1. SEMINAR ROPOSAL
Muhammad Dzuhri Harahap
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Tingkat Keputusan Petani Dalam Adopsi Usahatani Padi
Sawah Organik Di Kecamatan Batunadua Padangsidimpuan
Dr. Dwi Febrimeli, SP,MSc
Dosen Pembing I
Mahmudah, SP, M
Dosen Pembing II
2. Tingkat keputusan petani dalam adopsi usahatani padi
sawah organik di Kecamatan Batunadua Padangsidimpuan
Bahasan :
I. PENDAHULUAN
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. METODE PELAKSANAAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan
masalah
C. Tujuan
D. Kegunaan
E. Hipotesis
A. Landasan Teori
B. Hasil Penelitian Terdahuluan
C. Kerangka Pikir
A. Lokasi
B. Batasan Operasional
C. Pelaksaanan Pengkajian
3. I. PENDAHULUAN
Usaha pertanian organik sebagai salah satu pertanian yang
berkelanjutan mem- butuhkan adanya perubahan pengetahuan, sikap
dan keterampilan serta teknologi yang dapat diterapkan petani
sebagai pelaku utama dalam sektor pertanian
Bagi negara-negara berkembang, khususnya Indonesia,
pangan organik masih merupakan hal yang baru dan mulai populer
sekitar 4-5 tahun lalu (Damardjati ,2005).
Jumlah Total Areal Pertanian Organik Di Indonesia
Tahun Luasan (ha)
2010 103.908,09
2011 90.135,30
2012 62.127,82
2013 76.013,20
2014 67.426,57
(Sumber ; AOI, 2015 )
A. Latar Belakang
4. Perumusan
Masalah
1. Berapa besarnya tingkat keputusan petani terhadap adopsi usahatani
padi sawah organik di Kecamatan Batunadua Padangsidimpuan
-bahwa petani belum mau menerapkan
usahatani padi sawah organik secara
optimal dalam berusaha tani padi sawah,
padahal mereka sudah mengetahui bahkan
merasakan manfaat dan keuntungan yang
didapat jika adopsi usahatani padi sawah
organik digunakan. ( masih dilema dalam
Pengambilan keputusan adopsi usahatani
padi sawah organik).
I. PENDAHULUAN
2. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruh pengambilan keputusan
petani dalam adopsi usaha tani padi sawah organik.
Berdasarkan permasalahan di atas, dapat dirumuskan masalah
yang akan dikaji dalam penelitian, sebagai berikut :
Faktor Mempengaruhi
- Lingkungan sosial
- Lingkungan ekonomi
- Dukungan Penyuluh
5. I. PENDAHULUAN
Kegunaan1. Mengetahui tingkat keputusan petani terhadap
adopsi usahatani padi sawah organik di
Batunadua Padangsidimpuan.
2. Mengatahui faktor- faktor yang mempengaruhi
tingkat keputusan petani terhadap adopsi
usahatani padi sawah organic di Kecamatan
Batunadua Padangsidimpuan.
1. Bagi peneliti merupakan bagian dari
proses belajar yang ditempuh sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh
gelas sarjana terapan pertanian di
Politeknik Pembangunan Pertanian
(POLBANGTAN ) Medan.
2. Bagi petani diharapkan dapat
membeirikan landasan pada
pengambilan keputusan.
3. Kegunaan dalam tulisan ini adalah
harapan penulis bisa memberikan
sumbangsih dan juga bisa bermanfaat
bagi pihak terkait.
1. Diduga Tingkat keputusan petani terhadap
adopsi usahatani padi sawah organik di
Kabupaten Batunadua Padangsidimpuan masih
rendah.
2. Diduga terdapat faktor-faktor (lingkungan
sosial, lingkungan ekonomi, kegiatan
penyuluhan dan kepemimpinan) yang
mempengaruhi pengambilan keputusan dalam
usahtani padi sawah organik di Kecamatan
Batunadua Padangsidimpuan.
HIPOTESIS
TUJUAN
6. LANDASAN TEORI
II. TINJAUAN
PUSTAKA
1. Pengertian Pengambilan Keputusan
Suharman (2005), menyatakan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu proses
memilih atau menentukan berbagai kemungkinan diantara situasi-situasi yang meminta
salah satu diantara dua pihak atau lebih, membuat estimasi (prakiraan) mengenai
frekuensi prakiraan yang akan terjadi. Salah satu fungsi berfikir adalah menetapkan
keputusan.
Menurut George R.Terry dan Brinckloe (2003)
disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan
keputusan yang dapat digunakan yaitu :
1. Intuisu
2. Pengalaman
3. Fakta
4. Wewenang
5. Logika/ Rasional
7. II. TINJAUAN
PUSTAKA
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Petani
Dalam faktor faktor pengambilan keptusan petani di ambil landasa teori dari Mardikanto
1993, Irsa dkk 2018, ,dan Siagian ,1999) .
Yang meliputi dari
- Lingkungan sosial
- Lingkungan ekonomi
- Kegiatan penyuluhan
- Kepemimpinan
3. Usahatani Padi Sawah Organik
Dalam usahatani padi sawa organik di ambil dari landasan teori Menurut Nuhang (2003),
Ustriyana (2015),, (Departemen Pertanian, 2008), (Koswara dan Sutarya 2002), (Mardikanto,
2009).
Yang meliputi dari
- Usahatani padi sawah organik
- Perkembangan padi
- Budidaya padi Organik
- Adopsi
8. II. TINJAUAN
PUSTAKA
4. HASIL PENELITIAN TERAKHIR
1. Pengambilan Keputusan Petani Terhadap
Penggunaan Benih Bawang Merah Lokal
dan Impor di Cirebon, Jawa Barat
(Theresia, dkk, 2016)
2. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Petani Dalam Menggunakan Benih Hibrida
Pada Usahatani Jagung (Studi Kasus di
Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak,
Kabupaten Malang) (Apriliana dan
Muslich, 2016).
3. Analisis Pengambilan Keputusan Petani
Dalam Program Peremajaan Di Kecamatan
Masihul Kabupaten Serdang (Ahmad Fauzi
Sembiring,2018)
Kerangka Pikir
9. III. METODE
PELAKSANAAN
A. Lokasi :
Pengkajian ini dilakukan di Kecamatan Batunadua Padangsidimpuan karena
kecamatan tersebut adalah salah satu daerah yang termasuk penghasil padi sawah
terbesar di Padangsidimpuan.
B. Batasan Operasional:
Indikator tingkat pengambilan keputusan dapat dilihat dari :
1. Pengalaman
2. Fakta
3. Logika/Rasional
4. Intuisu
Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan dalam adopsi usahatani padi sawah organik di
Batunadua Padangsidimpuan
1. Lingkungan Sosial
2. Lingkungan Ekonomi
3. Ketersedian Prasarana
4. Kegiatan Penyuluh
5. Kepemimpinan
PENGUKURAN VARIABEL
Dengan Skala ordinal dan interval…
10. C. PELAKSANAAN PENGKAJIAN
1. Prosedur Pelaksanan
III. METODE
PELAKSANAAN
Melakukan IPW , Menetapkan judul, menyusun proposal pengkajian dan seminar proposal,
pengkajian kuosioner terhadap sampel, melakukan analisis dengan metode regresi dengan
bantuan program SPSS, dan penyusunan laporan hasil pengkajian
2. Jenis Pengkajian
(Sugiyonp, 2009), pengkajianyang menjelaskan hubungan kasual antara variable variable
yang mempengaruhi hipotesi. Dalam hal ini pengkajian dilakukan untuk melihat tingkat
keputusan petani terhadap adopsi usahatani padi sawah organik Di Kecamatan Batunadua
Padangsidimpuan Provinsi Sumatera Utara.
3. Pengumpulan data
A. Teknik pengumpulan data pada pengkajian dengan menggunakan metode observasi,
wawancara, kuesioner, dan dokumentasi
B. Sumber data, yaitu dari Data primer dan sekunder
C. Populasi , diambil secara purposive ( Sengaja )
D. Sampel, menggunakan Rumus Taro Yamane.
11. 4. Analisis Data
- Instrumen pengkajian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Hal ini dilakukan untuk
melihat tingkat ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan
fungsinya.
UJI INSTRUMEN
Uji Validitas
- Uji validitas sebenarnya untuk
melihat kelayakan butiran-
butiran pertayaan dalam
kuisioner tersebut dapat
mendefinisikan suatu variabel
(Noor, 2011).
dengan rumus Pearson Produk Moment dengan persamaan
sebagai berikut (Rianse, U. dan Abdi, 2008) :
𝑟𝑥𝑦
𝑁 𝑋 𝑌 − 𝑋 𝑌
𝑁 𝑋2 − 𝑋 2 𝑁 𝑌2 − 𝑌 2
=
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Responden
X = Skor Pertanyaan/Pernyataan
Y = Skor Total
( X)2 = Kuadrat jumlah skor pertanyaan/pernyataan
( Y)2 = Kuadrat jumlah skor total
X2 = Jumlah kuadrat skor item
Y2 = Jumlah kuadrat Skor Total
XY = Jumlah skor dikalikan dengan skor total
III. METODE
PELAKSANAAN
12. Uji Realibilitas
UJI INSTRUMEN
- Instrumen yang sudah dapat
dipercaya (reliabel) akan
menghasilakn data yang dapat
dipercaya pula
- Instrumen yang digunakan
untuk mengukur objek yang
sama, akan menghasilkan data
yang sama (Sugiyono, 2009).
- Dengan demikian instrumen
yang realiabel dapat
diandalkan sebagai instrumen
penelitian (Hartono, 2015).
metode untuk mengukur reliabilitas alat pengukur,
salah satunya adalah metode Alpha Cronbach :
𝑛
𝑛 − 1
1
𝑆
2
𝑡
𝑆
2
𝑡
r =
Keterangan :
r = Koefisien Reliabilitas
n = Banyaknya Butir Item
∑s
2
𝑡
= Jumlah Varian Skor dari tiap Item
S
2
𝑡
= Varian Total
III. METODE
PELAKSANAAN
13. Uji Normalitas
UJI ASUMSI KLASIK
Menurut Ghozali (2011) mengemukakan ada tiga penyimpangan asumsi klasik yang cepat terjadi
dalam penggunaan model regresi, yaitu multikolinearitas, dan normalitas untuk lebih jelas
sebagai berikut:
Sedangkan dasar pengambilan keputusan
untuk uji normalitas data adalah (Ghozali, 2011):
-grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
- grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model
regresi, variabel terikat, variabel
bebas atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak garis kontinum pada gambar berikut:.
Uji Multikolineritas
Uji multikolinearitas bertujuan
untuk menguji dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel-variabel bebas
(Ghozali, 2011). Yang akan dengan
melakukan program SPSS
III. METODE
PELAKSANAAN
14. PENGUJIAN HIPOTESIS
1)Analisis Tingkat Pengambilan Keputusan Petani Terhadap Adopsi
Usaha Tani Padi Sawah Organik
Pengujian hipotesis dilakukan terhadap tingkat pengambilan keputusan petani dalam adopsi
usahatani padi sawah organik di Kecamatan Batunadua dengan menggunakan skala likert.
n =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖
𝑥 100%
2) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani Terhadap
Adopsi Usahatani Padi Sawah Organik
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani terhadap adopsi usahatani padi
sawah organik digunakan model analisis regresi berganda dengan formulasi matematis (Panurat, SM.,
2014) sebagai berikut :
Y1 = α + β1.X1 + β2.X2 + β3.X3 + β4.X4 + β5.X5 + µ
III. METODE
PELAKSANAAN
15. PENGUJIAN HIPOTESIS
Uji Pengaruh Simultan (Uji F) Uji Pengaruh Parsial (Uji t)
Hipotesis kedua yang menyatakan faktor lingkungan sosial, lingkungan
ekonomi, ketersedian prasarana, kegiatan penyuluhan dan kepemimpinan mempengaruhi
pengambilan keputusan petani dalam adopsi usahatani padi sawah organik di Kecamatan
Batunadua Padangsidimpuan.
Untuk menguji hipotesis pengaruh secara bersama-sama, digunakan uji F dan uji Stimultan dengan formulasi
sebagai berikut (Sugiyono, 2017) :
Fhitung =
R2/ k
(1-R2)/ (n-k-1)
Dimana :
R = Koefisien determinasi
k = Jumlah variabel independen
N = Jumlah anggota sampel
Keterangan :
Y1 = Keputusan Petani
α = Konstanta
β1,2,...,5 = Koefisien Regresi
X1 = Variabel Lingkungan Sosial
X2 = Variabel Lingkungan Ekonomi
X3 = Variabel Kegiatan Penyuluhan
X4 = Variabel Kepemimpinan
µ = Kesalahan atau error
Dimana :
bi = Koefisien regresi ke-1, dengan derajat bebas n-k-l
Se(bi) = Akar varians (bi)
III. METODE
PELAKSANAAN