SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 24
• Analisis Kualitatif
  AgCl + 2NH3           [Ag(NH3)2]+ + Cl-
• Industri fotografi
  AgBr + 2S2O32-          [Ag(S2O3)2]3- + Br-
• Dalam mempelajari suatu sistem reaksi dan senyawa kimia,
  ada dua pendekatan yang bisa digunakan , yaitu




  Termodinamik senyawa kimia dapat dikatakan stabil atau tidak stabil.
  Kinetik     senyawa dapat dikatakan sebagai suatu senyawa yang
                labil, atau senyawa inert.
 keadaan awal dan akhir dari sistem
 beberapa besaran yang dibahas dalam pendekatan
  termodinamika adalah konstanta
  kesetimbangan, energi ikatan, potensial reduksi,dsb
      G = H – T S = - RT ln K
 Untuk senyawa kompleks, Biltz (1927) menggolongkan
  senyawa kompleks menjadi kompleks stabil dan
  kompleks tidak stabil.

  Stabil  mampu bertahan
  Tidak stabil  mudah terurai
• Menitikberatkan pada mekanisme yang terjadi pada
  reaksi dan kecepatan berlangsungnya reaksi.
• Besaran yang berpengaruh : energi aktivasi, konstanta
  laju reaksi, dan pembentukan kompleks intermediate.
• Taube (1950) telah mengklasifikasikan senyawa
  kompleks menjadi kompleks labil dan kompleks inert
  berdasarkan laju pertukaran ligan kompleks tersebut.

  labil  mengalami pertukaran ligan dengan cepat
  inert pertukaran ligan berlangsung dengan sangat
          lambat /tidak berlangsung sama sekali.
• Karena tinjauan yang digunakan dalam aspek kinetika
  dan termodinamika berbeda, maka bukan tidak mungkin
  suatu kompleks yang stabil secara termodinamika jika
  ditinjau secara kinetika merupakan kompleks yang labil.
  Sebaliknya, suatu kompleks yang tidak stabil mungkin
  saja merupakan kompleks inert.
• Stabilitas suatu senyawa bergantung pada
  energi reaksinya, sedangkan labilitas
  senyawa bergantung pada energi aktivasi dari
  senyawa tersebut.
• Kompleks logam terbentuk dalam larutan melalui tahap-tahap reaksi, dan
      konstanta kesetimbangan dapat ditulis untuk masing-masing tahap.
      Misalnya untuk reaksi pembentukan Cu(NH3)42+ :




Termodinamik
• Tetapan stabilitasnya dapat dituliskan dalam suatu
  persamaan. Misalkan pembentukan kompleks MLn,
  terbentuk melalui sejumlah n tahapan. Tetapan stabilitas
  untuk setiap tahapan tersebut dapat dituliskan sebagai
  berikut :

  M+L         ML,K1 = [ML]
                      [M][L]
  ML + L    ML2, K2 = [ML2]
                      [ML][L]
  MLn-1 + L MLn Kn = [MLn]
                       [MLn-1][L]

  K1, K2, …., Kn  stepwise stability constants
  K1 > K2 > K3 > …> Kn
M+L          ML,            β1 =
                                [ML]
                              [M][L]
  M + 2L      ML2,      β2 = [ML2]
                              [M][L]2
  M + nL       MLn      βn = [MLn]
                              [M][L]n
β1, β2, …, βn  overall stability constants



 L adalah ligan monodentat
 n adalah B.K. atom logam M
• Harga K dan β dari suatu kompleks saling
  berhubungan satu sama lain. Misalkan saja
  pada suatu kompleks MLn, harga β3nya adalah
• βn = K1 x K2 x …. x Kn
• log βn = log K1 + log K2 + …….. + log Kn

  Harga βn merupakan ukuran dari stabilitas
  suatu senyawa kompleks. Makin besar harga
  βn, makin stabil kompleks tersebut.
Dipengaruhi oleh
             logam pusat


Dipengaruhi oleh
     ligan
Ukuran dan Muatan Ion Pusat
Li+ (r = 0,60Ǻ) > Na+ (r = 0,95Ǻ) > K+ (r = 1,33 Ǻ) > Rb+ (r = 1,48Ǻ) > Cs+ (r= 1,69Ǻ)
                   Jari-jari ion logam     stabilitasnya

        Th4+ (r = 0,95Ǻ) > Y3+ (r = 0,93Ǻ) > Ca2+ (r = 0,99Ǻ) > Na+ (r = 0,95Ǻ)
                   Muatan ion       stabilitasnya




    harga q/r yang makin besar medan listrik dari logam pusat
    semakin besar pula.
Pengaruh CFSE
• CFSE  meningkatkan kestabilan kompleks, so, K maks
  dapat diramalkan akan diperoleh pada kompleks dengan
  logam pusat yang memiliki konfigurasi elektron d3 dan d8,
  karena konfigurasi ini akan memberikan harga CFSE yang
  paling besar.
• urutan stabilitas kompleks berdasarkan konfigurasi elektron
  pada orbital d mengikuti urutan sebagai berikut :
• d0 < d1 < d2 < d3 4 < d5 < d6 < d7 < d8 d9 < d10
                     d
Elektronegativitas dan Kemampuan Polarisasi Logam


• Kompleks      yang     terbentuk   dari   logam    dengan
  elektonegativitas yang tinggi akan menghasilkan kopmpleks
  yang lebih stabil,
• Dalam hal yang sama, logam dengan kemampuan polarisasi
  yang lebih besar juga akan menghasilkan kompleks yang lebih
  stabil.
Logam jenis a dan b

1.   Logam kelas a : logam-logam yang lebih elektropositif, (alkali
     dan alkali tanah, logam transisi pertama, logam pada deret
     Lantanida dan Aktinida)  stabil dg ligan unsur periode 2
     (N,O,F)
2.   Logam kelas b : logam-logam yang lebih elektronegatif, seperti
     Pt, Au, Hg, Pb, logam-logam transisi ringan dengan bilangan
     oksidasi yang rendah  stabil dg ligan periode ketiga (P,S,Cl)
Beberapa factor dari ligan yang mempengaruhi kestabilan
kompleks

                             Ukuran dan muatan ligan
                             Momen Dipol dari Ligan
                             Sifat Basa Ligan
                             Efek Sterik
                             Efek Khelat
                             Kemampuan membentuk
                             ikatan π
• kompleks yang stabil akan terbentuk dari ligan yang
  berukuran kecil dan memiliki muatan yang besar.
• makin besar momen dipol dari suatu ligan, stabilitas
  kompleks yang terbentuk makin besar
  amina > etilamin > dietilamin > trietilamin
• makin basa suatu ligan, kompleks yang terbentuk akan
  semakin stabil
   F- > Cl-> Br- > I- > NH3 > H2O > HF
• ligan-ligan yang dapat membentuk ikatan π dengan logam
  membentuk kompleks yang lebih stabil. Misalnya saja ligan
  CN-, CO, PR3, dan alkena.
• Adanya efek sterik dapat melemahkan ikatan logam dengan
  ligan.
• Ligan yang merupakan suatu ligan pengkhelat membentuk
  kompleks yang lebih stabil dibandingkan ligan bukan khelat
A+B           C         Kc = [C] / [A] [B]          Kc = tetapan stabilitas

     Harga K dapat dicari jika kons. mula – mula zat yang bereaksi dan zat pada
     saat kesetimbangan diketahui.
     Kesukaran penentuan harga K disebabkan :
1.   Akan terbentuk pula kompleks lain.
2.   Penentuan masing - masing spesi sering mengganggu kesetimbangan
     [Co(OH2)6]2+ + Cl-        [Co(OH2)5Cl]+ + H2O
1.   Tetapan stabilitas sebenarnya bergantung kepada aktivitas, bukan kepada
     konsentrasi.
Ka = aC / aA . aB = c C / cA. cB          ɤ sulit ditentukan

a = c .ɤ      Koef.aktivitas
konsentrasi
• Konsentrasi spesi dalam lar. Dapat dilakukan dengan cara
1. Spektroskopi
   Untuk menetapkan konsentrasi senyawa kompleks
   berwarna, dimana ketajaman warna sebanding dengan
   konsentrasi.
   Hk.Lambert-Beer
   Log I / Io = o.d = €. c. L  od (optical density) diketahui dg
                                septofotometer
   Contoh :
   Fe3+ + NCS- ↔ *Fe(NCS)+2+
   Kc = [Fe(NCS)]2+ / [Fe3+ ][NCS-]
1. Elektrolisa
   Untuk menentukan kc dimana kesetimbangan dipengaruhi
   oleh pH. Besrnya H+ ditentukan oleh pH meter.
   Misal pada pembentukan kompleks [Ag(NH3)2]+
   Ag+ + NH3 ↔ *Ag(NH3)]+                K1
   [Ag(NH3)]+ + NH3 ↔ *Ag(NH3)2]+ K2
• Stabilitas suatu senyawa bergantung pada energi
  reaksinya, sedangkan labilitas senyawa bergantung
  pada energi aktivasi dari senyawa tersebut
• Harga βn merupakan ukuran dari stabilitas suatu
  senyawa kompleks. Makin besar harga βn, makin
  stabil kompleks tersebut.
• Kestabilan kompleks dipengaruhi oleh atom pusat
  dan ligan
Kestabilan ion kompleks

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Substitusi Nukleofilik
Substitusi NukleofilikSubstitusi Nukleofilik
Substitusi Nukleofilik
elfisusanti
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan keton
DM12345
 
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixReaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Silvia Marceliana
 

Was ist angesagt? (20)

Substitusi Nukleofilik
Substitusi NukleofilikSubstitusi Nukleofilik
Substitusi Nukleofilik
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan keton
 
Sintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogenSintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogen
 
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixReaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
 
Titrasi redoks 1
Titrasi redoks 1Titrasi redoks 1
Titrasi redoks 1
 
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyata
 
Simetry
SimetrySimetry
Simetry
 
5. permanganometri
5. permanganometri5. permanganometri
5. permanganometri
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 

Andere mochten auch (10)

Laporan praktikum instrumen 5
Laporan praktikum instrumen 5Laporan praktikum instrumen 5
Laporan praktikum instrumen 5
 
Ion kompleks
Ion kompleksIon kompleks
Ion kompleks
 
Periode 4 dan ion kompleks
Periode 4 dan ion kompleksPeriode 4 dan ion kompleks
Periode 4 dan ion kompleks
 
Bab8 elektrokimia
Bab8 elektrokimiaBab8 elektrokimia
Bab8 elektrokimia
 
Kompleksn
KompleksnKompleksn
Kompleksn
 
titrasi asidimetri
titrasi asidimetrititrasi asidimetri
titrasi asidimetri
 
Mater ikatan kimia ppt
Mater ikatan kimia pptMater ikatan kimia ppt
Mater ikatan kimia ppt
 
Ikatan kimia ppt
Ikatan kimia pptIkatan kimia ppt
Ikatan kimia ppt
 
Pengantar anatomi fisiologi manusia
Pengantar anatomi fisiologi manusiaPengantar anatomi fisiologi manusia
Pengantar anatomi fisiologi manusia
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 

Ähnlich wie Kestabilan ion kompleks

Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristalPertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
andrainiesta
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
Diyas16
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
angga678964
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
ZidniAzizati1
 
Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012
Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012
Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012
Ali Purnomo
 
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiBab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Sinta Sry
 
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
sanoptri
 
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bayu Ariantika Irsan
 
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
aiiuk
 

Ähnlich wie Kestabilan ion kompleks (20)

Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristalPertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
 
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
 
Ppt ikatan kimia ok
Ppt ikatan kimia okPpt ikatan kimia ok
Ppt ikatan kimia ok
 
Ringkasan Materi Kimia sma
Ringkasan Materi Kimia smaRingkasan Materi Kimia sma
Ringkasan Materi Kimia sma
 
Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012
Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012
Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012
 
Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018
Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018
Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018
 
Ikatan kimia
Ikatan kimia Ikatan kimia
Ikatan kimia
 
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiBab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
 
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
 
Bab1 stru
Bab1 struBab1 stru
Bab1 stru
 
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
 
Rumus lengkap-kimia
Rumus lengkap-kimiaRumus lengkap-kimia
Rumus lengkap-kimia
 
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
 
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptx
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptxBab 3 - Ikatan Kimia.pptx
Bab 3 - Ikatan Kimia.pptx
 

Kestabilan ion kompleks

  • 1.
  • 2. • Analisis Kualitatif AgCl + 2NH3 [Ag(NH3)2]+ + Cl- • Industri fotografi AgBr + 2S2O32- [Ag(S2O3)2]3- + Br-
  • 3. • Dalam mempelajari suatu sistem reaksi dan senyawa kimia, ada dua pendekatan yang bisa digunakan , yaitu Termodinamik senyawa kimia dapat dikatakan stabil atau tidak stabil. Kinetik senyawa dapat dikatakan sebagai suatu senyawa yang labil, atau senyawa inert.
  • 4.  keadaan awal dan akhir dari sistem  beberapa besaran yang dibahas dalam pendekatan termodinamika adalah konstanta kesetimbangan, energi ikatan, potensial reduksi,dsb G = H – T S = - RT ln K  Untuk senyawa kompleks, Biltz (1927) menggolongkan senyawa kompleks menjadi kompleks stabil dan kompleks tidak stabil. Stabil  mampu bertahan Tidak stabil  mudah terurai
  • 5. • Menitikberatkan pada mekanisme yang terjadi pada reaksi dan kecepatan berlangsungnya reaksi. • Besaran yang berpengaruh : energi aktivasi, konstanta laju reaksi, dan pembentukan kompleks intermediate. • Taube (1950) telah mengklasifikasikan senyawa kompleks menjadi kompleks labil dan kompleks inert berdasarkan laju pertukaran ligan kompleks tersebut. labil  mengalami pertukaran ligan dengan cepat inert pertukaran ligan berlangsung dengan sangat lambat /tidak berlangsung sama sekali.
  • 6. • Karena tinjauan yang digunakan dalam aspek kinetika dan termodinamika berbeda, maka bukan tidak mungkin suatu kompleks yang stabil secara termodinamika jika ditinjau secara kinetika merupakan kompleks yang labil. Sebaliknya, suatu kompleks yang tidak stabil mungkin saja merupakan kompleks inert. • Stabilitas suatu senyawa bergantung pada energi reaksinya, sedangkan labilitas senyawa bergantung pada energi aktivasi dari senyawa tersebut.
  • 7. • Kompleks logam terbentuk dalam larutan melalui tahap-tahap reaksi, dan konstanta kesetimbangan dapat ditulis untuk masing-masing tahap. Misalnya untuk reaksi pembentukan Cu(NH3)42+ : Termodinamik
  • 8. • Tetapan stabilitasnya dapat dituliskan dalam suatu persamaan. Misalkan pembentukan kompleks MLn, terbentuk melalui sejumlah n tahapan. Tetapan stabilitas untuk setiap tahapan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut : M+L ML,K1 = [ML] [M][L] ML + L ML2, K2 = [ML2] [ML][L] MLn-1 + L MLn Kn = [MLn] [MLn-1][L] K1, K2, …., Kn  stepwise stability constants K1 > K2 > K3 > …> Kn
  • 9.
  • 10. M+L ML, β1 = [ML] [M][L] M + 2L ML2, β2 = [ML2] [M][L]2 M + nL MLn βn = [MLn] [M][L]n β1, β2, …, βn  overall stability constants L adalah ligan monodentat n adalah B.K. atom logam M
  • 11. • Harga K dan β dari suatu kompleks saling berhubungan satu sama lain. Misalkan saja pada suatu kompleks MLn, harga β3nya adalah • βn = K1 x K2 x …. x Kn • log βn = log K1 + log K2 + …….. + log Kn Harga βn merupakan ukuran dari stabilitas suatu senyawa kompleks. Makin besar harga βn, makin stabil kompleks tersebut.
  • 12. Dipengaruhi oleh logam pusat Dipengaruhi oleh ligan
  • 13.
  • 14. Ukuran dan Muatan Ion Pusat Li+ (r = 0,60Ǻ) > Na+ (r = 0,95Ǻ) > K+ (r = 1,33 Ǻ) > Rb+ (r = 1,48Ǻ) > Cs+ (r= 1,69Ǻ) Jari-jari ion logam stabilitasnya Th4+ (r = 0,95Ǻ) > Y3+ (r = 0,93Ǻ) > Ca2+ (r = 0,99Ǻ) > Na+ (r = 0,95Ǻ) Muatan ion stabilitasnya harga q/r yang makin besar medan listrik dari logam pusat semakin besar pula.
  • 15. Pengaruh CFSE • CFSE  meningkatkan kestabilan kompleks, so, K maks dapat diramalkan akan diperoleh pada kompleks dengan logam pusat yang memiliki konfigurasi elektron d3 dan d8, karena konfigurasi ini akan memberikan harga CFSE yang paling besar. • urutan stabilitas kompleks berdasarkan konfigurasi elektron pada orbital d mengikuti urutan sebagai berikut : • d0 < d1 < d2 < d3 4 < d5 < d6 < d7 < d8 d9 < d10 d
  • 16. Elektronegativitas dan Kemampuan Polarisasi Logam • Kompleks yang terbentuk dari logam dengan elektonegativitas yang tinggi akan menghasilkan kopmpleks yang lebih stabil, • Dalam hal yang sama, logam dengan kemampuan polarisasi yang lebih besar juga akan menghasilkan kompleks yang lebih stabil.
  • 17. Logam jenis a dan b 1. Logam kelas a : logam-logam yang lebih elektropositif, (alkali dan alkali tanah, logam transisi pertama, logam pada deret Lantanida dan Aktinida)  stabil dg ligan unsur periode 2 (N,O,F) 2. Logam kelas b : logam-logam yang lebih elektronegatif, seperti Pt, Au, Hg, Pb, logam-logam transisi ringan dengan bilangan oksidasi yang rendah  stabil dg ligan periode ketiga (P,S,Cl)
  • 18. Beberapa factor dari ligan yang mempengaruhi kestabilan kompleks Ukuran dan muatan ligan Momen Dipol dari Ligan Sifat Basa Ligan Efek Sterik Efek Khelat Kemampuan membentuk ikatan π
  • 19. • kompleks yang stabil akan terbentuk dari ligan yang berukuran kecil dan memiliki muatan yang besar. • makin besar momen dipol dari suatu ligan, stabilitas kompleks yang terbentuk makin besar amina > etilamin > dietilamin > trietilamin • makin basa suatu ligan, kompleks yang terbentuk akan semakin stabil F- > Cl-> Br- > I- > NH3 > H2O > HF • ligan-ligan yang dapat membentuk ikatan π dengan logam membentuk kompleks yang lebih stabil. Misalnya saja ligan CN-, CO, PR3, dan alkena. • Adanya efek sterik dapat melemahkan ikatan logam dengan ligan. • Ligan yang merupakan suatu ligan pengkhelat membentuk kompleks yang lebih stabil dibandingkan ligan bukan khelat
  • 20.
  • 21. A+B C Kc = [C] / [A] [B] Kc = tetapan stabilitas Harga K dapat dicari jika kons. mula – mula zat yang bereaksi dan zat pada saat kesetimbangan diketahui. Kesukaran penentuan harga K disebabkan : 1. Akan terbentuk pula kompleks lain. 2. Penentuan masing - masing spesi sering mengganggu kesetimbangan [Co(OH2)6]2+ + Cl- [Co(OH2)5Cl]+ + H2O 1. Tetapan stabilitas sebenarnya bergantung kepada aktivitas, bukan kepada konsentrasi. Ka = aC / aA . aB = c C / cA. cB ɤ sulit ditentukan a = c .ɤ Koef.aktivitas konsentrasi
  • 22. • Konsentrasi spesi dalam lar. Dapat dilakukan dengan cara 1. Spektroskopi Untuk menetapkan konsentrasi senyawa kompleks berwarna, dimana ketajaman warna sebanding dengan konsentrasi. Hk.Lambert-Beer Log I / Io = o.d = €. c. L  od (optical density) diketahui dg septofotometer Contoh : Fe3+ + NCS- ↔ *Fe(NCS)+2+ Kc = [Fe(NCS)]2+ / [Fe3+ ][NCS-] 1. Elektrolisa Untuk menentukan kc dimana kesetimbangan dipengaruhi oleh pH. Besrnya H+ ditentukan oleh pH meter. Misal pada pembentukan kompleks [Ag(NH3)2]+ Ag+ + NH3 ↔ *Ag(NH3)]+ K1 [Ag(NH3)]+ + NH3 ↔ *Ag(NH3)2]+ K2
  • 23. • Stabilitas suatu senyawa bergantung pada energi reaksinya, sedangkan labilitas senyawa bergantung pada energi aktivasi dari senyawa tersebut • Harga βn merupakan ukuran dari stabilitas suatu senyawa kompleks. Makin besar harga βn, makin stabil kompleks tersebut. • Kestabilan kompleks dipengaruhi oleh atom pusat dan ligan

Hinweis der Redaktion

  1. Hal inidikarenakandengan
  2. karenakecenderunganlogamuntukmenarikpasanganelektron yang didonasikanolehliganakanlebihkuat.
  3. karenakecenderunganlogamuntukmenarikpasanganelektron yang didonasikanolehliganakanlebihkuat.