2. Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat
yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut
pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai
untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian
yang telah di luar batas dosis.
Pengguna rutin telah melaporkan bahwa diri mereka mengalami depresi
ekstrim dan beberapa kasus gangguan mental. ah singkatan dari narkotika
dan oba/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang dipPengertian
erkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan
Zat Adiktif.
3. · Depresan
Pemakai akan tertidur atau tidak sadarkan diri.
· Halusinogen
Pemakai akan berhalusinasi (melihat sesuatu yang sebenarnya tidak
ada).
· Stimulan
Mempercepat kerja organ tubuh seperti jantung dan otak sehingga
pemakai merasa lebih bertenaga untuk sementara waktu. Karena organ
tubuh terus dipaksa bekerja di luar batas normal, lama-lama saraf-
sarafnya akan rusak dan bisa mengakibatkan kematian.
- Adiktif
Pemakai akan merasa ketagihan sehingga akan melakukan berbagai
cara agar terus bisa mengonsumsinya. Jika pemakai tidak bisa
mendapatkannya, tubuhnya akan ada pada kondisi kritis (sakaw).
4. 1.ectasy
2.shabu-shabu
3.heroin
4.ganja
Say no to drugs
5. - Ekstasi adalah salah satu obat bius yang di buat secara ilegal di sebuah
laboratorium dalam bentuk tablet atau kapsul. Senyawa ekstasi atau dalam bahasa
kimia dirumuskan 3-4-Methylene-Dioxy-Methil-Amphetamine (MDMA) mulai
dibuat dipenghujung abad lalu.
Efek yang ditimbulkan:
Diare, rasa haus yang berlebihan, hiperaktif, sakit kepala dan pusing, menggigil yang
tidak terkontrol, detak jantung yang cepat dan sering, mual disertai muntah-
muntah atau hilangnya nafsu makan, gelisah/tidak bisa diam, pucat & keringat,
dehidrasi, mood berubah. Akibat jangka panjangnya adalah kecanduan, syaraf
otak terganggu, gangguan lever, tulang dan gigi kropos.
6. Shabu-shabu
Metamfetamina (metilamfetamina atau
desoksiefedrin), disingkat met, dan dikenal di
Indonesia sebagai sabu-sabu,[1][2] adalah obat
psikostimulansia dan simpatomimetik. Dipasarkan
untuk kasus parah gangguan hiperaktivitas
kekurangan perhatian atau narkolepsi dengan nama
dagang Desoxyn, juga disalahgunakan sebagai
narkotika. "Crystal meth" adalah bentuk kristal yang
dapat dihisap lewat pipa. Metamfetamina pertama
dibuat dari efedrina di Jepang pada 1893 oleh Nagai
Nagayoshi.
7. Mariyuana adalah tanaman semak / perdu yang tumbuh secara liar di hutan
yang mana daun, bunga, dan biji kanabis berfungsi untuk relaksan dan
mengatasi keracunan ringan (intoksikasi ringan).
Ganja dapat menimbulkan efek yang menenangkan / relaksasi. Orang yang baru
memakai ganja atau mariyuana memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
-Mabuk / mabok dengan mata mera
-Tubuh lemas dan lelah.
- Bola mata menjadi besar.
8. heroin
Heroin adalah keturunan dari morfin atau opioda
semisintatik dengan proses kimiawi yang dapat
menimbulkan ketergantungan / kecanduan yang
berlipat ganda dibandingkan dengan morfin. Heroin
dipakai oleh para pecandunya yang bodoh dengan cara
menyuntik heroin ke otot, kulit / sub kutan atau
pembuluh vena.
9. C. Peraturan Perundangan tentang Narkoba
1.Undang-undang No. 2 Tahun 1997 tentang Narkotika
Undang-undang ini mengatur tentang:
a. Produksi narkotika.
b. Ekspor impor narkotika.
c. Transito narkotika.
d. Peredaran gelap narkotika.
e. Penyalah gunaan narkotika.
1) pemakai
2) pengedar
3) produsen
f. Sanksi-sanksi penyalahgunaan
1) Pemakai
a. Pengguna narkotika golongan I: penjara paling lama 4
tahun.
b. Pengguna narkotika golongan II: penjara paling lama 2
tahun.
c. Pengguna narkotika golongan III: penjara paling lama 1
tahun.
10. 2. pengedar
a. Memiliki dan mengedarkan narkoba golongan I: penjara maksimal 10
tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00.
b. Memiliki dan mengedarkan narkoba golongan II: penjara maksimal 7
tahun dan denda paling banyak Rp250.000.000,00.
c. Memiliki dan mengedarkan narkoba golongan III: penjara maksimal 5
tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00.
11. 3. produsen
a. Produsen narkoba golongan I: penjara seumur hidup, hukuman
mati atau
penjara 20 tahun, serta denda paling banyak Rp1.000.000.000,00.
b. Produsen narkoba golongan II: penjara maksimal 15 tahun dan
denda
Rp500.000.000,00.
c. Produsen narkoba golongan III: penjara maksimal 7 tahun dan
denda
Rp200.000.000,00.
2. Lampiran UU Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika
Berisi penggolongan narkotika sesuai dengan bahaya istilah
kimia yang terkandung
di dalamnya.
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
Dalam undang-undang ini mengatur tentang penyalahgunaan,
psikotropika beserta
aspek-aspek lain serta sanksi-sanksi pidana seperti halnya dengan
Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1997.