DISASVR: Sistem Pendidikan Bencana Berbasis Virtual Reality, Solusi Ketahanan Bencana di Indonesia
Anggota:
1. Fajrul Falah
2. Diah Ayu Suci Kinasih
3. Ainur Ridho
Departemen Fisika Universitas Diponegoro
13. Video telah dipublikasikan
di Youtube
Isi video:
• Latar belakang masalah
• Dasar teori
• Cara kerja gagasan
konstruktif
• Cara pengaplikasiannya
HASIL DAN PEMBAHASAN
Selamat pagi hadirin semua.
Yang saya hormati para dewan juri dan rekan-rekan semua yang saya banggakan.
Perkenalkan kami Tim DISASVR dari Universitas Diponegoro dengan ketua Fajrul Falah dan anggota Diah Ayu Suci Kinasih, dan saya Ainur Ridho, di bawah bimbingan bapak Sofjan Firdausi.
Indonesia adalah negeri dengan seribu bencana, karena terletak dipertemuan 3 lempeng bumi dan memiliki iklim tropis yang rawan bencana alam.
Berdasarkan data BNPB, tahun 2018 terdapat 2426 bencana alam dengan jumlah korban jauh melebihi tahun-tahun sebelumnya.
Banyaknya korban ini disebabkan salah satunya karena ketidaksiapan masyarakat untuk menghadapi bencana. Menurut survei BNPB, sebanyak 86% masyarakat Indonesia tidak pernah mendapatkan pelatihan dan pendidikan bencana.
Karena pendidikan bencana secara langsung membutuhkan biaya yang mahal dan sulit untuk dikoordinasikan.
Oleh karena itu dibutuhkan alternatif solusi baru untuk pendidikan bencana di Indonesia.
Virtal reality adalah alternatif pendidikan bencana yang sangat potensial di masa depan. Virtual reality memberikan simulasi lingkungan yang realistis untuk pelatihan bencana, dan portable digunakan.
Melalui program PKM GFK ini, kami memberikan gagasan bernama DISASVR, yaitu sistem pendidikan bencana berbasis virtual reality sebagai solusi ketahanan bencana di Indonesia.
Gagasan DISASVR disajikan dalam bentuk video yang didesain secara menarik dan kemudian dipublikasikan melalui Youtube untuk menjangkau masyarakat secara luas di era digital, terutama untuk generasi milenial.
Metode yang digunakan dalam pembuatan video ini adalah sebagai berikut: Riset topik dan studi pustaka, penyusunan konsep video, perekaman video dan pengumpulan bahan, editing video, dan evaluasi.
Yang pertama riset topik dan studi pustaka.
Proses ini dilakukan dengan mencari dan mengkaji berbagai referensi, melalui: artikel jurnal, buku, video, dan lain sebagainya.
Proses ini juga dilakukan dengan berdiskusi aktif bersama dosen pembimbing dan platform diskusi kebencanaan, agar studi pustaka menjadi lebih terstruktur dan tervalidasi.
Selanjutnya, kami melakukan penyusunan konsep video dengan cara brainstorming dan mencari inspirasi dari video yang sudah ada. Hasil proses ini dituangkan dalam bentuk story board yang akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan video.
Konsep video disusun dengan pendekatan eksplanasi, yaitu video yang berisi penjelasan secara runut mulai dari latar belakang, dasar teori, cara kerja, dan pengaplikasiannya.
Kemudian, proses perekaman video di lingkungan Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro. Peralatan yang digunakan untuk merekam video menggunakan kamera dan tripod, dan untuk merekam audio menggunakan smartphone dan earphone.
Berikut ini dokumentasi proses syuting behind the scene-nya.
Dalam tahapan ini juga dilakukan pengumpulan video dan audio dengan lisensi creative commons yang akan digunakan dalam video.
Selanjutnya, dilakukan proses editing video menggunakan software Adobe Premier Pro dan After Effect.
Adobe Premier Pro digunakan untuk proses cutting, penambahan transisi, colour grading untuk penyesuian warna, dan sound editing untuk memperbaiki kualitas suara. Adapun Adobe After Effect digunakan untuk menambahkan efek pergerakan dan animasi.
Dari proses editing ini didapatkan video DISASVR yang lengkap.
Selanjutnya dilakukan evaluasi hasil video secara internal dan diskusi dengan dosen pembimbing. Hasil evaluasi ini digunakan sebagai bahan perbaikan menjadi video akhir.
Berikut ini adalah hasil dan pembahasan.
Video DISASVR telah dipublikasikan di Youtube. Video ini telah mencakup latar belakang masalah, dasar teori, cara kerja gagasan konstruktif, dan pengaplikasiannya.
Berikut ini adalah data dari Youtube Analytics terhadap video DISASVR sampai tanggal 23 Agustus. (ngomong sesuai slide).
Adapun untuk sumber traffic nya, yang paling besar berasal dari eksternal seperti Google atau aplikasi pesan, kemudian diikuti penelusuran youtube dan seterusnya.
Kemudian untuk audiencenya, data dari youtube analytics menunjukan 62,8 % penonton adalah pria dan 37,2% adalah wanita, dengan rentang umur 18-24 tahun.
Dari sini terlihat bahwa video ini telah menjangkau target audience yang dituju yaitu generasi milenial. Dan telah berhasil mengajak audience mendiskusikan lebih jauh tentang topik dalam video DISASVR, seperti yang terlihat dari komentar-komentar yang ada pada video.
Kemudian untuk menggugah audience untuk mempelajari lebih lanjut, kami juga menyertakan link menuju referensi baik di dalam video maupun di deskripsi video youtube.
Kesimpulan dari PKM GFK kami.
Yang pertama, (seperti slide).
Yang kedua, (seperti slide).
Terima kasih.
Selamat menikmati karya video kami.