3. 273 JT PENDUDUK INDONESIA
15,3 Juta
(52,4%)
USIA LANJUT
29,3 (10,82%)
13,9 Juta
(47,6%)
93,3 Juta
(49,4%)
USIA PRODUKTIF
189 (69,3 %)
95,6 Juta
(50,6%)
52,5 Juta
(40,5%)
78,5 Juta
(59,5%)
Pekerja
131,06 (48%)
LANSIA SMART
Tulang punggung
keluarga
Aset Negara
Penggerak Ekonomi
Bangsa
Pencetak Generasi
Penerus Bangsa
PENDAHULUAN
4. Sumber: BPS 2021
AHH mempengaruhi peningkatan populasi lansia
Saat ini, ~10.8% penduduk atau 29.3 juta orang merupakan lansia usia ≥ 60
4
Diperkirakan, proporsi
lansia mencapai 1/5
penduduk tahun 2045
Provinsi %lansia tertinggi
1.DIY (15.52%)
2.Jawa Timur (14.53%)
3.Jawa Tengah (14.18%)
4.Sulawesi Utara (12.84%)
5.Bali (12.71%)
6.Sulawesi Selatan (11.24%)
7.Lampung (10.22%)
8.Jawa Barat (10.18%)
6. GAMBARAN PTM
DI INDONESIA
GAMBARAN PERUBAHAN POLA PENYEBAB KEMATIAN
TERTINGGI DI INDONESIA
Sumber : IHME, 2019
TREN PENYAKIT TIDAK MENULAR
MENINGKAT TAHUN 2013 HINGGA 2018
0.5
7
2 1.5
25.8
1.5
10.9
3.8
2
34.1
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Penyakit
Jantung**
Stroke* Ginjal Kronis* Diabetes** Hipertensi**
2013 2018
7. GAMBARAN FAKTOR RISIKO PTM DI
INDONESIA
14.8
26.6 28.8 26.1
93.5
21.8
31 29.3
33.5
95.5
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Obesitas
pada dewasa
Obesitas
sentral
Merokok Aktivitas fisik
kurang
Kurang
makan sayur
dan buah
2013 2018
TREND FAKTOR RISIKO PTM
MENINGKAT DARI TAHUN 2013 HINGGA 2018
4,8 %
KONSUMSI
GULA
5 dari 100 orang Indonesia mengkonsumsi
Gula lebih dari 50 g/hari
Tertinggi di DI Yogyakarta (16,9 %)
52,7 %
KONSUMSI
GARAM
53 dari 100 orang Indonesia mengkonsumsi
Garam lebih dari 2000 mg/hari
Tertinggi di DKI Jakarta (65,4 %)
26,5 %
KONSUMSI
LEMAK
27 dari 100 orang Indonesia mengkonsumsi
Lemak lebih dari 67 g/hari
Tertinggi di DKI Jakarta (48,2 %)
GAMBARAN KONSUMSI GULA, GARAM, LEMAK DI
INDONESIA
8. GAMBARAN PTM
DI INDONESIA
GAMBARAN BEBAN BIAYA KESEHATAN
AKIBAT PTM
Jenis Penyakit 2016 2017 2018 2019 2020
Kardiovaskular 6.491.761 9.429.312 9.388.702 10.275.991 8.296.354
Kanker 2.285.746 3.105.254 2.987.507 3.543.100 3.133.505
Stroke 1.171.127 2.251.576 2.271.338 2.549.057 2.136.374
Gagal Ginjal 1.947.386 2.257.575 2.115.674 2.321.341 1.922.208
Thlassemia 406.673 496.105 430.902 509.199 524.181
Leukemia 152.146 317.670 289.675 361.056 355.103
Sirrhosis Hepatis 196.805 316.313 294.278 310.924 243.561
Hemofilia 125.926 268.550 306.918 405.670 443.271
• Dari 3 penderita PTM tersebut hanya 1 orang yang berobat
teratur.
• Hanya 3 dari 10 penderita PTM yang terdeteksi, selebihnya
tidak mengetahui bahwa dirinya sakit karena PTM tidak ada
gejala dan tanda sampai terjadi komplikasi ;
3/10
1/3
12. Target 3.4:
Pada tahun 2030, penurunan
sepertiga kematian dini karena
penyakit tidak menular (PTM)
Tahun
2030
FOKUS PADA 4 PTM UTAMA PENYEBAB 60% KEMATIAN:
KARDIOVASKULER, DM, KANKER, PPOK DAN PENGENDALIAN
4 FAKTOR RISIKO BERSAMA YANG DAPAT MENCEGAH PTM
SAMPAI 80%: DIET TIDAK SEHAT, KURANG AKTIVITAS FISIK,
MEROKOK, MENGKONSUMSI ALKOHOL
TARGET SDGs
Peningkatan
Diabetes/
Obesitas
0%
Penurunan
Kurang
aktivitas Fisik
10%
Penurunan
Konsumsi
Alkohol
10%
25% Penurunan Kematian
Akibat PTM (Penyakit Jantung,
Kanker, Diabetes atau
penyakit paru kronik) hingga
tahun 2025
Cakupan
Pengobatan
Esensial dan
Teknologi
untuk
pengobatan
PTM 80%
Penurunan
Konsumsi
Tembakau
30%
Penurunan
Asupan
Garam
30%
Penurunan
Tekanan
Darah Tinggi
25%
Cakupan Terapi
Farmakologis &
Konseling
untuk mencegah
serangan jantung
dan stroke
50%
9 TARGET GLOBAL
PENGENDALIAN PTM TAHUN 2025
12
13.
14.
15. SPM BIDANG KESEHATAN
Permenkes Nomor 4 tahun 2019
Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar.
TARGET: 100%
15
Impact/
Outcome
(SS & ISS)
Outcome
(IKP)
OUTPUT (IKK)
Target Capaian
2022 2023 2024
Persentase
puskesmas yang
melaksanakan
pelayanan
Kesehatan
reproduksi bagi
calon pengantin
70 80 90
Persentase
lansia yang
mendapatkan
pelayanan
Kesehatan
70 80 90
Persentase
puskesmas yang
meningkatkan
aktivitas fisik
50 70 90
INDIKATOR KESEHATAN KEGIATAN USIA PRODUKTIF
DAN LANJUT USIA
a.Persentase
kabupaten/ kota
yang melaksanakan
intervensi
kesehatan keluarga
b.Persentase
Kabupaten/ Kota
yang menerapkan
kebijakan Germas
INDIKATOR Target Capaian
2022 2023 2024
Jumlah kabupaten/ kota yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
320 470 514
Jumlah kabupaten/ kota yang
melaksanakan kesehatan kerja
360 385 411
Persentase kabupaten/ kota
yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan lanjut
usia
55 60 65
Jumlah kabupaten/ kota yang
melaksanakan kesehatan
Olahraga
360 385 411
RPJMN 2020 - 2024 Terwujudnya pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas
Peningkatan upaya penguatan preventif dan
promotif.
RENSTRA KEMENKES 2022 - 2024
16. SPM
Kab/kota
Pelayanan
Kesehatan Ibu
Hamil.
Pelayanan
Kesehatan pada
Bayi Baru Lahir
Pelayanan
Kesehatan pada
Usia Pendidikan
Dasar
Pelayanan
Kesehatan pada
Usia Lanjut
Pelayanan
Kesehatan Ibu
Bersalin
Pelayanan
Kesehatan Balita
Pelayanan Kesehatan
pada Usia Produktif
Pelayanan
Kesehatan
Penderita
Hipertensi
Pelayanan
Kesehatan
Penderita
Diabetes Melitus
Pelayanan
Kesehatan Orang
Dengan Gangguan
Jiwa Berat
17. KEBIJAKAN DAN PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM
DETEKSI DINI
PENANGANAN KASUS
Masyarakat Peduli/
Increasing Awareness
Identifikasi sejak awal
adanya faktor risiko
IMT/Lingkar Perut
TD,
GDS
Penemuan Dini
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Pengobatan di fasyankes sesuai
standar
RUJUKAN POSBINDU
PANDU PTM
PRB
Penerapan SPM
Pengobatan Dini
MONITORING DAN
PENGELOLAAN
FAKTOR RISIKO
PTM
PROMOSI KESEHATAN
Informasi, Edukasi
Penyuluhan ILM, Video, Medsos dll
Perilaku Hidup Sehat (GERMAS)
Perilaku CERDIK
GENTAS
Agen Perubahan (AoC)
18. ALUR KEGIATAN POSYANDU USIA PRODUKTIF DAN LANSIA
TAHAPAN 1
- Pengisian NIK
- Pengisian Biodata
- Pencatatan dan
Pelaporan hasil
TAHAPAN 2
-Wawancara FR PTM
pada diri sendiri
- Wawancara FR PTM
pada Keluarga
TAHAPAN 3
- Pengukuran
TB,BB.Lingkar Perut
- Pemeriksaan Tajam
Penglihatan
-Pemeriksaan Tajam
Pendengaran
TAHAPAN 4
- Pemeriksaan Tekanan Darah
- Pemeriksaan Kadar Gula darah
- Pemeriksaan PPOK
- Pemeriksaan Paripurna Pasien
Geriatri (P3G)
- Pemeriksaan Status Fungsional
- Pemeriksaan Status Mental Dan
Kognitif
- Pemeriksaan Kolesterol
- Pemeriksaan Asam Urat
TAHAPAN 5
- Identifikasi FR PTM
- Edukasi Serta
-Tindak Lanjut
19. POSYANDU LANSIA
UKBM sebagai wadah
pelayanan kepada Pra
Lansia dan Lansia di
masyarakat
pembentukan dan
pelaksanaannya dilakukan
oleh masyarakat bersama
LSM, swasta, ormas, dll
Kegiatan dilakukan oleh
kader dengan
pendampingan dari tenaga
kesehatan
Puskesmas/sektor terkait
menitik beratkan pada
upaya promotif dan
preventif serta deteksi dini
ALUR PELAYANAN
Pemeriksaan
Kegiatan
Buku
Kesehatan Lansia
JENIS PELAYANAN
• Tingkat Kemandirian (ADL/IADL)
• Status mental kognitif
• Status Gizi
• TD, Pemeriksaan Fisik
• Lab. Sederhana (Chol, GD, AU)
• Risiko Jatuh
• Aktifitas Fisik
• Penyuluhan
• Rujukan
• PMT Penyuluhan
• Pemberdayaan Lansia
• Rekreasi, Kegiatan Lintas Sektor
• Kunjungan Rumah
20. LOKASI KEGIATAN
Masyarakat
Sekolah/Kampus
Tempat Kerja
Tempat Umum
dll
POSYANDU DI MASYARAKAT
POSYANDU DITEMPAT KERJA
POSYANDU KELOMPOK HAJI
21. KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN LANJUT USIA
Promotif dan Preventif :
1. Skrining/deteksi dini pada lansia
2. Pemberdayaan lansia
Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif :
3. Pelayanan kesehatan di Puskesmas (FKTP) yang
santun pada lansia
4. Rumah Sakit dengan pelayanan geriatri terpadu
termasuk rujukan,
5. Perawatan Jangka Panjang/Long Term Care
(PJP/LTC)bagi Lansia
6. Pelayanan Minimum Kesehatan Lansia (PMKL)
pada situasi bencana / krisis kesehatan
Tujuan : meningkatkan kualitas hidup lansia, agar sehat, mandiri, aktif dan produktif serta
berdaya guna bagi keluarga dan masyarakat, dengan pendekatan siklus hidup.
AKHIR HAYAT
BERMARTABAT
PRA LANSIA
DAN LANSIA SEHAT
LANSIA SAKIT
Layanan Posyandu Lansia
Terintegrasi posbindu PTM
Kegiatan olahraga masyarakat
lansia
Pelayanan kesehatan di Puskesmas
(FKTP) yang santun pada lansia
termasuk Integrasi skrining dan
pencegahan demensia
22. SKEMA INTEGRASI
USIA
UPAYA
SDM
PENCATATAN/
PELAPORAN
≥15-44 TAHUN ≥45-59 TAHUN ≥60 TAHUN
•Identifikasi Faktor Risiko/APR (Anamnesa Perilaku Berisiko)
•Ukur: TD,GDs,IMT,LP.Gangguan Penglihatan dan Pendengaran
•Bila hasil pengukuran normal, perilaku berisikoIntervensi Perilaku
•Rujuk ke FKTP bila pengukuran berulang hasil tidak normal
•Kolesterol dan asam urat, periksa atas indikasi saran dokter di FKTP
1.Penilaian
- Status fungsional
(tingkat kemandirian lansia dan risiko jatuh)
- Status Mental dan Kognitif
- Status Nutrisi
2. Pemberian PMT
3. Pemberdayaan Lansia
Kader: Untuk Pengukuran FR PTM dan Pemberian Informasi dan
Edukasi sederhana
Kader terlatih pengelolaan lansia
dan tenaga kesehatan
Dapat dilakukan dengan ASIK / Sistem e Kohort upgrade/SI PTM
23. PENUTUP
• Upaya pencegahan dan pengendalian PTM pada usia
produktif dan lansia dapat dilakukan di masyarakat melalui
UKBM/Posyandu (Posbindu PTM, Posyandu Lansia dll)
• Pelaksanaan skrining PTM bisa dilakukan di Posyandu dan
juga UKBM lainnya seperti Posbindu PTM dan Posyandu
lansia
• Integrasi antar UKBM merupakan salah satu strategi
pendekatan untuk mendorong tercapainya program
kesehatan secara lebih efektif dan efisien
• Kolaborasi yang solid perlu dilakukan di lapangan terutama
dalam hal kemampuan kader dan pendampingan tenaga
kesehatan agar kegiatan bisa berjalan dengan baik.
Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar ke 5 di dunia, dimana saat ini berdasarkan data BPS 2021, proyeksi penduduk Indonesia tahun 2020-2023 berjumlah 273 juta jiwa dan sekitar 189 juta (69,3%) dari jumlah penduduk merupakan usia produktif.terbagi menjadi 93,3 juta jiwa perempuan dan 95,6 juta jiwa laki-laki. Sasaran pembangunan kesehatan sebesar ini merupakan tanggung jawab yang besar, tentunya memerlukan dukungan dari seluruh aspek.
Usia produktif adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun. Dimana di dalamnya terdapat mayoritas pekerja, anak sekolah/mahasiswa dan masyarakat umum lainnya. Usia produktif, khususnya kelompok masyarakat pekerja merupakan objek/sasaran program sekaligus subyek/pelaksana K3.
Usia pekerja menjadi tulang punggung keluarga, aset negara, penggerak ekonomi bangsa, dan pencetak generasi penerus bangsa. Peran strategis usia produktif dapat berkontribusi terhadap pencapaian dan memiliki daya ungkit yang tinggi terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi, stunting, penyakit menular, penyakit tidak menular serta permasalahan kesehatan masyarakat lainnya.
Pekerja adalah penggerak di semua lini pembangunan, seperti infrastruktur, investasi dan pertumbuhan ekonomi, pembangunan kawasan, dan reformasi birokrasi yang menopang pencapaian SDGs (17 tujuan transformasi dunia).
Dari 10 penyebab kematian utama untuk segala umur berdasarkan sample registrasi sistem (SRS), delapan diantaranya adalah penyakit tidak menular yaitu stroke di nomor pertama, penyakit jantung koroner di nomor kedua, dan diabetes melitus dengan komplikasi di urutan ketiga. Sementara urutan selanjutnya adalah hipertensi dengan komplikasi (urutan 5), penyakit paru obstruksi kronis (urutan 6) dan kecelakaan lalu lintas (urutan 8)
Dari 10 penyebab kematian utama untuk segala umur berdasarkan sample registrasi sistem (SRS), delapan diantaranya adalah penyakit tidak menular yaitu stroke di nomor pertama, penyakit jantung koroner di nomor kedua, dan diabetes melitus dengan komplikasi di urutan ketiga. Sementara urutan selanjutnya adalah hipertensi dengan komplikasi (urutan 5), penyakit paru obstruksi kronis (urutan 6) dan kecelakaan lalu lintas (urutan 8)
RAN
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan adalah:
Perumusan Produk Hukum dan Organisasi, dengan indikator kinerja kegiatannya atau IKK-nya adalah:
Jumlah peraturan perundang-undangan dan produk hukum lain bidang kesehatan yang disusun sebanyak 125.
Jumlah produk penataan organisasi dan tatalaksana serta fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian Kesehatan sebanyak 18.
Jumlah permasalahan dan kasus hukum yang tertangani serta fasilitasi pengawasan dan penyidikan bidang kesehatan sebanyak 169.
Nilai Reformasi Birokrasi di lingkup Sekretariat Jenderal adalah 84.
Untuk target tahunan IKK-nya seperti tercantum dalam tabel.