SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
Perbandingan UUD 1945,
Konstitusi RIS 1949,
dan UUDS 1950
Anggota Kelompok
1. BENTUK NEGARA DAN
KEDAULATAN
1. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik
(pasal 1 ayat 1).
2. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR
(pasal 1 ayat 2).
2. HUBUNGAN LUAR NEGERI Presiden mengangkat duta dan konsul, presiden menerima duta negara lain.
3. ALAT KELENGKAPAN NEGARA MPR, Presiden, DPA, MA dan BPK
4. PENYUSUN
UUD 1945 rancangannya telah disetujui pada tanggal 16 Juli 1945 oleh
BPUPKI dan formalnya berlaku sejak disahkan oleh PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945 – 14 Desember 1945
5. SISTEMATIKA PENULISAN
1.Pembukaan terdiri dari 5 alinea.
2.UUD 1945 terdiri dari XVI bab, 37 pasal, 4 aturan peralihan dan 2 aturan
tambahan.
6. KONSTITUANTE
Tidak ada konstituante, tetapi mengenal MPR yang memiliki fungsi yang
hampir sama dengan konstituante
7. UNDANG-UNDANG
Kekuasaan perundang-undangan dilaksanakan antara pemerintah bersama
DPR
8. AGAMA
1.Negara berdasarkan atas ketuhanan YME (Pasal 29 ayat 1).
2.Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.
9. PERTAHANAN NEGARA
1.Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara.
2.Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat
perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.
3.Presiden pemegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL dan AU
10. SISTEM PEMERINTAHAN Presidentil
KLASIFIKASI KONSTITUSI MENURUT
K.C WHEARE
Konstitusi Fleksibel (Luwes) Konstitusi Rigid (Kaku/Tegas)
Konstitusi Tertulis Kontitusi Tidak Tertulis
Konstitusi Presidentil Konstitusi Parlementer
Konstitusi Derajat Tinggi Konstitusi Tidak Derajat Tinggi
Konstitusi Serikat Konstitusi Bagian
Konstitusi RIS 1949
( 27 Desember 1949-17 Agustus 1950)
1. BENTUK NEGARA DAN
KEDAULATAN
1. Republik Indonesia Serikat jang merdeka dan berdaulat jalah suatu negara-
hukum jang demokrasi dan berbentuk federasi.
2. Kekuasaan berkedaulatan Republik Indonesia Serikat dilakukan oleh Pemerintah
bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakjat dan Senat.
2. HUBUNGAN LUAR NEGERI
Masuk dalam dan memutuskan perjanjian dan persetujuan lain hanya dilakukan oleh
presiden dengan kuasa undang-undang federal.
3. ALAT KELENGKAPAN NEGARA
Presiden, Menteri-menteri, Senat Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah Agung
Indonesia dan Dewan Pengawas Keuangan.
4. DAERAH NEGARA
RIS meliputi seluruh daerah Indonesia yaitu daerah bersama:
1. Negara Indonesia Timur. Negara Pasundan (termasuk distrik federal Jakarta),
Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatera Timur (Asahan Selatan
dan labuhan Batu), Negara Sumatera Selatan.
2. Satuan kenegaraan yang tegak sendiri, Jawa Tengah, Bangka, Belitung, Riau
Kalimantan Barat, Dayak Besar, Daerah banjar, Kalimantan tenggara dan
Kalimantan Timur. (Pasal 2).
5. SISTEMATIKA PENULISAN UUD
1. Mukadimah terdiri dari 4 alinea disebutkan : Kemerdekaan disusun dalam suatu
piagam negara yang berbentuk Republik-Federasi (Alinea ke-3)
2. Konstitusi RIS batang tubuh terdiri dari 6 BAB dan 197 pasal
6. UNDANG - UNDANG Kekuasaan perundang-undangan dilakukan oleh Pemerintah bersama DPR dan Senat
Konstitusi RIS 1949
( 27 Desember 1949-17 Agustus 1950)
7. KONSTITUANTE
Konstituante dibentuk dengan jalan memperbesar DPR yang dipilih dan Senat
baru yang ditunjuk serta anggota-anggota luar biasa sebanyak jumlah anggota
biasa majelis.
8. PENYUSUN
Konstitusi RIS rancangannya disusun oleh wakil-wakil republik Indonesia dan
BFO (pertemuan untuk musyawarah federal).
9. PERTAHANAN NEGARA
1.Lebih spesifik disebutkan tentara republik Indonesia serikat bertugas
melindungi kepentingan-kepentingan RIS (pasal 180 ayat 1)
2.Pemerintah tidak menyatakan perang melainkan jika itu diizinkan oleh DPR
dan Senat.
3.Presiden ialah Panglima tertinggi tentara RIS.
4.Pemerintah jika perlu menaruh tentara dibawah seorang panglima umum,
mneteri pertahanan dapat ditunjuk merangkap jabatan itu
10. AGAMA
1.Dalam RIS tidak disebutkan bahwa negara berdasarkan ketuhanan YME.
2.Tidak ada pasal khusus yang mengatur jaminan bagi tiap penduduk untuk
memeluk dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya
11. PEMERINTAHAN DAERAH
Dijelaskan secara rinci mengenai aturan dari negara bagian dari alat
kelengkapan, pelaksanaan pemerintahan, hak, kewajiban
12. SISTEM PEMERINTAHAN Parlemen
UUDS 1950
(17 Agustus 1950 – 5 JULI 1959)
1. BENTUK NEGARA DAN
KEDAULATAN
1. Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara okum
yang demokratis dan berbentuk kesatuan. (dalam pasal I ayat 1).
2. Kedaulatan RI berada ditangan rakyat dan dilakukan oleh pemerintah
bersama dengan DPR. (dalam pasal I ayat 2).
2. HUBUNGAN LUAR NEGERI
Masuk dalam dan memutuskan perjanjian dan persetujuan lain, dilakukan
oleh presiden hanya dengan kuasa undang-undang
3. AGAMA
1. Negara berdasarkan ketuhanan YME (pasal 43 ayat 1).
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk dan
beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing.
4. SISTEMATIKA PENULISAN UUD
1. Mukadimah terdiri dari 4 alinea disebutkan: Kemerdekaan disusun dalam
suatu piagam negara yang berbentuk Negara Republik-Kesatuan. (Alinea
ke-4)
2. Batang tubuh UUDS 1950 terdiri dari 6 bab, 146 pasal dan 1 pasal
penutup.
5. KONSTITUANTE
Konstituante terdiri dari sejumlah anggota yang besarnya ditetapkan
berdasar atas perhitungan setiap 150.000 jiwa penduduk warga negara
Indonesia memiliki seorang wakil (pasal 135 ayat 1).
UUDS 1950
(17 Agustus 1950 – 5 JULI 1959)
6. UNDANG -UNDANG
Kekuasan perundang-undangan dilaksanakan antara pemerintah bersama
DPR
7. PERTAHANAN NEGARA
1. Angkatan Perang Republik Indonesia bertugas melindungi kepentingan-
kepentingan negara RI.
2. Presiden tidak menyatakan perang melainkan jika hal itu diizinkan lebih
dulu oleh DPR.
3. Presiden memegang kekuasaan tertinggi atas APRI.
4. Dalam keadaan perang pemerintah menempatkan AP dibawah seorang
panglima besar
8. PEMERINTAHAN DAERAH
Tidak dijelaskan secara rinci hanya disebutkan bahwa tiap-tiap daerah
berhak mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan UU.
4. SISTEM PEMERINTAHAN Parlemen

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undangan
Nailuredha Hermanto
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
Adinda siti Hapsoh
 
Sejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaSejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesia
ocirtsa
 
Bentuk negara dan pemerintahan
Bentuk negara dan pemerintahanBentuk negara dan pemerintahan
Bentuk negara dan pemerintahan
Bayu Rizky Aditya
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Aisyah Turidho
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Kiki Evi Wahyuliana
 

Was ist angesagt? (20)

Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undangan
 
Perbandingan Administrasi Negara Inggris dengan Indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Inggris dengan IndonesiaPerbandingan Administrasi Negara Inggris dengan Indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Inggris dengan Indonesia
 
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptPPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
 
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Wilayah Negara Kesatuan Republik IndonesiaWilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-ris
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-risSistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-ris
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-ris
 
Sejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaSejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesia
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaPersatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
 
Periodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaPeriodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di Indonesia
 
Bentuk negara dan pemerintahan
Bentuk negara dan pemerintahanBentuk negara dan pemerintahan
Bentuk negara dan pemerintahan
 
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
 
Kumpulan pertanyaan otonomi
Kumpulan pertanyaan otonomiKumpulan pertanyaan otonomi
Kumpulan pertanyaan otonomi
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
 
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraBAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
 
Bentuk dan Kedaulatan negara
Bentuk dan Kedaulatan negaraBentuk dan Kedaulatan negara
Bentuk dan Kedaulatan negara
 

Ähnlich wie Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)

Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan  kesatuan republik indonesiaKonstitusi negara dan  kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesia
Betha Taiyou
 
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Susfi WiraTama
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
NurulyDybala1
 
Fungsi UUD 1945 padat dalam bingkai NKRI
Fungsi UUD 1945 padat dalam bingkai NKRIFungsi UUD 1945 padat dalam bingkai NKRI
Fungsi UUD 1945 padat dalam bingkai NKRI
VebrianusNatun
 
Bentuk dan kedaulatan negara pkn bab 3
Bentuk dan kedaulatan negara pkn bab 3Bentuk dan kedaulatan negara pkn bab 3
Bentuk dan kedaulatan negara pkn bab 3
fatimaharyenfa
 

Ähnlich wie Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950) (20)

Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
 
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan  kesatuan republik indonesiaKonstitusi negara dan  kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesia
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Pkn broh
Pkn brohPkn broh
Pkn broh
 
Konstitusi indonesia
Konstitusi indonesiaKonstitusi indonesia
Konstitusi indonesia
 
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
 
Prinsip-prinsip kedaulatan di Indonesia.pdf
Prinsip-prinsip kedaulatan di Indonesia.pdfPrinsip-prinsip kedaulatan di Indonesia.pdf
Prinsip-prinsip kedaulatan di Indonesia.pdf
 
Bab 7 konstitusi
Bab 7 konstitusiBab 7 konstitusi
Bab 7 konstitusi
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
 
Fungsi UUD 1945 padat dalam bingkai NKRI
Fungsi UUD 1945 padat dalam bingkai NKRIFungsi UUD 1945 padat dalam bingkai NKRI
Fungsi UUD 1945 padat dalam bingkai NKRI
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
 
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahen
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahenFUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahen
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahen
 
DINAMIKA PENYELENGGARAAN NEGARA DALAM KONTEKS NKRI DAN NEGARA FEDERAL
DINAMIKA PENYELENGGARAAN NEGARA DALAM KONTEKS NKRI DAN NEGARA FEDERALDINAMIKA PENYELENGGARAAN NEGARA DALAM KONTEKS NKRI DAN NEGARA FEDERAL
DINAMIKA PENYELENGGARAAN NEGARA DALAM KONTEKS NKRI DAN NEGARA FEDERAL
 
Konstitusi Kewarganegaraan
Konstitusi KewarganegaraanKonstitusi Kewarganegaraan
Konstitusi Kewarganegaraan
 
Bentuk dan kedaulatan negara pkn bab 3
Bentuk dan kedaulatan negara pkn bab 3Bentuk dan kedaulatan negara pkn bab 3
Bentuk dan kedaulatan negara pkn bab 3
 
Konstitusi ris
Konstitusi risKonstitusi ris
Konstitusi ris
 

Mehr von Siti Hardiyanti

Mehr von Siti Hardiyanti (20)

Senam Indonesia Jaya
Senam Indonesia JayaSenam Indonesia Jaya
Senam Indonesia Jaya
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Pendidikan Pancasila
Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
 
Hubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraHubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga Negara
 
Hakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanHakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan Pemerintahan
 
Hakikat Demokrasi
Hakikat DemokrasiHakikat Demokrasi
Hakikat Demokrasi
 
Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945
 
Amandemen UUD 1945
Amandemen UUD 1945Amandemen UUD 1945
Amandemen UUD 1945
 
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di IndonesiaDemonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
 
Penalaran Deduktif
Penalaran DeduktifPenalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
 
Macam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaMacam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran Logika
 
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat LogikaPutusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term Logika
 
Unsur/Komponen Logika
Unsur/Komponen LogikaUnsur/Komponen Logika
Unsur/Komponen Logika
 
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaPengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifMacam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran Deduktif
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term Logika
 
Komponen-komponen Logika
Komponen-komponen LogikaKomponen-komponen Logika
Komponen-komponen Logika
 
Penalaran Induktif
Penalaran InduktifPenalaran Induktif
Penalaran Induktif
 

Kürzlich hochgeladen

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 

Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)

  • 1. Perbandingan UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, dan UUDS 1950
  • 3. 1. BENTUK NEGARA DAN KEDAULATAN 1. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik (pasal 1 ayat 1). 2. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat 2). 2. HUBUNGAN LUAR NEGERI Presiden mengangkat duta dan konsul, presiden menerima duta negara lain. 3. ALAT KELENGKAPAN NEGARA MPR, Presiden, DPA, MA dan BPK 4. PENYUSUN UUD 1945 rancangannya telah disetujui pada tanggal 16 Juli 1945 oleh BPUPKI dan formalnya berlaku sejak disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 – 14 Desember 1945 5. SISTEMATIKA PENULISAN 1.Pembukaan terdiri dari 5 alinea. 2.UUD 1945 terdiri dari XVI bab, 37 pasal, 4 aturan peralihan dan 2 aturan tambahan.
  • 4. 6. KONSTITUANTE Tidak ada konstituante, tetapi mengenal MPR yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan konstituante 7. UNDANG-UNDANG Kekuasaan perundang-undangan dilaksanakan antara pemerintah bersama DPR 8. AGAMA 1.Negara berdasarkan atas ketuhanan YME (Pasal 29 ayat 1). 2.Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu. 9. PERTAHANAN NEGARA 1.Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. 2.Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain. 3.Presiden pemegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL dan AU 10. SISTEM PEMERINTAHAN Presidentil
  • 5. KLASIFIKASI KONSTITUSI MENURUT K.C WHEARE Konstitusi Fleksibel (Luwes) Konstitusi Rigid (Kaku/Tegas) Konstitusi Tertulis Kontitusi Tidak Tertulis Konstitusi Presidentil Konstitusi Parlementer Konstitusi Derajat Tinggi Konstitusi Tidak Derajat Tinggi Konstitusi Serikat Konstitusi Bagian
  • 6. Konstitusi RIS 1949 ( 27 Desember 1949-17 Agustus 1950) 1. BENTUK NEGARA DAN KEDAULATAN 1. Republik Indonesia Serikat jang merdeka dan berdaulat jalah suatu negara- hukum jang demokrasi dan berbentuk federasi. 2. Kekuasaan berkedaulatan Republik Indonesia Serikat dilakukan oleh Pemerintah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakjat dan Senat. 2. HUBUNGAN LUAR NEGERI Masuk dalam dan memutuskan perjanjian dan persetujuan lain hanya dilakukan oleh presiden dengan kuasa undang-undang federal. 3. ALAT KELENGKAPAN NEGARA Presiden, Menteri-menteri, Senat Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah Agung Indonesia dan Dewan Pengawas Keuangan. 4. DAERAH NEGARA RIS meliputi seluruh daerah Indonesia yaitu daerah bersama: 1. Negara Indonesia Timur. Negara Pasundan (termasuk distrik federal Jakarta), Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatera Timur (Asahan Selatan dan labuhan Batu), Negara Sumatera Selatan. 2. Satuan kenegaraan yang tegak sendiri, Jawa Tengah, Bangka, Belitung, Riau Kalimantan Barat, Dayak Besar, Daerah banjar, Kalimantan tenggara dan Kalimantan Timur. (Pasal 2). 5. SISTEMATIKA PENULISAN UUD 1. Mukadimah terdiri dari 4 alinea disebutkan : Kemerdekaan disusun dalam suatu piagam negara yang berbentuk Republik-Federasi (Alinea ke-3) 2. Konstitusi RIS batang tubuh terdiri dari 6 BAB dan 197 pasal 6. UNDANG - UNDANG Kekuasaan perundang-undangan dilakukan oleh Pemerintah bersama DPR dan Senat
  • 7. Konstitusi RIS 1949 ( 27 Desember 1949-17 Agustus 1950) 7. KONSTITUANTE Konstituante dibentuk dengan jalan memperbesar DPR yang dipilih dan Senat baru yang ditunjuk serta anggota-anggota luar biasa sebanyak jumlah anggota biasa majelis. 8. PENYUSUN Konstitusi RIS rancangannya disusun oleh wakil-wakil republik Indonesia dan BFO (pertemuan untuk musyawarah federal). 9. PERTAHANAN NEGARA 1.Lebih spesifik disebutkan tentara republik Indonesia serikat bertugas melindungi kepentingan-kepentingan RIS (pasal 180 ayat 1) 2.Pemerintah tidak menyatakan perang melainkan jika itu diizinkan oleh DPR dan Senat. 3.Presiden ialah Panglima tertinggi tentara RIS. 4.Pemerintah jika perlu menaruh tentara dibawah seorang panglima umum, mneteri pertahanan dapat ditunjuk merangkap jabatan itu 10. AGAMA 1.Dalam RIS tidak disebutkan bahwa negara berdasarkan ketuhanan YME. 2.Tidak ada pasal khusus yang mengatur jaminan bagi tiap penduduk untuk memeluk dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya 11. PEMERINTAHAN DAERAH Dijelaskan secara rinci mengenai aturan dari negara bagian dari alat kelengkapan, pelaksanaan pemerintahan, hak, kewajiban 12. SISTEM PEMERINTAHAN Parlemen
  • 8. UUDS 1950 (17 Agustus 1950 – 5 JULI 1959) 1. BENTUK NEGARA DAN KEDAULATAN 1. Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara okum yang demokratis dan berbentuk kesatuan. (dalam pasal I ayat 1). 2. Kedaulatan RI berada ditangan rakyat dan dilakukan oleh pemerintah bersama dengan DPR. (dalam pasal I ayat 2). 2. HUBUNGAN LUAR NEGERI Masuk dalam dan memutuskan perjanjian dan persetujuan lain, dilakukan oleh presiden hanya dengan kuasa undang-undang 3. AGAMA 1. Negara berdasarkan ketuhanan YME (pasal 43 ayat 1). 2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing. 4. SISTEMATIKA PENULISAN UUD 1. Mukadimah terdiri dari 4 alinea disebutkan: Kemerdekaan disusun dalam suatu piagam negara yang berbentuk Negara Republik-Kesatuan. (Alinea ke-4) 2. Batang tubuh UUDS 1950 terdiri dari 6 bab, 146 pasal dan 1 pasal penutup. 5. KONSTITUANTE Konstituante terdiri dari sejumlah anggota yang besarnya ditetapkan berdasar atas perhitungan setiap 150.000 jiwa penduduk warga negara Indonesia memiliki seorang wakil (pasal 135 ayat 1).
  • 9. UUDS 1950 (17 Agustus 1950 – 5 JULI 1959) 6. UNDANG -UNDANG Kekuasan perundang-undangan dilaksanakan antara pemerintah bersama DPR 7. PERTAHANAN NEGARA 1. Angkatan Perang Republik Indonesia bertugas melindungi kepentingan- kepentingan negara RI. 2. Presiden tidak menyatakan perang melainkan jika hal itu diizinkan lebih dulu oleh DPR. 3. Presiden memegang kekuasaan tertinggi atas APRI. 4. Dalam keadaan perang pemerintah menempatkan AP dibawah seorang panglima besar 8. PEMERINTAHAN DAERAH Tidak dijelaskan secara rinci hanya disebutkan bahwa tiap-tiap daerah berhak mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan UU. 4. SISTEM PEMERINTAHAN Parlemen