Dokumen ini membahas pendekatan keterampilan mikro untuk mengembangkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Model hierarki keterampilan interpersonal terdiri dari pendekatan keseluruhan, struktur, dan komponen utama. Pendekatan keterampilan mikro melibatkan pemahaman konseptual dan penguasaan perilaku melalui pembelajaran berdasarkan pengalaman dengan memberikan isyarat untuk menyesuaikan perilaku.
2. Keterampilan
interpersonal
dapat di pelajari
materi ini membahas apa yang dapat
kita lakukan untuk meningkatkan
kemampuan kita untuk berhubungan
dengan orang lain. kebanyakan orang
belajar bagaimana berhubungan
berdasarkan pengalaman, melalui
proses coba-coba ang tidak terstruktur
dan tidak di sengaja. Terkadang
perndekatan ini berhasil tetapi tidak
dapat di andalkan dan tidak efektif.
2
4. THE HIERACHICAL
NATURE OF
INTERPERSONAL
SKILLNES OVERVIEW
Keterampilan sosial, menurut Argyle
(1994) dan lain-lain, memiliki struktur
hierarki di mana unit tingkat yang
lebih besar dan lebih tinggi terdiri dari
urutan terintegrasi dan
pengelompokan unit tingkat yang
lebih rendah. Wright dan Taylor (1994)
memusatkan perhatian pada tiga
tingkatan dalam hierarki ini.
4
5. The hierarchical
nature of
interpersonal skills
1) pendekatan keseluruhan atau
'gaya‘
2) Struktur
3) komponen utama
5
Wright dan Taylor (1994) memusatkan
perhatian padatiga tingkat dalam
hierarki.
6. 1. Pendekatan
keseluruhan atau
'gaya'
6
Pendekatan keseluruhan atau 'gaya'
Pendekatan keseluruhan atau 'gaya'
Struktur Komponen utama Pada beberapa
interaksi yang ini mereka lakukan,
komponen utama orang digunakan dalam
interaksi dan cara penyusunannya akan
bergantung, setidaknya sebagian. Pada
tingkat pendekatan keseluruhan(gaya),
orang yang mempunyai keahlian
interpersonal merupakan mereka yang
sanggup meningkatkan pendekatan
terhadap interaksi yang sejalan dengan
tujuan mereka serta dengan mungkin
respon orang lain yang ikut serta.
7. 2. Struktur
7
Struktur Pendekatan keseluruhan atau
'gaya' Struktur Komponen utama Pada
level ini secara interpersonal orang
yang terampil adalah orang yang dapat
mengatur dan mengintegrasikan
komponen utama ke dalam urutan
tujuan yang mengarahkan interaksi ke
arah mereka objektif. Ini berkaitan
dengan bagaimana kita mengurutkan
komponen utama dari perilaku.
8. 3. Komponen
Utama
8
Komponen Utama Pendekatan
keseluruhan atau 'gaya' Struktur
Komponen utama Terampil secara
interpersonal orang adalah mereka
yang pada level ini memiliki berbagai
macam komponen verbal yang mereka
memiliki, mampu memilih yang paling
sesuai dengan situasi dan tujuan yang
dihadapi, dan mampu melakukannya
dengan baik dengan isyarat non- verbal
yang sesuai.
9. THE MICRO – SKILLS
APPROACH TO
DEVELOPING
INTERPSONAL
COMPETENCE
9
11. A MICRO – SKILLS
APPROACH
Adalah suatu metode latihan yang
dirancang untuk menyederhanakan
waktu,fokus bahan ajar dan
membatasi penerapan keterampilan
mengajar tertentu,sehingga pengajar
dapat mengerahui keunggulan
maupun kelemahan pada diri secara
kuat
11
12. USING MICRO – SKILLS
TRAINING TO DEVELOP
BEHAVIOURAL MASTERY
12
Model pelatihan keterampilan mikro
yang disajikan di sini memiliki
banyak kemiripan dengan model
Kagan. Ada dua tahap utama:
pemahaman konseptual dan
penguasaan perilaku (Kagan 1973:
44). Yaitu;
Tahap pertama melibatkan
pengembangan a
pemahaman konseptual
proses interaksi sosial dan
sifat hierarki dari
keterampilan interpersonal,
termasuk elemen utama
hierarki dan cara elemen-
elemen ini dapat diurutkan
dan distrukturkan.
Tahap kedua berkaitan
dengan penggunaan
pemahaman konseptual
ini sebagai dasar untuk
berkembang latihan
terampil. Ini melibatkan
pengambilan tindakan
dalam situasi sehari-hari
atau simulasi,
memperhatikan umpan
balik dan merefleksikan
konsekuensi dari tindakan
tersebut dan, jika sesuai,
memodifikasi tindakan di
masa depan untuk
mencapai hasil yang
diinginkan.
14. Developing behavioural
mastery through
experiential learning
14
[ Mengembangkan penguasaan perilaku
melalui pembelajaran berdasarkan
pengalaman ]
Kerangka konseptual ini, teori subjektif kami tentang interaksi
sosial, menyediakan lensa yang digunakan untuk melihat dan
menafsirkan informasi baru tentang cara orang lain bereaksi
terhadap apa yang kita lakukan dan katakan. Ini juga
memberikan dasar untuk menentukan bagaimana informasi
yang disimpan tentang interaksi masa lalu akan diterapkan
untuk memfasilitasi pemahaman kita tentang situasi saat ini.
Perilaku kita terhadap orang lain memiliki tujuan dan di pandu
oleh nilai-nilai, keyakinan dan sikap kita dan oleh asumsi yang
kita buat tentang diri kita, orang lain dan situasinya ini
berhubungan satu sama lain.
15. Cueing and learning
[ Isyarat dan
pembelajaran ]
15
Saat kejadian tidak berjalan sesuai
rencana, saat orang lain tidak
merespon seperti
kitamengantisipasi, kami
menggunakan teori subjektif kami
untuk menentukan apa yang harus
dilakukan selanjutnya. Ituteori
menyarankan rutinitas koreksi. Itu
memberi isyarat kepada kita untuk
berperilaku dengan cara tertentu
ituakan mengarah pada pencapaian
hasil yang diinginkan.