Dokumen tersebut membahas konsep pengelolaan sampah berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip 3R (reduce, reuse, recycle). Dijelaskan bahwa pengurangan sampah melalui 3R merupakan pendekatan utama pengelolaan sampah sesuai UU 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah. Berbagai contoh penerapan 3R pada berbagai sektor juga dijelaskan.
2. Bagian ini menjelaskan konsep utama
pengelolaan sampah yang bertumpu pada
pengurangan(minimasi) sejak sebelum
sampah itu terbentuk.
Dijelaskan bahwa 3R (reduce, reuse dan
recycle) merupakan dasar penanganan
sampah menurut UU-18/2008.
Pengelolaan sampah hendaknya bersifat
terpadu sesuai dengan karakteristik
sampah itu sendiri.
3. Dilihat dari keterkaitan terbentuknya limbah,
khususnya limbah padat, ada 2 (dua) pendekatan
yangdapat dilakukan untuk mengendalikan akibat
adanya limbah, yaitu:
a. Pendekatan proaktif: yaitu upaya agar dalam
proses penggunaan bahan akan dihasilkan limbah
yang seminimal mungkin, dengan tingkat bahaya
yang serendah mungkin. (Proses bersih atau
teknologi barsih)
b. Pendekatan reaktif: yaitu penanganan limbah
yang dilakukan setelah limbah tersebut terbentuk
(end of pipe)
4. Konsep program bersih ini secara sederhana meliputi:
− Pengaturan yang lebih baik dalam manajemen penggunaan
bahan dan energi serta limbahnyamelalui good house keeping
− Penghematan bahan baku, fluida dan energi yang digunakan
− Pemakaian kembali bahan baku tercecer yang masih bisa
dimanfaatkan
− Penggantian bahan baku, fluida dan enegi
− Pemodivikasian proses bahkan kalau perlu penggantian
proses dan teknologi yang digunakan agaremisi atau limbah
yang dihasilkan seminimal mungkin dan dengan tingkat
bahaya yang serendah mungkin
− Pemisahan limbah yang terbentuk berdasarkan jenisnya agar
lebih mudah penanganannya
5. Secara ideal kemudian pendekatan proses bersih tersebut
dikembangkan menjadi konsep hierarhi urutan prioritas penanganan
limbah secara umum, yaitu :
a. Langkah 1 Reduce (pembatasan): mengupayakan agar limbah yang dihasilkan
sesedikit mungkin
b. Langkah 2 Reuse (guna-ulang): bila limbah akhirnya terbentuk, maka upayakan
memanfaatkan limbah tersebut secara langsung
c. Langkah 3 Recycle (daur-ulang): residu atau limbah yang tersisa atau tidak
dapat dimanfaatkan secara langsung, kemudian diproses atau diolah untuk dapat
dimanfaatkan, baik sebagai bahan baku maupun sebagai sumber energi
d. Langkah 4 Treatment (olah): residu yang dihasilkan atau yang tidak dapat
dimanfaatkan kemudian diolah, agar memudahkan penanganan berikutnya, atau
agar dapat secara aman dilepas ke lingkungan
e. Langkah 5 Dispose (singkir): residu/limbah yang tidak dapat diolah perlu dilepas
ke lingkungan secara aman, yaitu melalui rekayasa yang baik dan aman seperti
menyingkirkan pada sebuah lahan-urug (landfill) yang dirancang dan disiapkan
secara baik
f. Langkah 6 Remediasi: media lingkungan (khusunya media air dan tanah) yang
sudah tercemar akibat limbah yang tidak terkelola secara baik, perlu direhabilitasi
atau diperbaiki melalui upaya rekayasa yang sesuai, seperti bioremediasi dan
sebagainya.
6. Menurut UU-18/2008 tentang Pengelolaan Sampah, terdapat 2 kelompok
utama pengelolaan sampah, yaitu:
a. Pengurangan sampah (waste minimization), yang terdiri dari pembatasan
terjadinya sampah R1), guna-ulang (R2) dan daur-ulang (R3)
b. Penanganan sampah (waste handling), yang terdiri dari:
− Pemilahan: dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai
dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah
− Pengumpulan: dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari
sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat
pengolahan sampah terpadu
− Pengangkutan: dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau
dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan
sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir
− Pengolahan: dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah
sampah
− Pemrosesan akhir sampah: dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau
residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.
7. Pengurangan sampah melalui 3R menurut UU-
18/2008 meliputi:
a. Pembatasan (reduce): mengupayakan agar
limbah yang dihasilkan sesedikit mungkin
b. Guna-ulang (reuse): bila limbah akhirnya
terbentuk, maka upayakan memanfaatkan limbah
tersebut secara langsung
c. Daur-ulang (recycle): residu atau limbah yang
tersisa atau tidak dapat dimanfaatkan secara
langsung, kemudian diproses atau diolah untuk
dapat dimanfaatkan, baik sebagai bahan baku
maupun sebagai sumber energi
10. Penanganan
3R
Contoh Cara Pengerjaan
R1 1
2
3
4
Pilih produk dengan pengemas yang dapat didaur-ulang
Hindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan sampah dalam
jumlah besar
Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill)
Kurangi penggunaan bahan sekali pakai
R2 1
2
3
4
5
Gunakan kembali wadah/kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya
Gunakan wadah/kantong yang dapat digunakan berulang-ulang
Gunakan baterai yang dapat di-charge kembali
Jual atau berikan sampah yang telah terpilah kepada pihak yang memerlukan
Lakukan penanganan untuk sampah anorganik menjadi barang yang
bermanfaat
R3 1
2
Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai
Lakukan penanganan untuk sampah organik menjadi kompos dengan berbagai
cara yang telah
ada (sesuai ketentuan) atau manfaatkan sesuai dengan kreativitas masing-
masing
CONTOH PENGERJAAN 3R PADA PERUMAHAN DAN FASILITAS
SOSIAL
11. Penanganan
3R
Contoh Cara Pengerjaan
R1
1
2
3
4
5
6
Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi
Gunakan alat tulis yang dapat diisi kembali
Sediakan jaringan informasi dengan komputer (tanpa kertas)
Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang
dapat dihapus dan ditulis kembali
Khusus untuk rumah sakit, gunakan incinerator untuk sampah
medis
Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill)
Kurangi penggunaan bahan sekali pakai
R2
1
2
Gunakan alat kantor yang dapat digunakan berulang-ulang
Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan
ditulis kembali
R3
1
2
Olah sampah kertas menjadi kertas/karton kembali
Olah sampah organik menjadi kompos
CONTOH PENGERJAAN 3R PADA FASILITAS UMUM
12. Penanganan 3R Contoh Cara Pengerjaan
R1
1
2
3
4
5
6
7
Berikan insentif oleh produsen bagi pembeli yang mengembalikan kemasan yang
dapat digunakan kembali
Berikan tambahan biaya bagi pembeli yang meminta kemasan/bungkusan untuk
produk yang dibelinya
Memberikan kemasan/bungkusan hanya kepada produk yang benar-benar
memerlukannya
Sediakan produk yang kemasannya tidak menghasilkan sampah dalam jumlah besar
Kenakan biaya tambahan untuk permintaan kantong plastik belanjaan
Jual atau berikan sampah yang telah terpilah kepada yang memerlukannya
Berikan insentif bagi konsumen yang membawa wadah sendiri, atau wadah belanjaan
yang diproduksi oleh swalayan yang bersangkutan sebagai bukti pelanggan setia
R2
1
2
Gunakan kembali sampah yang masih dapat dimanfaatkkan untuk produk lain, seperti
pakan ternak
Sediakan perlengkapan untuk pengisian kembali produk umum isi ulang (minyak,
minuman
R3
1
2
3
4
5
Jual produk-produk hasil daur ulang sampah dengan lebih menarik
Berilah insentif kepada masyarakat yang membeli barang hasil daur ulang sampah
Olah kembali buangan dari proses yang dilakukan sehingga bermanfaat bagi proses
lainnya
Lakukan penanganan sampah organik menjadi kompos atau memanfaatkan sesuai
dengan kebutuhan
Lakukan penanganan sampah anorganik
CONTOH PENGERJAAN 3R PADA DAERAH KOMERSIAL