berdo’a dan bermohon kepada Allah swt. Semoga do’a kita, ibadah
kita, shalat kita, ibadah Qurban kita, yang akan kita tunaikan diterima Allah swt.
‫أجمعين‬ ‫وصحبه‬ ‫آله‬ ‫وعلى‬ ‫المرسلين‬ ‫أشرف‬ ‫على‬‫والسالم‬ ‫والصالة‬ ‫العالمين‬ ‫رب‬ ‫هلل‬ ‫الحمد‬
... ‫الراحمين‬ ‫أرحم‬ ‫يا‬ ‫برحمتك‬
َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬َ‫ك‬ِ‫ت‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ِ‫ب‬ ِ‫ات‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫اء‬َ‫ي‬ْ‫ح‬َ‫أل‬َ‫ا‬ ِ‫َات‬‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ات‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬‫ا‬َ‫ي‬
َ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ر‬َ‫أ‬َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬ ِ‫اح‬ َّ‫الر‬…
Ya Allah ya Tuhan kami, Muliakanlah Islam dan Kaum Muslimin, Hancurkan dan hinakan
orang-orang kafir dan musyrik, musuh-Mu dan musuh agama-Mu…
‫أعمالنا‬ ‫وجميع‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ع‬ُّ‫ر‬َ‫ض‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫ج‬ُ‫س‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬ُ‫ر‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ ِ‫ص‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ت‬َ‫ال‬َ‫ص‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ل‬َّ‫ب‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬
Ya Allah ya Tuhan kami, Terimalah shalatkami, puasakami, ruku kami, sujud kami, kerendahan
kami, dan segala amal ibadah kami,
Ya Allah… baikanlah kesudahansegala urusan kami, hindarilah kamidari kehinaan dunia dan
siksa akhirat...
"Ya Allah, Kami berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari penyakit jelek
lainnya, termasuk Wabah COVID-19 yang saat ini berjangkit, Dan kami bermohon kepada mu
segeralah angkat wabah ini dari permukaan bumi sehingga kami bisa beraktifitas seperti biasa
kembali"
Ya Allah, perbaikilah sikap keagamaan kami sebab agama adalah benteng urusan kami,
perbaikilah dunia kami karena dunia adalah tempat penghidupan kami, perbaikilah akhirat kami
karena akhirat tempat kami kembali. Jadikanlah kehidupan kami di dunia sebagai tambahan
bagi setiap kebaikan. Jadikanlah kematian kami sebagai tempat istirahat bagi kami dari setiap
keburukan.
Ya Allah, jadikanlah kami mencintai keimanan dan hiasilah keimanan tersebut dalam hati kami.
Dan jadikanlah kami membenci kekufuruan, kefasikan dan kemaksiatan dan jadikanlah kami
termasuk orang yang mendapat petunjuk.
‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬َ‫ْن‬‫ي‬ ِ‫ر‬ِ‫اس‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫َن‬‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ن‬َ‫ل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ر‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫ظ‬…
Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni
kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang
merugi…
ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ق‬ َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ِ‫ة‬ َ‫ر‬ ِ‫آلخ‬ْ‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ت‬‫آ‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬…
‫العالمين‬ ‫رب‬ ‫هلل‬ ‫والحمد‬ ،‫أجمعين‬ ‫وصحبه‬ ‫آله‬ ‫وعلى‬ ‫محمد‬ ‫نبينا‬ ‫على‬ ‫هللا‬ ‫وصلى‬
ِ‫هللا‬ ُ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫م‬ َ‫ال‬َّ‫س‬‫ل‬َ‫ا‬‫و‬‫وبركاته‬

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Rencana islam 4
Rencana islam 4Rencana islam 4
Rencana islam 4
xajuten
 
Mensyukuri nikmat kemerdekaan
Mensyukuri nikmat kemerdekaanMensyukuri nikmat kemerdekaan
Mensyukuri nikmat kemerdekaan
Abi Almira
 
Rasulullah sebagai suri tauladan
Rasulullah sebagai suri tauladanRasulullah sebagai suri tauladan
Rasulullah sebagai suri tauladan
mimjurangombo
 
khutbah hari raya idul fitri
khutbah hari raya idul fitrikhutbah hari raya idul fitri
khutbah hari raya idul fitri
setya share
 
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (BIRUL WALIDAIN)
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (BIRUL WALIDAIN)BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (BIRUL WALIDAIN)
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (BIRUL WALIDAIN)
Muhammad TaHa
 

Was ist angesagt? (18)

Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guruHadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
 
Rencana islam 4
Rencana islam 4Rencana islam 4
Rencana islam 4
 
Mensyukuri nikmat kemerdekaan
Mensyukuri nikmat kemerdekaanMensyukuri nikmat kemerdekaan
Mensyukuri nikmat kemerdekaan
 
JAUHI ZINA
JAUHI ZINAJAUHI ZINA
JAUHI ZINA
 
Hadits Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Hadits Berbakti Kepada Kedua Orang TuaHadits Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Hadits Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
 
Rasulullah sebagai suri tauladan
Rasulullah sebagai suri tauladanRasulullah sebagai suri tauladan
Rasulullah sebagai suri tauladan
 
pendidikan-anak-dalam-islam
pendidikan-anak-dalam-islampendidikan-anak-dalam-islam
pendidikan-anak-dalam-islam
 
khutbah hari raya idul fitri
khutbah hari raya idul fitrikhutbah hari raya idul fitri
khutbah hari raya idul fitri
 
250 Soal Jawab Agama Menuju Jutawan Akhirat
250 Soal Jawab Agama Menuju Jutawan Akhirat 250 Soal Jawab Agama Menuju Jutawan Akhirat
250 Soal Jawab Agama Menuju Jutawan Akhirat
 
Pppy1262 k2 rasulullah
Pppy1262 k2 rasulullahPppy1262 k2 rasulullah
Pppy1262 k2 rasulullah
 
Pidato islam
Pidato islamPidato islam
Pidato islam
 
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zina
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zinaBAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zina
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zina
 
kepribadian Rasulullah saw
kepribadian Rasulullah sawkepribadian Rasulullah saw
kepribadian Rasulullah saw
 
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (BIRUL WALIDAIN)
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (BIRUL WALIDAIN)BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (BIRUL WALIDAIN)
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (BIRUL WALIDAIN)
 
Cinta sampai syurga Nik Raihan
Cinta sampai syurga Nik RaihanCinta sampai syurga Nik Raihan
Cinta sampai syurga Nik Raihan
 
Analisis Teori Takmilah
Analisis Teori TakmilahAnalisis Teori Takmilah
Analisis Teori Takmilah
 
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabiMakalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
 
Bab 5 pergaulan bebas dan zina
Bab 5 pergaulan bebas dan zinaBab 5 pergaulan bebas dan zina
Bab 5 pergaulan bebas dan zina
 

Ähnlich wie Khutbah idul adha 1441 h

Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zinaMenjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
Rizky Maulana
 
Islam & h.etnik tot
Islam & h.etnik totIslam & h.etnik tot
Islam & h.etnik tot
Cik Akma
 
Kewajiban dakwah bab 7 buku mentoring islam saja
Kewajiban dakwah   bab 7 buku mentoring islam sajaKewajiban dakwah   bab 7 buku mentoring islam saja
Kewajiban dakwah bab 7 buku mentoring islam saja
FlamencoRizky
 
Kesejahteraan umat
Kesejahteraan umatKesejahteraan umat
Kesejahteraan umat
Ajeng Faiza
 
Akhlaq muslim sejati
Akhlaq muslim sejatiAkhlaq muslim sejati
Akhlaq muslim sejati
Slight Hope
 
KETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSA
KETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSAKETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSA
KETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSA
Sofyan Siroj
 
Khotbah zaini 1
Khotbah zaini 1Khotbah zaini 1
Khotbah zaini 1
omben2
 

Ähnlich wie Khutbah idul adha 1441 h (20)

Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zinaMenjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Islam Sebagai Addin (Cara Hidup Muslims)
Islam Sebagai Addin (Cara Hidup Muslims)Islam Sebagai Addin (Cara Hidup Muslims)
Islam Sebagai Addin (Cara Hidup Muslims)
 
Menjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiMenjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejati
 
Islam & h.etnik tot
Islam & h.etnik totIslam & h.etnik tot
Islam & h.etnik tot
 
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode MekkahAgama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
Agama islam bab strategi dakwah Rasulullah Muhammad SAW. periode Mekkah
 
Kewajiban dakwah bab 7 buku mentoring islam saja
Kewajiban dakwah   bab 7 buku mentoring islam sajaKewajiban dakwah   bab 7 buku mentoring islam saja
Kewajiban dakwah bab 7 buku mentoring islam saja
 
Paduan agamanya ila
Paduan agamanya ilaPaduan agamanya ila
Paduan agamanya ila
 
Paduan agamanya ila
Paduan agamanya ilaPaduan agamanya ila
Paduan agamanya ila
 
10.2.2012
10.2.201210.2.2012
10.2.2012
 
Kewajiban Dakwah
Kewajiban DakwahKewajiban Dakwah
Kewajiban Dakwah
 
Kesejahteraan umat
Kesejahteraan umatKesejahteraan umat
Kesejahteraan umat
 
Kitab 40 tanda akhir zaman
Kitab 40 tanda akhir zamanKitab 40 tanda akhir zaman
Kitab 40 tanda akhir zaman
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 
Akhlaq muslim sejati
Akhlaq muslim sejatiAkhlaq muslim sejati
Akhlaq muslim sejati
 
Syumuliyatul islam
Syumuliyatul islamSyumuliyatul islam
Syumuliyatul islam
 
KETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSA
KETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSAKETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSA
KETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSA
 
MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH
 MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH
MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH
 
Khotbah zaini 1
Khotbah zaini 1Khotbah zaini 1
Khotbah zaini 1
 
M Alfandiansyah kumpulan artikel
M Alfandiansyah kumpulan artikelM Alfandiansyah kumpulan artikel
M Alfandiansyah kumpulan artikel
 

Khutbah idul adha 1441 h

  • 1. KHOTBAH IDUL ADHA 1441 H Dr. (C))Edi Suandi, S.Sos, MM* * Doctoral Program Management Sicence, Faculty of Economics, Andalas University. *Ketua Bidang Pendidikan Dan Pelatihan Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial Prov. Sumbar * Lecturer, Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah (STES) Manna Wa Salwa Renungan Wasiat Nabi Ibrahim Terhadap Wabah Covid-19
  • 2. Renungan Wasiat Nabi Ibrahim Terhadap Wabah Covid-19 Assalamualaykum, Wr.Wb
  • 3. Ma’asyiral Muslimin Rohimakumullah! Di pagi yang penuh berkah ini, di balik hati yang cerah ceria, kita kembali mengumandangkan takbir berulang-ulang, sebagai pernyataan yang tulus dan ikhlas akan kebesaran dan keagungan Allah SWT, sekaligus sebagai pengakuan bahwa kita adalah hamba yang teramat kecil, sangat lemah dan penuh keterbatasan. Kita memuja dan memuji kepada-Nya sebagai wujud kesyukuran atas segala limpahan nikmat dan rahmat-Nya yang tak terhingga. Banyaknya karunia Allah yang kita rasakan membuat hati kita terenyuh. Besarnya tanda-tanda kekuasaa-Nya menjadikan hati kita tersentuh. Tanpaterasa bibir kita tergerak untuk melantunkan takbir, tahmid dan tahlil dengan khusyu’. Pada saat kita menggunakan nikmat untuk mendekatkan diri kepada-Nya, kita merasakan ada nikmat yang ditambahkan. Kita semakin merasakan kelembutan belaian kasih sayang-Nya. Hati ini pun terasa lapang dan damai. Ribuan tahun yang lalu, di tanah kering dan tandus, di kegersangan kawasan yang meranggas, di atas bukit-bukit bebatuan yang ganas, sebuah cita-cita universal ummat manusia dipancangkan. Nabi Ibrahim Alaihissalam, telah memancangkan sebuah cita-cita yang kelak terbukti melahirkan peradaban besar. Cita-cita kesejahteraan lahir dan batin. Suatu kehidupan yang secara psikologis aman, tenteram, dan sentosa dan secara materi subur dan makmur. “Dan (ingatlah),ketika Ibrahim berdo`a: Ya Tuhanku, jadikanlahnegeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalanisiksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali". (QS, al-Baqarah:126) Walaupun wabah covid-19 masih berjangkit dan kita sudahpadatatanan kehidupan yang disebut oleh banyak pihak ‘new normal’ ini. Pada hari ini jutaan manusia diseluruh dunia, dengan kesadaran keagamaan yang tulus, kembali mengenang peristiwa keagamaan yang sangat bernilai itu. Mereka cobamerefleksikan maknanya pada berbagai bentuk ritual yang telah diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Maka jutaan manusia, dari berbagai etnik, suku, dan bangsa di seluruh penjuru dunia, mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil, sebagai refleksi rasa syukur dan sikap menghambakan diri kepada Allah SWT.
  • 4. Seharusnya sekarang jutaan kaum muslimin sedang membentuk lautan manusia di tanah suci Makkah, menjadi sebuah panorama menakjubkan yang menggambarkan eksistensi manusia di hadapan Allah Yang Maha Agung. Mereka serempak menyatakan kesediaannya untuk memenuhi panggilan-Nya, “Labbaika Allahumma labbaik, labbaika lasyarikalaka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka walmulk la syarika lak.” Tapi tahun ini pemerintah Arab Saudi tidak mengizinkan banyak Negara termasuk Indonesia untuk mengirim jamaah hajinya di sebabkan pandemic Covid-19. Mari kita sama-sama berdo’a kepada pemilik alam semesta ini semoga wabah covid-19 segera berkahir dan kita umat manusia bisa hidup normal lagi. Aamiin. Bagaimana cara menghentikan wabah virus Covid-19? Sebagai manusia biasa, kita harus introspeksi diri dan evaluasi diri untuk segera bertobat dari segala dosa dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala. Karena bencana wabah Covid-19 adalah peringatan Allah bagi kita semua, peringatan betapa lemahnya manusia, peringatan untuk meningkatkan ketakwaan, peringatan untuk meninggalkan dosa, dan peringatan agar kita bertobat kepada Allah subhanahu wata’ala dari segala dosa. Jika sekiranya kita beriman dan bertakwa, pastilah Allah akan melimpahkan kepada kita berkah dari langit dan bumi. Karena itu mari kita intropeksi diri untuk meninggalkan segala dosa dan meningkatkan ibadah kepada Allah subhanahu wata’ala. Karena hanya Allah yang mampu untuk menghilangkan virus Corona, manusia sekadar berikhtiar dan berusaha Sesungguhnya apa yang dipancangkan oleh Nabi Ibrahim itu adalah sebuah momentum sejarah yang menentukan perjalanan hidup manusia sampai saat ini. Ia menghendaki sebuah masyarakat ideal yang bersih; yang merupakan refleksi otentik interaksinya dengan sistem kepercayaan, nilai-nilai luhur, dan tata aturan (syariat) yang telah menjadi dasar kehidupan bersama. Sebab keidealan dan kebersihan sebuah masyarakat hanya mungkin terjadi jika terdapat kesesuaian antara realitas aktual dengan keyakinan (aqidah), nilai-nilai luhur (akhlaq), dan tata aturan (syariat) yang diyakini. Cerminannya: terbangunnya kehidupan yang seimbang dan tenteram; strukturnya yang stabilitas dan kokoh; dan produktifitasnya laksana kebun yang pohon-pohonnya rindang yang akar- akarnya kokoh menghunjam ke bumi, tertata dan terawat, enak dipandang, dan buah (kemanfaatan)-nya tidak mengenal musim, serta sekaligus menjadi tempat persemaian generasi mendatang. Sistem kepercayaan, nilai-nilai, dan tata kehidupan yang telah dipancangkan oleh Nabi Ibrahim itulah yang terbukti melahirkan cita-cita ketenteraman dan kemakmuran hidup manusia. Itulah agama Nabi Ibrahim, agama Islam yang tulus dan jelas. Tidak ada yang membencinya kecuali orang Zhalim yang memperbodoh, dan merendahkan diri sendiri. Ibrahim adalah suri tauladan abadi. Ketundukannya kepada sistem kepercayaan, nilai-nilai dan tata aturan ilahiah selalu menjadi contoh yang hidup sepanjang masa. “Ketika Allah berfirman kepadanya, “Tunduk patuhlah (Islamlah),” maka ia tidak pernah menunda-nundanya walau sesaat, tidak pernah terdetik rasa keraguan sedikit pun, apa lagi menyimpang. Ia menerima perintah itu dengan seketika dan dengan penuh ketulusan.
  • 5. Ternyata keislaman Ibrahim tidak hanya untuk dirinya sendiri, ketundukannya kepada ajaran- ajaran dan syari’at Allah bukan hanya buat dirinya sendiri, bahkan tidak hanya untuk generasi sezamannya, melainkan untuk seluruh generasi ummat manusia. Atas dasar itulah beliau wariskan Islam dan sikap ketundukan kepadanya untuk anak cucu sepeninggalnya, untuk generasi berikutnya sampai akhir masa. “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu matikecuali dalam memeluk agama Islam”. (QS, al-Baqarah [2]: 132) Ma’asyiral Muslimin! Allahu Akbar 3x Allahu Akbar wa lillahi al-hamd Apa yang diwasiatkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ya’qub tersebut jelas mengisyaratkan agar anak cucu mereka, agar generasi sesudahnya menerima dan menegakkan Islam secara utuh serta konsisten dalam merealisasikan cita-cita kesejahteraan. Ketulusan dalam menerima dan menegakkan Islam serta konsistensi pada cita-cita luhur adalah jaminan untuk memperoleh kesejahteran hidup. Sebaliknya, ketidakpatuhan dan inkonsistensi kepada Islam dapat menjerumuskan kehidupan kaum muslimin ke dalam lembah yang penuh nestapa dan akan menyebabkan manusia ke dalam krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Rasulullah SAW 14 abad lebih yang lalu memberikan isyarat tentang situasi yang akan menimpa sebuah bangsa yang tidak konsisten menjalani tata aturan agama. Mereka akan dilanda berbagai krisis (sosial, politik, ekonomi, moral, dan budaya) yang berkepanjangan. “Apabila akhir zaman semakin dekat maka banyak orang yang berpakaian jubah, dominasi perdagangan, harta kekayaan melimpah, para pemilik modal diagungkan, kemesuman merajalela, kanak-kanak dijadikan pemimpin, dominasi perempuan, kelaliman penguasa,manipulasitakarandantimbangan, oranglebih suka memelihara anjing piaraannyadaripada anaknya sendiri, tidakmenghormatiorang yang lebih tua, tidak menyayangiyang kecil, membiaknya anak-anakzina, sampai-sampaiorang bisa menyetubuhi perempuan di tengah jalan, maka orang yang paling baik di zaman itu hanya bisa mengatakan: tolonglah kalian menyingkir dari jalan, mereka berpakaian kulit domba tetapi berhati serigala, orang paling ideal di zaman itu adalah para penjilat.” (HR, Thabrani) Fenomena sosial yang dikhawatirkan Rasulullah SAW tersebut pada kenyataannya telah bermunculan di tengah-tengah bangsa yang sedang dirundung krisis multi dimensi ini. Kita dapat menyaksikan lahirnya manusia-manusia yang secara zahir berpenampilan rapih, bersih, menarik, perlente, dengan gaya dan isi pembicaraan yang memukau seolah ingin
  • 6. menggambarkan tingginya kemampuan intelektual mereka dan keberpihakan kepada kebenaran dan keadilan. Padahal, kondisi sebenarnya adalah mereka membenci dan memusuhi tegaknya kebenaran dan keadilan dalam kehidupan bahkan sekedar untuk dirinya sendiri. Orang- orang seperti itulah yang kemudian populer disebut politisi busuk dan birokrat tengik yang berencana meloloskan UU HIP di DPR, MUI menduga RUU HIP ingin melumpuhkan unsur Ketuhanan pada sila pertama Pancasila secara terselubung dan berpotensi membangkitkan komunisme. MUI mengatakan unsur-unsur dalam RUU HIP mengaburkan dan menyimpang dari makna Pancasila, salah satunya bagian Trisila dan Ekasila yang dinilai sebagai upaya memecah Pancasila. "Memeras Pancasila menjadi Trisila lalu Ekasila yakni 'gotong-royong' adalah nyata- nyata upaya pengaburan makna Pancasila sendiri. Celakanya, tampilan diri yang dapat menutupi dan mengelabui pandangan orang tentang kondisi bathin yang sesungguhnya sehingga menjalani hidup penuh dengan kepura-puraan telah menjadi realitas sosial yang membudaya. Akibatnya, Allah SWT mengirim ujian sekaligus cobaan dalam bentuk wabah covid-19 karena sikap dan prilaku kita selama ini. Pergeseran norma-norma sosial dan budaya yang pada akhirnya membiakkan berbagai perilaku menyimpang yang berpengaruh besar terhadap keamanan dan kenyamanan hidup bermasyarakat. Tentu saja gaya hidup yang mengobarkan kemunafiqan dan kepura-puraan di semua sektor kehidupan. Di sana ada politisi busuk, birokrat tengik, pemimpin yang tidak berkualitas yang kerjanya hanya mengeruk kekayaan buat dirinya sendiri, pedagang culas yang tidak mengindahkan norma-norma, para suami yang tidak berdaya, dan merebaknya dekadensi moral yang dilakukan masyarakat secara terang-terangan. Dalam waktu yang sama ketidakberdayaan untuk memberantas berbagai jenis perilaku menyimpang itu telah menyerang semua lapisan masyarakat. Akibatnya persepsi dan pandangan orang menjadi berubah. Perilakunya telah melenceng jauh dari nita-nilai dan aturan agama. Salah satunya adalah pandangan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesucian diri dari segala perbuatan nista dan dari bahaya hubungan seksual di luar nikah (zina) dan berkembang biaknya LGBT di mana-mana. Kebejatan moral seperti itu masih diperparah oleh perilaku para pemimpin yang melakukan korupsi, manipulasi, penipuan dan penyalahgunaan jabatan. Apakah mereka lupa atau melupakan apa yang menjadi amanah yang harus mereka pertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT, pada hari itu tangan, kaki, mulut dan semua organ tubuh sendiri yang akan menjadi saksi atas apa yang telah diperbuat oleh manusia. Maka itu, Marilah kita bersama-sama merubah keterpurukan ini, diawali dari diri kita masing- masing, dengan kembali kepada aturan Allah SWT, yaitu Islam yang dilukiskan oleh Nabi Ibrahim sebagai satu-satunya jalan menuju pencapaian cita-cita kesejahteraan. Islam adalah satu-satunya jalan menuju masyarakat yang ma’mur, bersih, aman dan sentosa.
  • 7. Ma’asyiral Muslimin! Allahu Akbar 3x Allahu Akbar wa lillahi al-hamd Jika kita mampu untuk memberikan bantuan harta benda, kita sisihkan sebagian harta benda untuk mereka yang membutuhkan, mulai dari keluarga, saudara, dan tetangga-tetangga kita. Karena itu, mari kita bantu mereka sesuai dengan kemampuan kita. Ingat, membantu saudara dalam keadaan membutuhkan dan kesulitan itu lebih baik dari pada membantu saudara dalam keadaan lapang. Seperti pesan Rasulullah dalam Hadits yang diriwayatkan oleh muslim “Barangsiapa menghilangkan kesusahan dari orang mukmin, Allah akan menghilangkan kesusahannya di hari kiamat. Barangsiapa membantu orang yang kesulitan, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi aib orang muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu melindungi hambanya selama hambanya menolong saudaranya” (HR Muslim). Allah SWT menurunkan perintah qurban kepadaNabi Ibrahim As untuk menguji seberapaikhlas Ia melepas putra yang dinantikan sejak lama. Tepatsaat sang putra berusia 13 tahun, Ia menerima perintah itu dari Allah untuk menyembelih putranya. Kisah ini tertuang dalam surat As-Saffat ayat 102-107. Lalu, apa yang bisa kita pelajari dari kisah Nabi Ibrahim As dan Ismael putranya Berikut 4 manfaat qurban: 1. Mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, Sama seperti sedekah, qurban juga menjadi cara mensyukuri rezeki yang kita terima dari Allah SWT. Hanya saja ibadah qurban terasa lebih afdhal karena momennya lebih sakral. 2. Meningkatkan ketakwaan diri kepada Allah SWT, Perintah berqurban sudahtertuang dalam Alquran. Maka, sudah seharusnya kita sebagai seorang muslim untuk menjalankan perintah- Nya. Terutama, jika kamu sudah memenuhi syarat menunaikan ibadah qurban dan mampu secara finansial. 3. Membangun solidaritas kepada sesama, Berikutnya, berqurban melatih kepekaan dan kepedulianmu kepada sesama. Mereka yang mampu berqurban diwajibkan membagi hasil qurban itu untuk dinikmati kaum fakir dan miskin. Daging qurban harus diberikan pada orang yang benar-benar membutuhkan. Kita peserta qurban boleh menyisakan untuk dikonsumsi bersama keluarga, tetapi kaum fakir dan miskin tetap harus menjadi prioritas. 4. Memberdayakan usaha ternak dilingkungan sekitar, Idul Adha membawa berkah bagi siapa saja, termasuk para peternak lokal yang ada di sekitar wilayah tempat tinggal kita. Biasanya, padamusim qurban, harga jual hewan ternak juga lebih menjanjikan dan jumlah yang terjual juga meningkat pesat. Ini merupakan waktu tepat para peternak untuk memperoleh rezeki yang kamu sisihkan dari sebagian penghasilan kita.
  • 8. Pada akhir khutbah ini, kami mengajak kita semua untuk menundundukkan wajah dan mengangkat tangan untuk berdo’a dan bermohon kepada Allah swt. Semoga do’a kita, ibadah kita, shalat kita, ibadah Qurban kita, yang akan kita tunaikan diterima Allah swt. ‫أجمعين‬ ‫وصحبه‬ ‫آله‬ ‫وعلى‬ ‫المرسلين‬ ‫أشرف‬ ‫على‬‫والسالم‬ ‫والصالة‬ ‫العالمين‬ ‫رب‬ ‫هلل‬ ‫الحمد‬ ... ‫الراحمين‬ ‫أرحم‬ ‫يا‬ ‫برحمتك‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬َ‫ك‬ِ‫ت‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ِ‫ب‬ ِ‫ات‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫اء‬َ‫ي‬ْ‫ح‬َ‫أل‬َ‫ا‬ ِ‫َات‬‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ات‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬‫ا‬َ‫ي‬ َ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ر‬َ‫أ‬َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬ ِ‫اح‬ َّ‫الر‬… Ya Allah ya Tuhan kami, Muliakanlah Islam dan Kaum Muslimin, Hancurkan dan hinakan orang-orang kafir dan musyrik, musuh-Mu dan musuh agama-Mu… ‫أعمالنا‬ ‫وجميع‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ع‬ُّ‫ر‬َ‫ض‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫ج‬ُ‫س‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬ُ‫ر‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ ِ‫ص‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ت‬َ‫ال‬َ‫ص‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ل‬َّ‫ب‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬ Ya Allah ya Tuhan kami, Terimalah shalatkami, puasakami, ruku kami, sujud kami, kerendahan kami, dan segala amal ibadah kami, Ya Allah… baikanlah kesudahansegala urusan kami, hindarilah kamidari kehinaan dunia dan siksa akhirat... "Ya Allah, Kami berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari penyakit jelek lainnya, termasuk Wabah COVID-19 yang saat ini berjangkit, Dan kami bermohon kepada mu segeralah angkat wabah ini dari permukaan bumi sehingga kami bisa beraktifitas seperti biasa kembali" Ya Allah, perbaikilah sikap keagamaan kami sebab agama adalah benteng urusan kami, perbaikilah dunia kami karena dunia adalah tempat penghidupan kami, perbaikilah akhirat kami karena akhirat tempat kami kembali. Jadikanlah kehidupan kami di dunia sebagai tambahan
  • 9. bagi setiap kebaikan. Jadikanlah kematian kami sebagai tempat istirahat bagi kami dari setiap keburukan. Ya Allah, jadikanlah kami mencintai keimanan dan hiasilah keimanan tersebut dalam hati kami. Dan jadikanlah kami membenci kekufuruan, kefasikan dan kemaksiatan dan jadikanlah kami termasuk orang yang mendapat petunjuk. ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬َ‫ْن‬‫ي‬ ِ‫ر‬ِ‫اس‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫َن‬‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ن‬َ‫ل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ر‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫ظ‬… Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi… ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ق‬ َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ِ‫ة‬ َ‫ر‬ ِ‫آلخ‬ْ‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ت‬‫آ‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬… ‫العالمين‬ ‫رب‬ ‫هلل‬ ‫والحمد‬ ،‫أجمعين‬ ‫وصحبه‬ ‫آله‬ ‫وعلى‬ ‫محمد‬ ‫نبينا‬ ‫على‬ ‫هللا‬ ‫وصلى‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫م‬ َ‫ال‬َّ‫س‬‫ل‬َ‫ا‬‫و‬‫وبركاته‬