SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 52
PRINSIP PENANGANAN
BENCANA
Lingkaran Api dan Sekitarnya
GEMPA BUMI
Tsunami
Tsunami
GAWAT DARURAT SEHARI-HARI
KERUSUHAN
BANJIR
LETUSAN GUNUNG MERAPI
BOM
Teror Bom di hotel JW Marriott ,
Jakarta , Agustus 2003
SUDAH SIAPKAH ANDA ?
BENCANA (KORBAN MASAL?)
► Letak geografis NKRI yang rawan terhadap bencana
alam (gempa bumi, gunung meletus, tsunami)
► Bencana sebagai akibat pembangunan ,
1.Bencana alam (banjir, longsor)
2.Bencana transportasi(kecelakaan pesawat,
kapal laut, lalu-lintas jalan raya)
3.Bencana industri
► Kejadian luar biasa akibat wabah penyakit
PENGERTIAN
(Kep Menkes RI no 28/
Menkes/SK/I/1995).
BENCANA :
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
alam atau manusia yg mengakibatkan korban &
penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan
lingkungan, kerusakan sarana & prasarana umum serta
menimbulkan gangguan thd tata kehidupan dan
penghidupan masyarakat dan pembangunan nasional yg
memerlukan pertolongan dan bantuan secara khusus.
Keberhasilan
Penanganan korban masal
tergantung dari
1. ORGANISASI (STRUKTURAL, TUGAS)
2. FASILITAS (SARANA & PRASARANA)
3. KOMUNIKASI (ALAT, JARING, PROSEDUR).
4. DATA (SDM, KOM, FAS, OPS)
5. PENANGANAN OPERASIONAL ( PRA RS, DI RS , ANTAR
RS).
ORGANISASI PENANGANAN BENCANA
DI INDONESIA (Struktural)
Diatur dalam Kep.Presiden
► BAKORNAS PB P
(WAPRES)
► SATKORLAK PBP
(Gubernur)
► SATLAK PBP
(Bupati/Walikota)
► SATGAS
(SATGAS KES, SATGAS PAM DLL)
Menkes
Ka Din Kes
Propinsi
Ka Din Kes
Kab/ Kodya
Dir RS
ORGANISASI PENANGANAN MEDIS
PADA BENCANA (Organisasi Tugas )
► POS MEDIS LAPANGAN
► POS MEDIS DEPAN
► POS MEDIS BELAKANG
► POS MEDIS CADANGAN
RS Lapangan
RS Terdekat
memiliki UGD
RS Rujukan
RS besar bila RS
rujukan penuh
Perencanaan Rumah sakit pd Bencana
(HOSPITAL DISASTER PLAN)
►Internal Disaster
Bencana terjadi di rumah sakit
►External Disaster
Bencana terjadi diluar Rumah sakit (kemungkinan
tim RS dikirim kelapangan/ lokasi bencana atau
korban tiba-tiba sudah dikirim ke RS atau
keduanya)
PERBEDAAN PELAKSANAAN
PENANGANAN KORBAN MASAL
► External disaster
1. Penanganan dilapangan (penanganan pertama, stabilisasi)
2. Penanganan evakuasi korban (prahospital)
3. Penanganan di rumah sakit (terapi definitif)
► Internal disaster
1. Penanganan kejadian didlm RS pindahkan segera dari tempat
kejadian yg membahayakan (penyelamatan)
2. Penanganan evakuasi pasien maupun fasilitas medis intrahospital
dan interhospital
3. Penanganan dirumah sakit dgn perubahan fungsi lokasi penanganan/
perawatan atau rujuk ke rumah sakit lain (penanganan pertama dan
terapi definitif).
PERENCANAAN RUMAH SAKIT PADA
PENANGANAN KORBAN MASAL
► Mobilisasi SDM (petugas medis: dokter/ perawat ,
nonmedis: keamanan, staf penunjang komunikasi/
farmasi/ gizi/ lab dll)
► Mobilisasi sarana – prasarana ( ambulans, peralatan
medis, bahan medis habis pakai, obat dll)
► Perluasan area kegiatan di rumah sakit (ruang
tindakan di UGD/IRD, penambahan daya tampung ruang
rawat, penambahan daya tampung ruang jenazah
emergency room
Internal Disaster
AREA BENCANA (Depkes)
►Lingkar I (lokasi bencana)
melakukan pertolongan pertama, membuat triase,
membuat perkiraankeadaan dan kebutuhan.
Perhatikan daerah ini aman atau tidak utk penolong
►Lingkar II (sekitar bencana)
bantuan pelayanan kesehatan
►Lingkar III (disekitar lingkar II)
bantuan medik dan evakuasi
AREA BENCANA
(ketentuan di negara lain)
►RED ZONE
Lokasi bencana, lokasi kerja tim rescue, polisi, tim medis
tergantung aman /tdk utk melakukan pertolongan pertama
►YELLOW ZONE
Lokasi pos lapangan dan tim pendukung
►GREEN ZONE
Lokasi utk media masa, lokasi menunggu bagi keluarga korban,
lokasi utk pemberian penjelasan / info, utk tim relawan
AREA BENCANA
► RED ZONE (area penyelamatan)
Lokasi bencana, lokasi kerja tim
rescue, polisi,” tim medis” tergantung
aman /tdk utk melakukan pertolongan
pertama
► YELLOW ZONE (area
pertolongan medis). Lokasi pos
lapangan dan tim pendukung
► GREEN ZONE (area penunjang)
Lokasi utk media masa, lokasi
menunggu bagi keluarga korban, lokasi
utk pemberian penjelasan / info, utk
tim relawan
II I
III
AREA I
(area penyelamatan korban)
► Rescue, keluarkan korban dari daerah
berbahaya. Tugas tim rescue khusus
(misal tim pemadam kebakaran) dgn
peralatan khusus proteksi diri
► Tim medis (bila lokasi tdk
membahayakan) pertolongan pertama
dan triase awal di lapangan.
► Tim pengamanan, melokalisasi area
untuk menghindarkan korban lebih
banyak, untuk kepentingan penyidikan,
memudahkan tim rescue dan tim
medis bekerja.
I
Red zone
AREA II
(area pertolongan korban)
► Pos medis lapangan
pengaturan korban di-area musibah,
triase dan rawat stabilisasi, kom dgn
pos medis lanjutan (RS rujukan)
► Triase medik (pemberian label/tag),
► Area penampungan korban dan
area rawat sementara : terbagi
rawat merah, kuning, hijau dan hitam
► Transportasi pasien GD (dgn triase
evakuasi)
II
YELLOW ZONE
AREA III
(area pendukung dan pelayanan publik)
► Tim pendukung, logistik, pemberian
layanan informasi (media masa,
keluarga korban, masyarakat)
► Relawan yg membantu korban/ keluarga
korban
► Penampungan sementara korban tidak
GD (tdk perlu RS) sampai dapat
dipindahkan.
III
GREEN ZONE
Area kerja di lapangan
► AREA MUSIBAH
AREA PENGUMPULAN KORBAN
► AREA TRIAGE
► AREA PERAWATAN SEMENTARA
► AREA TRANSPORTASI
ARUS PELAYANAN KORBAN DILAPANGAN
(satu arah tidak bersilang, “3 T rule” ; TAG/TRIASE –
TREAT – TRANSFER )
TRIASE
MEDIS
EVAKUASI
I
RED
ZONE
(area
Penyelamatan)
II
YELLOW
ZONE (area
Pertolongan)
III
GREEN
ZONE (area pendukung,
Info publik)
Ke
Pos medis
Lanjutan
(Rumah sakit)
PENGGUNAAN LABEL (TAG)
(pada penangananan korban masal)
Label merah
ada ancaman kematian (gawat) perlu pertolongan segera (darurat)
Label kuning
tidak akan meninggal segera (tdk gawat) tetapi perlu pertolongan segera
(darurata)
Label hijau
Tidak perlu pertolongan cepat tetapi tetap memerlukan pertolongan
Label hitam
meninggal
PROSES PENANGANAN
KORBAN MASAL
► Rescue (penyelamatan segera)
► Triage (seleksi berdasarkan kegawatan utk memberikan
prioritas pelayanan)
► Life support (melakukan upaya agar tetap hidup)
► Evacuation (melakukan tranportasi ketempat yang
dibutuhkan dengan cepat dan aman)
AKTIVASI TIM
PADA PENANGANAN KORBAN
MASAL
► Tim medis di lapangan (Emergency mobile team)
 Tim untuk penanganan di area musibah,
 Tim untuk penanganan di area triase,
 Tim untuk penanganan di area rawat sementara.
► Tim medis evakuasi (ambulance crew)
► Tim medis di rumah sakit
 Tim pelayanan medis (UGD,OK, HCU/ICU, R.Rawat, R.Jenazah)
 Tim penunjang (farmasi, lab, rontgen, gizi, adminkeu, keamanan,
humas)
TRANSPORTASI PASIEN G.D.
PRA RUMAH SAKIT
► Memprioritaskan pasien G.D yg memerlukan pelayanan
RS dengan segera
► Awak (kru) ambulans terampil dalam pertolongan
GD (mampu melakukan life support, mengawasi
stabilisasi korban)
► Dilengkapi fasilitas life support (A,B,C problem)
► Dilengkapi alat komunikasi (sbl sampai RS tujuan
berikan info kedatangan dan kasusnya, melaporkan
perkembangan keadaan pasien bl perlu)
TRANSPORTASI PASIEN
TIDAK G.D.
► Pasien tdk dalam keadaan G.D / tidak perlu
pertolongan segera, dapat dievakuasi tanpa menggunakan
ambulans, digunakan kendaraan tergantung fasilitas
transport tersedia. Tujuan ke tempat penampungan yg
ditentukan
► Korban meninggal dievakuasi ke R.S dgn fasilitas
forensik, sebaiknya menggunakan dgn kendaraan jenazah
atau bila tdk memungkinkan dapat diguanakan kendaraan
yg tersedia (sebaiknya menggunakan ktg jenasah)
FASILITAS
(sarana, prasarana, alat, obat)
►Ruang/ area kerja
►Peralatan medis
►Peralatan non medis
►Peralatan komunikasi
►Alat transportasi
►Bahan habis pakai
DATA
► SDM siaga bencana (nama, no telp, alamat,
tempat tugas, kemampuan )
► Komunikasi (no telp instansi terkait, no telp
pejabat terkait)
► Fasilitas ( Depot penyediaan BMHP, ambulans &
alat transport lain, alat medis portabel, tenda,
genset, air bersih)
► Tata kerja (Kebijakan2 , Protap, Juklak, Juknis)
Penanganan Operasional
(Pelayanan medis)
► PRA RUMAH SAKIT: Dilokasi musibah (disetiap area tugas),
Selama transportasi/evakuasi ke RS
► DI RUMAH SAKIT : Di Unit pelayanan gawat darurat
(penanganan awal) s.d unit perawatan intensif atau unit
perawtan lain.
► ANTAR RUMAH SAKIT : Rujukan pasien , rujukan
konsultasi, rujukan bantuan tenaga ahli.
Penatalaksanaan Keperawatan Gawat
Darurat pada saat terjadi Bencana
► Perawat merupakan bagian integral dalam penanganan
bencana/korban massal dan terlibat mulai dari triase
sampai evakuasi, adapun peran perawat pada saat
terjadi bencana meliputi :
 Triase bencana sesuai dengan kompetensi
 Penanganan korban sesuai kondisi dan kompetensi mulai dari
triase, pos medis lanjutan (perawatan merah, kuning, hijau,
hitam) sampai evakuasi dan transportasi
 Penyediaan alat dan obat
 Membantu kelompok beresiko
 Membantu korban yang mengalami stress berat
 Transportasi dan rujukan dalam bencana
Karakteristik Perawat
►Memiliki kemampuan dalam penanganan
kegawatdaruratan
►Berpengalaman dibidangnya
►Percaya diri dan mahir dalam praktek
sehari-hari
►Mampu beradaptasi terhadap lingkungan
yang tidak biasa (baru)
Penatalaksanaan keperawatan pada
saat terjadi bencana
► Pengkajian primer dan sekunder
► Pertolongan pertama
► kontrol jalan nafas, fungsi pernafasan dan jantung,
RJP kontrol perdarahan, resusitasi cairan
► pengawasan posisi korban, imobilisasi fraktur,
pembalutan dan usaha-usaha untuk membuat
korban merasa lebih nyaman
Penatalaksanaan keperawatan pada
saat terjadi bencana
► kolaborasi untuk tindakan stabilisasi korban dan
monitoring keadaan korban
► perawatan luka pencegahan tetanus,
► membantu tindakan pemasangan WSD, intubasi,
trakheotomi, fasiotomi, dll.
► mempersiapkan, mendampingi dan terlibat dalam
evakuasi, transportasi, dan rujukan.
Contoh Penatalaksanaan
Kasus Trauma
► Trauma terjadi akibat terkena langsung benda-
benda keras/tajam atau tumpul. Contoh trauma
antara lain : luka robek, luka tusuk, luka sayat,
dan fraktur. Pada umumnya kasus trauma
penannganan baik ringan maupun berat (lanjut).
Kasus-kasus trauma banyak terjadi pada korban
bencana seperti gempa bumi, tsunami, tanah
longsor, banjir, angin puyuh, kerusuhan,
kecelakaan industri, tindakan teror bom, dan lain-
lain.
Penatalaksanaan keperawatan
1. Lokasi kejadian/area musibah
► Kontrol jalan nafas, fungsi pernafasan dan jantung,
pengawasan posisi korban, kontrol perdarahan,
imobilisasi fraktur, pembalutan dan usaha-usaha
untuk membuat korban merasa lebih nyaman, tetapi
harus selalu diingat bahwa jika korban masih berada
dilokasi kejadian yang paling penting adalah
memindahkan korban sesegera mungkin, membawa
korban ke ruang gawat darurat, ke pos medis
lanjutan sambil melakukan usaha pertolongan
pertama, seperti mempertahankan jalan nafas dan
kontrol perdarahan. Pada bencana massal RJP tidak
boleh dilakukan dilokasi kecelakaan.
Area perawatan sementara
► Tindakan keperawatan :
 Primary Survey
►Airway
 Posisi Chin lift, jaw trust
 Pasang OPA, NA
 Suction
 Persiapan tindakan definitif dengan Intuibasi atau
krikothirodotomi (kolaborasi)
►Breathing
 Perbaiki posisi
 Bebaskan jalan nafas
 Kolaborasi : oksigen
 Needle thorakotomi pada tension pneumothorak
 Tutup defek dengan alumunium foil atau plastik pada open
pneumothorak
 Kolaborasi : pemberian infus
Tindakan keperawatan
Sirkulasi
►Pasang sedikitnya 2 IV kateter dengan ukuran besar, pertama
sebaiknya dipasang pada lengan, jika tidak bisa pasang di vena
dalam, cairan RL diberikan awal 2-3 liter pada syok perdarahan,
pada anak 20 cc/KgBB.
►Hentikan perdarahan eksternal dengan balut tekan
►Monitor tanda-tanda vital dan respon
Disability
►Mempertahankan posisi netral
►Memantau tingkat kesadaran
►Monitor tanda-tanda vital
Eksposure
Secondary survey
 Anamnesa AMPLE (alergi, medikasi, past illness,
last meal, event/environtment
 Mekansime cedera/perlukaan
 Head to toe (trauma ditempat lain)
 Reevaluasi : Untuk menemukan hal yang
terlewat, menilai keadaan memburuk,
mengurangi nyeri pasien, monitoring.
 Neurologic score memakai GCS
Pencegahan infeksi
 Cuci luka dengan menggunakan NaCl 0.9 %,
atau menggunakan antiseptic yang dianjurkan,
tutup luka dengan kassa steril yang sudah
dibasahi dengan NaCl 0,9 %.
 Kolaborasi pemberian anti tetanus serum atau
TT sesuai indikasi/program medis (diberikan di
pos medis lanjutan/RS lapangan atau RS
rujukan)
Evakuasi dan transportasi
►Memilih ambulans yang sesuai untuk transportasi
korban
►Pemeriksaan kondisi/stabilisasi pasien dengan
melakukan monitoring terhadap denyut jantung,
tekanan darah, pernafasan, ventilasi, hemostatis,
jika dijumpai abnormalitas, hal tersebut harus
dilaporkan
►Pemeriksaan peralatan
 Memeriksa apakah semua pipa/selang dalam kondisi
yang benar
 Memastikan efisiensi peralatan imobilisasi (collar neck,
bidai, dll)
 Memastikan kartu triase terpasang dan mudah dilihat
►Monitoring selama diperjalanan dan melaporkan,
jika kondisi korban semakin memburuk
SUMBER
► Dirjen YanMed. (2004). Penatalaksanaan Korban
Bencana Massal, Departemen Kesehatan, Jakarta
► Lorene Newberry. (2003). Emergency Nursing
Principle and Practice Fifth Edition. Mosby, St Louis
► Tim PPGD RSHS Bandung. (2005). Diktat Pelatihan
PPGD, RSHS, Bandung
PRINSIP PENANGANAN BENCANA.ppt

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie PRINSIP PENANGANAN BENCANA.ppt

MANAJEMEN_KORBAN_MASSAL.pptx
MANAJEMEN_KORBAN_MASSAL.pptxMANAJEMEN_KORBAN_MASSAL.pptx
MANAJEMEN_KORBAN_MASSAL.pptxaditya303791
 
DISASTER Tanggap Darurat
DISASTER Tanggap Darurat DISASTER Tanggap Darurat
DISASTER Tanggap Darurat Reza J
 
PPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptx
PPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptxPPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptx
PPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptxDindaFebri3
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanJoni Iswanto
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Maria Haryanthi Butar-Butar
 
Konsepdasarkgd 090821120639-phpapp01
Konsepdasarkgd 090821120639-phpapp01Konsepdasarkgd 090821120639-phpapp01
Konsepdasarkgd 090821120639-phpapp01Wahidin Abun
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).ppt
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).pptSistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).ppt
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).pptFebriyanti779061
 
KELOMPOK_2_SPGDT fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
KELOMPOK_2_SPGDT  fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptxKELOMPOK_2_SPGDT  fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
KELOMPOK_2_SPGDT fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptxanangkuniawan
 
Modul 01 - Pengantar PP.ppt
Modul 01 - Pengantar PP.pptModul 01 - Pengantar PP.ppt
Modul 01 - Pengantar PP.pptPMILamsel19
 
B-03 DASAR-2 MANAJEMEN KESH PD BENCANA.ppt
B-03 DASAR-2 MANAJEMEN KESH PD BENCANA.pptB-03 DASAR-2 MANAJEMEN KESH PD BENCANA.ppt
B-03 DASAR-2 MANAJEMEN KESH PD BENCANA.pptsabechinapaleh
 
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docxssuser9fa0b7
 
01.KOMPONEN GADAR PRE HOSPITAL.pptx
01.KOMPONEN GADAR PRE HOSPITAL.pptx01.KOMPONEN GADAR PRE HOSPITAL.pptx
01.KOMPONEN GADAR PRE HOSPITAL.pptxBertyKitong
 
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daruKonsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_darujohanadi2
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triagejohanadi2
 
9. disaster management dr. Jacky.ppt
9. disaster management dr. Jacky.ppt9. disaster management dr. Jacky.ppt
9. disaster management dr. Jacky.pptTejaLaksana2
 

Ähnlich wie PRINSIP PENANGANAN BENCANA.ppt (20)

MANAJEMEN_KORBAN_MASSAL.pptx
MANAJEMEN_KORBAN_MASSAL.pptxMANAJEMEN_KORBAN_MASSAL.pptx
MANAJEMEN_KORBAN_MASSAL.pptx
 
DISASTER Tanggap Darurat
DISASTER Tanggap Darurat DISASTER Tanggap Darurat
DISASTER Tanggap Darurat
 
Ppt spgdt s b
Ppt spgdt s bPpt spgdt s b
Ppt spgdt s b
 
PPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptx
PPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptxPPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptx
PPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptx
 
Bencana11
Bencana11Bencana11
Bencana11
 
Manajemen Bencana Dasi Pena
Manajemen Bencana Dasi PenaManajemen Bencana Dasi Pena
Manajemen Bencana Dasi Pena
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatan
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
 
Konsepdasarkgd 090821120639-phpapp01
Konsepdasarkgd 090821120639-phpapp01Konsepdasarkgd 090821120639-phpapp01
Konsepdasarkgd 090821120639-phpapp01
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).ppt
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).pptSistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).ppt
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).ppt
 
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.pptSPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
 
KELOMPOK_2_SPGDT fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
KELOMPOK_2_SPGDT  fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptxKELOMPOK_2_SPGDT  fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
KELOMPOK_2_SPGDT fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
 
Modul 01 - Pengantar PP.ppt
Modul 01 - Pengantar PP.pptModul 01 - Pengantar PP.ppt
Modul 01 - Pengantar PP.ppt
 
B-03 DASAR-2 MANAJEMEN KESH PD BENCANA.ppt
B-03 DASAR-2 MANAJEMEN KESH PD BENCANA.pptB-03 DASAR-2 MANAJEMEN KESH PD BENCANA.ppt
B-03 DASAR-2 MANAJEMEN KESH PD BENCANA.ppt
 
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
 
01.KOMPONEN GADAR PRE HOSPITAL.pptx
01.KOMPONEN GADAR PRE HOSPITAL.pptx01.KOMPONEN GADAR PRE HOSPITAL.pptx
01.KOMPONEN GADAR PRE HOSPITAL.pptx
 
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daruKonsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
 
Disaster
DisasterDisaster
Disaster
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triage
 
9. disaster management dr. Jacky.ppt
9. disaster management dr. Jacky.ppt9. disaster management dr. Jacky.ppt
9. disaster management dr. Jacky.ppt
 

Kürzlich hochgeladen

Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 

PRINSIP PENANGANAN BENCANA.ppt

  • 2. Lingkaran Api dan Sekitarnya
  • 6.
  • 11. BOM
  • 12. Teror Bom di hotel JW Marriott , Jakarta , Agustus 2003
  • 14. BENCANA (KORBAN MASAL?) ► Letak geografis NKRI yang rawan terhadap bencana alam (gempa bumi, gunung meletus, tsunami) ► Bencana sebagai akibat pembangunan , 1.Bencana alam (banjir, longsor) 2.Bencana transportasi(kecelakaan pesawat, kapal laut, lalu-lintas jalan raya) 3.Bencana industri ► Kejadian luar biasa akibat wabah penyakit
  • 15. PENGERTIAN (Kep Menkes RI no 28/ Menkes/SK/I/1995). BENCANA : Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam atau manusia yg mengakibatkan korban & penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana & prasarana umum serta menimbulkan gangguan thd tata kehidupan dan penghidupan masyarakat dan pembangunan nasional yg memerlukan pertolongan dan bantuan secara khusus.
  • 16. Keberhasilan Penanganan korban masal tergantung dari 1. ORGANISASI (STRUKTURAL, TUGAS) 2. FASILITAS (SARANA & PRASARANA) 3. KOMUNIKASI (ALAT, JARING, PROSEDUR). 4. DATA (SDM, KOM, FAS, OPS) 5. PENANGANAN OPERASIONAL ( PRA RS, DI RS , ANTAR RS).
  • 17. ORGANISASI PENANGANAN BENCANA DI INDONESIA (Struktural) Diatur dalam Kep.Presiden ► BAKORNAS PB P (WAPRES) ► SATKORLAK PBP (Gubernur) ► SATLAK PBP (Bupati/Walikota) ► SATGAS (SATGAS KES, SATGAS PAM DLL) Menkes Ka Din Kes Propinsi Ka Din Kes Kab/ Kodya Dir RS
  • 18. ORGANISASI PENANGANAN MEDIS PADA BENCANA (Organisasi Tugas ) ► POS MEDIS LAPANGAN ► POS MEDIS DEPAN ► POS MEDIS BELAKANG ► POS MEDIS CADANGAN RS Lapangan RS Terdekat memiliki UGD RS Rujukan RS besar bila RS rujukan penuh
  • 19. Perencanaan Rumah sakit pd Bencana (HOSPITAL DISASTER PLAN) ►Internal Disaster Bencana terjadi di rumah sakit ►External Disaster Bencana terjadi diluar Rumah sakit (kemungkinan tim RS dikirim kelapangan/ lokasi bencana atau korban tiba-tiba sudah dikirim ke RS atau keduanya)
  • 20. PERBEDAAN PELAKSANAAN PENANGANAN KORBAN MASAL ► External disaster 1. Penanganan dilapangan (penanganan pertama, stabilisasi) 2. Penanganan evakuasi korban (prahospital) 3. Penanganan di rumah sakit (terapi definitif) ► Internal disaster 1. Penanganan kejadian didlm RS pindahkan segera dari tempat kejadian yg membahayakan (penyelamatan) 2. Penanganan evakuasi pasien maupun fasilitas medis intrahospital dan interhospital 3. Penanganan dirumah sakit dgn perubahan fungsi lokasi penanganan/ perawatan atau rujuk ke rumah sakit lain (penanganan pertama dan terapi definitif).
  • 21. PERENCANAAN RUMAH SAKIT PADA PENANGANAN KORBAN MASAL ► Mobilisasi SDM (petugas medis: dokter/ perawat , nonmedis: keamanan, staf penunjang komunikasi/ farmasi/ gizi/ lab dll) ► Mobilisasi sarana – prasarana ( ambulans, peralatan medis, bahan medis habis pakai, obat dll) ► Perluasan area kegiatan di rumah sakit (ruang tindakan di UGD/IRD, penambahan daya tampung ruang rawat, penambahan daya tampung ruang jenazah
  • 24. AREA BENCANA (Depkes) ►Lingkar I (lokasi bencana) melakukan pertolongan pertama, membuat triase, membuat perkiraankeadaan dan kebutuhan. Perhatikan daerah ini aman atau tidak utk penolong ►Lingkar II (sekitar bencana) bantuan pelayanan kesehatan ►Lingkar III (disekitar lingkar II) bantuan medik dan evakuasi
  • 25. AREA BENCANA (ketentuan di negara lain) ►RED ZONE Lokasi bencana, lokasi kerja tim rescue, polisi, tim medis tergantung aman /tdk utk melakukan pertolongan pertama ►YELLOW ZONE Lokasi pos lapangan dan tim pendukung ►GREEN ZONE Lokasi utk media masa, lokasi menunggu bagi keluarga korban, lokasi utk pemberian penjelasan / info, utk tim relawan
  • 26. AREA BENCANA ► RED ZONE (area penyelamatan) Lokasi bencana, lokasi kerja tim rescue, polisi,” tim medis” tergantung aman /tdk utk melakukan pertolongan pertama ► YELLOW ZONE (area pertolongan medis). Lokasi pos lapangan dan tim pendukung ► GREEN ZONE (area penunjang) Lokasi utk media masa, lokasi menunggu bagi keluarga korban, lokasi utk pemberian penjelasan / info, utk tim relawan II I III
  • 27. AREA I (area penyelamatan korban) ► Rescue, keluarkan korban dari daerah berbahaya. Tugas tim rescue khusus (misal tim pemadam kebakaran) dgn peralatan khusus proteksi diri ► Tim medis (bila lokasi tdk membahayakan) pertolongan pertama dan triase awal di lapangan. ► Tim pengamanan, melokalisasi area untuk menghindarkan korban lebih banyak, untuk kepentingan penyidikan, memudahkan tim rescue dan tim medis bekerja. I Red zone
  • 28. AREA II (area pertolongan korban) ► Pos medis lapangan pengaturan korban di-area musibah, triase dan rawat stabilisasi, kom dgn pos medis lanjutan (RS rujukan) ► Triase medik (pemberian label/tag), ► Area penampungan korban dan area rawat sementara : terbagi rawat merah, kuning, hijau dan hitam ► Transportasi pasien GD (dgn triase evakuasi) II YELLOW ZONE
  • 29. AREA III (area pendukung dan pelayanan publik) ► Tim pendukung, logistik, pemberian layanan informasi (media masa, keluarga korban, masyarakat) ► Relawan yg membantu korban/ keluarga korban ► Penampungan sementara korban tidak GD (tdk perlu RS) sampai dapat dipindahkan. III GREEN ZONE
  • 30. Area kerja di lapangan ► AREA MUSIBAH AREA PENGUMPULAN KORBAN ► AREA TRIAGE ► AREA PERAWATAN SEMENTARA ► AREA TRANSPORTASI
  • 31. ARUS PELAYANAN KORBAN DILAPANGAN (satu arah tidak bersilang, “3 T rule” ; TAG/TRIASE – TREAT – TRANSFER ) TRIASE MEDIS EVAKUASI I RED ZONE (area Penyelamatan) II YELLOW ZONE (area Pertolongan) III GREEN ZONE (area pendukung, Info publik) Ke Pos medis Lanjutan (Rumah sakit)
  • 32. PENGGUNAAN LABEL (TAG) (pada penangananan korban masal) Label merah ada ancaman kematian (gawat) perlu pertolongan segera (darurat) Label kuning tidak akan meninggal segera (tdk gawat) tetapi perlu pertolongan segera (darurata) Label hijau Tidak perlu pertolongan cepat tetapi tetap memerlukan pertolongan Label hitam meninggal
  • 33. PROSES PENANGANAN KORBAN MASAL ► Rescue (penyelamatan segera) ► Triage (seleksi berdasarkan kegawatan utk memberikan prioritas pelayanan) ► Life support (melakukan upaya agar tetap hidup) ► Evacuation (melakukan tranportasi ketempat yang dibutuhkan dengan cepat dan aman)
  • 34. AKTIVASI TIM PADA PENANGANAN KORBAN MASAL ► Tim medis di lapangan (Emergency mobile team)  Tim untuk penanganan di area musibah,  Tim untuk penanganan di area triase,  Tim untuk penanganan di area rawat sementara. ► Tim medis evakuasi (ambulance crew) ► Tim medis di rumah sakit  Tim pelayanan medis (UGD,OK, HCU/ICU, R.Rawat, R.Jenazah)  Tim penunjang (farmasi, lab, rontgen, gizi, adminkeu, keamanan, humas)
  • 35. TRANSPORTASI PASIEN G.D. PRA RUMAH SAKIT ► Memprioritaskan pasien G.D yg memerlukan pelayanan RS dengan segera ► Awak (kru) ambulans terampil dalam pertolongan GD (mampu melakukan life support, mengawasi stabilisasi korban) ► Dilengkapi fasilitas life support (A,B,C problem) ► Dilengkapi alat komunikasi (sbl sampai RS tujuan berikan info kedatangan dan kasusnya, melaporkan perkembangan keadaan pasien bl perlu)
  • 36. TRANSPORTASI PASIEN TIDAK G.D. ► Pasien tdk dalam keadaan G.D / tidak perlu pertolongan segera, dapat dievakuasi tanpa menggunakan ambulans, digunakan kendaraan tergantung fasilitas transport tersedia. Tujuan ke tempat penampungan yg ditentukan ► Korban meninggal dievakuasi ke R.S dgn fasilitas forensik, sebaiknya menggunakan dgn kendaraan jenazah atau bila tdk memungkinkan dapat diguanakan kendaraan yg tersedia (sebaiknya menggunakan ktg jenasah)
  • 37. FASILITAS (sarana, prasarana, alat, obat) ►Ruang/ area kerja ►Peralatan medis ►Peralatan non medis ►Peralatan komunikasi ►Alat transportasi ►Bahan habis pakai
  • 38. DATA ► SDM siaga bencana (nama, no telp, alamat, tempat tugas, kemampuan ) ► Komunikasi (no telp instansi terkait, no telp pejabat terkait) ► Fasilitas ( Depot penyediaan BMHP, ambulans & alat transport lain, alat medis portabel, tenda, genset, air bersih) ► Tata kerja (Kebijakan2 , Protap, Juklak, Juknis)
  • 39. Penanganan Operasional (Pelayanan medis) ► PRA RUMAH SAKIT: Dilokasi musibah (disetiap area tugas), Selama transportasi/evakuasi ke RS ► DI RUMAH SAKIT : Di Unit pelayanan gawat darurat (penanganan awal) s.d unit perawatan intensif atau unit perawtan lain. ► ANTAR RUMAH SAKIT : Rujukan pasien , rujukan konsultasi, rujukan bantuan tenaga ahli.
  • 40. Penatalaksanaan Keperawatan Gawat Darurat pada saat terjadi Bencana ► Perawat merupakan bagian integral dalam penanganan bencana/korban massal dan terlibat mulai dari triase sampai evakuasi, adapun peran perawat pada saat terjadi bencana meliputi :  Triase bencana sesuai dengan kompetensi  Penanganan korban sesuai kondisi dan kompetensi mulai dari triase, pos medis lanjutan (perawatan merah, kuning, hijau, hitam) sampai evakuasi dan transportasi  Penyediaan alat dan obat  Membantu kelompok beresiko  Membantu korban yang mengalami stress berat  Transportasi dan rujukan dalam bencana
  • 41. Karakteristik Perawat ►Memiliki kemampuan dalam penanganan kegawatdaruratan ►Berpengalaman dibidangnya ►Percaya diri dan mahir dalam praktek sehari-hari ►Mampu beradaptasi terhadap lingkungan yang tidak biasa (baru)
  • 42. Penatalaksanaan keperawatan pada saat terjadi bencana ► Pengkajian primer dan sekunder ► Pertolongan pertama ► kontrol jalan nafas, fungsi pernafasan dan jantung, RJP kontrol perdarahan, resusitasi cairan ► pengawasan posisi korban, imobilisasi fraktur, pembalutan dan usaha-usaha untuk membuat korban merasa lebih nyaman
  • 43. Penatalaksanaan keperawatan pada saat terjadi bencana ► kolaborasi untuk tindakan stabilisasi korban dan monitoring keadaan korban ► perawatan luka pencegahan tetanus, ► membantu tindakan pemasangan WSD, intubasi, trakheotomi, fasiotomi, dll. ► mempersiapkan, mendampingi dan terlibat dalam evakuasi, transportasi, dan rujukan.
  • 44. Contoh Penatalaksanaan Kasus Trauma ► Trauma terjadi akibat terkena langsung benda- benda keras/tajam atau tumpul. Contoh trauma antara lain : luka robek, luka tusuk, luka sayat, dan fraktur. Pada umumnya kasus trauma penannganan baik ringan maupun berat (lanjut). Kasus-kasus trauma banyak terjadi pada korban bencana seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir, angin puyuh, kerusuhan, kecelakaan industri, tindakan teror bom, dan lain- lain.
  • 45. Penatalaksanaan keperawatan 1. Lokasi kejadian/area musibah ► Kontrol jalan nafas, fungsi pernafasan dan jantung, pengawasan posisi korban, kontrol perdarahan, imobilisasi fraktur, pembalutan dan usaha-usaha untuk membuat korban merasa lebih nyaman, tetapi harus selalu diingat bahwa jika korban masih berada dilokasi kejadian yang paling penting adalah memindahkan korban sesegera mungkin, membawa korban ke ruang gawat darurat, ke pos medis lanjutan sambil melakukan usaha pertolongan pertama, seperti mempertahankan jalan nafas dan kontrol perdarahan. Pada bencana massal RJP tidak boleh dilakukan dilokasi kecelakaan.
  • 46. Area perawatan sementara ► Tindakan keperawatan :  Primary Survey ►Airway  Posisi Chin lift, jaw trust  Pasang OPA, NA  Suction  Persiapan tindakan definitif dengan Intuibasi atau krikothirodotomi (kolaborasi) ►Breathing  Perbaiki posisi  Bebaskan jalan nafas  Kolaborasi : oksigen  Needle thorakotomi pada tension pneumothorak  Tutup defek dengan alumunium foil atau plastik pada open pneumothorak  Kolaborasi : pemberian infus
  • 47. Tindakan keperawatan Sirkulasi ►Pasang sedikitnya 2 IV kateter dengan ukuran besar, pertama sebaiknya dipasang pada lengan, jika tidak bisa pasang di vena dalam, cairan RL diberikan awal 2-3 liter pada syok perdarahan, pada anak 20 cc/KgBB. ►Hentikan perdarahan eksternal dengan balut tekan ►Monitor tanda-tanda vital dan respon Disability ►Mempertahankan posisi netral ►Memantau tingkat kesadaran ►Monitor tanda-tanda vital Eksposure
  • 48. Secondary survey  Anamnesa AMPLE (alergi, medikasi, past illness, last meal, event/environtment  Mekansime cedera/perlukaan  Head to toe (trauma ditempat lain)  Reevaluasi : Untuk menemukan hal yang terlewat, menilai keadaan memburuk, mengurangi nyeri pasien, monitoring.  Neurologic score memakai GCS
  • 49. Pencegahan infeksi  Cuci luka dengan menggunakan NaCl 0.9 %, atau menggunakan antiseptic yang dianjurkan, tutup luka dengan kassa steril yang sudah dibasahi dengan NaCl 0,9 %.  Kolaborasi pemberian anti tetanus serum atau TT sesuai indikasi/program medis (diberikan di pos medis lanjutan/RS lapangan atau RS rujukan)
  • 50. Evakuasi dan transportasi ►Memilih ambulans yang sesuai untuk transportasi korban ►Pemeriksaan kondisi/stabilisasi pasien dengan melakukan monitoring terhadap denyut jantung, tekanan darah, pernafasan, ventilasi, hemostatis, jika dijumpai abnormalitas, hal tersebut harus dilaporkan ►Pemeriksaan peralatan  Memeriksa apakah semua pipa/selang dalam kondisi yang benar  Memastikan efisiensi peralatan imobilisasi (collar neck, bidai, dll)  Memastikan kartu triase terpasang dan mudah dilihat ►Monitoring selama diperjalanan dan melaporkan, jika kondisi korban semakin memburuk
  • 51. SUMBER ► Dirjen YanMed. (2004). Penatalaksanaan Korban Bencana Massal, Departemen Kesehatan, Jakarta ► Lorene Newberry. (2003). Emergency Nursing Principle and Practice Fifth Edition. Mosby, St Louis ► Tim PPGD RSHS Bandung. (2005). Diktat Pelatihan PPGD, RSHS, Bandung