Dokumen ini membahas tentang penyelidikan tanah di lokasi objek yang mencakup pekerjaan pemboran, pengambilan sampel tanah terganggu dan tidak terganggu, pengujian SPT, pengamatan muka air tanah, dan pengujian laboratorium untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan mekanik tanah seperti berat isi, berat jenis, batas Atterberg, analisis butiran, kadar air, tes konsolidasi, tes tekanan tak terkendali
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Pekerjaan soil test
1. A. Penyelidikan/pekerjaan di Lokasi Objek
Pelaksanaan pekerjaan di Lokasi Objek ini mencakup:
a. Pekerjaan pemboran dengan bor mesin (core drilling), pengamatan muka air
tanah (ground water level observation), deskripsi tanah secara visual (visual soil
description), pengambilan sampel tanah (disturbed dan undisturbed sample).
Tujuan pekerjaan ini adalah:
a. Mengevaluasi keadaan setiap lapisan tanah secara visual dan terperinci
sepanjang kedalaman titik pengeboran.
b. Mengambil sampel tanah tak terganggu (undistuberd sample) dan sampel
terganggu (disturbed sample) untuk penyelidikan laboratorium.
c. Melaksanakan SPT (Standard Penetration Test)
Kedalaman pengeboran dilakukan mengikuti kedalaman pengujian SPT dimana
pengujian SPT dilakukan sesuai dengan ketentuan di bawah ini, dengan
maksimal kedalaman pengeboran adalah 30 meter.
Metode pelaksanaan pengambilan sampel tanah sesuai dengan standar ASTM:
a. Disturbed sample – ASTM D 1586
b. Undisturbed sample – ASTM D 1587
Pengambilan sampel:
a. Sampel terganggu (undisturbed sample) dapat digunakan untuk grain size
analysis, atterberg test, dan sebagainya.
b. Pengambilan sampel tidak terganggu (undisturbed sample) dilakukan setiap
perubahan lapisan tanah, dengan jumlah sampel maksimum adalah 5 (lima)
buah tabung dan minimal 2 (dua) buah tabung per titik pengeboran.
c. Tabung yang digunakan untuk pengambilan sampel tidak terganggu adalah
jenis thin walled tube sampler dan dimensi tabung harus memenuhi
persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Tidak boleh terdapat cacat pada
tabung seperti penyok dan/atau karat yang berlebihan. Seluruh tabung yang
dipergunakan harus dalam keadaan bersih.
d. Pihak Pertama tidak akan menerima/menanggung biaya pengambilan
sampel yang tidak sesuai dengan spesifikasi di atas, beserta seluruh biaya
pengujian yang dilakukan pada sampel yang tidak sesuai dengan spesifikasi
tersebut.
b. Pengujian Standard Penetration Test (SPT)
Pelaksanaan pekerjaan SPT berdasarkan standard ASTM D 1586. Pengujian SPT
dilakukan setiap interval 2 (dua) meter. Pengujian SPT dilakukan sampai pada
kedalaman tanah keras yaitu apabila telah diperoleh nilai N>50 sebanyak 3 (tiga)
kali berturut-turut. Pengeboran dan pengujian SPT dihentikan pada kedalaman
30 (tiga puluh) meter meskipun nilai SPT N>50 sebanyak 3 (tiga) kali berturut-
turut belum tercapai (kecual kondisi tanah masih sangat lunak pada kedalaman
30 (tiga puluh) meter dengan ketentuan sesuai dengan konfirmasi dan arahan
Pihak Pertama).
Pihak Pertama tidak akan menerima/menanggung biaya pengujian SPT yang
dilakukan tidak sesuai dengan spesifikasi ini.
2. c. Pengamatan muka air tanah
Pengamatan muka air tanah dilakukan pada lubang bor setelah elevasi muka air
menjadi stabil, untuk itu harus dilakukan pengamatan selama pelaksanaan
penyelidikan tanah.
d. Pengambilan disturbed sample untuk test compaction
Konsultan Penyelidikan Tanah wajib mengambil disturbed sample pada lokasi
yang telah ditentukan oleh Konsultan Perencana dengan volume sampel yang
cukup untuk melakukan test compaction. Pengambilan disturbed sample tidak
boleh mengambil lapisan tanah permukaan yang banyak mengandung humus.
B. Pengujian laboratorium
Parameter-parameter yang ingin diperoleh dari pengujian laboratorium adalah:
a. Index properties:
- Unit weight (berat isi) – ASTM D 2937
- Specific gravity (berat jenis) – ASTM D 854
- Atterberg limit – ASTM D 4318
- Grain size analysis – ASTM D 442
- Water content (kadar air) – ASTM D 2216
b. Engineering properties pada tanah berbutir halus:
- Consolidation test – ASTM D 2435
- Unconfined compression test –ASTM D 2166
- Triaxial test (UU) –ASTM D 2850
c. Engineering properties pada tanah berbutir kasar:
- Direct shear test – ASTM D 3080
d. Untuk perencanaan pekerjaan penimbunan, maka khusus untuk tanah yang akan
digunakan sebagai bahan timbunan harus dilakukan:
- Compaction test – ASTM D 698
Lokasi sumber tanah yang akan digunakan sebagai bahan timbunan ditentukan
oleh Konsultan Perencana.